You are on page 1of 3

3.

Makhluk Hidup
Semua mahkluk hidup, baik hidupnya maupun sudah mati mempunyai pengaruh terhadap
pembentukan tanah. Di antara makhluk yang paling berpengaruh adalah vegetasi karena
jumlahnya banyak dan berkedudukan tepet untuk waktu yang lama, sedangkan hewan dan
manusia berpengaruh tidak langsung melalui vegetasi.
Jasad remik (mikro organisme) dalam tanah mempunyai peranan dalam prose peruraian
bahan organik menjadi unsur hara dapat di serap oleh akar tanaman dan pembentukan humus
(bunga tanah). Cacing tanah sangat aktif dalam peruraian (dekoposisi) serasaah. Pada waktui
malam hari cacing cacing membawa guguran dedaunan dan rerumputan kedalam lubanglubangmnya dan mencampur dengan mineral-mineral tanah. Sokresin yang dikeluarkan
mengandung Ca lebih banyak daripada tanah disekitarnya. Lubang-lubang cacing akan
mempengaruhi aerasi dan perembesan air .
Semut-semut menyusup kedalam tanah dan mengangkut bahan-bahan dari dalam tanah
kepermukaa tanah sambil membangun sarang-sarangnya berupa berupa bukit-bukit kecil di
pertmukaan tanah dan sering pada batang-batang pohon. Rayap-rayap makan sisa-sisa bahan
organik. Tikus dan binatang lai menggunakan tanah sebagai tempat tinggal dan tempat
perlindungan. Manusia mempengaruhi pembentukan tanah melalui cara penggunaan tanahnya,
terutama cara bercocok tanam, menentukan jemnis tanaman yang di tanam, cara pengolahan atau
penggarapan, permukaan, cara pemanenan, menentukan rotasi tanaman damn lain sebagainya.
4. Topografi
Topogarfi alam dapat mempercepat atau memperlambat kegiatan iklim. Pada tanah datar
kecepatan pengaliran air lebih kecil daripada tanah yang berombak. Topografi miring mepergiat
berbagai proses erosi air, sehingga membatasi kedalaman solum tanah. Sebaliknya genangan air
didataran, dalam waktu lama atau sepanjang tahun, pengaruh ilklim nibsi tidak begitu nampak
dalam perkembangan tanah.
Didaerah beriklim humid trop[ika dengan bahan induk tuff vulkanik, pada tanah yang datar
membentuk tanah jenis latosol berwarna coklat, sedangkan di lereng pegunungan akan terbentuk
latosol merah. Didaerah semi arid (agak kering) dengan bahan induk naval pada topografi datar
akan membentuk tanah jenis grumosol, kelabu, sedangkan dilereng pegunungan terbentuk tanah
jenis grumosol berwarna kuning coklat.Di lereng pegunungan yang curam akan terbentuk tanah
dangkal. Adanya pengaliran air menyebabkan tertimbunnya garam-garam di kaki lereng,
sehingga di kaki gunung berapi di daerah sub humid terbentuk tanah berwarna kecoklat-coklatan
yang bersifat seperti grumosol, baik secara fisik maupun kimianya. Di lereng cekung seringkali
bergabung membentuk cekungan pengendapan yang mampu menampung air dan bahan-bahan
tertentu sehingga terbentuk tanah rawang atau merawang.
5. Faktor Waktu
Lamanya bahan induk mengalami pelapukan dan perkembangan tanah, memainkan
peranan penting dalam menentukan jenis-jenis tanah terbentuk. Gunung berapi mengendapkan
lava dan abu gunung disaat terjadi letusan gunung berapi tersebut, seringkali pengendapan lava
ataupun terjadinya letusan gunung tidak terjadi pada waktu yang sama. Semua tinfgkatan
perkembangan tanah dapat di temukan kembali pada endapan-endapan itu. Didaerah beriklim
tropika, pembentukan tanah dari bahan induk berupa abu gunung berapi berlangsung cepat,
sehingga dalam waktu empat belas tahun sudah dapat terbentuk tanah yang cukup subur.

Batuan Endapan
Batuan endapan terjadi karena proses pengendapan bahan yang diangkut oleh air atau udara
dalam waktu yang lama. Ciri untuk membedakan batuan endapan dan batuan lainnya yaitu,
batuan endapan biasanya berlapis, mengandung jasad (fosil) atau bekas-bekasnya dan adanya
keseragaman yangnyata dari bagian-bagian berbentuk bulat yang menyusun.
Adanya lapisan dalam batuan ini disebabkan karena timbunan lapisan pengendapan yang
masing-masing berbeda bahan, tekstur, warna dan tebalnya. Perbedaan ini terutama di sebabkan
oleh karena perbedaan waktu pengendapan dan bahan yang diendapkannya.jika bahan yang
diendapkannya seragam maka ciri akan terlihat kurang jelas. Batuan endapan dari bahan-bahan
yang diendapkan dari hasil pecahan batuan yang telah ada sebelumnya. Proses pelapukan batuan
endapan dapat terjadi melalui gerakan bumi, seperti gempa bumi, patahan,timbulan,bahkan
lipatan, dan tekanan akibat temperartur, juga bisa diakibatkan oleh tenaga mahkluk hidup
saeperti akar dan hewan, maupun gaya kimia yang di sebabkan oleh gaya kimia seperti CO2, O2
asam organik dan sebagainya.
- Batuan Malihan
Batuan malihan terbentuk dari batuan beku atau batuan endapan atau juga dapat terbentuk
dari batuan malihan lainnya yang mengalami proses perubahan susunan dan sentuknya yang
akibatkan oleh pengaruh panas, tekanan atau gaya kimia. Batuan malihan adalah batuan yanga
memiliki sipat - sipat akibat telah malihnya batuan semula baik batuan beku maupun endapan.
Yang di namakan proses malihan adalah jumlah proses yang bekerja dalam zone pelapukan dan
menyebabkan pengkristalan kembali bahan induk. Adapun sarat tejadinya proses malihan yaitu
di sebabkan oleh temperatur tinggi, tekanan kuat, dan waktu lama.
Temperatur tinggi saling mempercepat reaksi kimia juga penting untuk dapat melampaui
temperatur mineralnya. Secara teori dapat di terapkan atom - atom yang menyusun mineral
setelah mencapai temperatur kritik amplitudo getarannya akan sedemikian besarnya, sehingga
atom - atom dapat bergerak lebih besar dan mampu bertukar tempat. Temperatur yang tinggi juga
dapat mempertinggi plasitisitas mineral. Sumber panasnya berasal dari bagian dalam bumi,
energi mekanik menghasilkan yang merupakan hasil proses geologi dan magma yang meleleh.
Tekanan yang mempengaruhi proses malihan ada macam, yaitu tekanan hidrostastik dan
tekanan yang berarah berupa desakan. Yang tertama menyebabkan perubahan volume dan
menghasilkan stuktur butir yang tidak teratur, sedangkan desakan menyebabkan bentuk dan
menghasilkan struktur sejajar. Tekanan yuang seragam mempengaruhi keseimbangan kimia
dengan memacu pengeluaran volume dan pembentukan mioniral-mineral yang rapat
jenisnyalebih tinggi, sedangkan desakan mewujudkan berbagai pengaruh terhadap susunan
mineral batuan. Waktu yang lama lambat laun membentuk batuan malihan.
Organik
Bahan organik brperan terhadap kesuburan tanah dan berpengaruh juga ketahanan agregat
tahan. Juga bahan organik mempunyai pengaruh terhadap warna tanah yang menjadikan warna
tanah coklat kehitaman.serta terhadap ketersediaan hara dalam tanah. Tumbuhan menjadi
sumber utama bagi bahan organik, pada keadaan alami tumbuhan menyediakan bahan organik
yang sangat besar, akibat pencernaan oleh mikro organisme bahan organik tercampur tercampur
dalam tanah secara proses imfiltasi. Beberapa bentuk kehidupan seperti cacing, rayap, dan semut
berperan penting dalam pengangkutan tanah.
Faktor yamg mempengaruhi bahon organiuk tanah yaitu, kedalaman tanah yang mentukan
kadar bahan bahan organik yang ditentukan pada kedalaman 20 cm dan makin kebawah makin

berkurang, faktor iklim menyebabkan bilamana semakin rendahnya susu maka makin tinggi pula
bahan organik uyang terkandung dalam tanah.

You might also like