You are on page 1of 9

31

BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
Dalam penelitian ini penulis mengambil lokasi di Sekolah Dasar
Negeri Kutabima 01 UPT Disdikpora Kecamatan Cimanggu Kabupaten
Cilacap tahun pembelajaran 2011/2012. Penulis mengambil lokasi atau
tempat ini dengan pertimbangan bekerja pada sekolah tersebut, sehingga
memudahkan dalam mencari data, peluang waktu yang luas dan subyek
penlitian yang sangat sesuai dengan profesi penulis.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan selama satu bulan, yaitu pada bulan Maret
2012 sebanyak 3 siklus, sedangkan per siklusnya dapat dirinci sebagai
berikut :
Siklus Pertama

09 Maret 2012 dan 10 Maret 2012

Siklus Kedua

12 Maret 2012 dan 13 Maret 2012

Siklus Ketiga

15 Maret 2012 dan 16 Maret 2012

B. Subyek Penelitian
Subyek pelaksanaan perbaikan pembelajaran melalui penelitian
tindakan kelas ini adalah siswa kelas III Sekolah Dasar Negeri Kutabima 01
Kecamatan Cimanggu Kabupaten Cilacap pada mata pelajaran ilmu
pengetahuan sosial pada tahun pembelajaran 2011/2012.
C. Data dan Sumber Data
1. Data
Data yang dikumpulkan adalah data kualitatif dan kuantitatif yang
terdiri atas:
a. Proses belajar mengajar
b. Data Hasil Belajar / tes formatif
c. Data keterkaitan antara perencanaan dengan pelaksanaan kegiatan
perbaikan pembelajaran.

32

2. Sumber Data
Sumber Data dalam penelitian ini adalah siswa kelas III Sekolah
Dasar Negeri Kutabima 01 UPT Disdikpora Kecamatan Cimanggu,
dengan jumlah siswa sebanyak 32 anak terdiri dari 22 siswa laki-laki dan
10 siswa perempuan
D. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam pelaksanaan kegiatan penelitian ini
menggunakan teknik :
1. Lembar Observasi
Hasil observasi yang diperoleh kemudian dianalisis sebagai
bahan

perenungan

untuk

pembelajaran yang telah


kekurangan

dan

mengetahui

dilaksanakan

kelebihan dari

berhasil

tidaknya

proses

ataupun

dapat

mengetahui

pembelajaran

yang

berlangsung

sehingga pada pembelajaran berikutnya dapat diperbaiki.


2. Wawancara
Hasil

wawancara

yang

dilaksanakan

dengan

menggunakan

pedoman wawancara, kemudian ditarik kesimpulan secara umum


mengenai

peningkatan

hasil belajar pembelajaran

IPS

dengan

menggunakan metode bermain peran.


3. Alat Evaluasi (Tes)
Data tes berasal dari hasil tes siswa. Peneliti menganalisis data
tersebut dari setiap siklus yang telah dilaksanakan, data berupa
jawaban

siswa terhadap

tipe

soal

uraian.

Untuk

mengetahui

peningkatan hasil belajar siswa, maka data yang diperoleh dari hasil tes
dilihat dari setiap siklusnya.
E. Validitas Data
Untuk menjamin kebenaran data yang dikumpulkan dan dicatat dalam
penelitian maka dipilih dan ditentukan cara-cara yang tepat untuk
mengembangkan validitas data yang diperolehnya. Dalam penelitian ini akan
digunakan teknik triangulasi. Menurut Lexy Moeleong (2000:178) Triangulasi

33

adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang


lain di luar data itu, untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding
terhadap data tersebut.
Validitas data dimaksudkan agar data yang dikumpulkan untuk
keperluan penelitian ini nantinya adalah data yang valid. Menurut Nasution
(1998 : 144) ada beberapa cara yang dilakukan agar kebenaran has'il
penelitian dapat dipercaya, yaitu dengan cara sebagai berikut :
1. Memperpanjang masa observasi
2. Pengamatan yang terus menerus
3. Trianggulasi
Dalam penelitian ini validitas data dilakukan dengan teknik triangulasi.
Triangulasi dilakukan dengan maksud untuk mengecek kebenaran data yang
diperoleh dan membandingkannya dengan data yang diperoleh dari sumber
lain. Kebenaran hasil wawancara dengan wali kelas dapat dibandingkan
dengan arsip atau dokumen maupun melalui pengarnatan ketika proses belajar
berlangsung. Triangulasi sumber data dilakukan untuk mengecek kebenaran
data dari guru kelas maupun anak. Sedangkan triangulasi metode dilakukan
dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda untuk
mendapatkan data yang sama. Observasi dapat dicek kebenarannya dari arsip
atau dokumen dan wawancara.
F. Teknik Analisa Data
Dalam penelitian ini, analisis data dimulai sejak awal sampai akhir
pengumpulan data. Data yang diperoleh dari perhitungan persentasi dari hasil
penilaian observasi pada saat tindakan dilakukan. Hasil observasi tersebut
kemudian dianalisis terhadap indikator penggunaan peningkatan prestasi
belajar IPS dengan menggunakan metode bermain peran.
Data dalam penelitian ini diperoleh mulai observasi langsung pada
obyek penelitian untuk mengungkapkan sejauh mana peningkatan minat dan
prestasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan metode
bermain peran. Observasi langsung dilaksanakan pada kondisi awal
pembelajaran di dalam kelas dan pada saat digunakan tindakaan kelas berupa

34

penggunaan metode bermain peran. Tujuan analisis dalam penelitian tindakan


kelas untuk memperoleh data kepastian apakah terjadi perbaikan, peningkatan
sebagaimana diharapkan. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis diskriptif teknik persentasi. Analisis yang digunakan adalah
teknik deskriptif. Perhitungan dalam proses analisis data menghasilkan
prosentase pencapaian yang selanjutnya.
G. Kriteria Keberhasilan
Indikator keberhasilan kinerja dalam penelitian ini dapat ditetapkan
sebagai berikut.
1. Siswa dinyatakan tuntas belajar apabila menguasai materi pembelajaran
sebesar 80% atau mendapat nilai 80.
2. Proses perbaikan pembelajaran dinyatakan berhasil apabila 85% dari
jumlah siswa tuntas belajar.
3. Proses perbaikan pembelajaran dinyatakan berhasil jika 85% dari jumlah
siswa terlibat aktif selama proses pembelajaran.
H. Prosedur Penelitian
Prosedur yang akan dilakukan dalam penelitian ini dilaksanakan
dalam kegiatan yang berbentuk siklus yang merupakan proses pengkajian
berdaur (chyclial). Tiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan
(plan), pelaksanaan tindakan (act), pengamatan (observe) dan refleksi
(reflect).

Dari refleksi

muncul

permasalahan

yang

perlu

mendapat

perhatian sehingga perlu dilakukan pada siklus ketiga sampai masalah


tersebut dapat di atasi dan seterusnya. Jenis kegiatan yang dilakukan peneliti
pada dasarnya sama, tetapi ada modifikasi pada tahap perencanaan.
1. Perencanaan penelitian
a. Menelaah kurikulum KTSP pada pembelajaran IPS, isi materi IPS
dan mengkaji buku-buku sumber yang relevan dengan kurikulum.
b. Menelaah

beberapa

pokok

bahasan

yang

belum

berhasil

disampaikan kepada siswa, kemudian dibuat Rencana Pelaksanaan


Pembelajaran (RPP).

35

c. Merumuskan metode pembelajaran yang sesuai serta mengelola kelas


dengan baik. Dalam hal ini metode yang akan dilaksanakan yaitu
metode bermain peran.
d. Memilih media yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan
e. Merancang dan menyusun kegiatan secara menyeluruh yang
berupa siklus tindakan kelas.
f. Menelaah segala kendala yang mungkin terjadi serta beberapa
alternatif pemecahannya.
g. Merumuskan

langkah-langkah

melakukan

pembelajaran

IPS

melalui metode bermain peran


h. Membuat rencana pembelajaran IPS melalui metode bermain peran
i. Menentukan dan menetapkan instrumen penelitian yang akan
digunakan saat pelaksanaan.
Setelah membuat rencana penelitian, maka disusunlah beberapa
instrumen penelitian

yang

akan

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),

digunakan,

diantaranya

Rencana

tes untuk mengukur kemampuan

dan pemahaman siswa dalam pembelajaran IPS, Lembar Kerja Siswa,


lembar

angket,

observasi.

wawancara

Lembar

serta membuat

pengamatan/observasi

lembar pengamatan /

ini dimaksudkan

untuk

mengetahui perhatian siswa terhadap pembelajaran, partisipasi siswa,


kerjasama siswa dalam menyelesaikan tugas kelompok dan tanggung
jawab siswa dalam pembelajaran IPS dengan metode bermain peran.
2. Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap pelaksanaan penelitian merujuk kepada perencanaan
yang telah dibuat sebelumnya. Pelaksaaan penelitian terdiri dari
pelaksanaan kegiatan pembelajaran, evaluasi dan refleksi terhadap
tindakan yang telah dilakukan pada setiap siklus. Setiap selesai
melakukan tindakan maka akan dievaluasi kemudian dilakukan refleksi
untuk tindakan selanjutnya. Secara lebih rinci rencana tindakan untuk
setiap siklus dapat diuraikan sebagai berikut :

36

a. Pelaksanaan Tindakan Siklus I


Kegiatan pembelajaran yang dilakukan pada tindakan siklus I
meliputi :
1) Setelah diperoleh gambaran keadaan kelas melalui observasi
awal, maka dilakukanlah tindakan siklus I. kegiatan yang
dilakukan pada tahap ini adalah melakukan tindakan-tindakan
dalam bentuk pelaksanaan kegiatan yang menjadi tugas guru
sehari-hari. Pada tahap ini dilaksanakan kegiatan pembelajaran
melalui metode bermain peran.
2) Peneliti melakukan observasi selama pembelajaran berlangsung
bersama pelaksanaan tindakan dalam upaya untuk mengenal,
dan mendokumentasikan setiap hal dari kegiatan yang sedang
berlangsung dengan tujuan untuk kepentingan dan bahan refleksi.
3) Melaksanakan pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran yang
dilakukan oleh siswa, selama kegiatan pembelajaran berlangsung
dengan menerapkan pembelajaran IPS materi kegiatan jual beli
melalui metode bermain peran.

Sasaran

pemantauan

adalah

untuk melihat aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran yang


dilakukan secara bervariasi.
4) Melakukan evaluasi, tujuannya untuk mengetahui efektivitas,
keberhasilan dan

hambatan

dari

kegiatan

pembelajaran

menggunakan metode bermain peran .


5) Melakukan perbaikan berdasarkan evaluasi hasil pemantauan.
6) Peneliti bersama guru menganalisis dan merefleksi pelaksanaan
dan hasil tindakan pembelajaran siklus I. Untuk keperluan
analisis ini dilakukan kegiatan antara lain: memeriksa catatan
lapangan, hasil observasi guru dan siswa, serta mengkaji hasil
pembelajaran

siswa.

Hasil

analisis

dan

refleksi terhadap

tindakan I ini menjadi bahan bagi rekomendasi dan revisi rencana


tindakan siklus II.

37

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II


Kegiatan yang dilakukan pada tindakan siklus II meliputi :
1) Guru melakukan kegiatan pembelajaran tindakan siklus II
sesuai dengan rencana yang telah dibuat berdasarkan hasil
analisis

dan

refleksi

tindakan siklus

I.

Dengan

metode

pembelajaran yang bervariasi siswa dapat lebih aktif, kreatif


dan

mandiri

dalam

mengikuti

pembelajaran

IPS

melalui

metode bermain peran (role playing). Dengan menggunakan


Lembar

Kerja Siswa

(LKS)

yang

dibagikan

secara

berkelompok untuk membantu siswa lebih memahami materi


yang sedang diajarkan dan memberikan lembar evaluasi untuk
dikerjakan secara individu.
2) Melaksanakan

kegiatan

pembelajaran

tindakan

siklus

II

berdasarkan rencana pembelajaran yang telah dibuat berdasarkan


hasil analisis

pembelajaran pada pelaksanaan tindakan siklus

I. Pada pelaksanaan tindakan II ini, perencanaan pembelajaran


dibuat lebih sesuai dengan gambaran yang telah didapat dari
pelaksanaan tindakan I agar tujuan dapat tercapai.
3) Melaksanakan pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran yang
dilakukan oleh guru dan siswa, selama kegiatan pembelajaran
berlangsung

dengan menerapkan pembelajaran IPS melalui

metode bermain peran . Sasaran

pemantauan

melihat

kegiatan pembelajaran yang

aktivitas

siswa

dalam

adalah

untuk

dilakukan secara bervariasi


4) Melakukan evaluasi, tujuannya untuk mengetahui efektivitas,
keberhasilan dan hambatan dari pembelajaran IPS.
5) Melakukan perbaikan berdasarkan evaluasi hasil pemantauan.
6) Melakukan penyebaran angket dan wawancara dengan observer
dan siswa, gunamelengkapi data yang belum lengkap.
7) Peneliti bersama guru menganalisis dan merefleksi pelaksanaan
dan hasil tindakan pembelajaran siklus II. Untuk keperluan

38

analisis ini dilakukan kegiatan antara lain : memeriksa catatan


lapangan, mengkaji hasil observasi terhadap

guru

memeriksa

siswa, melakukan

LKS

dan

evaluasi

akhir

dan siswa,

wawancara dengan guru dan siswa serta penyebaran angket.


c. Pelaksanaan Tindakan Siklus III
Kegiatan yang dilakukan pada tindakan siklus II meliputi :
1) Guru melakukan kegiatan pembelajaran tindakan siklus III
sesuai dengan rencana yang telah dibuat berdasarkan hasil
analisis

dan

refleksi

tindakan siklus

II.

Dengan

metode

pembelajaran yang bervariasi siswa dapat lebih aktif, kreatif


dan

mandiri

dalam

mengikuti

pembelajaran

IPS

melalui

metode bermain peran (role playing). Dengan menggunakan


Lembar

Kerja Siswa

(LKS)

yang

dibagikan

secara

berkelompok untuk membantu siswa lebih memahami materi


yang sedang diajarkan dan memberikan lembar evaluasi untuk
dikerjakan secara individu.
2) Melaksanakan

kegiatan

pembelajaran

tindakan

siklus

III

berdasarkan rencana pembelajaran yang telah dibuat berdasarkan


hasil analisis

pembelajaran pada pelaksanaan tindakan siklus

II. Pada pelaksanaan tindakan III ini, perencanaan pembelajaran


dibuat lebih sesuai dengan gambaran yang telah didapat dari
pelaksanaan tindakan II agar tujuan dapat tercapai.
3) Melaksanakan pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran yang
dilakukan oleh guru dan siswa, selama kegiatan pembelajaran
berlangsung

dengan menerapkan pembelajaran IPS melalui

metode bermain peran . Sasaran

pemantauan

melihat

kegiatan pembelajaran yang

aktivitas

siswa

dalam

adalah

untuk

dilakukan secara bervariasi


4) Melakukan evaluasi, tujuannya untuk mengetahui efektivitas,
keberhasilan dan hambatan dari pembelajaran IPS.
5) Melakukan perbaikan berdasarkan evaluasi hasil pemantauan.

39

6) Melakukan penyebaran angket dan wawancara dengan observer


dan siswa, gunamelengkapi data yang belum lengkap.
7) Peneliti bersama guru menganalisis dan merefleksi pelaksanaan
dan hasil tindakan pembelajaran siklus III. Untuk keperluan
analisis ini dilakukan kegiatan antara lain : memeriksa catatan
lapangan, mengkaji hasil observasi terhadap

guru

memeriksa

siswa, melakukan

LKS

dan

evaluasi

akhir

dan siswa,

wawancara dengan guru dan siswa serta penyebaran angket.


3. Observasi
Pada tahap ini, peneliti melakukan mengamatan selama proses
kegiatan belajar mengajar IPS dalam topik kegiatan jual beli dengan
menggunakan metode bermain

peran,

dengan

cara

memberikan

lembar observasi bagi siswa dan guru, wawancara serta angket.


Dengan tujuan

untuk memperoleh informasi tentang pembelajaran

dengan menggunakan metode bermain peran secara terperinci baik


mengenai aktivitas guru, sikap dan interaksi siswa dan

antar

siswa,

maupun komponen-komponen pembelajaran lainnya guna mengetahui


kondisi kelas pada saat pembelajaran berlangsung.
4. Analisis dan refleksi
Pada kegiatan refleksi ini mencakup kegiatan analisis-sintesis,
intrepretasi, dan eksplanasi (penjelasan) terhadap semua informasi
yang diperoleh dari penelitian tindakan. Data yang terkumpul dari
hasil tindakan
diinterpretasi

dan

observasi

akan

secepatnya

dianalisis

dan

sehingga segera dapat diketahui apakah tindakan yang

telah dilakukan telah mencapai tujuan. Interpretasi data (pemaknaan)


hasil observasi ini menjadi dasar untuk melakukan evaluasi sehingga
dapat dilakukan langkah-langkah selanjutnya.

You might also like