Professional Documents
Culture Documents
Judul Penelitian
Pembimbing
Nama / NPM
1.1
PENGARUH KONSUMSI
BUAH
ATAU SAYUR TERHADAP
Savira Silma
A / 260110120168
Nidiazka P Fauzi / 260110120169
BAB I
PENDAHULUAN
intervensi
pepaya
sebanyak
100g/hari
selama
minggu
Jatinangor, Sumedang.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Buah
2.2 Sayur
Sayur merupakan asupan makanan yang dapat membantu menurunkan
resiko penyakit jantung koroner (He, Nowson, Lucas, & MacGregor, 2007).
Kandungan serat dalam sayur juga akan membantu menurunkan kadar kolesterol
dalam darah (Theuwissen & Mensink, 2008). Selain itu kandungan antioksidan
yang terdapat dalam sayur juga menurunkan resiko terjadinya penyakit-penyakit
lain seperti kelainan saraf (alzheimer dan parkinson) serta penuaan dini (Uttara,
Singh, Zamboni, & Mahajan, 2009).
.
2.3 Kolesterol
Kolesterol merupakan salah satu unsur essensial dalam tubuh untuk
menjaga keberlangsungan proses kimiawi tubuh (Rahayu, 2005). Ketika kadar
kolesterol dalam darah terlalu berlebih, proses kimiawi tubuh akan terganggu dan
menimbulkan hiperkolesterolemia yang akhirnya akan berujung pada penyakit
jantung koroner (Murray et al., 2003).
Kolesterol merupakan salah satu penyebab utama penyakit jantung koroner.
Menurut Gaziano,dkk pada tahun 2001 sekitar 7,3 juta jiwa meninggal disebabkan
oleh penyakit jantung koroner. Sebanyak tiga perempat dari kematian global
karena penyakit jantung koroner tersebut terjadi di negara-negara yang
kolesterol
tertinggi
dibandingkan
lipoprotein
lainnya.
meningkat
menyebabkan
penyempitan
pembuluh
darah
BAB III
METODE PENELITIAN
akan
relatif,
yaitu:
( 2 ) s
z 2 1
n=
2 2
2
n=
1,96 32,5
2
2
0,1 153,6
n=17,2
Keterangan:
n = besar subjek
s = simpangan baku kadar kolesterol total usia 20-22 tahun, yaitu 32.5 mg/dL
(Makaryani, 2014).
= simpangan relatif dari rata-rata (10%)
= rata-rata kadar kolesterol total usia 20-22 tahun, yaitu 153.6 mg/dL
(Makaryani, 2014).
Dalam menetapkan subjek penelitian, dilakukan skrining terhadap 25 calon
subjek berdasarkan kriteria inklusi sebagai berikut:
1. Mahasiswa S1 UNPAD aktif, berusia 20-25 tahun.
2. Status gizi normal (IMT 18.5 22.9 kg/m2) (WHO Asia-Pacific, 2000).
3. Mahasiswa yang tidak tinggal dengan orangtua (menyewa/kost/mengontrak
rumah).
4. Mahasiswa yang suka mengonsumsi jajanan gorengan 1x/hari
5. Berbadan sehat.
6. Bersedia menandatangani informed consent dan berpartisipasi dalam
penelitian.
8-10 jam, yaitu sejak malam hari sebelum tidur. Pada pagi hari
Jenis Data
Primer
a. Usia
b. Jenis kelamin
c. Uang saku
Konsumsi pangan
Primer
Frekuensi konsumsi
buah dan sayur
Data
Profil lipid darah
Primer
Jenis Data
Primer
a. Trigliserida
b. Kolesterol total
DyaSys
Data konsumsi pangan sehari dikumpulkan menggunakan kuesioner
metode
adalah
pembacaan
absorbansi
larutan
menggunakan
Pasien berpuasa
selama 8 - 10 jam
sejak malam hari
Pengambilan sampel
darah sebanyak 5 mL
Pisahkan bagian
plasma, dan
tempatkan kedalam
microtube
Sentrifugasi sampel
darah selama 15
menit
10 L plasma dan
1000 L kit
trigliserida
dimasukkan dalam
tabung reaksi
Vorteks tabung
tersebut selama 20
detik
Inkubasi tabung
reaksi tadi pada suhu
37 c selama 20
menit
Sampel diukur
absorbansinya
menggunakan
spektrofotometer UVVis pada 500nm
Secara garis besar penelitian untuk mennetukan kadar kolesterol, HDL dan LDL
sama seperti bagan diatas. Hanya saja kit yang digunakan untuk tiap jenis
penelitian berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
American Dietetic Association. 2006. Healthy lifestyle diet and nutrition.
Aherne SA. 2011. Milk Lipids cholesterol: Factors Determining
Levels in Blood. Encyclopedia of Dairy Sciences 2nd Ed. 24
Arts, I.C., Jacobs, D.R., JR., Harnack, L.J., Gross, M. dan FOLSOM, A.R.
2001. Dietary catechins in relation to coronaryheart disease death
among postmenopausal women.Epidemiology,12,668675.
Baron RB. Obesity. Current Medical Diagnosis and Treatment. 43 rd
edition. Lange Medical Books/ McGraw-Hill. 2004 ; 1215-7.
Bazzano LA, Serdula MK, Liu S. 2003. Dietary intake of fruits and
vegetables and risk of cardiovascular disease. Curr Atheroscler
Rep. 5:491-500.
Brown. M S, and J. L Goldstein. 1983. Lipoprotein metabolism in
Macrophage. Annu Rev Biochem.52.223-261
Celermajer DS, Chow CK, Marijon E, Anstey NM, Woo KS. 2012.
Cardiovascular disease in the develoving world: Prevalence,
patterns, and the potential of early detection. JACC. 60:1207-1216.
Dauchet L, Amouyel P, Hercberg S, Dallongeville J. 2006. Fruit and
vegetable consumption and risk of coronary heart disease: A metaanalysis of cohort studies. JN. 136:2588-2593.
Dewi, M. T. I. & Hidajati, N. 2012. Peningkatan Mutu Minyak Goreng
Curah Menggunakan Adsorben Bentonit Teraktivasi. UNESA
Journal of Chemistry, 1, 47-53.
Djatmiko, E. 2000. Diktat Proses Penggorengan dan Pengaruh terhadap
Sifat Fisiko Kimia Minyak dan Lemak. Jurusan Industri Pertanian,
Fakultas Teknologi Pertanian IPB. Bogor.
Djohan TB. 2004. Penyakit jantung koroner dan hipertensi [makalah].
Medan (ID): Universitas Sumatera Utara.
Haliwell, B. dan Gutteridge, JMC. 1999. Free Radical in Biology and
Medicine. Oxford University Press. Oxford.
Hurst M. 2008. Patophysiology Review. New York (US): McGraw Hill Pr.
[IOM] Institute of Medicine. 2002. Dietary Reference Intakes:
Energy, Carbohydrates, Fiber, Fat, Fatty Acids. Washington DC
(US): National Academies Pr. 25.
Iqbal, R., Anand, S., Ounpuu, S., Islam, S., Zhang, X., Rangarajan, S.,
Chifamba, J., Al-Hinai, A., Keltai, M., dan Yusuf, S. 2008. Dietary
patterns and the risk of acute
myocardial infarction in 52
study. Circulation,
118,19291937.
Joshipura,K.J.,HU, F.B., Manson, J. E., Stampfer, M.J., Rimm, E.B.,
Speizer, F.E., Colditz, G., Ascherio, A., Rosner, B., Spiegelman,
D. dan Willett, W. C. 2001. The effect of fruit and vegetable intake
on risk for coronary heart disease.Annals of Internal
Medicine, 134, 11061114.
Kementrian Kesehatan Nasioanal. 2014. Pedoman Gizi Seimbang.
Tersedia pada: http://www.depkes.go.id [diakses 9 Maret 2015]
Ketaren, S. 2005. Pengantar Teknologi: Minyak dan Lemak Pangan. UI
Press. Jakarta.
Khomsan, A. 2010. Pangan Dan Gizi Untuk Kesehatan. PT. Raja
Grafindo Persada. Jakarta.
Knekt, P., Jarvinen, R., Reunanen, A. dan Mateela, J. 1996. Flavonoid
intake and coronary mortality in Finland: a cohortstudy.British
Medical Journal, 312, 478481.
Lichtenstein A, Appel L, Brands M. 2006. Diet and lifestyle
recommendations revision 2006: a scientific statement from the
American Heart Association Nutrition Committee. Circulation.
114:82-96.
Makaryani I. 2014. Pengaruh Pemberian Pangan Antioksidan terhadap
Kadar Malondialdehid dan Profil Lipid Darah pada Mahasiswi
Pengonsumsi Gorengan [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian
Bogor.
Murray, R.K., Granner, dan Rodwell. 2006. Biokimia Harper. Buku
Kedokteran EGC. Jakarta.
Nabet BF., (2002), Zat Gizi dan Antioksidan Penangkal Senyawa Radikal
Pangan dalam Sistem Biologis. Reaksi Biomolekuler, Dampak
terhadap Kesehatan dan Penangkalan, Prosiding Seminar, Pusat
Studi Pangan dan Gizi- IPB dan Kedutaan Besar Prancis. Jakarta,
Bogor
Gaziano, T. A., Bitton, A., Anand, S., Abrahams-Gessel, S., & Murphy, A.
(2010). Growing Epidemic of Coronary Heart Disease in Low- and