You are on page 1of 1

M. NAUFAL H.

F34120053

Scale-up of docosahexaenoic acid production in fed-batch fermentation by


Schizochytrium sp. based on volumetric oxygen-transfer coefficient
Saat ini, studi mengenai produksi DHA oleh Schizochytrium sp. fokus pada skala
laboratorium. Studi mengenai peningkatan skala dari produksi DHA oleh Schizochytrium sp.
dari skala laboratorium ke skala pilot dan skala industri belum diketahui, Pada studi ini,
strategi peningkatan skala berbasis volumetric koefisien transfer oksigen (KLa) sedang
dikembangkan untuk meningkatkan produksi DHA dari skala laboratorium ke skala bench
dan skala pilot. Strategi peningkatan skala ini berasal dari pengembangan skala industry dari
proses fermentasi dari produksi DHA oleh Schizochytrium sp.
Mikroorganisme yang digunakan adalah Schizochytrium sp. CCTCC M209059 yang
diisolasi dari air laut dan disimpan di China Center for Type Culture Collection (CCTCC).
Fermentasi skala bench menggunakan fermentor berukuran 10 L dengan 7 L yang digunakan
dan berukuran 50 L dengan 35 L yang digunakan. Fermentasi skala pilot menggunakan
fermentor berukuran 1500 L dengan 1050 L yang bekerja dan berukuran 7000 L dengan 4900
L yang bekerja. Bioreaktor menggunakan 2 pasang dari 6 curved blade turbine impellers, pipa
sparger, dan 4 baffle.
Efek dari perbedaan kondisi suplai oksigen pada pertumbuhan sel dan produksi DHA
oleh Schizochytrium sp. dipelajari pada skala percobaan ini. Hasil yang diperoleh yaitu KLa
mempunyai peran vital pada pertumbuhan sel, lipid, dan produksi DHA. Hasil akhir
menunjukkan bahwa massa sel kering, total lipid, dan produksi DHA pada tingkat K La 88.9 h1
adalah 77.54, 36.49 and 13.84 g l1. Ketika KLa lebih tinggi atau lebih rendah, massa sel
kering, total lipid, dan produksi DHA akan berkurang.
Peningkatan skala ke skala bench berbasis model K La menggunakan beberapa kriteria
yaitu kesamaan geometris, kecepatan impeller tip, waktu pencampuran, input tenaga,
volumetric koefisien transfer oksigen, superficial gas velocity, dan bioreactor fluid dynamics.
Pada strategi ini menggunakan volume cairan yang tetap yaitu 7 liter untuk fermentor 10 liter,
dan 35 liter untuk fermentor 50 liter. K La yang ditetapkan pada tingkat 88.9 h-1 merupakan
tingkat yang terbaik untuk proses fermentasi fed-batch oleh Schizochytrium sp. Fermentasi
fed-batch pada fermentor 10 liter dan 50 liter menghasilkan massa sel kering 68.86 dan 73.1
g l1, total lipid 36.18 dan 37.36 g l1, dan kandungan DHA 13.96 and 14.44 g l1. Hasil yang
diperoleh pada skala bench ini sama dengan hasil yang diperoleh pada skala eksperimen,
sehingga peningkatan skala ini berhasil.
Pada peningkatan skala ke skala pilot menggunakan tingkat K La dan kondisi yang
sama seperti pada scale-up ke skala bench. Pada fermentor besar, jika rasio aerasi diatur sama
dengan rasio aerasi pada fermentor kecil, akan menyebabkan superficial gas velocity menjadi
lebih besar dari fermentor kecil, dan ini akan menyebabkan masalah over foaming. Hasil
akhir dari percobaan ini untuk fermentor 1500 liter dan 7000 liter adalah massa sel kering
71.28 dan 90.1 g l1, total lipid 35.18 dan 49.16 g l1, dan kandungan DHA 14.16 dan 19.72 g
l1. Hasil akhir untuk fermentor 1500 liter sama dengan hasil yang diperoleh pada skala
bench, sedangkan untuk fermentor 7000 liter hasilnya lebih besar. Hal ini disebabkan oleh
lebih baik nya efek pencampuran pada fermentor besar dan peningkatan kultur pada
fermentor 7000 liter. Secara keseluruhan, fermentasi fed-batch berhasil ditingkatkan skalanya
dari skala bench ke skala pilot.

You might also like