Professional Documents
Culture Documents
I.
DEFINISI
Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan yang bersifat sementara
dapat pula yang bersifat permanen yang merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi
fertilitas. ( Sarwono, P. 2005 )
Kontrasepsi suntik adalah alat kontrasepsi yang berupa cairan hormon progestin yang
disuntikkan kedalam tubuh wanita secara periodik.
( Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. 2003 )
Suntik 3 bulan adalah kontrasepsi suntik yang diberikan setiap 3 bulan sekali dengan cara
suntik IM. (Hartanto, Hanafi. 2004 )
II.
JENIS SUNTIKAN YANG MENGANDUNG PROGRESTIN
1.
Depo Medroxyprogesterone Asetat ( Depo Provera ), mengandung 150 mg DMPA, yang
diberikan setiap 3 bulan sekali dengan cara disuntik IM (didaerah bokong).
2.
Depo Noretisteron Enantat (Depo Noristerat), yang mengandung 200 mg diberikan setiap 2
bulan sekali dengan cara di suntik IM.
( Hartanto, Hanafi. 2004 )
III.
CARA KERJA
1.
Mencegah ovulasi
2.
Mengentalkan lendir serviks sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma.
3.
Menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atropi.
4.
Menghambat transportasi gamet oleh tuba.
( Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, 2003 )
IV.
EFEKTIFITAS
Kedua kontrasepsi suntik tersebut memiliki efektifitas yang tinggi dengan 0,3 kehamilan/100
perempuan setahun. Asal penyuntikannya dilakukan secara teratur sesuai jadwal yang telah
ditentukan.
( Hartanto, Hanafi. 2004 )
V.
CARA PEMBERIAN
Cara pemberian kotrasepsi suntik 3 bulan ( Depo Provera ) yaitu :
Waktu pasca persalinan ( Post Partum ). Dapat diberikan pada hari ke-3 sampai ke-5 post
partum atau 6-8 minggu pasca salin asal dipastikan ibu tidak hamil atau belum melakukan coitus.
Pasca keguguran ( Post Abortus ). Dapat diberikan setelah kuretase atau 30 hari pasca
abortus asal ibu tidak hamil.
( Saifuddin, 2006 )
VI.
KEUNTUNGAN
Keuntungan penggunaan kontrasepsi 3 bulan :
1.
Sangat efektif.
2.
Pencegahan kehamilan jangka panjang.
3. Tidak berpengaruh pada hubungan suami-istri.
3.
Ingin menggunakan kontrasepsi dengan efektivitas yang tinggi.
4.
Menyusui dan membutuhkan alat kontrasepsi yang sesuai.
5.
Post abortus.
6. Anemia defisiensi.
7. Tidak dapat memakai kontrasepsi yang menggunakan estrogen.
8.
Sering lupa menggunakan pil.
9.
Mendekati usia menopause.
( Mochtar, Rustam. 2004 )
X.
KONTRAINDIKASI
1.
Hamil atau dicurigai hamil.
2.
Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya.
3.
Penyakit hati.
4.
DM disertai komplikasi.
5.
Menderita kanker payudara.
( Sarwono, P. 2005 )
DAFTAR PUSTAKA
-