You are on page 1of 25

SIFAT FISIK MOLEKUL OBAT

Fitrya, M.Si.,Apt

Radiasi elektromagnetik
Spektrum atom dan spektrum molekul
Spektrofotometri UV-Vis
Fluorisensi dan fosforisensi
Tetapan dielektrik dan Momen dipole
Spektroskopi Inframerah
Spektroskopi Resonansi Spin Inti
Indeks Bias
Rotasi Optik
Spektrometri massa

Sifat fisik molekul obat merupakan syarat formulasi


suatu produk. Sifat ini bisa dianggap sbg sifat aditif
(diturunkan dr sifat atom sendiri or gugus fungsi dlm
molekul) atau sifat konstitutif (ttergantung pd susunan
struktur atom dlm molekul).
Massa adalah sifat aditif, rotasi optik adalah sifat
konstitutif.

Pertimbangan sifak fisik tertentu dan sifat kimia dari molekul2 yg


berhubungan, dapat diambil kesimpulan :
1. Menggambarkan susunan ruang molekul obat.
2. Memberi keterangan sifat fisika/kimia relatif sebuah molekul
3. Memberi metode untuk analisa kuali/kuanti suatu bahan obat

1 dan 2 diperlukan untuk penciptaan obat baru dan


aktivitas farmakologis yg selektif sdgkan 3 perlu untuk
menilai kualitas obat

Radiasi Elektromagnetik
Energi elektromagnetik dapat digolongkan sbg
suatu radiasi berbentuk gelombang yg kontinu.
Radiasi elektromagnetik, sbgmn bentuk radiasi,
memiliki karakteristik frekunsi (v) dan panjang
gelombang ().
Menurut teori kuantum dasar, energi radiasi yg
diserap oleh molekul mempunyai nilai berbeda
sesuai dg transisi energi yg dapat terjadi dlm
atom atau molekul itu.
dari sejumlah energi em memberi informasi
mengenai molekul atau atom yg kita ukur.

Spektra atom dan spektra molekul

Spektra dihasilkan oleh interaksi antara


radiasi pd panjang gelombang tertentu
dengan sampel (molekul).
Bila digambarkan, E sbg foton dari radiasi
em, dirumuskan: E = h.c

Bila pd atom hanya terjadi transisi elektronik


maka pada molekul terjadi transisi tambahan
yaitu transisi vibrasi, rotasi dan translasi.
Absorbsi REM oleh molekul meliputi transisi
vibrasi, rotasi dan translasi.

Dlm hal vibrasi, spktra timbul krna adanya ikatan anatara


dua atom yg dapat dianggap sebagai pegas antara
atom2.
Dlm hal rotasi, pergerakan sebuah spin inti dianggap
sebagai gasing yg berputar menurut tingkat energinya
sedangkan translasi adalah molekul yg mempeunyai
energi kinetik dihubungkan dg gerak dlm suatu arah
tertentu (garis lurus).
Jadi energi total dari suatu molekul merupakan
penjumlahan dari energi elektronik, vibrasi, rotasi dan
translasi.
Jika molekul menyerap REM, ia dapat melalui bbrp
transisi tergantung pd jumlah E yg diserap. Transisi
elektronik melibatkan energi yg berhubungan dg radiasi
UV-Vis, transisi vibrasi melibatkan radiasi IR dekat,
transisi melibatkan radiasi di seluruh IR .

Spektrofotometri UV-Vis

Spktrum UV-VIS Senyawa2 organik berkaitan


erat dg transisi diantara tingkatan tenaga
elektronik, karna itu serapan radiasi uv-vis
disebut jg spektroskopi elektronik
aik radiasi UV maupun VIS berenergi
lebihtinggi daripada radiasi IR. Absorbsi UV-Vis
mengakibatkan transisi elektronik yaitu promosi
e dari orbital keadaan dasar berenergi rendah
ke orbital keadaan tereksitasi berenrgi lebih
tinggi. Transisi ini memerlukan 40-300 kkal/mol.
Energi terserap selanjutnya terbuang sbg kalor,
cahaya atau tersalurkan dlm reaksi kimia.

Dasar penyerapan sinar UV


Spektroskopi Ultraviolet/visible
spectroscopy melibatkan penyerapan
sinar ultraviolet/visible oleh molekul
sehingga menyebabkan terjadinya
perpindahan elektron dari keadaan dasar
(ground state) ke keadaan elektron
tereksitasi.
Sinar Ultraviolet/Visible

Panjang gelombang (l) antara 190 dan


800 nm

Besarnya absorbsi pada tertentu dapat


dihitung dg Hukum Beer:
A = abc
Dimana a adalah tetapan absorbtivitas molar, b
adalah panjang sel dan c adalah konsentrasi
zat yg mengabsorbsi.

Fluorisensi dan fosforisensi


Bila suatu molekul mengabsorbsi cahaya UV untuk
mencapai keadaan terkeksitasi mk pd waktu kembali ke
keadaan dasar cahaya itu akan dipancarkan kembali,
gejala itu disebut fotoluminisensi
Emisi cahaya itu dapat digambarkan sebagai fluorisensi
atau fosforisensi, tergantung mekanismenya.
So + UV
S*
So + fluorisensi

T*

So + fosforisensi

Fluorisensi dan fosforisensi meunjukkan gejala yg sama,


mereka berbeda dalam hal lamanya cahaya yg
dipancarkan setelah molekul tereksitasi (life time )
dimana fosforisensi terjadi dlm waktu yg lebih lama dari
fluorisensi. Selain itu fosforisensi mempunyai panajang
gelombang yg lebih panjang dari fluorisensi.
Tidak semua molekul mengalami fotoluminisensi
meskipun molekul itu dapat menyerap sinar UV, dlm
kasus ini pengembalian ke keadaan dasar dari keadaan
tereksitasi, terjadi dlm bentuk panas.

Fluorisensi dari beberapa obat


Obat
Fenobarbital
Kuinina
Tiamin
Aspirin

Pjg Gel Eksitasi


(nm)

Pjg Gel emisi


(nm)

Pelarut

255
350
365
280

410-420
450
440
335

0,1 N NaOH
0,1 H2SO4
Isobutanol
1% as asetat

Tetapan dielektrik dan Momen dipole


Momen dipole () adalah ukuran kepolaran suatu molekul
secara keseluruhan dan ditentukan sebagai jumlah vektor
dari momen ikatan. Satuan () adalah debye,
Momen dipole dpt dikorelasikan dgn aktivitas biologis dari
molekul tertentu. Sbg contoh aktivitas insektisida DDT
dihubungkan dgn momen dipolenya dimana isomer para
=1,10 (beracun), isomer meta =1,55 (keracunan sedang
dan isomer orto =1,90 (paling kurang beracun).. Isomer
para mempunyai paling kecil tapi aktivitas paling besar,
sesuai dg fakta bhw makin kecil makin larut molekul itu
dlm pelarut non polar, makin mudah dia menembus
membran lipoid dari serangga dan merusak susunan
saraf.

Spektroskopi Inframerah
Bila molekul menyerap IR maka ikatan2 dalam molekul
akan mengalami vibrasi streching dan bending, terjadi
peningkatan Evib. Vibrasi Streching adalah perubahan
jarak antar atom sepanjang sumbu ikatan. Vibrasi
bending adalah perubahan sudut antar 2 ikatan.
Absorbsi radiasi IR terjadi hanya molekul mempunyai
momen dipol.
Daerah gugus fungsi 4000-1500 cm-1
Daerah finger print 1500-600 cm-1
Pola spektrum di Daerah finger print untuk setiap
molekul khas/spesifik sehingga dapat digunakan sebagai
alat identifikasi.

IR spectrum for a primary amine : 1-aminobutane

Primary amines contain the -NH2 group, and so have N-H bonds. These
absorb somewhere between 3100 and 3500 cm-1. That double trough
(typical of primary amines) can be seen clearly on the spectrum to the left
of the C-H absorptions.

Spektroskopi Resonansi Magnet Inti


RMI berhubungan dg sifat magnet dari inti atom.
Spektroskopi NMR didasarkan pada penerapan
gelombang radio oleh inti tertentu dalam molekul
organik, bila molekul itu berada dalam magnet yg sangat
kuat
Dari resonansi magnet proton (1H-NMR) akan diperoleh
informasi tentang jenis hidrogen, jumlah hidrogen dan
lingkungan hidrogen dalam suatu senyawa, begitu jg dgn
13C-NMR.
RMI sangat berguna dalam penelitian di bidang farmasi krn
spektrum dapat memberi petunjuk kuat ttg konformasi
molekul termasuk perbedaan antara struktur isomer yg
erat hubungannya.

Momentum sudut dari semua inti yg


beroutar dinyatakan dg bilangan spin I
Bilangan spin mempunyai harga 0, , 1,
3/2 sampai 9/2 tergantng dari intinya yaitu
nomor atom dan bilangan massanya
Semua inti bermuatan, muatan ini
berpusing pada sumbu inti, dan pusingan
ini menghasilkan dipol magnet sepanjang
sumbu yang dinyatakan dengan momen
magnet inti
Porton 1H1 memiliki bil spin I=1/2,
menghasilkan dua orientasi spin inti, paralel
dan anti paralel.

NMR spekta dari molekul kloroetana

Indeks Bias
Bila cahaya melewati zat yang kerapatannya berbeda maka
cahaya akan dibelokkan mendekati atau menjauhi
antarmuka, nilai relatif efek antara kedua zat ini dinyatakan
dengan indeks bias, n
n= sin i = kecepatan cahaya dlm zat 1
sin r
kecepatan cahaya dlm zat 2
indeks bias ditentukan dlm nbnA
Indeks bias berubah dengan berubahnya panjang gelombang
dan temperatur. .
Indeks bias dapat digunakan untuk menentukan kemurnian
suatu molekul dan menentukan konsentrasi suatu zat yg
dilarutkan dlm zat lain.

Rotasi Optik
rotasi optik bergantung pada kerapatan zat aktif optik. Rotasi spesifik
{}t adalah khas untuk zat aktif murni dan dinyatakan oleh
persamaan :
{}t =
dimana

lg
l = panjang alur cahaya
g= jumlah gram zat optik aktif dlm volume v mL

Obat

[]D

Temperatur Pelarut

Ampisilin

+283o

20

air

Nikotin

+296o

23

air

tetrasiklin

-253o

24

air

Quinidin

+230o

15

kloroform

Dispersi Rotasi Optik (ORD)


ORD adalah pengukuran sudut rotasi optik sebagai suatu fungsi
panjang gelombang. ORD berguna untuk pengukuran struktur
senyawa organik. Contoh, dua senyawa steroid denga gugus keto
pada posisi 3 dan 17 dapat dengan mudah dibedakan dengan
pengujian kurva dispersi.

You might also like