You are on page 1of 15

LINGKUNGAN UNTUK IKAN

Diterjemahkan Oleh :
ROMI NOVRIADI
PHPI PELAKSANA LANJUTAN

Disadur dari :
Environment For Fish
National Coarse Fisheries Center
Environment Agency

Air adalah unsur penting bagi ikan layaknya udara bagi manusia : ini
Karena air merupakan Lingkungan dimana mereka hidup. air oleh karena itu
menjadi penting bagi setiap orang yang berhubungan dengan lingkungan
tersebut. menjadi pancingan mereka, pengurus nelayan tangkap atau pengelola
perikanan, untuk menghargai bahwa air memiliki banyak kegunaan lebih dari
sekedar mendukung hidup ikan. Buklet ini menggambarkan tentang siklus air,
perbedaan jenis habitat ikan dan mengindikasikan bagaimana ikan terkait
dengan semua hal tersebut. Buklet ini juga akan menggambarkan kualitas fisika
dan kimia pada air.

Siklus Air

Gambar 1 menunjukkan kompleksitas alam dari siklus air. Air jatuh


sebagai hujan mengalir ke beberapa aliran yang berbeda sebelum
menyempurnakan siklus ini. Air dapat mengalir kebawah sebuah sungai, tetapi
dapat disimpan didalam sebuah penampungan, dapat diolah untuk tujuan air
minum, diikuti dengan sistem pengolahan pada sebuah unit pengolahan limbah
sebelum memasuki perairan laut. Atau air dapat dengan hanya diuapkan pada
tahapan apapun pada silus tersebut-dan dapat didaur ulang. Atau air tersebut
dapat disalurkan kebawah tanah, dibiarkan disana selama bertahun-tahun, untuk
muncul kembali sebagai mata air yang membawa mineral terlarut dari tanah.

Jenis-Jenis Tempat Tinggal

Ada cakupan yang luas untuk habitat air tawar dimana ikan dapat hidup.
Berasal dari aliran sungai di gunung menuju ke pergerakan lambat sungai
dataran rendah. Dari dataran tinggi menuju kolam kecil atau tandon besar,
meskipun beberapa jenis ikan dapat ditemukan pada aliran yang disebutkan
diatas. Secara umum ada dua kelompok utama tempat tinggal ikan air tawar,
dinamakan dengan tempat tinggal air mengalir atau air tenang.
Air Mengalir, dapat dibagi menjadi 4 zona, bergantung kepada
kecuraman sungai dan percepatan arus air. Mereka berhubungan secara prinsip
terhadap keberadaan jenis ikan. Oleh karena itu, Zona ikan tuna memiliki daerah
paling curam dan arus air laut yang paling cepat. Selanjutnya Zona grayling,
Kemudian Zona Barbel, dan terakhir Zona bream, dimana memiliki kecuraman
paling sedikit dan aliran air yang lambat. Dibanyak sungai Zona-zona tersebut
selalu berubah-ubah. Ikan dapat beradaptasi pada satu zona namun tidak dapat
hidup di Zona yang lain. (Sebagai contoh ikan Kakap di Zona barbel). Kecepatan
berenang maksimum dari ikan kakap adalah 0,6 meter/detik, bandingkan dengan
kecepatan arus air laut pada Zona barbel yang mencapai 4,4 meter/detik. Hal ini
merupakan tindakan sia-sia, untuk menempatkan ikan kedalam kondisi dimana
mereka tidak bisa, atau tidak dapat untuk beradaptasi.

Gambar 1. Siklus Air

Air Tergenang, memberikan jangkauan yang luas dan keanekaragaman


kondisi kehidupan bagi ikan. Cara yang paling populer untuk mengkategorikan
tempat hidup bagi ikan adalah berdasarkan pada karakteristik biologi. Danau
Oligotrofik memiliki sedikit kandungan nutrien penting, sementara danau Eutrofik
adalah daerah yang kaya akan bahan nutrien penting dan sebagai
konsekuensinya memudahkan pertumbuhan alga dan pertumbuhan tanaman
yang melimpah. Seluruh dari jenis ikan yang berkesat memiliki tempat tinggal
yang khusus. Istilah Mesotrofik biasanya digunakan untuk menggambarkan
danau yang memiliki karakter diantara danau Oligotrofik dan Eutrofik.

Lingkungan
Gambar 2, menunjukkan ikan dimasukkan kedalam air dan lingkungan
akuatik. Bahan kimia yang dipungut oleh tumbuhan, dimakan oleh makhluk
Invertebrata. Dan pada gilirannya dimakan oleh ikan. Yang mati dan mengalami
proses dekomposisi untuk mengeluarkan zat sebagai bahan kimia yang siap
digunakan kembali untuk siklus hidup berikutnya. Ini kemudian adalah
lingkungan dimana ikan hidup didalamnya. Hal ini sangat penting untuk dipahami
sebelum operasional pengelolaan produksi perikanan dijalankan. Seperti halnya
sebuah sistem operasional, pada beberapa jalan atau cara yang lain, dapat
mengubah lingkungan tersebut.
Kualitas Air

Sifat Fisika

Air memiliki beberapa sifat fisika, dimana dapat berdampak langsung


maupun tidak langsung terhadap kualitas air. Banyak dari parameter ini, seperti
tekanan permukaan, evaporasi, dan viskositas (kemampuan dari sebuah cairan
untuk bergerak) terjadi karena pergerakan dua atom hidrogen dari molekul air
H2O terikat dengan atom oksigen (Penjelasan yang baik terhadap hal ini terdapat
di dalam Ensiklopedia Britannica). Parameter fisika contohnya dapat
menjelaskan mengapa air bergerak, dibawah pengaruh gravitasi atau angin, dari
dataran tinggi ke dataran rendah dan berakhir ke lautan. Satu dari beberapa
dampak langsung dari pergerakan air tersebut adalah dapat menyebabkan
terjadinya penggerusan atau pengikisan pada tanah sepanjang dimana air
tersebut mengalir. Jumlah dari bahan tersuspensi pada sejumlah tertentu bagian
air akan berdampak kepada kelayakan air tersebut untuk mendukung tumbuh
kembangnya tanaman; konsentrasi tinggi dari bahan tersuspensi akan
menurunkan jumlah cahaya yang penting untuk pertumbuhan tanaman masuk
kedalam air. Jika terlalu banyak konsentrasi bahan tersuspensi tersebut, maka
akan mematikan kehidupan apapun pada dasar aliran anak sungai ketika bahan
tersuspensi tersebut mengendap.

Gambar 2. Siklus Rantai Makanan Lingkungan Akuatik

Air 700 kali lebih padat dibandingkan udara. Makhluk-makhluk air dan
tanaman sebagai konsekuensinya membutuhkan jauh lebih sedikit dukungan
untuk tubuh dibandingkan pembentukan dasar tanah. Berat jenis air dipengaruhi
oleh suhu dan tekanan. Air akan menjadi padat ketika dingin. Hingga mencapai
suhu 40 C ketika hal ini mulai meluas dan menjadi kurang Berat jenisnya, hingga
mencapai titik beku pada 00c. Berat jenis air akan meningkat dengan lambat bila
terdapat peningkatan kedalaman karena adanya peningkatan tekanan.
Hal ini berarti didalam badan perairan yang dalam dan luas, air akan lebih
hangat, kurang padat, air naik selama periode tahunan titik hangat untuk
mendekati permukaan. Pada kondisi ini, air dipengaruhi oleh kondisi tiupan angin
permukaan, bercampur dengan oksigen dengan baik dan air menjadi layak bagi
lingkungan. Sebaliknya, air yang padat pada suhu 40 c tidak dibawah pengaruh
atmosfer dan tetap tinggal dikedalaman.secara bertahap menjadi di-oksigenasi.
Lapisan diantara zona-zona ini disebut dengan Thermoklin. Hampir sama, pada
musim dingin, air dingin dibawah suhu 40c naik ke permukaan dan sebuah
lapisan thermoklin kembali dikembangkan. Dua kali dalam setahun air akan
memiliki keseragaman pada suhu dan sering bercampur, jika lapisan lebih
rendah adalah lapisan deoksigenasi pada saat itu, maka ”pembalikan” massa air
akan menyebabkan kematian pada ikan.
Thermoklin memiliki variasi kedalaman dari tahun ke tahun dan dari air ke
air, tetapi umumnya lapisan ini berada sekitar 5 meter dibawah permukaan. Di
beberapa tandon persediaan air yang baru dan lebih besar, pengolahan secara
mekanik memiliki pengertian untuk mencegah stratifikasi dan pengembangan
lapisan Thermoklin. Hal ini dilakukan untuk mencegah air deoksigenasi
mencapai saluran kita, tetapi juga dapat menguntungkan bagi ikan. Pada
prekteknya, Thermoklin hanya stabil pada lapisan air yang sangat dalam, dan
pada danau yang lebih dangkal cenderung untuk tinggal pada fase unstratifikasi.
Air memiliki sifat menyerap dan menyimpan radiasi panas dari matahari.
Perubahan suhu yang cepat adalah merupakan hal yang tidak biasa, kecuali
pada sungai yang sangat dangkal dan tidak terlindungi/terbuka. Hewan berdarah
dingin seperti ikan, memiliki harapan, oleh karena itu, diharapkan untuk
melakukan adaptasi terhadap perubahan suhu air yang sangat lambat.

Gambar 3. Sifat Fisika Air


Air juga mengalir melewati dari satu daerah yang memiliki kandungan garam
rendah melalui membran semi-permeabel (Sebagai contoh, kulit ikan) menuju
daerah dengan kandungan garam tinggi (Sebagai contoh, tubuh ikan).
Fenomena ini dikenal sebagai proses Osmosis.

Sifat Fisika air diilustrasikan pada gambar 3.

Sifat Kimia

Air merupakan pelarut yang baik untuk banyak bahan kimia yang berbeda.
Hal ini merupakan kenyataan bahwa tanpa bahan kimia terlarut, air tidak dapat
dikatakan layak untuk kehidupan makhluk akuatik dan Tumbuhan, sebagai
konsekuensi hidupnya, ikan membutuhkan beberapa bahan kimia yang berbeda
dalam konsentrasi rendah untuk dapat bertahan. Kimia air adalah sedikit rumit
dimana sebuah perubahan dalam satu faktor sering berdampak terhadap faktor
lainnya. Membuat sebuah panduan sederhana merupakan hal yang sulit
dihasilkan.

Penjelasan berikut ini , kemudian, karena terpaksa, agak sedikit rumit.

Beberapa dari unsur yang paling umum ditemukan terlarut dalam air
adalah gas. Dua jenis yang paling penting bagi kehidupan akuatik adalah
oksigen dan karbon dioksida. Masing-masing terlarut pada jumlah kisaran yang
berbeda didalam air dan jumlah terlarut keduanya dipengaruhi oleh suhu. Pada
suhu 50c air membutuhkan 12 bagian per juta (ppm) oksigen untuk mencapai
kondisi jenuh. Dimana pada suhu 200c kondisi ini menurun hingga 9,1 ppm.
Ketika jumlah oksigen berada dalam kondisi jenuh yang berlebihan air
mengalami kondisi yang disebut ”Supersaturated”. Hal ini dapat terjadi pada
musim panas ketika tumbuhan hidup berlimpah dan menghasilkan oksigen yang
berlebihan selama masa cuaca cerah. (air juga dapat menjadi Supersaturated
dengan adanya Nitrogen).
Ikan yang berbeda memiliki perbedaan minimum kebutuhan oksigen
terlarut (DO), bila kondisi lingkungan berada dibawah kondisi yang diinginkan,
ikan akan mati. Karbondioksida merupakan gas lainnya yang penting bagi
tumbuhan untuk membuat makanan bagi mereka. Ini merupakan-produk dari
proses respirasi- proses dimana tumbuhan dan hewan merubah karbohidrat
(gula) menjadi energi- dan sebuah produk akhir dari proses oksidasi dari proses
”pembusukan”. Kebutuhan oksigen oleh pembusukan zat organik diukur dan
dinyatakan sebagai Kebutuhan Oksigen secara Biokimiawi (KOB/BOD).
KOB/BOD menggambarkan pernyataan jumlah oksigen yang digunakan oleh
sampel air selama masa waktu lima hari dan pada suhu 200c. Hal ini secara
umum digunakan untuk menunjukkan derajat tingkat polusi bahan organik
didalam air. Minuman keras, makanan ternak yang disimpan secara rapi memiliki
nilai KOB/BOD sekitar 2,000 mg/l, sementara itu limbah yang tidak diolah
memiliki nilai KOB/BOD sekitar 350 mg/l. Sebuah hasil dari analisa KOB/BOD
pada sampel air dengan nilai kurang dari 8 mg/l ( atau 8 bagian per juta)
umumnya direkomendasikan untuk pemeliharaan ikan yang bersisik. Sementara
hasil uji yang menunjukkan nilai KOB/BOD kurang dari 4 mg/l diinginkan untuk
lingkungan hidup tuna, hanya bila masalah kekurangan oksigen dapat
dihindarkan sepanjang bulan pada musim panas yang lebih hangat.
Molekul air (Hidrogen dan Oksigen) dalam keadaan normal dibagi menjadi
dua bentuk muatan partikel elektris, yang disebut ion-ion hidrogen (muatan
positif) dan ion hidroksi (muatan negatif), dimana keduanya memiliki keberadaan
dalam jumlah yang sama. Jika larutan asam yang lain atau larutan basa alkalin,
sebagai contoh, dimasukkan ke dalam air, keseimbangan ion menjadi berubah.
Derajat keasaman atau alkalinitas yang diukur dengan sebuah skala dikenal
sebagai pH. pH merupakan nilai kebalikan skala logaritma dari konsentrasi ion
hidrogen didalam sebuah sampel air. Skala yang digunakan adalah 1-14. dengan
skala 7 merupakan skala netral. Dibawah skala 7 adalah asam, dan dibawah
skala 7 merupakan basa/alkalin. Sebagian besar air alami memiliki kisaran nilai
pH dari 5,5 hingga 10, dengan air yang baik berada pada pH 7 dan 9.
keberadaan ikan dalam air di luar dari skala normal ini sangat jarang. Proses
fotosintesis dapat mengubah nilai pH selama perode 24 jam; sebagaimana
Karbon dioksida dihilangkan dalam proses, maka air akan bersifat basa/alkalin.
Sebagaimana air hujan menapis melalui tanah, hal tersebut dapat
mengambil banyak karbon dioksida ( pada posisi puncak dari batas ambang
telah diserap dari atmosfer), khususnya pada daerah batuan kapur. hal ini
kemudian menjadi asam lemah (asam karbonat) dan siap untuk melarutkan
kalsium yang tersedia di dalam batuan sebagai kalsium bikarbonat. Kesadahan
air secara prinsipnya adalah pengukuran jumlah kalsium bikarbonat yang
tersedia. Kesadahan dapat berada pada kisaran kurang dari 20 mg/l (lembut)
hingga melebihi 300 mg/l CaCO3 (sangat sadah). Kesadahan dapat
menyebabkan toksisitas beberapa ion logam terhadap ikan. Biasanya, semakin
sadah air, semakin kurang sifat toksisitas yang mereka miliki.
Tumbuhan akuatik membutuhkan jumlah oksigen yang cukup. Karbon
dioksida, kisaran optimal dari kesadahan air dan pH, nitrogen (sebagai nitrat),
Posfor (sebagai Posfat), Silika, Kalium, Magnesium, Besi dan berbagai mineral
lainnya. Pada kebanyakan air sadah, bahan-bahan kimia tersebut diperoleh
secara alamiah; di beberapa perairan terdapat bahan kimia ”penting” yang
terdapat dalam jumlah yang berlebihan.
Nitrat dan Posfat merupakan dua bahan yang umum untuk penyubur
tanaman dan analisis pada sampel air sering memasukkan hasil keduanya
dalam bentuk ”TON sebagai N’ dan ”Ortoposfat disaring sebagai P”. Jika sebuah
sampel air mengandung lebih dari 1 mg/l TON sebagai N (Sebanding dengan 4,4
mg/l Nitrat, NO3) dan lebih dari 0,1 mg/l Ortoposfat/ Posfat yang dapat larut,
sebagai P (sebanding dengan 0,3 mg/l Posfat, PO4) permasalahan pada
tumbuhan/algae dapat terjadi. Khususnya pada air tergenang. Kebanyakan
sampel termasuk kedalam kategori ini dan kepedulian harus dilakukan untuk
memastikan bahwa kedalaman air pada danau penangkapan cukup untuk
meminimalisasi masalah ini.
Jika kedalaman tidak mencukupi, nutrisi tanaman yang berlebihan dapat
merangsang kepada pertumbuhan kehidupan tanaman yang berlebihan-
sebagaimana terjadi pada air Eutrofik- disebut dengan istilah Eutrofikasi. Efek
samping yang umum terjadi adalah seluruh tanaman memproduksi oksigen
dalam jumlah yang berlebihan sebagaimana hasil produk fotosintesis di siang
hari. Pada malam hari, mereka menyerap oksigen dari air, dan ketika tumbuhan
menyerap oksigen dalam jumlah yang berlebihan konsentrasi oksigen dalam air
menjadi begitu rendah sehingga ikan mengalami aphiksia. Tumbuhan dengan
kondisi seperti ini juga dapat menyebabkan fluktuasi nilai pH pada malam dan
siang hari.
Air dengan beberapa bahan terlarut secara umum lunak, memiliki nilai
kesadahan sangat rendah, dan sering menyebabkan lumut pada daerah
pegunungan. Keadaan ini tidak cocok untuk pengembangan terbaik pada
kehidupan akuatik.
Pengukuran total jumlah bahan kimia terlarut dalam air dapat diperoleh
dengan mengukur konduktivitas air tersebut. Yang dinyatakan dalam mikro ohm
per senti meter. Hasil analisa yang lebih tinggi, menunjukkan lebih banyak bahan
kimia terlarut di dalam air. Terdapat sistem daur ulang dari bahan kimia melalui
hewan dan tanaman di dalam perairan alami ( Lihat Gambar 2). Dimana secara
aktif menggunakan bahan kimia yang terlarut didalam air. Bahan kimia ini
kemudian dilepaskan kembali kedalam air ketika hewan dan tumbuhan mati.
Siklus Nitrogen, sebagai contoh, melibatkan pengambilan Nitrat oleh
tumbuhan untuk pembentukan protein. Ketika hewan dan tumbuhan mati dan
didekomposisi secara menyeluruh, maka Ammonia dihasilkan, dimana dioksidasi
lagi menjadi Nitrit dan kemudian menjadi Nitrat. Sebagai alternatif, hewan
memakan tumbuhan, atau tumbuhan detritus menggunakan protein secara
langsung, sehingga daun yang berguguran merupakan salah satu sumber yang
penting. Analisis Kimia pada Ammonia memberikan indikasi (dengan BOD)
terhadap derajat polusi bahan organik didalam air. Banyak analisis memberikan
simbol dari ”Nitrogen ammonia sebagai N”. Nitrogen ammonia terdapat terdapat
di dalam air dalam dua bentuk sebagai ”Ammonia bebas” atau Ammonia tidak
terionisasi dan bentuk lain yang umum adalah ion ammonium. Besaran ammonia
bebas, dimana bersifat sangat racun bagi ikan, meningkat seiring dengan
adanya peningkatan pH dan/ atau suhu. Sebagai panduan, total ammonium
sebaiknya tidak melebihi 1 mg/l dan konsentrasi yang lebih rendah dari Nitrogen
ammonia di dalam sampel air, dimana meliputi kedua bentuk dari ammonia, hal
ini merupakan keadaan yang lebih baik.
Jumlah Klorida (Salinitas) di dalam air juga merupakan hal yang penting.
Klorida dapat berada pada kisaran kurang dari 10 ppm hingga lebih dari 25,000
ppm ( Air laut umumnya mengandung 19,800 ppm klorida). Konsentrasi Klorida
meningkat dengan perlahan melalui penguraian limbah, meskipun secara umum
jumlah yang dihasilkan sebagai hasil sebuah proses tidak menimbulkan dampak
yang berbahaya bagi organisme perairan air tawar.
Penafsiran Data Kualitas Air

Barangkali satu dari cara terbaik untuk menafsirkan data analisis kualitas
air –dan untuk menjawab ”Akankah air ini mendukung kehidupan ikan?”- adalah
dengan membandingkan data hasil analisis dengan Baku Mutu yang telah
ditetapkan.
Kisaran bahan kimia dan pengukuran yang diharapkan dari mata air
batuan kapur (atau sungai kapur), sebuah sungai dataran rendah yang besar,
dan sebuah tandon dataran tinggi ditunjukkan pada tabel berikut ini :

Parameter Air Batuan Sungai Tandon


Kapur/Sungai dataran dataran tinggi
Kapur rendah
pH 7,9 – 8,7 7,2 – 7,9 6,0 – 6,9
Suhu (0 c) 8,0 – 15,0 4,0 – 24,0 4 – 18
Oksigen terlarut 10 – 12,6 7,6 – 12,2 Jenuh
(ppm)
Konduktivitas 380 – 500 640 – 1,090 99 – 119
(Mikro ohm/cm)
BOD 0,7 – 4,2 2,0 – 6,7 1,0 – 2,8
(ppm sebagai O2)
Klorida 35 – 42 50 – 130 9 – 14
(ppm sebagai Cl)
Nitrat 8,5 – 9,8 5,2 – 10,3 0,5 – 1,2
(ppm sebagai N)
Ammonia 0,1 – 0,5 0,1 – 0,8 0,01 – 0,06
(ppm sebagai N)
Kesadahan 165 – 210 233 – 445 32 – 41
(ppm sebagai kalsium
karbonat)
Bahan Padat 0 – 5,0 7 - 94 2,8
Tersuspensi (ppm)

Air dari batuan kapur dan sungai dataran rendah memiliki jumlah bahan kimia
yang lebih besar dibandingkan dengan tandon dataran tinggi. Sebagai
konsekuensinya kedua area tersebut menghasilkan jumlah tanaman yang lebih
banyak untuk pakan hewan invertebrata-menyediakan makanan untuk banyak
ikan. Sungai dataran rendah cenderung untuk membawa aliran yang telah diolah
dibandingkan dengan air batuan kapur dan ini direfleksikan dengan konsentrasi
yang tinggi dari Konduktivitas, Klorida, Ammonia dan Nitrat. Seperti halnya
perairan alami yang diperkaya dengan aliran keluar cenderung untuk
menyediakan kondisi yang ideal bagi tempat tinggal ikan bersisik. Kondisi yang
mengkhawatirkan dari beberapa bahan kimia dan suhu cenderung terbatas
disepanjang tahun siklus hidup ikan salmon dan tuna.
Pada beberapa perairan, terdapat perubahan musiman dan harian
terhadap sejumlah bahan kimia yang tersedia. Di dalam sebuah kegiatan yang
ideal, akan sangat berguna untuk dilakukan pengambilan sampel secara
berkelanjutan. Walaupun sesungguhnya hal ini secara umum tidak mungkin. Jadi
hal terbaik yang dilakukan adalah sampel diambil ketika kondisi parameter air
diketahui berada pada kisaran yang mengkhawatirkan, dan itu terjadi pada
musim panas dan dingin. Untuk Oksigen terlarut, dalam hal ini, kondisi terburuk
dapat terjadi pada permulaan pagi/subuh selama periode musim panas. Ini
adalah ketika kondisi dapat berpengaruh buruk bagi ikan. Ketika hanya satu
sampel yang tersedia, atau sampel diambil pada masa waktu yang tidak
berbahaya, bukti lain sebaiknya dipertimbangkan ketika menyesuaikan air untuk
kegiatan perikanan (Sebagai contoh, keberadaan atau tidak adanya jenis hewan
invertebrata tertentu). Jenis ikan yang berbeda memiliki batas toleransi yang
berbeda terhadap bahan kimia pada konsentrasi yang berbeda.
Ini sangat penting untuk diingat ketika menafsirkan data kualitas air bahwa
sebuah fluktuasi atau perubahan pada sebuah batas ambang satu zat kimia,
atau perubahan pada satu sifat fisika air, akan berdampak kepada yang lainnya.
Peningkatan suhu, sebagai contoh, akan menurunkan konsentrasi oksigen
terlarut.

Jenis Utama Pencemaran

Bagian ini dilibatkan untuk menyempurnakan pemahaman tentang


kualitas air. Selalu diingat bahwa jika kamu menduga bahwa air kamu telah
tercemar, atau sedang tercemar, kamu sebaiknya menghubungi Divisi
lingkungan- dengan nomor panggilan darurat 24 jam 0800-80-70-60. kami akan
menanggapi informasi yang diberikan secepat mungkin. Ada beberapa contoh
dari ”Pencemaran alami” seperti air dengan pH rendah yang berasal dari lahan
gambut, atau air pada dasar danau yang dalam mengalami deoksigenasi. Hal ini,
bagaimanapun, jauh diluar dari definisi pencemaran yang digunakan pada
bagian ini- diambil dari buku Derek Mill Sebuah Pendahuluan Pada Ekologi
Perairan Air Tawar- ”bahwa status alami dari air murni terkadang diganggu oleh
manusia ketika dia membiarkan bahan beracun masuk kedalam sungai untuk
kemudian melarut dan terbawa arus. Bahan tersebut berada dalam bentuk cairan
dan ketika diuraikan masuk ke dalam sungai dikenal sebagai aliran keluar
limbah. Aliran keluar adalah produk limbah dari hasil proses industri atau
kegiatan rumah tangga dan mengkontaminasi air. Kontaminasi seperti ini dikenal
dengan Polusi/pencemaran.
Ada tiga bentuk utama pencemaran, masing-masing berdasarkan kepada
dampak yang ditimbulkan terhadap lingkungan, ikan dan organisme akuatik
lainnya. Bentuk yang pertama meliputi racun yang melibatkan asam dan basa,
asam tar dan ammonia ( terutama yang berasal dari industri gas, sekarang
dihentikan secara luas sejak kemunculan gas di lautan utara kecuali dari daerah
tersebut dilibatkan dalam industri besi dan baja). Garam Kromium yang berasal
dari proses pencucian dan elektroplating, Phenol dan sianida yang berasal dari
industri kimia dan karbonisasi batubara, Tembaga, Timah, dan Seng dari
beberapa industri dan pertambangan, Insektisida yang berasal dari industri
pertanian, kehutanan, pengulitan domba, dan pembuatan karpet. Beberapa dari
bahan ini dengan cepat mengendap di dalam air yang menerima limbah
(Sebagai contoh, Tembaga dan timbal ketika mereka mengalir menuju air
sadah). Sementara yang lain lebih cepat mengendap.
Beberapa contoh racun seperti disebutkan diatas, biasanya masuk ke
dalam ikan melalui insang dan jika konsentrasi telah mencukupi maka akan
dapat membunuh ikan. Ikan tidak dapat selalu terhindar dari racun dengan jalan
berenang menjauh.
Kategori kedua dari pencemaran meliputi seluruh bahan padat yang
tersuspensi. Zat ringan atau bahan tersuspensi yang terbagi sempurna tidak
dapat mengendap dengan cepat. Tetapi membuat air menjadi berawan atau
buram. Proses pencucian pada pertambangan atau penggalian dapat
menyebabkan hal ini. seperti halnya mendapat cucian dari akar tanaman.
Dampak langsung yang terjadi dari pencemaran oleh bahan padat tersuspensi ini
adalah mencegah cahaya masuk ke dalam air. Sehingga menghambat
pertumbuhan tanaman. Akhirnya partikel bahan padat tersuspensi seperti itu
mengendap ke luar dan secara harfiah dapat merusak dan membunuh seluruh
tanaman dan kehidupan invertebrata, atau bila bahan tersuspensi ini ada secara
berkelanjutan , dapat mencegah pertumbuhannya. Dampak ini dapat membuat
kerikil menjadi tidak layak bagi ikan untuk meletakkan telur mereka diatasnya
karena penyumbatan ruangan. Dimana terjadi konsentrasi yang berlebihan dari
bahan padat tersuspensi, insang ikan dapat mengalami iritasi dan berdampak
terhadap proses respirasi yang mereka lakukan.halangan/ rintangan dapat terjadi
pada kasus yang genting, dan ini mempermudah infeksi sekunder oleh bakteri,
jamur, dan penyakit lainnya.
Kategori ke-tiga dari pencemaran meliputi residu bahan organik.
Deoksigenasi pada air biasanya disebabkan ketika bahan organik mengalami
dekomposisi oleh aktivitas bakteri. Tingkat pencemaran bahan organik biasanya
diukur menggunakan uji Kebutuhan Oksigen Biokimiawi (KOB), dimana telah
diuraikan diatas.
Sungai, kebetulan, sampai batas tertentu dapat membersihkan dirinya
sendiri, dengan adanya polusi bahan organik biasanya akan teroksidasi hingga
ke arah muara dari sumber air tersebut masuk. Tingkat dan kecepatan dari
pembersihan diri ini tergantung pada jumlah bahan organik yang keluar, ukuran
dari sungai, dan seberapa banyak terdapat aerasi. Hal tersebut diterima
sebagaimana aliran tersebut mengalir. Jumlah dari bendungan dan lapangan,
sebagai contoh, dapat meningkatkan jumlah rata-rata pengambilan oksigen
didalam air, dan kecepatan proses purifikasi. Aktivitas yang dapat menghasilkan
limbah bahan organik meliputi pabrik susu, penyimpanan bahan makanan
ternak, pemupukan, pabrik pembuatan gula, pembuatan tekstil, pabrik makanan
kaleng, tempat pembuatan bir, pabrik pakan ikan, dan limbah rumah tangga.
Dampak langsung pada sungai terjadi di titik manapun dari sumber pencemaran.
Terutama jika sungai terlalu kecil untuk melarutkan aliran keluar, mengakibatkan
semakin rendahnya konsentrasi oksigen di dalam air. Kondisi ini dapat
membunuh ikan dengan cara mati lemas jika konsentrasi oksigen jatuh sangat
rendah, atau jika ikan tidak pergi menjauh dari titik pencemaran. Juga, jika
konsentrasi Ammonia terlalu tinggi, keadaan ini akan mengakibatkan toksisitas
pada lingkungan, khususnya bila berkaitan dengan nilai pH yang tinggi.
Hal ini kemudian adalah tiga kategori utama dari pencemaran. Dua
kategori lainnya adalah air panas, setelah air tersebut digunakan untuk tujuan
pendinginan pada pusat tenaga dan beberapa industri lainnya. Dan Minyak.
Suhu air yang tinggi dapat membuat rentang tertentu pada sungai yang tidak
layak untuk beberapa jenis ikan tertentu, atau, dalam kasus yang genting,
mempengaruhi seluruh jenis ikan. Minyak pada umumnya secara visual lebih
dramatis jika dibandingkan jenis pencemaran lainnya- satu galon minyak,
sebagai contoh dapat menyebar hingga lebih dari 4 hektar pada permukaan air!
Terdapat sebuah bahaya bila air mengalami deoksigenasi (dikarnakan
kehilangan hubungan antara air dan udara) jika minyak memenuhi permukaan
terlalu lama, dan hal tersebut juga dapat mencemari daging jika ikan apapun
yang tertangkap dikonsumsi.
Perusahaan air di Inggris dan Wales memiliki tanggung jawab yang besar
untuk mendistribusikan air bersih dan penempatan air limbah dari konsumen di
wilayah kerja mereka. Tanggung jawab ini dengan jelasi diuraikan dalam
Peraturan Air tahun 1973 dan 1989.
Lagipula, masing-masing perusahaan air memiliki tugas untuk
menyediakan tempat seperti tempat penampungan yang diperlukan untuk
mengalirkan areanya dan untuk mengolah kandungan seperti limbah. Sasaran
mendasar dari reklamasi air (pengelolaan limbah, dan semacamnya) adalah
untuk menghasilkan sumber air yang telah diolah dimana dapat diuraikan tanpa
menimbulkan dampak yang lain pada sistem pelayanan air atau dampak yang
kurang baik terhadap pengguna air di pinggiran sungai. Sejak 1 April 1996, Biro
Lingkungan telah melakukan pengendalian terhadap seluruh aliran di wilayah
kerja mereka termasuk air yang berasal dari sistem pengolahan air limbah.
Pengendalian ini termasuk mengalirkan kedalam lapisan bawah tanah dan
menyalurkan air keluaran industri. Jadilah mereka menuju tempat pengolahan
limbah atau langsung dibuang ke sungai. Kekuatan untuk mengendalikan
buangan limbah dan sumber polusi air yang potensial dilakukan dibawah
Peraturan Tentang Pencemaran Tahun 1974.
Biro Lingkungan mengambil sampel secara rutin diseluruh Inggris dan
Wales. Monitoring yang berkelanjutan ini membantu untuk memastikan bahwa
aliran keluar memiliki kondisi sebagaimana yang telah disepakati. Rincian dari
kegiatan monitoring , tentang “dimana dan kapan”, dipublikasikan setiap
tahunnya. Dan kutipan dari publikiasi tersebut dapat diperoleh dari kantor yang
sesuai berdasarkan pada permintaan.
Sangat penting, bagi semua orang untuk menyadari bahwa tidak masalah
kekuatan hukum apa yang dapat mengendalikan pencemaran, aliran limbah
yang tidak disengaja akan selalu terjadi. Untuk membantu melestarikan
keberadaan ikan, dalam beberapa kasus, para pemangku kebijakan sebaiknya
melaporkan kejadian pencemaran secepatnya ke nomor operator lingkungan 24
jam Biro Lingkungan melalui telpon bebas pulsa 0800-80-70-60.
Kuantitas Air dan Tekhnik Penyaringan

Bidang ilmu pengetahuan terkait dengan pengukuran jumlah massa air


yang dikenal sebagai ilmu Hidrologi. Adalah merupakan hal yang berguna bagi
nelayan tangkap/ pemilik kampung di pinggiran sungai untuk mengetahui bahwa
Biro Lingkungan melakukan pengukuran dan menghitung massa air di beberapa
titik air. Hal ini dicapai dengan melakukan pengukuran terhadap kecepatan,
kedalaman air, dan ukuran cabang air pada unit pengukuran tetap pada seluruh
sumber air utama. Hal ini, jika digabungkan dengan pengukuran hujan secara
terperinci dan batasan air tanah, memungkinkan sebuah penyesuaian secara
keseluruhan terhadap kuantitas air dapat dibuat.
Pengelola tangkapan ikan dan pemilik hunian pinggir sungai diharapkan
dapat mengetahui Kapan dan jika mereka mampu untuk malakukan penyaringan
air, Berapa banyak, dan secara umum apa yang harus mereka lakukan untuk
dapat melakukan hal tersebut. Bagian akhir dari Buklet ini akan menjelaskan
tentang kedudukan hukum, dan prosedur penyaringan untuk jenis air yang
berbeda.

Peraturan Perundang-Undangan

Hak dari seorang pemilik hunian pinggir sungai untuk melakukan


penyaringan air dari sungai diatur oleh hukum dan perundang-undangan yang
ada. Hukum yang ada pada saat ini mengatur hak dari pemilik hunian di
pinggiran sungai berhak menerima air yang mengalir melalui tanah yang
dimilikinya baik secara kuantitas maupun kualitas. Menggunakannya, dan
mengembalikannya dalam jumlah yang sesuai.

Pemisahan Air

Hukum Pengelolaan Sumber Air tahun 1963 merubah beberapa dari hak
secara hukum bagi pemilik hunian di pinggiran sungai. Biro Lingkungan memiliki
tugas untuk melakukan konservasi, pendistribusian kembali, atau meningkatkan
sistem daur ulang air untuk daerah mereka. Pada tahun 1965/66, pemilik yang
selama lima tahun belakangan ini telah melakukan penyaringan air diharapkan
untuk mengurus ulang masa waktu dengan mengajukan ijin berdasarkan
peraturan tersebut untuk mendapatkan sebuah ”hak ijin”. Aplikasi berikutnya
harus diiklankan dan didiorong untuk terus mengajukan lisensi baru.
Air sungai yang memiliki kualitas baik dengan sebuah aliran air yang
cukup adalah sangat penting untuk mendukung keberhasilan dan keberlanjutan
produksi perikanan. Kebanyakan industri yang menggunakan air, termasuk
generator listrik dan aliran irigasi untuk tanaman membutuhkan ijin untuk
penyaluran air tersebut. Sistem perijinan seperti disebutkan diatas dapat
merupakan sebuah keuntungan bagi nelayan tangkap atau pemilik dari hak
penangkapan. Orang yang akan melakukan penyaringan harus membuat
pengajuan ijin secara tertulis kepada Biro Lingkungan hidup untuk mendapatkan
sebuah ijin, dan menerbitkan sebuah iklan pada proposalnya di koran London
Gazette dan koran lokal lainnya. Penolakan ijin proposal dilakukan selama 28
hari dimana pada masa itu pemohon mengajukan penyajian secara tertulis ke
Biro Lingkungan. Jika yang mengajukan permohonan merasa tidak puas dengan
keputusan biro lingkungan (dimana dapat mengeluarkan sebuah ijin, tetapi
terhalang oleh kekurangan kuantitas pada kondisi tersebut), pembuat
permohonan dapat melakukan pendekatan ke bagian sekretariat negara bagian
lingkungan. Pada kondisi ini, pemohon memiliki peluang tambahan untuk
membuat penyajian kembali ke sekretariat negara. Pemiliki kelompok nelayan
atau pemancingan bagaimanapun butuh untuk melihat kembali permohonan ijin
yang mereka lakukan di koran-koran lokal, atau bergabung dengan satu
organisasi nasional untuk nelayan tangkap yang memantau seluruh permohonan
ijin di harian London Gazette Biro Penyaluran air divisi perijinan selalu
berkonsultasi dengan bagian biro perikanan sebelum memutuskan tentang
penyaluran bantuan dana atau menolak sebuah perijinan.
Sejumlah pembebasan dari kebutuhan untuk kepemilikan ijin diatur
dibawah Peraturan Sumberdaya Air. Hal yang paling umum adalah hak pemilik
hunian di pinggir sungai untuk mengambil air dari sumber air permukaan untuk
tujuan keperluan rumah tangga dan pertanian (selain dari untuk penyaluran
irigasi) untuk tanah miliknya. Kebanyakan tambak ikan menghasilkan ikan
semata-mata untuk konsumsi manusia yang masuk kedalam kategori pertanian
dan oleh karena itu dibebaskan dari segala persyaratan perijinan. Dari tanggal 1
September 1990, pembebasan ini tidak diijinkan untuk penggunaan lebih dari 20
meter3 (4,400 galon) untuk masa pengambilan satu hari. Perubahan ini telah
diatur dalam peraturan Perairan tahun 1989, dikarenakan beberapa dari
pengguna air saat ini terkena dampak dari lingkungan air, sementara pengguna
lain membutuhkan perlindungan dari ijin yang telah diberikan. Biro lingkungan
telah mencegah kemungkinan dari penjualah surat ijin yang dapat memberikan
dampak kurang baik bagi perlindungan hukum terhadap pengguna ijin yang telah
ada. Jika biro, melakukan pelanggaran atau dalam tugasnya tidak melakukan
seperti yang telah tertera, mengabulkan sebuah ijin yang dapat menyebabkan
rusaknya ”hak perlindungan”, pemilik diberi hak untuk memperoleh hak
perlindungan melalui jalur hukum atas kerusakan yang disebabkan biro, Disini
berlaku ketetapan tertentu yang diatur dalam Peraturan Tahun 1963 (halaman
47) yang mengijinkan pemilik hak penangkapan ikan dalam keadaan tertentu
mengajukan ke Sekretariat Negara bagian lingkungan untuk melakukan
penarikan kembali atau perubahan sebuah ijin selain dari hak perijinan. Pemilik
harus dapat menunjukkan bahwa dia mengalami kerugian dan dampak
kerusakan secara langsung yang dapat dianggap disebabkan oleh ijin
penyaluran air. Ada beberapa persyaratan hukum lainnya dan beberapa tindakan
yang seharusnya tidak dilakukan tanpa adanya pendampingan hukum yang
sesuai.
Banyak ijin untuk melakukan penyaluran mengandung klausal yang
mengacu kepada sebuah ”Jumlah aliran yang ditentukan”. Jadi penyaluran dapat
dihentikan bila aliran yang keluar dibawah batas yang diijinkan. Organisasi
penangkapan menyadari bahwa penjualan ataupun penyewaan air sebaiknya
diperiksa dengan biro untuk memastikan bahwa program perikanan yang mereka
usulkan tidak menyebabkan masalah dengan aliran air yang rendah.

Persyaratan Hukum Lainnya

Pendirian, Perubahan atau Perbaikan pada struktur apapun yang ada


didalam, diatas atau dibawah anak sungai memerlukan persetujuan dari Biro
Lingkungan dibawah Peraturan Drainase Tanah tahun 1969. Pembangunan
ataupun pengisian sebuah danau dengan air anak sungai yang ada ditengahnya
membutuhkan ijin dibawah Peraturan Sumberdaya Air, hal tersebut juga
membutuhkan perhatian dibawah Peraturan Drainase tanah, dan membutuhkan
perhatian dari kebijakan perencanaan lokal, diskusi informal sering menjadi jalan
keluar terbaik apakah perhatian hukum dibutuhkan.
Rancangan dan pembangunan dari struktur penahan air merupakan
pekerjaan yang menuntut keahlian dan membutuhkan ahli profesional.
Kegagalan dari sebuah struktur penampungan, walaupun hal tersebut hanya
mempertahankan sejumlah kecil volume air, dapat melibatkan konsekuensi yang
cukup parah. Di dalam beberapa kasus, terdapat resiko bagi kehidupan. Kami
merekomendasikan bahwa perancangan dan pendampingan untuk
pembangunan pekerjaan penampungan sebaiknya dilakukan oleh seorang teknik
sipil yang memiliki kualifikasi dan pengalaman. Merupakan sebuah hal yang
berharga untuk dicatat bahwa tanah yang cocok untuk dibuat menjadi sebuah
danau mungkin tidak sama kepemilikan sebagaimana anak sungai itu sendiri.
Penampungan yang lebih besar, dimana terdiri atas 5 juta gallon air atau
lebih, diatur dalam ketetapan sebuah Peraturan penampungan (Ketetapan
Keamanan) dan kondisi khusus untuk perancangan, pembangunan dan
pemeriksaannya.

You might also like