You are on page 1of 8

PROSIDING

Seminar Nasional Geologi Nuklir dan Sumber Daya Tambang Tahun 2014

PUSAT TEKNOLOGI BAHAN GALIAN NUKLIR

RANCANG BANGUN OTOMATISASI PEMERIKSAAN PIPA MINYAK


DENGAN ULTRASONIC TEST
DESIGN AUTOMATION OF OIL PIPE WITH ULTRASONIC TEST.
Zaenal Abidin, Fandy Achmad Taufan, Budi Suhendro
STTN-BATAN Jl. Babarsari Kotak Pos 6101/YKBB Yogyakarta 55281
Telp: (0274)484085, 489716, Fax: (0274)489715
E-mail: Zaenala6@gmail.com

ABSTRAK
Pemeriksaan sambungan las pada pipa minyak bisa dilakukan secara manual yang
merepotkan operator. Untuk meringankan operator perlu dibuat alat yang otomatis memutar
probe. Telah dilakukan rancang bangun suatu alat yang dapat bergerak melingkar pada pipa
dengan membawa probe sehingga mampu melakukan pengujian terhadap suatu lasan.
Pengujian lasan dengan Ultrasonic Test (UT) dilakukan dengan meletakkan probe di atas
benda yang akan diuji yang telah diberi couplant sebagai medium penghantarnya. Alat yang
dibuat mempunyai bentuk segitiga sama sisi dengan panjang sisinya 50,7cm. Alat ini
menggunakan rangka dari besi profil U dengan lebar 5 cm dan tinggi 3 cm. Penggerak yang
digunakan adalah motor DC Gearred 12V dengan putaran 38 rpm dan torsi 8,6 kgcm. Alat
dapat berputar tanpa slip karena pada roda-rodanya dilapisi karet untuk memperbesar gaya
gesek. Hasil yang diperoleh adalah alat dapat digerakan mengelilingi pipa dengan posisi
horizontal dan vertikal, arah putar dapat ke kiri dan ke kanan.
Kata kunci: ultrasonic test, motor DC, gaya gesek, slip
ABSTRACT
Inspection of welded joints in pipeline can be done manually which is troublesome
operators, to relieve the operator needs to be made a tool that automatically rotates the probe.
It has designed a device that can move in a circular pipe with a probe that is able to perform
tests on the welds. Ultrasonic testing of welds with Test (UT) performed by placing the probe
on the object to be tested which has been given a couplant. The tools are made to have a
equilateral triangle with side length of 50.7 cm. This tool uses the framework of steel U profile
with a width of 5 cm and height 3 cm. Activator used is Gearred 12 V DC motor with 38 rpm
rotation and torque of 8.6 kgcm. Tool can rotate without slip due to rubber coated wheels to
increase friction. The result is a tool can be moved around the pipe with a horizontal and
vertical position, direction can swivel to the left and to the right.
Keywords: ultrasonic test, DC motor, friction, slip
1

Mahasiswa
DosenpembimbingI
3
DosenpembimbingII
2

ISBN 978-979-99141-6-3

173

Rancang Bangun Otomatisasi Pemeriksaan Pipa Minyak


dengan Ultrasonic Test
Oleh: Zaenal Abidin, dkk.
PENDAHULUAN
Pipeline di offshore maupun onshore
perlu diperiksa dengan uji tak rusak (UTR),
salah satunya dengan ultrasonik tes (UT).
Dalam melakukan pemeriksaan dengan UT,
operator harus memberi kouplan pada lasan
yang akan diperiksa dan menggosokkan prope
UT pada lasan. Pekerjaan menggosok ini
kadang terasa merepotkan dan membosankan.
Untuk menanggulangi hal tersebut perlu
dilakukan upaya untuk membuat alat yang
bisa menggosokkan prope UT secara
otomatis.
Rancang bangun bertujuan untuk
membuat alat yang bisa menggerakkan prope
UT mengelilingi pipa secara otomasi sehingga
operator tinggal mengamati LCD atau
menyimpan hasilnya sehingga ada standar
gerakan antara satu lasan dengan lasan
lainnya.
TEORI
Otomasi
Otomasi dapat didefinisikan sebagai
suatu teknologi yang berkaitan dengan
aplikasi mekanik, elektronik, dan system
yang
berbasis
komputer.
Semuanya
bergabung menjadi satu untuk memberikan
fungsi terhadap manipulator (mekanik)
sehingga akan memiliki fungsi tertentu.
Otomasi
dapat
diaplikasikan dalam
berbagai hal seperti otomasi mekanik, mesin,
elektronik, industry yang dapat digunakan
untuk satu tujuan[1].
Ultrasonic Test
Gelombang
ultrasonic
adalah
gelombang accustic yang memiliki daerah
frekuensi di atas daerah frekuensi
pendengaran manusia (diatas 20 KHz).
Gelombang ultrasonik berupa accustical,
yaitu vibrasi mekanik yang terjadi pada gas,
174

cairan, dan medium padat.


Ultrasonic Testing (UT) merupakan
salah satu metode Non Destructive Testing
yang menggunakan energi suara frekuensi
tinggi untuk melakukan proses pengujian
atau proses pengukuran. Metode UT bisa
digunakan untuk deteksi cacat, evaluasi
material, pengukuran dimensi, analisis
karakteristik material dan lainnya.
Peralatan UT terdiri dari beberapa
bagian yang memiliki fungsi dan perannya
masing-masing, seperti pulser/receiver,
tranducer,
couplant,
dan
display.
Pulser/receiver adalah peralatan elektronik
yang dapat memproduksi pulsa elektrik
bertegangan tinggi. Dikendalikan oleh
pulser, tranduser memproduksi energi
ultrasonic berfrekuensi tinggi. Energi
ultrasonic
tersebut
dikeluarkandan
disebarkan melintasi material uji dalam
bentuk gelombang[2].
Couplant adalah bahan (biasanya cair)
yang
memfasilitasi
transmisi
energi
ultrasonik dari transduser ke dalam benda uji.
Pengujian dengan ultrasonic test harus
menggunakan
couplant
karena
ketidakcocokan impedansi akustik antara
udara dan padatan (yaitu seperti benda uji)[3].
MotorDC
Motor DC adalah motor yang
memerlukan suplai tegangan searah pada
kumparan jangkar dan kumparan medan
untuk diubah menjadi energi mekanik.
Berdasarkan karakteristiknya, motor arus
searah ini mempunyai daerah pengaturan
putaran yang luas dibandingkan dengan
motor arus bolak-balik sehingga sampai
sekarang masih banyak digunakan pada
pabrik-pabrik yang mesin produksinya
memerlukan pengaturan putaran yang luas[4].
Prinsip kerja dari motor DC adalah

ISBN 978-979-99141-6-3

PROSIDING
Seminar Nasional Geologi Nuklir dan Sumber Daya Tambang Tahun 2014

PUSAT TEKNOLOGI BAHAN GALIAN NUKLIR


pada motor DC kumparan medan yang dialiri
arus
listrik akan menghasilkan medan
magnet yang melingkupi kumparan jangkar
dengan arah tertentu. Konverter energi baik
energi listrik menjadi energi mekanik (motor)
maupun sebaliknya dari energi mekanik
menjadi energi listrik (generator) berlangsung
melalui medium medan magnet. Energi yang
akan diubah dari suatu system ke sistem
yang lain sementara akan tersimpan pada
medium medan magnet untuk kemudian
dilepaskan menjadi energi system lainya.
Dengan demikian, medan magnet disini
selain berfungsi sebagi tempat penyimpanan
energi juga sekaligus proses perubahan
energi[5].
Hubungan torsi dan kecepatan[6]

Roda Gigi Transmisi


Roda gigi adalah bagian dari mesin
yang berputar yang berguna untuk
mentransmisikan daya. Roda gigi memiliki
gigi-gigi yang saling bersinggungan dengan
gigi dari roda gigi yang lain. Dua atau lebih
roda gigi yang bersinggungan dan bekerja
bersama-sama disebut sebagai transmisi roda
gigi, dan bisa menghasilkan keuntungan
mekanis melalui rasio jumlah gigi. Roda gigi
mampu mengubah kecepatan putar, torsi, dan
arah daya terhadap sumber daya. Gambar
berbagai macam roda gigi ditunjukkan pada
Gambar 2.

dimana
T =torsi motor
P=daya motor
n = kecepatan putar motor
Arah putaran motor seri ini dapat diubah
atau dibalik dengan merubah polaritas salah
satu gulungan baik itu angker atau gulungan
medan. Hal ini dapat dilakukan dengan
membalik polaritas tegangannya. Rangkaian
pembalikan putaran terlihat pada Gambar 1.

Gambar 2. Macam-macam roda gigi[7].

Persamaan yang menghubungkan


perbandingan roda gigi adalah[8]:
u = perbandingan putaran
n2 = kecepatan putar pada roda gigi ke-2
n1 = kecepatan putar pada roda gigi ke-2
z1 = jumlah gigi pada roda gigi ke-1
z2 = jumlah gigi pada roda gigi ke-2

Gambar 1. Rangkaian pembalik putaran motor DC[4].

Poros
Poros adalah suatu bagian stationer yang
berputar, biasanya berpenampang bulat,
dimana terpasang elemen-elemen seperti roda
gigi, roda gila, dan elemen pemindah daya
lainnya. Poros dapat menerima bebanbeban

ISBN 978-979-99141-6-3

175

Rancang Bangun Otomatisasi Pemeriksaan Pipa Minyak


dengan Ultrasonic Test
Oleh: Zaenal Abidin, dkk.
lentur, tarik, tekan atau putaran yang bekerja t = selang waktu yang dibutuhkan (s)
sendirisendiri atau berupa gabungan satu
dengan yang lainnya. Oleh karena itu, poros
Kecepatan putar adalah banyaknya
adalah salah satu elemen terpenting dari setiap putaran yang ditempuh dalam selang
mesin[8].
waktu tertentu. Besarnya kecepatan putar
dirumuskan dengan[9]:
Bearing/ Bantalan
n= jumlah putaran/waktu,
Bantalan adalah elemen mesin yang dengan n adalah kecepatan putar (rpm)
menumpu poros berbeban sehingga putaran
atau
gerakan
bolak-baliknya
dapat Lingkaran dalam Segitiga
berlangsung secara halus, aman, dan umur
Lingkaran dalam segitiga merupakan
pakai panjang. Agar elemen mesin dapat lingkaran yang memiliki titik pusat
bekerja dengan baik maka bantalan harus diperpotongan garis bagi dari ketiga sisi
dipasang cukup kokoh. Dalam penelitian ini suatu segitiga. Gambar 3 ini merupakan
bearing akan berfungsi sebagai roda yang gambar lingkaran dalam segitiga
akan dilapisi karet untuk berjalan di atas
pipa[8].
Gaya Gesek
Gaya gesekan adalah gaya yang timbul
akibat persentuhan langsung antara dua
permukaan benda, arah gaya gesekan
berlawanan dengan kecenderungan arah gerak
benda. Besarnya gaya gesekan ditentukan
oleh kehalusan atau kekasaran permukaan
benda yang bersentuhan[9]. Perhitungan gaya
gesek dapat dilihat dari persamaan berikut
fgesek = N.k
dengan,
fgesek = gaya gesek yang terjadi
N = gaya normal
k = koefisien gaya gesek kinetis

Gambar 3. Lingkaran dalam segitiga.

Persamaan-persamaan yang berlaku


pada lingkaran dalam segitiga adalah
r = L/s
dengan
L= luas segitiga
s = setengah keliling segitiga
a, b, c = panjang sisi segitiga[10]
Daya

Kecepatan Linier dan Kecepatan Putar


Kecepatan linier adalah jumlah
perpindahan suatu benda dalam selang waktu
tertentu. Besarnya kecepatan linier dapat
dihitung dengan persamaan
v = s/t
dengan
v = kecepatan linier (m/s)
s = perpindahan yang dilakukan (m)
176

Daya adalah laju perpindahan atau


perubahan energi persatuan waktu. Satuan
daya adalah joule/sekon bisa juga disebut
watt[9]. Persamaannya adalah:
P = w/t = F.s/t = F.v
dimana
P= daya
F = gaya
v = kecepatan

ISBN 978-979-99141-6-3

PROSIDING
Seminar Nasional Geologi Nuklir dan Sumber Daya Tambang Tahun 2014

PUSAT TEKNOLOGI BAHAN GALIAN NUKLIR


persamaan gaya gesek dan daya. Secara
perhitungan diperoleh nilai daya sebesar
METODOLOGI
Rancang bangun otomasi mekanik
0,24 watt dan torsi sebesar 5,43 kgcm.
pemeriksaan pipa dengan ultrasonic test
Dikarenakan di pasaran belum ada motor
terbagi menjadi dua bagian, yaitu bagian
yang sesuai dengan perhitungan yang
mekanik dan bagian elektrik (pembalik
dibutuhkan maka digunakan motor DC 12V
putaran motor DC). Bagian mekanik terdiri
dengan kecepatan putar 38 rpm dan torsi 8,6
dari rangka, roda gigi cacing, pillow block,
kgcm.
dudukan bearing, poros penggerak, roda
Tahapan berikutnya adalah pengadaan
penggerak dan pengikut, pencekam probe.
dan pembuatan alat. Tidak semua komponen
Sedangkan bagian elektrik terdiri dari motor
yang diperlukan dijual di pasaran. Untuk itu
DC 12V dan rangkaian pembalik putaran
diperlukan pembuatan komponen itu sendiri.
motor DC.
Komponen-komponen
yang
dibuat
Pembuatan alat ini dimulai dari tahap diantaraanya roda gigi dan ulir cacing dengan
perencanaan, dimulai dengan membuat Z 28 ukuran ulir 6 G1 dengan kedalaman
gambar teknik alat. Gambar 4. merupakan 2,25 mm. Pembuatan pillow block dan
gambar desain teknik.
dudukan bearing. Pembuatan ini dilakukan
dengan mesin frais dimana ukuran yang
digunakan menyesuaikan dengan ukuran ulir
cacing dan poros penggerak. Pembuatan
poros penggerak. Poros penggerak ini
berfungsi untuk mentransmisikan putaran
dari roda gigi ke roda penggerak. Pada poros
ini terdapat komponen-komponen lain yang
membentuk sistem penggerak. Komponen
yang melekat pada poros penggerak antara
lain roda gigi cacing, roda penggerak, dan
dudukan bearing untuk memperlancar
gerakan. Proses pembuatan poros penggerak
ini menggunakan mesin bubut dan mesin
Gambar 4. Desain teknik alat.
frais. Pembuatan pemegang probe dari klem
C yang diberi lengan untuk menghubungkan
Langkah berikutnya adalah dengan
klem C tersebut dengan rangka. Pembuatan
menentukan ukuran rangka yang digunakan
roda penggerak dan pengikut. Roda
menggunakan persamaan lingkaran segitiga.
penggerak terbuat dari aluminium yang
Dari persamaan diperoleh ukuran seperti
dilapisi karet untuk memperbesar gaya gesek
gambar di atas.
sedangkan roda pengikut merupakan bearing
Langkah ketiga menentukan kecepatan
dengan diameter luar 35 mm dan diameter
putar motor. Pada tahap ini diperoleh nilai
dalam 10 mm dengan dilapisi karet pada sisi
kecepatan putar yang dibutuhkan sebesar
luarnya. Pembuatan rangka alat dari besi
31,86 rpm.
profil U. Pembuatan rangkaian pembalik
Langkah selanjutnya menentukan daya
putaran motor DC menggunakan saklat dan
dan torsi motor dengan menggunakan
ISBN 978-979-99141-6-3

177

Rancang Bangun Otomatisasi Pemeriksaan Pipa Minyak


dengan Ultrasonic Test
Oleh: Zaenal Abidin, dkk.
rellay. Setelah semua komponen tersedia
tahapan berikutnya adalah perangkaian. Pada
Gambar 5 tampak alat yang dirangkai.

Gambar 6. Pengujian pipa dalam posisi horizontal.

Gambar 5. Alat yang sudah jadi.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Pengujian dilakukan pada posisi pipa
horizontal dan vertikal dengan menghitung
lamanya
waktu yang diperlukan untuk
melakukan satu putaran penuh dan
membandingkan hasilnya dengan perhitungan.
Pengukuran Kecepatan Putar Secara
Horizontal
Dalam pengukuran ini pipa diposisikan
secara horizontal dimana pipa diletakkan
pada dudukan yang telah dibuat sebelumnya.
Gambar 6 adalah pengujian pipa dalam
posisi horizontal.

178

Tabel 1
Hasil Pengujian Kecepatan Putar dalam Posisi
Horizontal
No
1
2
3
4
5

Waktu tempuh alat dalam satu putaran


Putaran kanan
Putaran kiri
2 menit 42 detik
2 menit 42 detik
2 menit 41 detik
2 menit 43 detik
2 menit 42 detik
2 menit 42 detik
2 menit 42 detik
2 menit 41 detik
2 menit 43 detik
2 menit 42 detik

Berdasarkan Tabel 1 diperoleh waktu


tempuh rata- rata sebesar 2 menit 42 detik.
Dalam perencanaan waktuyang dibutuhkan
untuk menempuh satu putaran penuh dapat
dihitung dengan membagi keliling pipa
dengan kecepatan linier.
T= K/v
K adalah keliling besarnya 3,14 x 8 Cm x
2,54 Cm = 63,8048 Cm2, kecepatan rerata v
= 18,18 Cm/menit.
Persentase selisih perhitungan dengan
alat dihitung dengan membandingkan selisih
T perhitungan dengan Tsesungguh dibagi dengan
Tperhitungan kali 100%, diperoleh harga 22,85%.
Perbedaan antara perencanaan dan alat
yang dihasilkan ini dapat disebabkan karena
beberapa faktor yaitu:
Standar yang digunakan untuk kecepatan

ISBN 978-979-99141-6-3

PROSIDING
Seminar Nasional Geologi Nuklir dan Sumber Daya Tambang Tahun 2014

PUSAT TEKNOLOGI BAHAN GALIAN NUKLIR


linier pengujian diasumsikan sehingga
tidak ada kepastian
Kecepatan putar dan torsi dari motor
lebih tinggi dari yang direncanakan. Hal
ini dikarenakan tidak dibuat motor
dengan perhitungan yang dilakukan dan
motor yang tersedia di pasaran belum ada
yang sesuai dengan perhitungan yang
dilakukan.
Sumber tegangan yang tidak tepat 12 V
sehingga mempengaruhi kecepatan putar
motor.
Adanya rugi-rugi mekanik dan elektrik
yang tidak diperhitungkan
Pengukuran Kecepatan Putar secara
Vertikal
Pengukuran
kecepatan putar pada
kondisi ini dilakukan dengan memposisikan
pipa yang akan diuji dalam posisi berdiri.
Kemudian dilakukan pengukuran lamanya
waktu yang dibutuhkan alat untuk berputar
satu putaran penuh baik putaran kanan
ataupun kiri. Gambar 7 merupakan pengujian
secara vertikal.

Gambar 7. Pengujian pada posisi vertikal.

Data yang diperoleh dalam pengujian


ini dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2
Pengujian posisi vertikal.

Dari Tabel 2 diperoleh waktu rata-rata


yang ditempuh alat untuk melakukan satu
putaran penuh selama 2 menit 33d etik, baik
untuk arah putar kanan ataupun kiri. Dalam
hal ini pengujian pipa secara vertikal lebih
cepat bila dibandingkan dengan pengujian
pipa secara horizontal. Hal ini disebabkan
karena berat dari alat tersebut diimbangi oleh
gaya gesek antara roda dan pipa sehingga
beban mekanis dari motor hanya berasal dari
gaya gesek itu sendiri. Untuk pengujian
secara horizontal sedikit lebih lama karena
beban mekanis dari motor berasal dari gaya
gesek antara roda dengan pipa dan berat dari
alat itu sendiri.
KESIMPULAN
Alat yang dirancang bangun dapat
dijalankan dengan spesifikasi kecepatan linier
23,63 cm/menit, satu sumbu gerakan dengan
arah putar CW (clock wise) dan CCW
(counter clock wise), ukuran pipa yang dapat
diuji 8 inchi, posisi pengujian vertikal dan
horizontal. Berdasarkan perhitungan daya
motor, dipilih motor DC geared 12V dengan
torsi 8,6 kgcm dan kecepatan putar 38 rpm.
Hasilnya setelah dilakukan pengujian tidak
terjadi slip.
DAFTARPUSTAKA
1. OGATA,
KATSUHIKO,
Teknik
Kontrol Automatik (Sistem Pengaturan
Jilid1), Penerbit Erlangga, Jakarta, 2005.
2. ABIDIN, Z., Aplikasi Teknik Nuklir,
STTN BATAN, Yogyakarta, 2010.

ISBN 978-979-99141-6-3

179

Rancang Bangun Otomatisasi Pemeriksaan Pipa Minyak


dengan Ultrasonic Test
Oleh: Zaenal Abidin, dkk.
3. SYAIFUDIN, AGUS, Rancang Bangun
Generator Pulsa Gelombang Ultrasonik
dan Implementasinya untuk Pengukuran
Jarak antara Dua Obyek, UNDIP,
Semarang, 2008.
4. ELIB, Motor DC, UNICOM, Bandung,
2011.
5. WAHYUDI, A.N., 2013. http:// yudhi1.
blogspot.com/2013/01/pendahuluansuatu-mesin-listrik.html
20.15,
20
Februari 2014
6. SUYAMTO,Teknik Tenaga Listrik,
STTN-BATAN, Yogyakarta, 2011.
7. MUCHSIN, ISMAIL, Elemen Mesin
II, PPBA-UMB. http://www.slideshare.
net/Amethgrunge/130128368214845111, akses 13-10-2014.
8. SULARSO, Dasar Perencanaan dan
Pemilihan Elemen Mesin, PT. Pradnya
Paramita, 1980.
9. S. EARS, ZEMANSKY, Fisika
Universiata, Jilid I, PT. Gelora Aksara
Pratamma (Erlangga), Bandung, 2001.
10. K. RISTANTO, YOSEF, Pendidikan
Matematika, Jakarta, 2012.

180

ISBN 978-979-99141-6-3

You might also like