You are on page 1of 20

PEMBENTUKAN MINERAL

ALTERASI HIDROTERMAL
Dinni Agustina, S.T,MT

Pengetahuan tentang ubahan hidrotermal


yang terjadi pada sistem panas bumi.
Memberikan
pengetahuan
tentang
cara
mengenal mineral alterasi hidrotermal, baik
mineral lempung maupun non lempung.
Mengetahui proses yang terjadi pada fluida
hidrotermal berdasarkan kumpulan mineral
hidrotermalnya.
Selanjutnya,
menginterprestasi lingkungan panas bumi dan
memprediksi kemungkinan yang terjadi bila
fluida panas bumi dieksploitasi.

Coal

000 t

5,400,00
0

Copper

M lb

89,000

Gold

000 oz

Nickel

M lb

12,362

Tin

000 t

1,400

Silver

14000

Bauxite

Mt

30

Iron

Mt

12.5

Source: Digdowirogo et al,


1999

131,000

Endapan hidrotermal
Berdasarkan cara pembentukannya :
Cavity filing, mengisi lubanglubang ( opening-opening ) yang
sudah ada di dalam batuan.
Metasomatisme, mengganti unsurunsur yang telah ada dalam batuan
dengan unsur-unsur baru dari larutan
hidrothermal.

Sistem Hidrotermal
Merupakan sirkulasi fluida panas ( 50 >500C ), secara
lateral dan vertikal pada temperatur dan tekanan yang
bervariasi di bawah permukaan bumi. Sistem ini
mengandung dua komponen utama, yaitu sumber panas
dan fase fluida. Sirkulasi fluida hidrotermal menyebabkan
himpunan mineral pada batuan dinding menjadi tidak stabil
dan cenderung menyesuaikan kesetimbangan baru dengan
membentuk himpunan mineral yang sesuai dengan kondisi
yang baru, yang dikenal sebagai alterasi ( ubahan )
hidrotermal. Endapan mineral hidrotermal dapat terbentuk
karena sirkulasi fluida hidrotermal yang melindi ( leaching ),
mentranspor, dan mengendapkan mineral-mineral baru
sebagai respon terhadap perubahan fisik maupun kimiawi
( Pirajno, 1992, dalam Sutarto, 2004 ).

Alterasi
Alterasi
merupakan
perubahan
komposisi
mineralogi batuan ( dalam keadaan padat ) karena
adanya pengaruh Suhu dan Tekanan yang tinggi
dan tidak dalam kondisi isokimia menghasilkan
mineral lempung, kuarsa, oksida atau sulfida
logam. Proses alterasi merupakan peristiwa
sekunder, berbeda dengan metamorfisme yang
merupakan peristiwa primer. Alterasi terjadi pada
intrusi batuan beku yang mengalami pemanasan
dan pada struktur tertentu yang memungkinkan
masuknya air meteorik ( meteoric water ) untuk
dapat mengubah komposisi mineralogi batuan.

Alterasi Hidrotermal
Suatu proses yang sangat kompleks yang melibatkan
perubahan mineralogi, kimiawi, dan tekstur yang
disebabkan oleh interaksi fluida panas dengan batuan
yang dilaluinya, di bawah kondisi evolusi fisio-kimia.
Proses alterasi merupakan suatu bentuk metasomatisme,
yaitu pertukaran komponen kimiawi antara cairan-cairan
dengan batuan dinding ( Pirajno, 1992 ).
Interaksi antara fluida hidrotermal dengan batuan yang
dilewatinya ( batuan dinding ), akan menyebabkan
terubahnya mineral-mineral primer menjadi mineral
ubahan ( mineral alterasi ), maupun fluida itu sendiri
( Pirajno, 1992, dalam Sutarto, 2004 ).

Faktor yang mempengaruhi alterasi


hidrotermal
Karakter batuan dinding.
Karakter dan kimiawi fluida ( Eh, pH ).
Kondisi tekanan dan temperatur
pada saat reaksi berlangsung
( Guilbert dan Park, 1986, dalam Sutarto,
2004 ).
Konsentrasi.
Lama aktivitas hidrotermal ( Browne,
1991, dalam Sutarto, 2004 ).

Contoh mineral yang dapat


terbentuk dari proses alterasi

Actinolit ,
Ca2(Mg,Fe)5Si8O22(OH)2
Keterangan
Mineral
ini
menunjukkan warna
hijau gelap, sistem
kristal
monoklin,
belahan
sempurna,
kilap
kaca,
cerat
berwarna putih dan
menunjukkan bentuk
elongated. Terbentuk
pada suhu 800
9000C,
dihasilkan
oleh
alterasi
dari
piroksen pada gabro
dan
diabas,
pada
proses
metamorfikgreen
schist facies.

Keterangan

Mineral ini menunjukkan


warna
putih-pink,
sistem kristal monoklin,
belahan 2 arah, kilap
kaca, cerat putih dan
menunjukkan
bentuk
prismatik.
Terbentuk
pada
suhu
7000C,
akibat
proses
hidrotermal
dengan
temperatur yang rendah
berupa urat

Adularia,
KAlSi3O8

Keterangan
, Mineral ini
menunjukkan warna
putih, sistem kristal
triklin, belahan 3 arah,
pecahan tidak rata
konkoidal, kilap kaca,
cerat putih. Terbentuk
pada suhu 750 8000C,
akibat proses
hidrotermal dengan
suhu yang rendah dan
alterasi dari plagioklas,
proses metamorfik
dengan temperatur dan
tekanan yang rendah,
proses magmatisme dan
proses albitisasi.

AlbiteNaAlSi3O8

Biotite
K(Mg,Fe)3AlSi3O10(F,OH)2,
Mineral ini menunjukkan warna
hitam, sistem kristal monoklin,
belahan sempurna, pecahan
tidak rata, kilap kaca dan
mutiara, cerat putih dan
menunjukkan bentuk tabular.
Terbentuk pada temperatur
700 8000C, terbentuk akibat
proses magmatisme,
metamorphisme dan proses
hidrotermal. Dapat terbentuk
pada daerah magmatisme.

Gambar : Mineralogi alterasi di dalam sistem


hidrotermal (Corbett dan Leach, 1996)

You might also like