You are on page 1of 14

ERGONOMI PEKERJAAN 1

KELOMPOK 2

ERGONOMI PEKERJAAN

ERGONOMI :

Menyesuaikan Pekerjaan dengan Pekerja

Sesuaikan pekerjaan dengan kondisi pekerja, dan bukan sebaliknya !


Penyesuaian alat/perangkat/lingkungan kerja dengan kondisi pekerja
ERGONOMI MEMPERHATIKAN :
1. Bagaimana orang mengerjakan pekerjaannya
2. Bagaimana posisi dan gerakan tubuh yang digunakan ketika bekerja
3. Peralatan apa yang mereka gunakan
4. Apa efek dari faktor-faktor diatas bagi kesehatan dan kenyamanan pekerja
RESIKO KARENA KESALAHAN ERGONOMI
Pekerjaan dan tempat kerja dapat menimbulkan cedera dan luka pada tubuh.
Untuk menghindari cedera, pertama-tama yang dapat kita lakukan adalah
mengidentifikasi

resiko.

Setelah

resiko

diidentifikasi,

carilah

jalan

untuk

menghilangkannya.
FAKTOR RESIKO DAN JALAN KELUAR
1. Akibat Pengulangan yang banyak
Karena menjalankan gerakan yang sama berulang-ulang maka sebaiknya
desain kembali cara kerja untuk mengurangi jumlah pengulangan gerakan atau
meningkatkan waktu jeda antara ulangan, atau menggilirnya dengan pekerjaan lain
2. Akibat beban berat
Beban fisik yang berlebihan selama kerja (menarik, memukul, mendorong).
Semakin banyak daya yang harus dikeluarkan, semakin berat beban bagi tubuh,
dapata diatasi dengan mengurangi gaya yang diperlukan untuk melakukan kerja, dan
mendesain kembali cara kerja, serta menambah jumlah pekerja pada pekerjaan
tersebut,atau dengan menggunakan peralatan mekanik.
3. Postur yang kaku

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

ERGONOMI PEKERJAAN 2
KELOMPOK 2

contohnya menekuk atau memutar bagian tubuh. Dapat diatasi dengan


Mendesain cara kerja dan peralatan yang dipakai hingga postur tubuh selama kerja
lebih nyaman
4. Akibat beban yang statis
contohnya posisi pekerja bertahan lama pada satu postur sehingga
menyebabkan kontraksi oto. Hal ini dapat diatasi dengan mendesain cara kerja untuk
menghindari terlalu lama bertahan pada satu postur, dan dapat memberi kesempatan
untuk mengubah posisi.
5. Adanya Tekanan
seperti adanya bagian tubuh yang tertekan pada suatu permukaan atau tepian.
Hal ini dapat diatasi dengan memperbaiki peralatan yang ada untuk menghilangkan
tekanan, atau memberikan bantalan
6. Getaran
diterapkan pada pekerjaan yang menggunakan peralatan yang bergetar.. dapat
diatasi dengan mengisolasi tangan dari getaran
7. Suhu yang dingin atau panas yang ekstrim
Dingin dapat mengurangi daya raba, arus darah, kekuatan, dan keseimbangan.
Sedangkan Panas menyebabkan kelelahan. Maka aturlah suhu ruangan, beri insulasi
pada tubuh
8. Organisasi kerja yang buruk
Termasuk bekerja dengan irama mesin, istirahat yang tidak cukup, kerja yang
monoton, beberapa pekerjaan yang harus dikerjakan dalam satu waktu. Maka hal ini
harus diatasi dengan memberi beban kerja yang layak, istirahat yang cukup, pekerjaan
yang bervariasi, otonomi individu
CEDERA YANG UMUMNYA TERJADI KARENA ERGONOMI
Gejala Penyebab
BURSITIS :
Meradangnya kantung antara tulang dengan kulit, atau tulang dengan tendon.
Dapat terjadi di lutut, siku, atau bahu. Rasa sakit dan bengkak pada tempat cedera.
Terjadi dengan adanya gerakan berlutut, tekanan pada siku, gerakan bahu yang
berulang-ulang
SINDROMA PERGELANGAN TANGAN :

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

ERGONOMI PEKERJAAN 3
KELOMPOK 2

Tekanan pada syaraf yang melalui pergelangan tangan. Gejalanya gatal, sakit,
dan kaku pada jari-jemari, terutama di malam hari.
Beresiko pada pekerjaan yang membengkokkan pergelangan berulangulang.
Menggunakan alat yang bergetar. Kadang diikuti dengan tenosynovitis.
GANGLION :
Kista pada sendi atau pangkal tendon. Biasanya dibelakang tangan atau
pergelangan. Gejalanya dengan adanya begkak bundar, keras, dan kecil yang biasanya
tidak menimbulkan sakit. Berisiko pada pekerjaan yang menggerakkan tangan yang
berulang-ulang
TENDONITIS :
Radang pada daerah antara otot dan tendon. Akan timbul rasa sakit, bengkak,
dan merah di tangan, pergelangan, dan/atau lengan. Kesulitanmenggerakan tangan.
Beresiko pada pekerjaan yang bergerak dengan ritme berulangulang.
TENOSYNOVITIS :
Radang pada tendon dan/atau pangkal tendon. Sakit, bengkak, sulit
menggerakan tangan. Gerakan yang berulangulang dan berat. Dapat disebabkan oleh
peningkatan kerja yang tiba-tiba, atau pengenalan pada proses baru.
TEGANG PADA LEHER ATAU BAHU:
Radang pada tendon dan atau pangkal tendon. Rasa sakit di leher dan bahu
Beresiko pada pekerja yang suka menahan postur yang kaku
GERAKAN JARI YANG TERSENTAK :
Radang pada tendon dan/atau pangkal tendon di jari. Akan timbul kesulitan
menggerakkan jari dengan pelan, dengan atau tanpa rasa sakit. Beresiko pada
pekerjaan yang bergerak berulang-ulang. Terlalu lama mencengkam, terlalu keras atau
terlalu sering.
YANG HARUS DILAKUKAN JIKA PEKERJA MENGALAMI KELAINAN
KARENA TRAUMA YANG TERUS MENERUS IALAH
Beritahu perusahaan
Lakukan ini dengan saksi atau secara tertulis dan simpan salinannya.
Pergi ke dokter secepatnya
Karena cedera karena kelainan ini tumbuh perlahan, pekerja kerap
mengabaikan gejalanya hingga menjadi parah. Saat itu cedera mungkin permanen.
Ceritakan pada dokter anda jenis pekerjaan yang anda lakukan.
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

ERGONOMI PEKERJAAN 4
KELOMPOK 2

Dokumentasikan
Buat catatan tentang kejadian yang berhubungan dengan cedera, termasuk
pada siapa anda bicara dan kapan, juga semua biaya pengobatan yang berhubungan
dengan cedera dan semua pembicaraan dan surat menyurat dengan pihak perusahaan.
Catatan ini menjadi amat penting jika terjadi pertentangan karena cedera anda .

ULASAN
TIGA JENIS PENGENDALIAN ERGONOMI
Pengendalian ergonomi dipakai untuk menyesuaikan tempat kerja dengan
pekerja. Pengendalian ergonomi berusaha mengatur agar tubuh pekerja berada di
posisi yang baik dan mengurangi resiko kerja. Pengendalian ini harus dapat
mengakomodasi segala macam pekerja.
Pengendalian ergonomi dikelompokkan dalam tiga katagori utama, yang
disusun sesuai dengan metoda yang lebih baik dalam mencegah dan mengendalikan
resiko ergonomi.
1. Pengendalian teknik
Adalah metoda yang lebih diutamakan karena lebih permanen dan efektif
dalam menghilangkan resiko ergonomi. Pengendalian teknik yang bisa dilakukan
adalah memodifikasi, mendesain kembali atau mengganti. tempat kerja bahan / objek /
desain tempat penyimpan dan pengoperasian peralatan
2. Pengendalian administratif
Pengendalian administratif berhubungan dengan bagaimana pekerjaan disusun,
seperti : j adwal kerja, penggiliran kerja dan waktu istirahat, program pelatihan,
program perawatan dan perbaikan.
3. Cara kerja
Pengendalian cara kerja berfokus pada cara pekerjaan dilakukan, yakni
:Menggunakan mekanik tubuh yang baik, menjaga tubuh untuk berada pada posisi
netral

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

ERGONOMI PEKERJAAN 5
KELOMPOK 2

Berikut adalah contoh Ergonomi Pekerjaan di luar negeri yaitu ergonomi pekerjaan
pada proyek yang dijalankan oleh seorang konsultan ergonomi Australia, Insinyur
Mark Dohrmann.
Dibawah ini 10 contoh dari keseluruhan proyek yang dijalankannya yang termasuk
didalam ergonomi pekerjaan.
1. Tata ruang tempat kerja

Staff kantor ditempatkan di gedung yang baru dan modern, dimana gedung tersebut
telah dinilai dan dirancang arsitektur serta interiornya telah sesuai dengan kaidah
ergonomi dan standar bangunan.
Proyek ini bukan merupakan suatu hal yang mudah karena membutuhkan persyaratan
yang harus dipenuhi untuk meningkatkan pelayanan pelanggan, privasi, iklim kerja
dan produktivitas staff kantor dalam pekerjaannya.

2. Model tempat duduk

Mark Dohrmann menyarankan penggunaan tempat duduk yang ergonomi, agar


pekerja dapat nyaman bekerja, tidak mudah lelah dan terhindar dari gangguan
musculoskeletal sehingga mereka dapat merasa rileks saat bekerja.

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

ERGONOMI PEKERJAAN 6
KELOMPOK 2

3. Pelayanan terhadap konsumen

Mark Dohrmann menyarankan adanya standart ergonomi bagi kantor dengan gedung
lantai bertingkat dimana staff atau pekerja yang berhubungan langsung dengan
konsumen ditempatkan di lantai dasar untuk mengurangi ketidaknyamanan konsumen.
Selain itu Mark Dohrmann juga merancang tata ruangnya dimana pekerja dan
konsumen dapat terhindar dari situasi yang padat dan membosankan.

4. Ruang rapat

Rancangan yang baik ialah yang serupa seperti ruang opera atau theater, dimana ruang
tersebut kendap suara dilengkapi tempat duduk yang tertata rapi dengan interior yang
nyaman, aman dan menunjang serta dapat digunakan setiap saat.
Diharapkan rancangan tempat duduk pada ruang rapat nyaman dan sesuai dengan
pergerakan pekerja yang cepat.

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

ERGONOMI PEKERJAAN 7
KELOMPOK 2

5. Distribusi makanan

Distribusi makanan bagi pekerja harus dipikirkan mengenai pengiriman, penyimpanan


dan penyajian dengan tetap higienis makanan. Mark Dohrmann telah meneliti dan
akhirnya menyarankan suatu rancangan lantai jalur pengiriman makanan dengan van
(mobil) dengan tujuan mengurangi resiko terpleset.

6. Pelayanan parkir

Mark Dohrmann mengurangi resiko cidera otot atau ketidaknyamanan bekerja pada
petugas perparkiran dengan merancang subuah alat pemberi tiket yang bekerja secara
otomatis. Dengan alat ini tantangan bekerja di malam hari dapat lebih aman.

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

ERGONOMI PEKERJAAN 8
KELOMPOK 2

7. Model meja

Mark Dohrmann merancang sebuah meja baru yang multiguna untuk digunakan oleh
seluruh staff kantor. Rancangan meja tersebut sesuai dengan kaidah ergonomi dimana
telah dipertimbangkan secara matang baik ukuran tinggi, lebar, panjang dan posisinya
terhadap pekerja dan tempat kerja.
Meja yang dirancang Mark Dohrmann tersebut memiliki 3 kelebihan karena meja tsb
dapat diatur posisinya, dan tinggi meja dapat dirubah sehingga sesuai dengan kondisi
pekerja serta memiliki efisiensi ruang gerak bagi pekerja.

8. Pengaturan ventilasi

Mark Dohrmann juga menerapkan pengaturan keluar masuknya udara dalam program
ergonomi kerjanya karena hal ini dapat mendukung suasana kerja yang nyaman, dan
produktivitas pekerja.
Pengaturan ventilasi diterapkan dengan merancang jendela yang diatur letaknya dari
lantai dan atap serta luas jendela itu sendiri sehingga sesuai dengan kaidah ergonomi.
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

ERGONOMI PEKERJAAN 9
KELOMPOK 2

Terdapat ventilasi mekanik untuk menyaring debu, dan asap logam. Ventilasi sebagai
Pemasok Udara dapat memberi udara bersih. Terutama harus diperhatikan jika pekerja
bekerja pada tempat tertutup yang tidak punya cukup oksigen untuk bernapas.
9. Pelatihan pekerja

Mark Dohrmann melatih para pekerjanya untuk menerapkan ilmu ergonomi seperti
manajemen pengenalan faktor resiko kerja, postur tubuh yang baik, pencahayaan yang
baik dan alat yang digunakan dalam melakukan pekerjaan sesuai dengan kebutuhan
pekerja.
Dengan kata lain alat-alat tersebut harus dapat disesuaikan dengan kebutuhan para
pekerja terutama terhadap faktor kesehatannya, seperti lingkungan kerja yang tidak
membahayakan keselamatan kerja, posisi postur, pergerakan tubuh maksimum dan
faktor pendukung yang lain.

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

ERGONOMI PEKERJAAN 10
KELOMPOK 2

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

ERGONOMI PEKERJAAN 11
KELOMPOK 2

10. Alat Pelindung pekerjaan

Salah satu contoh alat pelindung pekerjaan yang Mark Dohrmann rekomendasikan
dalam proyek ini ialah Respirator.
Respirator adalah alat yang menutupi hidung dan mulut atau ada juga yang
mencakup wajah dan kepala.
Respirator menyebabkan panas dan rasa tak nyaman. Tetapi, jika bahan yang
berbahaya tidak mungkin dihilangkan dari udara yang anda hirup (dengan
menggunakan bahan kimia yang tidak berbahaya, ventilasi yang baik, dan cara
pengendalian yang lain), maka pekerja perlu menggunakan respirator untuk
melindungi diri sendiri.
Jenis respirator yang anda butuhkan tergantung dari :Jenis polutan yang
dihadapi dan Berapa banyak polutan tersebut.
Jenis-jenis Respirator
Masker debu
Masker debu melindungi dari debu kayu dan debu lain yang tidak terlalu beracun.
M
asker debu tidak dapat melindungi anda dari polutan yang berasal dari semprotan
atau debu beracun seperti asbes, silika, atau timbal
Masker debu tidak dapt melindungi anda dari uap kimia atau asap rokok
Masker debu yang Ergonomis

M
asker tersebut harus mempunyai dua strap (tali pengencang)

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

ERGONOMI PEKERJAAN 12
KELOMPOK 2

H
arus mempunyai pengencang hidung

H
arus disertifikasi oleh NIOSH/MSHA untuk debu, asap, dan embun
penyemprot

Mark mengatakan respirator punya berbagai ukuran dan jenis. Respirator harus pas
dengan baik untuk memberikan perlindungan yang baik. Maka Perusahaan anda harus
mencek apakah respirator pekerja pas sebelum dipakai
1. Memilih bentuk dan ukuran
Bentuk dan ukuran respirator harus bisa pas dengan baik pada wajah dan
terasa nyaman. Jika mengoyangkan kepala, respirator tersebut harus tetap
ditempatnya.
2. Tes Mutu Respirator
Program respirator mewajibkan perusahaan mentes dan mengukur mutu
respirator. Ada dua macam tes yang untuk menguji mutu respirator. Tes tersebut
menguji kebocoran respirator disekitar seal wajah. Tes fit kuanitatis adalah tes yang
murah dan sederhana. Bahan kimia penguji yang baunya kuat dilepas disekitar
respirator. Respirator tidak lulus tes jika pemakai bisa mencium bau bahan kimia
tersebut. Tes fit kualitatis menggunakan peralatan elektronik untuk mengukur
besarnya kebocoran. Keuntungan dari tes ini adalah mengukur seberapa fitnya
respirator tersebut. Sehingga membuat kita bisa membandinkan beberapa respirator
dan memilih yang paling baik.
3. Selalu Mencek Paking pada Wajah
Adalah penting bagi pemakai untuk mencek kebocoran setiap kali respirator
dipakai. Untuk menjamin perlindungan yang baik, pemakai sebaiknya menjadikan tes
ini suatu kebiasaan.

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

ERGONOMI PEKERJAAN 13
KELOMPOK 2

MENGEVALUASI PEKERJAAN
Untuk mengevaluasi pekerjaan, pisahkan bagian-bagian pekerjaan menjadi bagian
yang sekecil mungkin, sehingga evaluasi bisa spesifik dan detil.
Evaluasi tersebut harus mencakup tiga bagian :
A. gambaran pekerjaan
B. pengamatan dan pengukuran (membuat ceklist)
C. gejala pada pekerja (survey/wawancara)
A. Gambaran Pekerjaan
Kumpulkan informasi untuk menggambarkan tiap tugas, pekerjaan, tempat
kerja, dan peralatan yang dievaluasi. Termasuk :

Nama pekerjaan dan lokasinya

Jumlah orang yang terlibat dan jabatannya

Aktivitas kerja atau tugas-tugas

Pralatan yang digunakan

Pemintaan produksi

Jawal kerja

Lngkungan kerja

B. Pengamatan dan pengukuran


Evaluator harus memperhatikan :

Bagaimana pekerja bergerak

Posisi ketika bekerja

Berapa lama seseorang melakukan suatu aktivitas

Berat dari benda-benda yang dipegang atau dipindahkan

Ukuran dari peralatan dan tempat kerja

Suhu di tempat kerja

Cara yang paling efektif untuk mencatat hasil evaluasi adalah dengan
menggunakan ceklist ergonomi.
C. Gejala pada Pekerja
Pada saat mengadakan evaluasi, tanyakanlah :

A
pakah mereka mengalami rasa sakit atau rasa tak nyaman etika melakukan
pekerjaan
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

ERGONOMI PEKERJAAN 14
KELOMPOK 2

Aktivitas apa yang mendatangkan rasa sakit

Hubungan antara rasa sakit atau rasa tidak nyaman dengan suatu aktivitas dapat
membantu menemukan tugas, tempat kerja, atau peralatan yang mungkin
mengakibatkan

cedera

yang

berhubungan

dengan

ergonomi.

Anda

bisa

mengumpulkan informasi melalui wawancara pribadi atau daftar pertanyaan tertulis


bagi pekerja atau survey.

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

You might also like