Professional Documents
Culture Documents
Datang seorang ibu hamil kerumah bidan B dengan keluhan sakit pinggang menjalar keari-ari
sejak jam 24.00 WIB dan si ibu sudah terasa ingin mengedan kelihatan sudah sangat sakit
sekali.kemudian bidan B melakukan anamnesa yang sangat singkat dan cepat kepada pasien
karena si ibu tidak pernah ANC ke bidanm B.
Nama
: Ny E
Suami
: Tn B
Umur
: 38 tahun
umur
: Kp Berok
Alamat
: Kapa Berok
Alamat
: Nelayan
Pendidikan
: SD
Pendidikan
: Tidak tamat SD
IBU : G7P5A1H5
Jarak anak ke 6 dengan kehamilan 1 tahun.Riwaat persalinan normal tapi selalu pendarahan
setelah melahirkan.
Pemeriksaan fisik :
Ibu kelihatan anemis ( pucat lemah )
Kaki oedema
Ibu kelihatan kesakitan
Tanda-tanda vital (TD 100/70 mmHg,suhu tidak diukur,nadi :80x/
PEMERIKSAAN LEOPOLD :
LI
: Tinggi fundus Px dan pusat teraba kepala yang berada di fundus
L II
: Punggung bayi teraba sebelah kiri dan bagian bagian terkecil sebelah kanan
L III : Bagian terendah teraba lunak seperti bokong dan sudah masuk PAP
L IV : Kedua tangan divergen berarti sebgian besar bagian terendah anak sudah
masuk
PAP.
DJJ
:143x/i
Kemudian bidan melakukan pemeriksaan DJJ :134X/i dengan dopler dan lakukan
pemeriksaan dalam.pembukaan sdah lengkap dengan terpaksa bidan B harus menolong si ibu
untuk melahirkan dirumahnya.sambil memberitahukan kepada keluarga ang ada sat itu
( kakak perempuan dari ibu hamil tersebut ) supaa mempersiapkan mobil untuk dirujuk
apabila terjadi perdarahan.
Keluarga ibu yang akan bersalin ini memaksa bidan untuk menolong persalinan dirumah
dengan alasan tidak punya biaya untuk dirujuk kerumah sakit.pasien emang tidak punya kartu
jaminan kesehatan ( JAMKESMAS ).Jam 05.45 ibu tersebut melahirkan seorang bayi lakilaki dengan letak sunsang . BB Bayi :3700 gr ,PB :49cm bayi lahir sehat langsung menangis (
tidak asfiksia ) tetapi memang benar terjadi retensio plasenta dengan pendarahan yang
nbanyak.Dalam waktu 10 menit pasien mengalami pre syok.Bidan B mengira suami telah
mempersiapkan kendaraan untuk rujukan,karena dari awal sudah diberitahukan ternyata sang
suami tidak mempersiapkan alat transportasi tersebut.jatuh lah pasien dalam keadaan
syok,Bidan B tidak sanggup lagi memasang infus jam 06.00 pagi.pasien dirujuk ke RS dalam
keadan syok dan tidak terpasang infus.
Selanjutnya : (pasien tiba diRS JAM 06.15 )
DiRS pasien diusahakan pasang infus,walaupun berhasil dipasang 2 jalur guyur,tetapi sudah
banyak kehilangan darah dan memakan waktu yang lama untuk mendapatkan
tindakan,sehingga sudah terjadi keruskan organ-organ lain akibat kekurang darah yang terlalu
lama.diperiksa Hb : 3gr%.dua hari setelah itu pasien meninggal dunia setelah mendapatkan
transfus darah 2 kantong (500 cc).
Pertanyaan :
1. Jelaskan data fokus pada kasus di atas (data subjektif dan objektif)
2.
3.
4.
5.
2. Diagnosa
Ibu G7P5A1H5 inpartu fase aktif,janin hidup,intrauteri,let-sung,jalan lahir normal ku
bayi baik dan ibu dengan retensio plasenta.
3. penyebab kematian ibu.
penyebab dari keluarga : terlambat mengambil tindakan dan tidak mempersiapkan alat
rujukan.
penyebab dari bidan : tidak melakukan pemasangan oksigen, infus sedangkan pasien
dalam kondisi pre syok.
4. faktor lain yang dapat mempengaruhi kejadian kematian ibu pada kasus diatas
a. Anemis : Hb :3gr%
Kasus III
Seorang ibu hamil Ny R umur 28th,mempunyai latar pendidikan SD,ibu hamil
G2P1AOH1,pekerjaan jualan.Pada kehamilan anak kedua ini,ibu R tidak pernah sama sekali
untuk memeriksakan kehamilannya dan ia menganggap kehamilannya yang sekarang tidak
bermasalah (sama dengan anak yang lalu).
Pada kehamilan 28 minggu (7 bulan).Ibu R mengeluh sakit kepala,nyeri ulu hati,dan sesak
nafas.Ibu R beranggapan mukin disebabkan karena faktor kesibukan.Ibu R menceritakan
perihal sakitnya atau yang dirasakannya kepada ibunya (orang tuanya) dan tidak
memberitahukan kepada suaminya.Dalam keadaan sakit tersebut yang pada waktu itu jam
menunjukan pukul 22.00 WIB,orang tua ibu R meminta obat ke dukun,karena sudah
mendapatkan obat dan juga hari sudah larut malam ibu R enggan untuk memberitahukan
keluarga atau suaminya bahwa sakitnya bertambah dan ia menunggu sampai pagi hari.
Keesokan paginya karena tidak kuat lagi menahan sakit,di beritahulah semua
keluarganya.Keluarga ibu R sangat terkejut dan cemas akan kondisi ibu R.Tanpa pikir
Pertanyaan
7. Jelaskan data fokus pada kasus di atas (data subjektif dan objektif)
8. Jelaskan kemungkinan diagnosa pada kasus di atas.
9. Jelaskan kemungkinan penyebab kematian ibu.
10. Jelaskan faktor lain yang dapat mempengaruhi kejadian kematian ibu pada kasus di atas.
11. Jelaskan tindakan dan asuhan kebidanan yang seharusnya dilakukan oleh bidan di komunitas
pada kasus di atas.
12. Bagaimana seharusnya peran suami,keluarga dan tokoh masyarakat serta masyarakat dalam
mengantisipasi kejadian di atas.
Jawaban
1. Data fokus kasus:
a. Data subjektif:
Ny R umur 28th G2P1A0P1 mengeluh sakit kepala,nyeri ulu hati dan sesak nafas.
b. Data objektif
Pemeriksaan fisik:
Ibu terlihat pucat dan merasa sangat kesakitan.
2. Diagnosa
Ibu G2P1A0H0 usia kehamilan 28 minggu,janin hidup,tunggal,intrauterin,let-kep,jaln lahir
normal,ku ibu dan janin baik,ibu dengan pre-eklamsi.
3. Penyebab kemungkinan kematian ibu:
a. Ibu tidak melakukan ANC.
b. Terlambatnya mendapatkan pertolongan dari tenaga kesehatan
4. Faktor penyebab lainnya:
Belum diketahui secara pasti.
5. Tindakan atau asuhan yang diberikan:
a. Pelaksanaan rawat jalan pasien dengan preeklamsi ringan dengan cara : ibu di anjurkan
banyak istirahat ( berbaring /tidur miring),diet, cukup protein,rendah karbohidrat,lemak dan
garam,pembarian sedative ringan:phenobarbital 3x30mg peroral selama 7hari(atas instruksi
dokter
),roborantia,kunjungan
ulang
setiap
1minggu,pemeriksaan
labor
,Hb,hemotokrit,trombosit,urin lengkap,asam urat darah,fungsi hati,fungsi ginjal,
b. Penatalaksanaan rawat tinggal pasien :setelah 2minggu pengobatan rawat jalan tidak
menunjukkan adanya perbaikan dari gejala-gejala preeklamsi,kenaikan ibu 1 kg atau lebih
perminggu selam 2 kali berturut-turut (2minggu) timbul salah satu atau lebih gejal atau tanda
tanda preeklamsi berat.
6. seharus peran suami,mampu mendampingi ibu dan mampu mempersiapkan kendaraan untuk
ibu yang dalam kondisi seperti diatas,dan keluarga hendaknya sudah mempersiapkan
kendaraan untuk ibu yang ingin bersalin supaya ibu bisa tertolong ketempat rujukan apabila
terjadi perdarahan.dan tokoh masyarakat mampu mengatisipasi kejadian seperti yang di alami
ibu,supaya tidak terjadi kembali kajadian yang sedemikian.
Kasus IV
Seorang ibu hamil yang bernama A berumur 38 tahun yang mempunyai latar belakang
pendidikan SLTP ,ekonomi yang rendah (keluarga miskin) mempunyai tempat tinggal
1.
2.
3.
4.
5.
6. Bagaimana seharusnya peran suami,keluarga dan tokoh masyarakat serta masyarakat dalam
mengantisifasi kejadian di atas?
Jawaban:
1. Data fokus:
a. Data subjektif
Keluhan utama:ibu mengatakan sakit pinggang menjalar keari-ari dan rasanya hendak
melahirkan.dan ibu mengatakan tidak pernah memeriksakan kehamilannya sama sekali.
Jarak kehamilan yang lalu dengan sekarang 17 bulan.
b. Data objektif
Pemeriksaan fisik:
Ibu tampak pucat dan lemas
Pemeriksaan labor:4 gr%
2. Diagnosa:
Ibu G5P4A0H4 inpartu fase aktif,intrauterin,tunggal,let-sung,jalan lahir normal.ku ibu dan
janin buruk,ibu dengan perdarahan postpartum dan bayi asfiksia.
3. Penyebab kematian ibu:
a. Ibu tidak pernah melakukan pemeriksaan ANC.
b. Kurangnya pengetahuan penolong maupun keluarga dan pasien.
c. Tidak adanya persediaan donor darah.
d. Terlalu dekatnya usia kehamilan yang lalu dengan sekarang.
4. Faktor lain penyebab kematian ibu:
a. Anemis Hb 4 gr%
Hb
ibunsudah
sangat
kronik,sehingga
sudah
terjadi
kerusakan
organ- organ
tubuh yang lain akibat kekurangan darah,oleh sebab itu Hb lah
yang sangat
memicu ibu untuk meninggal
b. Faktor paritas : anak ke 5
Karena ibu sudah sering melahirkan ,sehingga faktor dari terjadi pendarahan
pada
ibu,sudah melewati batas untuk melahirkan
c. Umur :38 tahun
Faktor usia ibu jga berpengaruh karena usia ibu sudah memasuki usia
lanjut
dengan ketentuan lebih dari 35th,sudah dikatakan terlalu tua untuk hamil
lagi.
5. Tindakan atau asuhan yang seharusnya diberikan oleh bidan adalah:
a. Untuk ibu:
Sarankan ibu untuk memeriksakan ANC maksimal 4 kali kunjungan.
6. Peran suami,keluarga,dan tokoh masyarakat terhadap kasus diatas adalah:
a. Peran suami:seharusnya suami mampu mendampingi istri dan memberikan semangat di saat
istri hamil dan mempersiapkan segala sesuatunya yang berhubungan dengan persalinan
nantinya.suami juga harus bisa cepat dalam pengambilan keputusan.
b. Keluarga:seharusnya keluarga mampu mengantisipasi semua persiapan yang akan
dibutuhkan oleh ibu dan bayi saat persalinan nantinya.
c. Tokoh masyarakat:seharusnya masyarakat dalam mengantisipasi kasus tersebut harus cepat
bertindak dan bekerja sama dengan tenaga kesehatan untuk mempersiapkan segala
sesuatunya yang berhubungan dengan persiapan persalinan bagi warga setempat.
KASUS I
Bidan setyo baru lulus kemudian diangkat menjadi bidan PTT di Desa Makmur
yang terpencil, merupakan daerah perbukitan, budaya desa tersebut masih
banyak berkaitan dengan angka kematian ibu, misalnya ibu hamil pantang
terhadap suatu makanan dan persalinan banyak ditolong dukun.
SOAL
3. Data yang telah diolah bidan setyo kemudian disampaikan pada masyarakat
makmur pada saat.....
a. Rembuk desa
b. Musyawarah masayarakat desa
c. Musyawarah masyarakat mufakat
d. Melakukan supervise di desa
a. Tiga keterlambatan
b. Empat keterlambatan
c. Belum adanya suami siaga
d. Pendidikan yang rendah
KASUS II
Ny. Marti 24 tahun warga desa geneng yang termasuk desa terpencil jauh dari
bidan maupun sarana kesehatannya, meninggal karena mengalami perdarahan
setelah bersalin yang ditolong oleh dukun. Darah yang keluar warna merah tua.
Kontraksi uterus lembek.
SOAL
7. Untuk menghindari kasus seperti tersebut di atas pada ibu yang lain, maka
bidan melakukan kegiatan.........
a. Kursus dukun
8. Kemudian (soal no.7) dilanjutkan dibentuknya desa siaga. Yang tidak termasuk
dalam
kriteria desa siaga adalah.........
a. Terbentuknya dasolin
b. Terbentuknya ambulan desa
c. Terbentuknya bank darah desa
d. Terbentuknya arisan dasa wisma
KASUS III
Ny. Hana seorang ibu rumah tangga, umur 36 tahun, G6P5A0 hamil 6 bulan,
semua persalinan yang lalu dilakukan oleh dukun, ibu tidak pernah ber-KB, anak
ke empat tercatat sebagai balita BGM, kebiasaan makan dengan nasi kecap,
sedangkan anak kelima (11 bulan) belum pernah diimunisasi dan ibu masih
memberikannya ASI. Di rumahnya terdapat banyak sampah, kecoa dan tikus.
Suami Ny. Hana bekerja sebaga buruh tani.
SOAL
12. Resiko kebidanan yang bisa terjadi pada Ny. Hana adalah.........
a. Perdarahan saat persalinan
b. Gangguan hubungan sosial
c. Gangguan perkembangan bahasa
d. Gangguan perkembangan intelegasidan motorik
14. Yang tidak termasuk faktor resiko pada kasus Ny. Hana adalah ...
a. Grande multipara
b. Sanitasi buruk
c. Usia ibu tua
d. Jarak persalinan yang pendek
################################################
#############
KASUS IV
Ny. Nina memeriksakan anaknya Dani ke polindes. Usia Dani 18 bulan dengan
keluhan berak cair lebih dari 5x sehari selama 2 hari, disertai rewel dan haus
serta minum lahap. Ibu Nina cemas karena Dani menjadi pendiam. Dari hasil
pemeriksaan didapatkan keadaan maka cekung disertai cubitan kulit kembalinya
lambat.
SOAL
b. Letargi
c. Mata cekung
d. Gelisah
KASUS II
Bidan Dina baru bertugas di desa X, hasil pendataan yang dilakukan didapat :
jumlah penduduk sebanyak 1200 jiwa, 80% PUS menjadi akseptor KB, 70% ibu
hamil menderita anemia dan sebagian besar tidak memeriksakan kehamilannya
ke tenaga kesehatan, sebagian besar rumah tidak mempunyai jamban,
didapatkan 5 orang warga menderita flariasis, pertolongan persalinan banyak
dilakukan oleh dukun bayi yang tidak terlatih, masyarakat desa saangat patuh
kepada kepala desa,. Adat kebiasaan ibu hamil berpantang makanan tertentu.
SOAL
22. Rumus masalah kebidanan yang dibuat oleh Bidan Dina di Desa X salah satu
diantaranya adalah...........
a. Derajat kesehatan masyarkat masih rendah
b. Kesadaran masayarakt untuk ber-KB masih rendah
c. Tingginya kejadian anemi pada ibu hamil karena berpantang makanan
d. Penyakit flariasis yang diderita warga masyarakat disebabkan lingkungan
yang kotor
24. Strategi apa yang harus dilakukan oleh bidan untuk menentukan arah
pelaksanaan kegiatan dalam mengatasi masalah tersebut ........
a. Kuratif
b. Promotif
c. Preventif
d. Rehabilitatif
################################################
############
KASUS I
Ny. Diah datang ke polindes dengan membawa anaknya yang baru berusia 2
bulan. Ia menyatakan kalau anaknya sudah 2 hari mengalami diare, BB lahi 2900
gram, BB sekarang 3500 gram,. Selain ASI anaknya sudah diberikan makanan
pisang lumat dan nasi ulek sejak 1 minggu yang lalu.
SOAL
28. Tindakan anda sebagai bidan terhadap anak Ibu Diah adalah....
a. Memberikan oralit
b. Memberikan obat diare
29. Konseling yang anda berikan sebagai bidan kepada ibu Diah adalah...
a. KIE tentang imunisasi
b. KIE tentang penyakit anak
c. KIE tentang ASI Eksklusif
d. KIE tentang tumbuh kembang
30. Masalah yang terjadi pada bayi Ny. Diah berhubungan dengan .....
a. Gangguan kardiovaskuler
b. Gangguan gastro intestinal
c. Gangguan sistem urinarius
d. Gangguan sistem resporatori
1. Di dalam pengorganisasian praktik asuhan kebidanan, bidan memiliki tugas mandiri, tugas
kolaborasi dan mengorganisasikan tindakan rujukan. Yang termasuk tugas mandiri adalah...
a. menerapkan manajement kebidanan pada askeb pelayanan pada anak dan wanita pranikah
b. memberikan askeb pada klien selama kehamilan normal
c. memberikan askeb kepada klien pada masa persalinan
d. memberikan askeb pada bayi baru lahir melibatkan klien
2. Pasien ny.A dalam hasil pemeriksaan ditemukan resiko tinggi yaitu preeklamsi berat. Sebagai
bidan anda melaksanakan ....
a. tugas mandiri
b. tugas kolaborasi
c. tugas ketergantungan atau merujuk
d. betul semua
3. memberikan asuha kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan resiko tinggi dan pertolongan
pertama dalam keadaan kegawat daruratan yang memerlukan tindakan
a. tugas mandiri bagi bidan dengan melibatkan klien
b. tugas kolaborasi dengan klien dan keluarga
c. tugas rujukan
d. semua salah
c. pola pengembangan
d. karir fungsional
24. pola pngembangan karir bidan meliputi
a. karir bidan
b. karir fungsional dan karir struktural
c. karir funsional
d. karir struktural
25. peran dan fungsi bidan
a. sebagai pelaksana dan pengelola
b. sebagai pengelola dan pendidik
c. sebagai peneliti
d. benar semua
1. Bidan yang bekerja melayani keluarga dan masyarakat di wilayah tertentu, adalah
pengertian Bidan Komunitas menurut
A. WHO
B. ICM
C. IBI
D. UKCCFNMH
E. Dr. J.H. Syahlan, SKM
2. Pengertian kebidanan komunitas adalah.
A. Bentuk pelayanan yang dilakukan dalam mengelola seluruh aspek kesehatan
masyarakat
B. Bidan yang bekerja dimasyarakat
C. Cara melihat suatu fenomena disiplin profesi
D. Penerapan konsep atau teori kebidanan dalam praktek yang berorientasi pada
masyarakat
E. Penerapan ilmu dan teori yang berorientasi individu, keluarga, dan masyarakat
3. Dibawah ini adalah philosophy kebidanan komunitas, yaitu.
A. Bidan Comunity adalah bidan yang bekerja di rumah, klinik dan masyarakat
B. Kehamilan dan persalinan berasal dari masyarakat dan ada di masyarakat
C. Mempertahankan dan meningkatkan kesehatan masyarakat
D. Asuhan persalinan normal
E. Asuhan kegawatdaruratan ibu dan neonatal
4. Prinsip pelayanan kebidanan komunitas adalah..
A. Pencegahan
B. Skrining
C. Pengobatan
D. Continuity of Care
E. Terwujud keluarga sejahtera dan berkualitas
pendekatan
A. Community organization
B. Community oriented
C. Community oriented dan preciption
D. Community preciption
E. Community oriented and organization
12. Keikutsertaan individu, keluarga, kelompok masyarakat disetiap menggerakkan
upaya kesehatan yang juga merupakan tanggung jawab kesehatan diri, keluarga dan
masyarakat disebut
A. Kerja sama lintas sector
B. Survey mawas diri
C. Peran serta masyarakat
D. PKMD
E. Pelaksanaan upaya kesehatan
13. Rangkaian kegiatan masyarakat dilaksanakan atas dasar gotong royong dan
swadana dalam rangka menolong diri sendiri untuk memecahkan masalah disebut
A. PKMD
B. LKMD
C. Dasa wisma
D. Survey mawas diri
E. Musyawarah masyarakat desa
14. Bentuk peran serta masyarakat (PSM) dipengobatan sederhana disebut.
A. Polindes
B. Dana sehat
C. Puskesmas
D. Pos obat desa
E. Puskesling
15. Pendekatan edukatif untuk meningkatkan peran serta masyarakat dengan cara di
bawah ini, kecuali
A. Pertemuan desa
B. Survai diri
C. PKMD
D. Musyawarah masyarakat desa
E. Posyandu
16. Masalah reproduksi remaja yang berkaitan dengan masalah sosial yaitu.
A. Ketenagakerjaan
B. Masalah seksualitas
C. Remaja pra nikah
D. Remaja putus sekolah
E. Kehamilan diluar nikah
29. Dalam pembinaan keluarga, bidan memberikan penyuluhan pada remaja untuk k
meningkatkan kemampuan hidup sehat remaja, berikut ini yang tidak termasuk k tujuan
kegiatan penyuluhan remaja adalah
A. Memberi lapangan kerja pada remaja
B. Menurunkan angka kehamilan pada remaja
C. Menurunkan angka kejadian penyakit PMS
D. Meningkatkan peran remaja dalam upaya pembinaan kesehatan dirinya
E. Meningkatkan pengetahuan remaja akan kesehatan dirinya
30. Program prioritas yang tidak dilaksanakan pada kegiatan posyandu adalah
A. Imunisasi
B. Pelayanan KB
C. Penanggulangan tetanus
D. Pelayanan KIA
E. Peningkatan Gizi Balita