Professional Documents
Culture Documents
pada
bahan
makanan.
Menurut
permenkes
RI
No.
konsentrasinya. Analisa
kuantitatif
dengan
metode
yang
ditambahkan
dalam
reaksi
ini
berlebih
untuk
logam
AAS
masih
tetap
jadi
pilihan
utama,
juga
indikator. Keadaan ini disebut sebagai titik ekuivalen, yaitu titik dimana
konsentrasi asam sama dengan konsentrasi basa atau titik dimana jumlah
basa yang ditambahkan sama dengan jumlah asam yang dinetralkan :
[H+] = [OH-]. Sedangkan keadaan dimana titrasi dihentikan dengan cara
melihat perubahan warna indikator disebut sebagai titik akhir titrasi.
Titik akhir titrasi ini mendekati titik ekuivalen, tapi biasanya titik akhir
titrasi melewati titik ekuivalen. Oleh karena itu, titik akhir titrasi sering
disebut juga sebagai titik ekuivalen (Sumardjo, 2008).
E. Hasil Pengamatan
1. Tabel hasil pengamatan
a. Standarisasi NaOH dengan H2C2O40,05 M
No
Volume H2C2O4(mL)
10
7,8
10
7,3
10
7,3
b. Uji Kualitatif
No
Sampel
Pereaksi
Hasil
Keterangan
My tea
Kuning
(-)
Negatif
Tehgelas
Kuning
(-)
Negatif
Tehpucuk
Kuning
(-)
Negatif
FeCl3 0,5%
4
Nu greentea
Kuning
(-)
Negatif
Tehkotak
Kuning
(-)
Negatif
Fresh tea
Kuning
(-)
Negatif
c. Uji Kuantitatif
No
Sampel
Volume (mL)
Sampel
NaOH
Kadar
(mg/mL)
TehGelas
7,6
0,2
0,0654
My Tea
7,96
0,16
0,0522
TehPucuk
7,9
0,2
0,0654
TehKotak
7,3
0,2
0,0654
Fresh Tea
7,76
0,2
0,0654
Nu Green Tea
0,23
0,0752
2. Perhitungan
a. KonsentrasiNaOH
2NaOH + H2C2O4 Na2C2O4 + 2H2O
molNaOH = 2 mol H2C2O4
M.V
= 2 M.V
M.7,46 mL = 2. 0,05 M.10 mL
M.7,46 mL = 1
M
= 0,134 M
b. Kadar asambenzoatSampel
1) Tehgelas
Mol Asam Benzoat
mg
Mol NaOH
M.V
3,27 mg
=
=
0,0654 mg/mL
Mol NaOH
2) My tea
Mol Asam Benzoat
mg
M.V
2,61 mg
=
=
0,0522 mg/mL
Mol NaOH
M.V
3,27 mg
3) Tehpucuk
Mol Asam Benzoat
mg
=
=
0,0654 mg/mL
Mol NaOH
M.V
3,27 mg
4) Tehkotak
Mol Asam Benzoat
mg
=
=
0,0654 mg/mL
Mol NaOH
M.V
3,27 mg
5) Fresh tea
Mol Asam Benzoat
mg
=
=
0,0654 mg/mL
Mol NaOH
M.V
3,76 mg
6) Nu greentea
Mol Asam Benzoat
mg
=
=
0,0752 mg/mL
3. Reaksi
a.
StandarisasiNaOHdenganH2C2O4
2NaOH + H2C2O4 Na2C2O4 + 2H2O
d.
b.
c.
AsamBenzoat + NaOH
F. Pembahasan
Percobaan kali ini mengenai penetapan kadar asam benzoat pada minuman
teh kemasan yang mana bertujuan untuk mengetahui, memahami dan
menentukan kadar asam benzoat dalam minuman teh kemasan secara kualitatif
dan kuantitatif.
Asam benzoat merupakan salah satu pengawet yang diizinkan oleh
Departemen Kesehatan, batas penggunaan asam benzoat pada minuman adalah
600 mg/kg. Asam benzoat memiliki bobot molekul 122,12 g/mol. Pemerian
hablur dan ringan ; tidak berwarna ; tidak berbau. Larut dalam 350 bagian air,
lebih kurang 3 bagian etanol (95%), dalam 8 bagian kloroformdan dalam 3
bagian eter.
Asam benzoat digunakan sebagai bahan pengawet, yakni digunakan untuk
mencegah pertumbuhan dan membunuh berbagai mikroorganisme seperti
kapang, khamir, dan bakteri. Mekanisme penghambatan mikroba oleh benzoat
yaitu dengan mengganggu permeabilitas membran sel, struktur sistem genetik
mikroba dan mengganggu enzim intraseluler. Hal ini terjadi akibat
terganggunya permeabilitas dari membran sel mikroba terhadap molekul asam
yang tidak terdisosiasi sehingga di dalam sel banyak terdapat ion hidrogen. Hal
ini menyebabkan pH sel menjadi rendah sehingga dapat merusak sel mikroba.
Benzoat yang umumnya digunakan adalah benzoat dalam bentuk garamnya
karena lebih mudah larut dibanding dengan asamnya. Dalam bahan pangan,
garam benzoat terurai menjadi bentuk efektif yaitu bentuk asam benzoat yang
tidak terdisosiasi.
Percobaan ini
suatu sampel. Zat yang ditetapkan tersebut, yang sering kali dinyatakan sebagai
konstituen atau analit.
Percobaan pertama adalah standarisasi NaOH dengan asam oksalat.
Larutan NaOH yang telah dibuat dimasukkan dalam buret yang bertindak
sebagai titran,lalu asam oksalat ditetesi dengan indikator pp, dimana asam
oksalat dimasukkan dalam erlenmeyer yang bertindak sebagai titrat.
Ditambahkan indikator pp yang mana berfungsi untuk membantu mengetahui
agar terbentuknya warna saat mencapai TAT (Titik Akhir Titrasi) dengan warna
ungu lembayung. Indikator pp biasa digunakan dalam titrasi asidimetri, yakni
dengan range pH 8,2-10. Kemudian dititrasi sebanyak 3 kali dan didapat nilai
kosentrasi NaOH yaitu 0,134 M. Tujuan dilakukannya titrasi sebanyak 3 kali
adalah agar didapat hasil yang akurat.
Sampel yang digunakan ada 6,yaitu teh gelas, teh pucuk, teh kotak, my
tea, fresh tea, dan nu green tea. Setelah dilakukannya standarisasi, maka
dilakukan preparasi sampel. Sampel dimasukkan ke dalam corong pisah.
Kemudian ditambah dengan HCl 1% ke dalam corong pisah lalu ditambahkan
PE (Petroleum Eter). Tujuan penambahan HCl adalah untuk mengubah bentuk
garam (natrium benzoat) menjadi asam benzoat dan meningkatkan kelarutan
pada larutan yang akan diuji. Sedangkan penambahan PE bertujuan untuk
menarik asam benzoat dari sampel. Lalu digojog dan didiamkan maka akan
terbentuk 2 lapisan. Terbentuk 2 lapisan karena sifat kepolaran dari pelarut
yang berbeda, petroleum eter memiliki sifat non polar sedangkan sampel
bersifat polar. Hal ini juga dapat disebabkan adanya perbedaan berat jenis
keduanya, yakni petroleum eter memiliki berat jenis sekitar 0,6 0,8 dan air
memiliki berat jenis 0,98 atau 1. Petroleum eter akan menarik senyawasenyawa asam benzoat pada sampel. Hal ini terjadi karena asam benzoat dapat
larut dalam pelarut non polar. Kemudian diuapkan petroleum eter yang telah
mengandung asam benzoat, dimana fungsi penguapan adalah untuk
menghilangkan kadar pelarut yang masih terdapat pada sampel atu agar didapat
asam benzoat secara keseluruhan. Residu kemudian ditambahkan etanol yang
bertujuan sebagai pelarut organik yang melarutkan senyawa-senyawa yang
terdapat pada residu tersebut. Setelah dilarutkan, maka diperoleh sampel yang
akan ditentukan kadarnya.
Selanjutnya adalah
keberadaan suatu senyawa kimia dalam suatu larutan atau sampel dengan cara
melihat adanya perubahan warna atau terbentuknya endapan. Sampel yang
telah dipreparasi, selanjutnya ditambahkan FeCl3 untuk direaksikan. Bila
terdapat endapan coklat maka sampel positif mengandung asam benzoat, FeCl3
yang dapat membentuk endapan berwarna kecoklatan bila bereaksi dengan
asam benzoat. Endapan yang terbentuktersebut adalah Besi(III) Benzoat. Pada
percobaan ini sampel
negatif. Teh gelas, Teh pucuk, Teh kotak, Nu Green tea, dan Fresh tea
berwarna kuning yang mana menghasilkan hasil negatif pula. Pada percobaan
ini tidak didapatkan sampel yang positif mengandung asam benzoat. Hal ini
dikarenakan semua sampel tidak mengandung asam benzoat murni atau
mengandung asam benzoat dalam bentuk garamnya dan kadar yang dianalisis
terlalu sedikit sehingga tidak teramati secara kualitatif.
Percobaan selanjutnya adalah uji kuantitatif. Metode analisis kuantitatif
yang digunakan dalam percobaan ini adalah dengan cara titrasi. Titrasi
merupakan salah satu metode analisa kimia, yakni untuk mencari nilai
kosentrasi suatu larutan yang membandingkan dengan nilai yang lain dimana
telah diketahui kosentrasinya. Titran adalah suatu zat yang akan ditentukan
kosentrasinya dan biasanya diletakkan dalam buret. Sedangkan titrat adalah zat
yang akan ditentukan kosentrasinya dan biasanya diletakkan didalam
Erlenmeyer. Percobaan ini menggunakan metode titrasi asam basa yang sering
disebut dengan reaksi netralisasi yang terjadi antara ion hidrogen sebagai asam
dengan ion hidroksida sebagai basa dan membentuk air yang bersifat netral.
Penetapan kadar asam benzoat sendiri dilakukan dengan metode
alkalimetri. Alkali merupakan suatu teknik analisis untuk mengetahui kadar
keasaman suatu zat dengan menggunakan larutan standar basa. Sampel yang
telah dipreparasi, kemudian dititrasi dengan menggunakan NaOH dan
ditambahkan indikator pp hingga warnanya berubah menjadi ungu lembayung
setelah diketahui volumenya maka diperoleh hasil kadar asam benzoat pada
sampel. Pada sampel teh gelas, my tea, teh pucuk, teh kotak, fresh tea dan nu
green tea memiliki kadar masing-masing sebesar 0,0654 mg/mL;0,0522
mg/mL;0,0654 mg/mL ;0,0654 mg/mL ;0,0654 mg/mL ;dan 0,0752 mg/mL.
Berdasarkan kadar yang diperbolehkan, yaitu 0,6 % (maksimum), maka dapat
disimpulkan bahwa semua sampel masih aman untuk dikonsumsi karena
memiliki kandungan asam benzoat yang masih di bawah kadar maksimum
yang diperbolehkan.
G. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dari percobaan yang telah dilakukan dapat
disimpulkan bahwa:
1.
2.
mg/mL.
Sampel Teh Gelas mengandung asam benzoat dengan kadar 0,0522
3.
4.
mg/mL.
Sampel My Tea mengandung asam benzoat dengan kadar 0,0654 mg/mL.
Sampel Teh Pucuk mengandung asam benzoat dengan kadar 0,0654
5.
mg/mL.
Sampel Fresh Tea mengandung asam benzoat dengan kadar 0,0654
6.
mg/mL.
Sampel Nu Green Tea mengandung asam benzoat dengan kadar 0,0752
mg/mL.
DAFTAR PUSTAKA
Irna, Wati Wahyu dan Any Guntarti. 2012. Penetapan Kadar Asam Benzoat dalam
Beberapa Merk Dagang Minuman Secara Spektrofotometri Ultraviolet.
Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol.2 No.2
Vogel. 1985. Text Book Of Macro and Semimacro Quaitative Inorganik Analysis.
Longnman Group Limited: London.
Wati, dkk. 2012. Penetapan Kadar Asam Benzoat dalam Beberapa Merk Dagang
Minuman Ringan Secara Spektrofotometri Ultraviolet. Jurnal Kefarmasian
Universitas Ahmad Dahlan Vol.2 No.2