Professional Documents
Culture Documents
Sesuai dengan rencana kerja, ada beberapa kegiatan yang saat ini sedang dilaksanakan, antara lain:
A. Sosialisasi channeling program P2KP di tk propinsi (sebagai narasumber pada lokakarya yang di
fasilitasi oleh konsultan pelaksana dari PT Kwarsa Hexagon)
B. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan channeling program dengan PT BFI Finance
C. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan channeling program dengan Rotary Club
D. Monitoring dan evaluasi pembinaan lanjutan BKM/UPK oleh PT BRI di Jawa Timur
E. Monitoring pelaksanaan koordinasi fasilitator ekonomi dengan PT BRI
F. Tindak lanjut pelaksanaan channeling program dengan Meneg Koperasi, Depdiknas dan lembaga
donor lain.
G. Penjajagan peluang channeling dengan Rumah Sakit Surabaya Internasional
Berikut laporkan kemajuan pelaksanaan kegiatan dan permasalahan channeling program periode minggu
ke-1 Desember 2006:
A. Sosialisasi channeling program P2KP di tk propinsi (sebagai narasumber pada lokakarya yang di
fasilitasi oleh konsultan pelaksana dari PT Kwarsa Hexagon), lokasi pelaksanaan meliputi 14
Propinsi lokasi P2KP-1 dan P2KP-2.
a. Sampai dengan minggu -1 Desember kegiatan sosialisasi channeling di tk propinsi sudah
dilaksanakan di 12 wilayah yaitu: Kalimantan Barat (Pontianak), NTB (Mataram), DIY
(Yogyakarta), Banten (Serang),Jawa Timur (Surabaya), Jawa Tengah (Semarang), Sulawesi
Selatan (Makassar), Sulawesi Tengah (Palu), Sulawesi Utara (Manado), Gorontalo, Kalimantan
Tengah (Palangkaraya) dan Kalimantan Selatan (Banjarmasin) jadwal lokakarya yang belum
terlaksana yaitu Jawa Barat , masih menunggu konfirmasi dari pihak Pemda dan KMW
setempat.
Permasalahan:
a. Dari hasil review menunjukkan bahwa BKM, pemda dan swasta cukup antusias dalam mengikuti
kegiatan serta ditemukan bahwa terdapat beberapa perusahaan swasta yang tertarik dengan
konsep pemberdayaan P2KP, dan tertarik untuk menggunakan BKM sebagai mitra dalam
pelaksanaan kegiatan mereka. Hal ini perlu di tindaklanjuti oleh KMW/korkot baik melalui
pendekatan personal maupun melalui forum-forum diskusi di wilayah mereka serta perlu
didukung dengan memberikan penguatan mengenai strategi social marketing kepada
KMW/korkot dan BKM serta penyiapan data base dan profil BKM untuk lebih meningkatkan
kepercayaan dari pihak luar kepada BKM.
B. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan channeling program dengan PT. BFI Finance
Terdapat beberapa kegiatan monitoring yang dilakukan antara lain:
a. Monitoring pelatihan administrasi keuangan kepada 3 BKM dari wilayah Bogor, yaitu BKM
Bantar Jati, BKM Bantar Jaya dan BKM Ciomas Rahayu, saat ini kegiatan pelatihan ini sudah
memasuki tahap akhir. Jadwal pelatihan akhir menunggu kabar dari PT BFI Finance.
Permasalahan:
Sampai dengan saat ini KMW Jabar belum secara rutin melakukan review terhadap efektifitas,
kemanfaatan dan penerapan materi pelatihan tersebut, sehingga belum diketahui apakah ada
perubahan signifikan kepada UPK BKM terkait dengan kapasitasnya dalam pengelolaan
administrasi keuangan, tingkat tunggakan, dll.
1
b. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan channeling pembangunan rumah sehat dan MCK
Sesuai dengan MoU ada 17 BKM yang menjadi lokasi pilot project dengan pencairan dana
bantuan sebesar Rp 5 juta untuk rehabilitasi rumah (15 BKM) dan Rp. 4 juta untuk
pembangunan MCK (2 BKM) yang diberikan dalam 2 tahap, saat ini sudah 16 BKM yang sudah
mendapatkan pencairan dana tahap 1, satu BKM (BKM Madani - NTB) belum mengirimkan SPPB.
Tiga BKM sudah sampai pada pencairan dana tahap 2 yaitu BKM Jaya Sejahtera( Blora), dan
BKM Drangong Usaha Bersama ( Serang) dan BKM Harapan Sejahtera (Kendari) dan BKM
Barokah (Banjarmasin) tahap proses verifikasi dana Tahap 2
Permasalahan:
Di beberapa KMW belum nampak dukungan secara penuh untuk melakukan fasilitasi,
monitoring dan supervisi terhadap pelaksanaan kegiatan channeling rehab rumah dan MCK,
diperlukan upaya agar KMW dapat menggunakan kegiatan ini sebagai contoh best practice bagi
BKM lain serta menggunakan mekanismenya sebagai platform pelaksanaan channeling program
di wilayahnya.
c. Monitoring dan evaluasi channeling rehabilitasi rumah korban gempa di kel. Temuwangi,
kecamatan Pedan, Kab. Klaten (KMW rehab-rekon Jawa Tengah)
Sesuai dengan MoU, BFI memberikan dana sebesar total Rp. 300 juta yang digunakan untuk
pembangunan 15 rumah (@ Rp. 20 juta) korban gempa yang tergabung didalam KSM
Perumahan, pendekatan pelaksanaan kegiatan ini mengacu pada konsep Re-Kompak, dalam
hal ini BKM berperan sebagai fasilitator kegiatan dengan dukungan dari Korkot dan fasilitator
rumah. Pencairan dana dilakukan dalam 3 tahap (30%, 40% dan 30%), saat ini sudah mencapai
tahap pencairan dana tahap 3.
Permasalahan:
Kurangnya dukungan dari Korkot/KMW setempat mengenai tata cara pencairan dana sehingga –
pertanyaan yang berkaitan dengan hal tersebut, hal ini terjadi di BKM Ciomas Rahayu, Kab.
Bogor, tim channeling telah menghubungi pihak korkot untuk segera menindaklanjuti
permasalahan tersebut.
Permasalahan:
Tidak ada permasalahan yang krusial terkait dengan penggunaan dana bantuan dari Rotary.
D. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan pembinaan lanjutan BKM UPK oleh PT BRI di Jawa Timur
Sesuai dengan kontrak antara BRI dan P2KP, lokasi pembinaan administrasi keuangan lanjutan
oleh PT BRI dilaksanakan di 7 kota/kab. (@ 10 BKM) yang berada di wilayah Propinsi Jawa Timur,
meliputi: Sidoarjo, Mojokerto, Lamongan, Situbondo, Pasuruan, Probolinggo dan Banyuwangi.
Pembinaan dilakukan dalam waktu 6 bulan (dari Juli s.d awal Jan 2007) dengan target pada 2
bulan pertama diprioritaskan pada penertiban administrasi dan pembukuan sesuai dengan Buku
Pedoman Operasional (BPO) UPK-BKM, pada 2 bulan kedua diprioritaskan pada pelaksanaan sistem
dan prosedur serta pembuatan laporan kinerja UPK BKM, pada 2 bulan terakhir diprioritaskan pada
perkembangan usaha UPK BKM.
Pelaksanaan monitoring bersama antara PT BRI dan P2KP dilakukan setiap bulan dengan
mengunjungi secara sampling ke BKM sasaran, untuk melihat efektifitas pembinaan yang
dilakukan, penerapan materi oleh UPK BKM, manfaat yang diperoleh oleh UPK BKM dll.
Saat ini (minggu -1 Desember) sedang dilaksanakan monitoring bersama di lapangan.
2
Permasalahan:
Merujuk dari laporan 3 bulanan dari PT BRI, beberapa permasalahan yang muncul dikarenakan
kurangnya koordinasi antara KMW Jawa Timur dan PT BRI sehingga mengakibatkan munculnya
keengganan dari UPK BKM untuk memanfaatkan kegiatan ini sebagai peluang untuk meningkatkan
kapasitasnya. Meskipun tugas pembinaan ini adalah tanggung jawab dari PT BRI selaku pemegang
kontrak tetapi masih dibutuhkan dukungan dari KMW untuk lebih meningkatkan motivasi dari UPK
BKM dalam kegiatan ini dimana pada ujung akhir pembinaan diharapkan adanya kucuran kredit
dari BRI/perbankan kepada UPK BKM.
Menindaklanjuti permasalahan tersebut, pihak PMU telah melakukan pertemuan di Kantor BRI
Surabaya dengan mengundang seluruh korkot terkait dan TL KMW Jawa Timur dan pihak BRI Pusat
dan wilayah untuk memastikan terjadinya koordinasi antara KMP, KMW dan pembina BRI dalam
melakukan monitoring dan fasilitasi kegiatan pembinaan lanjutan kepada UPK BKM.
E. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan koordinasi fasilitator ekonomi dengan PT BRI setempat
Sesuai dengan kebijakan dari PMU P2KP, saat ini sudah dimobilisasi 59 fasilitator ekonomi, yang
sudah mendapatkan pelatihan dari BRI, di 59 kota kab wilayah KMW Propinsi di P Jawa. Tugas dari
59 fasilitator ekonomi diantaranya adalah melakukan koordinasi dengan PT BRI/Perbankan
setempat dalam rangka menggali potensi channeling serta melakukan pendampingan kepada
sekitar 20 UPK BKM yang memiliki kinerja pengelolaan keuangan terbaik di wilayahnya yang
nantinya dapat di channelingkan dengan lembaga keuangan setempat.
Laporan hasil koordinasi yang sudah diterima oleh KMP berasal dari KMW Jawa Tengah, KMW Jawa
Barat, KMW Serang dan KMW DIY sudah diterima KMP, sehingga hanya KMW Jawa Timur yang
belum mengirimkan.
Permasalahan:
Perlunya upaya intensif dari setiap KMW untuk menindaklanjuti komitmen yang sudah terbangun di
setiap wilayah, hal ini terkait dengan upaya pengembangan channeling program BKM. Upaya
tersebut perlu didukung dengan fasilitasi pengembangan kapasitas dari UPK-BKM sehingga UPK-
BKM telah siap pada saat dibutuhkan.
F. Tindak lanjut pelaksanaan channeling program dengan Meneg Koperasi, Depdiknas dan
lembaga donor lain
a. Pada bulan September 2006 telah dilakukan pelatihan perkoperasian kepada 120 BKM terpilih
dari seluruh P Jawa yang berpotensi untuk memfasilitasi pembentukan koperasi di wilayahnya,
pelatihan tersebut di laksanakan selama 5 hari bertempat di Lembang dengan biaya
sepenuhnya berasal dari Kementerian Koperasi.
Saat ini sedang di jajagi kemungkinan untuk memberikan pelatihan perkoperasian kepada
fasilitator di setiap kota/kab untuk mendorong percepatan pembentukan koperasi.
b. Channeling program dengan Depdiknas yang sudah dilaksanakan sejak tahun 2005 adalah
pemberian dana bantuan rehabilitasi prasarana sekolah kepada 19 sekolah (@ Rp. 50 Juta) dan
dana peningkatan kualitas pendidikan kepada 5 sekolah (@ Rp. 20 juta) yang berada di 15
kelurahan P2KP di wilayah Kab. Cirebon, Kab. Serang, Kab. Semarang dan Kab. Malang.
Seluruh kegiatan sudah dilaksanakan di lapangan dan rata-rata mampu menggalang dana
swadaya masyarakat sebesar 50% dari total dana bantuan. Disamping itu pembelajaran yang
diperoleh adalah tersusunnya PJM Sekolah sebagai hasil fasilitasi BKM kepada pihak sekolah
dan komite sekolah serta terwujudnya kemitraan dan keterbukaan antara pihak sekolah dan
masyarakat untuk dapat menanggulangi permasalahan pendidikan yang muncul di wilayah
masing-masing.
Saat ini sedang dijajagi scalling up channeling program dengan pihak Depdiknas, melalui
program rehabilitasi prasarana dan peningkatan kualitas pendidikan.
c. Saat ini sedang dilakukan diskusi dengan pihak Dekopin dan Meneg Kop dan UKM dalam rangka
mendorong upaya percepatan pertumbuhan koperasi di wilayah sasaran P2KP. Rencana
3
penandatanganan MoU tersebut akan dilakukan bersamaan dengan peringatan Hari
Kesetiakawanan Sosial, yang akan dilaksanakan di Solo pada tanggal 20 Desember 2006.
d. Pendekatan kepada beberapa pihak donor lain seperti BUMN, dan perusahaan swasta sedang
dirintis dengan mengumpulkan informasi up to date terkait dengan contak person serta sektor-
sektor yang berpeluang untuk di channeling dengan P2KP. Saat ini sedang dipersiapkan
halaman khusus di website P2KP yang memuat berbagai informasi mengenai kiat-kiat
pemasaran program, best practice dan alamat donor/lembaga penyedia dana.
e. Saat ini sedang disusun script untuk VCD channeling program, serta pengumpulan bahan-bahan
leaflet dan booklet best practice channeling program yang akan digunakan sebagai media
promosi di tingkat nasional.
Permasalahan/Rekomendasi:
a. Sebagai tindak lanjut pelatihan tersebut, diharapkan agar setiap KMW dapat memonitor
realisasi pembentukan pra koperasi atau koperasi dari setiap BKM yang menjadi peserta
pelatihan.
b. Laporan akhir hasil pelaksanaan kegiatan (dilengkapi dengan foto-foto kegiatan) dan dilampiri
laporan monitoring dari SMKN setempat serta hasil evaluasi belum dikirimkan oleh masing-
masing KMW.
G. Penjajagan kerjasama untuk channeling program dengan Rumah Sakit Surabaya Internasional
a. Dalam pembicaraan pada tanggal 11 Des 2006 dengan Dr. Sulung Budianto selaku Direktur RSSI
ada beberapa info channeling yang bisa diakses yaitu dengan mengikuti program mereka yaitu
CLP (Cleft lip and Palate) / rekontrusi bibir dan langit2 atau yang biasa disebut dengan operasi
bibir sumbing untuk anak2 yang lahir kurang beruntung dengan cacat bawaaan tersebut
b. Matching Program untuk program kesehatan yang mungkin bisa dilakukan bersama sebagai
bentuk channeling
Permasalahan/Rekomendasi:
a. Sebagai tindak lanjut dari pembicaraan ini diharapkan dapat dibikin mekanisme/bentuk
kerjasama yang bisa disepakati bersama
b. Memilih Pilot project untuk program CLP
4
Matriks Rencana Kerja dan Tindak lanjut Channeling Program
Desember 2006
3 Monitoring channeling program Rotary Club Saat ini kelima BKM sudah mendapatkan Pendampingan dari korkot/KMW masih KMW dan korkot lebih meningkatkan
kepada 5 BKM yang menjadi lokasi pilot pencairan dana tahap 1 dan satu BKM ( lemah sehingga BKM kurang memahami pendampingan ke BKM, hal ini terkait
project rehabilitasi rumah (3 BKM) dan BKM Makmur Sentosa) sudah mencapai mekanisme pencairan dana serta dengan tujuan jangka panjang dari
pembangunan MCK (2 BKM)yang dilaksanakan pencairan dana tahap 2 penyusunan laporan kemajuan pekerjaan channeling program serta sebagai
dalam 2 tahap, motivator kepada BKM lain untuk mampu
melakukan pemasaran program kepada
pihak lain
4 Monitoring channeling program BRI di Jawa Pelaksanaan monitoring bersama antara Kurangnya koordinasi antara KMW Jawa
Timur di 7 kota/kab. (@ 10 BKM) yang PT BRI dan P2KP dilakukan setiap bulan Timur dan PT BRI sehingga
berada di wilayah Propinsi Jawa Timur, dengan mengunjungi secara sampling ke mengakibatkan munculnya keengganan
meliputi: Sidoarjo, Mojokerto, Lamongan, BKM sasaran, untuk melihat efektifitas dari UPK BKM untuk memanfaatkan
Situbondo, Pasuruan, Probolinggo dan pembinaan yang dilakukan, penerapan kegiatan ini sebagai peluang untuk
Banyuwangi. Pembinaan dilakukan dalam materi oleh UPK BKM, manfaat yang meningkatkan kapasitasnya. Meskipun
waktu 6 bulan (dari Juli s.d awal Jan 2007) diperoleh oleh UPK BKM dll. tugas pembinaan ini adalah tanggung
dengan target pada 2 bulan pertama Saat ini (minggu -1 Desember) sedang jawab dari PT BRI selaku pemegang
diprioritaskan pada penertiban administrasi dilaksanakan monitoring bersama di kontrak tetapi masih dibutuhkan
dan pembukuan sesuai dengan Buku lapangan. dukungan dari KMW untuk lebih
Pedoman Operasional (BPO) UPK-BKM, pada meningkatkan motivasi dari UPK BKM 5
2 bulan kedua diprioritaskan pada dalam kegiatan ini dimana pada ujung
pelaksanaan sistem dan prosedur serta akhir pembinaan diharapkan adanya
pembuatan laporan kinerja UPK BKM, pada 2 kucuran kredit dari BRI/perbankan
bulan terakhir diprioritaskan pada kepada UPK BKM.
perkembangan usaha UPK BKM. PMU telah melakukan pertemuan di
Kantor BRI Surabaya dengan mengundang
seluruh korkot terkait dan TL KMW Jawa
Timur dan pihak BRI Pusat dan wilayah
untuk memastikan terjadinya koordinasi
antara KMP, KMW dan pembina BRI
dalam melakukan monitoring dan
fasilitasi kegiatan pembinaan lanjutan
kepada UPK BKM.
5 Monitoring koordinasi fasilitator ekonomi, Laporan hasil koordinasi yang sudah Perlunya upaya intensif dari setiap KMW
Sesuai dengan kebijakan dari PMU P2KP, saat diterima oleh KMP berasal dari KMW Jawa untuk menindaklanjuti komitmen yang
ini sudah dimobilisasi 59 fasilitator ekonomi, Tengah, KMW Jawa Barat, KMW Serang sudah terbangun di setiap wilayah, hal ini
yang sudah mendapatkan pelatihan dari BRI, dan KMW DIY sudah diterima KMP, terkait dengan upaya pengembangan
di 59 kota kab wilayah KMW Propinsi di P sehingga hanya KMW Jawa Timur yang channeling program BKM. Upaya tersebut
Jawa. Tugas dari 59 fasilitator ekonomi belum mengirimkan. perlu didukung dengan fasilitasi
diantaranya adalah melakukan koordinasi pengembangan kapasitas dari UPK-BKM
dengan PT BRI/Perbankan setempat dalam sehingga UPK-BKM telah siap pada saat
rangka menggali potensi channeling serta dibutuhkan.
melakukan pendampingan kepada sekitar 20
UPK BKM yang memiliki kinerja pengelolaan
keuangan terbaik di wilayahnya yang
nantinya dapat di channelingkan dengan
lembaga keuangan setempat
6 Kegiatan Lain
Scalling up channeling program dengan Continue
pihak Depdiknas, melalui program
rehabilitasi prasarana dan peningkatan
kualitas pendidikan.
6
Kesetiakawanan Sosial, yang akan
dilaksanakan di Solo pada tanggal 20
Desember 2006.