Professional Documents
Culture Documents
Pada saat Nazim Orba runtuh tahun 1998, kasus-kasus kejahatan bisnis
dan korupsi semakin terkuak kepermukaan, dimulai dari EDI TANZIL
Pembobol BAPINDO 1,3 Triliun, Skandal Bulog, BLB, Kasus Newomend
di NTT, Kasus Teluk Bunyai, Freeport di Papua, Kasus ANDRIAN
WOWORUNTU si pembobol BNI, Lapindo Brantas (Lumpur Lapindo),
dan lain-lain.
Apa sebenarnya yang akan terjadi di dunia bisnis kita saat ini ?
§
Sebegitu jeleknya Etika Bisnis Kita ?
§
Berapa banyak lagi bisnis yang tidak beretika di Indonesia akan terkuak ?
§
Kemana nilai-nilai etika pelaku bisnis mereka ?
§
ETIKA Suatu Acuan :
Apakah tindakan, aktifitas, tingkah laku suatu
Individu Kita dianggap baik atau tidak
Masalah baik atau buruknya.
Dalam Etika Bisnis akan diuji peran-peran dan prinsip-prinsip etika dalam
Konteks komersial / bisnis.
Permasalahan etika akan muncul ketika bisnis akan mulai jalan muncul
Hak-hak tugas dan kewajiban yang harus dipenuhi
CONTOH KASUS 1 :
Beretika atau tidak berika : INVESTIGASI BAKSO TIKUS
CONTOH KASUS II :
Yaitu kontroversi Majalah Playboy
Demontrasi penolakan penerbitan perdana majalah Playboy saat itu sangat
Marak, terutama di kalangan ulama / Islam.
ahkan kantor redaksi majalah tersebut rusak parah oleh tindakan massa.
Namun majalah tersebut tetap saja terbit / beredar. Majalah tersebut
ianggap sebagai biang kerusakan moral karena Budaya Komunitas Indonesia
dalah Timur dan menentang pornografi.
Majalah playboy menganggap hal tersebut terlalu berlebih-lebihan,
arena ada majalah yang lebih dahulu terbitnya pornografi juga.
Sebenarnya standar apa yang harus dijunjung oleh pelaku bisnis ?
Tentukan pasarkah atau nilai – nilai moral dalam komunitas !
?
Menggunjing orang.
Mengungkap aib selebritis.
Mencampuri urusan rumah tangga orang.
Membuat suasana semakin / kacau.
Alasan ekonomi seringkali membuat nilai – nilai etika dalam bisnis menjadi
Suatu yang diabaikan.
Alasannya : Mengejar keuntungan sehingga yang haram menjadi halal.
Persaingan bisnis dalam dunia bisnis terkadang tanpa memperhatikan
ETIKA BISNIS
Terkadang bisa sampai pada saling menjelekkan yang walaupun siapa / apa
Yang dijelekkan itu tidak disebutkan namanya secara bersama, akan tetapi
KONSUMEN memahami maksudnya apa / siapa
Sepeda Motor
IKLAN BISNIS Obat Anti Nyamuk Bakar
Obat Kuat
Sampai ke PT
Etika pada umumnya berkenaan dengan suatu pedoman yang bersifat sakral,
sopan, dihormati, penuh tata krama, bermoral, tidak mempercundangi, tidak
Merugikan, tidak menyusahkan orang lain.
Etika Pedoman yang dipakai sebagai pengukur tingkah laku yang tidak
berkenaan baik individu maupun kelompok.
Karyawan Lokal
PT Karyawan Pendatang
BENAR-BENAR INDEVENDENT !
BENTUK – BENTUK ETIKA (BAMBANG RIDITO)
Dalam dunia bisnis terdapat 5 bentuk Mitos tentang Etika Bisnis dan selalu
dipakai sebagai pedoman normatif.
1. Mitos Pertama
Etika adalah bersifat personal.
Kebebasan individu bukan suatu yang bersifat umum dan tidak untuk
diperdebatkan.
Mitos ini mengacu pada sifat personal atau keyakinan agama.
Ini adalah suatu pikiran apakah yang dikatakan baik dan buruk.
Mitos Kedua
Bahwa Bisnis dan Etika jangan disatukan atau di campur adukkan.
Bisnis adalah suatu tindakan yang amoral, sebuah aktifitas bisnis berada
pada pasar bebas. Ini didasari pada pemikiran logika yang tidak terkait
dengan masalah agama, etika dan prinsif – prinsif dasar.
Mitos Ketiga
Etika dalam bisnis adalah berhubungan.
Mitos ini adalah salah satu dari mitos yang populer, dan ini dipegang
sebagai dasar bahwa tidak ada cara yang diyakini benar atau salah.
Benar atau salah tergantung dari kacamata yang menyatakannya atau
terlibat
Mitos Keempat
Bisnis yang baik berarti mempunyai etika yang baik. Perusahaan yang
bekerja dengan baik otomatis mempunyai etika yang baik.
Mitos Kelima
ahwa informasi dan perhitungan adalah sesuatu yang amoral. Pernyataan
i mengandung arti bahwa informasi dan perhitungan berada pada area
elabu (grey area). Perusahaan akan memilih antara yang baik dan yang
uruk (ditengah-tengah).
Berdasarkan pada tingkatan sosial dalam berhubungan antar anggota
komunitas, etika bisnis yang dilakukan berbeda, dan ini bergantung dari
kedudukan perusahaan tersebut dengan komunitas di sekitarnya.
Tingkatan tersebut yaitu :
Simpati
alah suatu perasaan yang ada di alami oleh perusahaan / anggota
erusahaan untuk memandang komunitas lainnya termasuk perusahaan
ain yang walaupun masih tersirat adanya perbedaan yang mencolok antara
omunitas perusahaan dan komunitas lokal dan lainnya.
Masih memandang bahwa komunitas lain tersebut :
• Perlu di kasihani
• Perlu di bantu
• Di dukung tapi tidak perlu di ketahui mengapa komunikasi lain tersebut
seperti keadaan sekarang ini.
ALAT – ALAT OR
PT. EX
TERBATAS
BATU BARA MASYARAKAT R. IBADAH
RT. PANDAN
SOPIR/SATPAM
PT. Y
KEBUN SAWIT
LIMBUR
• Saling bantu membantu
• Saling tolong menolong
• Menghargai orang lain
• Berjalan secara berdampingan
. Empati
Yaitu perasaan yang mengakui adanya komunitas lain diluar perusahaan,
sekaligus mengakui perbedaan dan ikut merasa perbedaan tersebut.
Jadi : Berfungsinya etika bisnis yang baik bila perasaan empati menjadi
etika normatif bagi perusahaan.
3. Komitmen
Yaitu Perasaan perusahaan dan anggota perusahaan yang merasa
sebagai bagian dalam komunitas yang lebih luas dan rela untuk bekerja
sama secara fungsional dengan komunitas.
Memiliki rasa saling membutuhkan antara perusahaan dengan karyawan,
antara perusahaan / karyawan dengan masyarakat lokal, dan lain-lain.
“ETIKA DAN TINGKAH LAKU BISNIS”
Sebagai Filosofi, Etika mempunyai arti yang luas sebagai pengkajian soal
moralitas. Apakah yang benar dan apakah yang salah dalam hubungan
antara manusia.
Ada 3 bidang etika jika dilihat dari fungsinya :
• Etika Deskriptif (Descriptive Ethies)
• Etika Normatif (Normative Ethies)
• Mataetika (Mataethies)
Etika Deskriptif
Yaitu berusaha untuk menjelaskan secara deskriptif apa yang ada dan
terwujud dalam kenyataan.
Etika Normatif
Yaitu usaha untuk menjelaskan pengalaman moral secara deskriptif,
berusaha untuk mengetahui motivasi, kemauan, tujuan suatu tindakan
dalam tingkah laku manusia.
Dalam Etika Mataetika
Tidak menganjurkan sesuatu prinsip atau tujuan moral.
Etika Mataetika (Kefilsofotan) :
Yaitu analisis mengenai makna apakah yang dikandung oleh predikat –
predikat yang dikandung dalam kenyataan kehidupan sehari-hari
(Soemargono).
IMMORAL MANAJEMEN
Yaitu tingkatan terendah dari model manajemen dalam menerapkan prinsip-
prinsip etika bisnis.
Orang tipe ini sama sekali tidak mengindahkan apa yang dimaksud dengan
moralitas, baik internal organisasi maupun bagaimana dia menjalankan
aktivitas bisnisnya.
Contoh : Kasus Immoral Manajemen
Ali mendapat SMS yang menyatakan bahwa penyelenggara Undian
berhadiah akan memberi hadiah, dan sebagainya…
Ali terus menerus mengirim SMS kepada penyelenggara akan tetapi tak
kunjung dapat hadiah. Yang dapat adalah pengurangan pulsa HP Ali terus
menerus.
Manajemen pebisnis dengan gaya ini menganggap hukum sebagai
rintangan bagi aktivitasnya.
2. AMORAL MANAJEMEN
a. Manajer yang sengaja berbuat amora :
Yaitu Manajer yang kurang peka, bahwa keputusan yang dia buat akan
memberikan efek pada pihak lain.
Contoh : Membuat pabrik karet di tengah-tengah pemukiman penduduk,
sehingga muncul bau tak sedap, dan lain-lain
b. Manajer yang sengaja berbuat amoral, akan tetapi ia sebenarnya sangat
mengetahui dan memahami aturan tersebut.
Contoh : Kasus Lapindo Brantas Inc (LBI)
Menurut WALHI, prosedur yang dianggap oleh LBI yaitu antara lain :
Tidak pernah melakukan sosialisasi kepada komunitas setempat.
Tidak melakukan mekanisme pengumuman setempat selaku
pemegang KP, eksplorasi atau ekploitasi
Tidak mengikuti aturan tentang AMDAL
Melanggar prosedur pengeboran minyak dan gas.
3. MORAL MANAJEMEN
Yaitu Manajer yang bermoral dalam melakukan usaha-usaha bisnisnya.
Tidak melanggar etika, adil, jujur dan selalu patuh dengan hukum yang
berlaku.
Contoh : Kisah Nabi Muhammad SAW sebagai pedagang yang jujur.
SUMBER – SUMBER NILAI ETIKA
Yang menjadi acuan dalam melaksanakan Etika dalam bisnis adalah :
1. Agama
Banyak ajaran dan paham dalam ekonomi barat menunjuk pada kitab Injil
dan etika ekonomi Yahudi pada kitab Taurat, etika ekonomi Islam pada
Al-qur’an (ayat-ayat Al-qur’an).
Ada persamaan-persamaan nilai dasar etika dari ke 3 agama diatas yaitu :
Keadilan, saling hormat menghormati, pelayanan dan kejujuran.
Gaji karyawan bisa turun naik bila perusahaan untung atau rugi.
2. Filosofi
Socrates (470 – 399 SM)
Bahwa Manusia pada dasarnya adalah jujur, kebaikan berasal
dari pengetahuan diri, kejahatan sebagai akibat salah pengarahan.
Plato ( 428 – 348 SM)
Dia murid dari Socrates, karyanya yang paling terkenal ialah
Republik (Politeia). Plato memberi ide tentang bagaimana pemerintah
yang ideal.
Menurut Plato : Pemerintah yang ideal adalah pemerintah yang masa
jabatan 5 Tahun yang saat ini banyak diterapkan oleh Negara !
Aristoteles (Murid Plato)
Etika sudut pandang Aristoteles adalah perilaku jiwa yang baik,
yang menuntun pada kebahagiaan dan kebenaran. Dia menginginkan
kebahagian, tidak sekedar kesenangan duniawi belaka akan tetapi juga
kebijakan moral dan intelektual.
Agustina (354 – 430 M) dan Thomas Aquino (1225 – 1274 M)
Negara Islam dan Negara-negara mayoritas muslim, pola hidup Nabi
Muhammad SAW dianggap salah satu sumber tauladan etika termasuk
bisnis.
Pedagang yang jujur Al Amien
Ilmu menghitung Al Jabar
Tempat Pakaian Al Mari
3. Pengalaman dan Perkembangan Budaya
Ciri khas yang paling menonjol adalah budaya kekeluargaan, kerja
sama dan hubungan kekerabatan yang erat. Gotong royong dianggap salah
satu akar budaya bangsa Indonesia.
Ketika Belanda berkuasa Tahun 1600 – 1800 M, ekonomi Indonesia
(HB) di kuasai Belanda melalui VOC dengan pola monopoli membeli
komoditas seperti cengkeh, kopi, pala, dan sebagainya.
VOC bangkrut Tahun 1799, sementara HB di ambil alih oleh Inggris
Tahun 1811 – 1816, Saat itu Gubernur Jendral T.R. Raffles memperkenalkan
sistem sewa tanah untuk mengefisienkan tanah jajahan. Tahun 1830 HB
kembali dikuasai Belanda dan kebijakan ekonomi digunakan Sistem Tanah
Paksa
Demokrasi terpimpin menandai proses pemerintahan yang pertama
sesudah kemerdekaan. Ada 3 komponen pokok yang dijalankan ketika itu
yaitu :
1) Diversifikasi produksi untuk menghilangkan ketergantungan atas ekspor
bahan-bahan mentah primer.
2) Perkembangan ekonomi dan kemakmuran yang merata.
3) Pengalihan dominasi penguasaan usaha-usaha ekonomi dari tangan
asing dan golongan Cina ke tangan pribumi
Dalam Perjuangan :
1. Kabinet menjalankan proses restrukturisasi ekonomi sangat lemah.
2. Banyak terjadi kolusi antara beberapa pimpinan politik dan golongan non
pribumi dengan imbalan materi / uang.
3. Keterjebakan para pimpinan politik dalam politik praktis yang hanya
mementingkan golongan / partainya saja.
Masa ORBA, kondisi ekonomi mengalami Hiperinflesi, yaitu 650 %
tahun 1966, 120 % Tahun 1967 dan 85 % Tahun 1968. Etika saat itu (Orde
Baru) tahun 1966 s/d 1998 yang berlaku adalah etika penguasa. “Barang
siapa yang dekat dengan penguasa maka dialah yang akan bisa menguasai
sendi-sendi perekonomian saat itu”
Awal tahun 1990-an menjadi tanggal pertama masuk sistem
Syari’ah di Indonesia. Muncul Bank Syari’ah pertama yang di sponsori
oleh MUI dan ICMI. Tapi di negara Mesir sudah ada sejak tahun 1963.
Bank Syari’ah “Muamalat” dianggap berhasil melewati krisis
ekonomi tahun 1998, yang kemudian muncullah Bank-Bank Syari’ah
lainnya, seperti BRI Syari’ah, Mandiri Syari’ah, Dan Lain-Lain.
4. HUKUM
Biasanya Hukum dibuat setelah pelanggaran-pelanggaran terjadi
dalam komunitas. Para pelaku bisnis akan lebih banyak menggunakan
perangkat hukum sebagai cermin etika mereka dalam melaksanakan
aktivitasnya
Hukum dipandang sebagai perangkat yang memiliki bentuk hukuman
yang paling jelas dibandingkan dengan sumber-sumber etika yang lain yang
bersifat abstrak, yaitu :
Mendapat malu
Mendapat dosa
Tercela
Terkadang orang tidak takut malu, dosa, tercela, dan lain-lain. Tapi
yang ditakuti adalah di hukum dan di penjara.
Contohnya : Semuanya akan sangat berbahaya bagi kelangsungan bisnis.
“BOATNIGHT” menyebut beberapa alasan yang bisa menjelaskan hal ini :
Pertama : Hukum tidak cukup mengatur aktivitas dalam bisnis, sebab tidak
semua yang tak bermoral adalah ILEGAL.
Kedua : Hukum selalu dibuat setelah adanya pelanggaran terjadi,
sehingga selalu lambat jika dibandingkan dengan masalah-
masalah etika yang timbul. Terkadang bila ada reaksi yang luar
biasa barulah / produk hukum dibuat.
Ketiga : Terkadang hukum / undang-undang selalu menerapkan konsep-
konsep moral yang tidak mudah untuk di definisikan, sehingga
suatu ketika untuk memahaminya tanpa mempertimbangkan
masalah moral.
Keempat : Hukum sering tidak pasti, walau suatu kejadian adalah LEGAL
tapi harus diputus melalui pengadilan. Pengadilan dalam
membuat keputusan punya pertimbangan-pertimbangan hukum,
jadi hukum di anggap benar, walau tidak bermoral.
Kelima : Hukum terkadang tak bisa diandalkan, apalagi bisnis itu berada
pada wilayah dan daerah yang tingkat kesadaran / penegakkan
hukumnya sangat rendah.
Catatan :
Buatlah makalah yang tema / judulnya mengenai “Etika Bisnis” dengan
jumlah halaman minimal 8 (delapan) halaman di kertas kuarto.
AUDIT SOSIAL (SOCIAL AUDIT)
Mekanisme Pengawasan Tingkah laku
Pengawasan terhadap tingkah laku dan peran karyawan pada dasarnya
untuk menciptakan kinerja karyawan itu sendiri yang mendukung sasaran dan
tujuan dari proses berjalannya perusahaan.
Kinerja yang baik adalah untuk tindakan yang diwujudkan sebagai peran
yang sesuai dengan status dalam pranata yang ada dan sesuai dengan
budaya perusahaan yang bersangkutan.
Budaya karyawan yang bersangkutan berasal dari latar belakang suku
bangsa dan kebudayaan yang berbeda-beda dan tidak adanya budaya
perusahaan yang dapat dijadikan pedoman dalam memahami lingkungan
perusahaan.
Oleh karena itu, untuk mendeteksi apakah budaya perusahaan telah
menjadi bagian dalam pengetahuan budaya para karyawannya dilakukan audit
sosial dan sekaligus merencanakan apa saja yang harus dilakukan
perusahaan untuk menguatkan nilai-nilai yang ada agar karyawan sebagai
anggota perusahaan tidak munculkan pengetahuan budaya yang dimilikinya
diluar lingkungan perusahaan.
Mekanisme pengawasan terhadap tindakan anggota-anggota
komunitas biasanya berupa larangan-larangan dan sanksi-sanksi
sosial yang terimplementasi dalam aturan adat.
Audit sosial adalah sebuah proses yang dapat dilakukan oleh sebuah
organisasi dan agen-agennya untuk menilai dan mewujudkan keuntungan
sosial mereka, keuntungan komunitas dan keuntungan lingkungan serta
keterbatasannya.
Jadi : Berbagai cara untuk mengukur kekuasaan dari sebuah organisasi
THE NEW ECONOMIES FOUNDATION (NEF)
Audit sosial adalah Suatu proses dimana sebuah organisasi dapat
menghitung untuk keadaan sosial, laporan pada dan meningkatkan keadaan
sosial tersebut.
Audit sosial bertujuan menilai dampak sosial yang ditimbulkan oleh
organisasi dan tingkah laku oleh anggota-anggota yang beretika dari sebuah
organisasi dalam hubungannya dengan tujuan organisasi tersebut serta
hubungannya dengan Stake holder yang terkait dengannya.
1. Pada saat Rezim ORBA runtuh Tahun 1998, kasus-kasus kejahatan Bisnis
dan Korupsi mulai terkuak.
a. Sebutkan kasus-kasus apa saja yang terkuak kepermukaan yang
saudara ketahui ?
b. Apa yang akan terjadi di dunia bisnis kita saat ini ?
c. Seberapa banyak lagi bisnis di Indonesia yang tidak beretika akan
terkuak ? (Menurut pendapat saudara) !
(Bobot 20 %)
1. Fatwa NU yang menyatakan tayangan “INFORTAIMENT ” di TV adalah
haram, karena berisikan antara lain Gosip dan membongkar Aib
seseorang.
a. Bagaimana pendapat saudara tentang fatwa ini ?
b. Apakah para selebriti yang merasa dirugikan bisa menuntut balik
melalui jalur pengadilan ? Jelaskan menurut saudara
(Bobot 20 %)
3. Apa yang dimaksud dengan Etika Bisnis ? (Bobot 10 %)
4. Sebutkan sebuah contoh iklan yang ditayangkan di TV, tapi telah
melanggar etika dalam bisnis ? (Bobot 10 %)
5. Dalam bisnis di sektor pertambangan dan sektor perkebunan, ada
analogi bahwa komunitas lokal haruslah di utamakan.
a. Apa Maksudnya ?
b. Berikan sebuah contohnya ? (Bobot 20 %)
5. Bambang Rudito & Melia F mengatakan bahwa sebuah perusahaan
harus menyadari keberlangsungan bisnisnya dengan menjaga
keseimbangan Profit, People, Planet (3P).
Apa maksudnya ? Jelaskan ? (Bobot 20 %)