You are on page 1of 4

METODE KALIBRASI ALAT UKUR

1. Kecepatan
Metode kalibrasi alat ukur kecepatan dengan menggunakan
rumus mencari kecepatan yaitu:
Kecepatan = Jarak di bagi waktu tempuh. Dalam
proses pengukuran kecepatan , misal menggunakan jarak 100
meter dan dalam waktu 30 detik, 200 meter dan dalam waktu
60 detik, 300 meter dan dalam waktu 90 detik, 400 meter
dan dalam waktu 120 detik dan 500 meter dan dalam waktu
150 detik. Catat nilai output dari sensor meliputi besar dari
nilai output dan kestabilan dari sensor terhadap jarak yang di
tempuh. Lalu hasil dari perhitungan itu di bandingkan dengan
alat pengukur kecepatan yang terdapat pada sepeda motor
sebagai pembanding.
2. Regangan
Suatu metode sederhana untuk pengukuran regangan ialah dengan
menempatkan semacam penandaan berupa kisi pada permukaan benda uji dan
kemudian mengukur deformasi kisi ini bila spesimen itu diberi beban. Sensitivitas
metode kisi bergantung pada ketelitian pengukuran anjakan garis-garis kisi. Untuk
pengukuran itu seringkali digunakan mikroskop mikrometer. Metode kisi ini berlaku
untuk bahan dan proses dimana terdapat deformasi yang cukup besar karena beban.
Metode ini dapat diterapkan untuk mengkaji regangan yang terjadi pada proses
membentuk logam lembaran. Deformasi kisi sesudah pembentukan memberikan
petunjuk kepada perancang mengenai tegangan-tegangan lokal yang terjadi pada
bahan itu selama proses pembentukan.
3. Beban
Kalibrasi beban dilakukan dengan metode perbandingan antara alat
ukur beban atau neraca merk tertentu yang ada di pasaran dengan
alat ukur buatan. Misal kita mengukur 1 kg anak timbangan dengan
neraca,

kemudian

kita

lihat

output

dari

alat

ukur

buatan

menunjukkan nilai berapa. Kemudian kita ulangi dengan akumulasi


beban 2 kg, 3 kg, 4 kg dan 5 kg. Setelah itu dilakukan perbandingan

pada output dari sensor terhadap setiap akumulasi beban.


4. Tekanan
Kalibrasi
perbandingan.

alat

ukur

Perbandingan

tekanan
yang

dilakukan

dengan

dimaksudkan

disini

cara
adalah

membandingkan alat ukur buatan dengan alat ukur yang sudah ada
di pasaran.
Kalibrasi

dilakukan

secara

bertahap

dengan

sistem

perbandingan. Perbandigan yang digunakan adalah 10 psi, 20 psi,


30 psi, dan 40 psi pada alat ukur yang ada dipasaran untuk
dibandingkan dengan alat ukur buatan.
Setelah kalibrasi dilakukan, kemudian data hasil kalibrasi di
catat dan langkah berikutnya menentukan perbandingan alat ukur.
5. Getaran
Metode kalibrasi getaran dilakukan dengan menggunakan bandul
matematis. Langkah kalibrasinya sebagai berikut :
1. Membuat bandul dari tali dengan pemberat ( misal batu )
dengan berat tertentu.
2. Letakkan sensor pada mistar baja yang letaknya dekat
dengan bandul
3. Bandul di ayunkan dengan simpangan 30, 60, 90 dan
seterusnya sampai bandul tidak bergerak atau kembali
pada posisi normal.
4. Mencatat nilai frekuensi dan periode.
5. Mencatat output dari sensor.
6. Menghitung

nilai

frekuensi

dan

periode

dengan

menggunakan teori perhitungan bandul matematis.


6. Suhu
Metode kalibrasi alat ukur suhu dilakukan dengan cara
perbandingan.

Maksud

perbandingan

disini

adalan

dengan

membandingkan antara alat ukur buatan dengan alat ukur yang


sudah ada di pasaran, yaitu thermometer.
Kedua alat ukur tersebut kemudian di uji pada udara bebas
dan pada air yang dipanaskan secara bertahap.

7. Gas
Metode kalibrasi alat ukur gas dilakukan dengan bantuan gas
korek api jenis korek gas. Gas bensol dari korek diambil kemudian
disimpan dalam suatu wadah. Kemudian dengan bantu suntikan,
dilakukan pengkalibrasian dengan langkah sebagai berikut:
1. Ambil 10 cc udara bebas pada suntikan.
2. Kemudian ambil gas bensol dari wadah hingga angka pada
suntikan mencapai angka 100 cc.
3. Dari uraian diatas, dapat dikatakan bahwa pencampuran
gas dilakukan dengan perbandingan 1:9.
4. Kemudian campuran dari gas pada suntikan tersebut
disemprotan ke alat ukur.
5. Mencatat angka yang ditunjukkan oleh alat ukur.
6. Menentukan tingkat keakuratan alat ukur
7. Mengulangi proses kalibrasi dengan perbandingan gas
2:9, 3:9, 4:9 dan 5:9.
8. Mengulangi proses di atas dengan 100 cc gas elpiji dan
100 cc udara bebas.
Setelah langkah langkah di atas dilakukan, maka dapat
diperoleh

data

dimana

data

tersebut

merupakan

tingkat

keakuratan, presisi dan sensitivitas pengukuran dari alat ukur gas.


8. Displacement (Perpindahan)
Metode kalibrasi alat ukur perpindahan dilakukan dengan
cara perbandingan atau menggunakan meteran. Misal di gunakan
jarak

100

meter,

kita

mengukur

perpindahannya.

Kemudian

mengulangi langkah tersebut dengan akumulasi jarak 200 meter,


300 meter, 400 meter dan 500 meter. Langkah berikutnya adalah
melakukan perbandingan nilai output dari sensor (besar nilai output
dan kestabilan nilai output) terhadap setiap akumulasi jarak.
9. Jarak
Metode kalibrasi alat ukur jarak hampir sama dengan
metode pengukuran displacement ( perpindahan ). Jarak adalah
panjang lintasan yang di tempuh sedangkan perpindahan adalah

letak dari posisi awal ke posisi akhir


10.Gaya / Beban Puntir
Metode kalibrasi alat ukur Gaya / beban puntir dilakukan dengan
menggunakan Timbangan kodok yang menggunakan sistem tuas untuk mengukur
gaya yang besar dengan memakai standar berat yang jauh lebih kecil. Batang lengan
neraca disembangkan dengan mengkombinasikan dengan tepat pemberat gantung
dan tangan tuas pemberat geser sepanjang skala yang sudah dikalibrasi. Timbangan
ini dapat mengadakan gerak keseimbangan sendiri dengan menambahkan sensor
listrik untuk pergeseran untuk mendeteksi keadaan seimbang dan sebuah sistem
penguat motor untuk menggerakkan pemberat geser pada posisi seimbang.
11.Gaya / Beban Lentur
Metode kalibrasi alat ukur Gaya / beban lentur dilakukan dengan cara sebagai berikut
:
1. Menyiapkan kawat dengan diameter 5 mm.
2. Meletakkan kawat pada penjepit (misal ragum).
3. Meletakkan sensor pada
4. Menarik

kawat

dengan

neraca

pegas

sebagai

acuan

perbandingan besar gaya yang diberikan pada kawat dengan


beban 5 kilogram.
5. Mencatat nilai output dari sensor dan nilai gaya yang diberikan
untuk menarik kawat.
6. Mengulangi langkah langkah diatas dengan akumulasi beban
pada neraca pegas sebesar 10 kilogram, 15 kilogram, 20
kilogram dan 25 kilogram.
7.

Melakukan perbandingan pada nilai output sensor terhadap


setiap akumulasi beban yang diberikan pada kawat.

You might also like