Professional Documents
Culture Documents
Kelainan Hati
dr. Fika Ekayanti, M.Med.Ed
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Hati
Kelenjar terbesar tubuh, 1500 gr (2,5% BB)
Terdiri dari 2 lobus: kanan segmen
anterior dan posterior, kiri segmen medial
dan lateral
Lobus lobulus sel hati
Sinusoid, sel Kupffer
A. Hepatika dan V. Porta, saluran empedu
Darah yang masuk 2/3 dari vena porta dan
1/3 dari A. hepatika
Anatomi Hati
Lobulus
Fungsi Hati
Penting untuk metabolisme tubuh 10-20% jaringan
berfungsi, hati masih dapat mempertahankan
kehidupan.
Memiliki kemampuan regenerasi
Fungsi utama hati metabolisme karbohidrat,
protein dan lemak, membentuk dan mengekskresi
empedu. Kandung empedu menyimpan dan
mengeluarkan empedu ke usus halus
Sekresi empedu oleh hati 1 liter/hari
Penyimpanan vitamin dan mineral
Metabolisme steroid
Detoksikasi
Air (97%)
Elektrolit
Garam empedu
Fosfolipid (terutama lesitin)
Kolesterol dan
Pigmen empedu (terutama bilirubin
terkonjugasi)
Kelainan
Inflamasi
Jaundice
Viral hepatitis
Reye syndrome
Amebic liver abscesses
Fibrosis
Cirrhosis
Neoplasma
Benign dan malignant hati
IKTERUS
Adalah penimbunan pigmen empedu
dalam tubuh yang menyebabkan warna
kuning pada jaringan (>1,5 mg/100 ml)
Penimbunan pada jaringan elastik kulit,
membran mukosa sklera, dan urine
2-3 mg/100ml
Normal 0,2-0,9 mg/100 ml
Mekanisme Ikterus
Penyebab dapat terbagi atas 3 bagian:
prehepatik, hepatik dan posthepatik
Prehepatik: produksi bilirubin berlebih
Hepatik: gangguan faal hati atau obstruksi
intra hepatal (gangguan pengambilan
bilirubin tak terkonjugasi atau gangguan
konjugasi bilirubin)
Posthepatik: obstruksi pada saluran empedu
ekstra hepatal
Bilirubin normal = 300 mg/hari ikterus
>1500 mg/hari
Ikterus
PREHEPATIK
Ikterus
HEPATIK
Ikterus
POSTHEPATIK
HEPATITIS
Hepatitis
= proses peradangan difus jaringan hati
dengan gejala khas badan lemas, urine
seperti air teh, mata dan seluruh badan
kuning
Berdasarkan perjalanan penyakitnya
akut dan kronis
Sumber virus
Feses
Darah/cair
an tubuh
Darah/cairan
tubuh
Darah/cairan
tubuh
Feses
Penyebaran
Fecal-oral
Per kutan/
mukosa
Per kutan/
mukosa
Per kutan/
mukosa
Fecaloral
Infeksi kronis
tidak
ya
ya
ya
tidak
Pencegahan
Pre/pasca
imunisasi
Pre/pasca
imunisasi
Screening
donor darah,
modifikasi
perilaku
beresiko
Pre/pasca
imunisasi,
screening
donor darah,
modifikasi
perilaku
beresiko
Yakinkan
minum
air yang
aman
Hepatitis A?
Penyakit infeksi akut pada hati yang
biasanya dapat sembuh dengan
sendirinya, yang disebabkan oleh virus
hepatitis A HAV)
Di seluruh dunia sekitar 1.5 juta kasus
hepatitis setiap tahunnya
Manusia merupakan satu-satunya
reservoir HAV
Gejala hepatitis A
Gejala hepatitis A
- Fase ikterik, sekitar 7-10 hari
Suhu mulai menurun
Urine menjadi pekat seperti teh
Tinja menjadi pucat
Kulit, mata dan frenulum linguae kuning
Gatal-gatal
- Fase penyembuhan, rata-rata 14-16 hari
setelah fase ikterik. Sembuh sempurna
dalam waktu 6 bulan
Gejala menghilang
Nafsu makan meningkat
Pemeriksaan tambahan
Selain anamnesis dan pemeriksaan fisik,
pemeriksaan yang biasa dilakukan adalah darah
dengan menilai
1. Bilirubin
2. SGOT dan SGPT (akut 0,4-0,8 mg/dl, kronis
>1 mg/dl)
3. Serum asam empedu puasa dapat menilai
pada saat fase preikterik
4. Petanda serologis HA Ag dan anti HAV
(antigen antibodi) antigen jarang terdeteksi
karena waktu viremia pendek, anti HAV dapat
positif saat timbul gejala klinik hingga
bertahun-tahun
Petanda serologis
Ig M
Pada awal penyakit terdeteksi
hingga 3-6 bulan
Ig G
Menunjukkan pernah terinfeksi dan telah
memiliki kekebalan terhadap infeksi
selanjutnya
Hepatitis B
Penting karena dapat menyebabkan sirosis dan
karsinoma hati primer
Hepadnaviridae, inkubasi 1-6 bulan
HBsAg lapisan terluar virus, petanda infeksi Hepatitis
B. Bila positif perlu dicek HBeAg untuk mengetahui
tingkat infektisitasnya
Penularan horizontal (transfusi dan hemodialisa, luka ,
jarum suntik, alat cukur, dst) dan vertikal melalui ibu
(intrauterin, perinatal, posnatal)
Kelompok risiko tinggi ibu HBsAg, bila HBeAg juga
tinggi bayi pasti tertular, anggota keluarga serumah
dengan penderita hepatitis B, tenaga medis, penerima
donor dan dialisa, daerah prevalensi tinggi hepatitis B
Petanda serologi
Pola serologi:
Akut simtomatik: anti HBc menunjukkan bentuk IgG
setelah proses akut penyakit, anti HBe penting untuk
melihat prognosis, jika HBeAg masih ada >10 minggu
kronis
Akut asimtomatik HBsAg dan HBeAg tidak tinggi
umumnya menetap dan menjadi kronis
Interpretasi hasil
Hanya HBsAg (+) tanpa anti HBs dan anti HBc
hepatitis B akut dini atau akhir masa tunas
HBsAg dan anti HBc (+) hepatitis B akut atau
kronis bedakan dari IgM anti HBc (+) pada
akut
Anti HBs dan anti HBc (+) konvalesens
umumnya sembuh total
Anti HBs (+) tanpa HBsAg dan anti HBc pasca
imunisasi atau hepatitis B subklinis
Anti HBc (+) tanpa HBsAg dan anti HBs hepatitis
B yang telah lama sembuh, hepatitis B yang baru
sembuh, atau low level carrier (sering penyebab
hepatitis B pada transfusi)
Hepatitis kronis
Ada yang aktif dan inaktif
Hepatitis B kronis biasa terjadi bila fase akut
berlangsung terus >6 bulan dengan tes fungsi
hati meningkat dan tidak ditemukan konversi
HBeAg menjadi anti HBe penyebab utama
Ca hepar primer
Hepatitis C kronis 50% dari proses akut
biasanya asimtomatis dari transfusi atau
parenteral
Serum transaminase >2x normal berlangsung
>6 bulan
HBV
HCV
HDV
Hepatocellular
carcinoma
Normal
liver
Chronic
hepatitis
Cirrhosis
SIROSIS HEPATIS
Sirosis Hepatis
Penyakit hati kronis yaitu adanya
pengerasan hati, secara anatomis
karena terjadinya fibrosis dan terbentuk
nodul-nodul pada semua bagian hati
Laki-laki > perempuan = 1,6 : 1, puncak
usia 40-60 tahun
Klasifikasi morfologi, patologi dan
etiologi
Manifestasi Klinis
Spider angioma atau spider naevi
Eritema palmaris
Perubahan kuku
Muehrcke's nails
Terrys nails
Ginekomastia
Atrofi testis
Manifestasi Klinis
Muehrcke's nails
Terrys nails
Komplikasi
Asites
Peritonitis bakterialis spontan
Sindroma hepatorenal
Perdarahan karena varises esofagus
Sindroma hepatopulmoner
Sindroma pulmoner lainnya: hidrotoraks
hepatik, dan portopulmoner HTN
Ensefalopati hepatik
Karsinoma hepatoseluler
Asites
Akumulasi cairan dalam kavum peritoneum
Komplikasi paling sering pada sirosis
Prognosis pasien dengan asites dalam 2 tahun sekitar
50%
Derajat asites menurut International Ascites Club
adalah:
Derajat 1 ringan
Derajat 2 sedang distensi simetris di abdomen
Derajat 3 berat asites luas atau besar dengan distensi
abdomen yang jelas
Sindroma hepatorenal
Gagal ginjal akut terjadi bersama dengan
penyakit hati lanjut (sirosis atau tumor
metastase atau hepatitis alkohol berat)
Ditandai dengan adanya oliguria, sedimen
urin ringan, ekskresi Na sangat rendah,
kreatinin plasma dan urea nitrogen darah
meningkat progresif
Penurunan GFR sering tidak terlihat karena
berkurangnya masa otot
Prognosis buruk, kecuali terdapat perbaikan
hati
Sindroma hepatopulmuner
Penyakit hati
Meningkatnya gradien arterial-alveolar
saat bernapas
Hidrotoraks hepatik
Terjadi efusi pleura pada pasien sirosi tanpa
penyakit kardiopulmoner
Cairan asites bergerak naik ke pleura pada
defek diafragma, biasanya bagian kanan
Diagnosis transudat cairan pleura
gradien albumin > 1,1
Ensefalopati hepatik
Terjadi abnormalitas dari neuropsikiatrik
pada pasien dengan disfungsi hati
Gangguan pola tidur (insomnia dan
hipersomnia di awal gejala
Asterixis pada tahap lebih lanjut (tremor
tangan saat sikut terbuka, terjadi karena
gangguan fungsi motorik)
Refleks tendon dalam hiperaktif
Deserebrasi transient (gerak ekstensi
involunter)
KEGANASAN HATI
Tumor hati
Benign dan malignant
Tumor jinak jarang, hemangioma sering
pada laki-laki usia >45 tahun
Tumor jinak hepatoma, kholangioma,
hemangioma dan fibroma
Tumor ganas primer dan sekunder
Tumor ganas primer hepatoma maligna
(dari parenkim hati) = karsinoma
hepatoseluler, kholangiokarsinoma,
sarkoma, dan hemangioendotelioma (tumor
ini sangat jarang)
KHS
Diagnosis KHS biasanya terlambat karena fungsi hati
sebagian besar telah menurun
Dekompensasi pada pasien dengan sirosis
terkompensasi meningkatkan dugaan telah tejadinya
KHS
Gejala umum lainnya adalah teraba massa, nyeri,
rasa cepat kenyang, dan ikterus obstruktif. KHS dapat
ruptur yang menyebabkan hemoperitoneum.
Manifestasi paraneoplastic termasuk
eritrositosis, hipoglikemia, dan diare
KHS terdiagnosis dengan peningkatan serum alfafetoprotein (AFP) >500 mikrogram pada pasien
dengan sirosis, AFP normal tidak membuat diagnosis
KHS dieliminasi
Prognosis 6-20 bulan
Metastase
Intrahepatik umumnya penyebaran
hematogen, namun dapat juga limfogen
atau infiltrasi langsung
Ekstrahepatik penyebaran limfogen
(pada hilus, mediastinum dan kelenjar
servikal), hematogen (vena hepatika
atau vena kava inferior)
REYE SYNDROME
Sejarah
Nama penyakit berasal dari Dr. R. Douglas
Reye, sebagai penemu bersama Dr. Graeme
Morgan & Dr. Jim Baral dari Australia.
Penelitian tahun 1963 di British Medical
Journal.
Pertama kali terjadi sebelum tahun 1929.
Tahun 1963 Dr. George Johnson dan
rekannya meneliti dan mengidentifikasi
wabah pada 16 anak dengan influenza B
dengan disertai gangguan 4 di antaranya
artinya sama keluhannya Reyed Johnson
Syndroma
HISTORY CONT.
In 1963 Dr. George Johnson with
colleagues published an investigation
of an outbreak in 16 children with
influenza B that developed
neurological problems after the virus.
4 of the children had symptoms that
were very similar to those of Reyes.
For this it is also know as ReyesJohnson Syndrome.
ETIOLOGI
Penyebab terjadinya penyakit tidak
diketahui
Gejala umumnya setelah viral-flu like
illness atau setelah varicella (di US)
Berhubungan dengan ingesti salisilat
(ASA)
Penyakit ini menyebabkan deposit
lemak tumbuh di hati dan otak
Respirasi rendah
Pupil dilatasi
Pembesaran hati tanpa jaundice
Ensefalitis
Peningkatan tekanan intrakranial
Posturing deserebrasi atau
dekortikasi
Tahap
Tahap I:
~ Menetap
~ Letargi generalisata
~ Bingung dan cemas
~ Mimpi buruk
Tahap II:
~ Stupor (karena inflamasi otak kecil)
~ Hiperventilasi
~ Perlemakan hati (biopsi)
~ Refleks hiperaktif
Tahap
Tahap III:
~ Lanjutan tahap I & II
~ dapat terjadi koma
~ dapat terjadi edem serebri
~ Respiratory arrest (jarang)
Tahap IV:
~ Koma dalam
~ Pupil dilatasi dengan respon minimal
~ Disfungsi minimal hati
Tahap
Tahap V: (onset sangat cepat)
~ Koma dalam
~ Kejang, flasid
~ Gagal napas
~ Amonia darah sangat tinggi
~ Kematian
DIAGNOSIS
Pemeriksaan mulai dari darah dan urin
Pungsi spinal menyingkirkan DD/
Biopsi hati menyingkirkan penyakit
hati
CT atau MRI menyingkirkan
perubahan tingkah laku
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
Referensi
Jennifer Delaney. Reyes Syndrome.ppt.
Amebiasis Hati
Merupakan komplikasi ekstraintestinal dari infeksi
entameba histolitika
Insidensi pada laki-laki > perempuan = 4 : 1
Komplikasi pada hati 5%
3 bentuk E. histolitika minuta, kista dan aktif
(vegetatif). Bentuk aktif menembus dinding usus
membentuk ulkus, lokasi biasanya di saekum
Parasit merusak dengan cara sitolitik dan perdarahan
erosi vena masuk vena porta hati, terutama lobus
kanan
Akut terjadi < 3minggu, kronis >6 bulan 57 tahun
Hati membesar, cairan abses kental warna cokelat susu
(darah dan jaringan rusak)
Gejala klinik
Keluhan didahului diare berdarah dan berlendir
Nyeri di perut kanan atas seperti ditusuk-tusuk dan
panas sampai perut dipegang dan berjalan sambil
membungkuk karena nyerinya
Nyeri dapat karena iritasi pleura diafragmatika
nyeri pleuropulmonal menjalar sampai ke
punggung dan skapula kanan
Batuk disertai sputum warna coklat susu
Diare
Pemeriksaan fisik khas jika tanda ludwig (+)
nyeri tekan dengan 1 jari yang ditempatkan di
interkostal bawah lateral, batas hati paru meninggi
dan jarang ikterus
Komplikasi
Terutama adalah perforasi abses
intratorakal (intrapleura atau
intrakardial), intraperitoneal dan keluar
badan (tergantung tempat abses)
PERTANYAAN ???