You are on page 1of 22

CATATAN :

PEDOMAN INI MASIH MERUPAKAN DRAFT, KAMI MOHON AGAR


KEPADA BAPAK/IBU/SAUDARA DAPAT MEMBERIKAN MASUKAN
BERKAITAN DENGAN PENYEMPURNAAN PEDOMAN INI.

ATAS MASUKAN/SARAN YANG DISAMPAIKAN, KAMI UCAPKAN


TERIMA KASIH

PENGELOLA

PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN


STUDI KELAYAKAN

I. Latar Belakang
Laporan studi kelayakan adalah laporan dari pemegang izin/ kuasa
pertambangan yang memuat hasil studi secara menyeluruh atas ascpek
yang berkaitan dengan rencana pengusahaan suatu tambang, untuk
mengetahui kelayakan usaha.
Mengingat tujuan tersebut maka lingkup/ isi laporan studi kelayakan
sangat luas mulai dari penyeampaian informasi hulu / dasar tentang
kondisi daerah, keadaan geologi dan endapan bahan galian, sampai pada
perencanaan

penambangan,

pengolahan/pemurnian,

penimbunan, produksi, pemasaran,

pengangkutan,

dan bahkan sampai rencana

penggunaan tenaga, peralatan, kebutuhan investasi, rencana pengelolaan


lingkungan dan K-3, serta akhirnya pada kajian kelayakan .
Laporan studi kelayakan dibuat oleh perushaan untuk memenuhi salah
satu persyaratan teknis dalam permohonan peningkatan izin/ kuasa
ketahap eksploitasi atau operasi-produksi.
II. Maksud dan Tujuan
Pedoman laporan

studi kelayakan ini dibuat untuk memberi petunjuk/

quide dan dalam rangka keseragaman

kepada perusahaan dalam

membuat laporan studi kelayakan, dan

memudahkan bagai pihak

pemerintah/ pemrintah daerah dalam menilai dan meresume laporan


tersebut
III. Sasaran.

Target yang ingin dicapai dengan disusunnya pedoman teknis penyusunan


laporan ini adalah terciptanya kajian kelayakan dan perencanaan usaha
pertambangan yang komprehensif, detail, jelas, transparant , sehingga
dapat dipakai

seluruh stake holders untuk menjalankan fungsi masing

masing, termasuk menjadi pedoman bagai perusahaan sendiri untuk


pelaklsanaan kegiatannya.
IV. Format Laporan :
Format laporan ini merupakn panduan umum/ dasar untuk penyusunan
laporan studi kelayakan , berisi pokok-pokok yang harus dibahas, urutan
pembahasan, namun kedalaman lingkup bahasan
tergantung rencana

dapat disesuaikan

kegiatan dan tingkat variasi kegiatan yang akan

dilakukan .
Format data pendukung seperti format laporan studi geoteknik, format
laporan amdal dan sebagainya , tidak dibahas dan disesuaikan dengan
format teknis masing masing.

A. FORMAT LAPORAN STUDI KELAYAKAN


KATA PENGANTAR
DAFTAR ISII
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I

: PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Maksud dan Tujuan
3. Ruang Lingkup dan Metode Studi
4. Pelaksana Studi
5. Jadwal Waktu Studi

BAB II

: KEADAAN UMUM
1. Lokasi dan Luas Wilayah Kuasa Pertambangan ( KP ),
Kontrak Karya ( KK ) Perjanjian Karya Pengusahaan Batubara
( PKP2B ) Eksploitasi Yang dimohon.
2. Kesampaian Daerah dan Sarana Perhubungan Setempat
3. Keadaan Daerah
4. Morfologi Daerah

BAB III

: GEOLOGI DAN KEADAAN ENDAPAN


1. Geologi
a. Litologi
b. Struktur
c. Geoteknik
2. Keadaan Endapan
a.

Bentuk dan Penyebaran Endapan


4

b.

Sifat dan Kualitas Endapan

c.

Cadangan

Cara Perhitungan Cadangan

Klasifikasi dan Jumlah Cadangan ( insitu, Miniable,


Marketable, Dilengkapi dengan perhitungan stripping
ratio dan cut off grade ).

BAB IV.

: RENCANA PENAMBANGAN
1. Sistem/Metode dan Tata Cara Penambangan ( dilengkapi
bagan alir )
2. Tahapan Kegiatan Penambangan ( termasuk penanganan
tanah penutup )
3. Rencana Produksi (kuantitas, kualitas, cut off grade, stripping
ratio )
4. Peralatan ( jenis, jumlahndan kapasitas )
5. Jadwal Rencana Produksi dan Umur Tambang
6. Rencana Penanganan/Perlakuan Bahan Galian yang belum
Terpasarkan

kualitas

rendah,

belum

ekonomis

masa

sekarang )
7. Rencana Pemanfaatan Bahan Galian Lain dan Mineral Ikutan
8. Rencana Penanganan/Perlakuan Sisa Cadangan pada Pasca
Tambang.
BAB V.

RENCANA PENGOLAHAN DAN PEMURNIAN ATAU PENCUCIAN


1. Studi/Percobaan Pengolahan/Pemurnian
2. Tatacara Pengolahan dan Pemurnian
a. Tahapan Pengolahan
b. Bagan Alir
c. Recofery Pengolahan
3. Peralatan Pengolahan ( jenis, jumlah dan kapasitas )
5

4. Hasil Pengolahan dan Rencana Pemanfaatan Mineral Ikutan


5. Jenis, Jumlah, Kualitas Hasil Pengolahan dan Tailing
BAB VI. PENGANGKUTAN DAN PENIMBUNAN
1. Tata Cara
2. Peralatan ( jenis, jumlah, kapasitas )
BAB VII LINGKUNGAN, KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
1. Lingkungan ( mengacu kepada dokumen Amdal atau UKL dan
UPL )
a. Dampak Kegiatan ( tambang, pengolahan, dan sarana
penunjang )
b. Pengolahan Lingkungan

Pengolahan Limbah ( tambang, pengolahan dan sarana


penunjang )

Rencana Reklamasi dan Pemanfaatan Lahan Pasca


Tambang

Penanganan Air Asam Tambang ( kalau ada )

c. Pemantauan Lingkungan
2. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
a. Organisasi
b. Peralatan
c. Langkah langkah Pelaksanaan K3 Pertambangan
d. Rencana Penggunaan dan Pengamanan Bahan Peledak dan
Bahan Berbahaya Lainnya.
BAB VIII. LINGKUNGAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
1. Bagan Organisasi
2. Jumlah dan kriteria Tenaga Kerja Tetap dan Tidak Tetap dalaam
Bentuk Tabel
3. Tingkat gaji dan upah
6

4. Sistem Kerja ( kontrak, borongan, dll. )

BAB IX

PEMASARAN
1. Bagan Organisasi
2. Prospek Pemasaran
a. Dalam Negeri
b. Luar Negeri

BAB X

INVESTASI DAN ANALISIS KELAYAKAN


1. Investasi
a. Modal Tetap
i. Pengurusan Perizinan dan eksplorasi
ii. Pembebasan Lahan
iii. Konstruksi atau Rekayasa
iv. Peralatan (penambangan, pengolahan, pengngkutan
dll.)
b. Modal Kerja
c. Sumber Dana
2. Analisis Kelayakan
a. Biaya Produksi ( termasuk

biaya pengolahan

dan

pemantauan lingkungan K3 )
b. Pendapatan Penjualan
c. Cash Flow ( aliran uang tunai )
d. Perhitungan

Discounted

Cash

Flow

Rate

of

Return/Internal Rate of Return ( DCFROR/IRR )


e. Perhitungan Break Even Point ( BEP )
f. Waktu Pengembalian Modal
g. Annalist Kepekaan dan Resiko
7

BAB XI

: KESIMPULAN
Memuat secara ringkas hal hal sebagai berikut :

Luas

wilayah

yang

dimohon/ditingkatkan

ke

tahap

Eksploitasi

Cadangan ( in situ Miniable marketable)

Rencana Penambangan ( tata cara dan sistem)

Rencana Pengolahan dan pemurnian atau pencucian ( kalau


ada )

Rencana Produksi pertahun dan umur tambang

Rencana pemasaran dan harga jual

Investasiyang diperlukan termasuk modal kerja dan sumber


dana

Hasil analisa kelayakan

Jumlah tenaga kerja ( tetap dan harian atau buruh )

Pemantauan dan pengelolaan lingkungan

Potensi dan rencana perlakuan bahan galian yang belum


dapat dipasarkan dan mineral ikutan serta bahan galianlain.

LAMPIRAN ;
1. Peta situasi wilayah yang akan ditingkatkan ke tahap Eksploitasi dan
sekitarnya skala 1 : 10.000
2. Peta topografi detail daerah tambang dan sekitarnya, skala minimum
1 : 2000
3. Peta penyebaran cadangan dan kualitas, skala minimum 1 : 2000
4. Peta situasi tambang ( Mining Lay Out ) skala 1 : 10.000 yang
memuat;
a. Kontur topografi
b. Penyebaran bahan galian
c. Bangunan bangunan penting
d. Batas wilayah eklsploitasi
8

e. Jalan,

perkampungan,

Stock

pile

lokasi

pencucian

dan

pengolahan
f. Lokasi timbunan waste, tailling dan bahan galian yang belum dapat
dipasarkan
g. Indeks peta rencana pertambangan
h. Dan sebagainya
5. Peta rencana penambangan dan reklamasi, minimal skala 1 : 2000
menggambarkan:
a. Tahapan dan blok blok yang akan ditambang
b. Tahapan dan blok wilayah yang akan direklamasi pertahun
c. Jalan tambang
d. Lokasi timbunan waste, tailing dan mineral ikutan serta bahan
galian yang belum da[pat dipasarkan
6. Desain tambang dan pengolahan ( dalam bentuk peta. Penampang,
gambar 3 dimensi, sketsa, bagan alir dan sebagainya )

Penjelasan :
I.1. Latar belakang :
Berisi uraian tentang latar belakang perusahaan yang

ingin

mengusahakan tambang suatu bahan galian di suatu daerah ,


didasarkan atas pertimbangan prospek dari tambang saat ini atau
akan

datang,

pertimbangan

pengalaman

perusahaan

atau

pertimbangan lain.
2. Maksud dan tujuan
berisi uraian tentang maksud dan tujuan pembuatan laporan studi
kelayakan, yang antara lain untuk menyusun perencanaan yang tepat
dan mengetahui kebutuhan investasi, tenaga kerja, peralatan serta
mengetahui kelayakan usaha.
3. Ruang Lingkup Studi
Memuat seluruh aspek yang dilakukan studi dan dilaporkan.
4. Pelaksana Studi
Menerangkan tentang pelaksana yang melakukan studi berbagai
aspek, baik personil, keahlian,

nama perusahaan/ konsultan dan

sebagainya.
5. Jadwal waktu studi
Menerangkan lamanya dan kapan studi tersebut dilakukan.
II. 1. Lokasi dan luas wilayah :
Menerangkan

lokasi

kabupaten, propinsi,

rencana

tambang,

termasuk

kecamatan,

nomor KW/ KP nya, dilengkapai dengan

gambar/ peta lokasi dan peta KP/KW beserta koordinat batas


wilayahnya

10

2. Kesampaian daerah dan sarana perhubungan


Menerangkan route kesampaian wilayah tambang mulai dari Jakarta
sampai lokasi, berikut penjelasan kondisi prasarana dan sarana
trasportasi, serta waktu perjalanannya. Dilengkapi

dengan peta

kesampaian wilayah.
3. Keadaan Daerah
Keadaan lingkungan daerah, penduduk matapencarian, flora, fauna,
iklim, sosial ekonomi, agama, tingkat pendidikan, pusat bisnis,
keamanan dsb.
4. Morfologi Daerah :
Menuangkan bentuk-bentuk morfologi, ketinggian, penggunaan lahan
dan sebagainya.

III. 1. Geologi :
a. Lithologi
Menjabarkan jenis-jenis batuan yang ada, umumnya, sifat fisiknya,
urutan strtigrafinya,sebarannya.
b. Struktur
Menerangkan tentang struktur geologi yang ada disekitar daerah
tambang, terutama yang mempengaruhi mineralisasi, baik struktur
major ataupun minor, antara lain patahan, rekahan, pelipatan dan
sebagainya.
c. Geoteknik
Menjabarkan pelaksanaan studi geoteknik yang dilakukan dan
menerangkan hasilnya, dilbuatkan juga laporan lengkap studi
11

geotekniknya, baik untuk geoteknik ditambang dalam maupun,


pembuatan jalan,pelabuhan, fasilitas pengolahan dan sebagainya.

2.

Keadaan Endapan
a. Bentuk dan Penyebaran Endapan
Menerangkan dan menggambarkan jenis dan tipe endapan, arah
penyebaran (strike/dip) luas penyebaran (lateral dan vertikal /
down dip), ketebalan endapan/mineralisasi, serta jumlah lapisan
endapan (untuk bahan galian batubara).
b. Sifat dan Kualitas Endapan
Menjelaskan kualitas endapan bahan galian berdasarkan hasil
analisa laboratorium disesuaikan dengan jenis bahan galian. Selain
itu perlu dijelaskan sifat-sifat fisiknya dan kadar masing-masing
unsurnya.
c. Cadangan
Penentuan besarnya cadangan yang dilaporkan dijelaskan bahwa
asalnya

dari

jumlah

sumber

daya

terukur

yang

dalam

perhitungannya layak secara teknis maupun ekonomis juga


dilengkapi peta perhitungan cadangan tersebut.
Cara Perhitungan Cadangan:

Metode perhitungan cadangan yang dilakukan disesuaikan


dengan Standar Nasional Indonesia (SNI)

Klasifikasi dan Jumlah Cadangan


Klasifikasi dan jumlah cadangan berdasarkan SNI (insitu,
Mineable, Marketable) yang dilengkapi dengan perhitungan

12

Stripping Ratio untuk batubara dan perhitungan Cut of Grade


untuk bahan logam.

IV. 1. Sistim/metode dan Tata Cara Penambangan.


Didalam

menentukan

pemilihan

sistim/metode

penambangan

berdasarkan pertimbangan-pertimbangan antara lain:


- Kondisi endapan bahan galian (bentuk, tebal, kedalaman, jarak
interburden untuk bahan galian batubara).
- Kondisi daerah sekitarnya (topografi, daerah pemukiman dll).
Berdasarkan pertimbangan tersebut baru ditentukan bahwa rencana
penambangan yang akan diterapkan dilakukan dengan sistim/metode
yang cocok misalnya: Sistim tambang terbuka dengan metode
Benching, Stripping, Quarry atau Aluvial mining. Selain itu juga
dilengkapi dengan bagan alir urutan penambangan yang dimulai dari
pembersihan lahan (land clearing), pengupasan tanah penutup, operasi
penambangan dan pengangkutan ketempat stok pile.
2. Tahapan Kegiatan Penambangan
Menjelaskan secara rinci seluruh rangkaian operasi penambangan
mulai dari tahap persiapan pembebasan lahan, pembangunan sarana
penunjang, pembersihan lokasi tambang (land clearing), pembersihan
tanah

penutup/over

burden,

penambangan

bahan

galian

dan

pengangkutan ke stok pile.


3. Rencana Produksi

13

Menjelaskan produksi yang direncanakan meliputi: Jumlah produksi


setiap tahun sampai tahun terakhir, jadwal produksi. Variasi kualitas
atau kadar bahan galian sangat penting dalam merencanakan
produksi yang akan dilakukan termasuk kadar mineral utama maupun
mineral ikutan.
4. Peralatan (jenis, jumlah dan kapasitas)
Dijelaskan peralatan apa saja yang akan dipergunakan kemudian
dipisahkan jenis alat yang dipakai untuk pengupasan over burden dan
untuk penambangan/pengangkutan serta dibuat rinciannya lengkap
dengan tipe alat, spesifikasi, kapasitas, cycle time, jumlah alat dll.
Selain itu diperhitungkan pula penyusutan alat, sinkronisasi alat dan
disesuaikan dengan rencana produksi yang akan dicapai.
5. Jadwal rencana produksi dan umur tambang.
Agar dijelaskan lama dan kapan rencana produksi direalisasikan dan
pelaksanaan tambang itu dilakukan serta dari total cadangannya
setelah diperhitungkan dengan rencana produksi menjadi berapa tahun
habis ditambang .
6. Rencana penanganan bahan galian yang belum terpasarkan (kualitas
rendah atau belum ekonomis saat ini).
Menjelaskan detail tentang rencana pengusahaan bahan galian yang
saat ini belum terjual yang mempunyai kadar rendah (saat ini belum
ekonomis) terutama cara menaikkan kualitas supaya kadar yang
rendah tersebut dapat meningkat dan laku dipasarkan/dibutuhkan oleh
konsumen.
7. Rencana pemanfaatan bahan galian lain (mineral ikutan).
Menjelaskan mengenai rencana pengusahaan mineral ikutan (mulai
penambangan, pengolahan dan pemasaran) misalnya: bahan galian
14

tembaga mineral ikutannya emas. Mineral ikutan emas ini kalau diolah
dapat layak atau tidak.
8. Rencana penanganan / perlakuan sisa cadangan pada Pasca Tambang.
Menjelaskan mengenai langkah-langkah yang direncanakan dalam
penanganan sisa cadangan setelah akhir tambang selesai apakah
lokasi eks tambang langsung ditimbun dan direklamasi atau masih
akan ditambang dengan sistim yang berbeda misalnya eks tambang
terbuka kemudian akan diteruskan dengan sistim tambang dalam .

V. 1. Studi Pengolahan Pemurnian


Dalam percobaan pengolahan/pemurnian perlu dijelaskan:
a. Siapa

atau

perusahaan

studi/percobaan

mana

yang

melaksanakan

pengolahan tersebut, apakah perusahaan itu

sendiri atau dari konsultan lain.


b. Perlu dijelaskan proses percobaan pengolahan serta berapa kali
percobaan sehingga mendapat hasil akhir yang banyak untuk
dicoba dalam skala yang lebih besar.
2. Tatacara Pengolahan dan Pemurnian
a. Tahapan Pengolahan
Perlu dijelaskan tahap-tahap pengolahan mulai dari tahap awal
pengumpulan raw material sampai jenis produk akhir. Misal: bahan
galian batubara, mulai dari pengumpulan raw material masuk ke
hopper kemudian ke crushing, screen, washing dan sebagainya.
b. Bagan Alir

15

Bagan alir menjelaskan mengenai proses pengolahannya dan


digambarkan dalam bentuk diagram.
c. Recovery Pengolahan
Perlu diterangkan mengenai perbandingan antara material yang
masuk dan prosentase produk hasil pengolahan.
3. Peralatan Pengolahan
Dalam pengolahan perlu dijelaskan, jenis peralatan dan spesifikasi alat
yang dipergunakan, jumlah dan kapasitasnya dan asal negara yang
memproduksi perlatan tersebut.
4. Hasil pengolahan dan rencana pemanfaatan mineral ikutan.
Perlu dijelaskan mengenai: jenis /wujud akhir hasil pengolahan, jumlah
yang diolah dan yang akan diperoleh/diharapkan, kualitas hasil
perolehan,

mineral

ikutan

yang

dihasilkan

dan

rencana

pemanfaatannya, pemasaran hasil pengolahan kemana akan dijual


apakah dalam negeri / luar negeri serta bagaimana penanganan tailing
sebagai limbah pengolahannya.
VI. Pengangkutan dan Penimbunan
1. Tatacara
Dalam hal tatacara pengangkutan dan penimbunan perlu dijelaskan
kesesuaian antara jumlah bahan galian atau tanah penutup yang
akan

diangkut

dan

jumlah

perlatan

angkutan

dengan

mempertimbangkan jarak angkut dan Circle time.


2. Peralatan
Dalam hal pengangkutan dan penimbunan perlu dijelaskan:
1. Jenis peralatan apa saja yang dipergunakan untuk mengangkut
dan menimbunnya.
16

2. Berapa jumlah alat angkutnya.


3. Berapa kapasitas masing-masing alat angkut.

17

VII. Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja.


1. Dampak Lingkungan.
Dijelaskan secara rinci tentang akibat dampak yang terjadi baik yang
bersifat positif dan negatif yang terjadi akibat kegiatan penambangan
selain itu dijelaskan juga komponen-komponen yang terkena
dampak.
a. Pengelolaan Lingkungan.
Adalah suatu penjelasan mengenai rencana usaha pengelolaan
akibat terjadinya dampak negatif penting yang mungkin timbul
meliputi: tahap persiapan, tahap operasi tambang dan tahap
pasca operasi tambang. Adapun aspek-aspek yang dipantau dari
kegiatan-kegiatan antara lain: pembebasan lahan, penebasan
tanam tumbuh, pengupasan tanah penutup, penggalian over
burden,

penambangan

bahan

galian,

pengolahan

dan

pengangkutan.
b. Pemantauan Lingkungan.
Adalah suatu penjelasan mengenai tatacara pemantauan akibat
terjadinya dampak negatif penting yang mungkin timbul pada
tahap persiapan, tahap operasi tambang dan tahap pasca operasi
tambang. Adapun aspek-aspek yang dipantau dari kegiatankegiatan antara lain: pembebasan lahan, penebasan tanam
tumbuh, pengupasan tanah penutup, penggalian/pemindahan
over burden, penambangan bahan galian , pengolahan dan
pengangkutan.
1. Keselamatan dan Kesehatan kerja.
a. Organisasi: Personil yang menangani K-3 harus jelas dan
dimasukkan dalam struktur organisasi perusahaan.
18

b. Peralatan: untuk dapat terjaminnya keselamatan kerja yang


tinggi ada beberapa hal yang harus diperhatikan di dalam
kegiatan

pertambangan

(pemasangan

papan

peringatan,

penggunaan pelindung kerja dan membiasakan menggunakan


peralatan kerja yang sesuai).
c. Rencana penggunaan dan pengamanan bahan peledak dan
lain-lain. Menjelaskan mengenai perencanaan penggunaan
bahan peledak dan pengamanannya (jenis bahan peledak
yang dipakai, jumlah dan penjelasan lokasi gudang bahan
peledak serta proses perizinannya).
d. Langkah-langkah pelaksanaan K-3
untuk menjaga kesehatan bagi pekerja dan masyarakat sekitar
tambang

dijelaskan

tentang

rencana

perawatan

dan

pemeriksaan kesehatan yang dilakukan secara kontinyu.

VIII. Lingkungan Kesehatan dan Keselamatan Kerja


1. Bagan organisasi : Setiap perusahaan agar membuat bagan
organisasi yang menangani lingkungan kesehatan dan keselamatan
kerja di bawah pengawasan kepala teknik tambang.
2. Jumlah dan Kriteria Tenaga Kerja : menyampaikan jumlah tenaga
kerja dan kriteria sesuai dengan keahlian baik tenaga kerja tetap
maupun tidak tetap dan disampaikan dalam bentuk tabel.
3. Tingkat gaji dan upah : Sistim penggajian / upah tenaga kerja
diperhitungkan secara cermat sesuai dengan kualifikasi masingmasing tenaga kerja serta dijelaskan sistim kerjanya secara
kontrak, borongan atau harian.

19

IX. Pemasaran
Dijelaskan tentang kebutuhan pasar baik secara jangka pendek maupuin
jangka panjang (untuk kebutuhan dalam negeri dan luar negeri).
Dijelaskan pula rencana pemasaran mulai tahun ke-1 sampai tahun ke-5
sedangkan untuk selanjutnya berdasarkan perkiraan harga pasar. Selain
itu dijelaskan pula jenis bahan gal;ian yang siap jual dengan jenis
kualitas yang ditentukan.

X.

Investasi dan Analisa Kelayakan


1. Investasi
Menjelaskan mengenai besar modal yang harus ditanamkan oleh
suatu perusahaan dalam rangka menjalankan seluruh kegiatan
operasionalnya dengan investasi yang ditanamkan meliputi:
a. Modal Tetap
Menguraikan besar modal yang dikeluarkan sebelum memulai
produksi yang meliputi:

Biaya

pendahuluan

yang

meliputi

perizinan,

eksplorasi,

overhead, studi kelayakan, amdal, pembebasan lahan dan


lain-lain.

Biaya peralatan tambang yang meliputi peralatan land


clearing,

pengupasan

tanah,

peralatan

penambangan,

peralatan pengolahan, preparasi dan alat angkut.

Biaya

prasarana

dan

sarana

penunjang

meliputi:

pembangunan kantor, mess karyawan, gudang, bengkel, jalan


tambang dll.
b. Modal Kerja
20

Merupakan

besar

modal

yang

harus dikeluarkan

sebelum

perusahaan tersebut dapat membiayai sendiri biaya operasi atau


sampai perusahaan tersebut memperoleh hasil penjualan.

c. Sumber Dana
Menjelaskan dana yang dipakai/dikeluarkan tersebut berasal dari
mana, apakah dengan modal sendiri atau dengan cara pinjaman,
dan menjelaskan juga besar pinjaman dan bunga pinjaman.
2. Analisa Kelayakan
Merupakan hasil penilaian dari segi ekonomi, apakah tambang
tersebut layak atau tidak dilaksanakan dengan mempertimbangkan
/memperhitungkan analisa kepekaan. Analisa kelayakan perlu dirinci
secara detail mengenai:
a. Biaya Produski
Menjelaskan mengenai besar biaya yang harus dikeluarkan oleh
perusahaan untuk memproduksi bahan galian sesuai dengan
target yang telah direncanakan. Biaya produksi dibedakan
menjadi:
- Biaya langsung adalah biaya yang dikeluarkan yang berkaitan
langsung dengan produksi antara lain gaji buruh, bahan
bakar/pelumas dll.
- Biaya tidak langsung adalah biaya yang dikeluarkan secara tidak
langsung berpengaruh pada produksi antara lain: gaji pegawai
dan lain-lain.
b. Pendapatan Penjualan
Menjelaskan mengenai harga jual bahan galian sesuai dengan
kondisi saat itu karena setiap saat dapat terjadi fluktuasi harga.
21

c. Aliran Uang Tunai (Cash flow)


Menjelaskan

posisi

keuangan

mulai

dari

penjualan,

biaya

produksi, pajak dll. Sehingga dapat diketahui besar keuntungan


bersih pertahun.
d. DCFOR/IRR
Adalah tingkat pengembalian yang secara tepat untuk menutup
biaya investasi. DCFOR ini disebut juga IRR
Dalam perhitungannya nilai sekarang netto harus sama dengan
nol, sedang nilai sekarang netto adalah jumlah aliran kas netto
yang digandakan dengan faktor diskonted pada tahun dan tingkat
bunga tertentu atau IRR adalah suatu tingkat bunga dimana
seluruh nett cash flow sesudah present value sama jumlahnya
dengan biaya investasi/ biaya proyek.
d. BEP
Mencakup

perhitungan

untuk

mengetahui

jumlah

produksi

minimal yang memberikan titik impas bagi perusahaan sehingga


dapat diketahui nilai berapa produksi dapat untung.
e. Analisis Kepekaan dan Resiko
Adalah membuat perhitungan dengan suatu kemungkinan yang
akan terjadi sehingga pada posisi tertentu perusahaan dapat
beroperasi secara layak atau tidak. Analisa kepekaan ini dengan
beberapa asumsi yaitu:
- Apabila harga jual turun
- Apabila biaya operasi naik
- Apabila kombinasi keduanya

22

You might also like