Professional Documents
Culture Documents
(Robert Packwood)
Arthur O. Lovejoy, seorang filsuf Amerika dan sejarahwan historis, pelopor teorinya
tentang sejarah ide-ide, mengemukakan bahwa pengetahuan yang dimiliki oleh
manusia sekarang merupakan kesinambungan dari pengetahuan jaman dahulu, dan
semakin disempurnakan.
Apa yang dikatakan oleh sang filsuf ini bisa dilihat dari perkembangan Zhineng Qigong
(ZNQG) yang diperkenalkan oleh Prof. Pang Ming. Latihan Qigong merupakan tradisi
yang sudah sangat lama. Seiring dengan berjalannya waktu, latihan-latihan Qigong
semakin disempurnakan melalui pelbagai macam metode dan aliran. Tujuan latihan
Qigong ini satu dan sama, yaitu bertujuan membantu semua orang agar hidup semakin
sehat dan setiap orang bebas memilih metode mana yang paling cocok dengan dirinya
sendiri.
Latihan ZNQG merupakan usaha untuk merangkum teori-teori dan metode-metode
praktek latihan tradisional Qigong sebagai seni penyembuhan dengan memakai
pengetahuan modern tentang tubuh dan jiwa.
Aneka kesembuhan yang didengar dan dilihat oleh Suta Huang melalui beberapa
pertemuan komunitas ZNQG dan dirasakannya melalui latihan ZNQG ini
mendorongnya untuk memperkenalkan latihan ini kepada masyarakat. Buku ini,
berbeda dengan buku-buku lain, terlebih dahulu menguraikan dasar falsafah dan
konsep qi yang dipahami oleh tradisi Tionghoa. Manusia, yang merupakan bagian kecil
dari makrokosmos tentu tidak luput dari pengaruh sekitarnya. Di sinilah letak kelebihan
manusia, bahwa ia dapat mengatur dan mengendalikan aliran qi, baik yang ada di luar
dirinya maupun yang ada di dalam dirinya. Tujuannya adalah untuk menjaga
keseimbangan aliran qi. Bila aliran ini menjadi seimbang, terciptalah harmoni, yang
pada akhirnya membawa manusia dan semesta alam kepada keutuhannya.
Banyaknya orang yang sembuh karena berlatih ZNQG mendorong Suta Huang
membagikan sukacita ini kepada masyarakat luas yang kerap kali dibayang-bayangi
oleh ketakukan akan beratnya dan mahalnya menjaga kesehatan. Kesehatan adalah
anugerah Allah! Sebagai anugerah, dia sudah ada di dalam diri manusia. Bila manusia
mengetahuinya, lalu mencari dan mengolahnya, kesehatan bukan lagi barang mewah
yang jauh. Ungkapan mens sana in corpore sano bisa menggambarkan tujuan latihan
ZNQG. Inilah yang menjadi dasar pemikiran Suta Huang untuk bekerja keras
menuliskan buku ini.
Buku ini mengajak kita berpetualang dalam alam pemikiran Tionghoa yang memang
sangat menitikberatkan harmoni manusia dengan alam, jiwa dan raga. Pada akhirnya,
memang itulah yang terjadi pada manusia, dia akan kembali kepada Tuhan Allah sang
Penciptanya. Dan alangkah indahnya bila pada akhir hidupnya ini manusia dengan
kesadaran penuh dan dalam sukacita “menyerahkan jiwa raganya” kepada Sumber
Kehidupan yang kekal.
************************************************************************************
"Jika tak kenal tidak mungkin sayang", itulah peribahasa yang sering kita dengar.
Pada tahun 1980 Zhineng Qigong (ZNQG) mulai dikenalkan oleh Profesor Pang Ming
lewat banyak kegiatan seminar keberbagai daerah di Tiongkok. Professor Pang,
dengan latar belakang penguasaan mendalam mengenai Pengobatan Tradisional
Tionghoa, aneka ragam Qigong dan Seni Bela Diri, filsafat kuno dan modern serta
pengetahuan Kedokteran Barat., telah memberikan sumbangan nyata berupa
pengetahuan Qigong Modern bagi seluruh dunia.
Tidak kurang dari 10 textbook mengenai Zhineng Qigong Sciences telah ditulisnya
untuk menunjang kurikulum pembelajaran ZNQG di Huaxia Zhineng Qigong Science
Institute. Diperkirakan ada lebih dari 13 juta praktisi tersebar seluruh dunia dan tidak
kurang dari 25 situs website yang dapat dicari lewat Google.com telah membuktikan
perkembangan pesat ZNQG International dewasa ini.
Bagi masyarakat umum, masih sangat dirasakan kekurangan bahan bacaan memadai
mengenai kekayaan khasanah pengetahuan penyembuhan, pemeliharaan dan
peningkatan kesehatan Timur.
Suta Huang, dengan segala kematangan dan keluasan pengetahuan, pengalaman dan
kearifannya, secara penuh semangat dan antusias telah meluangkan waktunya
berbulan-bulan didepan komputer mewujudkan buah pikirannya. Buku indah yang
secara luas memperkenalkan tentang apa, mengapa dan bagaimana ZNQG ini,
sungguh merupakan hasil kerja dan suatu karya yang luar biasa !
Bagi pembaca:
Selamat membaca, menikmati dan mengambil manfaatnya !
Bagi Suta Huang:
Selamat atas terwujudnya buku ini !
HANDJOJO
Rekan pengabdi di Bank Cental Asia, dan seorang pengarang
(Salah satu bukunya yang terkenal berjudul “Mengenal Kitab I-CHING”)
Tuhan memberi kita tubuh yang sehat begitu kita lahir di dunia. Akan tetapi ada dua hal
yang masuk ke tubuh kita sehingga tubuh kita menjadi tidak sehat lagi alias sakit.
Makanan yang kita santap lewat mulut adalah satu hal. Banyak memakan daging atau
makan di luar batas kewajaran dapat membuat badan kita sakit. Diet makrobiotik yang
dicetuskan Michio Kushi menyatakan bahwa secara ideal porsi makan kita disesuaikan
dengan fungsi gigi yang kita miliki. Dari 32 gigi orang dewasa, hanya ada 4 gigi taring
sehingga dapat diartikan maksimal 1/8 dari menu makanan kita berupa daging. Gigi
geraham adalah yang paling banyak, maka porsi makan kita, sebenarnya, yang paling
banyak adalah biji-bijian dan gigi depan untuk menggigit buah-buahan dan sayur.
Pikiran adalah hal kedua yang mampu memasuki tubuh kita. Selalu berpikir positif
sudah banyak dikupas oleh Vincent Peale. Dibutuhkan perasaan bersyukur dalam hati
untuk hal apa pun yang kita alami dan rasakan menjadi inti “Power of Now” dari Eckhart
Tolle. Memang dalam segala hal diperlukan rasa bersyukur agar pikiran negatif dapat
dicegah dan perasaan damai senantiasa menaungi.
Dapat dipastikan, banyak orang belum mengenal Zhi Neng Qi Gong (ZNQG). Kita perlu
menyatakan salut atas upaya tidak kenal lelah dari Bp. Suta Huang untuk
mengenalkan ZNQG di Indonesia. Berbeda dengan Qi Gong yang sudah dikenal,
ZNQG juga dapat memberi manfaat bagi kesehatan. Bagaimana proses ZNQG bagi
kesehatan mereka yang memratikkannya belum banyak diketahui orang? Lewat
pemahaman akan Lima Unsur (Wu Xing) sambil menjaga pikiran karena dalam praktik
ZNQG disyaratkan konsentrasi, seperti halnya meditasi. Bagi mereka yang sudah
mengenal atau terbiasa pratik Rei-ki, maka latihan-latihan ZNQG dapat disebut Rei-ki
yang dikembangkan karena disertai gerakan-gerakan.
Upaya Bp. Suta Huang mengupas ZNQG dan menyajikannya dengan bahasa ‘ringan’,
agar diketahui khalayak, perlu didukung agar dapat dipakai sebagai ‘olah raga ringan’
alternatif yang sangat bermanfaat bagi kesehatan.
JUSUF SUTANTO
Pemerhati Kearifan Timur, Pelatih T’ai Chi, dosen Fakultas Psikologi Universitas Pancasila
Penulis buku ini lahir pada tahun 1935 dan dalam usia 74 tahun bisa menerbitkan buku
ini, sudah merupakan sesuatu hal yang menarik untuk dipelajari. Masih gemar
membaca dan bersemangat untuk menuangkan apa yang dirasa benar dalam tulisan
sampai berujung menjadi buku sehingga bisa bermanfaat bagi masyarakat, pasti
merupakan dampak dari suatu gaya hidup yang tidak hanya diyakini dalam pikirannya
saja tapi juga secara konsisten dipraktekkan.
Menurut dia, motivasi utamanya adalah karena tidak ingin ilmunya dibawa mati, patut
diteladani oleh mereka yang masih muda karena pada umumnya yang terjadi adalah
saat sudah memasuki usia senja, orang mulai mengurangi aktivitasnya lalu perlahan-
lahan semakin meredup sampai mengakhiri hidupnya.
Ajaran Konfusius bahwa dalam hidup ini masih sangat banyak yang belum diketahui
dan karena itu manusia harus terus belajar untuk menjadi manusia sepanjang hidupnya
telah terjadi pada diri penulis.
Belajar tanpa pernah jemu - Mengajar orang lain tanpa pernah capai
Oleh sebab itu buku ini sebenarnya bukan hanya bicara tentang suatu ilmu, tapi suatu
Jalan Kehidupan / Way of Life.
Ajaran ini oleh sastrawan Chin Yung diungkapkan dengan sangat menarik dalam kisah
ceritera silat klasik tersohor “Pendekar Rajawali Sakti”. Bahkan putri kesayangan
musuh besarnya Kwee Siang yang disandera oleh Kim Lun Hoat Ong / Hakim Roda
Emas supaya ayahnya Kwee Ceng mau diajak bertanding untuk menentukan siapa
yang paling unggul, setelah melihat bakat yang ada padanya untuk menjadi penerus
ilmunya, lalu diancam akan dibunuh kalau menolak untuk dijadikan muridnya.
Semoga ilmu yang dipaparkan dalam buku ini bermanfaat dan memberi inspirasi dalam
menjalani kehidupan yang terus bersemangat (apapun keyakinannya) karena semua
orang tanpa kecuali akan mengikuti road map standar kehidupan mulai dari lahir,
menjadi tua, sakit dan akhirnya harus mati.
Kalau ini terjadi maka masalah kesenjangan antar generasi tidak akan timbul dan
kualitas kehidupan kita bisa terus menerus semakin diperbaiki !
Jusuf Sutanto
****************************************************************************************************