Professional Documents
Culture Documents
HIPEREMESIS
GRAVIDARUM
PEMBIMBING :
dr. David Allorante, Sp.OG
DISUSUN OLEH :
Ade Laksono
030.10.002
030.10.174
030.10.242
PENDAHULUAN
LAPORAN KASUS
IDENTITAS
IDENTITAS PASIEN
Nama
Jenis Kelamin
Umur
27 tahun
Pendidikan
SMP
Pekerjaan
Agama
Islam
Alamat
Suku
Sunda
Tgl Masuk RS
9 Maret 2015
IDENTITAS SUAMI
Ny. U
Nama
Perempuan
Umur
Pekerjaan
Alamat
Tn. D
30 tahun
Pendidikan
SMP
Pedagang
Agama
Islam
Suku
Sunda
II. ANAMNESIS
Keluhan Utama
Muntah sejak 3 hari
Keluhan Tambahan
Mual, pusing, nyeri ulu hati, nafsu makan berkurang, penurunan berat badan
selama kehamilan.
(-)
Riwayat Haid
HPHT
: 23-10-2014
: 30-07-2015
Kencing Manis
(-)
Taksiran Partus
Asma
(-)
Alergi
(-)
Menarche
Riwayat operasi
(-)
(-)
Siklus Haid
hari)
: 14 tahun
: teratur (antara 28-30
Lama Haid
: 4-6 hari
Banyaknya
Dismenorre : (-)
Riwayat Perkawinan
Status
: Menikah, 1x
: 22 tahun (tahun
Riwayat Kebiasaan
Merokok
(-)
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Tampak sakit sedang (lemah, pucat)
Kesadaran : Compos mentis
Tanda vital
Tekanan darah
Nadi
: 100/60 mmHg
: 92x/menit, reguler
Pernapasan : 18x/menit
Suhu
: 36,4oC
ANTROPOMETRI
BB : 55 KG
TB : 165 cm
BMI : 20,20
Status Generalis
Kepala dan Wajah
Kepala
: Normosefali
Wajah
: Tampak simetris
Mata
Kedua mata tampak cekung
Konjunctiva
Sklera
Pupil
Refleks cahaya
: +/+
: (-)
Kelenjar Tiroid
: JVP 5 -1 cmH20
Thorax
1. Paru
Suara napas vesikuler dikedua lapang paru, tidak terdengar ronkhi atau wheezing
dikedua lapang paru.
2. Jantung
Bunyi jantung I-II normal, irama reguler, tidak terdengar split, murmur, ataupun gallop.
Abdomen
Inspeksi : Perut tampak datar.
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Ekstremitas atas
Sinistra
Deformitas
(-)
(-)
Akral
Hangat
Hangat
2 detik
Lain-lain
Dekstra
Oedem (-)
Sinistra
Deformitas
(-)
(-)
Akral
Hangat
Hangat
2 detik
Lain-lain
Oedem (-)
STATUS OBSTETRI
TFU
DJJ
Inspeksi genitalia
Inspekulo
Vaginal toucher
tidak dilakukan
Parameter
Hasil
Satuan
Nilai Rujukan
Hemoglobin
11,7
g/dl
12,0 16,0
Leukosit
7,250
/L
3,80 10,60
Trombosit
233.000
/ L
150 440
Hematokrit
35,0 47,0
Masa perdarahan
33,8
2
Menit
13
Masa pembekuan
10
Menit
5 11
Golongan darah
B (+)
HbsAg rapid
Non reaktif
Tes kehamilan
(+) / Positif
Pos/Neg
GDS
82
mg/dl
<140
10
b. Urinalisa
fisik/kimiawi
No.
Parameter
Hasil
Satuan
Nilai Rujukan
Warna
Kuning
Kekeruhan
Jernih
pH
6,0
4,80 7,50
Protein
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Glukosa
Keton
(+) 3
Negatif
Sedimen :
Epitel
(+) 1
/ lpb
Leukosit
01
/ lpb
<6
Eritrosit
01
/ lpb
<1
Kristal
Negatif
Silinder
Negatif
Bakteri
c.
USG
CRL
: 582 mm
RESUME
Genitalia
Inspeksi
DIAGNOSIS KERJA
Hiperemesis Gravidarum pada G1P0A0
Hamil 12-13 minggu
PENATALAKSANAAN
Observasi keadaan umum, tanda vital,
tanda-tanda dehidrasi
Rawat ruangan
PROGNOSIS
Ad vitam
: Ad bonam
FOLLOW UP HARIAN
(10/3/15 s/d 12/3/15)
Mual (+), muntah 4 kali sejak datang ke RSUD Karawang, berisi campuran makanan dan minuman, berwarna kekuningan, pusing (+), nyeri pada ulu hati (+),
mulai bisa makan dan minum sedikit, BAK lancar berwarna kuning jernih, belum BAB
Keadaan umum
: 84x/menit
Pernapasan
Suhu
: 18x/menit
: 36,7oC
Pemeriksaan fisik :
Status Generalis :
Kepala
Leher
Toraks
Abdomen
: Tampak datar, supel, nyeri tekan (-), bising usus (+) normal
Ekstremitas : Akral hangat, CRT < 2 detik, oedem ekstremitas -/Status Obstetri :
SF 1x1 po
Tanggal 10 Maret
2015
Mual (+) namun sudah berkurang, muntah (+) 1x/hari, pusing (-), nyeri pada ulu hati (+), BAK lancar berwarna kuning jernih, belum BAB
Keadaan umum
: 80x/menit
Pernapasan
: 18x/menit
Suhu
: 36,6oC
Tanggal 11 Maret
2015
Pemeriksaan fisik :
Status Generalis :
O
Kepala
: Konjunctiva pucat : -/- Sklera ikterik -/- Mata tidak tampak cekung
Leher
Toraks
Abdomen
: Tampak datar, supel, nyeri tekan (-), bising usus (+) normal
Laboratorium
Urinalisis kimawi
Status Obstetri :
SF 1x1 po
No
1
Parameter
Hasil
Keton
(+) 1
Satuan
Nilai Rujukan
Negatif
Mual (+), muntah (-), pusing (-), nyeri pada ulu hati (+), BAK lancar berwarna kuning jernih, belum BAB
Keadaan umum
: 80x/menit
Pernapasan
: 18x/menit
Suhu
: 36,6oC
Tanggal 12 Maret
2015
Pemeriksaan fisik :
Status Generalis :
O
Kepala
: Konjunctiva pucat : -/- Sklera ikterik -/- Mata tidak tampak cekung
Leher
Toraks
Abdomen
: Tampak datar, supel, nyeri tekan (-), bising usus (+) normal
Status Obstetri :
Boleh pulang
Laboratorium
Hematologi
No.
Parameter
Hasil
Satuan
Nilai Rujukan
Hemoglobin
11,9
g/dl
12,0 16,0
2
3
4
Leukosit
Trombosit
Hematokrit
Keton
7,200
/L
236.000
/ L
33,9
%
Urinalisis kimiawi
Negatif
3,80 10,60
150 440
35,0 47,0
Negatif
ANALISA KASUS
Telah dirawat seorang pasien perempuan, berusia 27 tahun pada tanggal 9 Maret
2015 dengan :
HIPEREMESIS GRAVIDARUM
a. Anamnesis
b. Pemeriksaan fisik
c. Pemeriksaan penunjang
ANAMNESIS
Pada pasien dalam kasus ini, terdapat gejalagejala Hiperemesis Gravidarum yang sesuai
dengan kepustakaan
Mengakibatkan :
Gangguan asupan nutrisi secara oral
Gangguan gizi
kadar
human
chorionic
gonadotropin (hCG) menginduksi
ovarium untuk memproduksi estrogen
merangsang mual dan muntah.
kadar hormon progesteron pada
kehamilan
berakibat
pada
melemahnya kontraksi otot polos saluran
pencernaan
pergerakan
motilitas
pencernaan berkurang terjadi refleks
muntah setiap kali makan.
Nyeri uluhati :
Muntah yang berlebihan iritasi pada
mukosa lambung ditambah dengan motilitas
usus yang berkurang pada wanita hamil
pemaparan mukosa lambung terhadap asam
lambung lebih lama nyeri epigastrium.
PEMERIKSAAN FISIK
Mata
Status obstetrik
Inspeksi
: datar
Tanda-tanda
dehidrasi
Usia
kehamilan 12
minggu
Pemeriksaan Dalam
I : v/u tenang, tidak tampak keluar cairan dari
vagina, perdarahan aktif (-)
Io : portio livid, licin, ostium tertutup
VT : tidak dilakukan
Tanda
kehamilan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Lab :
CRL : 582 mm
PRINSIP TATALAKSANA
Rawat ruangan
Terapi medikamentosa :
SF 1x1 po
Terapi edukasi :
Small
frequent
feeding,
yaitu
mengonsumsi makanan dan minuman
sedikit namun sering, bertujuan untuk
membantu mengurangi gejala mual
dan muntah.
Menghindari makanan yang bersifat
merangsang, seperti makanan pedas
dan berlemak.
Tujuan terapi yang pertama pada pasien dengan hiperemesi gravidarum adalah untuk
memperbaiki keadaan umum pasien dan mengatasi dehidrasi,
Pada pasien ini, awalnya diberikan terapi parenteral sehingga keluhan mual, muntahnya berkurang.
Cairan yang diberikan untuk rehidrasi ialah infuse RL : Dextrose 5% = 1:1/8 jam.
Cairan dextrose diberikan karena diharapkan tubuh akan mempergunakan karbohidrat sebagai sumber
energi.
Neurobion mencegah mual dan muntah sekaligus untuk mencegah terjadinya Ensefalopati
Wernicke.
Ondansentron merupakan antagonis 5-HT3 yang bekerja pada sistem saraf SSP dan
perifer. Target utama zat ini adalah SSP mengurangi mual yang dialami pasien,
meningkatkan pengosongan lambung.
Asam folat merupakan suplemen bagi ibu hamil karena merupakan vitamin yang
membantu dalam pembentukan tulang belakang janin.
PRINSIP TATALAKSANA
Penilaian
keberhasilan
terapi
pasien
dengan
hiperemesis
gravidarum dilakukan secara klinis
dan laboratoris.
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Hiperemesis gravidarum (HG) adalah mual dan
muntah hebat dalam masa kehamilan yang
dapat
menyebabkan
kekurangan
cairan,
penurunan berat badan, atau gangguan elektrolit
sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari dan
membahayakan janin di dalam kandungan. 3
EPIDEMIOLOGI
FAKTOR RESIKO
Kehamilan sebelumnya
gravidarum
dengan
hiperemesis
Faktor psikologis,
ETIOLOGI
a.
Hormon
b.
Psikogenik
c.
d.
e.
Helicobacter pylori
Dalam
sistem
sirkulasi,
dapat
terjadi
hemokonsentrasi sehingga terjadi peningkatan
persentase hemoglobin, jumlah sel darah merah
dan nilai hematokrit. Selain itu, terdapat jumlah
sel darah putih dengan peningkatan eosinofil.
Selain
itu,
terjadi
pengurangan
cairan
ekstraseluler.7
PATOFISIOLOGI
Ada yang menyatakan bahwa perasaan mual adalah akibat dari
meningkatnya kadar estrogen, oleh karena keluhan ini terjadi
pada trimester pertama. Pengaruh fisiologik hormon estrogen ini
tidak jelas, mungkin berasal dari sistem saraf pusat atau akibat
berkurangnya pengosongan lambung. Penyesuaian terjadi pada
kebanyakan wanita hamil, meskipun demikian mual dan muntah
dapat berlangsung berbulan-bulan.(2). Hiperemesis gravidarum
yang merupakan komplikasi mual dan muntah pada hamil muda,
bila terjadi terus-menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan
tidak imbangnya elektrolit dengan alkalosis hipokloremik. Belum
jelas mengapa gejala-gejala ini hanya terjadi pada sebagian
kecil wanita, tetapi faktor psikologik merupakan faktor utama, di
samping pengaruh hormonal. Yang jelas, wanita yang sebelum
kehamilan sudah menderita lambung spastik dengan gejala
tidak suka makan dan mual, akan mengalami emesis
gravidarum yang lebih berat.(,2)
MANIFESTASI KLINIS
Hiperemesis gravidarum bermanifestasi antara minggu 4 dan 10 dan menghilang
pada minggu 20 kehamilan.5 Puncaknya terjadi pada antara minggu 8 dan minggu
12. Hanya pada kasus yang sangat jarang, berlanjut hingga trimester kedua. 6
Emesis gravidarum
Hiperemis gravidarum
hari
Tingkatan 1
Mual muntah terus-menerus yang mempengaruhi keadaan umum penderita, ibu merasa
lemah, intoleransi terhadap makanan dan minuman, berat badan menurun dan nyeri
epigastrium. Frekuensi nadi meningkat sekitar 100 kali per menit, tekanan darah sistolik
menurun, turgor kulit berkurang, lidah kering, mata cekung, urin sedikit tetapi masih
normal.
Tingkatan II
Penderita tampak lebih lemah dan apatis, turgor kulit lebih mengurang lidah mengering
dan tampak kotor, nadi 100-140x permenit, suhu kadang-kadang naik dan mata sedikit
ikterik. Berat badan turun dan mata cekung, tensi turun, hemokonsentrasi, oliguria dan
konstipasi. Dapat pula tercium aseton dalam hawa pernapasan, karena mempunyai
aroma yang khas dan dapat pula ditemukan dalam kencing.(1,)
Tingkatan III
Keadaan umum lebih parah, muntah berhenti, kesadaran menurun dari somnolen sampai
koma, nadi kecil dan cepat, suhu meningkat dan tensi menurun.3 Komplikasi fatal terjadi
pada susunan saraf yang dikenal sebagai ensefalopati Wernicke, dengan gejala
nistagmus, diplopia dan perubahan mental. Dapat terjadi ikterus, sianosis, ganggguan
jantung, bilirubin, dan proteinura dalam urin.3
KRITERIA DIAGNOSIS
1
Anamnesis
: Tenggorokan terasa kering dan terus-menerus merasa haus, kulit menjadi keriput
(dehidrasi), berat badan mengalami penyusutan
Fungsi vital
: nadi meningkat 100x permenit, tekanan darah menurun pada keadaan berat,
subfebril dan gangguan kesadaran (apatis-koma).
Fisik : dehidrasi, kulit pucat, ikterus, sianosis, berat badan munurun, pada vaginal toucher uterus
besar sesuai besarnya kehamilan, konsistensi lunak, pada pemeriksaan inspekulo serviks berwarna
biru (livide)
Pemeriksaan USG: untuk mengetahui kondisi kehamilan, kemungkinan adanya kehamilan kembar
ataupun kehamilan mola hidatidosa.
Laboratorium : penurunan relatif hemoglobin dan hematokrit, shift to the left, benda keton dan
proteinuria.
DIAGNOSIS BANDING
Apendisitis akut
Obstruksi usus
Keracunan makanan
Hepatitis
Hernia hiatus
Hipertiroidisme
Kehamilan mola
Pankreatitis
Pielonefritis
Kolik renal
PENCEGAHAN
Memberikan keyakinan bahwa mual dan kadang-kadang muntah merupakan gejala yang
fisiologik pada kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan 4 bulan
Menganjurkan mengubah makan sehari-hari dengan makanan dalam jumlah kecil, tetapi lebih
sering.
Waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, tetapi dianjurkan untuk makan roti
kering atau biskuit dengan teh hangat.
TATALAKSANA
PROGNOSIS
KOMPLIKASI
Dehidrasi
Ketosis
DAFTAR PUSTAKA
1. Saifuddin A, Ravhimhadhi T, Wiknjosastro G. Kelainan gastrointestinal. Hiperemesis gravidarum.
Dalam: Ilmu Kebidanan Sarwono Prawiroharjo. Edisi keempat. Cetakan kedua. Jakarta: PT. Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2009. hal 814-818
2. Mochtar R. Sinopsis Obstetri. Jakarta: EGC; 2004.
3. Bagian obstetri & ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung. Obstetri
patologi. Edisi 1984. Bandung: Penerbit & Percetakan Elstar Offset; 1984; p.84-9.
4. Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, et al. Williams obstetrics. 23rd Edition. New York: McGraw
Hill; 2010.
5. Evans AT. Manual of obstetrics. 7th Edition. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins; 2007.
6. Philip B. Hyperemesis gravidarum: Literature review. Wisconsin Medical Journal 2003; 102(3);
p.46-51.
7. Duta DC. Textbook of obstetrics. 6th Edition. Calcutta: New Central Book Agency; 2009.
8. Jueckstock JK, Kaetner R, Mylonas I. Managing hyperemesis gravidarum: a multimodal challenge.
BMC Medicine; 2010; 8: 46.
9. Sonkusare S. Hyperemesis gravidarum: A Review. Malaysia: Med J Malaysia; 2008; 63 (3).
10. Arsenault MY, Lane CA. The management of nausea and vomiting of pregnancy. Canada: J Obstet
Gynaecol Can; 2002; 24(10); p.817-23.
11. Sheehan P. Hyperemesis gravidarum: Assessment and management. Australia: Australian Family
Physician; 2007; 36 (9).