You are on page 1of 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan pendidikan pada
jenjang menengah yang mengarahkan peserta didik fokus pada satu bidang
keahlian. Pendidikan SMK mengutamakan pengembangan keterampilan
siswa. Kurikulum 2013 mewajibkan siswa SMK bisa mengembangkan
potensi dalam dirinya untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan lingkungan
baik dalam lingkup sekolah maupun dalam masyarakat. Siswa SMK memiliki
lebih banyak porsi kegiatan praktik dibandingkan dengan siswa Sekolah
Menengah Atas (SMA). Menggambar Cad merupakan mata pelajaran
produktif SMK jurusan Teknik Gambar Bangunan (TGB) yang memiliki
waktu praktik paling lama. Siswa masih banyak yang mengalami kesulitan
dalam memvisualisasikan gambar. Kemampuan memvisualisasikan suatu
gambar ini disebut dengan kecerdasan spasial.
Kecerdasan atau intelegensi memiliki pengertian sangat luas. Dalam
kamus besar Bahasa Indonesia (1999), kecerdasan sebagai perihal cerdas
(sebagai kata benda), atau kesempurnaan perkembangan akal budi (seperti
kepandaian dan ketajaman pikiran). Para ahli psikologi mengartikan
kecerdasan sebagai keseluruhan kemampuan individu untuk memperoleh
pengetahuan, menguasainya dan mempraktikannya dalam pemecahan suatu
masalah. Kecerdasan merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk

melihat suatu masalah lalu menyelesaikannya atau membuat sesuatu yang


dapat berguna bagi orang lain (Susanto, 2005: 2). Kecerdasan adalah
kemampuan untuk menangkap situasi baru serta kemampuan untuk belajar
dari pengalaman masa lalu seseorang (Armstrong, 2001:9). Gadner seorang
psikolog Amerika mengatakan bahwa kecerdasan adalah kemampuan
menghasilkan produk dalam suatu setting yang bermacam-macam dan situasi
yang nyata (Suparno, 2008:17). Menurut Binet seorang psikolog Prancis,
mengatakan bahwa kecerdasan adalah kemampuan untuk menetapkan dan
mempertahankan suatu tujuan untuk mengadakan penyesuain dalam rangka
mencapai tujuan untuk bersikap kritis terhadap diri sendiri (Theresia, 2001:9).
Dari beberapa definisi diatas disimpulkan bahwa, kecerdasan merupakan
kesempurnaan akal budi seseorang yang diwujudkan dalam suatu kemampuan
yang terdiri dari beberapa komponen untuk memecahkan suatu persoalan atau
masalah dalam kehidupan nyata secara tepat.
Kecerdasan spasial adalah kecerdasan yang mencakup kemampuan
berpikir dalam gambar, serta kemampuan untuk menyerap, mengubah dan
menciptakan kembali berbagai macam aspek dunia visual-spasial. Kecerdasan
visual-spasial berkaitan dengan kemampuan menagkap warna , arah ,ruang
secara akurat. Sebagaiamana dikemukakan Armstrong bahwa anak yang
cerdas dalam visual spasial memiliki kepekaan terhadap warna, garis-garis,
bentuk-bentuk, ruang dan bangunan (Musfiroh, 2004:67). Kemampuan
spasial dapat mengenali identitas objek ketika objek tersebut ada dari sudut
pandang yang berbeda, dan mampu memperkirakan jarak dan keberadaan

dirinya dengan sebuah obyek (Musfiroh, 2004: 67). Kecerdasan visual spasial
meliputi kemampuan-kemampuan untuk mempresentasikan dunia melalui
gambaran-gambaran mental dan ungkapan artistik (Shearer, 2004:34).
Kecerdasan spasial sebagai sekumpulan kemampuan-kemampuan yang
berhubungan dengan pemilihan, pemahaman dimana proyeksi visual ,
imajinasi mental pemahaman ruang, manipulasi imajinasi, serta pengandaan
imajinasi nayat maupun imanjinasi dalam diri/abstrak (Agustin, 2006: 35).
Kemampuan
berhubungan

dengan

spasial

merupakan

menggambar,

kemampuan

sehingga

khusus

kemampuan

yang
spasial

mempengaruhi kemampuan siswa dalam memahami dan memvisualisasikan


gambar. Namun, kecerdasan spasial siswa berbeda-beda. Ada siswa yang
memiliki kecerdasan spasial yang tinggi yang tinggi dan rendah. Siswa yang
mempunyai kecerdasan spasial yang tinggi akan bekerja lebih baik dalam
menggambar, sedangkan siswa yang mempunyai kemampuan spasial rendah
akan mengalami kesulitan dalam menggambar.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka, penelitian terkait
kecerdasan spasial dan proses belajar mengambar cad dengan model
pembelajaran project based learning perlu dilakukan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang di
atas, penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Bagaimana pengaruh
kemampuan spasial terhadap prestasi belajar mengambar cad siswa kelas XI

jurusan TGB SMK Negeri 1 Nganjuk pada materi pokok menggambar rumah
tinggal sederhana.
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh yang signifikan antara kemampuan spasial terhadap
proses belajar cad siswa kelas XI jurusan TGB SMK Negeri 1 Nganjuk pada
materi pokok menggambar rumah tinggal sederhana.
D. Manfaat Penelitian
Beberapa manfaat yang diharapkan dapat tercapai melalui penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi guru
Sebagai bahan masukan guru terhadap keadaan para siswanya
yang memiliki kemampuan spasial berbeda-beda sehingga perbedaan
tersebut tidak menghambat kegiatan belajar mengajar .
2. Bagi siswa
Diharapkan siswa mampu mengasah kemampuan spasialnya
sehingga dapat lebih mudah dalam memahami pelajaran menggambar
cad.
3. Bagi peneliti
Menjadi masukan dan tambahan informasi sekaligus sebagai
bahan perbandingan untuk mengembangkan penelitian-penelitian lain
yang berkaitan dengan kemampuan spasial pada siswa SMK jurusan
TGB.
E. Batasan Masalah
Penelitian ini dapat diketahui arah serta hasil yang jelas, maka
peneliti perlu memberikan batasan-batasan masalah sebagai berikut:
1. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI jurusan TGB SMK Negeri 1
Nganjuk pada materi pokok menggambar rumah tinggal sederhana.

2. Alat ukur kecerdasan berupa tes kecerdasan bakat spasial dengan hasil
tingkat kecerdasan spasial pada siswa kelas XI jurusan TGB SMK Negeri
1 Nganjuk.(Budiman: 2013,125-163)
3. Pengaruh spasial hanya diteliti terhadap proses belajar siswa yang berupa
nilai dari hasil praktik/nilai psikomotorik siswa kelas XI jurusan TGB
SMK Negeri 1 Nganjuk.

You might also like