You are on page 1of 24

1

A. Pengertian
Elevator atau yang lebih akrab dikenal oleh masyarakat luas
dengan nama lift adalah salah satu alat bantu dalam kehidupan manusia yang
berfungsi untuk mempermudah aktifitas manusia yang rutinitasnya lebih
sering berada didalam gedung-gedung bertingkat. Elevator merupakan alat
transportasi yang pengendaliannya tidak dilakukan oleh manusia secara
langsung, sehingga semua pengguna elevator sepenuhnya tergantung pada
kehandalan teknologi dari alat transportasi vertikal ini.
Keberadaan dari elevator ini merupakan sebagai pengganti fungsi
dari pada tangga dalam mencapai tiap-tiap lantai berikutnya pada suatu
gedung bertingkat, dengan demikian keberadaan elevator tidak
dikesampingkan ini dikarenakan dapat mengefisienkan energi dan waktu si
pengguna elevator tersebut. Sistem keberadaan elevator dan segala kemajuan
dan kehandalannya tidak serta merta mengalami perkembanganperkembangan secara bertahap, sejak keberadaannya pertama kali dibangun.
Sejak pertama kali dibangun, sistem penggerak elevator pada
awal perkembangannya dimulai dengan cara yang sangat sederhana, yaitu
dengan menggunakan tenaga non mekanik. Sejarah perkembangan elevator
modern sebenarnya baru dimulai sejak tahun 1830-an, setelah
diperkenalkannya pasangan kawat selling (wire rope) dengan katrol (pully).
Awal mulan penggunaan elevator ini digunakan untuk pertambangan di
Eropa dan segera diikuti oleh negara-negara lain termasuk Amerika.
Perkembangan elevator sangat lambat pada awal tahun 1970-an,
namun sejak diperkenalkannya transistor dan alat pendukung elektronik
lainnya pada sistem kontrol elevator pada saat itulah perkembangan kontroller
elevator begitu pesat. Elevator dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu :
1. Elevator penumpang
2. Elevator barang atau dumb waiter
3. Elevator service
4. Elevator hidrolik

1. Elevator Penumpang
Elevator penumpang ini merupakan elevator yang berfungsi
dan memang khusus digunakan untuk manusia saja. Elevator ini sangat
dijaga kehandalannya dan memiliki keamanan yang ketat untuk menjaga
keselamatan para penumpang.
2. Elevator Barang atau Dumb Waiter
Elevator ini telah dikhususkan fungsinya untuk barang saja.
Elevator ini juga tak kalah handalnya dengan elevator penumpang, namun
ada sedikit perbedaan dalam sistem keamanannya.
3. Elevator Service
Elevator service ini biasanya dipasang di perhotelan, yang
fungsinya untuk pelayan-pelayan hotel yang mengantarkan barang ke
kamar-kamar tamu hotel. Namun di sini elevator ini juga tak kalah
handalnya dengan elevator penumpang. Perbedaan dari elevator service
dengan elevator penumpang ini sangat jelas dari sistem pengangkutannya,
yaitu elevator penumpang hanya khusus untuk manusia saja tapi elevator
service ini juga dapat berfungsi sebagai pengangkut manusia dan barang.
4. Elevator Hidrolik
Elevator hidrolik ini lain daripada yang jenis elevator yang
lainnya. Hal tersebut dpat dilihat dari cara kerjanya dan juga dari segi
fisiknya. Elevator ini biasanya digunakan oleh pasukan pemadam
kebakaran dan kapasitas daya angkutnya pun sangat terbatas. Elevator
hidrolik ini sekarang tidak hanya dipakai oleh pemadam kebakaran saja,
sekarang elevator hidrolik sering dipakai oleh perusahaan telekomunikasi,
bengkel-bengkel kendaraan bermotor, dan lain-lain.
B. Prinsip Kerja
Pada sistem geared atau gearless (yang masing-masing
digunakan pada instalasi gedung dengan ketinggian menengah dan tinggi),
kereta elevator tergantung di ruang luncur oleh beberapa steel hoist ropes,
biasanya dua puli katrol, dan sebuah bobot pengimbang (counterweight).
Bobot kereta dan counterweight menghasilkan traksi yang memadai antara

puli katrol dan hoist ropes sehingga puli katrol dapat menggenggam hoist
ropes dan bergerak serta menahan kereta tanpa selip berlebihan. Kereta dan
counterweight bergerak sepanjang rel yang vertikal agar mereka tidak
berayun-ayun.

Gambar B.1 Mesin Lift Gearless


Mesin untuk menggerakkan elevator terletak di ruang mesin yang
biasanya tepat di atas ruang luncur kereta. Untuk memasok listrik ke kereta
dan menerima sinyal listrik dari kereta ini, dipergunakan sebuah kabel listrik
multi-wire untuk menghubungkan ruang mesin dengan kereta. Ujung kabel
yang terikat pada kereta turut bergerak dengan kereta sehingga disebut
sebagai kabel bergerak (traveling cable).

Gambar B.2 Jalur Lift (Hoistway) dan ruang mesin di atasnya


Mesin geared memiliki motor dengan kecepatan lebih tinggi dan
drive sheave dihubungkan dengan poros motor melalui gigi-gigi di kotak gigi,
yang dapat mengurangi kecepatan rotasi poros motor menjadi kecepatan
drive-sheave rendah. Mesin gearless memiliki motor kecepatan rendah dan
puli katrol penggerak dihubungkan langsung ke poros motor.

Gambar B.3 Sistem pergerakan Elevator/Lift dengan Gearless


Aksi pengangkatan dapat bersifat langsung (piston terhubungkan
ke kereta) atau roped (piston terikat ke kereta melalui rope). Pada kedua cara
tersebut, pekerjaan pengangkatan yang dilakukan oleh pompa motor (energi
kinetik) untuk mengangkat kereta ke elevasi yang lebih tinggi sehingga
membuat kereta mampu melakukan pekerjaan (energi potensial). Transfer
energi ini terjadi setiap kali kereta diangkat. Ketika kereta diturunkan, energi
potensial digunakan habis dan siklus energi menjadi lengkap sudah. Gerakan
naik dan turun kereta elevator dikendalikan oleh katup hidrolik.
C. Komponen-komponen dan Fungsi
1. Komponen utama elevator
Untuk mempermudah kita mengetahui cara kerja elevator
secara keseluruhan, disini penulis akan menggolongkan tata letak
komponen-komponen elevator dalam dua bagian ruangan, yaitu ruang
mesin (Machine Room) dan ruang luncur (Hoistway).
a. Ruang mesin (Machine Room)
Ruang mesin adalah ruang terpenting, dimana ruang
tersebut terjadinya semua proses pengoperasian elevator berlangsung
secara keseluruhan. Di dalam ruang mesin terdapat beberapa alat
penggerak elevator, yaitu :
1) Motor penggerak

Motor penggerak elevator ini memiliki asupan daya


tegangan bolak-balik (AC) dari PLN yang sangat berperan dalam
pelaksanaan kerja elevator, motor penggerak ini mempunyai
kemampuan putar antara 50 putaran per menit sampai dengan 210
putaran per menit. Dengan kapasitas tegangan motor 7.5 KW dan
menggunakan arus maksimal 25 Ampere.
Motor penggerak ini dilengkapi dengan rem magnet
(magnetic brake) yang berfungsi menahan motor ketika kereta
elevator telah sampai pada lantai yang dituju, pergerakan cepat atau
lambatnya elevator diatur oleh PLC (Programable Logic Control).
Motor penggerak dalam menarik dan menurunkan elevator
menggunakan tali baja (rope) yang melingkar pada puli mesin
(sheave). Dibawah ini adalah gambar motor listrik yang digunakan
pada elevator.

Gambar C.1 Mesin Elevator


2) Governor
Governor adalah komponen penggerak utama dalam
elevator, didalam governoor ini terdapat saklar yang berfungsi untuk
menonaktifkan semua rangkaian sehingga otomatisasi elevator mati
dan tidak berfungsi. Selain saklar juga terdapat pengait rem, pengait
rem ini berfungsi untuk menghentikan kawat selling dan kawat
selling ini menarik rem yang ada di kereta elevator.

Gambar C.2 Governor


3) Panel
Panel ini adalah tempat control elevator secara otomatis,
panel ini terdapat inverter motor dan program logic control yang
berfungsi untuk mengatur geraknya elevator.
b. Ruang luncur
Ruang luncur ini adalah tempat dimana elevator beroperasi
berbentuk lorong vertikal, disinilah elevator menjangkau tiap-tiap
lantainya.didalam ruang luncur ini terdapat beberapa komponen utama
yang tak kalah pentingnya dibandingkan dalam ruang mesin.
c. Kereta
Kereta elevator beroperasi pada ruang luncur dan menapak
pada rail di kedua sisinya, pada sisi kanan dan kiri terdapat pemandu
rail (sliding guide) yang berfungsi memandu atau menapaki rail.

Gambar C.3 Pemandu rel (Slidding Guide)


Selain pemandu rel (sliding guide) juga terdapat karet
peredam (silencer rubber) yang berfungsi untuk mengurangi kejutan
ketika elevator berhenti maupun mulai start, selain itu pula terdapat
pendeteksi beban (switch overload) yang terdapat dibawah kereta
elevator. Pada pintu kereta elevator juga terdapat sensor gerak (safety

ray) dan sensor sentuh (safety shoe) yang terpasang pada pintu kereta
dan berfungsi supaya untuk penumpang elevator tidak terjepit pintu
elevator, did alam kereta elevator juga terdapat tombol-tombol
pemesanan lantai (floor button) yang akan dituju oleh pengguna
elevator.
Kereta elevator memiliki pintu otomatis yang digerakkan
oleh motor stepper yang bekerja berdasarkan sinyal digital yang asalnya
dari sensor kedekatan (proximity) yang berfungsi menentukan level atau
tidaknya lantai, setelah lantai dinyatakan level atau rata maka motor
stepper akan membuka pintu secara otomatis.

Gambar C.4 Sensor Kedekatan (Proximity)


2. Komponen pendukung kerja elevator
Selain yang disebutkan diatas, ada beberapa komponen
pendukung kerja elevator antara lain seperti dibawah ini :
a. Saklar pintu (door contact)
Saklar pintu atau sering disebut dengan door contact adalah
salah satu komponen yang termasuk penting dalam pengamanan
elevator, cara kerja dari saklar pintu (door contact) ini adalah saklar
dihubungkan kabel saklar pintu (door contact) tiap-tiap lantai secara
seri.
Apabila salah satu pintu dibuka secara sengaja maka
elevator tidak akan bekerja, ini dikarenakan untuk keselamatan
pengguna elevator atau bagian perawatan elevator.

Gambar C.5 Saklar pintu (door contact)


b. Kunci pintu (door lock)
Berfungsi untuk mengunci pintu agar pintu tidak dapat
dibuka dari luar.
c. Saklar batas atas (final up) dan bawah (final down)
Saklar batas atas dan bawah berfungsi untuk mengamankan
kereta elevator terhadap kemungkinan terjadinya kelebihan kecepatan.
d. Bobot imbang (counterweight)
Bobot imbang atau counterweight biasanya terpasang di
belakang atau di samping kereta elevator, bobot dari bobot imbang ini
harus sesuai dengan ketentuan yang ada. Faktor-faktor yang
menentukan berapa berat dari bobot imbang ini di antaranya harus
memperhitungkan berat kereta, kapasitas penuh pada kereta dan faktor
keseimbangan.
Besar faktor keseimbangan biasanya sebagai berikut :
Kapasitas Elevator

Faktor Keseimbangan

>> 1200 kg

40 % s/d 42,5 %

600 kg s/d 1150 kg

45 %

300 kg s/d 580 kg

50 % s/d 55 %

Tabel C.1 Besaran factor bobot imbang

Sebagai contoh, elevator dengan kapasitas Q = 1200kg


dengan berat kereta kosong 2400 kg dan faktor bobot imbang sebesar
42,5 % maka perlu diimbangi dengan bandul (filler weight) seberat ?
Penyelesaian :
Berat bandul = berat kosong + (faktor keseimbangan x kapasitas
elevator), sehingga
Berat bandul = 2400 + (42,5 % x 1200) = 29310 kg
3. Peralatan Pengaman (Safety Device) pada elevator
a. Circuit braker, berfungsi untuk memutuskan sumber (aliran) listrik dari
panel induk (sub panel) ke panel control lift. Menjaga peralatan
elektronik dari elevator jika terjadi arus lebih (over current).
b. Governor, berfungsi untuk memutuskan power/aliran listrik ke control
panel lift jika governor mendeteksi terjadinya over speed (kecepatan
lebih) pada traffict lift (putaran roda pulley governornya). Selain itu
juga sebagai penjepit sling governor (catching). Secara mekanik bandul
governor akan menjepit sling governor (rope governor) dan dengan
terjepitnya sling ini, maka sling ini akan menarik safety wedge pada
unit safety gear/safety wedge yang terletak di bawah car lift dan akan
mencengkeram rel untuk melakukan pengereman secara paksa terhadap
lift.
c. Final limit switch (upper/bagian atas), merupakan double proteksi
untuk menghentikan operasi lift jika limit switch (upper) gagal
beroperasi.
d. Limit switch (upper/bagian atas),berfungsi menjaga lift beroperasi
melewati batas travel lantai tertingginya.
e. Emergency exit (manhole), penumpang dapat di tolong/evakuasasi dari
dalam lift melalui manhole ini pada saat emergency.Manhole ini hanya
dapat di buka dari sisi luar bagian atas.jika pintu ini terbuka lift
otomatis akan berhenti.
f. Emergency light (lampu emergency), lampu emergency akan menyala
secara otomatis jika terjadi pemadaman sumber listrik.Lampu ini dapat
bertahan rata-rata sampai dengan 15 menit.

10

g. Safety gear/safety wedge, melakukan pengereman (menjepit) terhadap


rel jika governor mendeteksi terjadinya over speed.
h. limit switch (lower/bagian bawah), menjaga lift beroperasi melewati
batas travel lantai terendahnya.
i. Final limit switch (lower/bagian bawah), merupakan double proteksi
untuk menghentikan opersi lift jika limit swich gagal beroperasi.
j. Lubang kunci pintu luar, terletak di sisi sebelah atas dari pintu luar lift
yang memungkinkan untuk di buka jika ingin melakukan pertolongan
darurat pada penumpang jika terjadi emergency.
k. Door lock switch, mencegah pintu terbuka pada saat lift sedang
beroperasi (running). Pintu hanya dapat di buka setelah lift berhenti.
l. Interphone, penumpang dapat berkomunikasi dengan petugas teknisi
(building maintenance) di ruang mesin,ruang control atau ruang
security jika terjadi pemadaman listrik atau hal emergency.
m. Safety shoe, mendeteksi gangguan pada saat pintu akan menutup dan
membuka kembali jika mendeteksi sesuatu. Photocell dapat di gunakan
secara bersamaan safety shoe ini.
n. Weighing Device (pendeteksi beban), memberikan/mengaktifkan buzzer
alarm pada saat weighing device ini mendeteksi beban lift yang
berlebih. Jika weighing device ini aktif pintu lift akan tetap terbuka
sampai dengan lift di kurang bebannya.
o. Apron, mencegah penumpang terjatuh ke dalam hoistway (ruang luncur
lift) pada saat penumpang mencoba keluar ketika lift berhenti tidak
level.
p. Buffer, jika lift atau counterweight (beban penyeimbang) bergerak ke
arah paling bawah, buffer akan mengurangi terjadinya shock
(guncangan).

11

D. Teori-teori Fisika yang Terkait


1. Gerak Lurus
a. Kelajuan atau laju menyatakan seberapa jauh sebuah benda bergerak
dalam selang waktu tertentu.

=
Dengan :

: laju rata-rata (m/s)


s : jarak total yang ditampuh (m)
t : waktu tempuh yang diperlukan (s)

b. Kecepatan digunakan untuk menyatakan baik besar (nilai numerik)


mengenai seberapa cepat sebuah benda bergerak maupun arah
geraknya.
=
Dengan :

: kecepatan rata-rata (m/s)


: perpindahan benda (m)
t : interval waktu yang diperlukan (s)

c. Kecepatan sesaat merupakan kecepatan benda pada saat tertentu.

v=
d. Percepatan rata-rata didefinisikan sebagai perubahan kecepatan dibagi
waktu yang diperlukan untuk perubahan tersebut
Percepatan rata-rata =
=
Dengan :

: percepatan rata-rata (m/ )


: perubahan kecepatan(m/s)

t : interval waktu yang diperlukan (s)


e. Percepatan sesaat dapat didefinisikan sebagai percepatan rata-rata pada
limit t yang menjadi sangat kecil, mendekati nol.

f. Gerak Lurus Beraturan (GLB), jika lintasan yang ditempuh benda


berupa garis lurus dan kecepatannya selalu tetap setiap saat.

12

s=v.t
g. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB), situasi ketika besar
percepatan konstan dan gerak melalui garis lurus.
=

+ at

2. Hukum II Newton
Percepataan sebuah benda berbanding lurus dengan gaya
total yang bekerja padanya dan berbanding terbalik dengan massanya.
Arah percepatan sama dengan arah gaya total yang bekerja padanya.
Saat lift dipercepat ke atas, komponen gaya pada sumbu y
adalah F = N w, dimana lift bergerak ke atas mengalami percepatan a,
sehingga:
Fy = N - w N w = m . a N = w + ( m . a )
Dengan: N = gaya normal
w = berat orang/benda
m = massa orang/benda
a = percepatan lift
Saat lift dipercepat ke bawah, komponen gaya pada sumbu y
adalah F = w - N, dimana lift bergerak ke bawah mengalami percepatan a,
sehingga:
Fy = m . a w N = m . a N = w - ( m . a )
Dengan: N = gaya normal
w = berat orang/ benda
m = massa orang/benda
a = percepatan lift
Secara umum untuk mementukan persamaan gerak benda yang
saling tergantung pada tali yang terhubung katrol berdasarkan hukum II
Newton dapat dinyatakan sebagai berikut :

13

g = percepatan grafitasi
Besarnya tegangan tali (T) dapat ditentukan dengan
mensubstitusikan persamaan di atas sehingga didapatkan persaan berikut :

3. Usaha dan Energi


Usaha merupakan proses perubahan energi, dimana gaya (F)
akan menyebabkan perpindahan (s) suatu benda. Dengan kata lain, bila ada
gaya yang menyebabkan perpindahan suatu benda, maka dikatakan gaya
tersebut melakukan usaha terhadap benda tersebut.
W=F.s
Dengan:
W = usaha
F = gaya
s = perpindahan
Energi merupakan kemampuan untuk melakukan usaha.
Energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan tetapi yang ada adalah
energi dapat berubah dari suatu bentuk ke bentuk lain. Energi dibedakan
menjadi tiga, yaitu:
a) Energi Potensial

14

Energi potensial adalah energi yang dimiliki akibat


kedudukan benda tersebut terhadap bidang acuannya. perumusan energi
potensial, secara matematis dapat ditulis:
Ep = m . g . h
F . s = m . g (h2 h1)
Dengan:
Ep = Energi potensial
m = massa
g = gaya gravitasi bumi
h = ketinggian benda dari tanah

b) Energi Kinetik
Energi kinetik adalah energi yang dimiliki benda karena
geraknya. Makin besar kecepatan benda bergerak makin besar energi
kinetiknya dan semakin besar massa benda yang bergerak makin besar
pula energi kinetik yang dimilikinya. Secara matematis dapat
dirumuskan:
Ek

= m . v2

F . s = m . v22 - m . v12
Dengan:
Ek = Energi kinetik
m = massa
v = kecepatan
c) Energi Mekanik
Energi mekanik adalah energi yang dimiliki suatu benda
karena sifat geraknya. Energi mekanik merupakan jumlah energi
potensial dan energi mekanik.
Em = Ep + Ek
Dengan:
Em = Energi mekanik
Ep = Energi potensial
Ek = Energi kinetic

15

4. Daya
Daya listrik didefinisikan sebagai laju hantaran energi listrik dalam sirkuit
listrik. Satuan SI daya listrik adalah watt yang menyatakan banyaknya
tenaga listrik yang mengalir per satuan waktu (joule/detik). Daya listrik
yang diperlukan untuk menggerakkan lift sangat tergantung pada
kapasitas dan kecepatan.
P

E. Studi Kasus
1. Teori
a. Lift dalam keadaan diam atau bergerak dengan kecepatan konstan.
Komponen gaya pada sumbu y adalah :

Dalam hal ini, lift dalam keadaan diam atau bergerak dengan
kecepatan tetap (GLB) pada komponen sumbu y, berarti

sehingga :

=0
N = w = m.g
Dengan :
N = gaya normal (N)
= berat orang atau benda (N)
= massa orang atau benda (kg)
= percepatan grafitasi (m/ )

b. Lift dipercepat ke atas


Komponen gaya pada sumbu y adalah :

Dalam hal ini, lift bergerak ke atas mengalami percepatan a, sehingga:

16

Dengan :
N = gaya normal (N)
= berat orang atau benda (N)
= massa orang atau benda (kg)
= percepatan lift (m/ )

c. Lift dipercepat ke bawah


Komponen gaya pada sumbu y adalah :

Dalam hal ini, lift bergerak ke bawah mengalami percepatan a,


sehingga :

Dengan :
N = gaya normal (N)
= berat orang atau benda (N)
= massa orang atau benda (kg)
= percepatan lift (m/ )
2. Perhitungan
Berat lift kosong = 1400 kg
Berat lift penuh = lift kosong + kapasitas lift
= 1400 kg + ( 10 orang x 70 kg (rata-rata berat/orang) )
= 1400 kg + 700 kg
= 2100 kg
Berat beban pemberat lift ( ideal ) = berat kosong + (45% x kapasitas lift)
= 1400 kg + (45% x 700 kg)
= 1400 kg + 315 kg
= 1715 kg

17

a. Menghitung percepatan dan tegangan tali saat lift dalam keadaan


kosong.
Diketahui : mlift = m1 = 1400 kg
mpemberat = m2 = 1715 kg
Ditanya

: a, T1, T2 ?

Jawab

=(

)g

=(

)10

=(

)10

= - 1, 011 m/s2 dibulatkan menjadi 1 m/s2


F
( m1 . g ) - T1
( 1400 . 10 ) - T1
T1

=m.a
= m1 . a1
= 1400 . ( - 1 )
= 14000 + 1400
= 15400 N

F
T2 ( m2 . g )
T2 ( 1715 . 10 )
T2

=m.a
= m2 . a2
= 1715. ( - 1 )
= - 1715 + 17150
= 15345 N

b. Menghitung percepatan dan tegangan tali saat lift dalam keadaan


setengah penuh.
Diketahui : mlift = m1 = 1400 kg + ( 5 orang x 70 kg ) = 1750 kg
mpemberat = m2 = 1715 kg
Ditanya

: a, T1, T2 ?

Jawab

=(
=(

)g
)10

18

=(

)10

= 0,1 m/s2
F
( m1 . g ) - T1
( 1750 . 10 ) - T1
T1

=m.a
= m1 . a1
= 1750 . ( 0,1 )
= 17500 - 175
= 17325 N

F
T2 ( m2 . g )
T2 ( 1715 . 10 )
T2

=m.a
= m2 . a2
= 1715. ( 0,1 )
= 171,5 + 17150
= 17321,5 N

c. Menghitung percepatan dan tegangan tali saat lift dalam keadaan terisi
penuh ( beban maksimal ) .
Diketahui : mlift = m1 = 2100 kg
mpemberat = m2 = 1715 kg
Ditanya

: a, T1, T2 ?

Jawab

=(

)g

=(
=(

)10
)10

= 1,009 m/s2 dibulatkan menjadi 1 m/s2


F
( m1 . g ) T
( 2100 . 10 ) - T1
T1

=m.a
= m1 . a1
= 1200 . 1
= 21000 - 2100
= 18900 N

19

=m.a

T2 ( m2 . g )

= m2 . a2

T2 ( 1715 . 10 )

= 1715. 1

T2

= 1715 + 17150
= 18865 N

d. Tinggi lift awal (h1)

= 15 m

Tinggi lift akhir (h2) = 10 m


Massa lift rata-rata

= berat lift kosong + (70% x kapasitas lift)


= 1400 kg + (70% x 700 kg)
= 1400 kg + 490 kg = 1890 kg

Waktu turun lift

= 5 detik

Ditanya: energi potensial, energi kinetik, dan energi mekanik lift pada
ketinggian 15 meter, serta usaha yang dilakukan lift saat turun ke
ketinggian 10 meter.
Jawab:
1) Energi Potensial
Ep

=m.g.h
= 1890 . 10 . 15
= 283.500 Joule

2) Energi Kinetik
Ek

mv2

1890 . 02

= 0 Joule
3) Energi Mekanik
Em

= Ep + Ek
=m.g.h+

mv2

= 1890 . 10 . 15 +

1890 . 02

20

= 283.500 Joule
4) Usaha
F . s = m . g (h2 h1)
W = m . g (h2 h1)
= 1890 . 10 (10-15)
= - 94.500 Joule
d. Daya
Untuk daya yang diperlukan untuk menggerakkan lift, kita analogikan
saat lift memuat beban rata-rata, yaitu:
Kapasitas lift rata-rata

= 70% x kapasitas lift


= 70 % x 700 kg
= 490 kg

mlift
a

=(

)g

=(
=(

= 1400 + 490 = 1890 kg

)10
)10

= 0,485 m/s2 dibulatkan menjadi 0,5 m/s2


Maka, saat lift bergerak ke atas gaya yang mungkin terjadi adalah:
F

=m.g+m.a
=m(g+a)
= 1890 ( 10 + 0,5 )
= 19845 N

Kita anggap tinngi tiap lantai = 3,5 meter dan lift naik 1 lantai, total 7
meter selama 12 detik.
W = F. s
= 19845 . 7
= 138915 N
Sehingga daya motor yang digunakan:
P

21

= 11576,25 Watt
= 11,576 kW
1 HP = 746 Watt, sehingga
P

=
= 15,52 HP

F. Kesimpulan
Elevator atau lift adalah salah satu alat bantu yang berfungsi
untuk mempermudah aktifitas manusia yang rutinitasnya lebih sering berada
didalam gedung-gedung bertingkat sehingga keberadaan dari elevator ini
merupakan sebagai pengganti tangga. Sejak diperkenalkannya transistor dan
alat pendukung elektronik lainnya pada sistem kontrol elevator pada saat
itulah perkembangan kontroller elevator begitu pesat. Elevator dapat dibagi
menjadi beberapa jenis, yaitu elevator penumpang, elevator barang atau dumb
waiter, elevator service, dan elevator hidrolik.
Prinsip kerja lift yaitu pada sistem geared atau gearless, kereta
elevator tergantung di ruang luncur oleh beberapa steel hoist ropes, biasanya
dua puli katrol, dan sebuah bobot pengimbang (counterweight). Bobot kereta
dan counterweight menghasilkan traksi yang memadai antara puli katrol dan
hoist ropes sehingga puli katrol dapat menggegam hoist ropes dan bergerak
serta menahan kereta tanpa selip berlebihan. Kereta dan counterweight
bergerak sepanjang rel yang vertikal agar mereka tidak berayun-ayun.Mesin
untuk menggerakkan elevator terletak di ruang mesin yang biasanya tepat di
atas ruang luncur kereta. Untuk memasok listrik ke kereta dan menerima
sinyal listrik dari kereta ini, dipergunakan sebuah kabel listrik multi-wire
untuk menghubungkan ruang mesin dengan kereta. Ujung kabel yang terikat
pada kereta turut bergerak dengan kereta sehingga disebut sebagai kabel
bergerak. Mesin geared memiliki motor dengan kecepatan lebih tinggi dan
drive sheave dihubungkan dengan poros motor melalui gigi-gigi di kotak gigi,
yang dapat mengurangi kecepatan rotasi poros motor menjadi kecepatan
drive-sheave rendah. Mesin gearless memiliki motor kecepatan rendah dan
puli katrol penggerak dihubungkan langsung ke poros motor. Aksi
pengangkatan dapat bersifat langsung (piston terhubungkan ke kereta) atau

22

roped (piston terikat ke kereta melalui rope). Pada kedua cara tersebut,
pekerjaan pengangkatan yang dilakukan oleh pompa motor (energi kinetik)
untuk mengangkat kereta ke elevasi yang lebih tinggi sehingga membuat
kereta mampu melakukan pekerjaan. Transfer energi ini terjadi setiap kali
kereta diangkat. Ketika kereta diturunkan, energi potensial digunakan habis
dan siklus energi menjadi lengkap sudah. Gerakan naik dan turun kereta
elevator dikendalikan oleh katup hidrolik.
Komponen-komponen dari lift yaitu komponen utama yang terdiri
dari ruang mesin (motor penggerak, governor, panel), ruang luncur, kereta
serta komponen pendukung kerja elevator yang terdiri dari saklar pintu, kunci
pintu, saklar batas atas dan bawah, counterweight, dan juga peralatan
pengaman pada elevator yang terdiri dari circuit braker, governor, final limit
switch, limit switch, emergency exit, emergency light, safety gear, lubang
kunci pintu luar, door lock switch, interphone, safety shoe, weighing device,
apron, dan buffer.
Teori-teori fisika yang terkait dengan lift tersebut adalah gerak
lurus yaitu yang mencakup percepatan dan kecepatan lift tersebut, hukum
newton 2 yang digunakan untuk menghitung besarnya tegangan tali dan
persamaan gerak lift tersebut, usaha dan energi, serta daya yang dibutuhkan
lift tersebut untuk mengangkut penumpang.

23

G. Daftar Pustaka
http://id.wikipedia.org/wiki/Daya_listrik
http://idkf.bogor.net/yuesbi/eDU.KU/edukasi.net/Fisika/Gaya.Percepatan/materi5.html
http://nurfahmisigli.blogspot.com/2009/06/usaha-dan-energi-tuesday-oct-720081245.html
http://organisasi.org/pengertian_energi_potensial_kinetik_dan_hukum_kekekalan_ene
rgi_fisika
http://www.loveilmu.com/physics/dinamika-physics/hukum-newton-padabendabenda-yang-dihubungkan-dengan-tali-katrol
Kinematika Gerak Lurus.pdf

LAPORAN TUGAS AKHIR


FISIKA TEKNIK
ELEVATOR
Disusun untuk memenuhi Matakuliah Fisika Teknik
Yang Dibimbing oleh Bpk. Sujito

Oleh :
Achmad Chanifuddin F

(100533404332)

Ahadian Akbar

(10053340

Asri Masytho

(100533402617)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA

You might also like