Professional Documents
Culture Documents
ALTERASI HIDROTERMAL
Dinni Agustina, S.T,MT
Coal
000 t
5,400,00
0
Copper
M lb
89,000
Gold
000 oz
Nickel
M lb
12,362
Tin
000 t
1,400
Silver
14000
Bauxite
Mt
30
Iron
Mt
12.5
131,000
Endapan hidrotermal
Berdasarkan cara pembentukannya :
Cavity filing, mengisi lubanglubang ( opening-opening ) yang
sudah ada di dalam batuan.
Metasomatisme, mengganti unsurunsur yang telah ada dalam batuan
dengan unsur-unsur baru dari larutan
hidrothermal.
Sistem Hidrotermal
Merupakan sirkulasi fluida panas ( 50 >500C ), secara
lateral dan vertikal pada temperatur dan tekanan yang
bervariasi di bawah permukaan bumi. Sistem ini
mengandung dua komponen utama, yaitu sumber panas
dan fase fluida. Sirkulasi fluida hidrotermal menyebabkan
himpunan mineral pada batuan dinding menjadi tidak stabil
dan cenderung menyesuaikan kesetimbangan baru dengan
membentuk himpunan mineral yang sesuai dengan kondisi
yang baru, yang dikenal sebagai alterasi ( ubahan )
hidrotermal. Endapan mineral hidrotermal dapat terbentuk
karena sirkulasi fluida hidrotermal yang melindi ( leaching ),
mentranspor, dan mengendapkan mineral-mineral baru
sebagai respon terhadap perubahan fisik maupun kimiawi
( Pirajno, 1992, dalam Sutarto, 2004 ).
Alterasi
Alterasi
merupakan
perubahan
komposisi
mineralogi batuan ( dalam keadaan padat ) karena
adanya pengaruh Suhu dan Tekanan yang tinggi
dan tidak dalam kondisi isokimia menghasilkan
mineral lempung, kuarsa, oksida atau sulfida
logam. Proses alterasi merupakan peristiwa
sekunder, berbeda dengan metamorfisme yang
merupakan peristiwa primer. Alterasi terjadi pada
intrusi batuan beku yang mengalami pemanasan
dan pada struktur tertentu yang memungkinkan
masuknya air meteorik ( meteoric water ) untuk
dapat mengubah komposisi mineralogi batuan.
Alterasi Hidrotermal
Suatu proses yang sangat kompleks yang melibatkan
perubahan mineralogi, kimiawi, dan tekstur yang
disebabkan oleh interaksi fluida panas dengan batuan
yang dilaluinya, di bawah kondisi evolusi fisio-kimia.
Proses alterasi merupakan suatu bentuk metasomatisme,
yaitu pertukaran komponen kimiawi antara cairan-cairan
dengan batuan dinding ( Pirajno, 1992 ).
Interaksi antara fluida hidrotermal dengan batuan yang
dilewatinya ( batuan dinding ), akan menyebabkan
terubahnya mineral-mineral primer menjadi mineral
ubahan ( mineral alterasi ), maupun fluida itu sendiri
( Pirajno, 1992, dalam Sutarto, 2004 ).
Actinolit ,
Ca2(Mg,Fe)5Si8O22(OH)2
Keterangan
Mineral
ini
menunjukkan warna
hijau gelap, sistem
kristal
monoklin,
belahan
sempurna,
kilap
kaca,
cerat
berwarna putih dan
menunjukkan bentuk
elongated. Terbentuk
pada suhu 800
9000C,
dihasilkan
oleh
alterasi
dari
piroksen pada gabro
dan
diabas,
pada
proses
metamorfikgreen
schist facies.
Keterangan
Adularia,
KAlSi3O8
Keterangan
, Mineral ini
menunjukkan warna
putih, sistem kristal
triklin, belahan 3 arah,
pecahan tidak rata
konkoidal, kilap kaca,
cerat putih. Terbentuk
pada suhu 750 8000C,
akibat proses
hidrotermal dengan
suhu yang rendah dan
alterasi dari plagioklas,
proses metamorfik
dengan temperatur dan
tekanan yang rendah,
proses magmatisme dan
proses albitisasi.
AlbiteNaAlSi3O8
Biotite
K(Mg,Fe)3AlSi3O10(F,OH)2,
Mineral ini menunjukkan warna
hitam, sistem kristal monoklin,
belahan sempurna, pecahan
tidak rata, kilap kaca dan
mutiara, cerat putih dan
menunjukkan bentuk tabular.
Terbentuk pada temperatur
700 8000C, terbentuk akibat
proses magmatisme,
metamorphisme dan proses
hidrotermal. Dapat terbentuk
pada daerah magmatisme.