You are on page 1of 16

LEMBAR PENGESAHAN

Business Plan
Farmpad
2014
Disusun Oleh :
Tim Farmpad Urban

Abyan Abdurrahman
Erdi Pratama
Binagusto Mochamad

Telah disahkan pada tanggal, 30 Desember 2014

Marketing Officer

(Erdi Pratama)

Executive Officer

(Abyan Abdurrahman)

Production Officer

(Binagusto Mochamad)

STATEMENT OF AUTHORSHIP

kami yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa Business Plan terlampir
adalah murni hasil pekerjaan kami sendiri.
Business Plan ini tidak/belum pernah diikutsertakan dalam perlombaan Business Plan
lainnya

Marketing Officer

(Erdi Pratama)

Executive Officer

Production Officer

(Abyan Abdurrahman)

(Binagusto Mochamad)

1.PENDAHULUAN
1.1

Ringkasan Eksekutif
Farmpad merupakan usaha di sektor agribisnis yang bertujuan membawa pertanian ke

lingkungan perkotaan untuk menciptakan ekosistem urban farming di Indonesia. Hal ini
selaras dengan peningkatan jumlah penduduk di kota besar Indonesia akibat tingginya angka
kelahiran

dan

urbanisasi

yang

menyebabkan

peningkatan

kebutuhan

pangan

(buah,sayuran,dll). Konsep urban farming dapat memotong rantai distribusi panjang produk
pertanian dari wilayah tertentu ke perkotaan, sehingga kota-kota besar di Indonesia dapat
mandiri, produktif, sekaligus menciptakan lingkungan hijau dan edukasi masyarakat. Untuk
mencapai tujuan tersebut, Farmpad mendesain alat dan kebutuhan urban farming yang
mudah digunakan bagi penduduk kota untuk skala kecil (rumah tangga) hingga skala besar,
sehingga masyarakat dapat bertani di rumahnya sendiri dengan mudah tanpa memerlukan
lahan yang luas.
Terdapat tiga teknik urban farming yang populer di dunia yaitu Hidroponik,
aeroponik, dan raised beds. Pada tahap awal, kami menciptakan Farmpad berdasarkan teknik
raised bed, yang kami beri nama Farmpad-Beds. Farmpad-Beds adalah box berbahan dasar
kayu pilihan berukuran standar 1.2m x 1.2m yang dapat diletakkan dimana saja, bahkan
diatas atap rumah ! Farmpad-Beds dapat dirakit semudah merakit lego, tanpa memerlukan
paku dan bor. Cara penggunannya, cukup isi Farmpad-Beds dengan tanah siap tanam,
taburkan benih,siram setiap hari, dan panen ! Farmpad-Beds tidak memerlukan kemampuan
teknis dan teknologi tinggi seperti hidroponik dan aeroponik, sehingga mudah digunakan.
Kemudahan penggunaan menjadi hal yang sangat penting untuk memperkenalkan dan
menggerakkan urban farming kepada masyarakat pada tahap awal.

DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.i.
STATEMENT OF AUTHORSHIP.ii.
PENDAHULUAN....1.
DAFTAR ISI.2.
GAMBARAN UNIT BISNIS...3.
ANALISIS PRODUKSI4.
ANALISIS PASAR & PEMASARAN.6.
ANALISIS SUMBERDAYA MANUSIA.8.
RENCANA PENGEMBANGAN USAHA & OPERASI.9.
KEUANGAN10.
PENUTUP.11.

2.GAMBARAN UNIT BISNIS


2.1

Latar Belakang Usaha


Pembangunan kota yang pesat,tingkat kelahiran dan urbanisasi tinggi menyebabkan

tingginya konversi lahan menjadi hunian baru. Hal ini selaras dengan peningkatan
polusi,stres, dan kebutuhan pangan. Masalah tersebut bukanlah hal yang dapat
diselesaikan pemerintah seorang diri, untuk itu Farmpad ingin turun tangan menyelesaikan
masalah bersama masyarakat dengan melakukan urban farming.
Polusi di kota-kota besar adalah masalah klasik,salah satu cara ampuh mengatasinya
adalah melakukan penghijauan. Masalahnya,konversi lahan langit ! Selain itu Farmpad dapat
membuantnya menjadi penghijauan produktif.yang tinggi menyebabkan kurangnya lahan
terbuka untuk ditanami. Produk Farmpad didesain khusus untuk dapat memanfaatkan lahan
sempit bahkan diatas atap gedung pencakar
Stres terjadi akibat kemacetan,polusi dan kesibukan kerja masyarakat kota. Dengan
berkebun dirumah, tentu akan menjadi hobi produktif untuk mengurangi stres
Kebutuhan pangan masyarakat kota selalu meningkat pesat setiap tahunnya. Harga
komoditas yang labil,turut andil mengacaukan roda perekonomian. Urban farming menjadi
solusi ketahanan pangan masyarakat kota baik untuk konsumsi skala kecil (rumah tangga)
atau skala besar (hotel,resto,dll). Dahulu ketika kamu ingin bertani, kita harus memiliki
lahan luas di wilayah terpencil. Namun sekarang, yang kamu butuhkan hanyalah Farmpad
Farmpad founders

2.2

Visi & Misi Usaha


Visi
Bersama dengan masyarakat menjadi garda terdepan dalam membangun
ekosistem urban farming di Indonesia
Misi
1. Menciptakan peralatan urban farming yang mudah digunakan oleh masyarakat.
2. Menggerakkan masyarakat untuk sadar bahwa pentingnya urban farming bagi
perkotaan di Indonesia.
3. Mengedukasi masyarakat Indonesia untuk dapat bertani di rumahnya sendiri

2.3

Struktur Organisasi

3. ANALISIS PRODUKSI
4.1

Deskripsi Produk

Farmpad-Beds generasi pertama menggunakan bahan dasar kayu berukuran 1.2m x


1.2m setelah dirakit.Terdapat 3 pilihan kayu, yaitu :

Kayu Jati

Kayu Mahoni : Rp 1.000.000 (Kayu kelas 2,tahan 10+ tahun,keindahan pola)

Kayu Borneo

: Rp 1.500.000 (Kayu kelas 1,tahan 15+ tahun,keindahan pola)

: Rp 800.000 (Kayu kelas 3, tahan 7+ tahun)

Perakitan mudah dilakukan dengan pin aluminium seperti gambar dibawah.

Selain menyediakan Farmpad-Beds sebagai wadah media tanam, kami menyediakan


Kebutuhan urban farming lain seperti tanah siap pakai,paket benih tanaman,pipa
irigasi tetes, dan Seedy Pad untuk penyemaian.
4.2

Skema Produksi

Kami menerapkan konsep Toll Manufacturing pada pembuatan Farmpad-Beds,


sehingga tidak memerlukan modal.

Produk Seed & Tools, kami akan bekerjasama dengan manufaktur / penyedia alat
pertanian yang sesuai dengan standar kami dengan branding Farmpad.

4. ANALISIS PASAR & PEMASARAN


4.1

Analisis SWOT
Strength

Perusahaan fokus pada edukasi dan mengajak masyarakat untuk bersama-sama membangun
ekosistem urban farming di Indonesia, tidak hanya berorientasi produk.
Weakness
Dibutuhkan waktu untuk mengedukasi dan mematangkan ekosistem urban farming di
Indonesia.
Oppurtunity
Belum adanya perusahaan berbasis agribisnis yang bertujuan menciptakan ekosistem urban
farming bersama masyarakat. Sebagian besar berorientasi pada produksi komoditas untuk
dijual.
Threads
Perusahaan besar seperti Parung Farm & Jiri Farm dapat memasuki pasar peralatan urban
farming. Namun untuk saat ini mereka berfokus pada produksi komoditas. Sedangkan Trubus
tidak mengangkat isu urban farming.

4.2

Gambaran Umum Pasar ( STP )


Segmen Pasar

Segmen pasar Farmpad adalah masyarakat perkotaan di Indonesia. Peningkatan penduduk


yang pesat dan urbanisasi menyebabkan berbagai kerugian seperti polusi,stres, dan
meningkatnya kebutuhan pangan di perkotaan. Kami percaya masalah tersebut dapat
diselesaikan dengan pendekatan agribisnis melalui urban farming yang dapat dimulai oleh
unit terkecil, yaitu rumah tangga.
Target Pasar
Pada tahap awal, Farmpad berfokus pada kalangan menengah atas di kota-kota
besar Indonesia. Penghasilan tinggi,mapan,peduli kesehatan,lingkungan dan memiliki banyak
waktu dirumah, sehingga dapat mendorong mereka untuk memiliki hobi berkebun produktif
di rumah.
Positioning
Kami fokus pada penyediaan peralatan dan edukasi urban farming dengan teknik
raised beds pada tahap awal, dengan target kalangan menengah atas untuk mempercepat
proses edukasi.

4.3

Strategi Pemasaran Perusahaan dan Pesaing:


Product

Dengan target pasar kalangan menengah atas pada tahap awal, kami mendesain dan
menciptakan Farmpad-Beds beserta perlengkapannya dengan kualitas tinggi. Serta terdapat
pilihan opsi kayu untuk produk Farmpad-Beds.
Price
Harga Farmpad-Beds beserta perlengkapannya telah disesuaikan dengan kualitas dan
kemampuan kalangan menengah atas.
Promotion
Untuk menciptakan engagement dengan konsumen, Farmpad menggunakan pendekatan
komunitas (offiline) untuk menggaet pasar sekaligus mempermudah dan mempercepat proses
edukasi, kunci dalam hal ini adalah Indonesia Berkebun yang didirikan oleh Ridwan
Kamil.
Untuk pemasaran online, Farmpad akan memaksimalkan fungsi social media
(Youtube,Twitter,Facebook,Instagram) dan website sebagai sarana edukasi dan komunikasi
komunitas. Melalui channel tersebut, Farmpad akan rutin memberikan tips dan trik urban
farming kepada masyarakat.

Placement
Produk Farmpad-Beds dibuat berdasarkan order secara online, karena masih perlu proses
edukasi kepada konsumen, sekaligus menghemat modal pada tahap awal. Sedangkan produk
perlengkapan seperti benih,seedy pad,dll dapat dibeli secara online melalui website Farmpad
dan bekerjasama dengan toko peralatan pertanian lain (eks : trubus).

5. ANALISIS SUMBERDAYA MANUSIA


5.1

Gambaran Kebutuhan SDM


1. Divisi Marketing

Membutuhkan SDM dengan pemahaman WOW marketing (By Markplus Inc.) untuk
perencanaan strategi marketing
Pengembangan SDM dengan Training internal mengenai WOW marketing
2. Divisi IT

Membutuhkan SDM dengan kemampuan teknis SEO & Social Media Strategist serta
pengelelolaan layanan e-commerce.
Pengembangan SDM dengan mengikuti workshop SEO & strategi e-commerce.
3. Divisi Produksi

Membutuhkan SDM dengan kemampuan teknis pengolahan benih dan quality control
produk dari supplier
Pengembangan SDM dengan Training internal mengenai produk.
4. Divisi Partnership & Relationship :
Membutuhkan SDM dengan kemampuan public speaking untuk edukasi masyarakat
& menjaga hubungan dengan para stakeholder.
Pengembangan SDM dengan Training internal mengenai edukasi ke masyarakat

6. RENCANA PENGEMBANGAN USAHA & OPERASI


6.1

Kegiatan Operasi dan Jadwal Pelaksanaan


KEGIATAN

JADWAL PELAKSANAAN

1. Trial & error Farmpad-Beds

Februari-April (2015)

2. Edukasi masyarakat melalui website & Februari (2015)


social media
3. Peluncuran produk Farmpad-Beds & Mei (2015)
perlengkapannya
4. Kerjasama dengan Indonesia Berkebun

September (2015)

Target Operasi

Menyempurnakan Farmpad-Beds dan jika memungkinkan mencari bahan alternatif


selain kayu untuk opsi tambahan

Bekerjasama dengan manufaktur penyedia peralatan pertanian dan benih tanaman


untuk di branding peralatan Farmpad.

Bekerjasama dengan Indonesia Berkebun untuk edukasi masyarakat dan pemasaran


produk.

6.2

Pengembangan Usaha Jangka Panjang


Dalam tempo 4 tahun, kami memiliki rencana dan target sebagai berikut
1.
2.
3.
4.

2015, mengedukasi dan menciptakan ekosistem urban farming di Indonesia


2016, menciptakan layanan installasi urban farming skala besar (eks : properti)
2017, menciptakan fresh market bekerjasama dengan para pelaku urban farming
2018, memperkuat layanan e-commerce peralatan urban farming hingga ASEAN.

7. ANALISIS KEUANGAN
7.1 Budgeting
1. Biaya Investasi
Uraian

Harga

Jumlah

Total
Harga

Masa
Pakai
(Bulan)

Domain

110.000

110.000

12

Server

600.000

600.000

12

TOTAL (Rp)

710.000

2. Pembelian Awal
Uraian

Justifikasi

Harga
Satuan
(Rp)

Total
Harga

Kardus khusus untuk 100 set


Farmpad Beds

5.000

500.000

eksklusif 200 Set


Karung Karung
kemasan soil

4.000

800.000

Packing
Kardus
Farmpad
Beds

Packing
Soil

Kuantit
as

Packing Seeds, etc

Kemasan eksklusif

500 set

4.000

2.000.000

Seeds

Stok berbagai benih

100

20.000

2.000.000

Advertising

Online media

2.000.000

TOTAL (Rp) 7.300.000

10

3.

Biaya Produksi & Penjualan


Uraian
-

HPP

Penjualan Margin

Beds 800.000

1.500.000

700.000

600.000

1.000.000

400.000

800.000

400.000

(Semua 10.000

35.000

25.000

15.000

30.000

15.000

Irrigation 60.000

120.000

60.000

80.000

150.000

70.000

1.965.000

3.635.000

1.670.000

Farmpad
(Jati)

Farmpad Beds (Mahoni)

Beds 400.000

Farmpad
(Borneo)

Seeds
jenis)

Soil (20kg)

Drip
Kit

Seedy Pad

TOTAL (Rp)

7.1.1 Total biaya

Biaya Investasi

Rp 710.000,00

Biaya Produksi

Rp 1.965.000,00

Biaya Pembelian Awal

Rp 7.300.000,00

Modal = Biaya Investasi + Pembelian Awal


= 710.000 + 7.300.000
= Rp 8.010.000,00

7.1.2 Analisis R/C


Menggunakan asumsi selama periode Mei-Desember 2015 (Tahap edukasi dan
perkenalan produk) dengan penjualan sebagai berikut :

Farmpad-Beds (Borneo) : 80 unit

Seeds

: 300 unit

Soil

: 160 unit

Seedy Pad

: 80 unit

Drip Irrigation Kit

: 80 unit

11

Uraian
-

HPP

Penjualan Margin

Unit

Profit (unit x margin)

800.000

400.000

80

32.000.000

10.000

25.000

15.000

300

4.500.000

15.000

35.000

20.000

160

3.000.000

Farmpad Beds 400.000


(Borneo)

Seeds
-

Soil

Drip Irrigation 60.000


Kit

120.000

60.000

80

4.800.000

Seedy Pad

80.000

150.000

70.000

80

5.600.000

TOTAL (Rp)

49.900.000

Keuntungan per bulan


(49.300.000/8 bulan)

R/C

= Rp 6.162.500,00

= Pendapatan (Penjualan x Unit)


Total Biaya Produksi (HPP x Unit)
= 89.900.000
48.600.000
= 1.849

7.1.3 Return of Investment


ROI =

x Keuntungan
100%
Total Biaya Produksi

49.900.000 x 100%
48.600.000

= 102%

6.2 Strategi Pendanaan Usaha & Sumber Modal


Pendanaan berasal dari modal para Co-Founder ,angel investor (Kalangan keluarga,
teman, dan kerabat), atau menggunakan sistem crowdfunding. Sebagai gantinya, para angel
investor akan mendapatkan persen kepemilikan sesuai dana yang diberikan

12

8. PENUTUP
Melihat permasalahan pada kota-kota besar Indonesia, kami yakin dapat turun andil
menyelesaikan masalah tersebut dengan pendekatan urban farming yang tidak hanya
berfokus pada produk, melainkan sosial dan edukasi masyarakat. Hal ini didukung dengan
kepedulian masyarakat yang semakin tinggi terhadap lingkungan.
Berbagai program-program sosial dan membangun akan dilaksanakan dengan
bekerjasama dengan komunitas Indonesia Berkebun sebagai sarana edukasi dan pemasaran
produk Farmpad. Farming have become more personal with Farmpad !

13

You might also like