You are on page 1of 8

3/5/2015

Mineralogi ~ Ilmu Pertambangan

Ilmu Pertambangan
Share is Beautiful

HOME

ANGKATAN 2011

DOWNLOADS

Mineralogi
9:14 PM

Ahmad Syahid

Search
4 comments

Mineralogi adalah suatu cabang ilmu


geologi yang mempelajari tentang mineral,
baik dalam bentuk individu maupun dalam
bentuk kesatuan, diantaranya mempelajari
tentang sifat - sifat fisik, cara terjadinya,
cara terbentuknya, sifat - sifat kimia, dan
juga kegunaannya. Mineralogi terdiri dari
kata mineral dan logos. Logos yang berarti
ilmu apabila digabungkan dengan mineral
maka arti Mineralogi adalah Ilmu tentang
Mineral.

SUBSCRIBE TO OUR RSS FEED!

FOLLOW US ON TWITTER!

FOLLOWERS
Join this site
w ith Google Friend Connect

Mineral adalah suatu zat padat yang terdiri


dari unsur atau persenyawaan kimia yang
dibentuk secara alamiah oleh prosesproses anorganik, mempunyai sifat-sifat
kimia dan fisika tertentu dan mempunyai
penempatan atom-atom secara beraturan di dalamnya, atau dikenal sebagai struktur
kristal. Selain itu kata mineral juga mempunyai banyak arti, hal ini tergantung darimana kita
meninjaunya. Mineral dalam arti farmasi lain dengan pengertian di bidang geologi. Istilah mineral
dalam arti geologi adalah zat atau benda yang terbentuk oleh proses alam, biasanya bersifat
padat serta tersusun dari komposisi kimia tertentu dan mempunyai sifat-sifat fisik yang tertentu
pula. Mineral terbentuk dari atom-atom serta molekul-molekul dari berbagai unsur kimia, dimana
atom-atom tersebut tersusun dalam suatu pola yang teratur. Keteraturan dari rangkaian atom ini
akan menjadikan mineral mempunyai sifat dalam yang teratur. Mineral pada umumnya
merupakan zat anorganik. ( Murwanto, Helmy, dkk. 1992 )
Maka pengertian yang jelas dari batas mineral oleh beberapa ahli geologi perlu diketahui
walaupun dari kenyataannya tidak ada satupun persesuaian umum untuk definisinya.
Definisi mineral menurut beberapa ahli :
L.G. Berry dan B. Mason, 1959
Mineral adalah suatu benda padat homogen yang terdapat di alam terbentuk secara anorganik,
mempunyai komposisi kimia pada batas batas tertentu dan mempunyai atom atom yang tersusun
secara teratur.
D.G.A Whitten dan J.R.V. Brooks, 1972
Mineral adalah suatu bahan padat yang secara structural homogen mempunyai komposisi kimia
tertentu, dibentuk oleh proses alam yang anorganik.
A.W.R. Potter dan H. Robinson, 1977
Mineral adalah suatu bahan atau zat yang homogen mempunyai komposisi kimia tertentu atau
dalam batas batas dan mempunyai sifat sifat tetap, dibentuk dialam dan bukan hasil suatu
kehidupan.
UU Republika Indonesia Nomor 4 Tahun 2009
Mineral adalah senyawa anorganik yang terbentuk di alam, yang memiliki sifat fisik dan kimia
tertentu, serta susunan kristal teratur atau gabungannya yang membentuk batuan, baik dalam
http://miningunlam.blogspot.com/2012/01/mineralogi.html

Members (4)

Already a member? Sign in

POPULAR POSTS
Apa Itu Geologi?
Definisi Geologi
Geologi
berasal dari bahasa Yunani yaitu
terdiri atas 2 kata geo dan logos,
geo berarti bumi dan logos berarti
il...
Mineralogi
Mineralogi adalah suatu cabang
ilmu geologi yang mempelajari
tentang mineral, baik dalam bentuk
individu maupun dalam bentuk
kesatuan, diant...
Contoh Deskripsi Mineral dan
Batuan Beku

Batuan Beku
Batuan beku adalah batuan yang
terbentuk sebagai hasil pembekuan
daripada magma. Magma adalah
bahan cair pijar di dalam bumi,
berasal dari ...
Proses Pembentukan Mineral
Dalam proses pembentukan mineral ada beberapa
poin yaitu: 1.
Konsentrasi magma 2.
Sublimasi 3.
Kontak metamorfosa 4. ...

1/8

3/5/2015

Mineralogi ~ Ilmu Pertambangan

bentuk lepas ataupun dalam bentuk yang padu.

Sifat - Sifat Fisik Mineral


Warna
Warna adalah suatu yang kita tangkap dengan mata apabila mineral terkena oleh cahaya atau
spektrum cahaya yang dipantulkan oleh mineral itu sendiri. Warna penting untuk membedakan
antara warna mineral yang diakibatkan oleh pengotoran dan warna asli dari mineral itu sendiri.
Banyak mineral mempunyai warna yang khusus, misalnya mineral azurit yang berwarna biru dan
mineral epidon yang berwarna kuning hijau, dll.
Warna mineral dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:
1. Warna Isiokhromatik : Apabila mineral mempunyai warna yang selalu tetap, pada umumnya
dijumpai pada mineral - mineral, yang tidak tembus cahaya (opaque) atau berkilap logam.
Contoh : Magnetit, Galena, Pirit, Pirolusit, dll.
2. Warna Allokhromatik : Apabila mineral warnanya tidak tetap tergantung terhadap mineral
pengotornya, pada umumnya yang dijumpai pada mineral yang tembus cahaya
(transparan/translucent) atau berkilap non logam. Contoh : Kuarsa, Gipsum, Kalsit, dll.
Kilap (Luster)
Kilap ditimbulkan oleh cahaya yang dipantulkan dari permukaan sebuah mineral yang erat
hubungannya itu dengan sifat pemantulan dan pembiasan. Intensitas kilap tergantung dari
indeks bias dari mineral, apabila semakin besar indeks bias mineral, semakin besar pula jumlah
cahaya yang dipantulkan . Nilai ekonomik mineral kadang - kadang ditentukan oleh kilapnya.
Macam - macam kilap antara lain :
1. Kilap Logam (Metallic Luster)
Mineral - mineral opaque yang mempunyai indeks bias sama dengan tiga atau lebih. Contoh :
Galena, Native Metal, Sulfit, Pirit, dll.
2. Kilap Kaca (Vitreous Luster)
Bila terkena cahaya, mineral memberikan kesan seperti kaca. Contoh : Kuarsa, Kalsit, dll
3. Kilap Intan (Diamond Luster)
Bila terkena cahaya, mineral memberikan kesan cemerlang seperti intan. Contoh : Intan
4. Kilap Sutera (Silky Luster)
Bila terkena cahaya, mineral memberikan kesan sutera dan umumnya terdepat pada mineral
yang berserat. Contoh : Asbes, Aktinolit, Gipsum, dll
5. Kilap Damar (Resinous Luster)
Bila terkena cahaya, mineral memberikan kesan seperti getah damar atau kekuning kuningan. Contoh : Spalerit, Sulfonit, dll
6. Kilap Mutiara (Pearly Luster)
Bila terkena cahaya, mineral memberikan kesan seperti mutiara atau bagian dalam dari kulit
kerang. Contoh : Muskovit, Talk, Dolomit, dll
7. Kilap Lemak (Greasy Luster)
Bila terkena cahaya, mineral memberikan kesan seperti sabun. Contoh : Serpentinit, dll
8. Kilap Tanah (Earthy Luster)
Bila terkena cahaya, mineral memberikan kesan seperti lempung. Contoh : Kaolin, Limonit,
Pauksit, dll

Mata Kuliah saya di Semester 1


Matematika 4 SKS Agama 3 SKS
Fisika 3 SKS Kimia 3 SKS
Kristalografi dan Mineralogi 3 SKS
Geologi Dasar 3 SKS Dengan
jadwal perkuliaha...
Introducing
Assalamualaikum Wr. Wb. Halo
para pengunjung blog saya yang
masih nubie ini, baik dari
mahasiswa pertambangan ataupun
umum. Kali ini saya ...

CATEGORIES
Batuan Beku

Deskripsi

Geologi Dasar

Mineral

Praktikum
BLOG ARCHIVE
2012 (5)
January (5)
Contoh Deskripsi Mineral dan Batuan Beku
Batuan Beku
Proses Pembentukan Mineral
Mineralogi
Apa Itu Geologi?

2011 (2)

BACA JUGA :
HOME

PAGEVIEWS

25,996

Cerat
Cerat atau warna goresan merupakan bagian dari warna di dalam mineral, tetapi dalam bentuk
serbuk, dapat diperloeh dengan cara mengikir atau digesekkan di bagian belakang porselen
atau ampelas.
Pecahan
Pecahan adalah kenampakan mineral dalam keadaan pecah, cara mengetahuinya dengan
melalui bidang yang tidak rata, tidak halus, tidak licin, dan tidak teratur. jenis - jenis pecahan
yaitu :
1. Pecahan Konkoidal
Memperlihatkan gelombang seperti kenampakan bagian luar kulit kerang atau botol yang
dipecah. Contoh : Kuarsa, Kalsedon, dll
2. Pecahan Serat
menunjukkan kenampakan permukaan yang gejala seperti serat atau daging. Contoh :
Serpentinit, Asbes, Augit, dll
http://miningunlam.blogspot.com/2012/01/mineralogi.html

2/8

3/5/2015

Mineralogi ~ Ilmu Pertambangan

3. Pecahan Tidak Rata


Menunjukkan kenampakan permukaan yang tidak teratur dan kasar.
4. Pecahan Runcing
Permukaannya tidak teratur dan ujung - ujungnya runcing dan kasar.
5. Pecahan Rata
Permukaannya rata dan cukup halus. Contoh : Lempung, dll
Belahan
Belahan adalah kenampakan minearl untuk membelah melalui bidang yang rata, halus, dan licin,
serta pada umumnya selalu berpasangan. Belahan dapat dibedakan menjadi :
1. Belahan Sempurna (Perfect Cleavage)
Merupakan pecahan yang sejajar terhadap bidang dari satu belahannya dengan
memperlihatkan bidang permukaan yang halus. Contoh : Biotit, Muskovit, dll
2. Belahan Baik (Good Cleavage)
Merupakan mineral lebih mudah belah yang menurut bidang di dalam belahannya bila
dibandingkan dengan belahannya kearah lain. Contoh : Kalsit, Orthoklas, Gipsum, dll
3. Belahan Tidak Jelas (Indistinct Cleavage)
Merupakan bidang belahan seperti garis atau kenampakan striasi pada bidang belahannya.
Contoh : Plagioklas, dll
4. Belahan Tidak Tentu
Merupakan mineral yang tidak ada belahannya. Contoh : Kuarsa, Opal, Kalsedon, dll
5. Belahan Jelas (Distinct)
Merupakan pecahan yang sesuai terhadap bidang dari suatu belahan tetapi juga terpecah
kearah lain. Contoh : Hornblende
6. Belahan Tidak Sempurna (Inperfect Cleavage)
Merupakan bidang belahan yang tidak rata dan juga cukup sukar untuk diamati. Contoh :
Apatit, Native Metal, dll
Ditinjau dari arah belahannya, maka belahan dapat dibedakan menjadi :
1. Belahan satu arah

2. Belahan dua arah

3. Belahan tiga arah

http://miningunlam.blogspot.com/2012/01/mineralogi.html

3/8

3/5/2015

Mineralogi ~ Ilmu Pertambangan

4. Belahan empat arah

Bentuk
Bentuk mineral ada dua macam, yaitu :
1. Bentuk Kristalin
Apabila mineral mempunyai bidang yang ideal dan baisanya terdapat pada mineral yang
mempunyai bidang belahan.
2. Bentuk Amorf
Mineral tidak mempunyai batasan yang jelas.

http://miningunlam.blogspot.com/2012/01/mineralogi.html

4/8

3/5/2015

Mineralogi ~ Ilmu Pertambangan

Kekerasan
Kekerasan adalah ukuran daya tahan suatu mineral apabila permukaannya digores dengan
mineral lain. Contoh : Mineral X digores dengan menggunakan Mineral Z ternyata pada
permukaan mineral X tergores, maka Mineral Z lebih keras dari mineral X. Berikut tabel Skala
Kekerasan mineral yang dibuat oleh Mohs.

Selain menggunakan mineral, bisa juga menggunakan alat untuk mengukur suatu kekerasan
dari mineral.
Kuku Jari = 2,5
Jarum = 3,0
Uang Logam = 3,5
Paku Besi = 4,5
Pisau Baja = 5,5
Kaca = 5,5 - 6,0
Kikir Baja = 6,0 - 7,0
Ampelas = 8,0 - 9,0
Kemagnetan
Kemagnetan adalah sifat mineral pada gaya tarik magnet. kemagnetan dibagi menjadi tiga, yaitu:
1. Ferromagnetik : tertarik kuat oleh magnet seperti magnetit dan pirotit.
2. paramagnetik : tertarik lemah oleh magnet seperti pirit.
3. Diamagnetik : tidak tertarik oleh magnet.
Sifat Dalam
Sifat dalam adalah reaksi mineral terhadap gaya seperti memberi penekanan, pemotongan,
pembengkokan, pematahan, atau penghancuran. Sifat dalam dibedakan menjadi enam, yaitu:
http://miningunlam.blogspot.com/2012/01/mineralogi.html

5/8

3/5/2015

Mineralogi ~ Ilmu Pertambangan

1. Rapuh (Brittle)
Bila digores menjadi tepung, tetapi isinya atau bubuknya tidak pergi ke segala arah dan
mudah untuk dihancurkan.
2. Dapat Diiris (Sectile)
Dapat diiris dengan pisau dan juga pada kenampakannya memberikan kehalusan.
3. Dapat Dipintal (Ductile)
Dapat dibentuk layaknya kapas.
4. Lentur (Elastic)
Bila dibengkokkan dapat kembali keseperti semula.
5. Fleksible
Bila dibengkokkan tidak dapat kembali lagi keseperti semula.
6. Dapat Ditempa
Bila mineral dipukul, dapat menjadi lebih tipis atau melebur.
Berat Jenis
Berat Jenis adalah perbandingan dari berat mineral terhadap volumenya di dalam air.
Kelistrikan (Electricity)
kelistrikan merupakan sifat dalam mineral yang berhubungan dengan arus atau aliran listrik.
Sifat listrik mineral dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Konduktor, yaitu mineral yang mampu menghantarkan listrik.
2. Non-Konduktor atau Isolator, yaitu suatu mineral tidak dapat menghantarkan arus listrik.

Sifat Kimia Mineral


Berdasarkan sifat - sifat kimia mineral digolongkan menjadi delapan, yaitu:
1. Golongan Native Element
Golongan ini dicirikan dengan hanya memiliki satu unsur kimia. Dibagi menjadi tiga, yaitu:
a. Golongan Logam. Contoh : Au, Cu, Pt, Fe, dll
b. Golongan Semi Logam. Contoh : As, B, dll
c. Golongan Non Logam. Contoh : O2
2. Golongan Sulfida
Golongan ini dicirikan dengan adanya gugus anion, yaitu merupakan persenyawaan kimia,
unsur dari sulfur bergabung pada unsur logam dan semi logam. Sulfida dilapisi oleh hidrotermal
sehingga mudah untuk dioksidasi oleh sulfat. Contoh : Pirit (FeS2 ), Galena (PbS), dll
3. Golongan Oksida dan Hidroksida
Dicirikan oleh satu gugus anion. Berdasarkan perbandingan antara logam dengan oksigen,
maka golongan oksida dapat digolongkan menjadi oksida sederhana dan juga kompleks. Contoh
: Kuarsa (SiO2 ) untuk oksida dan Mangan (MnO(OH)) untuk hidroksida. Golongan oksida
tersusun oleh unsur - unsur yang bersenyawa dengan oksigen,. Unsur digolongan ini amat
banyak dan biasanya logam berkombinasi dengan gas yang salah satunya adalah oksigen .
Sifat golongan oksida berubah - ubah dan terbentuk pada lingkungan geologi dan tipe - tipe
batuan yang banyak jenisnya.
4. Golongan Halida
Adalah persenyawaan kimiawi dimana unsur - unsur logam bersenyawa dengan unsur - unsur
yang halogen. Dalam golongan ini dicirikan adanya dominasi dari ion-ion halogen
elektromagnetik. Pada umumnya memiliki berat jenis yang rendah. Contoh Halit (NaCl).
5. Golongan Karbonat, Nitrat, dan Borates
Karbonat adalah persenyawaan kimia dimana satu atau lebih unsur - unsur logam atau semi
logam bersenyawa dengan karbonat yang umum, terbentuk ketika kalsium bersenyawa dengan
karbonat radikal. Golongan ini dicirikan oleh adanya suatu gugus anion yang kompleks, hadirnya
tidak stabil, rekasinya disebut fizz test. Contoh mineral karbonat antara lain adalah Kalsit
(CaCO3), Dolomit (CaMg(CO3)2), aragonit (CaCO3), dll
Nitrat adalah persenyawaan kimia dimana salah satu atau lebih unsur - unsur logam atau semi
logam bersenyawa dengan nitrat radikal. Sifat dari golongan ini adalah mudah larut di dalam air,
bila diletakkan dalam nyala api akan melebur. Contohnya adalah soda nitrat (NaNO3)
Borates adalah persenyawaan kimia antara unsur logam persenyawaan dengan borates
radikal.
6. Golongan Sulfat
Sulfat adalah persenyawaan kimia yang dimana satu atau lebih unsur logam bersenyawa
dengan sulfat radikal. golongan ini dicirikan dengan adanya gugus anioin S04, terbentuk dari
larutan. Contohnya adalah Barit (BaSO4), Anhidrit (CaSO4), dll
http://miningunlam.blogspot.com/2012/01/mineralogi.html

6/8

3/5/2015

Mineralogi ~ Ilmu Pertambangan

7. Golongan Fosfat
Fosfat adalah golongan persenyawaan kimia dimana salah satu logam bersenyawa dengan
fosfat yang radikal. Golongan ini dicirikan oleh adanya gugus anioin PO4 dan pada umumnya
berkilap kaca atau lemak serta cenderung lunak, rapuh, struktur kristal bagus, serta berwarna.
Contoh Vivianit (Fe3(PO4)3), dll
8. Golongan Silika
Silika adalah persenyawaan kimia dimana antara salah satu logam dengan salah satu dari SiO
memiliki tetrahedralis solo atau berantai. Silika merupakan suatu golongan mineral yang paling
besar dan sangat berlimpah keadaannya. Silika juga merupakan unsur pokok batuan beku dan
metamorf. Contoh : ortoklas (KAlSi3O8).
Posted in: Mineral, Mineralogi, Praktikum, Sifat Fisik, Sifat Kimia, Sifat Mineral
Recommend this on Google

New er Post

Home

Older Post

4 comments:
lambok parulian simarmata said...
mantap barang tun
June 12, 2013 at 7:25 AM

bento diasdecarvalho said...


mantap bro!!!!!!!
August 4, 2013 at 11:18 PM

Arief Muhammad said...


mantaap, sangat membantu, terimakasih :)
February 16, 2014 at 7:15 PM

GOBBY MAJOR said...


thank's bro God Bless
August 30, 2014 at 3:29 AM

Post a Comment

Enter your comment...

Comment as:

Publish

Google Account

Preview

http://miningunlam.blogspot.com/2012/01/mineralogi.html

7/8

3/5/2015

Mineralogi ~ Ilmu Pertambangan

Copyright 2011 Ilmu Pertambangan | Powered by Blogger

Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Web Hosting Coupons

http://miningunlam.blogspot.com/2012/01/mineralogi.html

8/8

You might also like