You are on page 1of 12

Pengantar

Perpajaka
n
R. Widiyanto Andy Nugroho
10312473

Ciri-ciri dan fungsi pajak


Ciri-ciri Pajak :
Iuran rakyat ke kas negara
Dapat dipaksakan karena berdasarkan UU
Tidak mendapat imbalan secara langsung
Dipungut oleh negara ,diperuntukkan bagi pengeluaran negara

Fungsi Pajak :
Fungsi Budgetair/ Finansial (sumber keu neg) :
Utk pembiayaan neg. baik rutin maupun pembangunan
Fungsi Regularend (Pengatur) :
Pjk sbg pengatur kebijakan pmrth. dlm bid. SosEk serta mencapai
tuj2 di luar bid. keu

Pungutan selain pajak


1.
2.

3.
4.

5.

6.

Bea Meterai, pungutan dikenakan atas dokumen dgn


menggunakan benda meterai atau benda lain
Bea masuk dan bea keluar, pungutan atas barang
yang dimasukkan (dikeluarkan) ke dalam (ke luar)
daerah pabean berdsrkn tarif yg sdh ditentukan
Cukai, pungutan yg dikenakan atas barang t3 yg sdh
ditetapkan utk jenis2 brg t3
Retribusi, pungutan yg dikenakan sehub. dgn jasa
atau fasilitas yg diberikan oleh pmrth scr lgs dan nyata
kpd pembayar
Iuran, pungutan yg dikenakan sehub dgn suatu jasa
atau fasilitas yg diberikan oleh pmrth scr lgs dan nyata
kpd kelompok atau gol pembayar
Pungutan lain yg sah/legal berupa sumbangan wajib

Pembagian hukum pajak


1.

Hukum Pajak Materiil


mrpk norma2 yg menjlskan keadaan, perbuatan
& peristiwa hkm yg hrs dikenakan pjk, siapa yg
hrs dikenakan pjk, & brp besar pjknya
(timbulnya, besarnya dan hapusnya utang pjk)

2.

Hukum Pajak Formil


mrpk peraturan2 mengenai berbagai cara utk
mewujudkan hkm materiil menjadi suatu
kenyataan. Hkm ini dimaksudkan utk melindungi
fiskus dan WP serta memberi jamina bahwa hkm
materiil dpt diselenggarakan setepat mungkin

Jenis - jenis pajak


1.

Menurut Golongan
a. Pajak Langsung, pjk yg hrs dipikul sendiri oleh WP & tdk
dpt dilimpahkan atau dibebankan kpd orang lain atau pihak
lain.
b. Pajak Tdk Langsung, pjk yg pd akhirnya dpt dilimpahkan
kpd orang lain atau pihak ketiga

2.

Menurut Sifat
a. Pajak Subyektif, pjk yg dikenakan dgn memperhatikan
keadaan peribadi WP atau pengenaan pjk yg memperhatikan
subyeknya
b. Pajak Objektif, pjk yg pengenaannya memperhatikan
objeknya baik berupa benda, keadaan, perbuatan, atau
peristiwa yg mengakibatkan timbulnya kewajiban membayar
pajak tanpa memperhatikan keadaan pribadi Subyek (WP)
maupun tempat tinggal

3.

Menurut lembaga Pemungut


a. Pajak Negara (Pusat), pjk yg dipungut oleh pmrth pusat
dan digunakan utk membiayai RT neg. pd umumnya.
b. Pajak daerah, pjk dipungut oleh pemda tkt I maupun tkt
II dan digunakan utk
membiayai RT daerah masing2.

Teori yg Mendukung Pemungutan


Pajak
1.
Teori Asuransi (melindungi)
2.
3.

4.
5.

Teori kepentingan
Teori Gaya Pikul
Unsur Obyektif (besarnya penghasilan)
Unsur Subyektif (besarnya pengeluaran)
Teori Kewajiban Mutlak (Teori Bakti)
Teori Azas Gaya Beli

Tata Cara pemungutan Pajak


a. Stelsel Riil (nyata), pengenaan pjk didasarkan pd objek yg
sesungguhnya tjd. Oki, pemungutan pjknya baru dpt
dilakukan pd akhir thn pjk yaitu setelah semua penghsl yg
sesungguhnya dalam satu tahun pjk diketahui.
Kelebihan: akurat dan realistis
Kekurangan: pjk terakumulasi di akhir thn shg WP terbebani
b. Stelsel Anggapan (Fiktif), pengenaan pjk didasarkan pd
suatu anggapan yg diatur oleh UU. Di awal tahun sdh dpt
ditetapkan pjknya krn dianggap sama dg thn sebelumnya.
Kelebihan : pjk dpt dibayar selama thn berjalan shg tdk
terakumulasi di akhir thn
Kekurangan : tdk akurat
c. Stelsel campuran, pd awal thn pjk dihitung berdasarkan
suatu anggapan, kmd di akhir thn dihitung berdasarkan
keadaan yg sesungguhnya. Jika terdapat kelebihan
pembayarn maka dpt di-restitusi atau dikompensasikan pd
thn yad. Tetapi bila tdp kekurangan mk WP hrs melunasinya.

Azas Pemungutan Pajak


a. Azas Domisili (azas tempat tinggal), neg
berhak mengenakan pjk atas seluruh PPh
WP yg bertempat tinggal di wilayahnya baik
penghsl yg berasal dr dalam maupun LN.
b. Azas Sumber, neg berhak mengenakan pjk
atas penghsl yg bersumbr dr wilayahnya
tanpa memperhatikan tempat tinggal WP
c. Azas Kebangsaan, pengenaan pjk dihub.
dng kebangsaan suatu neg.

Sistem Pemungutan Pajak


a. Official Assessment System, sistem yg
memberikan kewenangan sepenuhnya kpd
aparatur perpajakan utk melakukan
pemungutan dan perhitungan pajak.
b. Self Assessment System, sistem ini
memberikan kewenangan sepenuhnya kpd
WP utk menentukan sendiri jumlah pajak
terutang setiap thnnya sesuai dgn peraturan
perUU yg berlaku.
c. With Holding System, sistem yg
memberikan wewenang kpd pihak ketiga yg
ditunjuk utk menentukan besarnya pjk
terutang WP sesuai dgn perUU yg berlaku.

Timbulnya dan Berakhirnya Utang


Pajak
Timbulnya Utang Pajak :
a.Ajaran Materiil, utang pjk timbul krn diberlakukannya UU perpajakan.
Dlm hal ini seseorang scr aktif menentukan apakah dirinya dikenakan pjk
atau tdk sesuai dg peraturan perpajakn yg berlaku.
b.Ajaran Formil, utang pjk timbul krn dikeluarkannya surat ketetapan pajak
oleh fiskus.

Berakhirnya Utang Pajak :


a.Pembayaran/Pelunasan, yg dpt dilakukan dg
pemotongan/pemungutan oleh pihak lain, pengkreditan pajak LN, maupun
oleh WP
b.Kompensasi, dpt berupa kompensasi kerugian maupun kompensasi
kelebihan pembayaran pajak
c.Daluarsa, lewat batas waktu t3. (lewat 10 thn sejak terutangnya pjk
atau berakhirnya masa pjk, bagian thn pjk, atau thn pjk ybs.
d.Pembebasan/Penghapusan, WP tdk sanggup melunasi utang pjk krn
kebangkrutan

Tarif Pajak
1.

Tarif Tetap, tarif dg jumlah atau angka yg selalu tetap, berapapun besar pengenaan
pjk

2.

Tarif Proporsional, tarif berupa PROSENTASE yg sifatnya tetap terhdp brppun besar
pengenaan pjk

Tarif Progresif (meningkat), tarif yg semakin meningkat dg semakin


meningkatnya dasar pengenaan pjk yg dibedakan mjd 3 jenis:
a. Progresif-Proporsional, tarif brp prosentae t3 yg semakin meningkat dg
meningkatnya dasar pengenaan pjk dan prosentase kenaikan tsb adalah tetap.
b. Progresif-Progresif, tarif brp prosentae t3 yg semakin meningkat dg
meningkatnya dasar pengenaan pjk dan prosentase kenaikan tsb jg meningkat.
c. Progresif-Degresif, tarif berupa prosentase t3 yg semakin meningkat dg
meningkatnya dasar pengenaan pajak tetapi kenaikan prosentase tsb semakin
menurun.
3.

4. Tarif Degresif (menurun), tarif berupa prosentase t3 yg semakin menurun dg


semakin meningkatnya dasar pengenaan pajak. Ada 3 jenis:
a. Degresif-Proporsional, tarif brp prosentae t3 yg semakin menurun dg
meningkatnya dasar pengenaan pjk dan prosentase penurunan tsb adalah tetap.
b. Degresif-Progresif, tarif brp prosentae t3 yg semakin menurun dg meningkatnya
dasar pengenaan pjk dan prosentase penurunan tsb meningkat.
c. Degresif-Degresif, tarif berupa prosentase t3 yg semakin menurun dg
meningkatnya dasar pengenaan pajak tetapi penurunan prosentase tsb semakin
menurun.

You might also like