Professional Documents
Culture Documents
Eki Noerfitriyani
Teknik Lingkungan
11 November 2014
1306368053
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
PENCEMARAN UDARA
Eki Noerfitriyani, 1306368053
27.
28. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 Tentang
Pengendalian Pencemaran Udara:
Pencemaran udara (air pollution) : masuknya atau dimasukkannya zat, energi,
dan/atau komponen lainnya ke dalam udara ambien oleh kegiatan manusia, sehingga
mutu udara ambien turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara ambien
tidak dapat memenuhi fungsinya.
Pencemar udara (air pollutant) :zat yang berada di atmosfer dalam konsentrasi tertentu
yang bersifat membahayakan manusia, binatang, tumbuhan atau benda-benda lain.
Sumber pencemar udara (sources of air pollutants) : setiap usaha dan/atau kegiatan
yang mengeluarkan bahan pencemar ke udara yang menyebabkan udara tidak dapat
berfungsi sebagaimana mestinya.
Pencemaran udara dapat didefinisikan sebagai kondisi atmosfer yang terdiri atas
senyawa-senyawa dengan konsentrasi tinggi diatas kondisi udara ambien normal,
sehingga menimbulkan dampak negatif bagi manusia, hewan, vegetasi, maupun benda
lainnya.
29. Jenis & Karakteristik Pencemar Udara
Berdasarkan kondisi fisiknya
30.
Berdasarkan reaksi yang terjadi
o Pencemar primer (primary pollutants) : langsung dari sumber. Contoh:
partikulat, NOx, CO, SO2, dst.
o Pencemar sekunder (Secondary pollutants) : terbentuk oleh interaksi kimiawi
antara pencemar primer dan senyawa-senyawa penyusun atmosfer alamiah.
Contoh : NO2, ozon- O3, Peroxy Acetyl Nitrate (PAN), Asam sulfat, asam
nitrat, dst.
Mekanisme reaksi di atmosfer
o Pencemar primer CO dan NO diemisikan pagi hari dari kendaraan bermotor
o Puncak konsentrasi CO & NO terjadi pada waktu pagi hari
o Pencemar sekunder: NO2 dan O3terbentuk pada waktu siang hari (reaksi
pencemar primer dengan sinar matahari)
31. Sumber Pencemaran Udara
Sumber Alamiah: Timbul dengan sendirinya tanpa ada pengaruh dari aktivitas
manusia. tidak dapat dikendalikan tapi tidak sering terjadi. Contoh: meletusnya
gunung berapi(emisi SO2, H2S, CH4, dan partikulat), kebakaran hutan (emisi HC,
CO, dan partikulat berupa asap).
Sumber Anthropogenik: Sumber tidak bergerak (Cerobong industri kimia, Explorasi
minyak dan gas bumi, Flare), sumber bergerak (kendaraan bermotor).
32. Fenomena Pencemaran Udara