Professional Documents
Culture Documents
Tesis
Diajukan kepada
Program Studi Magister Sains Akuntansi
Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro Semarang
PERNYATAAN PERNYATAAN
Nama
: AGUS SUBROTO
N I M
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tesis ini benar-benar merupakan hasil karya
saya, bukan pengambil alihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai
tulisan saya, dan tesis ini belum pernah disampaikan untuk mendapatkan gelar pada
Program Magister Akuntansi ini ataupun pada program lainnya. Karya ini milik saya,
karena itu pertanggungawaban sepenuhnya berada di pundak saya.
Semarang,
Yang membuat pernyataan
AGUS SUBROTO
NIM C4C 006 382
Tesis berjudul
Pembimbing
Pembimbing I
Pembimbing II
Tim Penguji
Penguji I
Penguji II
Penguji III
ABSTRAKSI
ABSTRACT
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat
ijin dan Rindhonya semata, saya dapat menyelesaikan tesis dengan judul
Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa ( Studi Kasus Pengelolaan Dana Desa di
Desa-desa Dalam Wilayah Kecamatan Tlogomulyo Kabupaten Temanggung Tahun
2008). Maksud dari penyusunan tesis ini adalah untuk memenuhi dan melengkapi
salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan pada Program Studi Magister
Akuntansi Universitas Diponegoro Semarang.
Selama studi dan dalam proses penyusunan tesis
memperoleh bantuan, bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak, oleh karena itu
dengan kerendahan hati, penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Inspektur Jenderal Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia melalui
program State Audit Reform Sector Development Project (STAR-SDP) Tahun
2007, yang telah membiayai studi kami sehingga kami dapat menyelesaikan studi
S-2 pada Program Pasca Sarjana Magister Akuntansi Universitas Diponegoro.
2. Bapak Dr. Abdul Rohman, M.Si, Akt, selaku Ketua Program Studi Magister
Akuntansi Universitas Diponegoro Semarang.
3. Bapak Anis Chariri, SE, M.Com.Ph.D,Ak,
4. Bapak Prof.Dr. Imam Ghozali, Ph.D M.Com, Ak, selaku Dosen Pembimbing I
yang telah bersedia meluangkan waktu, pikiran, dan perhatian kepada penulis
hingga selesainya tesis ini.
5. Ibu Dra. Zulaikha, M.Si, Ak, selaku Dosen Pembimbing II yang telah
memberikan arahan dan petunjuk dalam penulisan tesis ini.
6. Seluruh Dosen Pengajar yang telah memberikan bekal ilmu yang tak ternilai
harganya dan telah membantu kelancaran studi di Program Magister Akuntansi
Universitas Diponegoro.
7. Seluruh staf administrasi di Program Magister Akuntansi Universitas Diponegoro
yang telah membantu kelancaran studi penulis selama ini.
8. Bapak Camat Tlogomulyo beserta Staf Kecamatan Tlogomulyo dan Kepala Desa
beserta Perangkat Desa se Kecamatan Tlogomulyo Kabupaten Temanggung, atas
kesediaannya memberikan informasi dan data guna penelitian tesis ini.
9.
Semua pihak terkait yang telah membantu penulis menyelesaikan tesis ini yang
tidak dapat disebutkan satu persatu.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan karunia, limpahan
rahmat dan hidayah-Nya atas semua kebaikan yang telah diberikan kepada penulis.
Saya sadar penyusunan tesis ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu
segala masukan, saran dan kritik yang membangun sangat saya harapkan
Temanggung, Desember 2009
Agus Subroto
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
Halaman
i
PERSETUJUAN
ii
iii
ABSTRAKSI
iv
ABSTRACT
KATA PENGANTAR
vi
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
xii
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
14
15
15
16
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Telaah Teori ............................................................................
17
17
26
31
BAB III
BAB IV
BAB V
34
36
METODE PENELITIAN
3.1. Desain Penelitian......................................................................
41
42
42
43
44
45
HASIL PENELITIAN
4.1
48
4.2
53
57
73
77
PENUTUP
5.1
Kesimpulan ..............................................................................
91
5.2
Implikasi ..................................................................................
86
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1
10
13
Tabel 2.1.
36
Tabel 4.1
49
50
51
52
61
62
Tabel 1.2
Tabel 1.3
Tabel 4.2
Tabel 4.3
Tabel 4.4.
Tabel 4.5
Tabel 4.6
Tabel 4.7.
62
Tabel 4.8.
62
Tabel 4.9.
63
Tabel 4.10
64
Tabel 4.11
69
Tabel 4.12
83
Tabel 4.12
86
87
Tabel 4.13
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1
40
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
keputusan-keputusan
politik
tanpa
intervensi
pusat.
Demokratisasi setidaknya mengubah hubungan kekuasaan di antara lembagalembaga politik utama dalam berbagai tingkatan. Salah satu bentuk perubahan
karakter hubungan kekuasaan tercermin
pengertian
antara
istilah
desentralisasi
dan
dekonsentrasi.
di
daerah.
Mardiasmo
(2002:6-7)
menyatakan,
secara
teoritis
dipertanggungjawabkan.
Pertanggungjawaban
yang
dimaksud
strategis
dalam
membantu
pemerintah
daerah
dalam
proses
pemberdayaan
masyarakat;
5. Menggerakkan dan mengembangkan partisipasi, gotong royong, dan
swadaya masyarakat.
Peraturan Bupati Nomor 11 Tahun 2008 tanggal 6 Maret 2008 tentang
Pedoman Pelaksanaan Alokasi Dana Desa (ADD) menjelaskan arah
penggunaan ADD agar didasarkan pada skala prioritas tingkat desa yang
merupakan hasil musrenbangdes, oleh karena itu tidak boleh dibagi secara
merata ke dusun/RW/RT. Pelaksanaan ADD wajib dilaporkan oleh Tim
Pelaksana Desa secara berjenjang kepada Tim Fasilitasi Tingkat Kecamatan dan
Tim Fasilitasi Tingkat Kabupaten. Sistem pertanggungjawaban baik yang
bersifat tanggung jawab maupun tanggung gugat diperlukan adanya sistem dan
prosedur yang jelas sehingga prinsip akuntabilitas benar-benar dapat
dilaksanakan. Oleh karena itu Peraturan Bupati Nomor 11 tahun 2008 tanggal 6
Maret
2008
tersebut
menetapkan
pelaporan
dan
pertanggungjawaban
ADD
terintegrasi
dengan
pertanggungjawaban
dengan asas merata dan adil. Asas merata ditempuh dengan mengalokasikan
bagian ADD sama besarnya untuk setiap desa, selanjutnya disebut Alokasi
Dana Desa Minimum (ADDM).
Desa
Temanggung
Tlogomulyo
Kranggan
Tembarak
Selopampang
Pringsurat
Kaloran
Parakan
Bansari
Kledung
Kedu
Bulu
Kandangan
Candiroto
Bejen
Jumo
Gemawang
Tretep
Wonoboyo
Ngadirejo
JUMLAH
ADD Minimum
Rp
333,947,370
Rp
667,894,740
Rp
667,894,740
Rp
723,552,635
Rp
667,894,740
Rp
779,210,530
Rp
779,210,530
Rp
779,210,530
Rp
723,552,635
Rp
723,552,635
Rp
779,210,530
Rp 1,057,500,005
Rp
890,526,320
Rp
779,210,530
Rp
779,210,530
Rp
723,555,635
Rp
556,578,950
Rp
612,236,845
Rp
723,552,635
Rp 1,057,500,005
Rp 14,153,806,070
ADD Proporsional
Rp 124,979,572
Rp 398,227,277
Rp 329,334,492
Rp 311,948,572
Rp 220,371,102
Rp 393,734,834
Rp 417,297,581
Rp 295,567,228
Rp 231,074,018
Rp 256,715,250
Rp 388,951,151
Rp 404,479,652
Rp 479,838,268
Rp 370,503,378
Rp 244,246,980
Rp 278,823,571
Rp 281,076,507
Rp 204,046,357
Rp 286,321,343
Rp 427,462,867
Rp 6,345,000,000
Jumlah
Pembulatan
Rp 458,927,000
Rp 1,066,122,000
Rp 997,228,000
Rp 1,035,502,000
Rp 888,266,000
Rp 1,172,946,000
Rp 1,196,508,000
Rp 1,074,777,000
Rp 954,626,000
Rp 980,268,000
Rp 1,168,163,000
Rp 1,461,981,000
Rp 1,370,364,000
Rp 1,149,714,000
Rp 1,023,458,000
Rp 1,002,376,000
Rp 837,665.000
Rp 816,283,000
Rp 1,009,872,000
Rp 1,484,963,000
Rp 20,498070,000
Desa
Jumlah ADD
1 Tlogomulyo
Rp
85,311,000
2 Candisari
Rp
84,048,000
3 Sriwungu
Rp
100,853,000
4 Langgeng
Rp
81,529,000
5 Losari
Rp
121,522,000
6 Balerejo
Rp
85,576,000
7 Legoksari
Rp
79,198,000
8 Tlilir
Rp
88,705,000
9 Gedegan
Rp
79,332,000
10 Pagersari
Rp
93,566,000
11 Tanjungsari
Rp
92,885,000
12 Kerokan
Rp
73,597,000
Rp
1,066,122,000
JUMLAH
transparansi dan
governance
adalah
sebuah
kerangka
institusional
untuk
dan
prinsip-prinsip
Good
Governance
tersebut
maka
TABEL.1.3:
HASIL PEMERIKSAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI WILAYAH
KECAMATAN TLOGOMULYO TAHUN 2009
No
1
Desa
Balerejo
Tlilir
Gedegan
Kerokan
Bulan
Pemeriksaan
Maret 2009
Maret 2009
belum
b. Administrasi keuangan
dikerjakan secara tertib dan benar
a. SPJ belum lengkap
Maret 2009
belum
b. Administrasi keuangan
dikerjakan secara tertib dan benar
a. SPJ belum lengkap
Maret 2009
belum
b. Administrasi keuangan
dikerjakan secara tertib dan benar
a. SPJ belum lengkap
Hasil Pemeriksaan
Tlogomulyo
April 2009
belum
b. Administrasi keuangan
dikerjakan secara tertib dan benar
SPJ belum lengkap
Tanjungsari
Mei 2009
perlu untuk dikaji dan dianalisa bagaimana sebenarnya pengelolaan ADD pada
tingkat implementasi di lapangan? Serta kendala-kendala apa yang dihadapi
oleh para pelaku atau aparat pengelola, serta bagaimana menemukan upaya
pemecahan untuk mengatasi permasalahan/kendala adalah hal-hal yang
mendorong untuk dilaksanakan penelitian di wilayah Kecamatan Tlogomulyo.
1.2. Rumusan Masalah
Keberhasilan pengelolaan ADD sangat tergantung dari berbagai faktor
antara lain kesiapan aparat pemerintah desa sebagai ujung tombak pelaksanaan
di lapangan, optimalisasi peningkatan implementasi SAP di tingkat desa,
sehingga perlu sistem pertanggungjawaban pengelolaan ADD yang benar-benar
dapat memenuhi prinsip akuntabilitas keuangan daerah. Bertitik tolak dari hal
tersebut serta latar belakang di atas, maka yang menjadi permasalahan dalam
penelitian ini adalah:
1. Bagaimana sistem akuntabilitas pengelolaan Alokasi Dana Desa di wilayah
Kecamatan Tlogomulyo Kabupaten Temanggung ?
2. Mengapa pengelola Alokasi Dana Desa melaksanakan pengelolaan
administrasi keuangan belum sesuai dengan ketentuan ?
1.3. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah sebagaimana tersebut di atas, maka
tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan sistem akuntabilitas
pengelolaan Alokasi Dana Desa serta apa yang menjadi penyebab pengelola
ADD dalam pengelolaan administrasi keuangan belum memenuhi ketentuan
yang berlaku.
1.4. Manfaat Penelitian
Harapan penelitian ini dapat berguna bagi kalangan akademisi dan
praktisi, yaitu antara lain:
1.4.1. Kegunaan Teoritis, adalah sebagai sumbangan pengembangan ilmu
administrasi keuangan,
desa;
1.4.2. Kegunaan Praktis, adalah sebagai sumbangan kepada Pemerintah
Kabupaten Temanggung khususnya Pemerintah Kecamatan Tlogomulyo
Kabupaten Temanggung dalam meningkatkan akuntabilitas pengelolaan
ADD.
1.5. Sistematika Penulisan
Sistematika
penulisan yang
digunakan
dalam usulan
penelitian
tentang
akuntabilitas pengelolaan alokasi dana desa ini akan dibagi dalam lima bab yaitu:
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Telaah Teori
2.1.1. Konsep Akuntabilitas
Menurut Lembaga Administrasi Negara dan Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan RI (2000:12), akuntabilitas adalah
kewajiban untuk memberikan pertanggungjawaban atau menjawab dan
menerangkan kinerja dan tindakan seseorang/pimpinan suatu unit
organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau
yang berwenang
(2004)
menyatakan
bahwa
transparansi
dan
prinsip
akuntabilitas.
Akuntabilitas
adalah
prinsip
menegaskan
bahwa
pemerintah
daerah
tidak
akan
dapat
hatus
berusaha
melayani
semua
pihak
yang
memperbaiki
atau
mempertahankan
kesejahteraan
mereka;
f. Efektifitas dan efisiensi yaitu proses pemerintahan dan lembaga
membuahkan hasil sesuai kebutuhan masyarakat dan dengan
menggunakan sumber daya yang seoptimal mungkin;
g. Akuntabilitas yaitu bahwa para pengambil keputusan bertanggung
jawab baik kepada masyarakat maupun kepada lembaga-lembaga
yang berkepentingan,
sebuah
bentuk
kekuasaan
(kratein)dari/oleh/untukrakyat
sudah
mengarah
pada
implementasi
demokratisasi
pembangunan.
Menurut Katz (Moeljarto, 1995:3) pembangunan adalah proses
perubahan yang terencana dari suatu situasi nasional yang satu ke situasi
nasional yang lain yang dinilai lebih tinggi. Sejalan dengan itu tingkat
partisipasi masyarakat desa juga merupakan proses yang terencana dari
situasi masyarakat desa yang satu ke situasi masyarakat desa yang lain
yang dinilai lebih tinggi atau lebih baik. dengan kata lain pembangunan
masyarakat desa adalah perubahan masyarakat desa ke arah yang lebih
baik, sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang ditempuh melalui
penerapan prinsip partisipatif. Namun konsep-konsep tersebut tidak akan
berhasil baik apabila hanya dalam tataran konsep. Oleh karena itu
diperlukan kebijakan lebih penting yaitu implementasi keseluruhan
kebijakan tingkat partisipasi masyarakat desa. Kebijakan harus merupakan
pendapat
tersebut
dikaitkan
dengan
akuntabilitas
ADD
memberikan
peluang
lebih
besar
terhadap
Keberhasilan akuntabilitas
politis
bagi
penyelenggaraan
warga
untuk
pengawasan
menjadi
aktif
pembangunan,
terlibat
sehingga
dalam
berpotensi
dana
dan
mengadministrasikan
keuangan
serta
prinsip-prinsip
transparansi
dan
akuntabilitas
maka
(perhitungan,
laporan
pelaksanaan
tugas)
yang
kerja secara tepat guna dan tepat waktu sehingga pelaksanaan tugas
berjalan sesuai rencana.
Untuk mengetahui penerapan prinsip akuntabilitas pengelolaan
Alokasi Dana Desa, pintu yang paling efektif adalah melalui pengawasan
sehingga mulai dari tahap perencanaan sampai dengan paska kegiatan
dapat berjalan efektif. Sedangkan pengawasan dilaksanakan dalam suatu
proses dimana pelaksanaan melalui tahapan-tahapan tertentu.
Hal ini
serta
peraturan.
Pengukuran
pelaksanaan
dan
perbandingannya berupa kegiatan penilaian terhadap hasil yang nyatanyata dicapai melalui perbandingan terhadap apa yang seharusnya dicapai
sesuai dengan tolok ukur yang telah ditentukan. Sedangkan tindakan
perbaikan
berupa
kebijaksanaan
dan
penyesuaian
terutama
ketentuan-ketentuan
penyesuaian
serta
dengan
terhadap
pemberian
melakukan tindakan,
pilihan atau cara atau alat dari sejumlah alternatif yang tersedia dalam
rangka mencapai tujuan yang hendak dicapai. Kondisi dan norma serta
situasi penting lainnya kesemuannya membatasi kebebasan aktor.
tentang
selisih kurang sebesar 2,4% dari jumlah dana yang, yang seharusnya ditransfer
ke desa melalui APBD. Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Susilo,
(2007) yang meneliti ketimpangan fiskal antar desa dan formulasi Alokasi
Dana desa ( ADD) menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan penerimaan ADD
masing-masing
desa
pendistribusian ADD.
antara
pendistribusian
ADD
dengan
simulasi
masyarakat dalam pembangunan yang didanai dari alokasi dana desa. Oleh
karena itu penelitian ini akan meneliti tentang akuntabilitas pengelolaan
Alokasi Dana Desa. Secara ringkas, hasil penelitian sebelumnya ditampilkan
dalam tabel 2.1, berikut ini:
TABEL 2.1
HASIL PENELITIAN SEBELUMNYA
No.
1.
Peneliti, tahun
Casmidi (2004),
Judul
Ketimpangan Fiscal
Horizontal dan Formula
Dana Alokasi Desa
(DAD)
Hasil penelitian
terjadinya ketimpangan fiskal antar desa
yang tinggi dan adanya perbedaan
pembobotan antara model celah fiskal
dengan model pembobotan dana alokasi desa
tahun 2003 dan kualitasnya dan keberhasilan
mendapatkan DAD tergantung pada
responsivitas penyelengara pemerintahan di
kabupaten
2.
Susilo, Aden
Andri (2006)
3.
Susilo, Budi
(2007)
4.
Hartono (2008)
Peraturan Bupati
Pedoman
penyusunan APB Desa, perubahan APB Desa, perhitungan APB Desa, dan
pertanggungjawaban pelaksanaan APB Desa ditetapkan dengan Peraturan
Bupati/Walikota.
Peraturan
pemerintah
tersebut
ditindaklanjuti
oleh
guna
mendukung
keterbukaan
dan
Perencanaan
ADD
-
Partisipatif
Transparansi
Pelaksanaan
ADD
-
Transparansi
Akuntabilitas
Pertanggungjawaban
ADD
-
Akuntabilitas
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Dilihat dari obyek dan metode analisis yang digunakan, maka
penelitian ini termasuk dalam tipe penelitian deskriptif kualitatif. Tipe
penelitian ini berusaha mendeskripsikan gambaran yang senyatanya dari
fenomena yang terjadi pada pengelolaan dana desa, khususnya Alokasi Dana
Desa
di
wilayah
Kecamatan
Tlogomulyo.
Oleh
karena
merupakan
dianggap juga
bertujuan
memahami
respon
atas
keberadaan
diwakili oleh Kepala Desa, Sekretaris Desa dan Bendahara, sedangkan pihak
LPMD diwakili oleh ketua dan anggota yang berkompeten dalam pengelolaan
ADD. Selain itu untuk memperoleh data yang berkaitan dengan pengawasan,
informan yang dipilih adalah Camat, Sekretaris Kecamatan (Sekcam), Kepala
Seksi Pemberdayaan Masyarakat Desa
Desa (BPD).
3.3. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian akuntabilitas pengelolaan Alokasi Dana Desa ini
adalah di desa-desa di wilayah Kecamatan Tlogomulyo Kabupaten
Temanggung. Pemilihan lokasi ini dengan pertimbangan karena tingkat
akuntabilitas pengelolaan Alokasi Dana Desa yang dilaksanakan oleh
data
yang
dianggap
penting
kemudian
melakukan
pengkodean data.
3.5.3.
Membaca transkrip untuk mengidentifikasi kemungkinan tematemamyang muncul. Tema ini dapat memodifikasi proses pengambilan
data;
tape recorder
tambahan-tambahan
pemikiran,
pertanyaan-
pertanyaan.
3.6.5 Mengembangan interprestasi data dari hasil wawancara dan pengamatan,
sesuai dengan tema dan tujuan penelitian dan menuangkan dalam draft
laporan yang telah terstruktur dalam sistematika laporan.
3.6.7
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 . Deskripsi Wilayah Penelitian
Kondisi fisik dasar suatu wilayah mempunyai peran yang penting,
karena dapat mengetahui faktor-faktor alami untuk mengetahui keadaan dan
potensi yang ada di suatu kawasan sehingga dapat diketahui aktivitas yang
sesuai di kawasan tersebut. Fisik alami yang ada di kawasan berfungsi sebagai
wahana atau penampung aktivitas penduduk, sebagai suatu sumber daya alam
yang cukup mempengaruhi perkembangan kawasan dan sebagai pembentuk
pola aktivitas penduduk.
Batas-batas wilayah Kecamatan Tlogomulyo secara geografis adalah
sebagai berikut :
a. Sebelah Utara
: Kecamatan Bulu
b. Sebelah Selatan
: Kecamatan Tembarak
c. Sebelah Barat
: Kecamatan Bulu
d. Sebelah Timur
: Kecamatan Temanggung
kurang lebih 2.372 Ha, yang terbagi dalam 12 (dua belas) desa. Secara rinci
dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini.
Tabel 4.1 : Desa dan Luas Wilayah di Kecamatan Tlogomulyo Tahun 2008
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
DESA
Tlogomulyo
Candisari
Sriwungu
Langgeng
Losari
Balerejo
Legoksari
Tlilir
Gedegan
Pagersari
Tanjungsari
Kerokan
LUAS WILAYAH
(Ha)
155
105
128
96
377
112
187
172
66
733
144
97
%
6.5
4.4
5.4
4.0
15.9
4.7
7.9
7.3
2.8
30.9
6.1
4.1
2372
Tabel 4.2: Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Dan Jumlah Rumah
Tangga Di Kecamatan Tlogomulyo Tahun 2008
Jumlah Penduduk (Jiwa)
Perempuan
Laki-laki
1
Tlogomulyo
966
896
2
Candisari
1.184
1.148
3
Sriwungu
621
607
4
Langgeng
1.004
986
5
Losari
1.256
1.243
6
Balerejo
275
265
7
Legoksari
1.914
1.864
8
Tlilir
801
787
9
Gedegan
605
588
10 Pagersari
1.946
1.807
11 Tanjungsari
2.077
1.955
12 Kerokan
513
447
Jumlah
13.698
13.079
Sumber : Kecamatan Tlogomulyo Dalam Angka, 2008
No
Desa
Jumlah Total
(Jiwa)
Jumlah Rumah
Tangga
1.862
2.332
1.228
1.990
2.499
540
3.778
1.588
1.193
3.753
4.032
960
26.777
391
543
293
486
618
119
1.056
387
288
925
913
211
6.456
Desa
Tlogomulyo
Candisari
Sriwungu
Langgeng
Losari
Balerejo
Legoksari
Tlilir
Gedegan
Pagersari
Tanjungsari
Kerokan
Jumlah
Blm/
Tdk
pernah
Sklh
Blm
tmt SD
373
179
397
278
622
39
468
368
136
625
316
275
159
192
85
230
215
35
462
152
81
325
405
98
456
912
377
324
875
263
987
359
396
698
701
191
783
933
297
656
587
156
1.379
356
437
1.622
1.720
185
4.197
2.511
6.892
9.449
Tdk
Tmt
SD
Tmt
SD
SLTA
D1/D2
/D3
44
55
39
156
155
14
98
168
112
95
462
29
25
27
28
297
28
25
325
169
26
328
379
176
13
13
2
23
9
5
24
5
33
23
2
9
21
3
26
8
3
35
11
5
27
26
4
1.495
1.892
157
184
SLTP
S-1
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Desa
Tlogomulyo
Candisari
Sriwungu
Langgeng
Losari
Balerejo
Legoksari
Tlilir
Gedegan
Pagersari
Tanjungsari
Kerokan
Jumlah
di
L
169
92
257
118
381
177
174
119
114
615
181
189
2666
2686
0-14
6522
7112
1012
1164
tentang Pedoman
Ketentuan
tersebut
menunjukkan
komitmen
dari
Pendapat
menumbuhkan
informan
tingkat
tersebut
partisipasi
memberikan
masyarakat
sinyal
desa,
bahwa
dalam
khususnya
dalam
Musrenbangdes
tersebut
merupakan
forum
dalam
pengambilan
keputusan
dan
menentukan
bersangkutan,
sehingga
benar-benar
dapat
merespon
partisipasi
masyarakat
dilakukan
dalam
rangka
langsung
maupun
melalui
institusi
yang
mewakili
desa
harus
dimulai
dari
konsep
pemberdayaan
agar
mempunyai
kemampuan
atau
keberdayaan
atau
juga
dilaksanakan
dalam
rangka
pemberdayaan
Desa
selaku
penangungjawab
ADD
mengadakan
ADD
didasarkan
pada
skala
prioritas
hasil
alokasi dana desa. Hal ini didukung oleh pernyataan informan sebagai
berikut:
Musyawarah desa seperti ini sangat banyak manfaatnya bagi
masyarakat. Kami bisa ngangsu kawruh dari bapak-bapak di
tingkat kecamatan maupun kabupaten tentang banyak hal
pembangunan. Rembug desa seperti ini juga bisa digunakan
sebagai sarana untuk memikirkan bersama-sama bagaimana desa
ini menjadi lebih baik. Selain itu dari sisi organisasi, masyarakat
jadi banyak belajar menghargai pendapat orang lain dan
mengorbankan kepentingan pribadi demi kepentingan
masyarakat seluruhnya. . .
(Hasil wawancara dengan MY, pada tanggal, 24 Oktober 2009)
%
100
100
89
93
80
100
91
%
100
100
89
95
86
100
92
%
100
100
89
93
86
100
92
%
100
91
89
88
93
100
91
Jumlah
Undangan
1
7
9
15
10
1
65
Jumlah
Hadir
1
7
8
13
9
1
59
&
100
100
89
87
90
100
90
Desa
Tlogomulyo
Candisari
Sriwungu
Langgeng
Losari
Balerejo
Legoksari
Tlilir
Gedegan
Pagersari
Tanjungsari
Kerokan
Jumlah
Jumlah ADD
Rp
85,311,000
Rp
84,048,000
Rp
100,853,000
Rp
81,529,000
Rp
121,522,000
Rp
85,576,000
Rp
79,198,000
Rp
88,705,000
Rp
79,332,000
Rp
93,566,000
Rp
92,885,000
Rp
73,597,000
Rp 1,066,122,000
Swadaya
%
Masyarakat
Rp
27.84
23,750,000
Rp 16,065,000
19.10
Rp
2.20
2,220,000
Rp
8.28
6,750,000
Rp
5.76
7,000,000
Rp
Rp
12.63
10,000,000
Rp
5.64
5,000,000
Rp
3.15
3,500,000
Rp
86.57
81,000,000
Rp
30.14
28,000,000
Rp
2.72
2,000,000
Rp 184,276,000 17.28
memiliki
perhatian
dan
komitmen
yang
tinggi
dalam
dengan
Sedangkan
ADD
yang
dialokasikan
untuk
pemberdayaan
dana
yang
dialokasikan
pada
kegiatan
Tabel 4.11 :
No
Desa
1
1
2
Tlogomulyo
Candisari
Sriwungu
Uraian
Besarnya
(Rp.)
4
3
1. Penyelenggaraan Pemerintahan Desa :
a. Tunjangan Aparatur Pemerintah Desa
7.500.000
b. Operasional Pemerintah Desa
13.209.000
c. Operasional BPD
4.000.000
2. Pemberdayaan Masyarakat :
a. Pembangunan Sarpras Fasilitas Umum
48.002.000
b. Penguatan Kapasitas Lemb.Kemasy
12.600.000
Jumlah (1 + 2)
85.311.000
1. Penyelenggaraan Pemerintahan Desa :
a. Tunjangan Aparatur Pemerintah Desa
7.500.000
b. Operasional Pemerintah Desa
20.0000.000
c. Operasional BPD
4.000.000
2. Pemberdayaan Masyarakat :
a. Pembangunan Sarpras Fasilitas Umum
50.436.000
b. Penguatan Kapasitas Lembaga Kemasy 17.204.000
Jumlah (1 + 2)
84.048.000
1. Penyelenggaraan Pemerintahan Desa :
a. Tunjangan Aparatur Pemerintah Desa
11.340.000
b. Operasional Pemerintah Desa
21.000.000
c. Operasional BPD
5.000.000
2. Pemberdayaan Masyarakat :
a. Pembangunan Sarpras Fasilitas Umum
48.763.000
b. Penguatan Kapasitas Lembaga Kemasy 15.250.000
Jumlah (1 + 2) 100.853.000
Keterangan
5
Senderan jalan
Pemb. jalan
senderan jalan,
Pengeras. jalan
1
4
2
Langgeng
Losari
Balerejo
Legoksasri
Tlilir
9.
Gedegan
3
4
5
1. Penyelenggaraan Pemerintahan Desa :
a. Tunjangan Aparatur Pemerintah Desa
6.260.000
b. Operasional Pemerintah Desa
10.740.000
c. Operasional BPD
4.000.000
2. Pemberdayaan Masyarakat :
a. Pembangunan Sarpras Fasilitas Umum
50.579.000 Pemb gd TK
b. Penguatan Kapasitas Lembaga Kemasy
9.950.000
Jumlah (1 + 2)
81.529.000
1. Penyelenggaraan Pemerintahan Desa :
a. Tunjangan Aparatur Pemerintah Desa
9.240.000
b. Operasional Pemerintah Desa
33.200.000
c. Operasional BPD
5.500.000
2. Pemberdayaan Masyarakat :
a. Pembangunan Sarpras Fasilitas Umum
53.782.000 Rehab TK
b. Penguatan Kapasitas Lembaga Kemasy 19.800.000
Jumlah (1 + 2) 121.522.000
1. Penyelenggaraan Pemerintahan Desa :
a. Tunjangan Aparatur Pemerintah Desa
9.540.000
b. Operasional Pemerintah Desa
16.336.000
c. Operasional BPD
4.000.000
2. Pemberdayaan Masyarakat :
a. Pembangunan Sarpras Fasilitas Umum
42.300.000 Pem Balai Desa
b. Penguatan Kapasitas Lembaga Kemasy 13.400.000
Jumlah (1 + 2)
85.576.000
1. Penyelenggaraan Pemerintahan Desa :
a. Tunjangan Aparatur Pemerintah Desa
6.240.000
b. Operasional Pemerintah Desa
20.810.000
c. Operasional BPD
4.500.000
2. Pemberdayaan Masyarakat :
Pem. jembatan
a. Pembangunan Sarpras Fasilitas Umum
30.000.000 Tralis kantor
b. Penguatan Kapasitas Lembaga Kemasy 13.200.000
Jumlah (1 + 2)
79.198.000
1. Penyelenggaraan Pemerintahan Desa :
a. Tunjangan Aparatur Pemerintah Desa
7.440.000
b. Operasional Pemerintah Desa
9.560.000
c. Operasional BPD
4.500.000
2. Pemberdayaan Masyarakat :
a. Pembangunan Sarpras Fasilitas Umum
56.205.000 Rehab Balai Desa
b. Penguatan Kapasitas Lembaga Kemasy 13.000.000
Jumlah (1 + 2)
88.705.000
1. Penyelenggaraan Pemerintahan Desa :
a. Tunjangan Aparatur Pemerintah Desa
5.580.000
b. Operasional Pemerintah Desa
13.620.000
10
11.
12
Pagersari
Tanjungsari
Kerokan
3
c. Operasional BPD
2. Pemberdayaan Masyarakat :
a. Pembangunan Sarpras Fasilitas Umum
b. Penguatan Kapasitas Lembaga Kemasy
Jumlah (1 + 2)
1. Penyelenggaraan Pemerintahan Desa :
a. Tunjangan Aparatur Pemerintah Desa
b. Operasional Pemerintah Desa
c. Operasional BPD
2. Pemberdayaan Masyarakat :
a. Pembangunan Sarpras Fasilitas Umum
b. Penguatan Kapasitas Lembaga Kemasy
Jumlah (1 + 2)
1. Penyelenggaraan Pemerintahan Desa :
a. Tunjangan Aparatur Pemerintah Desa
b. Operasional Pemerintah Desa
c. Operasional BPD
2. Pemberdayaan Masyarakat :
a. Pembangunan Sarpras Fasilitas Umum
b. Penguatan Kapasitas Lembaga Kemasy
Jumlah (1 + 2)
1. Penyelenggaraan Pemerintahan Desa :
a. Tunjangan Aparatur Pemerintah Desa
b. Operasional Pemerintah Desa
c. Operasional BPD
2. Pemberdayaan Masyarakat :
a. Pembangunan Sarpras Fasilitas Umum
b. Penguatan Kapasitas Lembaga Kemasy
c. Bantuan Pembentukan BPD
d. Bantuan Pelaksanaan Pilkades
e. Penguatan Modal Kel Ek. Produktif
Jumlah (1 + 2)
4
4.000.000
42.828.000
13.304.000
79.332.000
5
Talud
Pengerasan jln
16.800.000
17.916.000
5.500.000
40.000.000
13.350.000
93.566.000
Pelebaran jalan
10.680.000
20.000.000
4.500.000
45.025.000
12.680.000
86.506.000
Pem. Senderan
Pemb Gd PKK
8.760.000
12.239.500
4.500.000
27.797.500
20.300.000
.500.000
4.000.000
5.500.000
73.597.000
Hasil
perencanaan
tersebut
akan
menjadi
pedoman
belum
sepenuhnya
baik.
Namun
hal
ini
merupakan
tersebut
juga
disambut
positif
oleh
kalangan
juga
menjunjung
tinggi
prinsip
partisipatif
dalam
pelaksanaan
program
ADD
kepada
2000:
75)
adalah
tanggung
gugat
dari
Pertanggungjawaban
Kabupaten
Temanggung
ADD
terintegrasi
di
Kecamatan
dengan
Tlogomulyo
pertanggungjawaban
kepada
masyarakat
dilakukan
secara
periodik setiap tiga bulan sekali melalui forum evaluasi pelaksanaan ADD
yang dipimpin oleh Kepala Desa.
Untuk keterbukaan pengelolaan ADD kami mengundang BPD,
LPMD, dan tokoh-tokoh masyarakat setiap 3 bulan sekali untuk
melakukan evaluasi pelaksanaan program ADD yang sudah saya
laksanakan
(Hasil wawancara dengan SRT, pada tanggal, 24 Oktober 2009).
telah
menerapkan
prinsip-prinsip
transparansi
dalam
untuk
pengelolaan
administrasi
keuangan,
Informasi-informasi
pertanggungjawaban
Tlogomulyo
tersebut
pelaksanaan
Kabupaten
menunjukkan
program
Temanggung
telah
ADD
bahwa
di
sistem
Kecamatan
menerapkan
prinsip
Hal
tersebut
merupakan
perpaduan
antara
pengetahuan
Jabatan
1
2
3
4
Kepala Desa
Sekretaris Desa
Kepala Seksi
Kepala Urusan
Jumlah
SD
2
19
12
33
Tingkat Pendidikan
SMP SMA
S1
7
4
1
3
4
1
7
9
1
9
9
26
22
3
Jumlah
S2
12
12
36
26
86
akuntabilitas
pembangunan
dapat
disajikan
hasil-hasil
Desa
Tlogomulyo
Candisari
3
4
5
6
7
Sriwungu
Langgeng
Losari
Balerejo
Legoksari
8
9
Tlilir
Gedegan
10
11
Pagersari
Tanjungsari
12
Kerokan
Hasil
Sangat Baik
Baik
Baik
Baik
Kurang Baik
Baik
Sangat baik
Baik
baik
baik
Sangat Baik
Baik
Kurang baik
baik
Baik
Baik
Kurang Baik
Sumber : Laporan Laporan Akhir ADD Kecamatan Tlogomulyo tahun 2008 dan Hasil
observasi
lapangan
Tlogomulyo
85,311,000
Pertanggungjawaban
Fisik
Keuangan
100 %
Belum Lengkap
Candisari
84,048,000
100 %
Belum Lengkap
Sriwungu
100,853,000
100 %
Lengkap
Langgeng
81,529,000
100 %
Belum Lengkap
Losari
121,522,000
100 %
Belum Lengkap
Balerejo
85,576,000
100 %
Belum Lengkap
Legoksari
79,198,000
100 %
Belum Lengkap
Tlilir
88,705,000
100 %
Belum Lengkap
Gedegan
79,332,000
100 %
Belum Lengkap
10
Pagersari
93,566,000
100 %
Belum Lengkap
11
Tanjungsari
92,885,000
100 %
Belum Lengkap
12
Kerokan
73,597,000
100 %
Belum Lengkap
Jumlah
1,066,122,000
No
Desa
Alokasi ADD
(Rp)
pelaksanaan,
pengendalian
dan
pertanggungjawaban
2. Rendahnya
kompetensi
maupun
tingkat
penddidikan
aparat
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Akuntabilitas Pengelolaan Alokasi Dana Desa di Kecamatan Tlogomulyo
Kabupaten Temanggung, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut.
1. Perencanaan program ADD (Alokasi Dana Desa) di 12 desa se Kecamatan
Tlogomulyo secara bertahap telah melaksanakan konsep pembangunan
partisipatif masyarakat desa yang dibuktikan dengan penerapan prinsip
partisipatif, responsif, transparansi. guna pembelajaran sumber daya
masyarakat desa dalam rangka mewujudkan pemberdayaan masyarakat desa
melalui forum Musrenbangdes (Musyawarah Perencanaan Pembangunan
Desa).
2. Pelaksanaan program ADD (Alokasi Dana Desa) di Kecamatan Tlogomulyo
telah
menerapkan
prinsip-prinsip
partisipatif,
responsif,
transparan.
ADD.
Oleh
karena
itu
pemahaman
prinsip
partisipatif,
DAFTAR PUSTAKA
Haryanto, Sahmuddin, dan Arifuddin, 2007. Akuntansi Sektor Publik. Edisi Pertama:
Universitas Diponegoro. Semarang.
Hartono, Eko Budi 2008, Pembangunan Partisipatif Masyarakat Desa
Implementasinya dalam Program Alokasi Dana Desa, Tesis S-2 Sekolah
Pascasarjana UNSOED Purwokerto (tidak dipublikasikan).
Hossein, Benjamin, 1997, Berbagai Faktor yang mempengaruhi Besarnya Otonomi
Daerah Tingkat II, Suatu Kajian Desentralisasi dan Otonomi Daerah
Dari Segi Ilmu Administrasi Negara (Desentralisasi), Jakarta.
Huberman dan Miles, 1992, Analisis Data Kualitatif, UI Press, Jakarta.
Hudayana, Bambang dan Tim Peneliti FPPD, 2005, Peluang Pengembangan
Partisipasi Masyarakat melalui Kebijakan Alokasi Dana Desa,
Pengalaman Enam Kabupaten, Makalah disampaikan pada Pertemuan
Forum Pengembangan Partisipasi Masyarakat (FPPM) di Lombok Barat
27-29 Januari 2005.
Kaho, Yosef Riwu. 1997, Prospek Otonomi Daerah Di Negara Republik Indonesia,
PT. Gravindo Persada, Jakarta.
Kecamatan Tlogomulyo Dalam Angka 2008, Kerja sama BAPPEDA dan Badan
Pusat Statistik Kabupaten Temanggung
Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pengawas Kabupaten Temanggung , bulan Maret
dan April tahun 2009,
Lembaga Administrasi Negara dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
RI 2000, Akuntabilitas dan Good Governance, Modul 1-5, Modul
Sosialisasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP),
LAN BPKP RI, Jakarta.
Simanjutak, Robert dan Hidayanto, Djoko, 2002, Dana Alokasi Umum di Masa
Depan dalam Sidik, Makhmud, Mahi, Raksaka, Simanjutak, Robert dan
Brodjonegoro, Bambang, 2002, Dana Alokasi Umum, Konsep, Hambatan
dan Prospek di Era Otonomi Daerah, LPEM FE UI, MPKP FE UI, Dirjen
PKPD, Kompas, Jakarta.
Sulistiyani, Ambar Teguh, 2004, Kemitraan dan Model-Model Pemberdayaan, Gava
Media, Yogyakarta.
Sujamto, 1996, Aspek-aspek Pelaksanaan Otonomi Daerah, Bina Aksara, Jakarta.
Suparmoko, 2002, Ekonomi Publik, Andi, Yogyakarta
Susilo, Aden Andri, 2006, Formula Alokasi Dana Desa (ADD) di Kabupaten
Kebumen,
2005, Tesis S-2 Sekolah Pascasarjana UGM (tidak
dipublikasikan).
Susilo, Budi 2007, Ketimpangan Fiskal Antar Desa dan Formulasi Alokasi Dana
Desa ( ADD) di Kabupaten Magelang Tahun 2002 2007 Tesis S-2
Sekolah Pascasarjana UGM (tidak dipublikasikan).
Tjokroamidjojo, Bintoro, 2000, Good Governance (Paradigma Baru Manajemen
Pembangunan), UI Press, Jakarta.
Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.