You are on page 1of 12

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Farmasi adalah ilmu yang berbicara seputar Obat-obatan. Obat adalah
racikan dari zat-zat aktif yang didapat dari alam yang umumnya zat-zat aktif
tersebut diambil atau diekstraksi dari hewan atau tumbuhan. Sebagai pengantar
untuk mengenal tumbuhan sebagai sumber atau bahan sediaan obat, dalam ilmu
farmasi ada mata kuliah yang membahas tentang tumbuhan, tepatnya mata kuliah
morfologi tumbuhan.
Morfologi tumbuhan merupakan ilmu yang mempelajari tentang
tumbuhan dan peran tumbuhan bagi kehidupan. Morfologi tumbuhan adalah ilmu
yang mempelajari sel, struktur jaringan dan organ
membahas berbagai proses dalam

tumbuhan sekaligus

pengambilan dan pengeluaran zat-zat

keseluruh bagian tubuh tumbuhan, proses ini disebut transportasi tumbuhan.


Tumbuhan memiliki sistem transportasi air dan garam mineral yang
terdapat di dalam tubuh tumbuhan. Sistem transportasi pada makhluk hidup
berperan penting dalam mendistribusikan nutrisi yang telah diambil dari
lingkungan menuju seluiruh bagian tubuh makhluk hidup. Dengan terpenuhinya
nutrisi di setiap bagian tubuh makhluk hidup maka fungsi dari setiap bagian tubuh
tersebut dapat berjalan secara optimal. Transpor pada tingkat seluler bergantung
pada permeabilitas selektif membran. Protein transpor tertentu memungkinkan sel
tumbuhan mempertahankan lingkungan internalnya yang berbeda dari lingkungan
sekitarnya. Pompa proton berperan penting dalam transpor melewati membran
tumbuhan. Potensial membran dan gradien H+ yang dihasilkan oleh pompa proton
dimanfaatkan untuk menggerakkan transpor berbagai zat terlarut.
Perbedaan potensial air menggerakkan transpor air pada sel tumbuhan.
Zat terlarut menurunkan potensial air, sementara tekanan meningkatkan potensial
air. Air mengalir melalui osmosis dari suatu kompartemen dengan potensial air
yang lebih tinggi ke kompartemen dengan potensial air yang lebih rendah.
Akuaporin, saluran spesifik untuk mengangkut air pada membran kemungkinan
bisa membantu mengatur laju osmosis. Sebuah sel yang membengkak
menyesuaikan potensial air lingkungan sekitarnya ketika dinding sel itu
memberikan tekanan yang melawan kecenderungan sel untuk mengambil air
karena potensial zat terlarutnya.
1

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan transportasi tumbuhan dan mekanisme nya?
2. Apakah jenis-jenis transportasi pada tumbuhan?
3. Apa sajakah jaringan pengangkut yang berperan dalam transpor tumbuhan?
4. Bagaimanakah pengangkutan hasil fotosintesis oleh tumbuhan?
5. Bagaimanakah cara pengeluaran zat oleh tumbuhan?
1.3. Tujuan
1. Mengetahui pengertian transportasi tumbuhan serta mekanismenya.
2. Mengetahui jenis-jenis transportasi pada tumbuhan.
3. Mendeskripsikan macam-macam jaringan pengangkut.
4. Menjelaskan pengangkutan hasil fotosintesis oleh tumbuhan.
5. Menjelaskan cara pengeluaran zat oleh tumbuhan.
1.4. Manfaat
Penulis berharap makalah ini senantiasa memberikan manfaat, pahala dan
sumber ilmu pengetahuan bagi setiap pembaca. Makalah ini disusun berdasarkan
sumber yang logis dan dengan sistematis. Manfaat lain yang dapat diambil antara
lain:
1. Secara teoris, pembaca dapat mengetahui dan memahami sistem transportasi
pada tumbuhan, jenis-jenis sistem transportasi pada tumbuhan, jaringan
pembuluh yang berperan dalam sistem tranportasi pada tumbuhan, dan cairan
yang dikeluarkan pada proses transportasi pada tumbuhan.
2. Secara praktis, pembaca dapat menjadikan makalah ini sebagai tambahan
wawasan, informasi dan referensi untuk menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan sistem transportasi pada tumbuhan.

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Transportasi tumbuhan adalah proses pengambilan dan pengeluaran zat-zat ke
seluruh bagian tubuh tumbuhan. Pada tumbuhan tingkat rendah (misal ganggang)
penyerapan air dan zat hara yang terlarut di dalamnya dilakukan melalui seluruh
bagian tubuh. Pada tumbuhan tingkat tinggi (misal spermatophyta) proses
pengangkutan dilakukan pembuluh pengangkut yang terdiri dari xylem dan phloem.
Tumbuhan memperoleh bahan dari lingkungan untuk hidup berupa O2, CO2,
air dan unsur hara. Kecuali gas O2 dan CO2 zat diserap dalam bentuk larutan ion.
Mekanisme proses penyerapan dapat berlangsung karena adanya proses imbibisi,
difusi, osmosis dan transpor aktif.
Tumbuhan merupakan mahluk hidup yang memiliki organ-organ yang
sangatlah kompleks . Ada beberapa tumbuhan yang sudah sepenuhnya berkembang
menjadi tumbuhan lengkap yang memiliki daun, akar, batang, bunga dan buah. Ada
juga tumbuh-tumbuhan yang tidak memiliki beberapa organ-organ tersebut. Namun,
di setiap tumbuhan tersebut pasti ada jaringan pengangkutan terpenting yang terdiri
dari xylem dan juga floem. Sebagian besar unsur hara dan air dibutuhkan tanaman,
diserap dari tanah melalui akar den disebarkan ke seleruh tubuh-tumbuhan oleh
jaringan pengangkut ini. Penyerapan unsur hara secara umum lebih lambat
dibandingkan dengan penyerapan air oleh akar tanaman
Dalam kehidupan sehari-hari terjadi banyak hal yang berkaitan dengan
tumbuhan dan air. Misalnya transpirasi,kohesi air,dan pengaruh potensial air. Ketiga
hal tersebut saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya dalam proses
pengangkutan air dari dalam tanah menuju ke daun. Pengangkutan air ini dilakukan
oleh bagian tumbuhan,baik akar,batang maupun daun. Pengangkutan air ini selalu
dikaitkan dengan akar dan jarang dikaitkan dengan batang ataupun daun. Pada
kenyataannya daun dan batang juga memiliki pengaruh yang cukup signifikan dalam
penyerapan air.
Penyerapan air dari dalam tanah ke bagian atas tumbuhan memiliki arti bahwa
tanaman tersebut harus melawan gaya gravitasi bumi yang selalu mengakibatkan
benda jatuh ke bawah. Akan tetapi, tanaman berhasil melakukan hal itu. Tumbuhan
menggunakan tekanan akar, tenaga kapilari, dan juga tarikan transpirasi. Namun pada
tanaman-tanaman yang sangat tinggi, yang berperan paling penting adalah tarikan
3

transpirasi. Dalam proses ini, ketika air menguap dari sel mesofil, maka cairan dalam
sel mesofil akan menjadi semakin jenuh. Sel-sel ini akan menarik air melalu osmosis
dari sel-sel yang berada lebih dalam di daun. Sel-sel ini pada akhirnya akan menarik
air yang diperlukan dari jaringan xylem yang merupakan kolom berkelanjutan dari
akar ke daun. Oleh karena itu, air kemudian dapat terus dibawa dari akar ke daun
melawan arah gaya gravitasi, sehingga proses ini terus menerus berlanjut.

BAB 3
PEMBAHASAN
3.1. Pengertian
Transportasi tumbuhan adalah proses pengambilan dan pengeluaran zat-zat ke
seluruh bagian tubuh tumbuhan. Pada tumbuhan tingkat rendah (misal ganggang)
penyerapan air dan zat hara yang terlarut di dalamnya dilakukan melalui seluruh
bagian tubuh. Pada tumbuhan tingkat tinggi (misal spermatophyta) proses
pengangkutan dilakukan pembuluh pengangkut yang terdiri dari xylem dan
phloem.
Tumbuhan memperoleh bahan dari lingkungan untuk hidup berupa O2, CO2, air
dan unsur hara. Kecuali gas O2 dan CO2 zat diserap dalam bentuk larutan ion.
Mekanisme proses penyerapan dapat berlangsung karena adanya proses imbibisi,
difusi, osmosis dan transpor aktif.
a. Imbibisi
Merupakan penyusupan atau peresapan air ke dalam ruangan antar dinding sel,
sehingga dinding selnya akan mengembang. Misal masuknya air pada biji saat
berkecambah dan biji kacang yang direndam dalam air beberapa jam.
b. Difusi
Difusi merupakan perpindahan zat-zat atau molekul-molekul dari daerah
konsentrasi tinggi (hipertonik) ke konsentrasi rendah (hipotonik). Misal
pengambilan O2 dan pengeluaran CO2 saat pernafasan, penyebaran setetes
tinta dalam air. Difusi yang tergantung pada suatu mekanisme transpor khusus
dari membran seperti enzim permease disebut difusi terbantu, misalnya difusi
ADP ke dalam dan difusi ATP ke luar dari mitokondria. Gerakan partikel dari
tempat dengan potensial kimia lebih tinggi ke tempat dengan potensial kimia
lebih rendah karena energi kinetiknya sendiri sampai terjadi keseimbangan
dinamis.
c. Osmosis
Osmosis adalah proses perpindahan air dari daerah yang berkonsentrasi rendah
(hipotonik) ke daerah yang berkonsentrasi tinggi (hipertonik) melalui
membran semipermiabel. Membran semipermiabel adalah selaput pemisah
yang hanya bisa ditembus oleh air dan zat tertentu yang larut di dalamnya.
Keadaan tegang yang timbul antara dinding sel dengan dinding isi sel karena
menyerap air disebut turgor, sedang tekanan yang ditimbulkan disebut tekanan
5

turgor. Untuk sel tumbuhan bersifat selektif semipermiabel. Setiap sel hidup
merupakan sistem osmotik. Jika sel ditempatkan dalam larutan yang lebih
pekat (hipertonik) terhadap cairan sel, air dalam sel akan terhisap keluar
sehingga menyebabkan sel mengkerut.
d. Transpor aktif
Transpor aktif pengangkutan lintas membran dengan menggunakan energi
ATP, melibatkan pertukaran ion Na+ dan K+ (pompa ion) serta protein
kontraspor yang akan mengangkut ion Na+ bersama melekul lain seperti asam
amino dan gula. Arahnya dari daerah berkonsentrasi tinggi ke konsentrasi
rendah. Misal perpindahan air dari korteks ke stele.
e. Difusi fasilitatif
Difusi fasilitasi adalah pengangkutan molekul atau ion-ion menembus
membrane sepanjang gradien konsentrasi oleh sistem pembawa tanpa bantuan
ATP.
3.2. Jenis-jenis Transportasi pada Tumbuhan
Pada tumbuhan tingkat tinggi terdapat dua macam cara pengangkutan air dan
garam mineral yang diperoleh dari tanah yaitu secara ekstravaskuler dan
intravaskuler.
3.2.1 Transportasi Ekstravaskuler
Dalam proses pengangkutan, tumbuhan dapat menyerap air dari tanah
ke dalam tubuh melewati satu sel ke sel lain secara horizontal. Proses
demikian

dinamakan

pengangkutan

ekstravaskuler.

Maksudnya, pengangkut an air di mulai dengan penyerapan oleh bulu


akar, kemudian masuk menuju sel-sel epidermis. Dari sel epidermis,
air menuju korteks, dan diteruskan ke sel-sel endodermis. Akhirnya,
air masuk ke stele. Dari korteks, air didistribusikan menuju sel-sel
untuk proses metabolisme tubuh.
Untuk

melakukan

transportasi

ekstravaskuler,

tumbuhan

dapat menempuhnya melalui dua cara, yakni secara simplas dan aploplas.
a) Transportasi/lintasan aploplas adalah menyusupnya air tanah secara
bebas atau transpor pasif melalui semua bagian tak hidup dari
tumbuhan seperti dinding sel dan ruang antar sel. Air melalui jalur ini
tidak dapat sampai ke xylem karena terhalang oleh bagian endodermis
yang memiliki penebalan dinding sel yang disebut pita kaspari. Untuk
6

menembus halangan ini, air harus dipompa agar dapat melalui sel-sel
endodermis. Pergerakan air tersebut akhirnya menjadi jalur simplas
karena melalui sel-sel peresap (sel-sel penerus).
b) Transportasi/lintasan simplas adalah bergeraknya air dan garam
mineral menembus bagian hidup dari sel tumbuhan seperti sitoplasma
dan vakoula melalui plasmodesma. Plasmodesma adalah saluran yang
menghubungkan protoplasma suatu sel dengan protoplasma sel lainnya.
Pada jalur simplas, air dapat mencapai xylem bahkan silinder pusat.
Air dan zat terlarut diserap bulu akar menuju sel-sel
parenkim korteks yang berlapis-lapis. Lalu, air dan zat terlarut tersebut
bergerak menuju sel-sel endodermis dan dilanjutkan ke sel-sel
periskel. Akhirnya, air dan zat terlarut menuju berkas pembuluh xilem.
Secara intravaskuler, air dan zat terlarut tersebut diangkut oleh
xilem. Sebenarnya

ada

perbedaan

antara

pengangkutan

zat

terlarut dengan pengangkutan air. Tumbuhan menyerap zat terlarut


melawan gradien konsentrasi. Maksudnya, zat terlarut tersebut dibawa
tumbuhan bergerak dari konsentrasi rendah menuju konsentrasi tinggi
melalui transpor aktif.
3.2.2 Transportasi Intravaskuler
Pengangkutan

intravaskuler

berbeda

dengan

pengangkutan ekstravaskuler. Istilah intravaskuler berasal dari kata intra


yang berarti

dalam,

dan

vaskuler

yang

berarti

pembuluh.

Pengangkutan intravaskuler adalah pengangkutan air dan zat terlarut yang


terjadi dalam berkas pembuluh xilem dan floem secara vertikal.
Vertikal maksudnya adalah pengangkutan air dan zat terlarut oleh xilem
dari menuju

daun

oleh

xilem.

Sebaliknya,

pengangkutan

zat

makanan diangkut dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan dilakukan oleh


floem.
Pengangkutan

air

dan

zat

terlarut

pada

tumbuhan

diawali

dengan penyerapan zat melalui rambut akar. Kemudian zat tersebut


mengalir menuju epidermis. Dari epidermis, air dan zat terlarut mengalir
menuju korteks dan diteruskan ke sel-sel endodermis. Berikutnya, air dan
zat terlarut masuk ke berkas pembuluh xilem akar. Selanjutnya, air dan
zat terlarut diteruskan menuju xilem batang hingga xilem daun. Di
7

dalam xilem daun, zat-zat yang berguna masuk ke parenkim mesofil


daun sebagai bahan proses fotosintesis.
Proses

fotosintesis

menghasilkan

glukosa

dan

oksigen.

Glukosa diangkut pembuluh floem menuju seluruh jaringan tubuh.


Oksigen dikeluarkan tumbuhan lewat stomata daun. Sementara air sisa
metabolisme dikeluarkan lewat proses transpirasi. Kecepatan pengangkutan
zat pada tumbuhan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni kelembaban,
suhu, cahaya, angin, dan kandungan air tanah. Semakin tinggi kelembaban
udara di sekitar tumbuhan, maka difusi yang terjadi di dalam tumbuhan
berlangsung lambat. Sebaliknya, semakin rendah kelembaban udara
lingkungan, difusi di dalam tumbuhan akan semakin cepat.
Semakin tinggi suhu lingkungan di sekitar tumbuhan dan intensitas
cahaya yang meningkat serta angin yang semakin kencang, maka
laju transpirasi

tumbuhan

akan

semakin

tinggi.

Begitu

pula

sebaliknya, suhu lingkungan, intensitas cahaya, dan angin yang semakin


besar mengakibatkan

proses

pengangkutan

zat

berlangsung

lambat. Semakin banyak kandungan air di dalam tanah, maka potensial


air semakin tinggi. Akibatnya, proses transportasi zat pada xilem dan
laju transpirasi semakin meningkat.
3.3. Jaringan Pengangkut
a. Xylem
Kata xylem berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu xylon, yang berarti
"kayu". Xylem Berfungsi mengangkut air dan zat hara lain yang terlarut dari
akar menuju daun dengan melewati batang. Bagian yang sangat berperan
dalam

proses

ini

adalah

pembuluh

dan

trakeid.

Xylem tersusun atas:

Parenkim xylem

Serabut xylem

Trakeid

Pembuluh

Pergerakan air pada xilem bersifat pasif karena xilem tersusun dari sel-sel
mati yang mengayu (mengalami lignifikasi), sehingga xilem tidak berperan
dalam proses ini. Faktor penggerak utama adalah transpirasi. Faktor pembantu
8

lainnya adalah tekanan akar akibat perbedaan potensial air di dalam jaringan
akar dengan di ruang tanah sekitar perakaran. Gaya kapilaritas hanya
membantu mendorong air mencapai ketinggian tertentu, tetapi tidak membantu
pergerakan.
Sel-sel xilem memiliki beberapa tipe, yaitu trakea (tidak dimiliki oleh
tumbuhan paku dan tumbuhan berbiji terbuka), trakeida, dan serabut trakeida.
Sel-sel xilem tidak memiliki protoplasma. Pada sistem pembuluh kayu
ditemukan pula parenkima kayu, yang mengisi ruang-ruang kosong di antara
pembuluh dan membantu melekatkan pembuluh-pembuluh tersebut.
b. Floem
Pembuluh tapis atau floem (floem, dari bahasa Yunani / Lat. phloos,
berarti "pepagan".) adalah jaringan pengangkut pada tumbuhan berpembuluh
(Tracheophyta) yang berfungsi dalam transportasi hasil fotosintesis, terutama
gula sukrosa, dan berbagai metabolit lainnya dari daun menuju bagian-bagian
tumbuhan lainnya, seperti batang, akar, bunga, buah, biji, dan umbi. Proses
transpor ini disebut sebagai translokasi.
Daun merupakan sumber fotosintat (source), sedangkan organ lain
menjadi penampungnya (sink). Arah pergerakan zat dalam pembuluh tapis
berlawanan dengan pembuluh kayu. Dalam proses ini, bagian yang sangat
berperan adalah sel-sel berbentuk silindris memanjang pada bagian ujung.
Floem terdiri atas:

Parenkim floem

Serabut floem

Sklereid

Sel pengiring

Berbeda dengan pembuluh kayu, sel-sel pembuluh tapis bersifat "aktif"


dalam mengatur pergerakan hara di dalamnya. Dinding sel-selnya tipis dan
memiliki struktur lubang-lubang. Sel-sel buluh tapis dihasilkan oleh kambium
pembuluh dan setelah "masak" tidak kehilangan protoplasma. Dalam sistem
buluh tapis, biasanya sel-sel buluh tapis didampingi oleh sel-sel pengiring yang
lebih kecil.

3.4. Pengangkutan Hasil Fotosintesis Zat oleh Tumbuhan


Proses pengangkutan bahan makanan dalam tumbuhan dikenal dengan
translokasi. Translokasi merupakan pemindahan hasil fotosintesis dari daun atau
organ tempat penyimpanannya ke bagian lain tumbuhan yang memerlukannya.
Jaringan pembuluh yang bertugas mengedarkan hasil fotosintesis ke seluruh
bagian tumbuhan adalah floem (pembuluh tapis).
Zat terlarut yang paling banyak dalam getah floem adalah gula, terutama
sukrosa. Selain itu, di dalam getah floem juga mengandung mineral, asam
amino,dan hormon, berbeda dengan pengangkutan pada pembuluh xilem yang
berjalan satu arah dari akar ke daun, pengengkutan pada pembuluh floem dapat
berlangsung kesegala arah, yaitu dari sumber gula (tempat penyimpanan hasil
fotosintesis) ke organ lain tumbuhan yang memerlukannya.
Satu pembuluh tapis dalam sebuah berkas pembuluh bisa membawa
cairan floem dalam satu arah sementara cairan didalam pipa lain dalam berkas
yang sama dapat mengalir dengan arah yang berlainan. Untuk masing masing
pembuluh tapis, arah transport hanya bergantung pada lokasi sumber gula dan
tempat penyimpanan makanan yang dihubungkan oleh pipa tersebut.
3.5. Cara Pengeluaran Zat oleh Tumbuhan
Tumbuhan mengeluarkan cairan dari tubuhnya melalui 3 proses, yaitu :
a. Transpirasi
Adalah terlepasnya air dalam bentuk uap air melalui stomata dan kutikula
ke udara bebas (evaporasi). Semakin cepat laju transpirasi berarti semakin
cepat pengangkutan air dan zat hara terlarut, demikian pula sebaliknya. Alat
untuk mengukur besarnya laju transpirasi melalui daun disebut potometer
atau transpirometer.Transpirasi dipengaruhi oleh :
a) Faktor luar, meliputi :
kelembaban udara : semakin tinggi kelembaban udara maka transpirasi
semakin lambat. Pada saat udara lembab transpirasi akan terganggu,
sehingga tumbuhan akan melakukan gutasi
suhu udara : semakin tinggi suhu maka transpirasi semakin cepat.
intensitas cahaya : semakin banyak intensitas cahaya maka transpirasi
semakin giat.

10

kecepatan angin : semakin kencang angin maka transpirasi semakin


cepat.
kandungan air tanah : semakin banyak air tanah penguapan semakin
cepat.
angin : semakin cepat angin bertiup, maka penguapan semakin cepat
b) Faktor dalam, meliputi :
ukuran (luas) daun
tebal tipisnya daun
ada tidaknya lapisan lilin pada permukaan daun
jumlah stomata
jumlah bulu akar (trikoma)
b.

Gutasi
Adalah pengeluaran air dalam bentuk tetes-tetes air melalui celah-celah
tepi atau ujung tulang tepi daun yang disebut hidatoda/ gutatoda/
emisarium. Terjadi pada suhu rendah dan kelembaban tinggi sekitar pukul
04.00 sampai 06.00 pagi hari. Di alami pada tumbuhan famili Poaceae
(padi, jagung, rumput, dll)

c.

Perdarahan
Adalah pengeluaran air cairan dari tubuh tumbuhan berupa getah yang
disebabkan karena luka atau hal-hal lain yang tidak wajar. Misalnya pada
penyadapan pohon karet dan pohon aren.

11

BAB 4
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
1. Transportasi tumbuhan adalah proses pengambilan dan pengeluaran zat-zat
keseluruh bagian tubuh tumbuhan, pada tumbuhan tingkat rendah, penyerapan
air dan zat hara terlarut didalamnya dilakukan melalui seluruh bagian tubuh.
Mekanisme proses penyerapan dapat berlangsung karena adanya proses
imbibisi, difusi, osmosis dan transpor aktif.
2. Terdapat 2 jenis proses pengangkutan air dan garam mineral pada tumbuhan
yaitu pengangkutan ekstravaskular dan pengangkutan intravaskular.
3. Dalam transportasi tumbuhan terdapat 2 jaringan pengankut yaitu Xilem dan
Floem. Xilem berfungsi mengangkut air dan zat hara lain yang terlarut dari
akar menuju daun dengan melewati batang sedangkan floem berfungsi dalam
transportasi hasil fotosintesis keseluruh tubuh tumbuhan.
4. Proses pengangkutan bahan makanan dalam tumbuhan dikenal dengan
translokasi yang merupakan pemindahan hasil fotosintesis dari daun atau
organ tempat penyimpanannya ke bagian lain tumbuhan yang memerlukannya.
5. Cara pengeluaran zat oleh tumbuhan ada 3 yaitu transpirasi, gutasi dan
pendarahan.

12

You might also like