Professional Documents
Culture Documents
SISTEM PEMBELAJARAN
Notaris Hukum Agraria
Pembelajaran Hukum Agraria untuk Notariat pada dasarnya
membahas tentang ruang lingkup
umi
ir
uang-
Membuat akta-akta (akta notaris) mengenai perbuatan dan kejadian yang dipersyaratkan
oleh hukum. pelanggaran ancaman batal
Membuat akta notaris tentang perjanjian, sebagai alat bukti yang kuat, yang dalam lalu
lintas hukum ada kecenderungan untuk menuangkan segala sesuatunya dalam akta-notaris.
mencegah salah paham dan terjadi sengketa
Penasihat bagi orang yang menghadapi soal hukum. Aktivitas notaris di luar tugas formal
a.l.memberi advis dalam hal mengadakan segala rupaperjanjian, a.l. perjanjian
kawin,pembagian harta warisan kepada para waris, hal-hal yang meliputi pengurusan dari
harta kekayaan,mis. dalamj ual beli tanah,mengadakan penyelidikan apakah sipenjual berhak
atas tanah itu atau apakah tanah itu tidak dibebani hak tanggungan. untuk client aman,
terjamin di bidang hukum.; jasa penasihat hukum perpajakan,dimana waris diwajibkan
membayar pajak suksesi (pajak warisan). = notaris membantu terwujudnya kepastian hukum,
karena paham hukum (hukum barat, hukum adat, hukum tata negara dan hukum pidana) dan
hubungan dengan masyarakat, khususnya dalam bidang finansial.
Akta notaris (berkaitan dengan keagrariaan), sebagai alat pembuktian yang mutlak dan
mengikat,, yang disebut didalamnya pada pokoknya dianggap benar ; Alat bukti yang
sempurna sehingga tidak perlu lagi dibuktikan dengan pembuktian lain selama
ketidakbenarannya tidak dapat dibuktikan.
Hukum Agraria untuk Notariat pada dasarnya mengatur kekuatan pembuktian dari akta
Notaris, yang berkaitan dengan hukum keagrariaan
Notaris PPAT
PPAT atau Pejabat Pembuat Akta Tanah adalah pejabat
umum Negara yang diberi kewenangan dalam membuat
akta otentik mengenai perbuatan hukum tertentu
mengenai hak atas tanah atau Hak Milik Atas Satuan
Rumah Susun.
Perbuatan hukum tertentu tersebut a.l : Jual beli, tukar
menukar, hibah, pemasukan ke dalam perusahaan
(inbreng), pembagian hak bersama, pembuatan Akta
Pemberian Hak Tanggungan (APHT), Surat Kuasa
Membebankan Hak Tanggungan (SKMHT), dll.
PPAT adalah orang yang menguasai hukum pertanahan.
MATERI PEMBELAJARAN
HUKUM AGRARIA
1.
Pendahuluan: Perkenalan dan Orientasi, Notaris Hukum Agraria, Pengertian Hukum Agraria; Ruang
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
a. Tinjauan Historis: Hukum Agraria Sebelum Masa Penjajahan; Hukum Agraria Masa Penjajahan
(Agrarische Wet dan Peraturan Pelaksanaannya); Hukum Agraria Masa Kemerdekaan sebelum
UUPA (Masa Penyesuaian)
b. Hukum Agraria Nasional (UUPA): Latar Belakang dan Tujuan UUPA, Peranan Hukum Adat dalam
Hukum Agraria NAsional, Asas-Asas Hukum Agraria Nasional
Hierarkhie Hak Penguasaan Agraria: Pengertian Hak Penguasaan Agraria; Macam-macam Hak
Penguasaan Atas SDAgr (Hak Bangsa, Hak Menguasai Negara; Hak Ulayat; Hak Perorangan bidang SDAgr.
Catatan: ada mata kuliah Pengurusan Hak Atas Tanah (materi Hak-Hak Atas Tanah dan
Pendaftaran Tanah)
Lieteratur
Pokok
Boedi Harsono, Hukum Agraria Indonesia: Himpunan Peraturan-Peraturan Hukum Tanah,
Jambatan
Boedi Harsono, Sejarah Hukum Agraria Indonesia, Jambatan
Referensi lain
Iman Soetiknjo,Politik Agraria Hubungan Manusia Dengan Tanah Yang Berdasarkan
Pancasila, Nasional,Gadjah Mada University Press, Yogyakarta, cetakan terbaru
Eddy Ruchiyat, Politik Pertanahan: Sebelum dan Sesuadah Berlakunya UUPA, Alumni,
cetakan terbaru
Muhammad Bakri, Hak Menguasai Tanah oleh Negara (Paradigma Baru untuk Reformasi
Agraria), Citra Media, cet.1, Yogyakarta, 2007
Literatur Hukum Pertambangan
Literatur Hukum Kehutanan
Literatur Hukum Pengelolaan Sumber daya Air
Literatur Sektor-sektor Agraria lainnya
Peraturan perundangan-terkait
Dll.
B AR AK
BUMI meliputi 1. permukaan bumi (yang disebut tanah: permukaan bumi yang ada di daratan
dan permukaan bumi yang berada di bawah air, termasuk air laut), 2. tubuh bumi di bawahnya
serta yang berada di bawah air (Ps 1 ayat 4 jo Ps 4 ayat 1 UUPA).
AIR meliputi perairan pedalaman maupun laut wilayah Indonesia.
RUANG ANGKASA: Pasal 48 UUPA menyatakan bahwa : Hak guna ruang angkasa memberi
wewenang untuk mempergunakan tenaga dan unsur-unsur dalam ruang angkasa guna usahausaha memelihara dan memperkembangkan kesuburan bumi, air, serta kekayaan alam yang
terkandung didalamnya dan hal-hal lainnya yang bersangkutan dengan itu; Hak guna ruang
angkasa diatur dengan Peraturan Pemerintah; Outer Space Treaty of 1967 disahkan dengan
UU no 16 tahun2002 (UU Ruang Udara dan Ruang Angkasa);,The Moon Treaty of 1979
KEKAYAAN ALAM YANG TERKANDUNG DIDALAMNYA (dalam bumi, yang bisa berwujud
bahan galian padat, cair ataupun gas; di dalam air, berupa ikan dan lain-lain kekayaan alam yang
berada di perairan pedalaman, laut wilayah mapun Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia; di dalam
udara/ ruang angkasa a,l. energi, kemampuan untuk melakukan kerja yang dapat berupa panas,
cahaya, mekanika, kimia, dan elektromagnetika. Energi adalah kemampuan untuk melakukan
kerja yang berupa panas, cahaya,mekanika, kimia, dan elektromagnetika. Sumber daya energi
adalah sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan, baik sebagai sumber energi maupun
sebagai energi - pasal 1 no 1 dan no 3 UU no 30 tahun 2007 tentang Energi)
tidak tertulis;
bersifat plural, dalam arti norma-norma hukum berbeda-beda menurut lingkungan
masyarakat hukum adatnya. Van Vollenhoven menggolongkan menjadi 19
lingkungan hukum adat (adatrechtskringen) di Nusantara.
berkonsepsi komunal magis religius;
sifat feodal (juga sistem kerajaan pribumi yang juga ada pada waktu itu).
Hak-hak keagrariaan digolongkan 2 kelompok: hak yang bersifat komunal (hak
ulayat) dan hak perorangan.
Hak Ulayat merupakan hak bersama dari masyarakat hukum adat terhadap
tanah dan lingkungan seisinya, yang kewenangan pelaksanaannya berada pada
pimpinan masyarakat hukum adat yang bersangkutan, bisa berupa ketua suku,
atau pimpinan masyarakat hukum adat yang diangkat dengan kewenangan
khusus di bidang keagrariaan.
Hak-hak perorangan:
Tinjauan Historis
Masa Penjajahan
VOC 1602
Tafsiran sempit digunakan oleh mereka yg bertujuan utk mewujudkan perlindungan bg hak-hak rakyat pribumi
sbgmana diperintahkan oleh ayat 4 dan 5 dari pasal 51 IS (atau Ps 2 dan 3 AW);
Gub. Jenderal tidak boleh menjual tanah, kecuali tanah yg tidak luas untuk perluasan kota, desa,
pembangunan usaha kerajinan;
Dapat mencabut dengan g.r. yang layak tanah rakyat pribumi hanya untuk kepentingan umum.
Gub. Jenderal dapat menyewakan tanah menurut ketentuan ordonansi, kecuali tanah-tanah milik
adat, juga tanah tempat penggembalaan umum;
Pemerintah berdasarkan ordonansi, dapat memberikan hak erfpacht, jangka waktu maksimum
75 tahun;
Pemberian tanah kepada pengusaha besar tidak boleh melanggar hak-hak rakyat pribumi;
Tanah hak milik adat, atas permintaan pemiliknya dapat diberikan hak eigendom,
dengan pembatasan-pembatasan dan persyaratan-persyaratan tertentu yg
dicantumkan dalam surat eigendom-nya, yakni mengenai kewajiban-kewajibannya
terhadap Negara dan desa ybs, Persewaan tanah oleh pribumi kepada non-pribumi
dilakukan menurut ketentuan ordonansi
cttn: Ringkasasan isi untuk tanah rakyat pribumi/milik adat: dapat dicabut dan g.r.
hanya untuk kepentingan umum; tidak dapat disewakan oleh Gub.jen, dan
persewaan oleh pribumi diatur dengan ordonansi; hak-hak rakyat pribumi harus
dihormati, atas permintaan pemiliknya dapat diberikan hak eigendom, dg syaratsyarat dan pembatasn-pembatasan tentang kewajiban kepada Negara dan desa ybs,
kewenangan-nya utk menjualnya kepada non pribumi;
PENGUSAHA SWASTA
Pengusaha swasta dapat mempunyai Hak Erfpacht
dari Pemerintah dan/ atau Hak Sewa tanah milik
rakyat dan Pemerintah
Hak Erfpacht yaitu:
hak kebendaan yg memberikan kewenangan paling luas kepada
pemegang haknya untuk menikmati sepenuhnya kegunaan
tanah kepunyaan pihak lain
tanah luas untuk perkebunan besar,
Dari tanah domein negara/tanah milik negara, disini negara tidak
bertindak sebagai penguasa,tapi sebagai pemilik perdata.
jangka waktu sampai 75 th.
dapat menggunakan semua kewenangan yang terkandung
dalam hak eigendom atas tanah.
Lanjutan Hak
Erfpach
Hak Sewa
Pengusaha Swasta dapat mempunyai Hak Sewa dari tanah milik rakyat
dan/ atau Pemerintah (terutama pengusaha gula dan tembakau).
Persewaan tanah rakyat oleh perusahaan kebun besar diatur dengan
ordonansi,
Hak eigendom
Hak eigendom yaitu:
Hak Eigendom adalah hak untuk dengan bebas
mempergunakan (menikmati) suatu benda sepenuhpenuhnya dan untuk menguasai seluas-luasnya asal
tidak bertentangan dengan undang-undang atau
peraturan-peraturan umum yang ditetapkan oleh instansi
(kekuasaan) yang berhak menetapkannya, serta tidak
mengganggu hak-hak orang lain , semua itu kecuali
pencabutan eigendom (onteigening) untuk kepentingan
umum dengan pembayaran yang layak menurut
peraturan-peraturan umum (pasal 570 BW)
Kewenangan hak eigendom: menggunakan atau
menikmati benda itu dengan batas dan sepenuhpenuhnya; Menguasai benda itu dengan seluas-luasnya
Hak Erfpacht
Hak erfpacht adalah hak untuk menimati
sepenuhnya (volle genot hebben) kegunaan
sebidang tanah milik orang lain dengan
kewajiban untuk membayar setiap tahun
sejumlah uang atau hasil bumi (jaarlikse pacht)
kepada pemilik tanah sebagai pengakuan atas
hak eigendom dari pemilik itu (pasal 720 BW)
Hak Opstal adalah suatu hak kebendaan (zakelijk
recht) untuk mempunyai rumah-rumah,
bangunan-bangunan dan tanaman di atas tanah
milik orang lain (pasal 711 BW)
Hukum Agraria
Masa Kemerdekaan
Usaha-Usaha Penyesuaian
Berlandaskan pasal II Peralihan UUD 45, Segala badan negara dan peraturan
yang ada masih langsung berlaku, selama belum diadakan yang yang baru
menurut Undang Undang dasar ini
tetap diberlakukan hukum agraria kolonial, disertai disertai upayaupaya penyesuaian
Upaya-upaya Penyesuaian :
a. Kebijakan, kebijaksanaan dan tafsir baru, sesuai dengan Pancasila dan Ps 33 UUD
45, Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh
negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat
b. Penghapusan lembaga-lembaga kolonial atau feodal, dan mengubah atau
melengkapi aturan-aturan yang lama, yaitu:
1) Penghapusan desa perdikan dengan UU No. 13 th 1946
(desa pardikan: ciri-ciri/hak-hak istimewa, a.l. bebas pajak, bebas pengabdian
pada raja (herendienst), pewarisan jabatan kepala desa dari pendiri desa,
tanahnya luas, rakyat hanya sebagai penggarap). Desa perdikan di Banyumas,
Madiun dan Kediri.
Hukum Agraria
Masa Kemerdekaan
Usaha-Usaha Penyesuaian
c. Perubahan
Hukum Agraria
Masa Kemerdekaan
Usaha-Usaha Penyesuaian
- UU 28/1956, 1. PP 61/1957: pengawasan pemindahan hak yang
khusus untuk tanah-tanah perkebunan hak erfpacht, eigendom dll. hak
kebendaan. 2. PP 35/1956, diubah jadi PP 21/1959: untuk tanah
perkebunan konsesi, - Setiap perbuatan pemindahan hak dan setiap
serah-pakai untuk lebih dari satu tahun mengenai tanah-tanah hak erfpacht,
hak eigendom dan hak-hak kebendaan lainnya atas tanah utk
perkebunan,tanah-tanah hak konsesi utk perkebunan dari bangsa Belanda,
b. asing, badan hukum, yang hanya dapat dilakukan dengan izin Menteri
yang terkait.
Tujuan untuk pemegang hak dapat mengusahakan tanah perkebunan dengan baik dan tanah
tidak dijadikan objek spekulasi.
Hukum Agraria
Masa Kemerdekaan
Usaha-Usaha Penyesuaian
f. Peraturan mengenai canon dan cijns
UU No. 78/1957 jo PP 54/1958, menaikkan jumlah canon dan cijns dan setiap 5
tahun ditinjau kembali.
Canon: uang wajib bayar setiap tahun oleh pemegang hak erfpacht kepada negara;
Cijns: uang wajib bayar setiap tahun oleh pemegang hak konsesi perkebunan besar
kepada negara. Sebelumnya canon dan cijns hanya sbg tanda pengakuan terhadap
pemegang hak, sehingga jumlahnya kecil.
g. Nasionalisasi Perusahaan-perusahaan Milik Belanda
UU no. 86/1958 , Artinya menjadi milik penuh dan bebas Negara RI, termasuk hakhak atas tanah kepunyaan perusahaan yang dinasionalisasi hapus karena hukum
dan tanahnya menjadi tanah negara.
Cttn: Benda-Benda Tetap Milik Perseorangan WN Belanda tidak terkena UU No. 86 Tahun 1958,
tetapi UU No. 3 Prp 1960: semua benda tetap milik perseorangan WNB yang tidak terkena UU
86/ 1958, yang pemiliknya telah meninggalkan wilayah RI sejak mulai berlakunya peraturan ini
dikuasai oleh pemerintah c.q. Menmud. Agraria. Untuk pengurusannya dibentuk Panitia
Pelaksanaan Penguasaan Benda Tetap Milik Perseorangan Warga Negara Belanda (P3MB).
Barangsiapa yang berkeinginan membeli benda-benda tetap milik perseorangan warga Negara
Belanda yang telah dikuasai oleh pemerintah harus mengajukan permohonan kepada Menteri
Muda Agraria melalui panitia.
Hukum Agraria
Masa Kemerdekaan
Usaha-Usaha Penyesuaian
h. Pengadaan Peraturan tentang Larangan Okupasi ilegal
a.l. UU No. 51/Prp/1960: pemakaian tanah tanpa izin yang berhak atau kuasanya yang sah
adalah perbuatan yang dilarang dan diancam dengan hukuman pidana kurungan dan atau
denda.
i. Perjanjian bagi hasil
UU No. 2 thn 1960 ttg Bagi Hasil (sebelumnya diatur hk adat berdasar asas kekeluargaan
dan gotong royong)
Tujuan UUBH:
- pembagian hasil yang lebih adil;
- kedudukan hukum penggarap yang lebih terjamin;
- hak masing-masing pihak jelas.
Catatan: Inpres No. 13 th 1980: agar perjanjian bagi hasil disesuaikan dengan perkembangan
masyarakat dan teknologi serta sarana produksi.
Catatan: sesudah berlakunya UUPA untuk Tanah-Tanah Milik Badan Hukum yang ditinggal
Direksi
BerdasarPeraturan Presidium Kabinet Dwikora RI No. 5/Prk/1965: semua rumah dan tanah
bangunan kepunyaan badan-badan hukum yang direksi/pengurusnya sudah meninggalkan
Indonesia dan menurut kenyataannya tidak lagi menyelenggarakan ketatalaksanaan dan
usahanya, dinyatakan jatuh kepada negara dan dikuasai oleh Pemerintah RI.
Responsi 1
1. Sebagai calon Notaris, apa saja yang harus
Saudara/i ketahui tentang Hukum Agraria,yang
berkaitan dengan masa Hindia Belanda ?
Sebutkan apa saja dan argumentasinya,
uraikan dan jelaskan pengertiannya masingmasing
2. Sebagai calon Notaris, apa saja yang harus
Saudara ketahui tentang Hukum Agraria, yang
berkaitan dengan masa Penyesuaian (masa
kemerdekaan sebelum UUPA) ? Sebutkan apa
saja dan alasannya, uraikan.
(2)
(3)
PERATURAN TERTULIS
Pasal 7 UU No. 10/2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan:
UUD 1945
Undang Undang (UU) Peraturan Pemerintah Pengganti UU (Perpu)
Peraturan Pemerintah (PP)
Peraturan Presiden (Perpres)
Peraturan Daerah (Perda), termasuk Qanun di Nanggroe Aceh Darussalam,
Perdasus dan Perdasi di Provinsi
Jenis Peraturan Perundang-undangan selain diatas yaitu: peraturan yang telah ada
sebelumnya seperti Ketetapan MPR dan Keputusan Presiden yang dikategorikan
dalam peraturan yang bersifat beschikking (penetapan). Peraturan dan atau
Keputusan Menteri atau Kepala Lembaga Pemerintahan lainnya tetap memiliki
kekuatan hukum mengikat sepanjang melaksanakan Peraturan Perundang-undangan
yang lebih tinggi atau dalam konteks pelaksanaan kewenangan sebagai Pejabat
Negara.
- UU 10/2004 diganti dengan UU no 12 tahun 2011 (ada penambahan Tap MPR
dibawah UUD)
ASAS KEBANGSAAN
Pasal 1 ayat (1), (2) dan (3) UUPA:
"Seluruh wilayah Indonesia adalah kesatuan tanah-air dari seluruh
rakyat Indonesia, yang bersatu sebagai bangsa Indonesia"
Pasal 1 ayat 2 UUPA:
"Seluruh bumi, air dan ruang angkasa, termasuk kekayaan alam
yang terkandung didalamnya dalam wilayah Republik Indonesia
sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa, adalah bumi, air dan ruang
angkasa bangsa Indonesia dan merupakan kekayaan nasional".
semacam hubungan hak ulayat yang diangkat pada tingkatan yang
paling atas, yaitu pada tingkatan yang mengenai seluruh wilayah
Negara.
hak atas tanah apapun yang ada pada seseorang, tidaklah dapat
dibenarkan, bahwa tanahnya itu akan dipergunakan (atau tidak
dipergunakan) semata-mata untuk kepentingan pribadinya, apalagi kalau
hal itu menimbulkan kerugian bagi masyarakat. Penggunaan tanah harus
disesuaikan dengan keadaannya dan sifat daripada haknya, hingga
bermanfaat baik bagi kesejahteraan dan kebahagiaan yang mempunyainya
maupun bermanfaat bagi masyarakat dan Negara. tanah harus
dipelihara baik-baik, agar bertambah kesuburannya serta dicegah
kerusakannya oleh setiap orang, badan-hukum atau instansi yang
mempunyai suatu hubungan hukum dengan tanah itu, yang
pelaksanaannya diperhatikan kepentingan fihak yang ekonomis lemah
(pasal 15 UUPA).
Kepentingan masyarakat dan kepentingan perseorangan haruslah saling
mengimbangi, hingga pada akhirnya akan tercapailah tujuan pokok :
kemakmuran, keadilan dan kebahagiaan bagi rakyat seluruhnya (pasal 2
ayat 3).
manifestasi dari asas komunal dalam hukum adat ini bertjuan untuk
menempatkan keseimbangan antara kepentingan pribadi pemilik tanah dan
kepentingan masyarakat secara umum.
ASAS PERLINDUNGAN
GOLONGAN EKONOMI LEMAH
ASAS LANDREFORM
Pasal 7 : asas pemilikan dan penguasaan tanah
yang melampaui batas tidak diperkenankan;
Pasal 10 ayat (1): asas mengerjakan atau
mengusahakan tanah secara aktif dengan
mencegah cara-cara pemerasan. larangan
abentee.
Pasal 17: asas batas maksimum dan minimum
pemilikan dan/ atau penguasaan luas tanah
1.
2.
3.
Hak Bangsa
Pengertian:
Hak Ulayat
Masyarakat Hukum Adat
PENGERTIAN:
Hak ulayat meliputi semua sumber daya alam, termasuk tanah, yg ada dlm
lingkungan wilayah masyarakat hk yg bersangkutan, baik yg sudah dihaki
oleh seseorg maupun yg belum. Di beberapa masyarakat hk adat, seperti di
Maluku, hak ulayat itu meliputi wilayah perairan/lautan juga.
Hak-Hak Individual
Hak-hak individual: semuanya beraspek perdata
UUD 1945
UUPA
UU NO 30 TAHUN 2007 TENTANG ENERGI
UU NO 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN
RUANG
UU NO 27 TAHUN 2007 TENTANG KAWASAN
PESISIR
DLL.
sektor-sektor
Hukum Pertambangan
Pasal 33 UUD 1945
UU no 5 tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok Agraria
UU no 30 tahun 2007 tentang Energi
UU 11 tahun 1967 tentang UU no 11 tahun 1967 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pertambangan,
dicabut dengan UU no 4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara; UU no 22/ 2001 tentang
Minyak dan Gas Bumi
Perpu no 1 tahun 2004 tentang Perubahan atas UU 41/1997, ditetapkan menjadi UU dg UU no 19 tahun 2004
PP no 59 tahun 2007 tentang Kegiatan Usaha Panas Bumi
Perpres 5 tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional
PP No. 23 Tahun 2010, tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara (sistem
pelelangan !)
PP No. 22 Tahun 2010 tentang Wilayah Pertambangan.
PP No. 55 Tahun 2010 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pengelolaan Usaha
Pertambangan Mineral dan Batubara (sistem konsep Kontrak/ perjanjian digantikan dengan sistem IUP !)
PP No. 78 Tahun 2010 tentang Reklamasi dan Pascatambang.
PP 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah, Provinsi, Kabupaten atau Kota
Dll.
Pasal 2 UUPMB
Manfaat, keadilan, dan keseimbangan
Keberpihakan pada kepentingan bangsa
Partisipasif, transparansi,dan akuntabilitas
Berkelanjutan dan berwawasan
lingkungan
TUJUAN
PENGELOLAAN MINERAL DAN BATUBARA
Pasal 3 UUPMB
1.
2.
3.
4.
5.
6.
RESPONSI KE-2
tgl. 10 Nov 2011
1. Mengapa sebagai calon Notaris diwajibkan
mengetahui asas-asas hukum agraria
nasional, dan dimana posisi asas-asas dalam
penegakan hukum? Jawab dan uraikan
masing-masing asas berkaitan dengan profesi
sebagai notaris.
2. Bagaimana sistematika hierarkhie Hak
Menguasai Negara dan dimana posisi
notaris ? Jawab dan uraikan.
HAK MILIK
Diatur dalam Ps. 20-27, Ps. 50 UUPA
Pengertian:
Hak Milik adalah hak atas tanah yg bersifat :
Bank-bank Negara (seperti Bank Indonesia, Bank Dagang Negara, Bank Negara
Indonesia)
Koperasi pertanian yg didirikan menurut UU 79/1958;
Badan-badan keagamaan, yg ditunjuk oleh Menteri Pertanian/Agraria setelah mendengar
Menteri Agama;
Badan-badan sosial yg ditunjuk oleh Menteri Pertanian/Agraria setelah mendengar Menteri
Kesejahteraan Sosial;
Cttn: UU 25/1992 tentang Perkoperasian
HAK MILIK
Ciri-ciri hak milik
dapat beralih dan dialihkan (waris, jual beli,
hibah, wasiat, tukar-menukar, gadai, wakaf)
Harus didaftarkan (pasal 23 ayat 1)
Digunakan orang lain, dibatasi per-uu-ngan
(pasal 24)
dapat dibebani hak tanggungan (pasal 25)
Peralihannya diawasi (dg PP 24/1997, pasal 26)
HAK MILIK
WNI dan
(2) Badan Hukum Indonesia (didirikan menurut hukum Indonesia)
HAK PAKAI
(HP): pasal 16 ayat 1Ps. 41-43, 49(2), 50(2), 52
Pengertian:
hak menggunakan dan/atau memungut hasil di atas tanah negara
(berdasarkan penetapan pemerintah) atau tanah milik org lain (berd.
perjanjian)
Subjek hak:
1.
2.
3.
4.
WNI;
Badan Hukum Indoensia;
WNA tinggal di Indonesia.
Badan Hulum Asing yang punya perwakilan di Indonesia.
Terjadinya:
1. di atas tanah negara: Penetapan pemerintah
2. di atas tanah milik: Perjanjian
Hak Pakai
Peralihannya:
1. Tanah negara: Dgn izin
2. Tanah hak milik: sesuai dgn ketentuan perjanjian
Hapusnya:
Jangka waktu berakhir
Dihentikan karena tidak memenuhi syarat
Dilepaskan oleh subyek haknya
Dicabut untuk kepentingan umum
Tanahnya musnah
HAK PENGELOLAAN
Subyek Hak:
1.
2.
3.
4.
Catatan: Keppres 41 tahun 1996 tentang Kawasan Industri:areal industri - Industrial Estate atau Industrial Park harus memenuhi
2 ciri utama, yaitu :
1. Merupakan lahan yang disiapkan sudah dilengkapi prasarana dan sarana penunjang
2. Dalam pengelolaannya, terdapat suatu badan/manajemen pengelola (perusahaan) yang telah memiliki izin usaha sebagai
Kawasan Industri
Dasar Hukum
UU No 16 th 1985 ttg Rumah Susun; PP 4/1988 ttg Rumah Susun; Peraturan Ka BPN 2/1989 ttg Bentuk dan Tata Cara
Pengisian serta Pendaftaran Akta Pemisahan Rumah Susun; Peraturan Ka BPN 4/1989 ttg Bentuk dan Tata Cara Pembuatan
Buku Tanah serta Penerbitan Sertifikat HMSRS; Paraturan DKI Jakarta 1/1991 ttg Rumah Susun di DKI Jakarta.
Pengertian:
HMSRS adalah hak yang bersifat perorangan dan terpisah, yang terdiri atas hak pemilikan atas satuan SRS ttt, dan juga hak
pemilikan atas bagian bersama, tanah bersama, dan benda bersama, yang semuanya merupakan satuan yg tidak
terpisahkan dengan satuan ybs (psl 8).
Bagian bersama: bgn-bgn rumah susun yang dimiliki bersama secara tidak terpisah oleh semua pemilik SRS dan diperuntukkan
bg pemakaian bersama, seperti lift, lorong, pondasi, atas bangunan, ruang utk umum, dsb;
Tanah bersama: sebidang tanah di atas mana dibangun/berdiri rumah susun ybs, yg sudah pasti status haknya, batas-batas dan
lausnya. Tanah ini merupakan hak bersama dari semua pemilik SRS dalam bangunan rumah susun ybs, dan bukan hanya
hak pemilik SRS yang ada di lantai dasar;
Benda bersama: benda dan bangunan yg bukan merupakan bgn dari bagunan gedung rumah susun ybs, tetapi berada di atas
tanah bersama, dan diperuntukkan bg pemakaian bersama, (mis. tempat ibadah, lapangan parkir, sport center, pertamanan,
tempat bermain anak-anak, dll). Benda-benda dan bangunan tsb juga merupakan milik bersama yg tidak terpisah dr semua
pemilik SRS.
Besarnya hak atas bagian bersama, tanah bersama dan benda berasma tsb, masing-masing didasarkan atas luas atau
nilai SRS ybs, pada waktu diperoleh pemiliknya utk pertama kali, yaitu yg disebut nilai perbandingan proporsional. Nilai
perbandingan proporsional ini juga menentukan besarnya imbangan kewajiban masing-masing pemilik SRS dlm membiayai
pengelolaan dan pengoperasian apa yang merupakan milik bersama di atas.
Tanah untuk Pembangunan Rusun
Rumah Susun hanya dpt dibangun di atas tanah Hak Milik, HGB dan Hak Pakai yang diberikan oleh negara serta Hak
Pengelolaan.
SRS yang dibangun di atas tanah Hak Pengelolaan, ada kewajiban bagi Penyelenggara Pembangunan Rumah Sususn (PPRS),
utk menyelesaikan lebih dahulu pemberian HGB atau Hak Pakai di atas hak Pengelolaan tsb sebelum diperbolehkan
menjual satuan-satuan rusun ybs.
Catatan: Perhimpunan Penghuni Rumah Susun (PPRS) bisa berupa BUMN, BUMD,
Koperasi, Badan Usaha Swasta yg bergerak di bidang pembangunan perumahan dan
Swadaya Masyarakat.
Yang bisa menjadi pemegang HMSRS
HMSRS, selain meliputi pemilikan secara individual SRS yg dibelinya, juga meliputi hak
bersama atas tanah bersama ybs. Maka dgn sendirinya pembeli sarusun, atau
pemegang HMSRS, harus memenuhi syarat utk menjadi pemegang hak hak atas
tanah bersama.
di atas tanah HM, subyek hak: perorangan WNI tunggal dan badan-badan hukum ttt
di atas tanah HGB, subyek hak: WNI tunggal, badan-badan hukum Indonesia (didirikan
menurut hukum Indonesia dan berkedudukan di Indonesia).
WNA, badan perwakilan asing yang berkedudukan di Indonesia, hanya dimungkinkan
kalau rumah susun tsb dibangun di atas tanah Hak Pakai.Jadi, kalau rumah susun itu
berada di atas tanah HM atau HGB, mereka hanya mungkin menggunakan sarusun
tsb atas dasar sewa dari PPRS, atau pemilik sarusun tsb.
Pendaftaran HMSRS
Setiap HMSRS harus didaftar sertifikat HMSRS, sebagai alat bukti untuk pemilikan
SRS-nya, juga sekaligus merupakan alat bukti hak bersama atas tanah bersama,
bagian bersama dan benda bersama ybs sebesar nilai perbandingan proporsionalnya.
HAK TANGGUNGAN
Dasar Hukum
UU Nomor 4 tahun 1996 tentang Hak Tanggungan Atas Tanah serta Benda-Benda yang Berkaitan dgn Tanah
(UUHT).
- UUHT pelaksanaan psl 51 UUPA (hak tanggungan dpt dibebankan pd Hak Milik, HGU dan HGB tsb.,/ ps 25, 33, dan ps 39,
diatur dgn undang-undang);
- UUHT menggantikan lembaga hipotik Buku II KUHPerd, sepanjang mengenai tanah dan crediet verband (yg diatur dlm s.
1908-542, sbgmana telah dirubah oleh S. 1937-190), yang ps 57 UUPA menyatakan masih tetap berlaku, sepanjang
belum UU yg diperintahkan oleh ps 51 belum lahir;
Cttn: HT hanya menggantikan hipotik sepanjang yang menyangkut tanah. Hipotik atas kapal laut dan pesawat udara tetap
berlaku;
Pengertian
Hak tanggungan atas tanah beserta benda-benda yang berkaitan dengan tanah Hak Tanggungan adalah hak
jaminan yg dibebankan pada hak atas tanah sbgmana dimaksud dlm UUPA, berikut atau tidak berikut bendabenda lain yg merupakan satu kesatuan dgn tanah itu, untuk pelunasan utang tertentu, yg memberikan
kedudukan yg diutamakan kepada kreditor tertentu terhadap kreditor-kreditor lain (psl 1 no 1).
jadi unsur unsur hak tanggungan :
HT dpt dibebankan atas tanahnya (hak atas tanah), juga berikut benda-benda lain yg merupakan satu
kesatuan dgn tanah itu;
HAK TANGGUNGAN
Syarat Benda yg dijadikan jaminan:
Hak Pengelolaan dan Tanah Wakaf tidak dpt dipindahtangankan. tidak dapat ditanggungkan
HGU dan HP di atas tanah negara dapat ditanggungkan. Hak Pakai yang diberikan kepada
instansi-instansi pemerintah, dan perwakilan asing, yang peruntukanya tertentu dan biarpun
didaftar, menurut sifatnya tidak dapat dipindahtangankan, oleh karenanya tidak dapat dijadikan
objek HT.
HGB dan Hak Pakai di atas tanah hak milik yang didaftar dapat dibebani hak tanggungan.
Hak Tanggungan
Asas-Asas Hak Tanggungan
a. Kreditor pemegang HT mempunyai kedudukan yang diutamakan daripada kreditor-kreditor lain (ps 1
dan Penjelasan Umum)
jika debitor cedera janji, kreditor pemegang HT berhak menjual melalui pelelangan umum, tanah yg
dijadikan jaminan..., dgn hak mendahului dp kreditor-kreditor yg lain. Kedudukan diutamakan tsb tidak
mengurangi preferensi piutang-piutang negara menurut ketentuan-ketentuan hk yg berlaku.
b. HT tidak dpt dibagi-bagi (ps 2)
HT membebani secara utuh obyek HT, dan setiap bagian daripadanya. Dilunasinya sebagian utang tidak berarti
terbebasnya sebagian obyek HT dari beban HT, tetapi HT tetap membebani seluruh obyek HT untuk sisa
utang yang belum dilunasi.
Kecuali para pihak dalam Akta Pemberian Hak Tanggungannya memperjanjikan lain, dan sepanjang:
pelunasan utang yang dijamin dilakukan dengan cara angsuran, yang besar angsurannya sama dengan nilai
masing-masing hak atas tanah yang merupakan bagian dari objek HT, yang akan dibebaskan dari HT tsb,
sehingga HT itu hanya membebani sisa objek HT untuk menjamin sisa utang yang belum dilunasi.
Pengecualian ini untuk menampung kebutuhan perkembangan dunia perkreditan, antara lain
mengakomodasi keperluan pendanaan pembangunan kompleks perumahan yang semula menggunakan
kredit untuk pembangunan seluruh kompleks dan kemudian akan dijual kepada pemakai satu persatu,
sedangkan untuk membayarnya pemakai akhir ini juga menggunakan kredit dengan jaminan rumah yang
bersangkutan (penjelasan pasal 2 ayat 2). Apabila Hak Tanggungan itu dibebankan pada beberapa hak atas
tanah yang terdiri dari beberapa bagian yang masing-masing merupakan suatu kesatuan yang berdiri sendiri
dan dapat dinilai secara tersendiri, asas tidak dapat dibagi-bagi ini dapat disimpangi asal hal itu diperjanjikan
secara tegas dalam Akta Pemberian Hak Tanggungan yang bersangkutan.
c. HT hanya dibebankan pada HAT yang telah ada (ps 8 ayat 2),
HAT yang baru akan dipunyai oleh seseorang di kemudian hari tidak dapat dibebani hak tanggungan.
d. HT dapat dibebankan atas tanah berikut benda-benda yang berkaitan dengan tanah tsb.(satu kesatuan
dengan tanah asas perlekatan)
e. HT dapat dibebankan pula atas Benda-benda yang berkaitan dengan tanah yang baru akan ada di kemudian
hari (ps 4 ayat 4).
Misalnya benda-benda tsb baru akan ditanam (untuk tanaman) atau baru dibangun (untuk bangunan) di
kemudian hari, setelah HT itu dibebankan atas tanah tsb.
f. Perjanjian HT adalah perjanjian accessoir (ps 10 ayat (1) dan ps 18 ayat (1) dan Penjelasan Uumum butir 8)
Perjanjian HT bukan merupakan perjanjian yang berdiri sendiri, keberadaannya karena perjanjian utang piutang
(perjanjian induknya).
g. HT mengikuti objeknya dalam tangan siapa pun objek hak tanggungan itu berada (asas droit de suite) (Ps 7)
Dengan asas ini maka HT tidak akan berakhir sekalipun objek HT itu beralih kepada pihak lain oleh karena sebab
apa pun. Karena asas ini, pemegang HT akan selalu dpt melaksanakan haknya dalam tangan siapa pun benda
itu berpindah.
Asas ini memberi kepastiam kepada kreditur mengenai haknya utk memperoleh pelunasan dari hasil penjualan
tanah yang menjadi objek HT bila debitor wanprestasi, sekalipun tanah yang menjadi objek HT itu (telah) dijual
oleh debitor (pemilik tanah yang merupakan pemberi HT) kepada pihak ketiga.
i. Hak Tanggungan wajib didaftarkan (ps 13)
untuk dapat diketahui pihak ketiga akan adanya pembebanan atas bidang tanah. Pendaftaran pemberian HT
merupakan syarat mutlak lahirnya HT tsb dan mengikatnya HT terhadap pihak ketiga.