You are on page 1of 53

ETIKA BISNIS

1. Etika Bisnis Sebuah Prospektif


•Bentuk-bentuk substansi etika
•Etika-etika dan tingkah laku bisnis

2. Modal, Sumber dan Faktor-Faktor


Pendukung Beretika dan Bisnis
 Model Etika dan Bisnis
 Sumber Nilai-nilai dan Etika
 Faktor-faktor yang mempengaruhi etika
manajerial.
3. Isu-Isu utama Etika Bisnis di Indonesia
 Masalah etika klasik
 Pemalsuan atau pembajakan hak cipta
 Diskriminasi dan perbedaan Gender
 Konflik sosial dan masalah lingkungan
4. Kebudayaan Perusahaan
 Pedoman pemahaman dan pedoman hak cipta.
 Kebudayaan perusahaan
 Apresiasi budaya (menghargai budaya dan
pembudayaan pedoman bertindak
5. Audit Sosial
 Mekanisme pengawasan tingkah laku.
 Konsep audit sosial
 Model-model keuntungan audit sosial.
 Prinsip-prinsip kunci.
6. Pengaturan Sosial Perusahaan
 Peran sistem pengaturan
 Pengaturan (Governance)
 Good Governance.

7. Kedudukan Sosial Perusahaan


 Hubungan perusahaan dengan stakehalder.
 Lintas budaya dan pola hidup.

8. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


(Corporate Social Responsibility)
 Mengapa perusahaan harus bertanggung jawab.
 Bentuk komunitas di Indonesia
 Politik tingkat lokal.
 Komunitas Indonesia dan etika bisnis
Ketidak etisan Bisnis di Indonesia satu persatu sudah semakin terkuak.
Karena masalah kejahatan dan bisnis satu persatu semakin terkuak.

Pada saat Nazim Orba runtuh tahun 1998, kasus-kasus kejahatan bisnis
dan korupsi semakin terkuak kepermukaan, dimulai dari EDI TANZIL
Pembobol BAPINDO 1,3 Triliun, Skandal Bulog, BLB, Kasus Newomend
di NTT, Kasus Teluk Bunyai, Freeport di Papua, Kasus ANDRIAN
WOWORUNTU si pembobol BNI, Lapindo Brantas (Lumpur Lapindo),
dan lain-lain.
Apa sebenarnya yang akan terjadi di dunia bisnis kita saat ini ?
§
Sebegitu jeleknya Etika Bisnis Kita ?
§
Berapa banyak lagi bisnis yang tidak beretika di Indonesia akan terkuak ?
§
Kemana nilai-nilai etika pelaku bisnis mereka ?
§
ETIKA Suatu Acuan :
Apakah tindakan, aktifitas, tingkah laku suatu
Individu Kita dianggap baik atau tidak
Masalah baik atau buruknya.
Dalam Etika Bisnis akan diuji peran-peran dan prinsip-prinsip etika dalam
Konteks komersial / bisnis.

Permasalahan etika akan muncul ketika bisnis akan mulai jalan  muncul
Hak-hak tugas dan kewajiban yang harus dipenuhi

CONTOH KASUS 1 :
Beretika atau tidak berika : INVESTIGASI BAKSO TIKUS

SIARAN OMSET MASYARAKAT


TRANS TV BAKSO TURUN TIDAK PERCAYA
JAN. 2006 70 % - 80 % LAGI
Trans TV dituding telah merekayasa tayangannya, tapi Trans TV bahkan
Sanggup menampilkan fakta saksi bila diperlukan untuk penyelidikan polisi

Trans TV mencoba klarifikasi dengan makan bakso bersama, tapi masyarakat


belum langsung percaya. Pedagang bakso – bakso lainnya ikut rugi akibat
dari berita ini.
Apakah Trans TV bisa dikatakan beretika atau tidak ?
Catatan : Di satu pihak Trans TV ingin mengungkapkan fakta.
di pihak lain pedagang – pedagang bakso rugi.

CONTOH KASUS II :
Yaitu kontroversi Majalah Playboy
Demontrasi penolakan penerbitan perdana majalah Playboy saat itu sangat
Marak, terutama di kalangan ulama / Islam.
ahkan kantor redaksi majalah tersebut rusak parah oleh tindakan massa.
Namun majalah tersebut tetap saja terbit / beredar. Majalah tersebut
ianggap sebagai biang kerusakan moral karena Budaya Komunitas Indonesia
dalah Timur dan menentang pornografi.
Majalah playboy menganggap hal tersebut terlalu berlebih-lebihan,
arena ada majalah yang lebih dahulu terbitnya pornografi juga.
Sebenarnya standar apa yang harus dijunjung oleh pelaku bisnis ?
Tentukan pasarkah atau nilai – nilai moral dalam komunitas !

CONTOH KASUS III :


FATWA NU : Tayangan INFORTAIMENT di TV Haram. Fatwa Ketua Umum
PBNU yang menyatakan tayangan yang berisikan gosip yang membongkar
Aib adalah HARAM
Pendapat NU :
 Sudah keterlaluan.

?
 Menggunjing orang.
 Mengungkap aib selebritis.
 Mencampuri urusan rumah tangga orang.
 Membuat suasana semakin / kacau.

Sehingga banyak wartawan infortaiment dari berbagai media cetak dan


Elektronik datang / demo ke kantor PBNU untuk mengklarifikasi Fatwa MUI
Tersebut di Surabaya.
 Bagaimana menurut saudara tentang Fatwa NU ini ?
 Setuju atau tidakkah saudara ?
 Kenapa demikian ?
arena : Etika Bisnis adalah yang dipakai oleh suatu individu atau
perusahaan sebagai pedoman dalam melaksanakan aktifitas
bisnisnya agar aktifitas yang mereka lakukan tersebut tidak
merugikan individu atau kelompok komunitas atau lembaga lain.

tika Bisnis  Pedoman untuk bertingkah laku, bertindak dan


merespon lingkungan.

Nilai Etika Tayangan Infortaiment  Kontraversi


Hal – hal yang tidak biasa dan dipandang melanggar Etika bisa tiba-tiba
Menjadi hal-hal yang biasa ketika :
Nilai-Nilai Komersil Masuk  yang pada akhirnya menjadi hak yang lumrah
dalam komunitas.

Alasan ekonomi seringkali membuat nilai – nilai etika dalam bisnis menjadi
Suatu yang diabaikan.
Alasannya : Mengejar keuntungan sehingga yang haram menjadi halal.
Persaingan bisnis dalam dunia bisnis terkadang tanpa memperhatikan
ETIKA BISNIS
Terkadang bisa sampai pada saling menjelekkan yang walaupun siapa / apa
Yang dijelekkan itu tidak disebutkan namanya secara bersama, akan tetapi
KONSUMEN memahami maksudnya apa / siapa
Sepeda Motor
IKLAN BISNIS Obat Anti Nyamuk Bakar
Obat Kuat
Sampai ke PT
Etika pada umumnya berkenaan dengan suatu pedoman yang bersifat sakral,
sopan, dihormati, penuh tata krama, bermoral, tidak mempercundangi, tidak
Merugikan, tidak menyusahkan orang lain.

Etika  Pedoman yang dipakai sebagai pengukur tingkah laku yang tidak
berkenaan baik individu maupun kelompok.

⊗ Pakaian tidak etis


⊗ Kelakuan tidak beretika
⊗ Orang tua tidak mengajar anaknya tentang etika.
⊗ Etika berpolitik
⊗ Etika beragama
⊗ Etika dalam suatu profesi tertentu
⊗ Etika Bisnis
⊗ Dan lain-lain
Etika Bisnis pada dasarnya bicara tentang moralitas dari suatu kegiatan Bisnis
yang ada dalam komunikas, yang tentu dilakukan oleh perorangan atau
Perusahaan / swasta.

Perusahan yang mempunyai Etika Bisnis adalah perusahaan yang mempunyai


tanggung jawab sosial terhadap komunitas yang hidup di lingkungannya,
Termasuk komunitas lokal sebagai penduduk setempat, dengan perusahaan
Lain dan dengan Pemda.

Masalah Gender  Sangat berkaitan dengan budaya dibuat oleh


komunitas yang mendukung budaya tersebut.
Misalnya : Indonesia
Perempuan dan anak-anak merupakan salah satu dikotomi yang berbeda
dengan laki-laki dewasa.
Perlakuan terhadap perempuan dan anak-anak selalu di utamakan.
Anak-anak (baik laki – laki maupun perempuan) biasanya adalah
Urusan perempuan dewasa (istri).
Nafkah biasanya urusan laki-laki dewasa (suami)

Dalam Sebuah Perusahaan :


Ada anologi : Bahwa komunitas lokal lebih diutamakan dari
Komunitas pendatang.

Karyawan Lokal

PT Karyawan Pendatang

Contoh : ⊗ Penduduk lokal sebagai pemilik


PT. Freeport
wilayat.
PT. Batu Bara ⊗ Penduduk lokal yang menanggung
PT. Gas Bumi / Minyak
resiko tentang kerusakan lingkungan
⊗ Pada lokal kehilangan mata pencarian
⊗ Dan lain-lain
Menurut “Bambang Rudito dan Melia Fameola”
Sebuah perusahaan harus menyadari bahwa keberlangsungan
bisnis harus dijaga dengan adanya kesadaran akan keseimbangan
antara 3 hal yaitu :
 Menjaga keuntungan (3P)  Profit
 Menjaga komunitas People
 Menjaga lingkungan Planet

dustri adalah sebagai pengelola bahan-bahan yang tumbuh (kayu


an hasil bumi, tumbuh-tumbuhan)
aka perusahaan bersama komunitas mementingkan :
Penggunaan teknologi ramah lingkungan
Tidak ada polusi terhadap air, tanah, udara
Seperti : Industri tambang
Pengelolaan sumber daya hutan yang berkelanjutan,
berwawasan lingkungan  masa depan yang berkelanjutan
Seperti : Industri kayu olahan, dan lain-lain.
3. Tanggung jawab sosial kekomunitasan, dengan cara-cara yang
terkait dengan sistem politik ekonomi daerah yang :
a. Mengutamakan Putra Daerah
b. Melakukan kerja sama kemitraan bisnin dengan komunitas
lokal.
c. Menyisihkan dana konstribusi sosial untuk pengembangan
komunitas sebesar 1 % dari net sales pertahun (sesuai
dengan Survey Badan)
d. Menerima Lembaga Indevendent untuk mengawasi /
memantau
kegiatan perusahaan.
LEMBAGA INDEVENDENT DALAM NEGERI (BUKAN LUAR NEGERI)
Karena kedua ini bisa berbeda sudut pandangan sebagai akibat dari
berbeda budaya (Barat dan Timur).

BENAR-BENAR INDEVENDENT !
BENTUK – BENTUK ETIKA (BAMBANG RIDITO)
Dalam dunia bisnis terdapat 5 bentuk Mitos tentang Etika Bisnis dan selalu
dipakai sebagai pedoman normatif.
1. Mitos Pertama
Etika adalah bersifat personal.
Kebebasan individu bukan suatu yang bersifat umum dan tidak untuk
diperdebatkan.
Mitos ini mengacu pada sifat personal atau keyakinan agama.
Ini adalah suatu pikiran apakah yang dikatakan baik dan buruk.
Mitos Kedua
Bahwa Bisnis dan Etika jangan disatukan atau di campur adukkan.
Bisnis adalah suatu tindakan yang amoral, sebuah aktifitas bisnis berada
pada pasar bebas. Ini didasari pada pemikiran logika yang tidak terkait
dengan masalah agama, etika dan prinsif – prinsif dasar.
Mitos Ketiga
Etika dalam bisnis adalah berhubungan.
Mitos ini adalah salah satu dari mitos yang populer, dan ini dipegang
sebagai dasar bahwa tidak ada cara yang diyakini benar atau salah.
Benar atau salah tergantung dari kacamata yang menyatakannya atau
terlibat
Mitos Keempat
Bisnis yang baik berarti mempunyai etika yang baik. Perusahaan yang
bekerja dengan baik otomatis mempunyai etika yang baik.

Mitos Kelima
ahwa informasi dan perhitungan adalah sesuatu yang amoral. Pernyataan
i mengandung arti bahwa informasi dan perhitungan berada pada area
elabu (grey area). Perusahaan akan memilih antara yang baik dan yang
uruk (ditengah-tengah).
Berdasarkan pada tingkatan sosial dalam berhubungan antar anggota
komunitas, etika bisnis yang dilakukan berbeda, dan ini bergantung dari
kedudukan perusahaan tersebut dengan komunitas di sekitarnya.
Tingkatan tersebut yaitu :

Simpati
alah suatu perasaan yang ada di alami oleh perusahaan / anggota
erusahaan untuk memandang komunitas lainnya termasuk perusahaan
ain yang walaupun masih tersirat adanya perbedaan yang mencolok antara
omunitas perusahaan dan komunitas lokal dan lainnya.
Masih memandang bahwa komunitas lain tersebut :
• Perlu di kasihani
• Perlu di bantu
• Di dukung tapi tidak perlu di ketahui mengapa komunikasi lain tersebut
seperti keadaan sekarang ini.

ALAT – ALAT OR
PT. EX

TERBATAS
BATU BARA MASYARAKAT R. IBADAH
RT. PANDAN

SOPIR/SATPAM
PT. Y
KEBUN SAWIT
LIMBUR
• Saling bantu membantu
• Saling tolong menolong
• Menghargai orang lain
• Berjalan secara berdampingan
. Empati
Yaitu perasaan yang mengakui adanya komunitas lain diluar perusahaan,
sekaligus mengakui perbedaan dan ikut merasa perbedaan tersebut.
Jadi : Berfungsinya etika bisnis yang baik bila perasaan empati menjadi
etika normatif bagi perusahaan.

3. Komitmen
Yaitu Perasaan perusahaan dan anggota perusahaan yang merasa
sebagai bagian dalam komunitas yang lebih luas dan rela untuk bekerja
sama secara fungsional dengan komunitas.
Memiliki rasa saling membutuhkan antara perusahaan dengan karyawan,
antara perusahaan / karyawan dengan masyarakat lokal, dan lain-lain.
“ETIKA DAN TINGKAH LAKU BISNIS”
Sebagai Filosofi, Etika mempunyai arti yang luas sebagai pengkajian soal
moralitas. Apakah yang benar dan apakah yang salah dalam hubungan
antara manusia.
Ada 3 bidang etika jika dilihat dari fungsinya :
• Etika Deskriptif (Descriptive Ethies)
• Etika Normatif (Normative Ethies)
• Mataetika (Mataethies)

Etika Deskriptif
Yaitu berusaha untuk menjelaskan secara deskriptif apa yang ada dan
terwujud dalam kenyataan.

Etika Normatif
Yaitu usaha untuk menjelaskan pengalaman moral secara deskriptif,
berusaha untuk mengetahui motivasi, kemauan, tujuan suatu tindakan
dalam tingkah laku manusia.
Dalam Etika Mataetika
Tidak menganjurkan sesuatu prinsip atau tujuan moral.
Etika Mataetika (Kefilsofotan) :
Yaitu analisis mengenai makna apakah yang dikandung oleh predikat –
predikat yang dikandung dalam kenyataan kehidupan sehari-hari
(Soemargono).

Pers saat ini semakin banyak menyuguhkan berita-berita yang berkaitan


dengan tindakan tidak etis.
Banyak lakukan masyarakat tentang praktek bisnis yang tali beretika.
Seperti :
Pembobolan rekening Bank, dimana Bank tidak mau bertanggung jawab.
 Tagihan fiktif penyedia layanan kartu kredit.
 Penipuan melalui undian berhadiah.
 Penipuan melalui SMS
 Internet dengan transaksi fiktifnya.
 Uang nasabah yang dibawa kabur
 Dan lain-lain.
 Orang mulai jijik terhadap kondisi etika bisnis
 Orang mulai muak melihat hakikat kejujuran
 Nilai bisnis di Indonesia semakin runtuh
 Investor mulai enggan menanamkan modalnya dan mereka bingung harus
harus percaya siapa ?
 Penegakan hukum yang tidak jelas
 Pemerintah ada yang korupsi

MENGAPA DEMIKIAN ?.........................


Menurut MAXWELL ada 3 alasan orang berbuat tidak etis
Orang akan berbuat apa yang paling leluasa bisa di perbuatnya
Seperti orang sering membeli barang untuk keperluan kantornya dengan
kerja sama untuk membuat / menulis barang yang tidak sesuai dengan
sebenarnya.
Contoh : Suplier menaikkan harganya.

Orang akan berbuat demi suatu kemenangan.


Orang selalu benci kekalahan dan selalui ingin menang dan sukses. Tapi
banyak yang memilih antara 2 (dua) sikap yaitu ETIS dengan MENANG.
Contoh : Si X melakukan tender proyek dengan berbagai cara untuk
kemenangan, lalu Pimpro dapat 15 % dan sebagainya.
Dalam bisnis terkadang berlaku :
 Orang yang jujur menjadi korban kejujuran.
 Orang yang baik akan ketinggalan
 Orang yang baik akan kehilangan kesempatan yang tidak akan diperoleh
untuk kedua kalinya.
Orang selalu mencoba merasionalisasikan pilihannya dengan Relativisme.
Kedudukan yang lebih tinggi terkadang membuat orang berfikir bahwa dia
ang berkuasa dan ukuran kebenarannya ada di tangannya.
Contoh : Seorang sekretaris pada sebuah PT. X yang mengajukan
pengunduran diri secara mendadak (kebetulan 1 sebelum kontrak
habis).
Membuat sang Bos kecewa karena tidak sempat mencari
pengganti, lalu sekretaris tadi disuruh pindah meja, dan posisi
sekretaris dilaksanakan oleh PLT.
Sekretaris lama disuruh menyelesaikan pekerjaan tersisa, tapi
meja kerja tidak ada lagi.
adi : Wujud etika berasal dari tingkah laku kita sendiri, etis atau tidak akan
tercermin dari tingkah laku para pelaku bisnis.
MODEL ETIKA BISNIS
Menurut CARROL & BUCHOLLZ ada 3 tingkatan manajemen bila dilihat
Dari Pelaku bisnis

IMMORAL MANAJEMEN
Yaitu tingkatan terendah dari model manajemen dalam menerapkan prinsip-
prinsip etika bisnis.
Orang tipe ini sama sekali tidak mengindahkan apa yang dimaksud dengan
moralitas, baik internal organisasi maupun bagaimana dia menjalankan
aktivitas bisnisnya.
Contoh : Kasus Immoral Manajemen
Ali mendapat SMS yang menyatakan bahwa penyelenggara Undian
berhadiah akan memberi hadiah, dan sebagainya…
Ali terus menerus mengirim SMS kepada penyelenggara akan tetapi tak
kunjung dapat hadiah. Yang dapat adalah pengurangan pulsa HP Ali terus
menerus.
Manajemen pebisnis dengan gaya ini menganggap hukum sebagai
rintangan bagi aktivitasnya.
2. AMORAL MANAJEMEN
a. Manajer yang sengaja berbuat amora :
Yaitu Manajer yang kurang peka, bahwa keputusan yang dia buat akan
memberikan efek pada pihak lain.
Contoh : Membuat pabrik karet di tengah-tengah pemukiman penduduk,
sehingga muncul bau tak sedap, dan lain-lain
b. Manajer yang sengaja berbuat amoral, akan tetapi ia sebenarnya sangat
mengetahui dan memahami aturan tersebut.
Contoh : Kasus Lapindo Brantas Inc (LBI)
Menurut WALHI, prosedur yang dianggap oleh LBI yaitu antara lain :
 Tidak pernah melakukan sosialisasi kepada komunitas setempat.
 Tidak melakukan mekanisme pengumuman setempat selaku
pemegang KP, eksplorasi atau ekploitasi
 Tidak mengikuti aturan tentang AMDAL
 Melanggar prosedur pengeboran minyak dan gas.

3. MORAL MANAJEMEN
Yaitu Manajer yang bermoral dalam melakukan usaha-usaha bisnisnya.
Tidak melanggar etika, adil, jujur dan selalu patuh dengan hukum yang
berlaku.
Contoh : Kisah Nabi Muhammad SAW sebagai pedagang yang jujur.
SUMBER – SUMBER NILAI ETIKA
Yang menjadi acuan dalam melaksanakan Etika dalam bisnis adalah :
1. Agama
Banyak ajaran dan paham dalam ekonomi barat menunjuk pada kitab Injil
dan etika ekonomi Yahudi pada kitab Taurat, etika ekonomi Islam pada
Al-qur’an (ayat-ayat Al-qur’an).
Ada persamaan-persamaan nilai dasar etika dari ke 3 agama diatas yaitu :
Keadilan, saling hormat menghormati, pelayanan dan kejujuran.

Etika Bisnis Islam :


• Saling Percaya
• Jujur
• Adil
• Semangat kekeluargaan

Gaji karyawan bisa turun naik bila perusahaan untung atau rugi.
2. Filosofi
Socrates (470 – 399 SM)
Bahwa Manusia pada dasarnya adalah jujur, kebaikan berasal
dari pengetahuan diri, kejahatan sebagai akibat salah pengarahan.
Plato ( 428 – 348 SM)
Dia murid dari Socrates, karyanya yang paling terkenal ialah
Republik (Politeia). Plato memberi ide tentang bagaimana pemerintah
yang ideal.
Menurut Plato : Pemerintah yang ideal adalah pemerintah yang masa
jabatan 5 Tahun yang saat ini banyak diterapkan oleh Negara !
Aristoteles (Murid Plato)
Etika sudut pandang Aristoteles adalah perilaku jiwa yang baik,
yang menuntun pada kebahagiaan dan kebenaran. Dia menginginkan
kebahagian, tidak sekedar kesenangan duniawi belaka akan tetapi juga
kebijakan moral dan intelektual.
Agustina (354 – 430 M) dan Thomas Aquino (1225 – 1274 M)
Negara Islam dan Negara-negara mayoritas muslim, pola hidup Nabi
Muhammad SAW dianggap salah satu sumber tauladan etika termasuk
bisnis.
Pedagang yang jujur  Al Amien
Ilmu menghitung  Al Jabar
Tempat Pakaian  Al Mari
3. Pengalaman dan Perkembangan Budaya
Ciri khas yang paling menonjol adalah budaya kekeluargaan, kerja
sama dan hubungan kekerabatan yang erat. Gotong royong dianggap salah
satu akar budaya bangsa Indonesia.
Ketika Belanda berkuasa Tahun 1600 – 1800 M, ekonomi Indonesia
(HB) di kuasai Belanda melalui VOC dengan pola monopoli membeli
komoditas seperti cengkeh, kopi, pala, dan sebagainya.
VOC bangkrut Tahun 1799, sementara HB di ambil alih oleh Inggris
Tahun 1811 – 1816, Saat itu Gubernur Jendral T.R. Raffles memperkenalkan
sistem sewa tanah untuk mengefisienkan tanah jajahan. Tahun 1830 HB
kembali dikuasai Belanda dan kebijakan ekonomi digunakan Sistem Tanah
Paksa
Demokrasi terpimpin menandai proses pemerintahan yang pertama
sesudah kemerdekaan. Ada 3 komponen pokok yang dijalankan ketika itu
yaitu :
1) Diversifikasi produksi untuk menghilangkan ketergantungan atas ekspor
bahan-bahan mentah primer.
2) Perkembangan ekonomi dan kemakmuran yang merata.
3) Pengalihan dominasi penguasaan usaha-usaha ekonomi dari tangan
asing dan golongan Cina ke tangan pribumi
Dalam Perjuangan :
1. Kabinet menjalankan proses restrukturisasi ekonomi sangat lemah.
2. Banyak terjadi kolusi antara beberapa pimpinan politik dan golongan non
pribumi dengan imbalan materi / uang.
3. Keterjebakan para pimpinan politik dalam politik praktis yang hanya
mementingkan golongan / partainya saja.
Masa ORBA, kondisi ekonomi mengalami Hiperinflesi, yaitu 650 %
tahun 1966, 120 % Tahun 1967 dan 85 % Tahun 1968. Etika saat itu (Orde
Baru) tahun 1966 s/d 1998 yang berlaku adalah etika penguasa. “Barang
siapa yang dekat dengan penguasa maka dialah yang akan bisa menguasai
sendi-sendi perekonomian saat itu”
Awal tahun 1990-an menjadi tanggal pertama masuk sistem
Syari’ah di Indonesia. Muncul Bank Syari’ah pertama yang di sponsori
oleh MUI dan ICMI. Tapi di negara Mesir sudah ada sejak tahun 1963.
Bank Syari’ah “Muamalat” dianggap berhasil melewati krisis
ekonomi tahun 1998, yang kemudian muncullah Bank-Bank Syari’ah
lainnya, seperti BRI Syari’ah, Mandiri Syari’ah, Dan Lain-Lain.
4. HUKUM
Biasanya Hukum dibuat setelah pelanggaran-pelanggaran terjadi
dalam komunitas. Para pelaku bisnis akan lebih banyak menggunakan
perangkat hukum sebagai cermin etika mereka dalam melaksanakan
aktivitasnya
Hukum dipandang sebagai perangkat yang memiliki bentuk hukuman
yang paling jelas dibandingkan dengan sumber-sumber etika yang lain yang
bersifat abstrak, yaitu :
 Mendapat malu
 Mendapat dosa
 Tercela
Terkadang orang tidak takut malu, dosa, tercela, dan lain-lain. Tapi
yang ditakuti adalah di hukum dan di penjara.
Contohnya : Semuanya akan sangat berbahaya bagi kelangsungan bisnis.
“BOATNIGHT” menyebut beberapa alasan yang bisa menjelaskan hal ini :
Pertama : Hukum tidak cukup mengatur aktivitas dalam bisnis, sebab tidak
semua yang tak bermoral adalah ILEGAL.
Kedua : Hukum selalu dibuat setelah adanya pelanggaran terjadi,
sehingga selalu lambat jika dibandingkan dengan masalah-
masalah etika yang timbul. Terkadang bila ada reaksi yang luar
biasa barulah / produk hukum dibuat.
Ketiga : Terkadang hukum / undang-undang selalu menerapkan konsep-
konsep moral yang tidak mudah untuk di definisikan, sehingga
suatu ketika untuk memahaminya tanpa mempertimbangkan
masalah moral.
Keempat : Hukum sering tidak pasti, walau suatu kejadian adalah LEGAL
tapi harus diputus melalui pengadilan. Pengadilan dalam
membuat keputusan punya pertimbangan-pertimbangan hukum,
jadi hukum di anggap benar, walau tidak bermoral.

Kelima : Hukum terkadang tak bisa diandalkan, apalagi bisnis itu berada
pada wilayah dan daerah yang tingkat kesadaran / penegakkan
hukumnya sangat rendah.

Contoh : Masa ORBA, pembentukan peraturan / Undang-Undang selalu


bergantung pada penguasa. Siapa yang menjadi kroni penguasa maka dia bisa
kebal hukum.
ISU UTAMA ETIKA BISNIS DI INDONESIA
Berdasarkan hasil Survey Transparency Internasional (TI) Tahun 2006,
Indonesia berada diurutan ke 134 berdasarkan kemampuan mengatasi korupsi.
Peringkat ini adalah hasil survey terhadap 163 negara di dunia.
Tingginya tingkat korupsi di Indonesia sudah mendapatkan komplain oleh
banyak pihak, Bank Dunia, komunitas Bisnis Internasional, para ekonom –
ekonom liberal pasar bebas. Korupsi bagaikan darah daging dan bahkan sudah
membudaya bagi komunitas Indonesia.

KORUPSI  Bahasa Latinnya CORRUPTIO dari kata kerja CORRUMPARE


yaitu busuk, rusak, menggoyahkan, memutar balik, menyogok.

Menurut Transparency International adalah : Prilaku pejabat publik, baik


politicus politisi maupun pegawai negeri, yang secara tidak wajar dan tidak
legal memperkaya diri atau memperkaya mereka yang dekat dengannya
dengan menyalahgunaan kekuasaan publik yang dipercayakan kepada
mereka.
Dari sudut pandangan hukum :
Perbuatan korupsi mencakup unsur-unsur :
1. Melanggar hukum yang berlaku.
2. Penyalahgunaan wewenang.
3. Merugikan negara.
4. Memperkaya diri sendiri / pribadi.
Biasanya korupsi bukanlah peristiwa yang berdiri sendiri, perilaku
korupsi menyangkut hak-hak yang sifatnya komplek.
Faktor penyebab :
1. Internal pelaku (watak)
2. Keluarga
3. Lingkungan.
Menurut BPKP dalam bukunya “Strategi Pemberantasan Korupsi” Korupsi
dapat dipicu oleh :
1. Aspek Pelaku (Individu)
a. Sifat tamak dan rakus
b. Moral kurang kuat  mudah tergoda (Teman, Atasan, Istri / Suami)
c. Penghasilan yang kurang
d. Kebutuhan hidup yang mendesak
e. Gaya hidup yang konsumtif
f. Malas bekerja
g. Agama kurang.
2. Aspek Organisasi
a. Kurang adanya sikap keteladanan pimpinan.
b. Tidak adanya kultur organisasi yang benar, ini bisa menimbulkan sikon
yang tidak kondusif.
c. Sistem akuntabilitas yang benar kurang memadai
d. Sistem pengendalian manajemen yang lemah
e. Manajemen cenderung menutupi korupsi dalam organisasi.
3. Aspek tempat individu dan organisasi berada.
a. Nilai – nilai komunitas kondusif untuk terjadinya korupsi
misalnya : komunitas kondusif untuk terjadinya korupsi, kekayaan seorang
pegawai, padahal dia adalah pegawai rendahan, tapi kaya raya.
b. Komunitas kurang menyadari tentang korban korupsi.
Misalnya : Bila ada korupsi maka negara rugi, bila negara rugi maka
komunitas rugi karena anggaran untuk komunitas berkurang.
ini yang tidak disadarinya !
c. Komunikas kurang menyadari bila dirinya terlibat korupsi.
Setiap korupsi pasti melibatkan anggota komunitas, dengan cara-cara
terbuka untuk umum.
d. Komunitas kurang menyadari bahwa korupsi akan bisa dicegah dan
diberantas bila komunitas ikut aktif.
Jadi : bukan tanggung jawab pemerintah saja.
e. Aspek peraturan perundang-undangan.
Kadang-kadang aturan yang ada menguntungkan kroni-kroni penguasa
Jadi : - kurang memadai
- Kurang sosialisasi
- Tidak konsisten
- Tebang pilih
- dan lain-lain.

Tindakan Korupsi secara langsung :


a. Mempersulit pembangunan ekonomi
b. Meningkatkan biaya niaga, karena kerugian biaya / pembayaran ilegal.
c. BIaya manajemen dengan pejabat korup
d. Menyebabkan inflasi biaya niaga
e. Mengacaukan lapangan perniagaan
f. Kekacauan sektor publik
g. Investor lori.
Berdasarkan catatan komunitas Transparansi Indonesia, ada beberapa
modus korupsi yang timbul di Indonesia, yaitu :
1. Pemerasan Pajak
Misalnya : Kekurangan pajak yang setor oleh wajib pajak dimanfaatkan oleh
petugas pajak untuk memperoleh keuntungan pribadi. Pajak yang
diminta kurang, tapi tidak disetor ke kas negara.
2. Manipulasi Tanah
Misalnya : - Memanipulasi status kepemilikan tanah
- Memanipulasi tanah negara menjadi milik perseorangan / badan
- Merendahkan harga pembebasan tanah
- Dan lain-lain.
3. Jalur Cepat Pembuatan KTP
Misalnya : Dikenal adanya jalan tol dalam pembuatan KTP
4. SIM Jalur Cepat
Misalnya : Adanya proses pembuatan SIM dengan jalur cepat dan biaya
mahal (tanpa Tes tertulis dan Praktek)
5. Mark Up Budget / Anggaran
Misalnya : Menggelembungkan besarnya dana proyek dengan cara
memasukkan pos-pos pembelian fiktif.
6. Proses Tender
Misalnya : Penyogokan kepada pemberi tender oleh peserta tender yang
sebenarnya tidak qualified.
7. Penyelewengan dalam penyelesaian perkara
Misalnya : Mengubah (menafsir secara sepihak) Pasal-Pasal yang ada
meringankan hukuman kepada pihak yang memberi uang
kepada penegak hukum. (kasus perdata dan kasus pidana)
Dalam Buku “Soetandyo Wignyosebroto” seorang pakar administrasi
pemerintahan dari UNAIR mengatakan :
“Korupsi di Indonesia sudah menjadi kebiasaan dan menjadi budaya
komunitas Indonesia, dan budaya itu sudah ada sejak penjajahan Belanda
dahulu. Oleh karena itu, pemberantasan korupsi selain dengan cara
menegak-kan hukum, juga harus dimulai dengan mengubah konsep kultur
komunitas”
Beberapa contoh kasus korupsi sektor swasta :
1. Korupsi PERTAMINA
Yang melibatkan Mantan Mentamben Prof. Dr. Ir. Ginanjar Kartasasmita,
Ida Bagoes Sudjana, Mantan Dir. Pertamina Faisal Abdoel serta
Dir. PT. UPG Partono.
2. Korupsi GRUP SALIM & BULOG
Yang melibatkan pengusaha keturunan yang dekat dengan
penguasa ORBA, seperti Liem Soei Liong.
3. Korupsi BAPINDO
Pembobol Bapindo tahun 1993 yang dilakukan oleh Eddy
Tamzil
4. HPH & Dana Reboisasi Tahun 2000
Dengan kerugian negara Rp. 15, 025 Triliun yang terlibat adalah
Bob Hasan, Prajoga Pangestu & Tommy Soeharto
5. Korupsi Bantuan Likuidasi Bank Indonesia (BLBI)
Pada bulan Agustus tahun 2000 terjadi penyimpangan dana
BLBI Rp. 138,4 Triliun serta penyelewengan dana Rp. 80,4
Miliar oleh 48 Bank dari total dana Rp. 144,5 Triliun.
Dan saat ini muncul lagi kasus-kasus baru di seputar BLB yang
melibatkan berbagai pejabat di BI dan anggota DPR RI
PEMALSUAN ATAU PEMBAJAKAN HAK CIPTA
Indonesia adalah negara lima besar tingkat pembajakan
Piranti Lunak ( Studi Bussines Software Alliance [BCA] )
Indonesia adalah negara penghasil piringan ilegal terbesar
bila kita lihat di pusat-pusat pertokoan dan pedagang kaki lima.
Ini beriringan dengan permintaan yang besar
Menurut UU Hak Cipta No. 19 / 2002, Hukuman bagi Pelanggaran
Hukum Hak Cipta sebagai berikut :
1. Pelanggaran hak cipta rekaman suara dan gambar, diancam
pidana 7 tahun / denda Rp. 5 Miliar.
2. Menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual suatu
ciptaan, diancam pidana 5 tahun / denda Rp. 500 Juta
3. Memperbanyak program komputer untuk kepentingan komersil,
diancam pidana 5 Tahun / denda Rp. 500 Juta
4. Mengumumkan setiap ciptaan yang bertentangan dengan
kebijaksanaan pemerintah di bidang agama, Hamkam,
Kesusilaan, serta Ketertiban Umum Pidana 5 Tahun / denda
Rp. 1 Miliar.
5. Melanggar Hak Cipta yang berkaitan dengan pemotretan atau
penyiaran, pidana 2 tahun / denda Rp. 150 Juta.
6. Melanggar peniadaan nama pencipta, informasi elektronik tentang
manajemen hak cipta dan pengumumannya, pidana 2 tahun /
denda Rp. 150 juta.
7. Melanggar ketentuan sarana produksi berteknologi tinggi, pidana 5
tahun.

Pasal 12 UU No. 19 / 2002 : Ruang Lingkup Hak Cipta antara lain :


 Buku  Pidato
 Program Komputer  Alat Peraga Pendidikan dan
 Pamplet Penyuluhan
 Ceramah  Lagu atau musik
 Kuliah  Drama / drama musikal
 Tari, batik, Fotografi
Dari seluruh pembajakan yang ada di Indonesia yang paling
banyak mendapat kerugian adalah industri perangkat lunak. Data
menunjukkan lebih dari 97 % CD di Indonesia untuk komputer
merasakan kebajakan.
Menurut Persatuan Anti Pencipta Lagu dan Penata Musik
Rekaman Indonesia (PAPPRI) pelanggaran Hak Cipta industri
musik Indonesia telah merugikan negara Rp. 11 Triliun s/d Rp.
15 Triliun / tahun.
Kemudian juga terjadi pengcopian buku-buku baik dalam
negeri maupun buku asing oleh para mahasiswa, karena
harganya yang mahal tersebut.
DISKRIMINASI DAN PERBEDAAN GENDER
Menurut Hanifah, Gender berasal dari bahasa Latin yaitu :
“Genus”, berarti tipe atau jenis.
Gender adlah sifat prilaku yang diletakkan pada laki - laki dan
perempuan yang dibentuk secara sosial maupun budaya. Oleh karena
dibentuk oleh sosial dan budaya, maka gender tidak berlaku selamanya,
tapi juga tergantung pada waktu (tren) dan tempatnya.
Contoh :
 Rambut panjang
 Celana panjang atau pendek
 Anting-anting
 Mengurus anak / dapur
 Bekerja untuk biaya RT
 Jadi Supir
 Dan lain-lain.
Gender adalah menitik beratkan adanya perbedaan antara laki-
laki dengan perempuan.
Misal : - Upah perempuan selalu lebih murah dari laki-laki
- Perempuan tidak boleh dipekerjakan pada malam hari.
- Laki-laki lebih banyak di Parlemen
- Dan lain-lain.
Dalam perjalanan karirnya, perempuan lebih sering
mengalami apa yang dinamakan “Langit - Langit Kaca (Glass
Selling)”  yaitu sebuah artificial carrier yang menghambat
perempuan untuk mencapai posisi puncak.

Beberapa masalah yang masih sering dihadapi oleh


perempuan pekerja adalah :
PERTAMA : Upah yang rendah dari laki-laki
KEDUA : Masih banyak pengusaha yang menghargai
perempuan sebagai pekerja lajang.
KETIGA : Masih banyak pengusaha yang tidak
membolehkan suami – isteri bekerja di suatu
perusahaan.
KEEMPAT : Larangan bagi seorang isteri atau suami tenaga
kerja asing bekerja di suatu negara.
KELIMA : Penentuan usia pensiunan yang lebih muda
bagi perempuan dibandingkan laki-laki (laki-laki
disesuaikan dengan usia harapan hidup sedang
kan perempuan.
KEENAM : Hal perempuan masih banyak diabaikan,
seperti :
- Cuti Haid,
- Cuti Hamil,
- Cuti Melahirkan.

KETUJUH : Perempuan sering mendapat perlakuan yang


tidak layak,
seperti :
- Pelecehan seksual
- Diperkosa / dipaksa,
- Disuruh berpakaian yang seksi,
- Bergambar seksi,
- Dan lain-lain.
KONFLIK SOSIAL & MASALAH LINGKUNGAN
Konflik sosial belakangan ini semakin banyak terjadi di tanah air,
seperti bisnis di bidang kehutanan, pelabuhan dan pertambangan.
- Pemilik HPH dengan komunitas lokal
Pengusaha jelas memiliki izin, akan tetapi dapat merusak
lingkungan. Program tebang satu tanam sepuluh tidak jalan komunitas
lokal tidak dapat lagi menguasai hak ulayatnya, dan lain-lain.
- Pemilik KP pada sebuah perusahaan pertambangan juga sering
terjadi konflik sosial dengan komunitas lokal.
Kita melihat dampak kerusakan lingkungan yang sangat buruk
dan
sangat merugikan komunitas lokal.

- Perusahaan perkebunan besar yang sering bentrok dengan


masyarakat komunitas lokal sebagai akibat masuknya areal
perkebunan mereka ke pemukiman penduduk dan tanah adat mereka.
- Sering terjadi konflik antara pemegang HPH / HTI dnegan komunitas
adat, karena wilayah mereka telah diambil alih dan tanaman tumbuh
di gusur oleh para penebang kayu HPH dan Laud Clearing oleh HPH
TI.
Konflik sumber daya hutan dapat terjadi :
1. Konflik lahan tumpang tindih penggunaan lahan, sengketa lahan,
penyerobatan lahan dan peladang liar.
2. Konflik sumber daya hutan / alam yang ada di atas lahan seperti
pencarian dan penjarahan kayu dan hasil hutan lainnya.
3. Konflik sosial / etnis, antara pendatang dengan penduduk asli.
Konflik bersifat multi dimensi yaitu konflik lahan, konflik sumber
daya alam / hutan, dan konflik sosial / etnis.
Saat ini konflik yang terjadi sudah mencampuri eskalasi yang
tinggi dan bersifat konfrontatif, contohnya :
1. Kasus Barito Pacific Timber Group tahun 2001
Daerah yang terancam dengan kehadiran pemegang HPH dan HTI.
Perusahaan BPTG milik Prayoga Pangestu (Kroni Soeharto) yang
melakukan ekploitasi hutan kawasan Hk. Adat Proyek Bahan.
Komunitas adat kehilangan kedaulatan untuk menguasai / manfaat
sumber daya hutannya.
2. PT. Lonsum (London Sumatera) Internasional pada tahun 1996
masyarakat Tanah Adat Dayak di Kutai yang membuka lahan sawit ±
18.000 Ha yang juga merambah sampai ke kebun-kebun rakyat.
3. Penambangan emas oleh PT. Freeport yang mengeruh kekayaan alam
yaitu emas di Irian Jaya

Catatan :
Buatlah makalah yang tema / judulnya mengenai “Etika Bisnis” dengan
jumlah halaman minimal 8 (delapan) halaman di kertas kuarto.
AUDIT SOSIAL (SOCIAL AUDIT)
Mekanisme Pengawasan Tingkah laku
Pengawasan terhadap tingkah laku dan peran karyawan pada dasarnya
untuk menciptakan kinerja karyawan itu sendiri yang mendukung sasaran dan
tujuan dari proses berjalannya perusahaan.
Kinerja yang baik adalah untuk tindakan yang diwujudkan sebagai peran
yang sesuai dengan status dalam pranata yang ada dan sesuai dengan
budaya perusahaan yang bersangkutan.
Budaya karyawan yang bersangkutan berasal dari latar belakang suku
bangsa dan kebudayaan yang berbeda-beda dan tidak adanya budaya
perusahaan yang dapat dijadikan pedoman dalam memahami lingkungan
perusahaan.
Oleh karena itu, untuk mendeteksi apakah budaya perusahaan telah
menjadi bagian dalam pengetahuan budaya para karyawannya dilakukan audit
sosial dan sekaligus merencanakan apa saja yang harus dilakukan
perusahaan untuk menguatkan nilai-nilai yang ada agar karyawan sebagai
anggota perusahaan tidak munculkan pengetahuan budaya yang dimilikinya
diluar lingkungan perusahaan.
Mekanisme pengawasan terhadap tindakan anggota-anggota
komunitas biasanya berupa larangan-larangan dan sanksi-sanksi
sosial yang terimplementasi dalam aturan adat.

Berkenaan dengan audit sosial, maka perusahaan / organisasi harus


jelas aktifitasnya yang harus dijalankan, seperti :
 Apa saja yang harus dilakukan dan sasaran apa yang menjadi pokok yang
harus dituju.
 Sasaran yang dituju mengacu pada suatu pola dan rencana yang sudah
disusun.
 Bagaimana mengukur dan merekam pokok-pokok yang harus dilakukan.
KONSEP AUDIT SOSIAL
Audit sosial pada dasarnya adalah metode untuk mengetahui keadaan
sosial suatu bentuk organisasi, keadaan perwujudan dari tingkah laku
anggota-anggota suatu organisasi/perusahaan.
Contoh : Audit sosial dalam komunitas
upacara-upacara yang berkaitan dengan keyakinan tertentu
komunitas, upacara tradisi yang bersifat sosial.
SOCIAL ENTERPRISE PARNERTSHIP (SEP)
Audit sosial adalah sebuah metode yang dilakukan
berkenaan dengan sebuah organisasi (perusahaan, lembaga, dan
sebagainya), dalam merencanakan, mengatur dan mengukur
aktivitas non financial suatu untuk memantau konsekwensi secara
eksternal dan internal sekaligus dari sebuah organisasi /
perusahaan yang bersifat komersil.

THE NORTHERN IRELAND CO-OPERATIVE DEVELOPMENT AGENCY (NICDA)

Audit sosial adalah sebuah proses yang dapat dilakukan oleh sebuah
organisasi dan agen-agennya untuk menilai dan mewujudkan keuntungan
sosial mereka, keuntungan komunitas dan keuntungan lingkungan serta
keterbatasannya.
Jadi : Berbagai cara untuk mengukur kekuasaan dari sebuah organisasi
THE NEW ECONOMIES FOUNDATION (NEF)
Audit sosial adalah Suatu proses dimana sebuah organisasi dapat
menghitung untuk keadaan sosial, laporan pada dan meningkatkan keadaan
sosial tersebut.
Audit sosial bertujuan menilai dampak sosial yang ditimbulkan oleh
organisasi dan tingkah laku oleh anggota-anggota yang beretika dari sebuah
organisasi dalam hubungannya dengan tujuan organisasi tersebut serta
hubungannya dengan Stake holder yang terkait dengannya.

THE NORTHERN IRELAND CO-OPERATIVE DEVELOPMENT


AGENCY (NICDA)
Audit sosial adalah sebuah proses yang dapat dilakukan oleh sebuah
organisasi dan agen-agennya untuk menilai dan mewujudkan keuntungan
sosial mereka, keuntungan komunitas dan keuntungan lingkungan serta
keterbatasannya, sehingga audit sosial adalah sebuah cara untuk mengukur
kekuasaan dari sebuah organisasi untuk dapat hidup dalam berbagai nilai dan
sasaran yang sudah disetujui untuk kerja sama.
AKUNTABILITAS
Sebuah organisasi mengawali dan menerima sebagai sifat kejujuran dan
terbuka yang menjelaskan kepada seluruh Stakhordernya apa yang telah
dilakukannya dan mengapa dilakukan seperti sebuah organisasi dapat
membuat pernyataan sendiri tentang keberlanjutan untuk mendukung,
menggunakan organisasi lain.
MID SEMESTER “ETIKA BISNIS”
HARI / TGL :
HARI / TGL :

1. Pada saat Rezim ORBA runtuh Tahun 1998, kasus-kasus kejahatan Bisnis
dan Korupsi mulai terkuak.
a. Sebutkan kasus-kasus apa saja yang terkuak kepermukaan yang
saudara ketahui ?
b. Apa yang akan terjadi di dunia bisnis kita saat ini ?
c. Seberapa banyak lagi bisnis di Indonesia yang tidak beretika akan
terkuak ? (Menurut pendapat saudara) !
(Bobot 20 %)
1. Fatwa NU yang menyatakan tayangan “INFORTAIMENT ” di TV adalah
haram, karena berisikan antara lain Gosip dan membongkar Aib
seseorang.
a. Bagaimana pendapat saudara tentang fatwa ini ?
b. Apakah para selebriti yang merasa dirugikan bisa menuntut balik
melalui jalur pengadilan ? Jelaskan menurut saudara
(Bobot 20 %)
3. Apa yang dimaksud dengan Etika Bisnis ? (Bobot 10 %)
4. Sebutkan sebuah contoh iklan yang ditayangkan di TV, tapi telah
melanggar etika dalam bisnis ? (Bobot 10 %)
5. Dalam bisnis di sektor pertambangan dan sektor perkebunan, ada
analogi bahwa komunitas lokal haruslah di utamakan.
a. Apa Maksudnya ?
b. Berikan sebuah contohnya ? (Bobot 20 %)
5. Bambang Rudito & Melia F mengatakan bahwa sebuah perusahaan
harus menyadari keberlangsungan bisnisnya dengan menjaga
keseimbangan Profit, People, Planet (3P).
Apa maksudnya ? Jelaskan ? (Bobot 20 %)

You might also like