You are on page 1of 14

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN

Hendri Tamara Yuda, M.Kep., Ns


STIKES Muhammadiyah Gombong
P3K adalah singkatan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan. Pengertian P3K adalah upaya
untuk memberi pertolongan pertama pada orang yang mengalami kecelakaan, cedera atau
sedang mengalami gangguan pada kesehatan fisiknya sebelum adanya perawataan yang
intensif dari anggota medis yang kompeten.

Sebelum melakukan langkah-langkah pertolongan pertama, kita perlu mengetahui hal-hal


pokok dan utama pada diri korban. Pengetahuan terhadap hal-hal yang ada pada diri korban
ini sangat berguna dan sangat membantu untuk melakukan langkah-langkah pertolongan
selanjutnya.

Beberapa langkah yang harus diperhatikan dan diketahui terlebih dahulu tsb adalah:
Langkah pertama P3K
ketika sedang menghadapi atau menangani orang yang mengalami cedera, ada tiga hal yang
harus dipastikan atau diperhatikan terhadap korban sebelum melakukan langkah-langkah
pertolongan. Ketiga hal tersebut adalah:
a. Pernapasan
Pastikan bahwa saluran napas korban tidak tersumbat oleh lidahnya atau saluran
pernapasannya tidak tersumbat lendir atau benda benda lain yang mungkin masuk dan ada di
saluran dan lubang pernapasan.
b. Napas
Setelah mendapatkan kepastian pada bagian pernapasannya maka alihkan perhatian pada diri
korban. Perhatikan dan carilah kepastian, apakah korban masih bisa bernapas, meski tidak
lancar. Cara untuk dapat memastikan napas korban adalah dengan menempatkan sebuah
cermin atau mata pisau yang terbuat dan bahan stainless di depan mulut atau hidungnya.
Apabila cermin atau pisau itu berkabut, hal itu menandakan bahwa korban masih bisa
bernapas. Dan indikasi korban itu tidak dapat bernapas tentu jika cermin atau pisau itu tidak

berkabut. Jika situasina mengarahkan pada keadaan yang terakhir, segera lakukan tindakan
untuk membuat pernapasan buatan.
c. Peredaran darah
Hal selanjutnya yang harus diketahui dan dipastikan adalah pada peredaran darah korban.
Upaya untuk mengetahui dan memastikannya adalah dengan memeriksa nadi korban, apakah
masih berdenyut, berdenyut dengan tidak normal, atau terhenti. Caranya adalah dengan
menggenggam pergelangan tangan korban dari luar, di mana jari tengah Anda menekan pada
urat nadi pergetangan tangan korban.
Cara lainnya adalah dengan metakkanlah ujung jari telunjuk Anda ke urat nadi pada sudut
rahang bawah korban. Kemudian rasakan, apakah nadi dari korban masih berdenyut atau
tidak. Jika masih berdenyut maka Anda bisa melakukan langkah-langkah pertolongan
selanjutnya.
Namun jika nadi rahang korban tidak berdenyut, segeralah untuk melakukan langkah
pembangkitan fungsi jantung melalui cara Kardio Pulmonar (jantung paru-paru) yang
disingkat CPR (Cardio Pulmonary Resuscitation).
Jika akan melakukan upaya CPR pada korban, sebelumnya Anda harus memeriksa ada
pendarahan atau tidak pada korban.
Langkah kedua P3K
Suatu tindakan yang cepat harus dilakukan pada korban-korban yang mengalami pendarahan
berat, keracunan atau denyut jantung dan napasnya terhenti. Ketiga hal pokok ini sangat
menentukan atas jaminan kelangsungan hidup korban. Anda harus melakukan sesuatu sebagai
upaya pertolongan utama dan pertama dalam situasi-situasi ini, karena setiap detik waktu
yang ada sangat berharga.
Langkah ketiga P3K
Ketika sedang mengangkat korban cedera maka ada satu hal yang harus diingat dan
diperhatikan, yaitu cara mengangkatnya jangan dengan mengangkat pada bagian leher atau
tulang punggungnya. Teknik mengangkat dengan cara memegang pada kedua organ tubuh ini
(leher dan tulang punggung) akan diperbolehkan jika tindakan ini
dipandang perlu, bahkan harus guna menghindarkan korban dan dampak susulan yang lebih
parah.
Langkah keempat P3K
Dalam keadaan darurat dimana bantuan medis belum datang di tempat kecelakaan, langkah
yang bisa dilakukan adalah membiarkan korban berbaring tenang tanpa gangguan. Jika
korban mengalami muntah-muntah dan dipastikan tidak menimbulkan bahaya pada organ
lehernya, Anda bisa memutar kepalanya secara perlahan dan hati-hati. Tujuannya untuk
menghindari tersumbatnya saluran pernapasan. Selain itu diusahakan agar tubuh korban
dalam keadaan hangat. ini bisa dilakukan dengan cara menyelimuti korban dengan selimut,
kain, baju atau yang lainnya. Namun begitu, Anda harus mempunyai perkiraan korban tidak
kepanasan.

Langkah kelima P3K


Mintalah bantuan pada orang-orang di sekitar kejadian untuk memanggilkan ambulan atau
dokter yang paling dekat dan tempat kejadian, sementara itu Anda tetap menjaga korban dan
melakukan langkah-langkah pertolongan pertama.
Jika dokter sudah datang ke tempat kejadian, Anda periu memberitahukan tentang keadaan
korban dan langkah-langkah pertolongan yang telah Anda lakukan. Akan sangat baik jika
Anda meminta saran dari dokter mengenai apa yang sebaiknya dilakukan selanjutnya saat
menunggu datangnya ambulans.
Langkah keenam P3K
Periksa dengan hati-hati keadaan korban. Jika situasinya mengharuskan untuk memotong
pakaian korban karena dinilai menghambat usaha pertolongan pertama, maka lakukanlah
pemotongan. Tindakan ini ditujukan sebagai langkah untuk mencegah atau mengurangi rasa
sakit yang diderita korban sebagai akibat dari gerakan-gerakan spontan yang dilakukannya.
Pengecualian dilakukan terhadap korban yang mengalami luka bakar, di mana Anda dilarang
menyobek atau memotong pakian korban, karena hal ini malah akan memperparah luka
korban.
Langkah ketujuh P3K
Langkah-langkah ini bersifat psikologis, yakni dengan cara menenangkan perasaan korban.
Upaya ini akan berhasil dengan syarat Anda terlebih dahulu menenangkan diri sendiri. Jika
kita dapat menguasai dan menenangkan diri sendiri, maka hal ini akan menjadi unsur yang
sangat mendukung untuk dapat menenangkan korban. Dengan ketenangan yang Anda
tunjukkan, maka dapat membuat korban merasa tenang serta rasa panik dan takut pun akan
hilang, sehingga diharapkan sanggup menumbuhkan perasaan besar hati pada diri korban.
Katakan dan yakinkan pada korban bahwa semuanya akan menjadi baik dan segera dapat
diatasi.
Langkah kedelapan P3K
Jika korban masih sepenuhnya dalam keadaan sadar, sangat baik jika diberikan minum.
Tindakan ini membantu pada proses ketenangan diri korban. Namun tindakan untuk membeni
minum jangan dilakukan jika korban sudah dalam keadaan pingsan atau setengah pingsan.
Tindakan memberi minum kepada korban yang sudah pingsan atau setengah pingsan akan
sangat fatal, karena dapat menyumbat saluran pernapasan dan menimbulkan rasa tercekik
pada leher korban. Maka hal itu jangan lakukan!

P3K DIARE
Diare atau mencret adalah apabila seseorang buang air besar encer atau
seperti air.
Penyebab diare:
1.
2.
3.
4.
5.

Kurang gizi
Alergi
Kebanyakan makan buah-buahan mentah.
Keracunan makanan atau minuman
Infeksi peradangan pada usus yang diakibatkan oleh virus dan bakteri

Akibat diare:
Diare yang terus menerus mengakibatkan tubuh kekurangan cairan dan
garam-garaman yang diperlukan tubuh, apabila tidak segera ditolong
dapat mengakibatkan kematian.
Cara penularan diare
1. Tinja yang dikeluarkan penderita mengandung kuman penyebabg diare
2. Bila penderita buang air besar di tempat yang tidak tertutup, tempat
tersebut menjadi sumber penularan bagi orang lain.
3. Tinja yang dibuang sembarangan apabila dihinggapi lalat dan lalat
tersebut hinggap di makanan maka tersebut tercemar kuman.
4. Air sungai yang digunakan buang air besar oleh penderita diare
mengandung kuman diare.
Pertolongan Pertama pada diare
1. memberi minuman cairan yang ada di rumah/di lingkungan (air putih
yg sudah dimasak, air teh encer, air kelapa, air tajin, air sop, sari buah
yang segar, sayur)
2. memberi minuman oralit
3. memberi minuman larutan gula garam
Diare atau mencret adalah apabila seseorang buang air besar encer atau
seperti air.
Penyebab diare:
1. Kurang gizi
2. Alergi

3. Kebanyakan makan buah-buahan mentah.


4. Keracunan makanan atau minuman
5. Infeksi peradangan pada usus yang diakibatkan oleh virus dan bakteri
Akibat diare:
Diare yang terus menerus mengakibatkan tubuh kekurangan cairan dan
garam-garaman yang diperlukan tubuh, apabila tidak segera ditolong
dapat mengakibatkan kematian.
Cara penularan diare
1. Tinja yang dikeluarkan penderita mengandung kuman penyebabg diare
2. Bila penderita buang air besar di tempat yang tidak tertutup, tempat
tersebut menjadi sumber penularan bagi orang lain.
3. Tinja yang dibuang sembarangan apabila dihinggapi lalat dan lalat
tersebut hinggap di makanan maka tersebut tercemar kuman.
4. Air sungai yang digunakan buang air besar oleh penderita diare
mengandung kuman diare.
Pertolongan Pertama pada diare
1. memberi minuman cairan yang ada di rumah/di lingkungan (air putih
yg sudah dimasak, air teh encer, air kelapa, air tajin, air sop, sari buah
yang segar, sayur)
2. memberi minuman oralit
3. memberi minuman larutan gula garam

P3K TERCEKIK
P3K: Tercekik atau Tersedak Tersedak adalah tersumbatnya trakea atau saluran pernafasan
seseorang yang disebabkan benda asing, makanan, muntah, darah, atau cairan lain. Jika anda
menemui korban yang tersedak, lakukanlah Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Berdirilah di belakang korban dan peluk pada pinggangnya dengan kedua tangan Anda.
Sementara kepala, tangan, dan tubuh bagian atasnya dibiarkan terkulai ke muka. Kemudian
kepalkan salah satu tangan Anda, pegang erat-erat dengan tangan yang lainnya dan kemudian
tekan ke perut korban dengan meletakkannya sedikit di atas pusar dan di bawah tulang rusuk.
Dorong kepalan tangan dengan kuat pada perutnya dengan gerakan ke atas mendadak. Ulangi
gerakan beberapa kali bila dirasa perlu. Di dalam paru-paru selalu terdapat sisa udara, dan
tekanan ke bawah dada menyebabkan udara memadat dan menghembus ke atas. Sumbatan
benda, makanan atau cairan ini akan terlepas laksana lepasnya tutup botol.
Seorang yang tercekik atau tersedak karena makanan dan sedang seorang diri, maka untuk
mengatasi situasi ini ia harus melakukan sesuatu dengan cara menekan kuat tepat di bawah
dadanya. Selain itu juga dengan cara menekankan diri ke pinggir meja, westafel atau jika
mampu sebaiknya menggunakan kepalan tangannya sendiri. Tindakan ini dapat menimbulkan
tekanan pada perutnya sendiri dan cukup untuk melepaskannya dari sumbatan.
Teknik lain yang dapat dilakukan adalah dengan meletakkan korban yang sedang tesedak itu
pada sisi badannya dan berikan satu pukulan yang keras pada punggung di antara kedua
pundak. Buka mulutnya kemudian sogokkan jari tengah dan telunjuk ke dalam tenggorokan
dan tarik makanan yang menyumbat saluran pernapasannya itu. Jika memerlukan alat Bantu,
bisa menggunakan bantuan berupa sendok untuk menahan lidahnya ke depan, supaya saluran
pernapasannya tidak terhalang olehnya.

P3K LUKA BAKAR

3K: Pertolongan Pertama Luka Bakar Luka bakar adalah sejenis cedera pada daging atau
kulit yang disebabkan oleh panas, listrik, zat kimia, gesekan, atau radiasi. Luka bakar yang
hanya mempengaruhi kulit bagian luar dikenal sebagai luka bakar superfisial atau Luka Bakar
Tingkat I. Bila cedera menembus beberapa lapisan di bawahnya, hal ini disebut luka bakar
sebagian lapisan kulit atau Luka Bakar Tingkat II. Pada Luka bakar yang mengenai seluruh
lapisan kulit atau Luka Bakar Tingkat III, cedera meluas ke seluruh lapisan kulit. Sedangkan
Luka Bakar Tingkat IV melibatkan cedera ke jaringan yang lebih dalam, seperti otot atau
tulang.

Luka Bakar Tingkat Tinggi

Hal-hal yang harus dilakukan jika mendapatkan korban terbakar dan mengalami luka bakar
yang
parah adalah:
1. Jika pakain korban dalam keadaan terbakar, segera padamkan nyala apinya dengan jas,
selimut atau permadani kecil yang ada di sekitar tempat kejadian.
2. Biarkan korban berbaring untuk mengurangi shock.
3. Potong dan buang pakaian dan daerah yang terbakar itu. Bila kain dan pakaiannya
menempel di luka bakar, jangan tarik kain pakaian itu dari badannya dan biarkan tetap
menempel di badan.
4. Cuci tangan Anda dengan bersih dan hati-hati untuk mencegah kontaminasi. Tutuplah luka
bakar dengan kain kasa yang tebal, karena akan dapat memisahkan dari udana, pengotoran
dan mengurangi rasa sakit. Bila kain kasa tidak tersedia, gunakan kain seprei atau handuk
yang bersih. Jangan pergunakan salep, minyak atau obat anti-septik lainnya dan jangan pula
berusaha untuk mengganti kain penutup tersebut.
5. Panggil ambulans atau angkat korban ke rumah sakit terdekat.
6. Bila luka terbakar terdapat pada hampir sebagian besar tubuh, berikan pertolongan pertama
pada shock (untuk ini akan diterangkan pada pembahasan selanjutnya nanti).
7. Bila korban masih dalam keadaan sadar maka larutkan setengah sendok soda masak dan
satu sendok garam dapur dalam liter air. Minumkan larutan itu pada korban sebanyak
gelas setiap 15 menit, ini akan berguna untuk
mengganti cairan tubuh yang hilang. Hentikan pemberian larutan ini jika ternyata korban
mengalami muntah-muntah.
Luka Bakar Ringan Disertai Luka Kecil
Jika ada yang terbakar tidak terlalu parah dan mendapatkan luka kecil maka langkah yang
dilakukan adalah:
1. Segera rendam kulit yang terbakar itu ke dalam air yang dingin. Untuk luka yang tidak
mungkin direndam, bisa dilakukan cara mengkompres dengan es yang dibungkus dengan
kain atau dengan cara diresap dari kain yang telah dicelupkan dalam air es.
2. Gantilah kompres tersebut beberapa kali dengan tujuan agar kain kompres selalu dingin.
Lakukan perawatan dengan cara seperti ini sampai rasa sakit tersebut hilang.
3. Untuk luka terbakar, hindari penggunaaan salep luka, lemak, soda masak dan terutama
sekali pada luka serius yang memerlukan perawatan medis. Jika hal ini terlanjur dilakukan,
maka saat telah sampai di rumah sakit, dokter harus membersihkan dulu obat-obat itu dari
lokasi luka bakar tersebut, dan ini bisa memperlambat waktu perawatannya dan juga dapat
menimbulkan rasa sakit pada korban.
4. Bila kulit yang terluka menggelembung, tutup gelembung itu dengan kain yang steril.
Jangan sekai-kali untuk memecah atau mengempeskan gelembung tersebut.

Yang harus diperhatikan: terbakar atau luka bakar meski dangkal atau hanya dipermukaan
kulit akan dapat berbahaya jika membakar secara luas ke organ tubuh. Karena itu mintalah
bantuan dokter untuk menangani cedera
luka bakar yang seperti ini.
Terbakar Oleh Bahan Kimia
Cedera seperti ini biasanya di alami jika korban berada di tempat seperti ruang laboratorium
kimia. Langkah segera dilakukan adalah dengan menyiramkan air sebanyak-banyaknya ke
bagian yang
terbakar. Kemudian rawatlah luka bakar tersebut.
Bila yang terkena dan terbakar adalah bagian pada organ mata, bilaslah bagian yang terluka
bakar itu dengan air yang bersih. Pembilasan ini harus dilakukan dengan hati-hati.
Setelah itu tutup luka bakarnya dengan kain kasa atau kain bersih lainnya, untuk selanjutnya,
bawa segera korban ke dokter.
Luka bakar
Luka disebabkan karena api, benda-benda panas, air panas, liran listrik, dan bahan
kimia.
Derajat Luka Bakar:
Derajat I: hanya mengenai permukaan (epidermis), berupa warna kemerahan pada
kulit, ada rasa nyeri, biasanya sembuh spontan dalam waktu 7-10 hari.
Derajat IIA: mengenai lapisan dermis, terjadi gelembung berisi cairan, terasa nyeri,
dengan perawatan baik sembuh dalam waktu 10-14 hari.
Derajat IIB: mengenai dermis bagian dalam, gelembung-gelembung biasanya
pecah, warna pucat, bisa nyeri atau tidak, bisa kering atau lembab, sembuh lama dan
menimbulkan bekas.
Derajat III: seluruh lapisan kulit rusak, bahkan bisa sampai ke tulang, tidak terasa
nyeri, sembuh lama dan menimbulkan cacat yang hebat.
Luka bakar harus diihat pada derajat kedalaman, permukaan, dan luas luka bakar
tersebut. Bahaya luka bakar luas adalah kondisi dehidrasi yang mengancam jiwa
penderita.
Pertolongan: Pertama, kita harus membebaskan tubuh penderita dari bahan
penyebab. Daerah yang terbakar cukup di rendam/di siram dengan air dingin
minimal 10 menit (jangan air es karena akan menambah sakit dan menambah
parah). Jangan mengoleskan odol atau mentega karena meningkatkan risiko infeksi.
Bisa minum paracetamol atau ibuprofen untuk mengurangi rasa nyeri atu
mengoleskan salep seperti @Neosporin @Silvadene atau @bioplacenton pada luka
bakar ringan. Tutup luka dengan kasa steril. Luka bakar yang luas perlu segera
mendapatkan tambahan cairan untuk mencegah dehidrasi, jika wilayah terbakar >
10% penderita harus dirawat di RS.
Pertolongan pertama pada luka bakar api dan cairan panas, bila pakaian terbakar, lapisi
tubuh dengan selimut, jaket, atau keset lembab dengan korban dalam posisi berbaring dan
stabil. Pada kasus luka bakar lepuh akibat cairan panas, lepaskan semua pakaian yang
berkontak dengan cairan. JANGAN melepas pakaian terbakar yang sudah menempel pada
kulit.

1. Cegah infeksi dengan melepas semua pakaian ketat dari daerah luka bakar. Lapisi luka
bakar secara longgar dengan kompres steril atau bersih, seperti sprei, sarung bantal, dan
sarung tangan bersih.
-JANGAN menyentuh langsung luka bakar, terutama bila kulit mengelupas.
-JANGAN memecahkan lepuhan (blister)
-JANGAN menutup area luka dengan kapas atau material berbulu lainnya.

2. Dinginkan luka bakar. Pada luka bakar yang tidak terlalu besar, segera rendam pada air
dingin (suhu kamar) atau pada air mengalir untuk sekitar 10 menit atau hingga nyeri
berkurang
-Untuk luka bakar yang agak besar, dapat disiram dengan air dari teko
-Jika air mengalir tidak tersedia, dapat digunakan pakaian atau spons basah atau cairan dingin
lainnya
-JANGAN mengoleskan pasta gigi, lotion, mentega, lemak atau salep antibiotik.

3. Segera bawa ke rumah sakit bila :


- Area luka bakar lebih besar dari telapak tangan
- Kulit bagian atas terbentuk keropeng
- Luka bakar tidak membaik dalam tiga hari
- Korban menderita luka lainnya
- Korban tidak sadar, lemas, atau bila luka bakar tedapat pada wajah dan sekitarnya.
PENCEGAHAN KEJADIAN LUKA BAKAR DI RUMAH
- Awasi pemakaian benda-benda mudah terbakar, seperti lilin dan pemanas ruangan
- Jauhkan anak-anak dari radiator
- Hati-hati saat menyiapkan makanan atau minuman panas dan jangan biarkan anak anak
berkeliaran di dapur tanpa pengawasan saat seseorang memasak

- Selalu periksa kembali suhu air mandi sebelum memandikan anak


- Selalu sediakan Alat Pemadam Api di dapur.
Lakukan langkah-langkah pertolongan pertama pada luka bakar api dan cairan panas di
atas untuk penanganan tepat. Hindari memberikan obat-obatan lain atau ramuan tanpa
persetujuan dokter.

Keracunan Makanan
Keracunan makanan (Food poisoning) adalah penyakit yang disebabkan konsumsi makanan
atau minuman yang mengandung bakteri, toksin, parasit, virus ataupun bahan kimia yang
mampumemicu timbulnya gangguan pada fungsi normal tubuh. Virus yang
menimbulkankondisi keracunan makanan adalahCampylobacter enteritis, E. coli enteritis,
kolera, Shigella, Listeria, Staphylococcus aureus,dan sebagainya.
Jenis makanan yang berpotensi menimbulkan keracunan makanan antara lain adalah daging,
aneka jenis daging tak terkecualijenis daging unggas, daging dalam kondisi matang ataupun
mentah, air yang telah terkontaminasi, makanan yang mengandung mayones, telur, kerang,
ikan, dan lain sebagainya.
Beberapa gejala yang muncul akibat keracunan makanan biasanya hanya berupa gejala
ringan, akan tetapi tidak menutup kemungkinan dapat jugamuncul gejala yang berat
hinggamembutuhkan perawatan daripihak rumah sakit.Beberapa jenis keracunan bahkan
dapat menyebabkan kematian.
Gejala-gejala keracunan biasanyaberupamuntah, nyeri perut, sakit kepala, diare, dan beberapa
gejala lain yang berpotensi mengancam nyawa seperti gangguan fungsi hati, ginjal, dan
neurologis.
Berdasarkan data dari Center of Disease Control (CDC), sebagian besar keracunan
makanandisebabkan kesalahan pada pengolahan makanan, yang dapat berupa:
1. Membiarkan makanan siap saji pada suhu yang baik bagi pertumbuhan bakteri.
2. Kesalahan memasak pada saat menghangatkan makanan.
3. Kontaminasi silang.
4. Kontaminasi oleh koki.
Pertolongan pertama yang dapatditempuhsaatmenjumpai kasus keracunan makanan,
khususnya pada kasus keracunan yang menimbulkan dampak diareadalah:

1. Rehidrasi dan suplementasi elektrolit yang tepat untuk menghindari kekurangan


cairan.
2. Untuk mengurangi kehilangan cairan dapat ditanggulangi dengan penyerap cairan
seperti aluminium hidroksida dan kaopektat.
3. Jika dalam jangka waktu lebih dari tiga hari gejala tetap persisten, maka langkah tepat
yang harus ditempuh adalah membawa korban ke Rumah Sakit untuk
mendapatpengobatan secara intesnsif.Korban yang mengalami keracunan makanan
harus menerima asupan cairan secara lebih intensif melalui infus. Dengan berada di
rumah sakit juga dapat dilakukan pemeriksaan diagnosti dengan lebih baik.
Sementara untuk mencegah timbulnya keracunan makanan, beberapa hal yang perlu
dilakukan adalah:
1. Pengolahan makanan yang baik.
2. Pengelolaan sistem hiegen yang baik.
3. Menyimpan makanan pada suhu yang tepat (< 50C untuk makanan yang disimpan di
dalam kulkas dan > 600C untuk makanan yang dalam kondisi panas).
4. Menghindari sumber kontaminasi dari mana saja.
5. Menghindari makanan jamur liar.
6. Menghindari jenis makanan asam dalam kemasan yang kemasannya terbuat dari
logam.
7. Menghindari konsumsi makanan setengah matang.
Read more: http://doktersehat.com/p3k-keracunan-makanan/#ixzz3Sx2ZRNeF
Banyak kondisi yang hampir mirip dengan tanda dan gejala keracunan, termasuk kejang,
keracunan alkohol, stroke, dan reaksi insulin. Dengan demian, carilah tanda dan gejala yang
tercantum di bawah ini, dan jika anda menduga kasus keracunan. 1. Luka bakar atau
kemerahan di sekitar mulut dan bibir, akibat minum racun tertentu. 2. Napas berbau seperti
bahan kimia, seperti thinner (pengencer) bensin atau cat. 3. Luka bakar, noda dan bau pada
orang, pakaiannya, atau pada furnitur, lantai, karpet, atau benda lain di sektiarnya. 4. Botol
obat yang kosong atau pil yang berserakan. 5. Muntah, kesulitan bernapas, mengantuk,
kebingungan, atau tanda-tanda tak terduga lainnya. Kapan harus menelpon bantuan? Hubungi
nomor darurat lokal adan segera jika seseorang mengalami: Mengantuk atau tidak sadarkan
diri Mengalami kesulitan bernapas atau telah berhenti bernapas Gelisah yang tidak
terkendali atau sangat lemah Kejang-kejang Jika seseorang tampak stabil dan tidak
memiliki gejala, namun Anda menduga ia telah keracunan, hubungi pusat kendali racun atau
klinik/rumah sakit terdekat. Berikan informasi tentang usia, gejala orang tersebut, berat
badan, dan setiap informasi yang Anda miliki mengenai racun seperti jumlah, dan berapa
lama sejak orang tersebut terkena racun. Akan sangat membantu jika Anda membawa serta
botol pil saat menelpon. Beberapa hal yang dapat anda lakukan untuk orang tersebut sampai
bantuan tiba adalah: Jika orang tersebut telah terkena asap beracun seperti
kanbonmonoksida, usahakan agar ia mendapat udara segar. Bila ia menelan racun, segera
hapus racun yang tersisa di mulutnya Jika racun diduga merupakan racun dari pembersih
rumah tangga atau bahan kimia lainnya, baca label dan ikuti instruksi untuk keracunan. Jika
racun tumpah pada pakaian seseorang, kulit atau matanya, lepaskan pakaian. Siram kulit atau

mata dengan air dingin atau air hangat suam-suam kuku, misalnya dengan menggunakan air
pancuran selama 20 menit atau hingga bantuan tiba. Pastikan orang tersebut bernapas, jika
tidak, anda dapat mulai melakukan bantuan CPR (resusitasi). Ambil wadah racun (atau
botol pil) dan bawa ketika ke rumah sakit. Hal-hal yang tak boleh dilakukan saat diduga
terjadi keracunan adalah hindari memberikan sirup ipecac atau melakukan sesuatu yang
memaksa orang tersebut muntah. The American Academy of Pediatrics menyarankan untuk
membuang ipecac dari rumah karena tidak ada manfaat dan efektivitas dari obat tersebut
(bahaya yang ditimbulkan jauh lebih besar dari manfaatnya), demikian menurut
Mayoclinic.com.
Source: http://www.dokterdigital.com/id/p3k/37_pertolongan-pertama-menolong-korbankeracunan.html
Copyright DokterDigital.com

.Keracunan makanan
Pertolongan:
- usahakan penderita muntah dengan menekan langit-langit tenggorokan dengan jari
melalui mulut.
- Setelah muntah beri norit / arang ditumbuk halus
- Bila perlu diberikan napas buatan.

You might also like