You are on page 1of 15

By: Dya Sustrami, S.Kep.

, Ns

Definisi Halusinasi

Suatu penghayatan yang dialami seperti suatu


persepsi melalui panca indera tanpa stimulus ekstern;
persepsi palsu (Lubis, 1993)

RENTANG RESPON NEUROBIOLOGI


(STUART & LARAIA, 2001)

RESP ADAPTIF
PIKIRAN LOGIS
PERSEPSI AKURAT
EMOSI KONSISTENDGN PENGALAMAN
PERILAKU SESUAI
BERHUB SOSIAL

RESP MALADAPTIF
DISTORSI PIKIRAN
ILUSI
REAKSI EMOSI >>
ATAU <<
PERILAKU ANEH/
TDK BIASA
MENARIK DIRI

G3 PIKIR/DELUSI
HALUSINASI
SULIT BERESPON EMOSI
PL. DISORGANISASI
ISOLASI SOSIAL

Jenis-jenis Halusinasi

Pendengaran
Penglihatan
Penghidu
Pengecapan
Perabaan
Cenesthetic
Kinesthetic

Fase Halusinasi
1.
2.
3.
4.

Fase I, Comforting
Fase II, Condeming
Fase III, Controlling
Fase IV, Conquering

Pengkajian
Faktor Predisposisi

Stresor Presipitasi

Mekanisme Koping

Perilaku

Predisposisi
1.
2.
3.
4.
5.

Faktor genetis
Faktor neurobiologi
Studi neurotransmitter
Teori virus
Psikologis

Presipitasi
1.

2.
3.

Berlebihannya proses inflamasi pada sistem syaraf yang


menerima dan memproses informasi di thalamus dan frontal
otak
Mekanisme penghantaran listrik di syaraf terganggu
Gejala-gejala pemicu (kondisi kesehatan, lingkungan, sikap,
dan perilaku)

Mekanisme Koping
1.
2.

3.

4.

Regresi, menjadi malas beraktivitas sehari-hari


Proyeksi, mencoba menjelaskan gangguan persepsi dengan
mengalihkan tanggungjawab kepada orang lain atau sesuatu
benda
Menarik diri, sulit mempercayai orang lain dan asyik dengan
stimulus internal
Keluarga mengingkari masalah yang dialami oleh klien

Bagaimana perilaku klien halusinasi

Validasi informasi

Isi halusinasi
Waktu dan frekuensi halusinasi
Situasi pencetus halusinasi
Respon klien

Pohon Masalah

Resiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan

Perubahan sensori persepsi: halusinasi

Isolasi sosial: menarik diri

Diagnosa keperawatan :
1. Resiko mencederai diri & orla b.d halusinasi
2. PSP: halusinasi b.d menarik diri

Tujuan asuhan keperawatan


1.
2.
3.
4.

5.

Klien dapat membina hubungan saling percaya


Klien dapat mengenal halusinasi yang dialaminya
Klien dapat mengontrol halusinasi
Klien mendapat dukungan keluarga untuk mengontrol
halusinasi
Klien dapat memanfaatkan obat untuk mengatasi halusinasi

Tindakan keperawatan

Menghardik halusinasi
Berinteraksi dengan orang lain
Beraktivitas secara teratur dengan menyusun kegiatan harian
Menggunakan obat

Evaluasi

Klien menunjukkan kemampuan mandiri untuk mengontrol


halusinasi dengan cara efektif yang dipilihnya
Klien mampu melaksanakan program pengobatan
berkelanjutan
Keluarga menunjukkan kemampuan menjadi sistem
pendukung yang efektif untuk klien mengatasi masalah
gangguan jiwanya
Keluarga mampu menciptakan lingkungan kondusif bagi klien
dirumah
Pemahaman keluarga untuk merujuk ke fasilitas kesehatan
yang sesuai jika muncul gejala-gejala relaps

You might also like