You are on page 1of 8

KONSERVASI KEANEKARAGAMAN HAYATI DAN LINGKUNGAN

HIDUP MELALUI CONSERVATION SCOUT


Abstrak
Indonesia terkenal sebagai negara yang kaya akan keanekaragaman hayati
yang sangat berguna bagi kelangsungan hidup manusia. Manusia memanfaatkan
keanekaragaman hayati tersebut untuk memenuhi kebutuhan pokok hidupnya.
Pemanfaatan keanekaragaman hayati yang tidak diimbangii dengan pengelolahan
lingkungan yang baik akan menyebabkan kerusakan lingkungan yang dapat
berpengaruh terhadap keanekaragaman hayati. Kegiatan konservasi dapat
dilakukan untuk menjaga keseimbangan lingkungan sehingga tidak terjadi
kerusakan lingkungan yang menyebabkan terganggunya keseimbangan
keanekaragaman hayati.
Bab I
Pendahuluan
Indonesia adalah negara yang terkenal sebagai julukannya adalah negara
kepulauan. Hal itu terbukti karena Indonesia memiliki berbagai pulau yaitu dari
mulai dari pulau sabang sampai dengan pulau merauke. Negara tersebut Indonesia
juga terkenal akan berbagai macam keanekaragaman hayati . yang sangat tinggi.
Keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman organisme yang menunjukkan
keseluruhan variasi gen, jenis, dan ekosistem pada suatu daerah. Ditandai dengan
adanya berbagai ekosistem dan jenis dalam ekosistem tersebut. Contoh dari
keanekaragaman hayati adalah tersebut adalah dengan adanya berbagai kumpulan
tumbuhan dan hewan yang memiliki kesamaan dalam gen, jenis dan
ekosistemnya. Keanekaragaman hayati dapat memberikan berbagai manfaat
serbaguna yang berguna bagi penduduk Indonesia yang membutuhkannya, salah
satunya adalah menjadi daya guna yang penting yaitu sebagai paru-paru dunia.
Tumbuhan berhijau daun yang berdaun hijau tersebut yang merupakan paru-paru
dunia tersebut. Hal itu tampak bahwa tersebut membuktikan bahwa tumbuhan
adalah makhluk hidup yang mandiri karena mampu mengubah CO2 menjadi O2
yang diperlukan oleh setiap manusia.
Makhluk lain yang tidak memiliki hijau daun termasuk tumbuhan berdaun
hijau memperoleh pangan dari tumbuhan atau makhluk lainnya. Manusia, seperti
juga mahluk hidup lain, memerlukan O2 untuk bernapas, air untuk menyusun
sebagian besar tubuh dan pangan untuk kekuatan tubuh. Pangan diperoleh
manusia dari tumbuhan dan hewan. Tumbuhan, hewan beserta habitatnya
tercakup termasuk dalam pengertian keanekaragaman hayati, sehingga
keanekaragaman hayati merupakan tumpuan hidup manusia.

Kenyataan bahwa manusia sangat masih menggantungkan hidupnya pada


keanekaragaman hayati, masih sangat jelas dimana kebutuhan dasar masih
terbatas pada kebutuhan pokok seperti pangan, sandang, papan, kesehatan dan
pendidikan. Hal tersebut saling berkaitan sehingga menimbulkan jumlah
permintaan yang pesat, sedangkan di negara ini ketersediannya bahan pokok
sangat terbatas. Contohnya di Indonesia ini banyak dihuni oleh penduduk, maka
selain membutuhkan bahan pangan yang banyak kebutuhan papanpun juga sangat
menjadi kebutuhan yang pokok dan kayu yang merupakan komponen dalam
pembuatan papan sangat diperlukan. Jika hal itu dilakukan berkelanjutan maka
dapat menyebabkan berkurangnya tumbuhan hijau sebagai yang merupakan paruparu dunia dan dapat menyebabkan banjir apabila karena berkurangnya pohon
sebagai penyerap air.
Permasalahan lain yang timbul adalah adanya penebangan hutan besarbesaran dan pembakaran hutan yang disalahgunakan sebagai kepentingan
ekonomi oleh pihak yang terkait tertentu. Pada dasarnya mereka tidak memikirkan
dampak yang akan terjadi apabila pohon ditebang secara terus menerus.
Penebangan hutan dapat mempengaruhi penghasilan oksigen oleh tumbuhan
berdaun hijau, sebagai penahan banjir dan erosi tanah. Mereka tidak melakukan
sistem tebang pilih atau reboisasi untuk menanggulangi berbagai dampak tersebut
yang akan terjadi.
Pada dasarnya dampak tersebut disebabkan oleh penduduk, pemanfaatan
dan pengolahan sumber daya alam yang kurang bijaksana, kurang terkendalinya
pemanfaatan ilmu pengetahuan. Indonesia merupakan salah satu negara dengan
tingkat keterancaman ancaman kerusakan lingkungan yang tinggi, terutama
terjadinya kepunahan jenis dan kerusakan kerusakan lingkungan dan kepunahan
habitat, yang hal tersebut akan menyebabkan menurunnya keanekaragaman
hayati. Hal ini disebabkan karena proses pembangunan, dimana jumlah penduduk
yang besar dan terus bertambah menyebabkan kebutuhan dasar pun semakin
besar, sehingga sering terjadi perubahan fungsi hutan, sungai, laut dan sawah.
Mengingat berbagai kerusakan habitat lingkungan dan kepunahan jenis
keanegaragaman hayati, maka sangat baik apabila diadakan konservasi.
Konservasi sumberdaya alam hayati adalah pengelolaan sumberdaya alam hayati
yang pemanfaatannya dilakukan secara bijaksana untuk menjamin kesinambungan
persediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas
keanekaragaman dan nilainya. (UU No. 5 Tahun 1990) tentang Konservasi
Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya.
Melihat keprihatinan tersebut, mahasiswa Prodi PGSD Universitas Sanata
Dharma sangat mendukung adanya conservation scout (CS)sebagai salah satu

kegiatan dalam mendukung pelestarian keanekaragaman hayati dan lingkungan


hidup. Melalui Pendidikan inovatif IPA 1, mengajak anak-anak usia SD untuk ikut
terlibat aktif dalam melakukan kegiatan CS, menanamkan nilai-nilai mencintai
keanekaragam hayati dan lingkungan hidupnya yang ada sejak dini.

Bab II
Metode
Kegiatan conservation scout dilaksanakan di PSL (Pusat Studi
Lingkungan), para siswa SD belajar banyak hal dari kegiatan tersebut. Sebagai
dasar metode yang digunakan adalah :
1. Empowering Childrens
Mahasiswa merangkai sebuah project based learning untuk anak-anak
yaitu berupa rangkaian kegiatan mengenal kepanduan lingkungan serta
berdinamika untuk mengamati, menalar, mencoba eksperimen serta
kegiatan mengkomunikasikan apa yang sudah pelajari kepada temantemannya. Hal tersebut memberikan siswa kesempatan mengajak
teman-teman di sekolahnya untuk mengenal dan mencintai
lingkungannya.
2. Peer tutoring
Siswa yang menjadi wakil dari setiap sekolah setelah melakukan
kegiatan CS di PSL, mereka dapat membagikan pengetahuannya
kepada teman-teman maupun seluruh warga di sekolahnya. Kegiatan
yang dilakukan anak bisa dengan kampanye tentang lingkungan dan
keanekaragaman hayati yang ada. Kampanye tersebut dengan
menggunakan poster kemudian siswa menerangkan. Selain itu, siswa
juga dapat mempraktekkan tentang cara menanam tumbuhan yang
baik, bahan dan alat yang digunakan dalam menanam. Siswa juga
dapat memprektekkan eksperimen atau membuat display yang sudah
mereka dapat di kegiatan CS ini.

3. Campaign
Campaign adalah kampanye, dalam hal ini adalah masing-masing
siswa wakil dari setiap sekolah melakukan tindakan dengan tujuan
mempromosikan atau mengajak teman-teman dan seluruh warga
sekolah untuk mencintai lingkungannya dan berbagai keanekaragaman
hayati yang ada di lingkungan hidupnya. Kampanye bisa
menngunakan poster untuk memudahkan dalam menerangkan dan
menarik siswa yang lain dalam mencintai kingkungan hidup dan
keanekaragaman hayati.

Bab III
Pembahasan
Kegiatan CS dilaksanakan di PSL selama 3 kali pertemuan dengan
melibatkan 34 sekolah dasar dan lebih dari 50 siswa SD. Siswa yang menjadi
perwakilan dari sekolahnya sangat aktif dalam mengikuti kegiatan ini. Mereka
juga juga diharapkan selalu datang setiap menikuti kegiatan CS. Masing-masing
guru pendamping dari sekolah juga mengikuti pendampingan yang diberikan
pengetahuan tentang kegiatan CS bersama dengan dosen pengampu pendidikan
inovatif IPA1.
CS pertama diadakan pada hari Kamis tanggal 02 Oktober 2014, kegiatan
yang dilakukan siswa adalah yang pertama adalah melakukan daftar ulang
kemudian pembagian kelompok. Siswa yang sudah mendapat kelompok, mereka
dapat berkenalan dan berdinamika bersama teman yang lain dan didampingi oleh
dampok (pendamping kelompok) mahasiswa. Kegiatan yang terpenting dari hari
ini adalah siswa secara berkelompok melakukan eksperimen pada pos-pos yang
sudah disedikan. Kira-kira terdiri dari 10 kelompok penyedia eksperimen ini.
Contoh eksperimennya adalah membuat lubang biopori, memanfaatkan limbah
botol bekas yang dijadikan tempat pensil, memanfaatkan abu gosok untuk
membersihkan peralatan dapur, polusi udara dan pencemaran limbah diperairan.
Setelah kegiatan itu berlangsung, siswa bersistirahat dan dibekali materi. Pada sesi
terakhir siswa berkeliling PSL dan diselingi dengan games.
CS kedua diadakan pada hari Kamis tanggal 16 Oktober 2014, kegiatan
yang dilakukan siswa adalah belajar membuat awetan dengan menggunakan resin
dan katalis.

Gambar 1.
membuat

Siswa belajar
awetan

Tujuan dari belajar mengawetkan spesimen adalah awetan tersebut


dijadikan bahan pembelajaran atau media pembelajaran tentang mengenal
tumbuhan monokotil dan dikotil selain itu dapat dilihat dari biji, akar, lapisan
batang, dan bentuk daun tanpa harus memetik pohon tersebut setiap kali ingin
mempelajarinya.
CS ketiga adalah pada hari Kamis tanggal 23 Oktober 2014, kegiatan yang
dilakukan siswa adalah membuat mini conservation garden. Kegiatan inilah siswa
diajak untuk menanam tumbuhan bersama dengan kelompoknya. Siswa dapat
mengetahui alat dan bahan yang digunakan untuk menanam tumbuhan.

Gambar 2. Siswa membuat mini conservation garden

Setelah kegiatan itu selesai, siswa bersama dengan kelompoknya membuat


poster yang berhubungan dengan pelestarian lingkungan hidup. Setiap kelompok
mempunyai tema yang berbeda-beda. Ada tema pelestarian tanah, air, pohon, dan
udara. Dalam pembuatan poster, kebersamaan dan kerjasama tampak dari setiap
diri individunya untuk menyelesaikan poster tersebut. Diakhir kegiatan, setiap
kelompok melakukan kampanye dengan memembawa poster tersebut.
Setelah tiga kali pertemuan tersebut, setiap wakil siswa berhak melakukan
peer tutoring dan campaign di sekolahnya. Mereka membagikan pengalaman dan
pengetahuannya kepada warga sekolah maupun dalam lingkungan keluarganya.
Lebih dari setengah jumlah sekolah yang berhasil melakukan kegiatan tersebut di
masing-masing sekolahnya.

Salah satu sekolah yang berhasil melakukan kampanye dan peer tutoring
adalah SD Bopkri Demangan. Siswa yang mengikuti CS memilih waktu yang
tepat dalam pelaksanaan kampanye, yaitu setelah upacara selesai dengan alasan
agar semua warga sekolah juga dapat mengetahui tentang kampanye tersebut.

Gambar 3. Siswa melakukan kampanye setelah upacara


Isi dari kampanye tersebut adalah mengajak semua warga sekolah untuk
menyanyangi lingkungan sekolah dimulai dari membuang sampah pada
tempatnya yang sudah disediakan
Selain melakukan kampanye, mereka melakukan peer tutoring ke kelaskelas lain. Mereka mengajak teman yang lain untuk memanfaatkan barang bekas
menjadi tempat pensil.

Gambar 4. Siswa melakukan peer tutoring membuat tempat pensil dari


botol bekas
Teman-teman yang lain juga ikut membuat tempat pensil dari botol bekas,
mereka benar-benar mempersiapkannya dengan baik. Tujuan dari peer tutoring
tersebut adalah untuk memanfaatkan barang bekas menjadi nilai guna yang dapat
dimanfaatkan.
Melalui kegiatan yang sudah mereka dapatkan, diharapkan semua warga
sekolah dapat menghargai dan menjaga lingkungannya dengan baik. Mereka juga
dapat memanfaatkan berbagai barang yang sudah tidak terpakai menjadi nilai
guna dan bermanfaat. Oleh karena itu, mereka patut disebut dengan pandu
pelestarian lingkungan hidup atau duta lingkungan hidup di dekolahnya.

Bab IV
Penutup
a. Kesimpulan
Kegiatan CS dapat di laksanakan dengan baik, sebagian lebih dari
sekolah yang mengikuti CS berhasil melakukan peer tutoring dan
campaign di setiap masing-masing sekolahnya. Melalui CS,
diharapkan siswa dan mahasiswa dapat menanamkan nilai-nilai cinta
terhadap lingkungan hidup dan keanekaragaman hayati yang ada
supaya dapat meminimalkan adanya kerusakan habitat atau
berkurangnya keanekaragaman hayati yang ada.
b. Saran
Perencanaan project harus matang sampai dengan detail acar di
lapangan baru di launching.

Daftar Pustaka
Departemen Kehutanan RI, 1990. Konservasi Sumberdaya Alam, Perlindungan,
Pengawetan,Pelestarian dan Pemanfaatan.Jakarta

You might also like