You are on page 1of 7

A.

PENDAHULUAN
Mineral merupakan sumberdaya alam yang proses pembentukannya memerlukan waktu
jutaan tahun dan sifat utamanya tidak terbarukan. Mineral dapat dimanfaatkan sebagai bahan
baku dalam industri/produksi. Dalam hal demikian mineral lebih dikenal sebagai bahan galian.
Betapa pentingnya kedudukan bahan galian di Indonesia maka melalui Peraturan Pernerintah No.
27 tahun 1980. Pemerintah Republik Indonesia membagi bahan galian menjadi 3 golongan yaitu:

Bahan galian strategis disebut sebagai bahan galian golongan A yaitu : minyak bumi,
bitumen cair, lilin bek-u, gas alam, bitumen padat, aspal, antrasit, batubara, batubara

muda, uranium radium, thoriurn bahan galian radioaktif lainnya, nikel, kobalt, timah.
Bahan galian vital disebut sebagai bahan galian golongan B yaitu : besi, mangaan,
molibden, khrom, wolfram, vanidium, titan, bauksit, tembaga, timbal, seng, emas,
platina, perak, air raksa, arsen, antimon, bismut, ytriunt, rhutenium, cerium, dan logamlogam langka lainnya, berillium, korundum, zirkon, kristal kuarsa, kriotit, fluorspar, barit,

yodium, brom, khlor, belerang.


Bahan galian non strategis dan non vital disebut sebagai bahan galian golongan C yaitu
nitrat, nitrit, fbsfat, garam batu(halit), asbes, talk. mika. grafit. magnesit, yarosit. leusit,
tawas (alum), oker, batu pemata, batu setengah permata, pasir kuarsa, kaolin, feldspar,
gipsum, bentonit. tanah diatomea. tanah serap (fuller earth'), batu apung, trass, obsidian,
marmer, batutulis, batu kapur,dolomit, kalsit, granit, andesit, basalt, trakhit, tanah liat,
pasir, sepanjang tidak mengandung unsur-unsur mineral golongan A maupun golongan B
dalam skala yang berarti dari segi ekonomi pertambangan.
Bahan galian industri sebagian besar termasuk bahan galian golongan C, walaupun

beberapa jenis terrmasuk dalam bahan galian golongan yang lain. Bahan galian industri sangat
erat kaitannya dengan kehidupan manusia sehari-hari,bahkan dapat dikatakan bahwa manusia
hidup tidak terlepas dari bahan galian industri. Hampir semua peralatan rumah tangga, bangunan
fisik,obat, kosmetik, alat rulis, barang pecah belah sampai kreasi seni.
Kuarsit termasuk jenis batuan metamorfosa yang kaya akan mineral-mineral kuarsa.
Dapat terbentuk dari urat-urat kuarsa, batu pasir kuarsa atau batu pasir yang tersemen oleh silika
dan kemudian mengalami proses metamorfosa akibat tekanan dan temperatur yang tinggi selama
jangka waktu tertentu. Kuarsit bersifat sangat keras, kompak, masif dan kristalin. Dapat juga

mempunyai laminasi yang sangat halus sampai kasar dan bahkan dapat berukuran kerikil.
Warnanya bervariasi dari putih, kelabu, hijau, kemerahan sampai kecoklatan atau campuran dari
warna terang. Sifatnya transparan sampai opak. Pecahnya tidak rata, konkoidal atau menyuban
(splintery).
Kuarsit lebih populer sebagai batu dimensi dalam industri konstruksi. Kuarsit juga
digunakan, untuk tingkat kecil, seperti batu hancur digunakan dalam konstruksi jalan dan
perbaikan. Batu hias dapat berasal dari batuan beku seperti granit yang karena sifat-sifat fisiknya
dapat dipotong dan dipoles maupun diukir.
Kuarsit masuk ke dalam bahan galian industri golongan C kelompok VI yang berkaitan
dengan batuan malihan.

B. ISI

ASAL MULA JADI


Kuarsit (SiO2) adalah batuan metamorf yang keras yang semula batu pasir (sandstone).

Sandstone diubah menjadi kuarsit melalui suhu dan tekanan biasanya berkaitan dengan
kompresi tektonik dalam daerah orogenic. Kuarsit murni biasanya putih keabu-abuan,
meskipun kuarsit sering terjadi dalam berbagai nuansa pink dan merah karena jumlah yang
bervariasi oksida besi (Fe2O3). Warna lain, seperti kuning dan oranye, disebabkan oleh
pengotor mineral lainnya.
Ketika batu pasir dimetamorfosiskan ke kuarsit, butiran kuarsa individu terekristalisasi
dengan temperature minimal 800oC atau pada tekanan 5,5 kilobar bersama dengan bahan
pembentuk penyemenan untuk membentuk suatu mosaik/kepingan batuan kristal kuarsa.
Sebagian besar atau semua dari tekstur asli dan struktur sedimen dari sandstone dihilangkan
oleh batuan metamorf. Jumlah minor dari pembentuk bahan semen, oksida besi, karbonat dan
tanah liat, sering bermigrasi selama rekristalisasi dan metamorfosis. Ini menyebabkan coretan
dan lensa untuk membentuk kuarsit.
Kuarsit sangat resisten terhadap pelapukan kimia dan sering membentuk punggung
bukit dan puncak bukit pegunungan yang resisten. Kadar silika yang hampir murni dari batuan

yang memberikan batu kecil untuk membentuk tanah dari dan oleh karena itu punggung bukit
kuarsit sering gundul atau hanya ditutupi dengan tanah yang sangat tipis dan sedikit vegetasi.

KEGUNAAN KUARSIT
Kuarsit secara geologis terjadi di daerah daerah metamorfosis, tekanan tinggi. Kuarsit

di tambang karena begitu padat dan tahan terhadap pelapukan fisik dan kimiawi. Tanah
lapukan dari kuarsit biasanya sangat tipis akibatnya, kuarsit digali sangat dekat permukaan.
Karena begitu keras dan padat, kuarsit belum digali sebagai blok batuan sebelum diolah
menjadi batu dimensi Industri konstruksi memperkirakan permintaan kuarsit melebihi produksi
tahunan.
Kuarsit menjadi lebih populer sebagai batu dimensi dalam industri konstruksi.
Penggunaan kuarsit sebagai batu hias di konstruksi bangunan tumbuh setiap tahunnya. kuarsit
di poles salah satu permukaan datarnya digunakan untuk menutupi dinding, sebagai alas lantai
dan anak tangga. Kuarsit juga digunakan, untuk tingkat kecil, seperti batu hancur digunakan
dalam konstruksi jalan dan perbaikan.
Popularitas kuarsit seperti batu dimensi dalam konstruksi tumbuh secara dramatis setiap
tahun. Ini adalah batu yang menarik dengan daya tahan yang besar dan tekstur yang unik
semakin banyak kontraktor dan pemilik rumah menggunakan kuarsit untuk menyelesaikan dan
menghias bangunan mereka. Bahan alternatif alam termasuk batu pasir, granit dan marmer.
Dibuat bahan termasuk batu bata, ubin keramik dan beton
Batu hias dapat berasal dari batuan beku seperti granit yang karena sifat-sifat fisiknya
dapat dipotong dan dipoles maupun diukir. Jenis batuan tersebut digunakan pada konstruksi
bangunan sebagai bahan ekslusif sebagai pelapis dinding, lantai suatu gedung, monumen, dan
keperluan lainnya. Konsumen batuan tersebut dapat dikelompokan menjadi tiga, yaitu pihak
pemerintah, swasta dan perseorangan.

PENYEBARAN
Daerah Istimewa Aceh: Daerah Seukulan, Kutapanjang, Aceh Tenggara (wama putih,
terdapat pada Formasi Batuan Gunung api Akul, komposisi: SiOz = 90Va, Al2O3 =
3,99Vo, Fe2O3 = 0,4l%o); Danau Laut Tawar, Takengoq Aceh Tenggara.

Sumatera Utara: Daerah Dolok Sialang, Kab. Tapanuli Utara (warna abu-abu, masif,
berbutir halus).
Riau: Kec. Kampar Kiri, Kab. Kampar (warna putih abu-abu muda, komposisi: kuarsa =
90Vo, Serisit = 5Vo, bijih = lVo); Logas Kec. MuaraLembu.
Jambi: Lubuk Gedang, Muara Hemat, Kab. Kerinci (warna bening, kecoklatah, coklat
tua, bila lapuk berwarna putih sedikit hitam).
Maluku: Daerah W. Limolo, pantai selatan pulau Taliabu dan (kadar SiO2 - 98-997o,
malihan dari batupasir);W. Lan. pulau Sulabesi.
Jawa Tengah: Daerah Bayat, Klaten (warna kuning dalam bentuk fragmen pelapukan
batuan genis).

TEKNIK PENAMBANGAN
Kuarsit walaupun keras, tetapi hasil penambangan tidak disyaratkan mempunyai bentuk

dan ukuran yang teratur. oleh karenanya kuarsit dapat ditambang dengan peralatan sederhana
secara tambang terbuka.

PENGOLAHAN DAN PEMANFAATAN


Pengolahan kuarsit sangat ditentukan oleh rencana pemanfaatannya. Dalam keadaan

belum diolah kuarsit dirnanfaatkan sebagai agregat bahan bangunan. sesudah diolah dengan
persyaratan tertentu kuarsit dapat dimanfaatkan seperti mineral kuarsa antara lain untuk
pembuatan bata refraktori, bahan abrasif, industri gelas, keramik, agregat lantai dan dinding.

C. KESIMPULAN
Kuarsit termasuk ke dalam bahan galian industri golongan C kelompok VI.
Kuarsit umumnya dimanfaatkan untuk bahan-bahan industri seperti pembuatan bata

refraktori, bahan abrasif, industri gelas, keramik, agregat lantai,dan dinding.


Kuarsit tersebar di daerah Seukulan, Kutapanjang, Aceh Tenggara, daerah Dolok Sialang,
Kab. Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Kampar Kiri, Kab. Kampar, Riau, Lubuk Gedang,
Muara Hemat, Kab. Kerinci, Jambi, Daerah W. Limolo, pantai selatan pulau Taliabu,

Maluku dan daerah Bayat, Klaten.


Teknik pertambangan kuarsit secara terbuka.

DAFTAR PUSTAKA
Sukandarrumidi,2009,BAHAN GALIAN INDUSTRI. GADJAH MADA UNIVERSITY
PRESS, Yogyakarta.
http://bappenas.go.id/get-file-server/node/6148/
http://doddysetiagraha.blogspot.com/2012/09/kuarsit.html
http://esdm-blora.blogspot.com/2011102/potensibahan-galian-pertambangan.html
http://potensidaerah.ugm.ac.id

You might also like