Professional Documents
Culture Documents
Jam
Inhalasi
Tekanan
Darah
(mmHg)
Nadi
(x / menit)
SpO2
(%)
11.45
02, N20,
Enfluran
90/44
92
99
12.00
02, N20,
Enfluran
89/37
118
100
12.15
02, N20,
Enfluran
92/47
127
100
12.30
02, N20,
Enfluran
97/55
131
99
12.45
02, N20,
Enfluran
92/44
121
99
Durante operasi
: massa kenyal 6 x
4 x 2 cm,
Diagnosa pasca bedah : Soft Tissue Tumor
a/r frontotemporal dekstra
Lama operasi
: 1 jam
Perdarahan slm operasi
: 50 cc
Diuresis slm operasi : ( kateter tidak
terpasang )
ETIOLOGI
1. Genetik
2. Radiasi & Karsinogen
3. Infeksi &Trauma
GAMBARAN KLINIS
PERMASALAHAN DAN
PEMBAHASAN
Bagaimana penatalaksanaan anastesi pada
pasien pediatri?
Perbedaan bayi & anak dengan dewasa :
psikologi
Anatomi & fisiologi
farmakologi & patologi
Pernafasan
Frekwensi nafas lebih cepat dari org
dewasa
Pada neonatus dan bayi antara 30 40 x /
menit.
Tipe : abdominal, lewat hidung
Kardio-sirkulasi
Frekwensi jantung : 100 120 x/menit.
Hipoksia menimbulkan bradikardi karena parasimpatis
yang lebih dominant.
Kadar hemoglobin pada neonatus tinggi (16-20 gr %),
tapi kemudian menurun sampai usia 6 bulan (10-12 gr
%) karena pergantian dari HbF menjadi HbA.
Jumlah darah bayi secara absolute sedikit walaupun
untuk pehitungan mengandung 90 ml / kgBB, karena
itu perdarahan dapat menimbulkan gangguan system
kardiosirkulasi.
Suhu tubuh
Bayi bersifat poikilotermik karena luas
permukaan tubuhnya relative lebih luas
dibandingkan orang dewasa.
Hal ini dapat menimbulkan bahaya hipotermi
pada lingkungan yang dingin dan hipertermi
pada lingkungan yang panas.
Disamping itu pusat pengaturan suhu di
hipotlamus belum berkembang sempurna.
Cairan tubuh
Bayi lahir cukup bulan mengandung
relative banyak air yaitu 75 % berat
badan.
Setelah berusia 1 tahun turun menjadi 65
% berat badan,
setelah dewasa menjadi 55-60 % berat
badan.
Cairan ekstrasel pada neonatus & dewasa
40 % BB
PENATALAKSAAN ANESTESI
Masa pra-anestesi
Kunjungan pra anestesi 24 jam sebelum
tindakan anestesi
Perkenalan dengan orang tua penderita
memberi penjelasan mengenai
pembedahan dan anestesi
Pada kunjungan : penilaian keadaan
umum, fisik &mental penderita
Puasa
Usia
Minum cairan
Neonatus
4 jam
2 jam
1 6 bulan
4 jam
2 jam
- 3 tahun
6 jam
6 jam
> 3 tahun
8 jam
8 jam
Premedikasi
Atropine
Hampir selalu diberikan terutama pada penggunaan suksinil
kolin, halotan, prostigmin atau ether.
Dosis atropine yang dianjurkan adalah 0,01 0,02 mg / kgBB.
Minimal 0,1 mg, maksimal 0,5 mg. lebih disukai pemberian
secara intravena.
- Penenang
Analgetik narkotika tidak dianjurkan untuk usia < 1 tahun.
Diazepam 0,2 0,4 mg / kgBB dapat diberikan secara oral atau
rectal. Suntikan intra muscular dan intravena kurang disukai
karena menimbulkan nyeri.
Premedikasi secara IM diberikan 30 60 menit sebelum induksi
anestesi, sedangkan secara IV 5 menit sebelum induksi.
Masa anestesi
Induksi inhalasi
Dikerjakan pada bayi dan anak yang sulit dicari
venanya atau pada yang takut disuntik.
Diberikan halotan dengan oksigen atau
campuran N2O dalam oksigen 50%.
Sungkup muka mula-mula jaraknya beberapa
centimeter dari mulut dan hidung, bila sudah
tidur baru dirapatkan ke muka penderita.
Intubasi
Intubasi pada bayi & anak tidak membutuhkan bantal
kepala karena occiputnya masih menonjol.
Dengan adanya perbedaan anatomis pada jalan nafas
bagian atas, lebih mudah menggunakan laringoskop
bilah lurus pada bayi.
Intubasi dalam keadaan sadar dikerjakan dalam
keadaan gawat
Beberapa penulis menganjurkan intubasi sadar pada
neonatus usia kurang dari 10 14 hari.
Lebih digemari intubasi sesudah tidur dengan atau
tanpa muscle relaxant, bila tidak bayi ditidurkan
sampai dalam kemudian diberi analgesic topical.
Infus
Bayaknya cairan yang harus diberikan perinfus
disesuaikan dengan benyaknya cairan yang
hilang.
Terapi cairan dimasukkan untuk mengganti
cairan yang hilang pada waktu puasa, saat
pembedahan, adanya perdarahan dan sebab
lain.
Cairan yang seharusnya masuk karena puasa
harus diganti, misalnya puasa 6 jam harus
diganti 25% dari kebutuhan dasar 24 jam
Pada jam I diberikan 50% nya
Pada jam II di berikan 25% nya
Pada jam III diberikan 25% nya.
Transfusi
Banyaknya perdarahan diperkirakan dengan :
mengukur darah dalam botol penyedot,
menimbang kain kassa sebelum dan sesudah
kena darah.Tambahkan 25% pd darah yang
sulit dihitung misalnya yang menempel di
tangan pembedah .
Perdarahan melebihi 10 % pada neonatus
harus diganti dengan darah.
Peralatan anestesi
Tahanan terhadap aliran gas harus serendah
mungkin, ruang rugi sekecil mungkin, anti obstruksi,
ringan dan mudah dipindahkan.
Untuk anaestesia yang lama gas anestesi sebaiknya
dihangatkan dan dilembabkan.
Peralatan anestesi yang digunakan ialah system
Jackson rees modifikasi dari system T dari Ayre,
system bain untuk bayi dan anak anak
Pengakhiran Anestesi
Setelah pembedahan selesai , obat anestesi dihentikan ,
kemudian diberikan diberikan O2 murni 5 15 menit
Muscle relaksan dinetralkan dengan prostigmin 0,04 mg / kgBB
dan Atropin 0,02 mg /KgBB.
Depresi nafas oleh narkotik analgetik dinetralkan dengan
naloksin 0,2 0,4 mg secara titrasi.
Ekstubasi dikerjakan bila bayi sudah sadar benar, adanya
gerakan anggota tubuh, mata terbuka, nafas spontan adekuat.
Ekstubasi dalam keadaan anestesi ringan akan menyebabkan
batuk batuk , spasme larynx atau bronchus.ekstubasi dalam
keadaan anestesi dalam dgemari karena kurang traumatis.