You are on page 1of 21

RADIOAKTIVITAS

Sumber bacaan: Kenneth S. Krane

RADIOAKTIVITAS:
Fenomena ketakstabilan inti
memancarkan radiasi , ,
Untuk menjadi inti stabil

Pemancaran sinar- tidak berlangsung secara


sendiri,tetapi bersama dgn proses peluruhan
dan .
Radiasi atau Sinar- dipancarkan apabila peluruhan
menghasilkan inti dalam keadaan tereksitasi

SEJARAH PENTING
Tahun 1896

Penemuan Sinar Radioaktif dari Uranium oleh Henri Becquerel

Tahun 1898

Marie Curie dan Pierre Curie menemukan polonium dan radium

1902

Rutherford dan Soddy menyarankan teori bahwa radioaktivitas


adalah desintegrasi spontan dari atom.

inti atom yang


takstabil:

radionuklida

Marie Curie in her


chemistry
laboratory at the
Radium Institute
of Paris, 1921.

https://pubs.acs.org/cen/coverstory/89/8926cover7.html

RADIOAKTIVITAS ALAM DAN BUATAN


Radioaktif alam berasal dari alam dan dari radiasi kosmik.
Inti radioaktif alamiah paling banyak merupakan inti unsur-unsur berat, yang
terbagi dalam deret:
Deret Thorium-232: awalnya Th-232, akhirnya Pb-208
Deret Uranium-235 atau disebut juga Deret Actinium: awalnya U-235, akhirnya Pb-207
Deret Uranium-238: awalnya U-238, akhirnya Pb-206

Selain isotop-isotop radioaktif alamiah di atas ada beberapa isotop radioaktif


alamiah lain, yang relatif lebih ringan dari yang termasuk dalam tiga deret di atas.
Contoh: K-40, Rb-87, Cd-113, In-115, La-138, Lu-176, Re-187
berasaldari radiasi kosmik: 6C14
Radioisotop:
isotop radioaktif

Digunakan untuk Penanggalan carbon(carbon dating)

DERET

Inti stabil

232Th

208
Pb

http://en.wikipedia.org/wiki/Decay_chain

RADIOAKTIVITAS ALAM DAN BUATAN


(LANJUTAN)

Radioaktivitas (radioaktif) buatan dipancarkan oleh radioisotop yang sengaja dibuat


manusia
berbagai jenis radionuklida dibuat sesuai dengan penggunaannya.
MISALNYA:
Radioaktivitas yang berhubungan dengan pembangkit listrik tenaga nuklir

Energi yang dihasilkan oleh proses peluruhan dapat digunakan sebagai pembangkit listrik
tenaga nuklir

Radioaktivitas dalam kedokteran

Radioaktivitas yang berasal dari radioisotop dalam bidang kedokteran digunakan misalnya
untuk diagnosis, terapi, dan sterilisasi alat kedokteran.

Radioaktivitas dalam rekayasa teknologi

Penggunaan radiasi dalam bidang pengukuran, analisis struktur materi, dan pengembangan
bahan-bahan baru

RADIOAKTIVITAS ALAM DAN BUATAN


(LANJUTAN)

Radioaktivitas dalam bidang pertanian


Penggunaannya dalam bioteknologi, pembasmian serangga atau penyimpanan bahan
pangan, dan teknologi pelestarian lingkungan

SATUAN RADIOAKTIVITAS

SATUAN RADIOAKTIVITAS (LANJUTAN)

SINAR ALFA ( )NAR ALFA


Menyebabkan fluoresensi
Dibelokkan oleh medan listrik dan medan magnet
Kecepatan : 1.4x107 ~ 2.2x107 m/s
Harga e/m = 4823 emu/gr
untuk H e/m = 9650 emu/gr
Artinya partikel alfa bermassa 2 x hidrogen dan muatan sama dengan
hidrogen, atau massa 4 x hidrogen dan muatan 2 x hidrogen, atau
kelipatannya.
Dengan mengukur e/m dan muatannya, dapat dipastikan bahwa partikel
alfa adalah inti helium 2He4

SINAR BETA ( )
Menimbulkan fluoresensi sangat baik
sintilasi diskrit

Daya ionisasi lebih rendah dari tetapi daya tembus 100x lebih
kuat dari
Dapat menembus lapisan tipis kertas atau aluminium foil

Kecepatan sampai 0,99 c


e/m ~ 1.77 x 109 emu/gr (Untuk energi beberapa kev)
diidentifikasi sebagai elektron

SINAR GAMA ( )
Bersifat netral
Menimbulkan fluoresensi
mengionkan gas, tetapi lebih rendah dari alfa dan beta
daya tembus 100 x lebih kuat dari sinar beta
dapat menembus sampai beberapa cm dari aluminium
kecepatan v = c
panjang gelombang : 1,7 x 10-12 m ~ 4,1 x 10-10 m.

HUKUM PELURUHAN RADIOAKTIF


Asumsi << 1
tak bergantung waktu dan tak bergantung jumlah nukleus, dan tak bergantung
keberadaan inti-inti lain.

Pada selang dt probabilitas peluruhan (decay) sebuah atom adalah dt

dN = - dt N
dN
N
dt
dN
N dt
N (t ) N o e t

: Konstanta disintegrasi
atau peluruhan
N : jumlah nuklida
t : waktu

Aktivitas A(t) = | dN/dt | = N = No e-t

WAKTU PARUH (t1/2)

t1/2 adalah waktu saat jumlah zat radioaktif menjadi

separuh dari jumkah semula

No /2 = No e- t1/2

Jadi t1/2 = ln 2 /
= 0.693 /

UMUR RATA-RATA ( )
t1 dN1 t 2 dN 2 t 3 dN3 ...

dN1 dN 2 dN3 ...


N0

tdN

0
N0

N0

dN

tdN
0

No

te dt
0

Umur rata - rata

tN o e t dt

No

DESINTEGRASI BERTURUTAN
A B

N1

N2

N3

Misal pada t=0 yang ada hanya A, sedang B dan C sama dengan nol

dN1
1 N1
dt
dN 2
1 N1 2 N 2
dt
dN3
2 N 2
dt

N1 N1o e 1t
dN 2
1 N1o e 1t 2 N 2
dt
dN 2
2 N 2 1 N1o e 1t
dt
dN 2
e2t
2 N 2e2t 1 N1o e( 2 1 )t
dt
d ( N 2e2t )
1 N1o e( 2 1 )t
dt
Integrasikan
N 2e

2t

2 1

N1o e( 2 1 )t C

Masukkan N 2o 0
C

N1o

2 1
1
N2
N1o (e t e t )

1

DESINTEGRASI BERTURUTAN (LANJUTAN)

N 3 N10 (1

2 1

2t

2 1

1t

DESINTEGRASI BERTURUTAN (LANJUTAN)


Untuk kasus yang lebih umum N20 dan N30 tdk nol:
N1 N10e 1t
N2

2 1

N 3 N10 (1

N10 (e 1t e 2t ) N 20e 2t

2 1

2t

2 1

e 1t ) N 20 (1 e 2t ) N 30

You might also like