Professional Documents
Culture Documents
TUJUAN
Menentukan viskositas (kekentalan) relative suatu zat cair dengan menggunakan air sebagai
pembanding dan pengaruhnya terhadap temperature.
B. DASAR TEORI
Viskositas (kekentalan) dapat dianggap sebagai desakan dibagian dalam suatu fluida.
Karena adanya suatu viskositas ini, maka untuk menggerakkan salah satu lapisan fluida diatas
maka untuk menggerakkan salah satu lapisan fluida diatas lapisan lainnya, atau supaya satu
permukaan dapat meluncur diatas permukaan lainnya bila diantara permukaan-permukaan ini
terdapat lapisan fluida, haruslah dikerjakan gaya. Baik zat cair maupun gas mempunyai
viskositas; hanya saja zat cair lebih kental daripada gas (Sears, 1984).
Cairan mempunyai gaya gesek yang lebih besar untuk mengalir daripada gas, hingga
cairan mempunyai koefisien viskositas yang lebih besar daripada gas. Viskositas gas bertambah
dengan naiknya temperatur, sedang viskositas cairan turun dengan naiknya temperatur. Koefisien
viskositas gas pada tekanan tidak terlalu besar, tidak tergantung tekanan, tetapi untuk cairan naik
dengan naiknya tekanan (Sukardjo,1997).
Viskositas merupakan fungsi dari waktu yang artinya dengan bertambahnya waktu
viskositas semakin meningkat. Sifat ini penting diketahui sewaktu material cetak dicampur atau
saat dimasukkan kedalam mulut karena viskositas material cetak kosistensi light pada 5 menit
setelah pencampuran akan sama dengan kosistensi regular pada 3 menit (Craigh,1980).
Tempat dua teknik utama untuk mengukur viskositas gas. Teknik pertama bergantung
pada laju peredaman osilasi punter dari piringan yang tergantung dalam gas, yaitu konstanta
waktu untuk pengurangan gerakan harmonis yang bergantung pada viskositas dan rancangan
peralatannya. Teknik kedua didasarkan pada rumus poseuille untuk laju aliran fluida melalui
pipa dengan radius r (Atkins,1997).
Beberapa cairan mengalir ,dengan alasan yang lain mengalir dengan sangat mudah.
Hambatan dari zat cair untuk mengalir terhadap suatu lapisan lainnya disebut viskositas.
Semakin besar viskositas, maka semakin lambat pula suatu zat cair mengalir. Viskositas adalah
bagian dari tempat dengan yang mana molekul suatu akan menyatu dengan molekul yang lainnya
(Brown,1977).
=
Dengan,
m
mo
: konstanta
Bahan:
1.
2.
3.
4.
Aquades
Larutangula
LarutanNaCl
Oli SAE 20
D. CARA KERJA
a. Viskositas Oswald
Tentukan
Sedot hingga
kedalam
batas yang
yang akan
viscometer
paling atas
ditentukan
Oswald
viscositasnya
menggunakan
Catat berapa
piknometer
lama zat cair itu
menggunakan
piknometer
Pasang stopwatch,
mulai saat zat cair
turun dari tanda
turun. Ulangi
sampai 3 kali
dan ulangi
b. Viskositas Digital
berada di tanda
batas bagian
Pasang alat
Cek water
pas pada
bawahnya.
kedalam gelas
viscometer digital,
viscometer.
memasukan spindle
Hidupkan viscometer
kimia
menggunakan
dan kecepatan
piknometer
kimia + sampel.
berputar.
piknometer
Hasil viscositas =
Usahakan display
menunjukan
perkalian. Naikan
angka 0,00.
E. DATA PENGAMATAN
Jalankan
motornya. Catat
buat grafiknya.
viscositasnya
Massa jenis
Larutan
Aquadest
Alkohol 96%
Berat
Berat
Berat
Volume
piknometer
piknometer
kosong (g)
+ larutan (g)
larutan
(g)
piknometer
(mL)
30,0136
30,0136
54,9364
50,0841
24,9228
20,0705
25
25
larutan (
(g/mL)
0,9969
0,8028
LarutanGula
1%
LarutanNaCl
3,56 %
30,0136
55,3949
25,3813
25
1,0152
30,0136
55,5847
25,5711
25
1,0228
2. Viskometer Ostwald
Sampel dengan perbedaan massa jenis fluida
No
1
2
3
4
25
25
25
1
10.85
20.13
14.90
Waktu (s)
2
10.91
20.50
14.78
3
11.00
20.55
14.85
25
100.90
101.89
105.47
Zat/bahan
Suhu
Aquadest
Alkohol 96%
Larutan Gula 1%
Larutan NaCl
3,56%
3. Viskometer digital
Viskositasoli SAE 20 pada berbagai suhu
No
Suhu (0C)
1.
25
Nilai Viskositas
43,3 x 2 = 86,6
2.
32
23,7 x 2 = 47,4
3.
37
16,7 x 2 = 33,4
4.
47
13,6 x 2 = 27,2
5.
57
8,85 x 2 = 17,7
Perhitungan
1. Penenetuan Densitas
Aquadest
T aquadest
V aquadest = V piknometer
Berat piknometer kosong
Berat piknometer + aquadest
Berat aquadest
= 250C
= 25 ml
= 30,0136 gram
= 54,9364 gram
= 24,9228gram
Rata-rata (s)
10.92
20.39
14.84
102.42
aquadest =
Alkohol 96 %
T alkohol
V alkohol = V piknometer
Berat piknometer kosong
Berat piknometer + alkohol
Berat alkohol
alkohol =
larutanNaCl =
= 0,8028gram/ml
= 250C
= 25 ml
= 30,0136gram
= 55,5847gram
= 25,5711gram
= 1,0228 gram/ml
= 250C
= 25 ml
= 30,0136gram
= 55,3949gram
= 25,3813gram
=
nilai
viskositas
250C
25 ml
30,0136gram
50,0841gram
20,0705gram
Larutan Gula 1 %
T larutan Gula
V larutan Gula = V piknometer
Berat piknometer kosong
Berat piknometer + larutan gula
Berat larutan gula
2. Penentuan
=
=
=
=
=
= 0,9969 gram/ml
=1,0152 gram/ml
cairan
berdasarkan
viscometer
Ostwald
= 43,3 x 2
= 86,6
Viskositas (T = 320C)
= 23,7 x 2
= 47,4
Viskositas (T = 37 C)
= 16,7 x 2
= 33,4
Viskositas (T = 470C)
= 13,6 x 2
= 27,2
Viskositas (T = 570C)
= 8,85 x 2
= 17,7
25oC = 298 K
32oC =305 K
37oC = 310 K
47oC = 320 K
57oC = 330K
log
= log A +
y =c+bx
= 1,083 + 0,161x
log A = b = tg =
log A = 1,083
= 1,083
= 1,083
Evis = 1,083 x 2,303 x 8,314
= 20,736 Joule
F. PEMBAHASAN
Ryani Puji Lestari
121431024
Viskositas adalah kekentalan fluida yang menandakan besar dan kecilnya gesekan
di dalam fluida. Besar kecilnya viskositas dipengaruhi pula oleh suhu. Semakin tinggi suhu
larutan maka viskositasnya pun semakin kecil. Hal ini disebabkan karena bila suhu naik,
kecenderungan zat cair untuk menguap akan semakin besar dan tekanan uapnya pun akan
semakin besar. Bila jarak antar molekul zat cair tersebut semakin renggang maka gaya
geseknya punn akan menjadi lebih kecil. Hal ini pun disebabkan karena gaya-gaya kohesi
pada zat cair bila dipanaskan akan mengalami penurunan dengan semakin bertambahnya
temperatur pada zat cair yang menyebabkan dari zat cair tersebut.
Pada percobaan kali ini kami menentukan nilai viskositasdari larutan NaCl 3%,
alkohol 96%, larutan gula 1%, alkohol 96% dan oli SAE 20 dengan menggunakan air
sebagai pembanding. Sebelum menentukan nilai viskositas larutan tersebut kami terlebih
dahulu menentukan berat jenis larutan menggunakan pignometer. Diperoleh massa jenis
aquadest adalah 0,9969 gram/mL, massa jenis alkohol 96% 0,8028 gram/ml, massa jenis
larutan NaCl 3,56% 1,0228 dan massa jenis larutan gula 1% 1,0152 gram/ml.
Selanjutnya kami menentukan viskositas larutan menggunakan viscometer ostwald.
Prinsipnya adalah dengan mengukur waktu yang digunakan larutan tersebut untuk mengalir
dalam pada pipa viskometer tersebut.
Dari percobaan menentukan viskositas larutan menggunakan viskometer ostwald
didapatkan data sebagai berikut:
Alkohol 96% =
Larutan gula 1% =
: 121431025
Pada praktikum kali ini ialah menentuka viskositas suatu larutan. Viskositas. Viskositas
dapat diartikan ukuran kekentalan fluida yang menyatakan besar kecilnya gesekan di dalam
fluida. Makin besar viskositas suatu fluida, maka makin sulit suatu fluida mengalir dan makin
sulit suatu benda benda bergerak didalam fluida tersebut. Pada percobaan ini dilakukan
penentuan viskositas dari beberapa cairan, cairan yang ditentukan viskositasnya pada praktikum
ini yaitu alkohol 96%, larutanNaCl 3%, alkohol 96%, larutan gula 1%, dan Oli SAE 20 dengan
menggunakan air sebagai pembanding. Sebelum dilakukan pengukuran viskositas atau
kekentalan zat tersebut, terlebih dahulu ditentukan rapatan masing-masing sampel dengan
menggunakan piknometer untuk menentukan berat jenis larutan.
Pertama, mengkalibrasi piknometer tersebut, setelah itu kami melakukan percobaan
pencarian massa dari larutan dengan piknometer tersebut. Dari data yang diperoleh, dapat
diketahui massa jenisnya. Diperoleh massa jenis aquadest 0,9969 gram/ml, massa jenis alkohol
96% 0,8028gram/ml, massa jenis larutan NaCl 3,56%1,0228 dan massa jenis larutan gula 1%
1,0152 gram/ml. Pada percobaan selanjutnya, zat cair yang telah ditentukan massa jenisnya
dimasukkan kedalam viscometer ostwald dengan mengusahakan agar tidak ada gelembung
dalam viskometer. Hal ini bertujuan agar aliran laminar tidak terganggu oleh adanya gelembung
yang akan mengakibatkan waktu yang diperoleh tidak sesuai dengan waktu yang seharusnya.
Karena pada viscometer oswald yang diukur adalah waktu yang dibutuhkan oleh sejumlah cairan
untuk mengalir melalui pipa kapiler dengan gaya yang disebabakan oleh berat cairan itu sendiri.
Dari percobaan ini, pada perhitungannya diperoleh nilai viskositas masing-masing larutan.
Alkohol 96% =
Larutan gula 1% =
pengaktifan lebih, sehingga cairan akan lebih mudah mengalir pada suhu tinggi. Dari percobaan
energi pengaktifan ( Evis) oli yaitu 20,736 Joule.
Dari hasil percobaan diperoleh nilai viskositas oli pada suhu yang bervariasi.
NAMA
NIM
: TANTY
: 121431026
Percobaan ini dilakukan untuk mencari suatu kekentalan pada suatu zat. Zat yang
digunakan ialah air, alkohol 96%, gula 1%, NaCl 3,56 %, dan Oli SAE 20. Kekentalan suatu zat
dapat dicari dengan cara Osward dan dengan menggunakan Viskometer.
Sebelum dilakukan pengukuran viskositas atau kekentalan zat tersebut, densitas masingmasing cairan ditentukan terlebih dahulu dengan menggunakan piknometer tetapi tidak untuk oli
SAE 20. Sebelumnya telah disesuaikan keadaan suhunya pada piknometer (kalibrasi pada suhu
25o). Sehingga diperoleh data sebagai berikut :
aquades
= 0,9969 gram/ml
alkohol 96%
= 0,8028gram/ml
larutan NaCl 3,56%= 1,0228
larutan gula 1%
= 1,0152 gram/ml.
Selanjutnya pencarian viskositas menggunakan viscometer Oswald. Pada percobaannya
diperoleh data sebagai berikut :
Alkohol 96%
Larutan gula 1% =
Dan penghitungan dengan menggunakan viskometer yaitu Oli SAE 20, dengan
menggunakan Spindel no. 1 dengan kecepatan putaran 50 Rpm yang mempunyai
faktor pengkali 2. Dan percobaan ini dilakukan dengan variasi suhu yang untuk
mengetahui seberapa pengaruhnya suhu terhadap viskositas. Dan didapat pengaruh
suhu terhadap viskositas, yaitu semakin meningkat suhu maka viskositas suatu zat
akan semakin rendah, dan semakin rendah suhunya maka semakin tinggi viskositas
suatu zat. Seperti pada suhu 25O, viskositasnya ialah 1,9375cp dan di saat suhunya
mencapai 32O viskositasnya menurun menjadi 1,6757 cp. Viskositas pada suhu 37o
adalah 1,5237 cp dan vikositas pada suhu 47 o adalah 1,445 cp. Dan pada penghitungan
Evis didapat 20,736 Joule, dan Log A ialah 1,083.
KESIMPULAN
1.
2.
3.
4.
DAFTAR PUSTAKA