You are on page 1of 17

Macam-macam Hormon

BAB II
PAMBAHASAN
Hormon ialah zat aktif yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin, yang masuk
kedalam peredaran darah untuk mempengaruhi jaringan target secara spesifik. Jaringan
yang dipengaruhi umumnya terletak jauh dari tempat hormon tersebut dihasilkan,
misalnya hormon pemacu folikel (FSH, follicle stimulating hormone) yang dihasilkan oleh
kelenjar Hipofisis anterior hanya merangsang jaringan tertentu diovarium. Dalam hal
hormone pertumbuhan lebih dari satu organ menjadi target, sebab hormone
pertumbuhan mempengaruhi berbagai jenis jaringan dalam badan. Jaringan target suatu
hormone sangat spesifik karena sel-selnya mempunyai reseptor untuk hormone
tersebut.
Sumber hormone alami ialah ternak sapi, babi, dan biri-biri. Tetapi beberapa
hormone demikian khas sifatnyasehingga yang berasal dari binatang tidak efektif pada
manusia, misalnya hormone pertumbuhan FSH dan LH (luteinizing hormone). Hormone
yang berasal dari hewan dapat menimbulkan reaksi imunologis.
Jenis-jenis hormone banyak sekali antara lain :
1. Hormon-hormon Tiroid dan Anti Tiroid
2. Hormon-hormon Estrogen dan Anti Estrogen
3. Hormon Progeteron
4. Hormon Steroid
5. Hormon Androgen

A. Hormon-hormon Tiroid dan Anti Tiroid


1. Hormon Tiroid
Tiroid merupakan kelenjar kecil, dengan diameter sekitar 5 cm dan terletak di
leher, tepat dibawah jakun. Kedua bagian tiroid dihubungkan oleh ismus, sehingga
bentuknya menyerupai huruf H atau dasi kupu-kupu.
Dalam keadaan normal, kelenjar tiroid tidak terlihat dan hampir tidak teraba,
tetapi bila membesar, dokter dapat merabanya dengan mudah dan suatu benjolan bisa
tampak
dibawah
atau
di
samping
jakun.
Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid, yang mengendalikan kecepatan
metabolisme tubuh.
Hormon tiroid mempengaruhi kecepatan metabolisme tubuh melalui 2 cara:
1.
Merangsang hampir setiap jaringan tubuh untuk menghasilkan protein
2.

Meningkatkan

jumlah

oksigen

yang

digunakan

oleh

Jika sel-sel bekerja lebih keras, maka organ tubuh akan bekerja lebih cepat.

sel.

Untuk menghasilkan hormon tiroid, kelenjar tiroid memerlukan yodium, yaitu


suatu
eleman
yang
terdapat
di
dalam
makanan
dan
air.
Kelenjar tiroid menangkap yodium dan mengolahnya menjadi hormon tiroid.
Setelah hormon tiroid digunakan, beberapa yodium di dalam hormon kembali ke kelenjar
tiroid dan didaur-ulang untuk kembali menghasilkan hormon tiroid.
Hormon tiroid terdapat dalam 2 bentuk:
1.
Tiroksin (T4), merupakan bentuk yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid,
hanya memiliki efek yang ringan terhadap kecepatan metabolisme tubuh.
2.

Tiroksin dirubah di dalam hati dan organ lainnya ke dalam bentuk aktif,

yaitutri-iodo-tironin (T3).
Perubahan ini menghasilkan sekitar 80% bentuk hormon aktif, sedangkan 20%
sisanya dihasilkan oleh kelenjar tiroid sendiri.
Ada dua kelainan berhubungan
Hipotiroidisme.
1.
Hipotiroidisme

dengan

tiroid

yaitu

Hipertiroidisme

dan

Hipotiroidisme adalah suatu keadaan dimana kelenjar tiroid kurang aktif dan
menghasilkan
terlalu
sedikit hormon
tiroid.
Tanpa hormon ini tubuh tidak bekeja dengan semestinya sehingga bisa
menimbulkan pertumbuhan badan yang lambat, lambat berbicara, lemah,
bertambah berat badan, rambut rontok, kulit kering, dan meningkatkan
sensitivitas
pada
pilek.
Hipotiroid
yang
sangat
berat
disebut miksedema.
Preparat yang digunakan untuk mengatasi masalah ini adalah Levothyroxine Na
dan
Thyroxine
Na.
Levothyroxine, adalah suatu hormon tiroid, selain untuk hipotiroidisme juga
digunakan untuk gondong (pembesaran kelenjar tiroid).
2.
Hipertiroidisme
Hipertiroidisme adalah suatu keadaan dimana kelenjar tiroid bekerja secara
berlebihan,
sehingga
menghasilkan
sejumlah
besar hormon
tiroid.
Hipertiroidisme bisa ditemukan dalam bentuk penyakit Graves, gondok noduler
toksik atau hipertiroidisme sekunder.

CONTOH OBAT HORMON TIROID


1. NATRII LEVOTHYROXINUM

Sifat kimia :

Sangat sukar larut dalam air, larut dalam larutan alkali hidroksida dan dalam larutan
panas alkali karbonat, sukar larut dalam etanol (95 %) P, praktis tidak larut dalam
kloroform P, dalam eter P dan aseton P.
Uji kemurnian :
Halida terlarut tidak lebih dari 0,7 % sebagai klorida, penetapan dilakukan sebagai
berikut : 1 tetes asam nitrat encer P selama 5 menit, saring. Encerkan filtrate dengan
air secukupnya hingga 10 ml, tambahkan 3 tetes larutan perak nitrat P, terjadi
kekeruhan tidak lebih dari larutan pembanding yang mengandung 0,1 ml asam
klorida 0.02 N.
Cara penyimpanan :
Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya.
2. NATRII LIOTHYRONINUM

Sifat kimia :
Praktis tidak larut dalam air, dalam kloroform P dan dalam eter P,larut dalam 500
bagian etanol ( 95 % ) P dan dalam larutan alkali hidroksida.
Uji kemurnian :
Diiodotironina dan natrium tiroksina kocok bersama sama 5 bagian volume
amilalkohol P, 5 bagian volume amilalkohol tersier P, 3 bagian volume ammonia P,
dan 3 bagian volume air biarkan. Masukkan lapisan bawah kedalam bejana
kromatografi yang tidak dapat di masuki udara, pertahankan pada suhu
250 kemudian masukkan lapisan atas. Gambar sebuah langkaran diameter 3.8 cm
pada lebih kurang bagian tengah kertas kromatografi diameter 36 cm (Whatman 3
MM) yang cocok. Totolkan disuatu tempat disekitar lingkaran larutan A yaitu 0,02 ml
larutan 1,0 % b/v zat uji dalam campuran 5 bagian volume ammonia P ddan 70
bagian etanol (95 %) P. totolkan di tempat lain disekitar lingkaran larutan B 0,02 ml
larutan dalam campuran pelarut yang sama, yang mengandung 0,05 5 b/v zat uji
natrium tiroksina P 0,05 % b/v dan diiodotironina P 0,02 % sisipkan sumbu kapas
melalaui lubang di tengah lingkaran, letakkan kertas horizontal kedalam bejana,
biarkan selama 4 jam atur kertas hingga sumbu tercelup dalam cairan yang
beradada ditengah dan biarkan eluasi berjalan terus hingga pelarut depan bergerak
lebih kurang 15 cm. angkat kertas biarkan kering diudara, celupkan daam larutan
ninihidrina P 0,25% b/v dalam aseton P yang mengandung asam asetat glacial P 1
% v/v, biarkan kering di udara selama 2 jam, kromatogram yang diperoleh dengan
larutan B menunjukkan 3 berck yang sesuai dengan tiroksina. Liotironina dan

diodotironina sesuai dangan kenaikan harga Rr. Intensitas bercak yang sesuai
dengan tiroksina dan diiodotironina pada kromatogram yang diperoleh dari larutan A,
tidak lebih kuat daripada bercak yang sesuai dengan tirooksina dan diiodotironina
yang diperoleh dari larutan B.
Cara penyimpanan
Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya.

2. Hormon Anti Tiroid


Ada 4 golongan penghambat sintesis hormon tiroid : (1) antitiroid, yang
mengganggu sintesis hormon secara langsung (2) penghambat ion yang menghalangi
mekanisme transport yodida; (3) yodida yang pada konsentrasi tinggi memiliki efek
supresi terhadap kelenjar tiroid dan (4) yodium radioaktif yang merusak kelenjar dengan
radiasi ion.
(a.) Mekanisme kerja Antitiroid yang mengganggu sintesis hormone secara
langsung.
Antitiroid menghambat sintesis hormon tiroid dengan jalan menghambat proses
pengikatan ion antitiroid juga menghambat proses penggabungan dari gugus yodotirosil
untuk membentuk yodotironin. Cara kerjanya dapat dijelaskan dengan adanya
hambatan terhadap enzim peroksidase sehingga oksidasi ion yodida dan gugus
yodotirosil terganggu.
Efek samping
Reaksi yang paling sering timbul adalah demam obat, yang terutama terjadi
dalam pengo batan. Gejala lain yang jarang sekali timbul adalah nyeri dan kaku sendi,
terutama pada lengan dan pergelangan: nyeri itu dapat pindah ke sendi lain.
Indikasi
Antitiroid digunakan untuk pengobatan hipertiroidisme, baik untuk mengatasi
gejala klinik sambil menunggu remisi spontan, maupun sebagai persiapan operasi.
Selain itu, obat ini juga dapat dipakai dalam kombinasi dengan yodium radioaktif,dengan
tujuan mempercepat timbulnya perbaikan klinis sementara menunggu efek terapi
yodium radioaktif. Efek terapi biasanya baru tampak setelah masa laten yang agak
panjang, dari beberapa hari sampai 1-2 minggu.
(b.) Mekanisme kerja dengan menghambat ion yodida.
Yang dimaksudkan dengan penghambat ion adalah obat yang dapat
menghambat transport aktif ion yodida ke dalam kelenjar tiroid. contoh obat golongan ini

antara lain ialah tiosianat (SCN), perklorat (D0 4-), nitrat (NO3,), fluoroborat (BF4),
fluosulfonat (SO3F), difluofosfat (PO2F2).
Mekanisme kerja obat ini mungkin didasarkan atas penghambatan kompetitif
terhadap mekanisme dalam memekatkan ion yodium.

(c.) Penggunaan Yodida.


Yodida terutama digunakan untuk persiapar, operasi tiroid pada hipertiroidisme.
Biasanya yodida tidak diberikan tersendiri, tetapi diberikan setelah gejala hipertiroidisme
diatasi dengan antitiroid, yaitu biasanya diberikan selama 10 hari sebelum oprasi
dilakukan.
Sediaannya Natrium
yodida dan Kalium
kapsul, tablet, atau larutan jenuh dalam air.

yodida tersedia dalam bentuk

(d.) Yodida radioaktif


Pada proses radiasi oleh suatu unsur radioaktif dipancarkan sinar-sinar (inti
helium), sinar (elektron) dan sinar (gelombang elektromagnetik yang sejenis dengan
sinar X). Sinar dan daya tembusnya kecil, ionisasi terjadi pada daerah yang terbatas
dan ion yang terbentuk di daerah itu banyak sekali, sehingga efeknya dapat dibatasi
pada satu organ saja, dan sinar bersifat sebaliknya. Mekanisme kerjanya adalah Sinar
yang dipancarkan mempengaruhi jaringan parenkim sekeliling folikel.
Sediaan yang terutama digunakan pada pengobatan hipertiroidisme, Larutan
Natrium Yodida I131 dapat diberikan oral dan IV sedangkan kapsul Natrium Yodida
I131tersedia untuk pemberian oral.
Tujuan penggunaan penghambat tiroid ialah untuk mengurangi aktivitas
kelenjar tiroid pada penderita hipertiroid. Cara lain yang dapat ditempuh untuk tujuan
yang sama adalah radiasi dan pembedahan. Dalam klinik, pemilihan cara dan obat
apayang akan digunakan untuk terapi hipertiroidisme tergantung dari penderita dan
fasilitas yang tersedia.

CONTOH OBAT HORMON ANTI TIROID


1. PROPYLTHIOURACILUM

Sifat kimia :
Sangat sukar larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol (95%) P, larut dalam
larutan alkali hidroksida.
Uji kemurnian :
Tiourea refluks 500 mg dengan 50 ml air hingga larut. Encerkan 5,0 ml larutan panas
dengan air secukupnya hingga 50,0 ml. Pipet 10,0 ml larutan kedalam tabung kimia
A, tambahkan I ml larutan tioureum P 0,01% b/v. Dinginkan sisa larutan yang panas,
saring masukkan 10,0 ml filtrate kedalam tabung kimia B. pada masing-masing
tabung tambahkan 500 mg natrium asetat P dan 5 ml perak nitrat 0,1 N, panaskan
dalam tangas air selama 5 menit, warna isi tabung B tidak lebih tua dari warna isi
tabung A.
Penyimpanan :
Dalam wadah tertutup baik.

B. Hormon Estrogen dan Hormon Anti Estrogen


1. Hormon Estrogen
Estrogen adalah hormon wanita. Estrogen merupakan hormon steroid kelamin
karena memiliki struktur kimia berintikan steroid dan secara fisiologik sebagian besar
diproduksi oleh kelenjar endokrin sistem reproduksi.
Berdasarkan struktur kimia, estrogen yang digunakan dalam terapi dibagi menjadi 2
kelompok, yaitu:
1.
Zat steroida: Estradiol, Estron dan Estriol, derivat sintetisnya Etiestradiol,
Mestranol dan Epimestrol.
2.

Zat non-steroida: Dietilstilbestrol, Dienestrol dan Fosfestrol.

Beberapa indikasi dari estrogen, antara lain:


1.
Kontrasepsi. Estrogen sintetik paling banyak digunakan untuk kontrasepsi
oral dalam kombinasi dengan progestin.
2.

Menopause. Pada usia sekitar 45 tahun umumnya fungsi ovarium

menurun. Terapi pengganti estrogen dapat mengatasi keluhan akibat gangguan


vasomotor, antara lain hot flushes, vaginitis atropikans dan mencegah
osteoporosis.
3.

Vaginitis Senilis atau Atropikans. Radang pada vagina ini sering

berhubungan dengan adanya infeksi kronik pada jaringan yang mengalami atrofi.
Dalam hal ini, estrogen lebih berperan untuk mencegah daripada mengobati.

4.

Osteoporosis. Keadaan ini terjadi karena bertambahnya resorpsi tulang

disertai berkurangnya pembentukan tulang. Pemberian estrogen


mencegah osteoporosis berkelanjuitan atau dapat pula diberikan estriol.
5.

dapat

Karsinoma Prostat. Karena estrogen menghambat sekresi androgen

secara tidak langsung maka hormon ini digunakan sebagai terapi paliatif
karsinoma prostat.

Untuk pemilihan preparat hormon estrogen yang tepat sesuai kebutuhan dan
keluhan anda ada baiknya anda harus periksakan diri dan konsultasi ke dokter

CONTOH OBAT HORMON ESTRADIOL STRUKTUR


ESTROGEN
1. ETIL ESTRADIOL

C18 H24 O2

Sifat kimia :
Etil estradiol merupakan serbuk kristalin berwarna putih atau putih krim, tak berbau.
Tak larut dalam air, namun larut dalam alkohol, kloroform, eter, dan minyak sayur.
BM 296,41.
Uji kmurnian :
Asam sulfat-metanol pada 30 ml methanol anhidrat P dalam labu tentukur 100 ml,
tambahkan hati-hati asam sulfat P sedikit demi sedikit sambil di campur. Biarkan
hingga suhu kamar, encerkan dengan asam sulfat P hingga 100,0 ml, campur.
Larutan pembanding timbang seksama 20 mg etunil estradiol PK, larutkan dalam
methanol anhidrat P yang terdapat dalam labu tentukur 50 ml, tambahkan methanol
anhidrat P secukupnya hingga 50,0 ml, campur. Pipet 5,0 ml ke dalam labu tentukur
100 ml tambahkan isoktan Psecukupnya hingga 100,0 ml campur. Pipet 5,0ml
larutan ini ke dalam labu tentukur 50 ml, tambahkan isoktan P secukupnya hingga 50
ml campur. Larutan uji buat menurut cara yang tertera pada larutan pembanding
menggunakan 20 mg zat uji yang di timbang seksama.
Cara penyimpanan :
Simpan pada suhu 2 - 30 C

2. HORMON ANTI ESTROGEN


Antiestrogen adalah Sebuah zat yang menghalangi produksi atau
pemanfaatan estrogen atau
menghambat efek estrogen.
(Estrogen adalah
keluarga hormon yang
mempromosikan
pengembangan
dan pemeliharaan dariperempuan karakteristik seks
Antiestrogens seperti tamoxifen dapat mempromosikan fenotip invasif
di reseptor estrogen (ER)-positif kanker payudara sel dengan kekurangan adhesi
antarsel .
Meskipun aromatase inhibitor dapat dipertimbangkan antiestrogens oleh
beberapa definisi, mereka sering dianggap sebagai kelas yang berbeda. aromatase
inhibitor mengurangi produksi estrogen, sedangkan "istilah" antiestrogen biasanya
diperuntukkan bagi agen mengurangi respon terhadap estrogen.

CONTOH OBAT HORMON ANTI ESTROGEN


1. TAMOKSIFEN
Kerja tamoksifen sbg antiestrogen berdasarkan kemampuannya berkompetisi
dg estradiol utk menduduki reseptor estrogen.
Tamoksifen per oral diabsorpsi dg baik; kadar puncaknya dicapai dlm waktu
4-7 jam. Penurunan kadarnya bersifat bifasik: masa paruh awal 7-14 jam dan masa
paruh terminalnya lbh dr 7 hari.

Metabolisme terjd di hepar, dan metabolit utamanya ialah N-desmetiltamoksifen. Seperti estrogen, hormon ini juga mengalami sirkulasi enterohepatik.
Ekskresinya: melalui tinja, sedikit melalui ginjal.
Efek samping: hot flushes, mual, muntah, perdarahan pervaginal, sekret
berlbhan dan pruritus vulva.
Sediaannya berbtk tablet berisi 10 mg tamoksifen. Dosis: 20-40 mg sehari,
dibagi dlm 2 kali pemberian.

Rumus bangun :

Cara Penyimpanan :
Larutan: simpan dalam suhu kamar, atau di bawah 25C, jangan disimpan dalam
lemari pendingin atau disimpan beku.Hindari dari cahaya.
Tablet : simpan dalam suhu kamar, 20-25C.
Sifat kimia :
Serbuk kristal putih atau hampir putih, polimorf. Sangat sedikit larut dalam air,
alkohol, aseton dan kloroform, larut dalam metil alcohol

C. HORMON PROGESTERON
Progesteron adalah hormon wanita lain dalam tubuh dengan efek progestogenik.
Progesterone bertanggung jawab pada perubahan endometrium pada paruh kedua
siklus mestruasi. Progesterone menyiapkan lapisan uterus (endometrium) untuk
penempatan telur yang telah dibuahi dan perkembangannya, da mempertahankan
uterus selama kehamilan.
Terdapat beberapa senyawa sintetik yang berefek progestogenik dan beberapa
diantaranya juga berefek androgenik atau estrogenik yang disebut golongan progestin.

Secara kimia, progesteron dibagi menjadi 2 kelompok:


1.
Derivat
progesteron:
hidroksiprogesteron,

medroksiprogesteron,

megestrol, dan didrogesteron.


2.

Derivat

testosteron:

noretisteron,

tibolon,

norgestrel,

linestrenol,

desogestrel,
gestoden
dan
alilestrenol.
Semua zat ini memiliki efek androgen kecuali Alilestrenol. Linestrenol,
Noretisteron dan Tibolon berefek estrogen. Norgestrel, Desogestrel dan
Gestoden memiliki efek antiestrogen yang kuat, begitu juga dengan Noretisteron,
Linestrenol, Megestrol dan Medroksiprogesteron tetapi lebih lemah.
Progesteron memiliki khasiat sebagai berikut:
1.
Kontrasepsi. Beberapa derivat progestin sering dikombinasikan dengan
derivat estrogen untuk kontrasepsi oral.
2.

Disfungsi

perdarahan

rahim.

Perdarahan

rahim

akibat

gangguan

keseimbangan estrogen dan progesteron tanpa ada kelainan organik antara lain
perdarahan rahim fungsional. Untuk menghentikan perdarahan yang berlebihan
dan pengaturan siklus hadi dapat diberikan progestin oral dosis besar.
3.

Nyeri haid. Pemberian kombinasi estrogen dengan progestin diindikasikan

untuk nyeri haid yang tidak dapat diatasi dengan estrogen saja.
4.

Endometriosis. Penyebab nyeri hebat pada endometriosis belum jelas

diketahui tapi dapat diberikan noretindron.


Walaupun hormon merupakan zat yang disintesis oleh badan dalam keadaan
normal,
tidak
berarti
hormon
bebas
dari
efek
toksis/racun.
Pemberian hormon eksogen/ dari luar yang tidak tepat dapat menyebabkan gangguan
keseimbangan hormonal dengan segala akibatnya.
Terapi dengan hormon yang tepat hanya mungkin dilakukan bila dipahami segala
kemungkinan kaitan aksi hormon dalam tubuh penderita.

CONTOH OBAT HORMON PROGETERON


1. MESTRANOLUM

Sifat kimia :
Praktis tidak larut dalam air, larut dalam 44 bagian etanol (95%) P, dalam 4,5 bagian
kloroform P, dalam 23 bagian eter P, dalam 23 bagian aseton P, dan dalam 12 bagian
dioksan P.

Uji kemurnian :
A. spectrum serapan infra merah menunjukkan maximum hanya pada panjang
gelombang yang sama seperti pada mestranol PK.
B. Memenuhi identifikasi steroid yang tertera pada pemeriksaan steroid
menggunakan pelarut bacam II dan fase bergerak D.
C. Larutkan 2 mg dalam 2ml asam sulfat P, larutan berwarna merah jingga berfluoro
sensi hijau kekuningan dan memenuhi syarat berikut :
1. pada 1 ml larutan tambahkan 1 tetes larutan besi ( III ) ammonium sulfat
P dan 2 ml air, terbentuk endapan menggumpal berwarna coklat
kemerahan.
2. pada 2 ml larutan tambahkan 2 ml air, terbentuk endapan menggumpal
berwarna merah muda.
D. tidak larut dalam larutan kalium hidroksida P 5 % b/v.
Cara Penyimpanan :
Dalam wadah tertutup baik terlindung dari cahaya.

D. HORMON STEROID
Hormon steroid adalah steroid yang bertindak sebagai hormon. Hormon steroid
dapat
dikelompokkan
menurut reseptor yang
diikat: glukokortikoid, mineralokortikoid, androgen, estrogen, dan progestagen.
Hormon
steroid
pada
umumnya
disintesa
dari kolesterol di
dalam gonad dan kelenjar adrenal. Bentuk dari hormon ini, biasanya adalah lipid,
bukan peptida, dan mempunyai kurir khusus berbentuk globulin. Hormon steroid
biasanya bersifatkatabolisme.
Hormon
steroid
berasal
dari
kolesterol
dan
berstruktur
inti
perhidrosiklopentanolfenantren yang terbagi atas tiga cincin sikloheksana. Senyawa
steroid terdapat pada hewan, tanaman tingkat tinggi bahkan terdapat pula pada
beberapa tanaman tingkat rendah seperti jamur (fungi). Steroid banyak terdapat di alam
tetapi dalam jumlah yang terbatas dan mempunyai aktivitas biologis, yang mempunyai
karakteristik tertentu yaitu seperti:
1) substitusi oksigen pada atom C-3 yang merupakan sifat khas steroid alam
2) subsitusi gugus metil angular pada atom C-10 dan C-13 yang dikenal dengan atom C18 dan C-19, kecuali pada senyawa steroid dengan cincin A berbentuk benzenoid,
seperti pada kelompok esterogen. Mendengar kata steroid, anabolic steroid, obat
perangsang meningkatnya metabolisme hormonal tubuh manusia sehingga menjadi
lebih kuat. Steroid ini di dalam dunia olahraga sering menimbulkan kontroversi,
mengingat prestasi seseorang dapat meningkat dengan mengkonsumsinya, sementara
di pihak lain, konsumsi steroid dapat menimbulkan efek samping bagi kesehatan

manusia. Baik yang terdapat di tumbuhan maupun di hewan, merupakan hormon yang
larut dalam lemak, dan mempunyai struktur basa tetrasiklo. Struktur basa memiliki
empat cincin yang saling terpaut dan terdiri dari tiga cincin sikloheksan dan dan
siklopentan tersintesis dari asetil CoA melalui jalur asam mevalonik di dalam
metabolisme sel tumbuhan. Perbedaan pre-kursor di jalur asam mevalonik, dalam
biosintesis steroid pada tumbuhan dan hewan menghasilkan produk steroid yang
berbeda, pada tumbuhan menghasilkan brassinolide dan pada hewan menghasilkan
kolesterol, dan yang lain lagi pada cendawan menghasilkan ergosterol.

Hormon Steroid

Secara rinci beberapa fungsi steroid adalah sebagai berikut :


* meningkatkan laju perpanjangan sel tumbuhan
* menghambat penuaan daun (senescence)
* mengakibatkan lengkuk pada daun rumput-rumputan
* menghambat proses gugurnya daun
* menghambat pertumbuhan akar tumbuhan

* meningkatkan resistensi pucuk tumbuhan kepada stress lingkungan


* menstimulasi perpanjangan sel di pucuk tumbuhan
* merangsang pertumbuhan pucuk tumbuhan
* merangsang diferensiasi xylem tumbuhan
* menghambat pertumbuhan pucuk pada saat kahat udara dan endogenus karbohidrat.

CONTOH OBAT HORMON STEROID


1. DEXAMETHASONUM

Sifat Kimia:
Praktis tidak larut dalam air, larut dalam 42 bagian etanol (95%) P dan dalam 165
bagian kloroform P.
Uji Kemurnian:
A.

Spektrum serapan infra merah menunjukkan maksimum hanya pada panjang


gelombang yang sama dan mempunyai intensitas relative yang sama seperti
pada deksametason PK.

B.

Memenuhi identifikasi steroid yang tertera pada pemeriksaan steroid,


menggunakan pelarut bacam I dan fase bergerak A.

C.

Panaskan 0,5ml campuran kromat-asam sulfat Pdalam tabung kimia kecil


dalam tangas air selama 5 menit, larutan membasahi dinding tabung dan tidak
berlemak. Tambah kan 2 mg atau 3 mg zat uji, panaskan dalam tangas air
selama 5 menit larutan tidak membasahi dinding tabung dan sukar dituang.

D.

Masukkan 2ml larutan 0,01 % b/v dalam etanol (95%) P kedalam tabung
bersumbat, tambahkan 10ml larutan fenilhidrazina P, campur, tempatkan dalam
tangas air pada suhu 600 selama 20 menit. Dinginkan segera, serapan-1cm
larutan pada maksimum lebih kurang 423nm tidak kurang dari 0,42.
Cara Penyimpanan:

Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya.

2. PREDNISOLONUM

Sifat Kimia:
Sangat sukar larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol (95%) P dan dalam
aseton P, sukar larut dalam kloroform P, larut dalam Metanol P dan dalam dioksan P.
Uji Kemurnian:
A.

Spektrum serapan inframerah zat yang telah dikeringkan pada suhu


1050 selama 3 jam dan didispersikan dalam kalium bromide P, menunjukkan
maksimum hanya pada panjang gelombang yang sama seperti pada
prednisolon PK. Jika terdapat perbedaan, larutkan kedua zat dalam etil asetat
P, uapkan hingga kering dan ulangi penetapan.

B.

Spektrum serapan ultraviolet larutan 0,001 % b/v dalam methanol P,


menunjukkan maksimum dan minimum pada panjang gelombang yang sama
seperti pada prednisolon PK, daya serap masing-masing, dihitung terhadap zat
yang telah dikeringkan pada panjang gelombang serapan maksimum lebih
kurang 242mm tidak berbeda lebih dari 2,5%.

C.

Lebih kurang 2mg larutkan dalam 2ml asam sulfat P, biarkan 5 menit, terjadi
warna merah anggur intensif tidak berfluorosensi. Encerkan dengan 10ml air,
warna hilang dan terbentuk endapan menggumpal berwarna kelabu.
Cara Penyimpanan:

Dalam wadah tertutup baik.

E. HORMON ANDROGEN
Androgen adalah istilah generik untuk senyawa alami atau sintetis, biasanya
hormon steroid, yang merangsang atau mengendalikan pembangunan dan

pemeliharaan karakteristik maskulin vertebrates untuk mengikat ke androgen receptors.


Ini termasuk aktivitas dari aksesori organ sek laki-laki dan perkembangan karakteristik
seks sekunder. Androgen, yang pertama kali ditemukan pada 1936, juga disebut
androgenic hormon atau testoids. Androgens merupakan dasar anabolic steroids.
Mereka juga menjadi pelopor dari semua estrogens, pada perempuan hormon seks.
Utama dan paling terkenal adalah androgen testosterone. Androgen ablation dapat
digunakan sebagai terapi yang efektif dalam urologic tertentu seperti kanker metastatic
kanker prostata.
Androgen adalah hormon seks yang biasanya diproduksi hanya oleh testis pria,
namun juga diproduksi dalam jumlah kecil oleh rahim wanita dan kelenjar adrenalin yang
terdapat pada pria dan wanita. Androgen membantu memulai perkembangan testis dan
penis pada janin laki-laki. Mereka memulai proses pubertas dan mempengaruhi
pertumbuhan rambut pada wajah, tubuh, dan alat kelamin, mendalamkan suara,
pertumbuhan otot, karakteristik seks kedua pria. Setelah pubertas, hormon androgen khususnya testosteron - memainkan peran dalam pengaturan gairah seks.

CONTOH OBAT HORMON ANDROGEN


1. SPIRONOLAKTONUM

Sifat kimia :
Praktis tidak larut dalam air, larut dalam 80 bagian etanol ( 95 % ) P dalam 3 bagian
kloroform P dan dalam 100 bagian eter P.

Uji kemurnian :
a. kocok 10 mg dengan 2 ml asam sulfat (50% v/v) P, terjadi warna jingga
berfluoro sensi hijau kekuningan intensif. Panaskan perlahan lahan warna
menjadi merah tua dan berbentuk gas hydrogen sulfide yang dapat

menghitamkan kertas timbal ( II ) asetat P. tuangkan larutan dalam air, larutan


beropalesensi kuning kehijauan.
b. Spectrum serapan infra merah menunjukkan maksimum hanya pada
gelombang yang sama dan mempunyai intensitas relatif yang sama seperti
pada spironolaktan PK
c. Memenuhi identifikasi steroid yang tertera pada pemeriksaan steroid,
menggunsksn pelarut bacam II dan fase bergerak D.
Cara penyimpanan :
Terlindung dari cahaya.

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Walaupun hormon merupakan zat yang disintesis oleh badan dalam keadaan
normal,
tidak
berarti
hormon
bebas
dari
efek
toksis/racun.
Pemberian hormon eksogen/ dari luar yang tidak tepat dapat menyebabkan gangguan
keseimbangan hormonal dengan segala akibatnya.
Terapi dengan hormon yang tepat hanya mungkin dilakukan bila dipahami segala
kemungkinan kaitan aksi hormon dalam tubuh penderita.

DAFTAR PUSTAKA
Departemen
farmakologi
dan
terapeutik
faultas
kedokteran
fakultas Indonesia,farmakologi dan terap edisi V . 2007. jakrta : Balai penerbit FKUI
Departemen kesehatan RI, farmakope Indonesia edisi III. 1979. Jakarta : Depkes RI
PT. ISFI. Iso Indonesia vol.44, 2009. Jakarta : PT ISFI
http://www.aeron.com/estradiol.htm
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/16_PengelolaandanPengobatanHipertiroidi.pdf/16_
Pengelolaa
http://www.wikipedia.com

You might also like