Professional Documents
Culture Documents
Pada fertilisasi terjadi persatuan antara sel telur dan sel mani sehingga terjadi sebuah
zigot yang mempunyai jumlah kromosom yang normal ialah dua kali sebanyak
kromosom yang dipunyai sel benih (gamet). Karena itu pembentukan gamet terjadi
dengan meiosis yang menghasilkan pengurangan jumlah kromosom. Meiosis ini harus
berlangsung dengan baik untuk pembentukan keturunan yang sehat, gangguan pada
meiosis menghasilkan gamet yang tidak memungkinkan reproduksi, menyebabkan
kematian bayi dan menimbulkan kelainan konginetal. Genotip laki-laki normal adalah
46, XY ( 22 pasang autosom dan 2 kromosom kelamin, X dan Y) . Setelah pembelahan
secara meiosis saat spermatogenesis, setiap spermatozoa akan mengandung kromosom,
X atau Y. Genotip perempuan normal adalah 46 bersifat diploid, XX ( 22 pasang
autosom dan 2 kromosom kelamin, X dan X). Setelah pembelahan secara meiosis saat
oogenesis, setiap oosit akan mengandung kromosom haploid dan hanya satu kromosom
X (Sloane, 2003).
Fertilisasi terjadi saat oosit sekunder yang mengandung ovum dibuahi oleh sperma.
Fertilisasi umumnya terjadi segera setelah oosit sekunder memasuki oviduk. Namun
sebelum sperma dapat memasuki oosit sekunder, pertama-tama sperma harus menembus
berlapis-lapis sel granulosa yang melekat disisi luar oosit sekunder yang disebut korona
radiata (Irianto, 2012).
Jika sebuah sperma pembawa X membuahi ovum yang memiliki autosom 22 + X dan
dari sperma 22 + X dari ovum akan berjenis kelamin perempuan. Jika sperma pembawa
Y membuahi ovum, zigot yang terbentuk (XY) akan memiliki autosom yang lengkap;
22+Y dari sperma dan 22+X dari ovum dan akan berjenis kelain laki-laki (XY). Dengan
demikian, genetik jenis kelamin turunan ditentukan oleh spermatozoa.
Perkembangan Normal Sistem Reproduksi
1. Genital Internal
Proses diferensiasi gonad menjadi testis atau ovarium dan perkembangan sistem
saluran internal dimulai pada minggu keempat perkembangan embrionik dan akan
selesai secara keseluruhan ketika minggu ke duabelas setelah fertilisasi (Sloane,
2003).
a. Sel benih primodial (sel kelamin primitif) yang kemudian terpisah dari sel lain
di minggu keempat perkembangan embrio bermigrasi melalui gerakan amuboid
pada minggu keenam meniju gonad primitive yang belum terdiferensiasi dalam
dinding abdominal posterior embrio (Sloane, 2003).
Gonad terbentuk dalam bubungan (bridge) gonadal (genital). Bubung ini
terletak di dekat duktus mesonfrik (wollfian) yang mengalirkan cairan
ginjal embrionik.
Duktus mullerian (paranesonefrik) terbentuk dengan sendirinya di
ke
pembengkakan
labioskrotal.
Seiring