Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh:
Annisa Rizki Rustandi
12100113010
Preceptor :
dr.H.Rizki.Safaat Nurahim., Sp.OG
PREEKLAMPSIA BERAT
1. KARAKTERISTIK PASIEN
Nama Pasien
:
Umur
:
Pendidikan terakhir :
Pekerjaan
:
Alamat
:
Agama
:
Nama Suami
Umur
Pendidikan terakhir
Pekerjaan
:
:
:
:
II. Anamnesa
Dikirim oleh
Dengan keterangan
Keluhan Utama
Anamnesis khusus
G..P..A.. merasa hamil ... bulan mengeluh tekanan darah tinggi sejak usia
kehamilan ... bulan. Riwayat pandangan kabur ( ), nyeri ulu hati ( ) dan nyeri
kepala berat ( ). Riwayat darah tinggi sebelum dan selama kehamilan ( ). Mulesmules ( ). Keluar cairan banyak dari jalan lahir ( ). Keluar lendir dan sedikit
darah(
preeklamsia/eklampsia ( )
Riwayat Obstetri:
1. Hamil ini
: .....kali
:-
Tekanan Darah:
mmHg
Nadi
x/menit
Respirasi
x/menit
Suhu
: afebris
Jantung
: BJ Murni-reguler
Paru-paru
Edema
: +/+
Varices
: -/-
Refleks
: Fis +/+
Pemeriksaan Luar:
Tinggi Fundus Uteri :
cm
Lingkar Perut
cm
Letak anak
His
BJA
TBBA
x/menit
gram
Pemeriksaan Dalam:
vulva/vagina :
portio
Ketuban
:( )
Kepala
: Station ...
cm
- Nifedipin 3 x 10 gr
- observasi KU, TTV, BJA, HIS
1.
Tinjauan Pustaka
Hipertensi dalam kehamilan merupakan salah satu penyebab morbiditas
dan mortalitas ibu disamping infeksi dan perdarahan, juga merupakan penyebab
dari 30-40% kematian perinatal.
Working Group Report on High Blood Pressure in Pregnancy (2000)
menyarankan klasifikasi hipertensi dalam kehamilan sebagai berikut
a.
Hipertensi
gestasional
adalah
timbulnya
hipertensi
dalam
kehamilan pada wanita yang tekanan darah sebelumnya normal dan tidak
disertai proteinuria. Gejala ini akan hilang dalam waktu kurang dari 12
minggu pasca salin.
b.
c.
d.
e.
.Preeklamsi
berat
dapat
ditegakkan
diagnosisnya
apabila
ganda, diabetes mellitus, hipertensi kronis, mola hidatisosa, hidrops fetalis, bayi
besar, obesitas, riwayat penderita. Riwayat keluarga pernah menderita preeklamsi
lebih sering dijumpai pada penderita preeklampsi.
2.
Tinjauan Pustaka
Dasar pengelolaan preeclampsi berat adalah terapi medikamentosa setelah
itu baru menentukan sikap terhadap kehamilannya.
Terapi medikamentosa terdiri dari :
pemberian anti kejang 4 gr ( 20 cc ) MgSO4 20 % dalam 100 ml infus RL
sebagai dosis awal dan dilanjutkan dengan pemberian 10 gr ( 50 cc )
MgSO4 20% dalam 500 ml infus RL sebagai dosis lanjutan
obat obat anti hipertensi yang hanya diberikan jika tensi > 180 / 110
mmHg, jenis obat diantaranya nifedipine 10mg dan dapat diulangi setiap
30 menit ( maksimal 120mg/24 jam ) sampai terjadi penurunan tekanan
darah, labetalol 10 mg iv apabila belum terjadi penurunan tekanan darah
maka dapat diulangi pemberian 20 mg setelah 10 menit, 40mg pada 10
sebagai
kegagalan
keadaan
medisinal
dan
harus
3.
Hb dan Ht
b. Urine Lengkap
c. Trombosit
d. Fungsi hati
e. Fungsi ginjal
f. Serum Albumin dan faktor koagulasi
a) Peningkatan Hb dan Ht memberikan gambaran adanya :
Hemokonsentrasi yang mendukung diagnosis preeklampsia
Beratnya hipovolemia
Dan bila telah terjadi hemolisis nilai Hb dan Ht akan menurun sehingga
dapat memburuk menjadi sindroma HELLP
b) Peningkatan asam urat darah, kreatinin serum, Nitrogen Urea Darah
(BUN) menggambarkan :
Beratnya hipovolemia
Menurunnya aliran darah ke ginjal
Oliguria
Preeklamsia berat
c) Jika terjadi trombositopeni mendukung diagnosis preeklamsia berat dan
menjadi perlu untuk diperhatikan karena dapat menjadi sindroma HELLP.
d) Pemeriksaan lab yang menggambarkan fungsi hati diantaranya dengan test
diagnostik serum transaminase dimana bila terjadi peningkatan, maka