Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Neurofibroma adalah suatu kelainan genetik pada sistem saraf yang berpengaruh
pada pertumbuhan dan perkembangan jaringan saraf , dimana neurofibroma muncul pada
kulit dan bagian tubuh lainnya. Penyakit ini diturunkan secara autosomal dominan.
Gangguan ini dapat mempengaruhi semua ras, semua kelompok etnis dan jenis
kelamin masing-masing dengan probabilitas yang sama. Neurofibromatosis telah, terlepas
dari bentuk yang paling umum, jenis yang berbeda. NFM (Neurofibromatosis) tipe 1,
juga dikenal sebagai penyakit Reclkingshausen Von, memiliki insiden 1:3000. NFM tipe
II "Sindrom MISME" memiliki kejadian 1:40,000. Schwannomatosis, adalah bentuk
paling unik. Ini memiliki jenis yang berbeda berbeda. Hal ini membuat sekitar 1 / 3 dari
pasien hanya memiliki satu tumor, bukan banyak. Schwannomatosis memiliki terjadinya
1:40,000.
Penderita NF kebanyakan mendapatkan penyakit ini dari faktor keturunan (dari
kedua orangtuanya), namun sekitar 30% kasus ternyata penderita NF tidak memiliki
orang tua atau riwayat keluarga yang memiliki penyakit NF pula. Artinya penyakit ini
mereka dapatkan karena tubuh mereka mengalami mutasi gen secara individual dan tidak
selalu bawaan lahir. Apabila salah satu orang tua menderita kelainan NF ini , maka 50 %
kemungkinan anaknya menderita penyakit ini .
Mereka dapat muncul di mana saja, dan biasanya meningkat dengan usia. Bintikbintik muncul pada daerah pangkal paha dan ketiak. Gejala penyerta dapat bervariasi dari
jenis ke jenis seperti
kelumpuhan wajah, tumor otak, atau tuli. Pertumbuhan ini biasanya mulai muncul setelah
masa pubertas dan bisa dirasakan dibawah kulit sebagai benjolan kecil.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dan fungsional system saraf. Sebuah neuron (sel saraf) biasanya terdiri dari tiga
bagian utama yaitu :
1) Badan sel
Bagian yang di dalamnya ditemukan nukleus dan organel-organel yang lain.
2) Dendrit
Sejumlah besar tonjolan dari badan sel, biasanya berbentuk menyerupai
akar pohon atau antena untuk meningkatkan luas permukaan yang
memungkinkan penerimaan sinyal dari sel saraf lain. Dendrit membawa sinyal
ke arah badan sel. Pada sebagian besar neuron, membran plasma badan sel dan
dendrit mengandung reseptor-reseptor protein untuk mengikat zat perantara
kimiawi (neurotransmitter) dari neuron lain.
3) Akson
Tonjolan tunggal, memanjang, berbentuk pipa yang menghantarkan
potensial aksi menjauhi badan sel dan berakhir di sel saraf lain. Akson sering
mengandung cabang-cabang sisi atau kolateral sepanjang seratnya. Bagian dari
badan sel yang merupakan tempat keluarnya akson dikenal sebagai bukit akson
( axon hillock ). Bagian ini adalah tempat potensial aksi bermula di sebuah
neuron.
Akson panjangnya bervariasi, mulai dari kurang dari 1 mm pada neuronneuron yang hanya berhubungan dengan sel-sel tetangganya, sampai lebih dari 1
m pada neuron-neuron yang berhubungan dengan bagian-bagian sistem saraf
yang jauh atau dengan organ perifer.
Pada bagian ujung dari akson biasanya akan didapati percabangan yang
cukup banyak (juga menyerupai akar pohon) yang disebut sebagai telodendrion.
Di setiap ujung percabangan atau telodendrion ini akan ditemukan bulatanbulatan kecil yang disebut button terminal atau terminal akson. Terminalterminal ini mengeluarkan zat perantara kimiawi yang secara simultan
mempengaruhi banyak sel lain yang berhubungan erat dengan terminal tersebut.
melintasi
m e m b ran
neuronal
dengan
hampir
sempurna.
Selubung myelin tidak kontinu di sepanjang tonjolan saraf, dan terdapat celah
celah yang tidak memiliki myelin, dinamakan nodus Ranvier .2
Tonjolan saraf pada susunan saraf pusat dan tepi dapat bermielin atau tidak
bermielin. Serabut saraf yang mempunyai selubung myelin dinamakan
serabut bermielin, dan dalam SSP dinamakan massa putih ( Substansia Alba). Serabut
serabut yang tak bermielin dinamakan serabut tak bermielin danterdapat dalam massa
kelabu ( Substansia Grisea) SSP. Transmisi impuls saraf disepanjang serabut
bermielin lebih cepat dari transmisi di sepanjang serabut tak bermielin,
karena impuls berjalan dengan cara meloncat dari nodus ke nodus yang lain di
lagi
kemampuan untuk mengontrol otot ototnya dan akhirnya menjadi tidak mampu
sama sekali.
dapat
diklasifikasikan
menurut
bentuknya
atas
neuron
1. Neuron unipolar hanya mempunyai satu serabut yang dibagi menjadi satu
cabangsentral yang berfungsi sebagai satu akson dan satu cabang
perifer yang bergunasebagai satu dendrit. Jenis neuron ini merupakan
neuron-neuron sensorik saraf perifer (misalnya, sel-sel ganglion
cerebrospinalis).
2. Neuron bipolar mempunyai dua s erabut, satu dendrite dan satu akson. Jenis
neuron ini dijumpai dalam epithelolfaktorius, dalam retina mata dan dalam telinga
dalam.
3. Neuron multipolar mempunyai beberapa dendrite dan satu akson. Jenis neuron ini
merupakan yang paling sering dijumpai pada system saraf sentral (misalnya, selsel motoris pada cornu anterior dan lateralis medulla spinalis, sel sel
ganglion otonom
4. DEFINISI
Neurofibromatosis adalah suatu kelainan genetik pada sistem saraf yang
berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan jaringan saraf , dimana
neurofibroma muncul pada kulit dan bagian tubuh lainnya.3
Neurofibroma adalah benjolan seperti daging yang lembut, yang berasal dari
jaringan saraf. Neurofibroma merupakan pertumbuhan dari sel Schwann (penghasil
selubung saraf atau mielin) dan sel lainnya yang mengelilingi dan menyokong sarafsaraf tepi (saraf perifer, saraf yang berada diluar otak dan medula spinalis).
5. EPIDEMIOLOGI
orang tua atau riwayat keluarga yang memiliki penyakit NF pula. Artinya penyakit ini
mereka dapatkan karena tubuh mereka mengalami mutasi gen secara individual dan
tidak selalu bawaan lahir. Apabila salah satu orang tua menderita kelainan NF ini ,
maka 50 % kemungkinan anaknya menderita penyakit ini .4
Gangguan ini dapat mempengaruhi semua ras, semua kelompok etnis dan jenis
kelamin masing-masing dengan probabilitas yang sama. Neurofibromatosis telah,
terlepas
dari
bentuk
yang
paling
umum,
jenis
yang
berbeda.
NFM
tumor di
Neurofibroma Tipe 1
Ini terjadi setelah mutasi pada kromosom neurofibromin
17q11.2.
100.000
penduduk
Amerika
telah
mengidap
kontrol
penghambatan
ini
supresor
tumor
pada
Neurofibroma Tipe 2
Neurofibroma tipe 2 disebabkan oleh mutasi pada gen
Neurofibroma tipe 2 (kromosom 22)
Bercak kecoklatan
di kulit (caf-au-lait
spots )
Neurofibroma
Ditemukan
multiple
schawnnoma yang
dapat terkena di
cranial dan saraf
tepi.
Pusing
Gangguan keseimbangan
Nyeri kronis
yang dapat berupa
baal, kesemutan,
Bintik bintik di
ketiak dan
selangkangan
Hamartoma di iris
(nodul Lisch)
Tumor di nervus
opticus yang dapat
mempengaruhi
penglihatan ( optic
nerve gliomas)
Skoliosis
Deformitas tulang
Gangguan fungsi
intelektual ( ADHD
Vertigo
Tinnitus
dan paresis
Sekitar 1 / 3
pasien memiliki
Schwannomatosis
segmental, yang
berarti bahwa
schwannomas
terbatas pada satu
bagian tubuh,
seperti lengan, kaki
atau tulang
belakang.
Schwannomas
tidak menyerang
saraf vestibularis
sehingga tidak
disertai gangguan
pendengaran
Tidak ada
gangguan fungsi
intelektual.
10
9. DIAGNOSIS7,8,9
11
Riwayat keluarga,
pemeriksaan fisik,
tanda-tanda klinis,
MRI dan
tes genetik.
6 atau lebih caf-au-lait spot (didefinisikan berbentuk oval patch coklat muda
masa kanak-kanak.
Lisch nodul (tumor kecil pada iris mata)
Optic Glioma (terdeteksi memlalui pemeriksaan MRI)
Dispasia skeletal
Riwayat keluarga menderita Neurfibroma
Kriteria NIH keduanya sangat spesifik dan sangat sensitif untuk orang dewasa
dengan Neurofibroma tipe 1. Diagnosis pada anak-anak adalah sedikit lebih sulit
karena, karena hanya sekitar setengah dari anak-anak dengan Neurofibroma tipe 1
dan tidak ada riwayat keluarga yang dikenal dari neurofibroma memenuhi kriteria
12
NIH untuk diagnosis pada usia satu tahun, tapi hampir semua lakukan pada usia
delapan tahun karena banyak gejala klinis dari Neurofibroma tipe 1 peningkatan
frekuensi dengan usia. Penggunaan lembaga nasional kriteria kesehatan untuk
diagnosis neurofibromatosis tipe 1 pada anak-anak, 2000.Anak-anak yang telah
mewarisi Neurofibroma tipe 1 dari orangtua yang terkena biasanya dapat
diidentifikasi dalam tahun pertama kehidupan karena diagnosis hanya memerlukan
satu fitur di samping riwayat keluarga yang positif. Fitur ini biasanya beberapa caf
au lait spots, yang berkembang pada masa bayi di lebih dari 95% dari individu
dengan neurofibroma tipe1.
Anak-anak kecil dengan beberapa caf au lait spot dan tidak ada gajala kliis
neurofibroma lain yang orang tuanya tidak menunjukkan tanda-tanda neurofibroma
tipe 1 pada pemeriksaan fisik dan ophthalmologic. Banyak tes genetik dapat
digunakan untuk diagnosis.8
Analisis urutan mRNA dan DNA genomik yang mendeteksi: mutasi nonsense,
mutasi missense, mutasi splicing dan isnsertioffff di hampir 90% pasien dengan
diagnosis klinis. Penghapusan / duplikasi analisis (FISH) yang mendeteksi
penghapusan besar (gen utuh) di almast 5% dari pasien dengan diagnosis klinis,
Penghapusan / duplikasi analisis (MLPA) yang mendeteksi penghapusan intragenic
kecil atau duplikasi di hampir 1% dari pasien dengan analisis klinis. Sitogenetika
analisis yang mendeteksi penyusunan ulang skala besar dalam waktu kurang dari 1%
dari pasien dengan diagnosis klinis.Magnetic Resonance Imaging berguna pada anakanak untuk memvisualisasikan apa yang disebut "benda terang tak dikenal" (UBOs)
di scan otak pada setidaknya 60% dari anak-anak dengan Neurofibroma tapi
signifikansi klinis mereka tidak pasti.8
13
11. PENATALAKSANAAN7,8,9
14
Karena tidak ada obat untuk neurofibroma ini, satu-satunya terapi untuk pasien
dengan neurofibroma adalah sebuah program pengobatan oleh tim spesialis untuk
mengelola gejala atau komplikasi.
Neurofibromatosis tipe I
Pembedahan dapat membantu memperbaiki beberapa kelainan tulang.
Bedah tulang dapat dianjurkan untuk memperbaiki skoliosis. Operasi juga dapat
digunakan untuk mengangkat tumor menyakitkan. Namun, tumor bisa tumbuh
kembali dan dalam jumlah yang lebih besar.10
Dalam kasus yang jarang terjadi ketika tumor menjadi kanker, pengobatan dapat
mencakup:
Bedah
Bedah / reseksi lesi plexiform dilakukan untuk kebutuhan kosmetik (estetika),
apabila lesi menimbulkan nyeri, atau terjadi gangguan fungsi. Pembedahan
dapat membantu memperbaiki beberapa kelainan tulang. Bedah tulang dapat
dianjurkan untuk memperbaiki skoliosis. Oprasi juga dapat ditujukan untuk
mengangkat tumor, namun tumor dapat tumbuh kembali.
Kemoterapi
Dilakukan apabila neurofibromatosis berkembang menjadi kanker. Namun
kasus ini sangat jaranng sekitar 10 %.
Radiasi
Sebaiknya tidak dilakukan karena dikhawatirkan sinar radiasi akan
mempercepat
pertumbuhan
neurofibroma
menjadi
malignant
dan
15
Neurofibromatosis tipe II
Pembedahan dapat menghilangkan tumor, tetapi dapat merusak saraf. Jika
saraf yang menuju ke telinga rusak, kehilangan pendengaran dapat terjadi. Pilihan
pengobatan lainnya termasuk:
Pengangkatan tumor secara parsial
Terapi radiasi
TERAPI BARU
Terapi baru untuk kanker, terkait dengan NF1 dapat dikelompokkan menjadi:
Mereka yang berusaha untuk menderegulasi jalur sinyal dalam sel tumor dan
Selain itu, strategi telah diusulkan berdasarkan sinyal koreksi Ras untuk
pengobatan defisit kognitif pada anak-anak dengan NF1.
16
target, yang FKBP12 inhibitor mTOR sinyal. Bunga dalam penggunaan rapamycin
telah dibangkitkan terakhir dengan deskripsi rapamycin oleh mulut menyebabkan
regresi raksasa-sel subependymal astrocytoma, dalam sejumlah kecil pasien dengan
tuberous sclerosis.
agen
seperti
ketotifen,
meskipun
tidak
dengan
efek
17
12. KOMPLIKASI
Neurofibroma dapat menimbulkan komplikasi, antara lain adalah.11
Kardiovaskular
Congenital
Heart
Disease
(CHD)
dan
Kutaneus
:Neurofibroma
yang
dapat
berkembang
menjadi
keganasan.
13. PENCEGAHAN11
Neurofibromatosis merupakan penyakit keturunan, apabila salah satu orang tua
menderita kelainan NF ini , maka 50 % kemungkinan anaknya menderita penyakit
ini. Oleh karena itu dianjurkan untuk melakukan konsultasi genetik pada penderita
yang merencanakan untuk memiliki keturunan.
Untuk mencegah komplikasi, mengurangi komorbiditas dan meningkatkan
kualitas hidup. Pasien harus dikonsultasikankepada:
Seorang ahli bedah saraf untuk mengidentifikasi dan mengobati tulang belakang
atau tumor otak.
18
14. PROGNOSIS
Pada NF1 memiliki prognosis yang baik karena sangat kecil kemungkinan
menjadi keganasan. Namun demikian, NF1 dapat memiliki prognosis yang buruk
apabilakomplikasi neurofibroma sudah mengenai ke berbagai organ-organ dalam.
19
BAB III
KESIMPULAN
dari
bentuk
yang
paling
umum,
jenis
yang
berbeda.
NFM
20
21
BAB IV
LAPORAN KASUS
A. IDENTITAS
Nama
Umur
Jenis Kelamin
Agama
Suku
Alamat
Tanggal Periksa
No. Rekam Medis
: Nn. J
: 26 tahun
: Perempuan
: Kristen
:Batak
: Kabanjahe
: 17 Maret 2015
:11-72-78
22
:Disangkal
:Ikan laut
v. Riwayat Keluarga
Salah satu anggota keluarga pasien (paman pasien) juga mengalami keluhan
yang sama, seperti yang dialami oleh pasien.
vi. Riwayat Pengobatan
Pasien sempat menjalani oprasi untuk mengangkat 7 buah benjolan yang ada
dipunggung sekitar setahun yang lalu.
C. PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalisata
Keadaan Umum
: Baik
Kesadaran
: Compos mentis
Status Gizi
: Gizi baik
Vital Sign
: Tidak dilakukan
Kepala
: Normochepali
Mata
: Dalam batas normal
Hidung
: Dalam batas normal
Mulut
: Dalam batas normal
Wajah
: Lihat status dermatologis
Leher
: Lihat status dermatologis
Punggung
: Lihat status dermatologis
Dada
: Lihat status dermatologis
Gluteus dan anogenital : Tidak dilakukan
Abdomen
: Lihat status dermatologis
Ekstremitas atas
: Lihat status dermatologis
Ekstremitas bawah
: Lihat status dermatologis
D. STATUS DERMATOLOGIS
Regio Fasialis
Terdapat cafe au lait spot tersebar diseluruh wajah.
23
Regio Colli
Terdapat nodula lentikular dengan permukaan licin warna coklat dengan
konsistensi lunak dan juga terdapat cafe au lait spot.
24
25
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak dilakukan
26
F. DIAGNOSIS BANDING
Neurofibroma
Lipoma
Fibroma
G. DIAGNOSIS KERJA
Neurofibroma
H. PEMERIKSAAN PENUNJANG YANG DISARANKAN
Biopsi jaringan (Histopatologi)
I. TERAPI
Cetirizin 1x 1
Rencana pembedahan
J. PROGNOSIS
Ad vitam
Ad sanationam
Ad fungsionam
: Dubia Ad Bonam
: Dubia Ad Bonam
: Dubia Ad Bonam
DAFTAR PUSTAKA
27
Is
Neurofibromatosis.
http://www.news-medical.net/health/What-is-
Neurofibromatosis-(Indonesian).aspx
28