You are on page 1of 33

TR A U M A TH ER M IK

Oleh
Yulia Fitriani
Puji Utami

Pendahuluan
Trauma thermik

Hyperthermi
s
Hypothermis

Kematian karena luka bakar :

- Biasanya karena kecelakaan


- Sering pada orang tua dan anak-anak
- Dapat terjadi pada kasus
pembunuhan dan bunuh diri

Klasifi
kasiluka bakar :
Luka bakar thermis
Luka bakar kimia
Luka bakar listrik

Luka bakar therm is


Adalah kelainan akibat kontak

permukaan luar dan dalam dari


tubuh dengan panas fisik
Penyebabnya :
1. Luka bakar oleh panas kering
(burns/dry heat), misal : sinar
matahari, panas api, benda padat
yang panas
2. Luka bakar oleh panas basah
(scalds/moist heat)

H ypertherm is
Korban dengan luka bakar akan mengalami

beberapa kemungkinan :
1. Sembuh tanpa bekas : bila luka bakarnya
hanya berupa erythema /vesikel yang tanpa
disertai kerusakan jaringan bawah kulit
2. Sembuh dengan bekas (jaringan parut) :
bila luka bakar disertai kerusakan seluruh
tebal kulit disertai kerusakan jaringan
bawah kulit
3. Berakhir dengan kematian

Perubahan yang terjadipada korban


luka bakar :
Panas permeabilitas kapiler darah

cairan intraseluler keluar ke interstitial .


- 1% luka bakar cairan tubuh yang keluar ke
interstitial 0,5-1% blood volume
- Bila blood volume hilang 20% terjadi
cardiac failure shock
- Pengeluaran cairan tubuh terbanyak pada 68 jam pertama
- Insensible water loss
- komposisi cairan bulla hampir sama cairan
plasma

Eritrosit rapuh dan pecah karena panas


Dapat terjadi akut renal failure karena : shock,

timbunan Hb, dan pecahnya eritrosit


Cortison release
Dapat terjadi curling ulcers pada lambung,
akut dilatasi/paralise usus
Neurogenic shock karena nyeri hebat
Asfiksia akibat edem laring akibat terhirup
udara sangat panas
Keracunan akut gas CO atau gas toksik lain
anoksia mati lemas

G radasiluka bakar
Ditentukan oleh :
1. Luas daerah yang terbakar
2. Tinggi rendahnya temperatur /panas
yang membakar tersebut
3. Lamanya kontak dengan kulit
No. 2 dan 3 menentukan dalamnya
luka bakar

Rule of Nine untuk menentukan


luasnya luka bakar :
a. Permukaan kepala dan leher
b. Permukaan dada
c. Permukaan
d. Permukaan
e. Permukaan

Permukaan
g. Permukaan
h. Permukaan
i. Permukaan
j. Permukaan
f.

9%

9%
punggung
9%
perut
9%
pinggang
9%
ekstremitas atas kanan 9%
ekstremitas atas kiri 9%
ekstremitas bawah kanan 9%
ekstremitas bawah kiri 9%
alat kelamin
1%

Tingkatan dalamnya luka bakar

menurut Boyler (1814) :


1. Tingkat I : hanya mengenai

epidermis
2. Tingkat IIA : superfisial, mengenai
epidermis dan lapisan atas corium
3. Tingkat IIB : dalam, mengenai
epidermis dan lapisan dalam corium
4. Tingkat III : mengenai seluruh tebal
kulit, subcutan, otot dan tulang

Beberapa cara untuk m engetahuidalam nya


luka bakar :
Tingkat luka
bakar
I

Klinis

Tusukan jarum

Hiperemia

Hiperestesi

IIA

Basah, Bulla (+)

Hiperestesi

IIB

Basah, Bulla ,
keputihan

Hiperestesi

III

Kering, putih, hitam

Anestesi

Gradasi luka bakar menurut


American College of Surgeon :
1. Kritis

a. anak-anak : - luka bakar Tk II > 15%


- luka bakar Tk III > 10%
b. Dewasa : - luka bakar Tk II > 30%
- luka bakar Tk III > 10%
c. Luka bakar Tk III pada tangan, kaki,
wajah, atau yang memberi komplikasi pada
tractus respiratorius atau ada fraktur tulang

2. Sedang
a. Anak-anak : - luka bakar Tk II (1015%)
- luka bakar Tk III (2-10%)
b. Dewasa : - luka bakar Tk II (1530%)
- luka bakar Tk III (2-10%)

3. Ringan
a. Anak-anak : - luka bakar Tk II < 10%
- luka bakar Tk III <2%
b. Dewasa : - luka bakar Tk II < 15%
- luka bakar Tk III <2%

Pem eriksaan Kem atian Pada


Korban Luka Bakar
1. Pemeriksaan TKP

Tujuan :
a. Menentukan korban masih
hidup/sudah meninggal
b. Menentukan perkiraan saat
kematian
c. Menentukan sebab/akibat dari
luka bakar
d. Membantu mengumpulkan
barang bukti

Menentukan apakah korban masih

hidup/sudah meninggal alat yang digunakan


stetoskop dan senter
Menentukan perkiraan saat kematian, data
yang diperlukan :
1. penurunan suhu tubuh
2. lebam mayat
3. kaku mayat
4. tanda-tanda pembusukan
5. umur larva pada jenazah yang sudah
membusuk

Pada luka bakar yang dalam dan total,


terdapat kesukaran memperoleh
data pada :
Sikap puguilistik pada luka bakar
total
Lebam mayat sulit ditentukan pada
korban yang hangus terbakar
Perlu diketahui jam ditemukan
korban meninggal dan jam terakhir

Menentukan sebab/akibat dari luka

bakar :
a. Luka bakar oleh cairan (scalds)
- Derajat I : berupa kemerahan
(hiperemia)
- Derajat II : berupa gelembung
berair (vesikula)
disebabkan : siraman air panas,
cipratan minyak panas

b. Luka bakar panas (dry heat)


Dapat disebabkan : tersentuh botol
panas, terjilat nyala api, pakaian
korban yang terbakar, kejadian
kebakaran besar

Membantu mengumpulkan barang bukti :

Barang bukti di sekitar lokasi korban


diperlukan untuk mengungkapkan lokasi,
sumber, penyebab luka bakar. Dapat juga
dinilai dari posisi korban pada waktu
ditemukan dan bagian yang terkena luka
bakar.
Barang bukti dapat berupa : puntung rokok,
kompor yang meledak, tangki bensin yang
mudah terbakar, termos, sumber uap
panas.

Cara kem atian pada luka bakar


Perlu diperhatikan beberapa hal :
1. Penyakit-penyakit yang mungkin menyebabkan
kecelakaan, misal : epilepsi, hipertensi
2. Keadaan barang-barang di sekitar korban, misal :
pada kasus bunuih diri barang-barang di sekitar
korban tidak berantakan
3. Adanya tanda-tanda kekerasan lain selain luka
bakar, misal : luka-luka akibat benda tajam/tumpul
yang mungkin terjadi sebelum terbakar.

S E B A B K E M AT I A N PA D A L U K A B A K A R

IDENTIFIKASI
KORBAN
D ilaksanakan pada pem eriksaan TKP m aupun Pada w aktu pem eriksaan
jenazah

1.

Data korban : tinggi badan, berat badan, jenis kelamin,


umur, warna kulit, warna mata dan rambut

2.

Tanda pengenal khusus pada tubuh : jaringan parut,


tatto

3.

Simpan potongan kain yang tidak terbakar

4.

Catat dan simpan barang pribadi milik korban

5.

Kumpulkan sampel rambut yang tidak terbakar

6.

Buat pemeriksaan gigi dan bila mungkin buat sidik


jarinya

7.

Buat pemeriksaan radiologik

OTOPSI PADA KORBAN YANG


MENINGGAL KARENA LUKA
BAKAR THERMIK

OTOPSI PADA KORBAN YANG


MENINGGAL KARENA LUKA
BAKAR THERMIK

OTOPSI PADA KORBAN YANG


MENINGGAL KARENA LUKA
BAKAR THERMIK

OTOPSI PADA KORBAN YANG


MENINGGAL KARENA LUKA
BAKAR THERMIK
Pemeriksaan

OTOPSI PADA KORBAN YANG


MENINGGAL KARENA LUKA
BAKAR THERMIK

H Y P O TH ER M IS
Lokal
Sistemik

HYPOTHE
RMY
*

HYPOTHE
RMY
*

LOKAL
HYPOTHERMI

TERIMA
KASIH

You might also like