Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
Ujang Farid Budiman
M11.01.0019
LAPORAN PENDAHULUAN
KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
A. Pengertian Cairan
Cairan interstitiel: bagian cairan ekstra sel yang ada diluar pembulu
darah.
Plasma darah
Hilangnya
cairan
melalui
kulit
diatur
oleh
saraf
simpatis
yang
a. Isotonis
Bila sel dimasukan kedalam suatu larutan tanpa menyebabkan sel
membengkak atau mengkerut disebut larutan isotonis.
b. Hipotonis
Larutan yang bila dimasukan kedalamnya akan menyebabkan sel
menjadi
bengkak.
c. Hipertonis
Larutan yang menyebabkan sel mengkerut jika dimasukan kedalam
larutan tadi.
Masalah-masalah
gangguan
keseimbangan
cairan
dan
elektrolit
1. Hipovolemik
Adalah suatu kondisi akibat kekurangan volume cairan ekstra seluler
(CES)
dan
dapat
terjadi
karena
kehilangan
melalui
kulit,
ginjal,
nya
adalah
peningkatan
rangsangan
saraf
simpatis
(peningkatan
frekuensi
jantung,
kontraksi
jantung
dan
tekanan
Tanda-tanda
penurunan
berat
badan
dengan
akut,
mata cekung, pengosongan vena jugularis. Pada bayi dan anak adanya
penurunan jumlah air mata.
2. Hipervolemi
Adalah penambahan/kelebihan volume CES dapat terjadi pada saat:
Stimulasi kronis ginjal untuk menahan natrium dan air.
Fungsi ginjal abnormal, dengan penurunan ekskresi natrium dan air.
Kelebihan pemberian cairan.
Perpindahan cairan interstisial ke plasma.
Gejala: sesak napas, peningkatan dan penurunan TD, nadi kuat, asites,
adema, adanya ronchi, kulit lembab, distensi vena leher, dan irama
gallop.
Pengaturan keseimbangan cairan
a. Rasa dahaga
Mekanisme rasa dahaga :
1.
posterior
stimulasi
utaama
untuk
sekresi
ADH
adalah
ginjal
untuk
meningkatkan
absorbsi
natrium.
Pelepasan
Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
kebutuhan
cairan
elektrolit :
1. Umur
Kebutuhan intake cairan bervariasi tergantung dari usia, karena usia
akan berpengaruh pada luas permukaan tubuh, metabolisme, dan berat
badan.
Infant
dan
anak-anak
lebih
mudah
mengalami
gangguan
3. Diet
Diet seseorag berpengaruh terhadap intake cairan dan elktrolit. Ketika
intake nutrisi tidak adekuat maka tubuh akan membakar protein dan
lemak sehingga akan serum albumin dan cadangan protein akan
menurun
padahal
keduanya
sangat
diperlukan
dalam
proses
Pasien
dengan
ganguan
penurunan
tingkat
kesadaran
akan
mengalami
2. Osmosis
Merupakan bergeraknya pelarut bersih seperti air, melaui membran
semipermiabel dan larutan yang berkosentrasi lebih rendah ke kosentrsi
yang lebih tinggi yang sifat nya menarik.
3. Transport aktif
Partikel bergerak dari konsentrasi rendah ke lebih tinggi karena
adanya daya aktif dari tubuh seperti pompa jantung.
E.
No
1
2
3
4
5
6
7
Umur / BB (Kg)
3 hari, 30 kg
1 tahun, 9,5 kg
2 tahun, 11,8 kg
6 tahun, 20,0 kg
10 tahun, 28,7 kg
14 tahun, 45,0 kg
18 tahu, 54,0 kg
jam)
250-300
1150-1300
1350-1500
1800-2000
2000-2500
2200-2700
2200-2700
Preparat
anti
mikrobial
diberikan
bila
preparat
infeksius
telah
1. IDENTITAS
Identitas pasien, mencakup:
Nama
Alamat
Umur
Status
Agama
Suku bangsa/bangsa :
Pendidikan
Pekerjaan
Tempat/tanggal lahir :
No. CM
Diagnose medis
:
:
Identitas penanggungjawab:
Nama
Alamat
Tempat/tanggal lahir :
Status
Agama
Suku bangsa/bangsa :
Pendidikan
Pekerjaan
2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan Utama
Yang biasa dirasakan oleh pasien yang mengalami ganguan pemenuhan
kebutuhan cairan ,lemas,pusing,mual
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Yang perlu dikaji tanyakan pada pasien,
Apakah pasien mengalami diare
Apakah pasien mual dan muntah
Apakah pasien mengalami ganguan defakasi
c.Riwayat Penyakit dahulu
Yang perlu di kaji adalah
Tanyakan pada pasien apakah ia menderita gagal ginjal
Apakah pasien alergi terhadap makanan atau obat antibiotik
d. Riwayat penyakit keluarga :
Penyakit apa yang pernah dialami keluarga dan adakah anggota keluarga
yang meninggal, apa penyebab kematiannya.
e. Riwayat Pekerjaan/ kebiasaan :
Situasi tempat kerja dan lingkungannya
Kebiasaan dalam pola hidup pasien
Kebiasaan merokok
f. Genogram
g. Riwayat Kesehatan Lingkungan
Kaji dimana pasien tinggal,apakah ditempat tinggalnya ada
endemik dan wabah
penyakit
4. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik pada kebutuhan cairan dan elektrolit difokuskan pada:
1. Integumen :
Keadaan tugor kulit
Edema
Kelelahan
Kelemahan otot
Sensasi rasa
2. Kardiovaskuler
Distensasi vena jugularis tekanan darah hemoglobin
3. Mata
Cekung
Air mata kering
4. Neurologi
Reflek
Gangguan motorik dan sensorik
Tingkat kesadaran
5. Gastrointestinal
Keadaan mukosa mulut
Muntah-muntah
Bising usus
5. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan elektrolit
Darah lengkap
Berat jenis urine
Analisa gas darah
6.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
2.
No.
Nama Diagnosa
Dx
1
1.
Devisit
volume cairan
Tujuan /NOC
Intervensi / NIC
Fluid balance
Fluid
Hydration
management
Nutritional
Timbang
Status : Food and
popok/pembalut
Fluid Intake
jika diperlukan
Kriteria Hasil :
Pertahankan catatan
Mempertahankan urine
intake dan output
output
sesuai
yang akurat
dengan usia dan
Monitor
status
BB, BJ urine normal,
hidrasi
HT normal
(
kelembaban
Tekanan darah, nadi,
membran mukosa,
suhu tubuh dalam
nadi
adekuat,
batas normal
darah
Tidak ada tanda tanda tekanan
dehidrasi,
ortostatik
),
jika
Elastisitas
turgor diperlukan
Monitor hasil lAb
kulit baik, membran
yang sesuai dengan
mukosa
lembab,
retensi cairan (BUN
tidak ada rasa haus
, Hmt , osmolalitas
yang berlebihan
urin )
Monitor vital sign
Monitor
masukan
makanan / cairan
dan hitung intake
kalori harian
Kolaborasi
pemberian
cairan
IV
Monitor
status
nutrisi
Berikan cairan
Berikan
diuretik
sesuai interuksi
Berikan cairan
IV
sesuai
keluarga
membantu
pasien makan
Tawarkan snack ( jus
buah, buah segar )
Kolaborasi
jika
tanda
berlebih
dokter
cairan
muncul
meburuk
Atur
kemungkinan
tranfusi
Persiapan
tranfusi
Electrolit
2.
Kelebi
han Volume
Cairan
acid
and
Fluid
base manage
balance
Fluid balance
Hydration
ment
Timbang
popok/pe
tidak
ada
intake dan
dyspneu/ortop
neu
Terbebas
distensi
catatan
dari
output
yang
akurat
vena Pasang
jugularis,
urin
reflek
kateter
hepatojugular
jika
(+)
Memelihara
tekanan
diperlukan
Monitor
vena hasil lAb
sentral,
tekanan
kapiler
yang
sesuai
paru, dengan
output jantung retensi
dan vital sign
untuk
dalam
batas cairan
normal
Terbebas
dari
kelelahan,
kecemasan
atau
kebingungan
Menjelaskanindik
ator
kelebihan
cairan
(BUN
Hmt
osmolalita
s urin )
Monitor
status
hemodina
mik
termasuk
CVP, MAP,
PAP,
dan
PCWP
Monitor
vital sign
Monitor
indikasi
retensi
kelebihan
cairan
(cracles,
CVP
edema,
distensi
vena
leher,
asites)
Kaji lokasi
dan luas
edema
Monitor
masukan
makanan
cairan
dan
hitung
intake
kalori
harian
Monitor
status
nutrisi
Berikan
diuretik
sesuai
interuksi
Batasi
masukan
cairan
pada
keadaan
hiponatrer
mi
dilusi
dengan
serum Na
<
130
mEq/l
Kolaborasi
dokter
jika tanda
cairan
berlebih
muncul
memburu
k
Fluid
Monitori
ng
Tentukan
riwayat
jumlah
dan
tipe
intake
cairan dan
eliminaSi
Tentukan
kemungki
nan faktor
resiko dari
ketidak
seimbang
an
cairan
(Hiperter
mia,
terapi
diuretik,
kelainan
renal,
gagal
jantung,
diaporesis
, disfungsi
hati, dll )
Monitor
berat
badan
Monitor
serum
dan
elektrolit
urine
Monitor
serum
dan
osmilalitas
urine
Monitor BP,
HR, dan
RR
Monitor
tekanan
darah
orthostati
k
dan
perubaha
n
irama
jantung
Monitor
parameter
hemodina
mik infasif
Catat
secara
akutar
intake dan
output
Monitor
adanya
distensi
leher,
rinchi,
eodem
perifer
dan
penambah
an BB
Monitor
tanda
dan
gejala dari
odema
Beri obat
yang
dapat
meningkat
kan
output
urin
Referensi
Docterman
dan
Bullechek. Nursing
Invention
Classifications
(NIC),
International
(2009). Diagnosis
Keperawatan:
definisi
&