You are on page 1of 125

Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS PENGADAAN PIPA

5.1.

PENGADAAN PIPA DAN PERLENGKAPANNYA


5.1.1 Pengadaan Pipa PVC
5.1.1.1 Umum
Penyedia Jasa Pengadaan harus menyediakan dan menyertakan
semua pipa dan fitting, valve, coupling, meter, mur, baut,
gasket, material penyambung dan bahan pelengkap sebagaimana
dirinci dalam Daftar Kualitas dan Bahan atau dalam gambar /
drawing.
Penyedia Jasa Pengadaan harus menyediakan perpipaan dari
semua material sebagaimana dirinci disini dan ditunjukkan
dalam daftar kuantitas bahan. Semua pipa, fitting, valve dan
perlengkapan lainnya harus sesuai dengan untuk pemakaian di
daerah tropis, beriklim lembab dan bersuhu udara 32C.
Tekanan kerja normal tidak akan lebih dari 8 bar dan uji
tekanan di lapangan tidak lebih dari 10 bar.
Penyedia Jasa Pengadaan harus menyediakan suatu affidavit
(Sertifikat

Jaminan

Barang)

dari

pabrik

pembuat

yang

menyatakan bahwa barang tersebut sesuai dengan kebutuhan


yang dirinci dalam spesifikasi teknis. Penyedia Jasa Pengadaan
juga harus menyampaikan tentang laporan hasil uji kimiawi dan
fisik yang telah dilakukan di pabrik dan berlaku untuk semua
jenis barang.
Referensi Standard
Referensi pada standard dalam dokumen lelang ini dimaksudkan
untuk memberikan gambaran mengenai jenis dan kualitas
material yang diminta.
Semua material yang ditawarkan harus produksi dalam negeri
dengan Standar Nasional Indonesia (SNI). Bila ternyata belum
ada SNI untuk produk tertentu atau belum dibuat di dalam
negeri, maka yang ditawarkan dapat menggunakan standard

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5-1

Spesifikasi Teknis
lain, dengan syarat bahwa kualitas keseluruhan sekurangkurangnya sama dengan apa yang ditetapkan dalam dokumen
lelang ini.
Semua material yang dikirim harus seratus persen baru (bukan
material bekas), dalam keadaan baik dan memenuhi syarat
spesifikasi teknis yang ditentukan.
Barang atau peralatan yang di produksi di dalam negeri atau
berasal dari luar negeri dan sudah diatur dalam SNI maka
barang/peralatan tersebut wajib memiliki Standar Nasional
Indonesia (SNI).
Bilamana jenis barang atau peralatan tersebut belum diatur
dalam Standar Nasional Indonesia, maka barang atau peralatan
tersebut harus memiliki standar-standar sebagai berikut :

ISO

International

for

Standardization

Organization

JIS

Japanesse Industrial Standard

BS

British Standard

DIN

Deutsche Industrie Norm

AWWA -

American Water Works Association

ASTM

American Society for Testing and Materials

ANSI

American National Standard Institute.

Bahan Pipa dan Fitting


Untuk pipa dan fitting yang telah dapat dibuat di dalam negeri
maka Penyedia Jasa Pengadaan harus melampirkan surat dan
pabrik untuk izin penggunaan Sll / SNI yang dikeluarkan oleh
Departemen Perindustrian dan dapat menunjukkan pengalaman
minimal 3 (tiga) tahun.
Bahan pipa yang ditawarkan dapat berlainan dengan bahan pipa
yang tercantum dalam dokumen lelang ini, dengan syarat bahwa
pipa yang ditawarkan mempunyai kualitas keseluruhan yang
sekurang-kurangnya sama dengan apa yang tercantum dalam
dokumen lelang ini.
Dalam hal bahan pipa yang ditawarkan berbeda dengan apa
yang tercantum dalam dokumen lelang ini, peserta pelelangan

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5-2

Spesifikasi Teknis
harus menyertakan gambar-gambar detail junction (gambar
detail penyembungan

pipa)

disertai dengan jumlah dan

spesifikasi dari tiap material yang ditawarkan.


Seluruh pipa dan fitting yang ditawarkan harus dapat digunakan
di daerah tropis dengan temperatur air yang mengalir antara
15-35 derajat Celcius dan pH antara 6 sampai dengan 8.
Seluruh pipa dan fitting pipa akan ditanam didalam tanah
kecuali untuk hal-hal khusus yang membutuhkan lain.
Tekanan Kerja / Working Pressure
Tekanan kerja dari pipa minimal 100 m kolom air atau 10
kg/cm2 (SNI 06-0084-1987 dan SN! 03-6419-2000) dan tekanan
pengujian minimal 2 (dua) kali tekanan kerja pipa. Penyedia
Jasa

Pengadaan

pemeriksaan

harus

tekanan

menyertakan

kerja

dari

tanda

bukti

hasil

pipa

yang

pipa/fitting

ditawarkan.
Bila dianggap perlu, atas permintaan Direksi Pengawas Penyedia
Jasa Pengadaan harus dilakukan pengujian kekuatan tekanan
kerja pipa/fitting pipa di lapangan pada pipa/fitting pipa yang
dikirim ke lapangan atas biaya Rekanan. Jumlah pipa/fitting
pipa yang akan diuji di lapangan akan ditentukan kemudian oleh
Direksi Pengawas. Bila ternyata hasil pengujian tersebut tidak
sesual dengan spesifikasi ini, maka Penyedia Jasa Pengadaan
harus menggantinya dengan yang baru sampai memenuhi
persyaratan spesifikasi yang ditentukan.
5.1.1.2 Pipa PVC dan Fitting
1

Standard
Material yang digunakan adalah yang memenuhi standard
dengan panjang efektif tidak lebih dan 6 meter.
Pipa yang ditawarkan harus buatan pabrik yang telah
mendapat izin untuk penggunaan SNI yang dikeluarkan oleh
Departemen Perindustrian. Setiap pipa harus mempunyai
tanda/cap pada bagian luar yang menunjukkan diameter

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5-3

Spesifikasi Teknis
nominal, kelas, nama pabrik pembuat dan trade mark.
Standar lain yang digunakan sesuai peruntukannya adalah :
SNI 06-2548-1991

Metode Pengujian Diameter Luar


Pipa PVC untuk Air Minum dengan
Jangka Sorong.

SNI 06-2549-1991

Metode
Pipa

Pengujian
PVC

untuk

Kekuatan
Air Minum

terhadap Hidrostatik.
SNI 06-2550-1991

Metode
Dinding

Pengujian
Pipa

PVC

Ketebalan
untuk

Air

Minum.
SNI 06-2551-1991

Metode Pengujian

Bentuk dan

Sifat Tampak Pipa PVC untuk Air


Minum
SNI 06-2552-1991

Metode Pengambilan Contoh Uji


Pipa PVC untuk Air Minum

SNI 06-2553-1991

Metode

Pengujian

Perubahan

Panjang Pipa PVC untuk Air Minum


dengan Uji Tungku
SNI 06-2554-1991

Metode
Pipa

Pengujian

Ketahanan

PVC untuk Air Minum

terhadap Metilen Khlorida


SNI 06-2555-1991

Metode
pada

Pengujian
Pipa

Kadar

PVC Air

PVC

Minum

dengan THF
SNI 06-2556-1991

Metode Pengujian Diameter Luar


Pipa PVC untuk Air Minum dengan
Pita Meter

SNI 06-2558-1991

Spesifikasi Simbol Gambar Sistem


Penyediaan

Air

dan

Sistem

Drainase di dalam tanah.


SNI 03-6419-2000

Spesifikasi Pipa PVC bertekanan


berdiameter 110 - 315 mm untuk
Air Bersih.

SK SNI S-20-1990-03

Spesifikasi Pipa PVC untuk Air

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5-4

Spesifikasi Teknis
Minum
RSNIT-17-2004

Tata

Cara

Pengadaan,

Pemasangan dan Pengujian Pipa


PVC untuk Penyediaan Air Minum.
5.1.1.3 Kelas
Bila tidak disebutkan dalam Volume Pekerjaan (Bill of
Quantity), yang digunakan adalah jenis pipa PVC dengan
tekanan nominal 10 kg/cm2 menurut standard SHI yang berlaku
dan mempunyai panjang efektif 6 meter.
Ketebalan

minimum

dinding

pipa

dan

outside

diameter

mengikuti tabel berikut :


Tabel 5.1 Diameter Luar Pipa Polyvinyl Chloride (PVC)
Nominal

Rata-rata

Diameter

Diameter Luar

( mm
50 )
65
80
100
125

( mm
63 )
75
90
110
140

150

160

200
250
300

200
250
315

Tabel 5.2 Diameter Luar dan Ketebalan Dinding Pipa


Polyvinyl Chloride (PVC)
Nominal
Diameter
( mm )

Seri Pipa
Tebal Dinding Nominal
(mm)
S 10

S12,5

50

2.4

2.0

75

3.6

2.9

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5-5

Spesifikasi Teknis
90
110
125

4.3
5.3
6.0

3.5
4.2
4.8

160
200

7.7
9.6

6.2
7.7

250

11.9

9.9

315

15.0

12.1

5.1.1.4 Sambungan
1.

Push On Rubber Ring Joint


Kecuali ditentukan lain, sambungan harus dari jenis push-on
rubber ring. Pipa tersebut harus mempunyai bell pada satu
ujungnya dan polos pada ujung yang lain dibavel dengan
sudut kurang lebih 15 derajat. Pipa harus diberi tanda garis
petunjuk pemasangan pada permukaan luarnya.
Fitting

harus

dari

jenis

yang

dispesifikasikan

dan

mempunyai ujung jenis beil.


2.

Sleeve Coupling
Sleeve coupling dan adaptor harus didesain khusus untuk
penyambungan pipa PVC dan cocok dengan diameter luar
pipa PVC.

3.

Ring Karet dan Gasket


Ring karet yang digunakan untuk sambungan push-on dan
gasket untuk penyambungan mekanikal fitting dari ductile
iron atau besi tuang dan untuk sambungan flange harus dari
styrene butadiene rubber atau karet sintetis lain yang tepat
untuk pipa air minum.

4.

Sambungan Solvent Cement


Kecuali ditentukan lain, pipa PVC dengan diameter nominal
40

mm

dan

lebih

kecil

dapat

disambung

dengan

menggunakan pelarut sebagai perekat sesuai dengan


standar pabrik. Bila digunakan sambungan solven cement

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5-6

Spesifikasi Teknis
ini, Penyedia Jasa Pengadaan harus menyediakan solvent
cement sesuai dengan rekomendasi pabrik ditambah dengan
imbuhan 10%.
5.

Sambungan tersebut harus mampu menahan resultante


pergerakan memanjang akibat dari perubahan suhu pipa
sebesar 50C tanpa mengganggu kekedapan terhadap air.

6.

Adaptor
Adaptor harus terbuat dari ductile iron atau dari besi tuang
dan terdiri atas flange pada satu ujungnya dan socket (atau
bell) pada sambungan fleksibel baik dengan mekanikal
maupun push-on.

7.

Fitting
Fitting sambungan harus sesuai dengan standar SNI-00841987 dan bila tidak disebutkan dalam Volume Pekerjaan
(Bill of Quantity) maka sistem sambungan menggunakan
sistem rubber ring joint.
Semua fitting direncanakan mempunyai tekanan kerja 1.23
mpa (12.4 kg/cm2)
Kecuali ditentukan lain, semua fitting harus dari jenis
injection molded atau heat process (pencetakan atau
proses panas) dan didesain dengan karakteristik dan
kekuatan yang sama dengan pipa yang disambung.

Bila fitting yang dispesifikasikan bukan terbuat dari PVC maka


harus dari besi tuang ductile (Ductile Cost Iron). Bell and Flange
yang dispesifikasikan harus mempunyai flange pada satu
ujungnya dan push-on bell satu sambungan jenis mekanikal
pada ujung yang lain. Tee dengan cabang flange, jika
dispesifikasikan, harus berupa ujung-ujung dengan push-on dan
ujung pipa cabang dengan flange. Permukaan luar fitting
tersebut harus dilapisi lapisan pelindung dari bahan bitumen,
yaitu coal tar atau aspheltic base, yang mempunyai ketebalan
kering tidak kurang dari 0,3 mm. Permukaan dalam dari fitting
tersebut harus dilapisi epoxy atau coal tar epoxy yang dipakai

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5-7

Spesifikasi Teknis
untuk lining harus dari bahan yang tepat untuk pipa air minum
dan dilengkapi sertifikati dari instansi yang berwenang (pblic
health authorities).
Baut dan mur yang akan dipakai untuk flange dan sambungan
mekanikal harus dari baja yang digalvanis.
5.1.1.5 Pengujian "Quality Assurance" (Jaminan Kualitas)
Pengujian quality assurance sesuai dengan persyaratan berikut
harus cukup mewakili unit yang disuplai sesuai kontrak.
Pengguna harus diijinkan untuk mengunjungi tempat pembuatan
untuk menyaksikan test/pengujian tersebut.
5.1.1.6 Pengujian Tekanan Hidrostatis
Pengujian tekanan harus dilakukan pada semua pipa dan fitting
dan memenuhi standar SNI 06-2549-1991.
Setiap pipa harus diuji untuk dapat menahan tekanan pengujian
hidrostatis pada tekanan paling sedikit 42 N/mm1
5.1.1.7 Pengujian Lain
Pengujian lainnya seperti flattering test, toksisitas, tekanan
terus menerus dan lain-lain harus dilakukan sesuai dengan
standar yang berlaku.
5.1.1.8 Valve
1.

Umum

Penyedia Jasa Pengadaan harus melengkapi valve


sesuai dengan yang dibutuhkan dan menurut standar
yang disetujui. Seluruh valve sesuai dengan ukuran
yang disebutkan dan bila mungkin dari jenis atau
model yang sama dan dikeluarkan oleh satu pabrik.

Seluruh valve pada badan bagian luar harus tercetak


asli dari pabrik dan dicor dengan huruf timbul yang
dapat menunjukkan :

Nama pemilik proyek

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5-8

Spesifikasi Teknis

Nama atau Merk Dagang Pembuatnya

Tahun pembuatan (97 berarti 1997)

Tekanan kerja

Diameter nominal

Arah panah aliran bila valve tersebut digunakan satu


aliran

Valve dengan diameter lebih kecil 50 mm tersebut


dari brass/kuningan, bila tidak disebutkan lain,
kecuali untuk handwheel tersebut dari besi tuang
atau

besi

tempa

atau

jenis

sambungan

dari

sambungan ulir.

Ulir valve harus sesuai dengan ISO 7/1 "Pipa threads


where pressure tight joint are made in the thread"

Valve dengan diameter 50 mm keatas menggunakan


sambungan sistem dengan flange dan terbuat dari
cast iron/besi tuang.

Ketebalan

flange

harus

ditentukan

berdasarkan

tekanan kerja seperti yang dispesifikasikan dan sesuai


dengan standard internasional yang diakui. Penyedia
Jasa Pengadaan harus menyerahkan perhitungan
desain atas permintaan Pengguna Barang.

Bila tidak disebutkan dalam Volume Pekerjaan (Bill of


Quantity) maka seluruh Valve harus dibuat khusus
untuk menerima tekanan kerja minimal 10 bar dan
untuk flange harus mempunyai dimensi sesuai dengan
standard ISO 2531.

Seluruh unit yang beroperasi harus didesain untuk


pembukaan berlawanan arah jarum jam dan searah
jarum jam untuk penutupan. Tanda panah harus
tertera

untuk

menunjukkan

arah

rotasi

untuk

membuka atau menutup valve.

Semua lubang/bukaan sambungan pipa harus ditutup


untuk mencegah masuknya benda-benda asing,

Harga penawaran valve sudah termasuk perlengkapan


untuk penyambungan seperti gasket, mur, baut dan
ring untuk satu sisi flange dengan imbuhan 10%.

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5-9

Spesifikasi Teknis

Besar dan ukuran perlengkapan tersebut disesuaikan


dengan spesifikasi teknis dari flange valve, mur, baut
dan ring dikirim dalam keadaan bukan material bekas
dan sudah tergalvanis dengan merata dan baik.
Ketebalan gasket minimal 3 mm terbuat dari karet
sintetis.

Petunjuk

pengoperasian

valve

harus

disertakan

seperti maksimum force pada hardwheel, engkol


(crank), T-bar dan perlengkapan lain sehingga tidak
menimbulkan kesulitan pada operator. Penyedia Jasa
Pengadaan harus menyertakan besarnya maksimum
torque yang dibutuhkan untuk setiap valve yang
dikirim.

Coating seluruh permukaan logam seperti badan


valve,

flange,

surface

box

dan

lain-lain

yang

terkontak dengan air bersih atau tanah harus dilapisi


dengan non toxic coalter epoxy, enamel, bitumen
atau bahan lain yang sama dan disetujui oleh Direktur
Pengawas.

Permukaan harus bersih, kering dan bebas dari


kotoran sebelum digunakan. Coating dengan cara
penyemprotan harus dilakukan di pabrik. Ketebalan
minimum coating setelah kering + 400 microns (16
mils). Material yang berkontak dengan air harus harus
dari jenis non toxic sedangkan bahan yang dapat larut
tidak boleh digunakan.

Petunjuk operasi (operating manual) harus disediakan


sebanyak 6 (enam) set untuk setiap jenis valve dan
perlengkapannya dan dalam bahasa Indonesia.

Penyedia

Jasa

Pengadaan

harus

menyertakan

sertifikat dari pabrik yang menerangkan bahwa setiap


valve telah memenuhi persyaratan yang diminta
dalam spesifikasi ini.
2.

Gate Valve

Bila tidak disebut dalam Volume Pekerjaan (Bill of


Quantity), maka gate valve yang ditawarkan adalah

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 10

Spesifikasi Teknis
gate valve dari jenis "Non Rising Stem".

Valve harus memenuhi standar "Gate Valve for Water


and Other Liquids" (AWWA C 500) atau standar
internasional lain yang sama atau yang lebih tinggi
kualitasnya dan didesain khusus untuk tekanan kerja

Penawaran gate valve adalah berikut hand wheel


harus dilengkapi dengan kunci T (Tee Key) minimal
satu buah dan maksimum saw untuk sebap 20 buah
yang seukuran.
Tee key tersebut diengkapi dengan pendongkel tutup
surface boxlstreet cover dan terbuat dari baja ST 40
yang telah digalvanis.

Bila dalam Volume Pekerjaan (Bill of Quantity)


diperlukan extension spindle maka material tersebut
terbuat dari baja ST 40 yang telah digalvanis.
Harga penawaran extension spindle sudah termasuk
potongan pipa PVC untuk melindungi extension
spindle tersebut dari urugan tanah.

Badan dari gate valve, hand wheel/cap terbuat dari


besi tuang kelabu atau bahan dengan kualitas lebih
tinggi.

Badan gate valve harus terbuat dari besi (iron body)


dengan dudukan dari logam perunggu, tangkai valve
jenis non-rising dan dengan katup yang solid (solid
wedge gate). Valve harus cocok untuk pemasangan
dengan posisi tegak (vertikal mounting). Valve harus
dirancang unluk saluran air yang bebas hambatan
yang mempunyai diameter tidak kurang dari diameter
nominal valve apabila dalam posisi terbuka.

Stuffing box harus terbuat dari bahan yang sama


dengan badan valve seperti telah dispesifikasikan
diatas dan harus dalam posisi terbuka. Tinggi dari
stuffing box tidak boleh kurang dari diameter valve.
Packing pada stuffing box harus terbuat dari asbes
atau bahan lain yang sesuai dan disetujui Pengguna
Barang. Packing dari hemp atau jute (rami) tidak

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 11

Spesifikasi Teknis
boleh digunakan. 0-ring stem seal dapat digunakan
atas persetujuan Pengguna Barang dan seal ini harus
terdiri dari 2 (dua) buah 0-ring seal dan paling sedikit
1 (satu) buah ditempatkan di atas stem-collar dan
dapat dilakukan penggantian dalam keadaan tekanan
kerja penuh dimana valvenya dalam posisi terbuka
penuh.

Stem terbuat dari perunggu atau stainless steel.

Body seat ring dan disk seat ring terbuat dari


kuningan atau perunggu.

Surface box untuk valve yang ditanam terbuat dari


grey cast iron, rata dan tahan terhadap kerusakan
yang diakibatkan oleh beban lalu lintas yang padat.
Tutup harus disertakan pada surface box tersebut dan
diberi

cetakan

"................................"

pada

bagian atasnya.
Joint antara tutup dengan badan tidak berupa engsel
melainkan dihubungkan dengan baut. Ukuran surface
box disesuaikan dengan masing-masing dimensi valve
dan sudah dicoating dengan anti karat.

Semua

valve,

kecuali

ditentukan

lain,

harus

dilengkapi dengan mur (wrench nuts).


3.

Katup Udara (Air Release Valve)

Katup udara harus dapat beroperasi secara otomatis


dan mengikuti hal-hal sebagai berikut:
a.

dapat melepaskan udara selama pengaliran air


dalam pipa.

b.

dapat memasukkan udara selama penggelontoran.

c.

dapat melepaskan udara bila ada udara yang


terjebak dalam pipa.

d.

dapat mencegah penutupan yang dini bila udara


sedang dilepaskan,

e.

aman terhadap vakum.

Seluruh air valve dengan standard flange JIS-B2213.


Setiap valve lengkap dengan mur, baut, ring dan
dudukan (stool). Ukuran sesuai dengan yang diberikan

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 12

Spesifikasi Teknis
pada uraian pekerjaan.

Badan valve terbuat dari cast iron atau ductile iron


dan pelampung dari ebonit, stainlees steel atau
Acrynolitrie Butediene Steel.

Seluruh bagian yang bergerak terbuat dari stainlees


steel, bronze atau ABS.

Valve harus diuji dengan tekanan sebesar 1 bar diatas


tekanan

kerja

dan

tidak

menunjukkan

gejala

kebocoran.

Juga tidak terjadi kebocoran bila tekanan minimum


0,1 bar.

Penyedia barang harus menyediakan katup penutup


(isolating valve) secara terpisah untuk setiap katup
udara dengan jenis kupu-kupu (butterfly valve)
dengan spesifikasi sebagai berikut:
a.

Setiap badan valve terbuat dari cast iron atau


ductile iron dengan rubber seal, disc, valve shaft
dan

peralatan

mekanisme

operasional

yang

mengikuti 'Standards for Rubber Seated Butterfly


Valves (AWWA Designation C 504) atau standard
Internasional lain yang disetujui yang sama atau
leblh tinggi kualitasnya dari yang disebutkan.
b.

Setiap piringan (valve disc) harus dapat berputar


dengan sudut 90 dari posisi terbuka penuh
sampai tertutup. Sumbu perputaran valve harus
horizontal.

c.

Mekanisme operasional harus terkait pada badan


valve dan sesuai dengan standard AWWA C 504,

d.

Setiap

mekanisme

operasional

harus

dapat

dilepas untuk pengawasan dan perbaikan,


e.

Mekanisme

operasional

untuk

pengoperasian

valve secara manual harus dapat mengunci


sendiri sehingga tangga aliran air atau vibrasi
tidak mengakibatkan piringan berpindah dari
tempatnya semula.
f.

Setiap valve didesain untuk tekanan melintang

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 13

Spesifikasi Teknis
pada piringan {bila tertutup rapat) sama dengan
rate tekanan pada pipa.
g.

Seluruh valve harus mengikuti Spesifikasi ini dan


harus dapat membuka atau menutup bila tidak
dioperasikan dalam periode yang lama.

h.

Badan valve dan flange terbuat dari cast iron dan


mengikuti "Specification for Grey Iron Casting for
Valves, Flanges and Pipe Fittings kelas B(ASTM
Designation A 126) alau ductile iron (ASTM 536).
Flange harus mengikuti standard JIS-8 2213.
Dudukan valve harus dapat menjaga valve pada
posisi yang seharusnya.
Tipe air valve harus sesuai dengan spesifikasi di
bawah ini yang tergantung pada ukuran pipa yang
dipasang.

Tabel 5.3 Tipe Air Valve Berdasarkan Ukuran Pipa

Ukuran Pipa
(mm)
300 dan lebih kecil

Tipe Air Valve

Tipe dengan orifice 25


kecil / tunggal

350
besar

dan

Diameter Nominal
Air Valve (mm)
mm

dan

lebih

dan

lebih

kecil

lebih Tipe dengan dua


Orifice

atau 75

kombinasi

mm

besar

1). Tipe air valve dengan lubang/orifice kecil


Air valve dengan lubang kecil didesain untuk
pengoperasian secara otomatis yang akan
mengeluarkan

udara

yang

terakumulasi

bertekanan pada saat aliran air dalam penuh.


2). Tipe air valve dengan dua lubang atau
Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 14

Spesifikasi Teknis
kombinasi
Air

valve

dengan

kombinasi

didesain

dua

lubang

atau

untuk dioperasikan

secara otomatis, sehingga akan :


a.

Terbuka
kurang

pada
dari

menampung

kondisi

bertekanan

tekanan atmosfer,
banyak

udara

dan

selama

operasi pengurasan saluran pipa.


b.

Mengeluarkan
menutup,

banyak

udara

dan

pada saat air dalam kondisi

tekanan rendah, mengisi badan valve


selama operasi pengisian.
c.

Tidak

menutup

aliran

pada

kondisi

kecepatan pembuangan udara tinggi, dan


d.

Mengeluarkan

akumulasi

udara

bertekanan pada kondisi aliran air penuh


dalam pipa.
4.

Ball Valve
Auxiliary valve yang untuk tipe air valve dengan lubang
tunggal kecil disebut ball valve. Ball valve memiliki dua
lubang atau tipe kombinasi. Valve ini dikondisikan untuk
tekanan kerja sebesar 0.98 Mpa (10.0 kg/cm2) dan
memiliki ujung flange. Ball valve harus merupakan tipe
non-lubricated dan terbuat dari bahan cast iron untuk
badan

valve

dan

dudukan/bantalan.

bola,

stainless

Dudukan/bantalan

steel
harus

dengan
diberi

penguat dari teflon dan mudah diganti dilapangan tanpa


menggunakan alat khusus. Tangkai/stem harus dibuat dari
stainless steel. Teflon penguat digunakan untuk packing
stem yang mudah diatur dan mudah diganti tanpa
memindahkan valve dari jalur pipa pada saat kondisi
normal. Setiap valve harus dilengkapi dengan kunci dari
ductile cast iron pada tiap operasi.
5.

Plug Valve
Plug valve harus non-lubricated, plug dengan tipe resilient

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 15

Spesifikasi Teknis
faced eccentric dengan badan valve yang terbuat dari cast
iron. Plug cast iron berpegas harus dilapisi dengan
chloroprene (neoprene) agar dapat kedap dari gelembung
air.

Valve

juga

dilengkapi

dengan

heavy

duty

prelubricated bearing dari stainless steel atau perunggu.


Tutup stem/tangkai terbuat dari karet cincin "0" atau
multiple
Buna - N Packing Rings. Pada saat packing ring digunakan,
packing

gland

harus

dapat

dipasang

tanpa

harus

melepaskan bagian valve.


6.

Check Valve

Penyedia barang harus menyediakan check valve jenis


Swing Check Valve / KlepTabok dengan sambungan
flange.

Bagian atasnya tertutup dengan flange buta (blankflange)

yang

dapat

dibuka

sewaktu-waktu

bila

diperlukan.

Pada bagian luar badan check valve harus terdapat


cap (tercetak) yang dapat menunjukkan merk, atau
dari

pabrik

mana

yang

membuatnya,

besarnya

diameter, tekanan kerja, dan arah aliran air.

Badan tutup atas dan cakram dari badan check valve


terbuat dari besi tuang.

Kedudukan untuk cakram terbuat dari Neophrene


Synthetic Rubber yang berkualitas baik.

Tekanan kerja dari check valve mampu menahan 10


kg/cm2.

Check valve harus didesain sedemikian rupa sehingga


piringan, dudukan, dudukan cincin dan bagian-bagian
dalam lainnya yang mungkin perlu untuk perbaikan
harus mudah diambil, mudah dipindahkan dan mudah
diganti tanpa menggunakan peralatan khusus atau
harus memindahkan valve dari jalurnya.

Valve harus cocok untuk pengoperasian dalam posisi


horizontal atau vertikal dengan aliran keatas dan

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 16

Spesifikasi Teknis
ketika terbuka penuh valve harus mempunyai daerah
aliran bersih (a net-flow area) tidak kurang dari luas
diameter nominal pipa dan ujung flange.
7.

Gate Valve Perunggu (Bronze)

Gate valve perunggu harus didesain dan dibuat sesuai


dengan JIS B 2011 atau ketentuan lain yang disetujui.
Tekanan kerja besarya 0.98 Mpa (10.0 kg/cm2). Valve
harus dilengkapi dengan roda pemutar dan ujung
berulir (sekrup).

Valve dengan ukuran 80 mm atau lebih kecil


mempunyai badan yang terbuat dari perunggu, sekrup
bonnet (topi sekrup), gate valve memiliki solid wedge
(baji), sekrup dalam dan tangkai pengungkit.

Badan valve harus merupakan cetakan perunggu yang


mengacu pada JIS H 5111, kelas 6 atau cetakan
perunggu dengan daya rentang tidak kurang dari 196
N/mm2 (20 kg/m2). Piringan terbuat dari perunggu
cetakan sesuai spesifikasi di atas atau dari kuningan
yang mengacu pada AS H 3250, kelas C 3711 atau dari
tembaga yang mempunyai daya rentang tidak kurang
dari 314 N/mm2 (32 kg/m2). Stem/tangkai harus
terbuat dari tembaga sesuai spesifikasi di atas.

5.1.2 Pengadaan Pipa Baja dan Perlengkapannya


5.1.2.1

Umum
Semua pipa dan alat penyambung harus didisain untuk
menerima tekanan kerja minimum sebesar 0.98 Mpa (10.0
kg/cm2) kecuali ditentukan lain.
Referensi
Standar lain yang digunakan adalah :

SNI 07-0068-1987

Pipa Baja untuk konstruksi umum,


mutu dan cara uji.

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 17

Spesifikasi Teknis

SNI 0039-1987

Pipa Baja Bergalvanis

SNI 07-0242-1989

Pipa Baja tanpa kambuh, mutu dan


cara uji.

SNI 07-0822-1989

Baja Karbon strip canai panas untuk


pipa.

SNI 07-1338-1989

Baja karbon tempa.

SNI 07-0949-1991

Pipa Baja coal-tar enamel lapis


lindung bagian luar

SNI 07-1769-1990

Penyambung

pipa

air

minum

bertekanan dari besi yang kelabu.

SNI 07-1969-1991

Pipa air minum bertekanan besi


tuang kelabu, penyambung.

SNI 07-2255-1991

Pipa Baja saluran air.

SNI 07-2195-1991

Permukaan pipa flens, dimensi.

SNI 07-2196-1991

Flensa pipa, toleransi dimensi.

SNI 07-3080-1991

Pipa spigot dan

socket dari

besi

tuang modular untuk jaringan pipa


bertekanan, bagian 2.

SNI 07-3025-1992

Persyaratan las- Ketentuan Umum,


Persyaratan servis untuk sambungan
las.

SNI 07-3026-1992

Las,

untuk

pertimbangan

untuk

menjamin mutu struktur las.

SNI 07-3027-1992

Faktor-faktor

yang

pertimbangkan

harus

dalam

di

penilaian

perusahaan yang menggunakan las


sebagai cara utama pabrikasi.

SNI 07- 3078-1992

Flensa logam - flensa besi tuang.

SNI 07-3073-1992

Penyambung pipa baja tanpa pasuan


berulir.

SNI 07-6398-2000

Tata cara pelapisan

epoksi cair

untuk bagian dalam dan luar pada


pelapisan air dari baja

SNI 07-3360-1994

Penyambung

pipa

baja

&

baja

paduan dengan las tumpu.

SII 2527-90

Water Supply Steel Pipe

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 18

Spesifikasi Teknis

ISO 7/1

Pipe Threads Where Pressuretight


Joins are Made on The Threads

ISO 1459

Metalic creating - Protection Against


Corrosion by Hot Dip Galvanzing
Guilding Principles

ISO 1461 Metalic

Coating

Hot-Dip

Galvanized

Coating

on Fabricated Ferrous

Products Requirements

ASTM A 283F

Flow

and

Intermediate

tensile

Strenght Carbon Steel Plates, Shapes


and Bars

ASTM A 570

Steel, Sheet and Strip, Carbon, Hot


Rolled Structural Quality

AWWA C 200

Steel Water Pipe 6 Inches and Larger

AWWA C 203

Coal-Tar Protective Coatings and


Linings for Steel Water Pipelines
Enamel and Tape Hot Applied

AWWA C 205

Cement Mortar Protective

Lining

and Coating for Steel Water Pipe 4


Inches and Larger Shop Applied

AWWA C 208

Dimensions for Steel Water Pipe


Fittings.

AWWA Manual M11

Stell Pipe Design and Installation

WWA C 210

Liquid Epoxy Coating System for he


Interior and Exterior Steel Water
Pipe.

JISG 3101

Rolled Steel for General Structure.

JIS G 3452

Carbon Steel Pipes for Ordinary


Piping

JIS G 3457

Arc Welded Carbon Steel Pipe.

JIS 8 2311

Steel Butt-Welding Pipe Fitting for


Ordinary Use.

JISG 3451

Fitting of Coating Steel Pipes for


Water Service.

JIS G 550

Spheroidal Graphite Iron Castings

JIS G 5702

Blackheart Malleable Iron Castings

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 19

Spesifikasi Teknis

JIS G 3445

Carbon Steel Tubes for Machine


Structures Purposes

JIS G 3454

Carbon Steel Pipes for Pressure


Service

JIS K 6353

Rubber

Goods

Pipes

for

Water

Works.
5.1.2.2 Pipa Baja dan Fitting
1.

Material dan Fabrikasi


Pipa baja/steel harus dibuat dari pelat atau lembaran baja
dan sambungannya menggunakan pengelasan tumpul (arcwelded) atau pengelasan listrik, dikerjakan di pabrik, dites
dan dibersihkan.
Lembaran atau pelat-pelat baja harus mempunyai batas
keruntuhan minimum tidak kurang dari 226 N/mm2 (2300
kg/cm2) dan harus memenuhi standard berikut :

SNI 07-0949-1989 Pelat baja carbon untuk uap dan


bejana tekan.

SNI 07-0822-1989 Baja karbon strip canai panas untuk


pipa

SNI 07-1338-1989 Baja karbon tempa.

ASTMA283, Grade D

ASTMA570, Grade 33

JISG 3101, Class 2

JISG 3452, SGP

JIS G 3457, STPY

Fabrikasi pipa baja harus sesuai dengan AWWA C 200 atau


SNI-07-0822-1989 atau Sll 2527-90 atau JIS G 3452 dan JIS G
3457. Ketebalan dan lebar pengelasan harus cukup merata
pada seluruh panjang pipa dan dibuat secara otomatis,
kecuali atas persetujuan Pengguna Barang boleh dilakukan
pengelasan manual dengan prosedur yang sesuai oleh
tukang yang berpengalaman.
Semua sambungan memanjang atau spiral dan sambungan

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 20

Spesifikasi Teknis
las keliling yang dibuat dipabrik harus dengan pengelasan
sudut

(butt

maksimum

welded).
yang

Banyaknya

diizinkan

pengelasan

adalah

satu

pabrik

pengelasan

memanjang dan tiga pengelasan keliling untuk setiap


batang pipa. Panjang setiap batang pipa adalah 6 (enam)
meter atau kurang, kecuali ditentukan lain.
Pengelasan memanjang harus dipasang berselang-seling
pada sisi yang berlawanan untuk bagian yang berurutan.
Tidak diizinkan adanya ring, pelat ataupun pelana (saddle)
penguat baik pada bagian luar maupun pada bagian dalam
pipa.
2.

Dimensi Pipa
Kecuali ditentukan lain, pipa dengan ukuran diameter
nominal berikut ini harus mempunyai ukuran diameter luar
dan ketebalan dinding minimum sebelum dilapisi pelindung
dalam dan luar sebagai berikut:
Tabel 5.4 Diameter Luar dan Ketebalan Dinding Pipa Baja

3.

Diameter

Diameter Luar

Ketebalan Dinding

Nominal
100
(mm)
150
200

(mm)
114.3
168.3
219.1

Minimum (mm)
4.5
5.0
5.8

250
300
350
400

273.0
323.8
355.6
406.4

6.6
6.9
6,0
6.0

Fitting
Semua fitting baja/steel harus dari bahan yang sama dan
difabrikasi sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan pada
Bagian 3.2 dan harus didisain dengan kekuatan yang sama
dengan pipanya. Ring penguat atau saddle penguat dapat
dipasang pada bagian luar bilamana perlu, sesuai dengan
AWWA Manual M11 atau standar pembuatan yang dapat

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 21

Spesifikasi Teknis
disetujui. Ketebalan dinding minimum dan diameter luar
dinding fitting harus sesuai dengan persyaratan yang
dispesifikasikan dalam Bagian 3.2 dan standar berikut ini:
Fitting dengan diameter 125 mm atau lebih kecil : JIS

B 2311
Fitting dengan diameter 150 mm atau lebih besar : JIS

B 2311 (sampai dengan 500 mm) dan JIS G 3451. atau


AWWA C 208.
"Bend" yang mempunyai sudut defleksi sebesar 22.5 derajat
dan lebih kecil harus terdiri dari dua potongan bend. Bend
yang mempunyai sudut defleksi lebih besar dari 22.5
derajat sampai dengan 45 derajat harus difabrikasi dengan
menggunakan tiga potongan bend. Bend yang mempunyai
sudut defleksi lebih besar dari 45 derajat harus terdiri dari
empat potongan bend.
5.1.2.3 Coating dan Linning (Lapisan Pelindung Luar dan Dalam)
1.

Proteksi Bagian Luar


a.

Pemasangan Bawah Tanah


Permukaan luar pipa dan fitting untuk pemasangan di
bawah tanah harus dilapisi coal tar enamel dan dibalut
dengan bonded double asbestos felt sebagaimana
dispesifikasikan pada Appendix A, Sec. A1.2 dalam
AWWA C 203. Lapisan primer dan coal tar enamel
adalah sebagai berikut;

Primer

: Type B sesuai dengan bagian


A.2.4 dari AWWA C.203

Coal Tar Enamel

: Type I sesuai dengan bagian


A.25. Table 1 dari AWWA
C203.

Konstruksi dari proteksi luar seperti diuraikan di atas


harus terdiri dari berikut ini:

Primer, Type B yang dispesifikasikan di atas

Coal Tar enamel, Type I yang dispesifikasikan di

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 22

Spesifikasi Teknis
atas, ketebalan lapisan kering 2,4 mm +/- 0,8 mm.

Bonded asbestos felt

Coal tar enamel, Type I sama seperti di atas, tebal


kering lapisan 0,8 mm minimum.

Bonded asbestos felt; dan

Satu lapisan water resistant whitewash

Sistem pelindung luar lainnya yang menjamin kualitas


yang sama atau lebih dari pada yang dispesifikasikan di
atas dapat diterima atas persetujuan Engineer tetapi
segala sistem proteksi yang menggunakan polyethylene
tape tidak diperkenankan.
b.

Pemasangan di Atas Tanah


Semua pipa dan fitting yang akan digunakan sebagai
jembatan dan terpapar di luar/dapat terlihat langsung,
harus dicat di pabrik dengan lapisan primer dan lapisan
pertama (first coat) yang sesuai dengan susunan
berikut ini :

Persiapan permukaan : SSPC-SP-6 atau SP-3

Primer: Etchin primer, ketebalan minimum lapisan


kering 20 mikron.

Lapisan pertama : Read lead atau lead suboxide


primer, ketebalan lapisan kering 35 mikron.
Persiapan permukaan harus dilakukan sesuai dengan
yang diisyaratkan oleh Steel Structure Painting Council,
USA dan kelas yang disebutkan di atas, Primer dan
Etching Primer, Class 2.
Lapisan pertama harus sesuai dengan JIS K 5622, Read
Lead Anticorrosive Paint, Class 1 atau JIS K 5623, LeadSuboxide Anticorrosive Paint, Class 1 atau sesuai
dengan persetujuan Pengguna Barang.
5.1.2.4 Lapisan Pelindung Dalam

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 23

Spesifikasi Teknis
1.

Umum
Semua pipa dan fitting untuk pemasangan dibawah tanah
harus diberi lapisan dalam dan adukan semen (cement
mortar) atau epoxy atau coal tar epoxy sesuai dengan
AWWA C.210. Semua jalur pipa diatas tanah harus
menggunakan epoxy atau coal tar epoxy sebagai lapisan
dalam sesuai dengan AWWA C.210.
Semua bahan lapisan pelindung luar dan dalam yang kontak
langsung

dengan

sertifikat

yang

air

bersih

dikeluarkan

harus
oleh

dilengkapi
lembaga

lengan

kesehatan

masyarakat yang berwenang untuk penggunaan pada air


minum. Penyedia Jasa Pengadaan harus menyerahkan
sertifikat cat yang menjamin persyaratan untuk saluran air
minum.

2.

Lapisan Adukan Semen (Cement Mortar Lining)


Lapisan adukan semen harus sesuai dengan AWWA C.205
atau standar internasional lainnya yang disetujui dengan
kualitas yang sama atau lebih tinggi dari pada standar yang
telah disebutkan diatas.
Lapisan adukan semen tersebut harus mempunyai ketebalan
yang sama kecuali pada sambungan atau pada bagian
dinding pipa yang terputus. Ujung dari lapisan harus
dibiarkan menyudut dan lurus kearah sumbu memanjang
pipa. Ketebalan lapisan harus mengikuti tabel dibawah ini.
Tabel 5.5 Ketebalan Cement Mortar Lining
( mm )

3.

Toleransi untuk
ujung pipa

100 sampai 250

Ketebalan
Lining
(m)
6

300 sampai 600

- 1.6 to + 3.2

-1.6 to + 3.2

Sistem Lapisan Epoxy Atau Coal Tar Epoxy

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 24

Spesifikasi Teknis
Sistem pelapisan dengan epoxy dan coal tar epoxy harus
sesuai dengan AWWA C.210 dan dilaksanakan di pabrik.
Sistem tersebut terdiri dari sebagai berikut:
a.

Sistem pelapisan dengan epoxy

i.

Satu lapisan liquid two part chemically cured rust


inhibitive epoxy primer

ii.

Satu lapisan atau lebih liquid two part epoxy finish coat
yang tidak mengandung coal tar.

b.

Sistem pelapisan dengan coal tar epoxy

i.

Satu lapisan liquid two part chemically cured rust


inhibitive epoxy primer

ii.

Dua lapisan dari two part coal tar epoxy finish coat.

Primer dan finish coat harus berasal dari pabrik yang sama.
Sistem pelapisan epoxy ini dapat juga terdiri dari dua atau lebih
lapisan dengan epoxy yang sama tanpa menggunakan primer
tersendiri. Sistem altematif ini harus memenuhi persyaratan
AWWA C.210 dan lapisan pertama dan sistem altematif ini
dianggap sebagai lapisan primer.
Ketebalan lapisan kering total dari kedua sistem pelapisan tidak
boleh kurang dari 400 mikron dan lebih kecil dari 600 mikron.
5.1.2.5 Pelapisan Coating dan Lining Pada Ujung Pipa
1.

Ujung Rata / Datar


Spesifikasi

pelapisan/coating

harus

dikupas/cutback

sebesar 370 mm, Lining yang sesuai spesifikasi diperpanjang


sampai ujung pipa. Ujung pipa dan permukaan luar, lebih
dari 370 mm dari ujung pipa harus di cat dengan epoxy atau
coal tar epoxy seperti yang dispesifikasikan pada bagian
7.3.1. Proteksi Bagian Luar.
Plat baja ringan (mild steel) dari sambungan ikatan
(bonding terminal) pada ujung datar harus dibuat pada
seperti digambarkan. Untuk proteksi katodik yang dipasang
pada perpipaan air bersih dari baja yang ditanam dalam
tanah. Ukuran dari plat adalah panjang 50 mm, lebar 30
Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 25

Spesifikasi Teknis
mm dan ketebalan 5 mm.
2.

Ujung Bevel
Lining

dan

coating

harus

dikupas/cutback

seperti

dispesifikasikan di bawah ini :


Tabel 5.6 Spesifikasi Lining dan Coating
Nominal

Cutback

Cutback

Lining

(mm)

Coating

Tar Epoxy

Mortar

(mm)

(mm)

80 350

100

80

3 1

400 - 700

150

80

31

Bagian yang dikupas harus dicat dengan primer seperti


dispesifikasikan pada sub bagian sebelumnya. Detail dari
coating dan lining pada ujung bevel.
3.

Ujung Flange
Untuk ujung flange tidak perlu pengupasan lining atau
coating. Seluruh permukaan dari flens harus dicat dengan
epoxy atau coal tar epoxy seperti dispesifikasikan pada
7.3.1 Proteksi Bagian Luar, Bagian 7.3.2 Lapisan Pelindung
Luar dan Lapisan Dalam.

4.

Coating dan Lining Untuk Pipa-Pipa Khusus dan Fitting


Semua bagian luar dan bagian dalam permukaan dari pipa
dan fitting khusus berikut ini harus dicat dengan epoxy atau
coal tar epoxy seperti dispesifikasikan pada bagian 7.3.1
Proteksi Bagian Luar, Bagian 7.3.2 Lapisan Pelindung Luar
dan Lapisan Dalam (Coating dan Lining) ;

Double Flange Short Piece digunakan untuk air valve


assembly

Short Piece digunakan untuk valve assembly

Flange dan spigot digunakan untuk valve assembly

Blank Flange

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 26

Spesifikasi Teknis

5.

Lapisan Pelindung Sambungan


a.

Umum
Lapisan pelindung luar pada sambungan digunakan
sebagai

proteksi

terhadap

korosi

pada

semua

sambungan pipa dengan pengelasan di lapangan dan


tertanam di dalam tanah dan harus diselubungi oleh
lembaran yang tahan panas-susut (heat shrinkable
sleeve or sheet).
Penyedia Jasa Pengadaan harus menyediakan lapisan
sambungan

(coal)

sesuai

dengan

spesifikasi

dan

memasukkannya kedalam Bill of Quantity. Bahan


lapisan sambungan kulit ini harus mencukupi untuk
menutup

permukaan

yang

harus

dilindungi

dan

memasukkan tambahan (allowance) 20 %. Penyedia


Jasa Pengadaan harus menyerahkan perincian dari
volume bahan tersebut.
b.

Selubung atau Lembaran Tahan Panas-Susut (Heat


Shrinkable Sleeve Or Sheet)
Selubung atau lembaran bahan tahan panas-susut harus
terdiri dari lapisan luar dan dalam. Lapisan luar
menggunakan cross linked polyethylene dan lapisan
dalam butyl rubber based adhesive.
Panjang selubung tersebut tidak boleh kurang dari 600
mm dan ketebalan lapisan minimum luar dan lapisan
dalam sebelum susut adalah sebagai berikut:

Tabel 5.7 Ketebalan Minimum Lapisan Luar dan Lapisan


Dalam Pipa
Diameter
Pipa (mm)

Ketebalan Minimum
Lapisan Dalam
(mm)

< = 350

0.6

KetebaLan
Minimum dan
Lapisan Luar
(mm)
0.6

400

0.9

0.6

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 27

Spesifikasi Teknis
450

1.2

0.6

Karakteristik fisik tapisan luar dan lapisan dalam


adalah sebagai berikut :

Karakteristik Fisik Lapisan Luar


Spesific gravity (min)

0.91 (JIS K 112)

Kekuatan Tarik :
- circumferential (Min, N/mm2) : 17.7 (JIS K 6760)
- axial (Min., N/mm2)

: 14.7 (JIS K 6760)

Elongasi :
- circumferential (Min.,N/mm2):

250 (JIS K 6760)

- axial (Min.,N/mm2)

500 (JIS K 6760)

43 (JIS K 72150)

30 (JIS K6911)

Identification hardness
(Min.,Shore D)
Dielectric Strenght
(Min., kV/mm)
Volume Resistivity
(Min., Ohm-cm)

:1x10^14 (JISK6911)

Shrinkage*
- circumferential (Min.,N/mm2) :

40

- circumferential (Min.,N/mm2) :

Catatan :

(.,)

menunjukkan standard dari metoda

pengetesan yang diterapkan Pada 200


derajad celcius untuk 20 menit.
Kriteria Fisik Lapisan Dalam

Spesific Grafity (Min)

: 1.0

(JIS

7112)

Consistency (Max)

: 80 (JIS K 2220)

Softening Point (Min degrees C) : 60 (JIS K 2207)

Penetration (Max)

: 90 (JIS K 2207)

Catatan : (.,) memperlihatkan standard dari metoda


pengetesan yang diterapkan.

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 28

Spesifikasi Teknis

Penyedia barang harus menyediakan 6 (enam) set


perlengkapan

heat-shrink

flame.

Setiap

set

perlengkapan ini terdiri dari pembakar dengan nozzle,


bak sebelum pembakaran dan stop valve, three-layer
heavy duty hose, pengatur tekanan gas dengan
pengukur tekanan dan lain sebagainya. Tiga (3) set
tambahan dari pembakar dan pengatur tekanan gas
harus juga disediakan.
6.

Pengecatan Tanda (Marking)


Semua pipa baja/steel dan fitting harus diberi tanda
(marking) dengan jelas pada bagian tengahnya. Bahan cat
tersebut harus dari long oil alkyd resin seperti berikut ini
atau dari mutu yang setara.

P.T. Dimet Indonesia

VYGARD 260

ICI

ICI SUPER

P.T. ICI Paint Indonesia

STRUCTURE FINISH

NIPPON PAINT

BODELAC 9000

P.T. Nippon Paint Indonesia ALKYD RESIN


7.

Perlindungan Korosi Petrolatum (Petrolatum Corrosion


Protection Tope)
Perlindungan Korosi petrolatum harus dari Denso tape
untuk perlindungan korosi dan harus terbuat dari kain tidak
beranyam dari fiber sintetis yang menyerap dengan
kandungan petrolatum, anorgenik tak aktif dan pengisi
organik, serta pengawet organik. Bahan ini harus didesain
untuk perlindungan korosi tinggi dan tahan lama dengan
mengikat adhesif, insulasi elektris, insulasi air, tahan
cuaca, tahan kimia, anti mikroorganisme dan lain - lain.
Setelah

petrolatum

pelindung

korosi

digunakan,

permukaannya harus dilindungi dengan pita pembungkus


kecuali ditentukan lain. Pita pembungkus harus berupa PVC

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 29

Spesifikasi Teknis
adhesif atau material lain yang disetujui oleh Pengguna
Barang. Pita pembungkus harus dari pabrik yang sama
dengan pelindung korosi petrolatum.
8.

Sambungan Fleksible dan Kopling


a.

Umum
Semua sambungan fleksibel dan kopling didesain untuk
tekanan kerja maksimum sebesar 0.98 Mpa (10.0
kg/cm2) kecuali ditentukan lain.

b.

Referensi
Yang dipakai sebagai referensi adalah standar-standar
berikut:

AWWA C 219 Bolted, Sleeve-Type Coupling for


Plain-End Pipe

JIS G 3101 Rolled Steel Pipes for Water Service

JIS G 3443 Coating Steel Pipes for Water Service

JIS G 3445 Carbon Steel Tubes for Machine


Structure Purpose

5.1.2.6

JIS G 3454 Carbon Steel Pipes for Pressure Service

JIS G 5502 Spheroidal Graphite Iron Castings

JIS G 5402 Blackheart Malleable Iron Castings

JIS K 6353 Rubber Goods for Water Works Service

Sambungan Fleksibel Mekanikal


Sambungan mekanikal fleksibel didesain untuk menerima gaya
atau kombinasi gaya-gaya yang terjadi akibat pemuaian dan
penyusutan, shear deflection, distorsi dan gaya-gaya lain pada
jalur pipa.
Sambungan mekanikal fleksibel harus setara dengan Closer
Joint, Type CL-A yang diproduksi oleh Victaulic Company Japan
Ltd, atau yang setara dan disetujui.
1.

Persyaratan Desain
Sambungan mekanikal fleksibel harus didesain dan dibuat

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 30

Spesifikasi Teknis
untuk memenuhi kondisi operasi sebagai berikut:
a.

Pembebanan dari 2 (dua) meter ketebalan tanah (earth


cover) dengan berat jenis 2.0 ton/m3 ditambah sebuah
truk berat 20 ton.

b.

Lendutan geser minimum sebesar 100 mm.

c.

Persyaratan-persyaratan lain seperti di bawah ini:

Tabel 5.8 Persyaratan Desain Sambungan Mekanikal Fleksibel


Diameter

Panjang

Minimum

Minimum

Nominal

Maksimum

Ekspansi yang

Kontraksi yang

(mm)
300 to 400

Peletakan
1600
(mm)
1700

Diizinkan
230
(mm)
270

Diizinkan
80
(mm)
80

500 a 600
2.

Bahan-Bahan dan Konstruksinya


Sambungan fleksibel mekanikal terdiri dari slip pipes, pipa
selubung, 2 (dua) ring karet dan housing (blok) dan lain
lain, dan mempunyai flange pada kedua ujungnya.
Setiap slip pipe merupakan tipe ring yang menerus dengan
rangka penguat serta ujung flange. Slip pipes dan pipa
selubung harus difabrikasikan dari lembaran atau pelat baja
yang mempunyai batas keruntuhan sebesar 216 N/mm2
(2200 kg/cm2), sesuai dengan JIS G 3101 Class, JIS G 3454
STPG 370, atau yang setara.
Rubber ring housing harus dibuat dari besi cor ductile sesuai
dengan JIS G 5502 class 2 FCD 450, JIS G 5702 class 2 FCMB
310 atau setara. Ring karet harus dari styrene butadiene
rubber (SBR). Karet bekas tidak boleh digunakan.

3.

Coating.
Semua permukaan luar sambungan mekanikal, kecuali
ditentukan lain, harus dilapisi primer seperti ditentukan
dalam 3.5 kecuali permukaan slip pipe yang kontak
langsung dengan air pengecatannya harus dilakukan sesuai
dengan yang dispesifikasikan disini. Semua permukaan luar

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 31

Spesifikasi Teknis
dan dalam mechanical flexible joint harus dilapisi sistem
epoxy atau sistem coal tar epoxy sesuai dengan spesifikasi
dalam 7.3.2.3
5.1.2.7

Sleeve Coupling
1.

Umum
Sleeve coupling harus menggunakan sleeve-type coupling
yang dibaut untuk ujung pipa polos dan terdiri dari center
sleeve, 2 (dua) buah gasket, 2 (dua) end ring, dan mur baut
untuk pemasangan coupling. Semuanya harus didesain dan
diproduksi sesuai dengan AWWA C.219 dan sesuai dengan
standar pabrik serta mendapat persetujuan Pengguna
Barang.

2.

Bahan-Bahan dan Konstruksinya


a.

Center Sleeve
Center sleeve ini harus berukuran sesuai dengan ukuran
pipa dan fitting yang digunakan dan terbuat dari
carbon steel atau besi ductile atau malleable cast iron
(besi tuang) yang sesuai dengan atau lebih tinggi dari
persyaratan dibawah ini.

Carbon Steel
ASTM A 283

Grade C

JISG 3101

Class 2

BS4360

Grade 43 A

DIN 17100

RST36

Ductile Iron
ASTM A 536

Grade 65-45-12

JIS G 5502

Class 2 FCD 45

BS 2789

Grade 420/12

Malleable Cast Iron


ASTM A 47

Grade 32510 or 35018

JI5 C 57 02

Class 3 FCMB 340

BS 6681

Grade B32-10 or W34-04

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 32

Spesifikasi Teknis
DIN 1692

GTS 35 or GTS 4t

Panjang

Center

Sleeve

harus

memenuhi

persyaratan berikut ini :


Tabel 5.9 Panjang Center Sleeve

12.5 50

Panjang Min. Center


Sleeve
89

65 250

102

300 450

127

Diameter Nominal

b.

Gasket
Gasket harus terbuat dari karet sintetis, styrene
butadiene rubber (SBR) yang divulkanisir dicetak
(molded) sesuai dengan standar JIS K 6353 atau nitrile
butadiene rubber (NBR) atau ethylene propylene diene
monometer (EPDM). Karet bekas tidak diperkenankan
untuk digunakan.

c.

End Rings / Ring Ujung


End rings harus dibuat dari carbon steel atau besi
ductile atau besi tuang {malleable cast iron) yang
memenuhi atau lebih tinggi dari standar berikut:

Carbon Steel
ASTMA 576

Grade 1020

JISG 3101

Class 2

BS 6681

Grade 43 A

DIN 17100

RST36

Ductile Iron dan Malleable Cast Iron


Sama dengan standard yang telah dispesifikasikan
pada bagian sebelumnya 7.5.2.a. Center Sleeve.

d.

Mur dan Baut


Mur dan baut harus dibuat dari carbon steel yang
memenuhi atau lebih tinggi dari persyaratan dari JIS G
B101 Class 2.

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 33

Spesifikasi Teknis
5.1.2.8

Lapisan Coating
a.

Sarana di bawah tanah


Permukaan luar dan dalam sleeve coupling harus dilapisi
dengan special hot fusion bonded nylon coating yang
memiliki ketebalan lapisan kering sebesar 150 mikron. Baut
dan mur harus di galvanisir dan ditambah lapisan special
nylon coating tersebut, sehingga ketebalan kering lapisan
mencapai 75 mikron.

b.

Sarana di atas tanah


Semua permukaan center sleeve harus dilapisi lapisan
primer pada bagian luarnya dan sistem epoxy atau coal tar
epoxy untuk pelapisan bagian dalamnya sesuai dengan yang
ditentukan pada bagian 7.3.2.3. Semua permukaan end
rings yang terlihat / terpapar harus dicat dengan lapisan
primer seperti yang dispesifikasikan pada bagian 7.3.7.
Semua mur dan baut harus dilapisi dengan lapisan galvanis.

5.1.2.9 Special Sleeve Couplings


1.

Umum
Special sleeve coupling harus didisain untuk penyambungan
pipa berujung polos dari berbagai ukuran diameter luar
dengan ukuran diameter nominalnya seperti diberikan
dibawah ini, dan harus terdiri dari center sleeve, 2 (dua)
buah end ring, 2 (dua) gasket serta mur dan baut untuk
pemasangan coupling.
Diameter luar yang diizinkan adalah sebagai berikut:
Tabel 5.10 Diameter Luar dan Toleransinya

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 34

Spesifikasi Teknis

2.

Diameter Nominal

Range diameter luar (mm)

{mm}

dan toleransinya (I) Min. - Max

50

60.2 + 1.0 63.0 + 0.6

80

88.9 + 1.0 98.0 + 2,2

100

110.0 + 0.6 118.0 + 1.7

150

160.0 + 0.6 170.0 + 1.2

200

200.0 + 0.6 222.0 + 0.9

250

250.0 + 0.6 273.0 + 0.7

Konstruksi dan Bahan


Center sleeve dan end ring harus dibuat dari malleable cast
iron (besi tuang yang bisa ditempa) yang mengikuti standar
JIS G 5702 Class 3 FCMB 340 atau BS 6681 Grade B32-10
atau bahan lain yang disetujui oleh Pengguna Barang. Mur
dan baut harus dibuat dari carbon steel yang memenuhi
atau lebih tinggi dari standar JISG 3101 Class 2.
Gasket harus terbuat dari karet sintetis, styrene butadiene
rubber (SBR) yang di vulkanisir dicetak (molded) sesuai
dengan standar JiS K 6353 atau nitrile butadiene rubber
(NBR) atau ethylene propylene diene monometer (EPDM).
Karet bekas tidak diperkenankan untuk digunakan.
Mur dan baut harus terbuat dari carbon steel yang
memenuhi atau lebih dari persyaratan JIS G 3101 class 2.
Permukaan luar dan dalam dari special sleeve coupling
harus dilapisi dengan special hotfusion bonded nylon
coating yang mempunyai ketebalan kering lapisan minimum
sebesar 150 mikron. Mur dan baut harus diberi pengerjaan
akhir (finish) dengan lapisan galvanis ditambah special
nylon coating tersebut yang mempunyai ketebalan kering
lapisan minimum sebesar 70 mikron.

5.1.2.10 Flange Insulasi

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 35

Spesifikasi Teknis
Flange insulasi harus dipasang pada jalur pipa pada bagian dari
jalur pipa yang bersebelahan dan terisolasi secara elektris, dan
atau menyediakan alat untuk menjaga agar bagian yang
bersebelahan pada potensial yang berbeda.
Flange insulasi berkaitan dengan pengetesan tekanan hidrostatis
yang dispesifikasikan untuk pipa. Ketahanan elektris diseberang
sambungan insulasi tidak boleh kurang dari 50 megohms
sebelum dan sesudah pekerjaan pengetesan hidrostatis.
Range insulasi harus terdiri dari gasket dengan insulasi penuh
baut serta mur yang diinsulasi oleh lapisan teflon dengan
jumlah yang cukup, pembersih insulasi dan pencuci logam.
Penyedia Jasa Pengadaan harus menyediakan pelindung korosi
petrolatum dengan kuantitas yang cukup untuk digunakan pada
semua Flange insula
5.1.3 Pengadaan Pipa Polietilena dan Perlengkapannya
5.1.3.1 Umum
Semua pipa dan alat penyambung harus didisain untuk
menerima tekanan kerja minimum sebesar 0.98 Mpa (10.0
kg/cm2) kecuali ditentukan lain.
Referensi
Standar lain yang digunakan adalah :

SNI 06-4829-2005

Pipa polietilena untuk air minum

SNI 19-6779-2002

Metoda

pengujian

perubahan

panjang pipa Polietilena

SNI 06-4821-1998

Metode pengujian dimensi pipa


polietilena untuk air minum

IS0 4427 : 1996

Polyethylene pipes for water


supply spesifications

ISO 6964-1986

Polyolefin pipes and fittings Determination of carbon black


content by calcinations pyrolysis

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 36

Spesifikasi Teknis
-

Test

method

and

basic

spesification

ISO /TR 10837- 1991

Determination of the thermal


stability of polyetilene for us in
gas pipes and fitting's

ISO 11420 : 1996

Method for the assesment of the


degree

of

carbon

black

dispersion in polyolefin pipes,


fittings and compound's

ISO 6259 71985

Pipe for polyethylene - Part 1 :


Determination

of

tensile

properties

ISO 3126: 1974

Plastic pipe - measurement of


dimension

ISO 1167: 1996

Thermoplastic

pipes

for

the

conveyance of fluids resistance


to

internal

pressure

Test

Method

ISO 1133 : 1991

Plastic - Determination of the


melt mass - flow rate (MFR)

ISO 2505 -1-1994

and

melt

rate

(MVR)

volume

flow

of thermoplastics

Thermoplastics

pipe

Longitudinal reversion - part 1


determination methods

ISO 3607: 19977/E

Tolerances

on

outside

diameters

and

wall

thickenesses

AS / NZS 4130 : 97

Polyethylene pipes for pressure


aplication

ASTM D 3350 1999

Standard

spesification

polyethylene plastics pipe and


fittings material

JIS 6762 - 1998

Double wall polyethylene pipes


for water supply

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 37

Spesifikasi Teknis
5.1.3.2

Spesifikasi Teknis
1.

Ovalitas
Ovalitas pipa di pabrik setelah ekstrusi namun sebelum
digulung harus sesuai dengan kelas N. Kelas N :
a. Untuk diameter luar nominal < 75, toleransi sama
dengan (0,008dn + 1) mm, dibulatkan menjadi 0,1 mm,
dengan angka minimum 1,2 mm
b. Untuk diameter luar nominal > 75 tetapi < 250, toleransi
sama dengan 0,02dn, dibulatkan menjadi 0,1 mm
c. Untuk

diameter

luar

nominal

>

250,

toleransi

sama dengan 0,035dn, dibulatkan menjadi 0,1 mm


Garis tengah minimum sebuah drum bagi pipa yang digulung
harus 18 dn dan pipa jangan sampai menjadi kaku. Bagi
pipa

yang

digulung,

diperlukan

peralatan

untuk

penggulungan ulang
2.

Panjang Pipa
Panjang pipa bentuk batangan lurus atau gulungan tidak
boleh kurang dari persetujuan antara pemasok dan
pengguna barang dengan toleransi 0,05 m. Diameter drum
gulungan minimum harus 18 x dn.

5.1.3.3

Sifat Mekanik
1.

Ketahanan Hidrostatik
Pipa harus memenuhi persyaratan uji hidrostatik yang
diberikan sebagaimana tabel dibawah ini

Tabel 5.11 Ketahanan Hidrostatik Pipa


Tegangan uji (Mpa)
100 jam

165 jam1)

1000 jam

pada 20 oC

pada 80oC

pada 80 oC

PE 100

12.4

5.5

5.0

PE 80

9.0

4.6

4.0

Jenis Bahan

Catatan :
Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 38

Spesifikasi Teknis
1)

Hanya kegagalan rapuh yang diperhitungkan pecah karena

rapuh (britte failure) pada kurang dari 165 jam adalah


merupakan kegagalan. Jika pengujian dalaksanakan pada
165 jam ternyata gagal dalam bentuk kenyal (ductile), uji
ulang supaya dilaksanakan pada tegangan yang lebih
rendah. Tegangan uji yang baru, dan waktu kegagalan
minimum yang baru supaya dipilih sebagaimana tabel
dibawah
Tabel 5.12 Ketahanan Hidrostatik Pada Kekuatan Suhu
80C Kebutuhan Uji Ulang
PE 80

2.

PE 100

Tegangan
Mpa

Waktu
kegagalan
Min. (jam)

Tegangan
Mpa

4.6

165

5.5

Waktu
Kegagalan
Min.
(jam)
165

4.5

219

5.4

233

4.4

283

5.3

332

4.3

394

5.2

476

4.2

533

5.1

688

4.1

727

5.0

1000

4.0

1000

Kuat Tarik
Nilai kuat tarik minimum harus 20 Mpa dan perpanjangan
minimum harus 400 %, bila diuji pada suhu 20C

5.1.3.4

Sifat Fisik
1.

Stabilitas Panas
Waktu induksi untuk pengujian contoh yang diambil dari
pipa PE minimum harus 20 menit jika diuji pada suhu
200C. Contoh yang diuji supaya diambil dari permukaan
sebelah dalam pipa
Nilai Perubahan Arah Panjang

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 39

Spesifikasi Teknis

Nilai perubahan arah panjang maksimum 3 %


5.1.3.5

Dimensi Pipa
1.

Ketebalan Pipa
Ketebalan diameter luar pipa harus mengacu kepada SNI
06-4829-2005 tentang pipa polietilena untuk air minum

2.

Bahan Baku Pipa


Bahan

baku

yang

digunakan

untuk

membuat

pipa

polietilena, harus merupakan bahan baku yang menyatakan


layak digunakan untuk air minum yang dikeluarkan oleh
pemasok bahan baku, hal tersebut dibuktikan dengan
Certificate Badan Independen BODYCOTE
5.1.3.6

Sambungan
Penyambungan pipa dapat dilakukan dengan cara pemanasan
yaitu dengan menggunakan Butt Fusion dan sambungan
Elektrofusion, atau dengan Mechanical Joint.
Penyambungan dengan menggunakan Butt Fusion dilakukan
untuk pipa dengan diameter mulai dari 63 mm dengan
ketebalan minimum 4,7 mm dengan SDR 13,6. Penyambungan
dengan Mechanical Joint direkomendasikan untuk pipa dengan
diameter 20 - 110 mm. Sedangkan dengan penyambungan
dengan elektrofusion dapat digunakan untuk semua ukuran
pipa.

5.1.3.7

Pengujian Pipa
Acuan normatif untuk pengujian pipa polietilena adalah SNI 062552-1991 tentang metoda pengambilan contoh uji pipa PVC
untuk air minum dan SNI 06-4821-1998 tentang metode
pengujian dimensi pipa polietilena untuk air minum.

5.1.3.8

Penandaan Pipa
Penandaan

pada

batang

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

pipa,

sekurang-kurangnya

5 - 40

Spesifikasi Teknis
mencantumkan :

Nama pabrik pembuat atau merek dagang

Dimensi luar pipa

Tekanan kerja nominal

Jenis material yang digunakan

Seri pipa

Tanggal produksi

5.1.4 Pengadaan Pipa Ductile dan Perlengkapannya


5.1.4.1

Umum
Referensi
Standar yang digunakan adalah :

5.1.4.2

ISO 2531

BS 4772

Spesifikasi Teknis
1.

Ketebalan Dinding Pipa

Tabel 5.13 Ketebalan Dinding Pipa Ductile


NOMINAL

KETEBALAN DINDING PIPA (mm)

DIAMETER

K=9

K = 12

K = 14

80
100
150
200
250
300
350
400

6.0
6.1
6.3
6.4
6.8
7.2
7.7
8.1

7.0
7.2
7.8
8.4
9.0
9.6
10.2
10.8

8.1
8.4
9.1
9.8
10.5
11.2
11.9
12.6

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 41

Spesifikasi Teknis
450
500
600
700
800
900
1000
1200
1400
1600
1800
2000

8.6
9.0
9.9
10.8
M,
12.6
13.5
15.3
17.1
18.9
20.7
22.5

11.4
12.0
13.2
14.4
15.6
16.8
18.0
20.4
22.8
25.2
27.6
30.0

13.3
14.0
15.4
16.8
18.2
19.6
21.0
23.8
26.6
29.4
32.2
35.0

Catatan :
K = 9,

untuk pipa

K = 12,

untuk elbows

K = 14,

untuk tees

2.

Panjang Pipa
Tabel 5.14 Panjang Pipa Ductile

NOMINAL
DIAMETER

PANJANG
PIPA (m)

80

4-6

100

4-6

150

4-6

200

4-6

250

4-6

300

4-6

350

4-6

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 42

Spesifikasi Teknis
400

4-6

450

4-6

500

4-6

600

4-6

700

4-6

800

4-6

900

4-6

1000

4-6

1200

4-6

1400

4-6

1600

4-6

1800

4-6

2000

4-6

5.1.4.3

Tekanan Hidrostatic
Tabel 5.15 Tekanan Hidrostatic
DIAMETER

PIPA

FITTING

- DN 300

50 bar

25 bar

DN 350 - DN 600

40 bar

16 bar

DN700 - DN 1000

32 bar

10 bar

DN 1100- DN 2000

25 bar

10 bar

DN 80

5.1.4.4

Sistem Penyambungan
Sistem penyambungan pipa ductile, dapat dilakukan dengan

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 43

Spesifikasi Teknis
cara-cara, sebagai berikut :

5.2.

a.

Push on joint

b.

Mechanical joint

c.

Locking joint

PERSIAPAN PEKERJAAN PEMASANGAN PIPA


5.2.1 Lingkup Pekerjaan
Kontraktor harus menyediakan peralatan pekerjaan sementara, tenaga
kerja,

dan

bahan

serta

memobilisasikan

yang

diperlukan

untuk

menyelesaikan seluruh pekerjaan dengan cara yang baik, termasuk


sambungan ke pipa induk yang ada, pengujian, penggelontoran (flushing),
desinfeksi jalur pipa dan semua pekerjaan yang diperlukan untuk
penyelesaian pemasangan pipa sesuai persyaratan yang ditetapkan dalam
spesifikasi teknis ini.
Jika ada pekerjaan yang tidak tercakup dalam spesifikasi teknis ini
akan dilakukan sesuai dengan cara yang telah digunakan untuk bidang
teknis yang besangkutan di Indonesia dan menurut perintah direksi.
Data hasil penyelidikan tanah yang telah dilakukan untuk lokasi jembatan
pipa atau daerah sekitarnya disimpan oleh pemilik dan kontraktor akan
diijinkan dan menelitinya di kantor proyek.
Semua penjelasan dalam persayaratan teknis ini khususnya yang bersifat
teknis selalu berpedoman pada standar yang umum dipakai di indonesia.
Semua standar yang digunakan, menggunakan Standar Nasional Indonesia
(SNI). Dalam hal belum diatur dalam SNI, standar yang digunakan merujuk
kepada :
AISI

American Iron and Steel Institute

ANSI

American National Standards Institute

API

American Petrolium Institute

ASTM

American Society of Testing Material

AWWA

American Water Works Association

DIN

Deutsche Institut fur Norming

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 44

Spesifikasi Teknis
IEC

International Electrotecnical Commision

ISO

International for Standardization Organization

JIS

Japanese Industrial Standard

KIWA

Dutch Institute for the Testing of Water Supply Material

NEMA

National Electrical Manufactures's Assosiation

PBI 71

Peraturan Beton Indonesia tahun 1971

SNI

Standar Nasional Indonesia

5.2.2 Penyerahan Gambar Kerja dan Gambar Pelaksanaan


Jadwal pekerjaan dan gambar kerja harus diserahkan untuk disetujui oleh
direksi sebelum pekerjaan dimulai
Kontraktor harus membuat gambar pelaksanaan (as-built) yang digambar
dengan skala yang sama dengan skala gambar perencanaan. Gambar
pelaksanaan tersebut harus diserahkan selama pekerjaan berlangsung
maupun setelah penyelesaian pekerjaan.
Gambar tersebut harus memperlihatkan semua perlengkapan pipa
(fitting/accessories) perubahan lain seperti pada arah jalur pipa, ruang
valve (katup), lubang kontrol (manholes) ukuran pipa atau sejenisnya.
Kesemuanya harus diperlihatkan dengan

adanya pengikatan terhadap

muka tanah pada bangunan permanen.


5.2.3 Tanda Papan Nama
Kontraktor harus menyediakan memasang dan memelihara sejumlah tanda
atau papan nama yang diperlukan sebagaimana yang diperintahkan oleh
direksi.
Tanda atau papan nama tersebut nama pemilik dan kontraktor; nama
proyek; dan juga lokasi yang menunjukan jalur pemasangan pipa dengan
perkiraan lama pekerjaan dan juga perubahan arus lalu lintas dan
sebagainya, semuanya dimaksud sebagai informasi kepada masyarakat
luas.
Papan nama harus dipasang di tempat yang telah ditentukan oleh direksi.
Pada

saat

penyelesaian

pekerjaan

papan

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

nama

tersebut

harus

5 - 45

Spesifikasi Teknis
disingkirkan.
5.2.4 Rambu-Rambu Lalu Lintas
Dimana yang dipandang perlu, kontraktor harus menyediakan ramburambu (tanda-tanda) untuk keperluan lalu lintas yang dilewati. Ramburambu tersebut harus jelas untuk menjamin keselamatan lalu lintas.
Bila

pekerjaan

harus

memotong/menyeberangi

jalan

yang

sibuk,

kontraktor harus melaksanakan secara bertahap dan apabila perlu


dikerjakan pada malam hari.
Biaya yang diperlukan untuk keperluan-keperluan tersebut, diatas harus
sudah termasuk dalam kontrak.
5.2.5 Sumber Tenaga dan Penerangan
Kontraktor

harus

menyediakan

semua

peralatan

dan

melakukan

pengaturan untuk pemakaian tenaga listrik serta penerangan yang perlu


bagi pelaksanaan pekerjaan. Harus tersedia cukup penerangan sehingga
semua pekerjaan dapat dilakukan secara wajar bila keadaan kurang cukup
sinar matahari atau/pada saat malam hari.

5.2.6 Trase dan Elevasi Pipa


5.2.6.1

Biaya Pemeriksaan Pekerjaan Pemasangan Pipa


Instansi yang berwenang atau direksi, akan memeriksa trase dan
elevasi (ketinggian) jalur pipa pada gambar dan akan mematok
(stake out) trase tersebut di lapangan. Kontraktor harus
membayar sejumlah biaya untuk pemeriksaan dan pematokan
tersebut kepada instansi yang berwenang.

5.2.6.2

Tanggung Jawab Kontraktor


Kontraktor harus bertanggungb jawab agar persyaratan dasar
untuk pipa induk diletakan dan dipasang pada jalur dan

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 46

Spesifikasi Teknis
ketinggian yang ditetapkan dan dengan fitting, valve dan
saluran pembuang pada lokasi yang ditentukan. Untuk maksud
ini, kontraktor harus diminta membuat patok pekerjaan atau
titik referensi atas biaya kontraktor sendiri.
5.2.6.3

Penyimpangan Akibat Bangunan Lain


Apabila ditemukan hambatan yang tidak terlihat dalam rencana
dan mempengaruhi pekerjaan sedemikian rupa, sehingga
diperlukan perubahan rencana, maka pemilik berhak untuk
merubah rencana tersebut. Jika menurut direksi terjadi
perubahan dalam rencana, yang menyebabkan perubahan
volume pekerjaan yang dikerjakan oleh kontraktor, maka
perubahan volume pekerjaan tersebut akan dikerjakan sesuai
dengan pasal yang berkaitan dengan hal tersebut dalam
persyaratan umum.

5.2.6.4

Kedalaman Pipa
Semua pipa harus dipasang pada kedalaman tanah sebagaimana
yang telah ditentukan atau sebagaimana diminta direksi.

5.2.7 Jalan Sementara


5.2.7.1

Umum
Dalam hal jalan sementara harus dibuat sepanjang jalur pipa
sesuai dengan kontrak, kontraktor harus melakukan tindakan
sebagaimana

penjelasan

dibawah

ini.

Kontraktor

harus

menyelidiki keadaan tanah sepanjang jalur, pekerasan, jalan


sementara dan mengumpulkan data atau informasi tentang
kondisi daerah tersebut pada musim kemarau dan musim
penghujan. Dengan dasar informasi yang diperoleh tersebut,
kontraktor harus memulai pengukuran topografi berdasarkan
gambar perencanaan dan berada dibawah pengarahan direksi.

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 47

Spesifikasi Teknis

Pekerjaan

pembuatan

jalan

sementara

harus

mencakup

pekerjaan sebagai berikut :


a.

Pengukuran topografi sepanjang bentang trase pipa yang


melalui pipa tersebut. Survey ditujukan untuk menetapkan
lokasi

tepat

trase

jalur

pipa.

Kontraktor

harus

memperhatikan saran dan arahan dari instansi yang


berwenang atau direksi, karena trase mungkin telah
ditetapkan berdasarkan Rencana Tata Kota.
b.

Pekerjaan persiapan seperti pelebaran jalan lokal yang ada,


pembongkaran

dinding,

pengamanan,

kompensasi

dan

pekerjaan lain yang diperlukan harus dilaksanakan sebelum


dimulainya pekerjaan pemasangan pipa.
Kontraktor harus menyediakan tenaga kerja yang diperlukan,
peralatan

dan

bahan

untuk

membuat

jatan

sementara

sebagaimana telah ditentukan.


5.2.7.2

Pembuatan Jalan Sementara


Pembuatan jalan sementara apabila menurut direksi diperlukan,
harus dilakukan atau diatur dengan baik sebagai berikut:
a.

Bila tidak ditetapkan lain oleh direksi, pengupasan muka


tanah yang ada dengan kedalaman tidak kurang 0,3 m
dan

lebar disesuaikan

dengan kebutuhan atau sesuai

petunjuk direksi.
b.

Tanah bawah jalan (sub grade) terdiri dari lapisan tanah


"tanah merah atau yang

sejenis

sesuai

persetujuan

direksi" yang dipadatkan dengan baik dengan ketebalan


minimum 0,5 m.
c.

Lapisan bawah dasar (sub base course) terdiri dari lapisan


agregat yang dipadatkan dengan baik dengan ketebalan
minimum 0,2 m dan juga diisi dengan kerikil.

d.

Perkerasan permukaan yang terbuat dari kerikil pasir


dengan ketebalan minimum tidak kurang 0,1 m dipadatkan
dan dirawat dengan baik sampai selesainya pekerjaan.
Jika diperlukan perbaikan, kontraktor harus bertanggung

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 48

Spesifikasi Teknis
jawab terhadap biaya perbaikan tersebut.
5.2.7.3

Pekerjaan Perbaikan Kembali


Setelah penyelesaian pemasangan pipa, bila diperintahkan oleh
direksi,

jalan

sementara

tersebut

harus

dibongkar

dan

dikembalikan seperti keadaan semula.


Semua bahan yang tersisa harus dibuang, lapisan tanah atas
harus dikembalikan menutup lokasi pekerjaan semula
Semua bangunan yang rusak dan

utilitas yang ada

harus

diperbaiki secara memadai, sampai serupa keadaan semula.


5.2.8 Pembangunan

Kantor

Sementara

dan

Gudang

Milik

Kontraktor
Kontraktor harus menyediakan kantor sementara dan gudang yang akan
digunakan sendiri oleh kontraktor agar diperoleh kelancaran dalam
pelaksanaan pekerjaan. Kantor sementara digunakan untuk pengelolaan
yang baik, membangun dan mengawasi pekerjaan sesuai dengan kontrak
dan gudang sementara kontraktor untuk penyimpanan alat, mesin dan
bahan lainnya menyangkup material penyambung (jointing material).
Kontraktor harus menempatkan dan memilih lokasi-lokasi untuk kantor
dan/atau gudang dan memberi tahu pemilik untuk persetujuannya.
Kecuali ditetapkan lain oleh direksi.
Sebelum

dimulainya

pembangunan

kantor

sementara

dan

gudang

tersebut, kontraktor harus menyerahkan desain untuk memperoleh


persetujuan direksi.
5.2.8.1 Kantor Sementara Kontraktor
Kantor harus memiliki ruangan yang cukup dilengkapi dengan
perabot kantor, ruang rapat dan ruangan kerja untuk direksi dan
stafnya.
Kontraktor harus menyimpan paling sedikit satu set dokumen
kontrak, jadwal pelaksanaan dan data-data terkait dengan

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 49

Spesifikasi Teknis
kontrak dan gambar kerja dan/atau gambar pelaksanaan. Kantor
harus dilengkapi dengan :
a.

Fasilitas air bersih dan penerangan yang memadai

b.

Kamar kecil dan tanki septik dengan bidang resapannya

5.2.8.2 Gudang sementara Kontraktor


Kontraktor harus mengatur gudang sementara dengan atap yang
memadai untuk melindunginya dari hujan dan dengan peralatan
pengatur sirkulasi udara. Lantai gudang harus bebas dari
rembesan air tanah dan sekiling gudang dijaga dari kemungkinan
pencurian

dan

kerusakan

selama

periode

pelaksanaan

pembangunan.

5.3.

PEKERJAAN TANAH DAN PERBAIKAN KEMBALI PERMUKAAN


5.3.1 Umum
Dalam bagian ini, kontraktor harus menyediakan peralatan, tenaga kerja,
peralatan dan bahan yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh
pekerjaan dengan cara yang baik untuk bangunan dan jalur pipa, yang
mencakup

kegiatan

atau

hal

seperti

pembongkaran;

penggalian;

penimbunan; pembongkaran bahan pengurugan kembali; pemilihan bahan


untuk pengurugan dan pelapisan dasar; penurapan dan penopangan;
peralatan, pemindahan pagar dan perbaikan kembali; cara perlindungan
lokasi; perbaikan permukaan; lubang pengujian (test pit); akomodasi lalu
lintas dan pemeliharaan perkerasan; perlindungan harta benda; bangunan
yang ada dan lansekap dan semua peralatan kerja sesuai dengan dokumen
kontrak dan memungkinkan diperintahkan oleh direksi
5.3.2 Pembersihan dan Pengupasan
Jalur pipa harus dibersihkan dan dikupas sebelum melakukan penggalian
atau melakukan pengurugan.
Pembersihan dan pengupasan berupa memberihkan akar-akar, tonggak,
tumbuhan, perkerasan, jalur pejalan kaki dan hambatan apapun di
permukaan yang perlu disingkirkan secara permanen atau untuk
sementara waktu dan semua itu terdapat di area yang akan digali.
Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 50

Spesifikasi Teknis

Tidak boleh ada pohon yang ditebang, dirusak, atau diganggu oleh
kontraktor tanpa persetujuan direksi.
Semua kotoran, buangan, tumbuhan dan bahan bongkaran seluruhnya
harus disingkirkan dari lokasi pekerjaan dan dibuang oleh kontraktor
dengan cara yang baik, kecuali bagi bahan atau bangunan yang akan
disingkirkan untuk sementara waktu dan nantinya akan dipasang dan
diperbaiki kembali seperti semula.
Bahan maupun bangunan yang disingkirkan untuk sementara waktu dan
nantinya akan dipasang dan diperbaiki kembali harus dijaga dan disimpan
dengan baik.
5.3.3 Pengeringan (Dewatering)
Kontraktor harus menyediakan dan memelihara cara dan peralatan
pengeringan serta membuang air yang masuk ke lubang galian maupun
pada bagian pekerjaan lainnya dengan cara yang baik.
Semua galian harus tetap dalam keadaan kering dan tidak ada bahan
pondasi, pipa atau beton yang diletakan dalam air kecuali dengan
persetujuan direksi.
Air harus dibuang sedemikian rupa sehingga terhindar kerusakan harta
benda dan gangguan terhadap rnasyarakat luas dan lingkungan sekitarnya.
Jika kontraktor memilih membuat saluran bawah pembuang, hal ini harus
mendapat persetujuan direksi terlebih dahulu.
Pemasangan rambu-rambu pengaman pada galian atau lokasi yang
membahayakan atau yang lalu lintasnya padat harus dipasang ramburambu pengaman yang mudah dilihat dan terbaca dengan jelas.
5.3.4 Penggalian Lapisan Bawah Permukaan (Sub Surface) dan Lubang
Pengujian (Test Pit)
Kontraktor harus memberi tanda pada galian dan parit persiapan sehingga
lokasi tepat bangunan bawah tanah dapat ditentukan.
Kontraktor harus bertanggung jawab bagi perbaikan bangunan tersebut

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 51

Spesifikasi Teknis
bila pecah atau rusak karena kelalaiannya.
Apabila, menurut pemikiran direksi perlu mencari dan menggali untuk
menetapkan

bangunan

bawah

tanah

yang

ada,

kontraktor

harus

melakukan pencarian tersebut atas biayanya sendiri dan menurut


petunjuk direksi.
Bila diperintahkan oleh direksi untuk tujuan penyelidikan keadaan tanah,
kontraktor harus menggali lubang pengujian setiap 50 m sepanjang jalur
pipa, kecuali jika ditentukan lain oleh direksi. Disamping itu kontraktor
harus menggali lubang pengujian yang cukup untuk menetapkan tempat
utilitas bawah tanah bila hal itu memang diperlukan untuk membuat
konstruksi khusus dalam melintasi utilitas tersebut.
Lubang pengujian ini akan digali dengan tangan (manual) dan dalam jarak
yang cukup di depan jalur pipa sehingga kemajuan pemasangan pipa tidak
terhambat.
5.3.5 Penggalian Permukaan dan Perbaikan
5.3.5.1 Umum
Sebelum penggalian, kontraktor harus menyingkirkan semua
benda permukaan, menyimpan, menjaga mencadangkan bahan
tersebut dengan baik yang nantinya mungkin diperlukan untuk
perbaikan kembali daerah yang terkena pekerjaan.
Dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender atau segera setelah
pengujian pipa sebagaimana yang diperintahkan oleh direksi,
semua permukaan yang terkena pekerjaan kontraktor pada alur
penggalian dan pada daerah kerja lainnya harus diperbaiki
kembali seperti keadaan semula, atau dalam keadaan yang lebih
baik. Setelah perbaikan kembali, kontraktor harus memeriksa
secara bulanan cekungan yang terjadi sepanjang jalur penggalian
akibat penurunan, dan hal ini harus diperbaiki sampai pada
ketinggian semula.
5.3.5.2 Daerah Lansekap / Pertamanan
Pada daerah lansekap yang ada, kontraktor harus menyingkirkan

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 52

Spesifikasi Teknis
semua benda pemukaan, menyimpan, menjaga dengan baik
pohon kecil, pagar tanaman, semak belukar atau bagian lansekap
yang mungkin dapat rusak selama pemasangan jalur pipa, untuk
perbaikan kembali daerah tersebut nantinya.
Pohon besar sebaiknya jangan ditebang selama pemasangan pipa.
Bila keadaan menuntut penebangan pohon untuk pemasangan
pipa, kontraktornya sebelumnya harus mendapatkan ijin pohon
dari pemitik atau instansi terkait yang memeliharanya dan
melaoporkannya pada direksi.
Semua biaya yang diperlukan untuk penebangan pohon termasuk
biaya kompensasi ditanggung oleh kontraktor sendiri.
5.3.5.3 Daerah Berumput
Lapisan atas atau lempung, bilamana ditemukan harus ditimbun
secara terpisah dari bahan galiannya, dan nantinya dikembalikan
ke tempat semula pada kedalaman terpadatkan yang sama
dengan kondisi semula.
Lempeng rumput di daerah berumput yang akan terkena galian,
atau

yang

akan

rusak

karena

terkena

peralatan,

harus

disingkirkan, dijaga/dipelihara selama berlangsungnya pekerjaan


konstruksi dan diletakan kembali setelah penyelesaian urugan.
Bilamana karena pekerjaan kontraktor, tenah berumput menjadi
rusak untuk diletakan kembali seperti semula, kontraktor harus
menyediakan dan menempatkan tanah berumput baru atau
dengan cara lain, memupuk, menyiangi, dan memelihara area
tersebut sampai didapatkan tunas baru.
5.3.5.4 Daerah Berbatu
Pada daerah yang berbatu, kontraktor harus menyediakan
peralatan yang sesuai untuk menggalinya. Bila tidak mungkin
untuk dilakukan penggalian, sedangkan bila dalam gambar
rencana ada pipa yang ditanam dibawah batu, maka apabila
direksi mengijinkan dapat dilakukan pemasangan pipa baja yang

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 53

Spesifikasi Teknis
diletakan diatas tanah berbatu tersebut.
5.3.5.5 Daerah Persawahan / Perkebunan
Untuk

pemasangan

di

daerah

persawahan/perkebunan,

kontraktor sebelumnya harus mendapatkan ijin dari pemilik.


Biaya kompensasi yang diperlukan ditanggung oleh kontraktor
sendiri.

Bila

melewati

saluran-saluran

air

(irigasi),

harus

diusahakan tidak mengganggu pengairan sawah dan tidak


merusak saluran irigasi tersebut.
5.3.5.6 Jalan Batu dan Bahu Jalan
Perbaikan kembali permukaan jalan batu ataupun bahu jalan
yang diperkeras harus diganti dengan batu sebagaimana telah
ditentukan.
5.3.5.7 Jalan yang Diperkeras
Perbaikan kembali jalan yang diperkeras harus sebagaimana yang
diperlihatkan dalam gambar atau sesuai dengan ketentuan dinas
pekerjaan umum setempat.

5.3.5.8 Jalur Pejalan Kaki


Jalur pejalan kaki harus diganti sebagaimana yang diperlihatkan
dalam gambar.
5.3.5.9 Bingkai Trotoar dan Saluran Tepi Jalan
Bingkai trotoar dan saluran tepi jalan harus diganti dengan bahan
yang sama sedemikian pula permukaannya harus kembali seperti
keadaan semula. Semua pemotongan beton harus pada garis
potongan yang terdekat bila tidak maka perlu digunakan alat
pemotong.
5.3.6 Penggalian

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 54

Spesifikasi Teknis

Bagian berikut yaitu "PENGGALIAN" harus digunakan bagi pekerjaan semua


pemasangan dan penyambungan semua jenis pipa.
5.3.6.1 Umum
Penggalian mencakup penyingkiran semua bahan apapun yang
ditemui

termasuk

mempengaruhi

pula

pelaksanaan

semua

hambatan

dan

penyelesaian

yang

akan

pekerjaan.

Penyingkiran bahan tersebut harus sesuai jalur dan kemiringan


yang diperlihatkan dalam gambar rencana ataupun yang diminta
oleh direksi.
Batu dan bahan galian lainnya yang diklasifikasikan oleh direksi
sebagai yang tidak sesuai untuk pengurugan harus disingkirkan
dari lokasi pekerjaan. Kontraktor harus menyediakan, memasang
dan memelihara semua pendukung dan penopang yang mungkin
diperlukan untuk dinding sisi galian dan semua pemompaan,
pengeringan atau cara lain yang disetujui untuk penyingkiran
atau pengeringan air, termasuk penanganan terhadap air hujan
dan air limbah yang berasal dari berbagai sumber yang mencapai
lokasi guna mencegah terjadinya kerusakan pada pekerjaan
maupun kepemilikan yang berada didekatnya. Dinding dan
permukaan

seluruh

galian

dimana

pekerja

kemungkinan

mengalami bahaya dari tanah yang tidak stabil harus distabilkan


terlebih dahulu dengan penurapan/penopangan, membuat sudut
galian

yang

aman

atau

cara

lainnya.

Kontraktor

harus

menyediakan, memasang dan menjaga turap, penopang dan lainlain, yang perlu untuk melindungi pekerja, mencegah pergerakan
tanah yang dapat menyebabkan musibah, tertundanya pekerjaan
ataupun membahayakan bangunan yang ada disekitarnya.
5.3.6.2 Perlindungan Terhadap Bangunan yang Ada
Bilamana perlu dapat dipakai cara penggalian yang sesuai guna
melindungi

bangunan,

utilitas,

tiang

listrik,

pepohonan,

perkerasan ataupun hambatan yang ada. Di daerah di dekat


fasilitas atau jalur pipa gas dan bahan bakar, kontraktor harus
melakukan tindakan pencegahan guna menghindari kemungkinan

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 55

Spesifikasi Teknis
pecah, gangguan, atau menyebabkan kerusakan pada fasilitas
dan jalur tersebut. Lebih lanjut kontraktor harus menjaga dan
memperhatikan pada kemungkinan adanya uap bahan bakar dan
gas yang mungkin merembes ke tanah atau telah terganggu
selama penggalian dan pemasangan jalur pipa.
5.3.6.3 Penggalian Tanpa Ijin
Kontraktor tidak diperkenankan menggali di luar jalur dan
ketinggian yang ditujukan dalam gambar, kecuali diperintahkan
oleh direksi. Penggalian tanpa ijin harus diurug kembali dengan
bahan yang sesuai sebagaimana yang diperintahkan oleh direksi.
Bilamana menurut keputusan direksi, penggalian yang tidak
diijinkan tersebut memerlukan penggunaan beton tumbuk atau
batu pecah, kontraktor harus menyediakan dan menempatkan
bahan tersebut dengan baik.
5.3.6.4 Galian Terbuka
1.

Umum
Galian terbuka harus digali sehingga pipa dapat diletakan
pada trase dan kedalaman yang diminta, dan galian tersebut
dilakukan sampai didepan perletakan pipa sebagaimana yang
diijinkan oleh direksi dan/atau persyaratan yang ditetapkan
oleh Departemen Pekerjaan Umum. Galian terbuka tersebut
harus dikeringkan dan dipelihara selama pekerjaan agar
pekerja dapat bekerja secara aman dan efisien.

2.

Lebar Galian Terbuka


Lebar galian harus cukup agar memungkinkan pipa dapat
diletakan dan disambung dengan baik, dan pengurugan serta
pemadatan

dapat

dilakukan

sebagaimana

yang

telah

ditentukan.
Bilamana diperlukan, lebar galian harus sedimikian rupa
sehingga dapat memberikan kemudahan dalam penempatan
penopang kayu, turap dan penopang lainnya, maupun
penanganan khusus lainnya.

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 56

Spesifikasi Teknis
3.

Lubang Galian Untuk Penyambungan


Lubang galian untuk penyambungan harus dibuat disetiap
lokasi sambungan agar penyambungan dapat dilakukan
dengan baik.

4.

Panjang Galian
Galian terbuka bagi suatu pemasangan pipa tidak boleh
melebihi panjang yang diijinkan direksi. Galian harus
diselesaikan paling sedikit 10 (sepuluh) meter didepan
perletakan pipa terakhir.
Bilamana diperlukan oleh direksi, penggalian dan pengurugan
harus dilakukan dalam 24 jam, atau galian harus diurug
penuh di akhir hari kerja setiap hari atau ditutupi dengan
pelat baja yang ditopang dengan cukup aman serta mampu
menahan beban arus lalu lintas kendaraan.

5.

Galian Terbuka dan Jarak Pipa


Galian harus digali sampai kedalaman yang telah ditentukan
sebagaimana yang diperlihatkan dalam gambar standar agar
memberikan dukungan yang menerus dan seragam dan
menopang pipa pada tanah yang padat dan tak terganggu
pada setiap titik diantara lubang galian sambungan.
Bagian dasar tanah yang digali melampaui kedalaman yang
ditentukan harus diurug kembali secara merata sebagaimana
diperintahkan oleh direksi sampai pada kedalaman yang
ditetapkan dengan pasir atau bahan lain yang telah disetujui
serta dipadatkan.
Muka akhir lapisan ini harus dilakukan dengan tepat dengan
memakai peralatan tangan (manual).
Bongkahan batu dan batu besar, bilamana ditemukan harus
disingkirkan agar memberikan jarak bebas paling sedikit 15
cm dibawah dari setiap sisi pipa dan fitting untuk pipa
dengan diameter 600 mm atau lebih kecil; dan 20 cm untuk
pipa dan fitting dengan diameter lebih besar 600 mm.

6.

Penggalian di Tanah yang Kondisinya Buruk

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 57

Spesifikasi Teknis

Bilamana muka akhir dasar galian tidak stabil atau terdiri


dari bahan yang kurang baik seperti abu, bahan sampah dan
lain-lain, dan atas keputusan direksi bahan tersebut harus
disingkirkan, kontraktor harus menggali dan menyingkirkan
bahan tersebut.
7.

Penopangan dan Penurapan


Galian tanah lebih dari 1 meter harus ditopang dan diturap
sehingga galian tidak gugur/runtuh, agar pekerja dapat
bekerja secara aman dan menjaga permukaan jalan dan
bangunan lainnya sebagaimana ditunjukan dalam gambar
kondisi tanah, lalu lintas atau yang diperintahkan oleh
direksi.
Perhatian perlu diberikan untuk mencegah terjadinya rongga
di luar turap, tetapi jika terjadi rongga; rongga tersebut
harus segera diisi dan dipadatkan. Sebelum memasang
penopang dan turap, kontraktor harus memberi tahu lokasi
galian dengan turap dan penopang beserta dengan jadwal
pelaksanaannya untuk mendapat persetujuan dari direksi.
Kecuali ditentukan lain atau diperintahkan direksi, galian
terbuka diperkerasan sepanjang jalan utama dan atau jalan
strategis harus dilakukan dengan penurapan dan penopangan.
Semua penopang dan turap yang tidak digunakan harus
dipindahkan

dengan

hati-hati

tanpa

membahayakan

pemasangan yang baru dilakukan utilitas yang ada, atau


kepemilikan yang berada didekatnya.
Semua rongga yang timbul akibat dicabutnya turap harus
segera diisi kembali dengan pasir dan dipadatkan dengan
cara penumbukan menggunakan alat yang sesuai dengan
membasahinya atau cara lain yang diperintahkan.
Direksi dapat memerintahkan kontraktor secara tertulis
setiap saat selama pekerjaan berlangsung untuk tidak
mencabut semua turap, penopang dan lain-lain, untuk

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 58

Spesifikasi Teknis
ditimbun pada saat pengurugan dengan tujuan mencegah
kerusakan bangunan, utilitas dan kepemilikan.
Hak direksi memerintahkan semua turap dan penopang serta
bahan lain ditinggalkan/dibiarkan di tempatnya tidak boleh
ditafsirkan

sebagai

mengeluarkan

kewajiban

perintah

di

seperti

pihak
itu,

direksi
dan

untuk

kegagalan

melaksanakan hak seperti itu tidak mengurangi tanggung


jawab kontraktor terhadap kerusakan yang terjadi pada
pihak ketiga yang diakibatkan oleh kepemilikan oleh
kelalaian

dalam

pekejaan

sebagai

akibat

tidak

ditinggalkannya penopang atau turap untuk mencegah


longsor atau bergeraknya tanah.
8.

Penimbunan Bahan Galian


Kontraktor

harus

menyusun

jadwal

penggalian

dan

pemasangan pipa sehingga tidak terjadi penimbunan bahan


galian di jalan utama maupun jalan nasional. Bahan hasil
galian dapat ditimbun di bagian jalan lain dengan syarat
menggunakan kotak penampung tanah galian agar tidak
menghambat arus lalu lintas.
Bahan galian yang tidak dapat dipakai untuk urugan harus
ditimbun atau dibuang dengan cara yang disetujui direksi dan
jauh dari jalan.
Bilamana

diperlukan

dan

diperintahkan

oleh

direksi,

kontraktor harus mengangkut bahan galian untuk dibuang


atas beban biaya sendiri.
5.3.7 Urugan
Bagian berikut mengenai "URUGAN" harus diterapkan untuk semua
jenis pekerjaan pemasangan dan penyambungan pipa.
5.3.7.1 Umum
Urugan mencakup menyediakan, menempatkan dan memadatkan
semua bahan untuk mengisi/mengurug galian pemasangan pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 59

Spesifikasi Teknis
dan galian untuk bangunan lainnya.

Urugan tidak boleh

dijatuhkan secara langsung pada pipa atau bangunan lainnya.


Kecuali ditentukan lain, bahan yang digunakan untuk pengurugan
harus berupa bahan yang terpilih. Jika urugan pasir atau kerikil
tidak ditentukan dalam gambar, tetapi menurut pendapat direksi
harus digunakan di beberapa bagian pekerjaan, kontraktor harus
menyediakan

dan

mengurug

dengan

pasir

atau

kerikil

sebagaimana ditentukan dan diperintahkan oleh direksi. Urugan


harus dikerjakan setelah semua pipa terpasang, diperiksa dan
disetujui direksi.
5.3.7.2 Bahan Urugan
Bilamana tidak disebutkan lain dalam spesifikasi dan gambar
rencana, bahan untuk urugan ditentukan sebagai berikut:
1.

Bahan Terpilih
Bahan terpilih adalah bahan yang telah diambil dengan
penggalian atau diangkat yang tidak mengandung batu atau
benda padat yang ukurannya tidak lebih besar 5 cm dalam
bentuk apapun dan juga tidak mengandung bahan organik
seperti rumput, akar, semak atau tumbuhan lainnya, dan
tidak bersifat mengembang (non exrisive nature).

2.

Urugan Pasir
Semua pasir yang digunakan untuk urugan harus pasir alam
berbutir halus hingga sedang, tidak bergumpal, dan bebas
dari kotoran, arang, abu, sampah, atau bahan lainnya yang
menurut pendapat direksi dapat ditolak.
Bahan tersebut tidak boleh mengandung lempung dan tanah
liat lebih dari 10 berat bahan keseluruhan.

3.

Urugan Kerikil
Kerikil yang dipakai untuk urugan harus berupa kerikil
alam, memiliki partikel yang kuat berbutir halus sampai
sedang dalam bentuk yang cukup seragam dan tidak
mengandung batu besar atau batu dengan ukuran lebih

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 60

Spesifikasi Teknis
besar dari 5 cm.
Bahan tersebut harus bebas dari kotoran, abu, arang, bahan
tak terpakai/buangan atau bahan yang tidak boleh ada atau
bahan buangan lainnya. Bahan tersebut tidak boleh
mengandung

tanah

liat,

lempung

dan

tidak

boleh

bergumpal.
5.3.7.3 Urugan pada Galian
1.

Lapisan Alas
Pipa harus didasari dan dialasi hingga kedalaman minimum
sebagaimana diperlihatkan dalam gambar.
Bahan bagi lapisan alas ini harus pasir, ditempatkan dalam
bentuk lapisan dengan ketebalan tidak lebih dari 15 cm
dan dipadatkan dengan tongkat pemadat atau cara lain
yang disetujui direksi pada kepadatan kering maksimum
95%.
Pemberian lapisan alas pipa dengan memakai kerikil
diperlukan sebagai pengganti pasir pada tempat yang
dianggap perlu dan yang diperintahkan untuk dilakukan
oleh direksi.

2.

Urugan di Bawah Pipa


Semua galian diurug kembali dengan pasir atau bahan lain
yang disetujui, dengan tenaga manusia mulai dari lapisan
pasir alas hingga garis tengah pipa, diletakan secara
berlapis dengan ketebalan tidak lebih dari 15 cm dan
dipadatkan dengan tongkat pemadat pada ketebalan kering
maksimum 95 %.
Bahan urugan ditempatkan dalam galian secara penuh
selebar galian di masing-masing sisi pipa, dan perlengkapan
lainnya secara menerus.
Dalam hal pipa Ductile Cast Iron, dari garis tengah pipa ke
permukaan, dalam "Urugan Sampai Permukaan" harus
diterapkan bagi pengurugannya.

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 61

Spesifikasi Teknis
3.

Urugan di Atas Pipa


Pada garis tengah pipa dan perlengkapannya sampai pada
kedalaman 10 cm diatas pipa baja (steel), galian harus
diurug dengan peralatan tangan (manual) atau cara
mekanis lainnya yang telah disetujuinya.
Bahan dan cara pengurugan harus sebagaimana yang
ditunjukan dalam gambar rencana, dan ditempatkan secara
berlapis dengan ketebalan tidak melebihi 20 cm dan
dipadatkan dengan tongkat pemadat dengan ketebalan
kering maksimum 95%.
Dalam pipa Polyvinyl Chloride, galian harus diurug dengan
cara konvensional atau cara mekanis yang telah disetujui,
pada kedalaman 30 cm diatas puncak pipa PVC dan tidak
rnerusak pipa.

4.

Urugan Sampai Permukaan


Dari kedalaman 10 cm diatas pipa baja sampai permukaan,
galian harus diurug dengan peralatan tangan (manual) atau
yang disetujui, ditempatkan berlapis dengan ketebalan
tidak melebihi 20 cm, dan dipadatkan dengan tongkat
pemadat untuk mencegah amblasnya permukaan tanah
setelah penyelesaian pekerjaan pengurugan.
Dalam Pipa Polyvinyl Chloride, galian harus diurug dengan
tangan (manual) atau cara mekanis yang telah disetujui,
pada kedalaman 30 cm diatas pipa PVC dan tidak merusak
pipa.

5.3.8 Pengujian Kepadatan di Lapangan


Dimana urugan perlu dipadatkan sampai pada kepadatan tertentu,
pengujian pemadatan dapat dilakukan oleh direksi, menggunakan
prosedur pengujian yang ditetapkan dalam ASTM D -1556.
Referensi kepadatan tanah maksimum harus ditentukan menggunakan
standard compaction test. ASTM D-698. Pengujian dapat dilakukan dalam
zona pipa, dan diatas zona pipa.

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 62

Spesifikasi Teknis
5.3.9 Perlindungan Terhadap Lereng Sungai, Saluran dan Selokan
Dimana pipa menyeberang sungai, saluran atau selokan, dan juga pada
titik buang katup penguras (blow offs), pada bangunan ini harus diberikan
perlindungan terhadap lereng dengan menggunakan batu lapis lindung
(riprap) atau cara lain yang telah disetujui guna mencegah runtuhnya
kemiringan tersebut.
Batu lapis lindung yang ada atau perlindungan kemiringan harus diperbaiki
kembali sebagaimana yang ditetapkan dalam bagian "GALIAN PERMUKAAN
DAN PERBAIKAN".
Pemasangan lapisan lindung secara umum harus dimulai dari bahu hingga
ke dasar kemiringan dan memenuhi sudut kemiringan yang ada dan
bentuk topografi daerah sekitarnya. Sebagaimana diputuskan direksi,
pemasangan lapis lindung dilakukan dari bahu hingga kedalaman tertentu
untuk mencegah keruntuhan.
Bahan yang digunakan untuk pemasangan batu harus batu alam yang keras
dan berbentuk bundar, batu berbentuk pipih dan panjang tidak boleh
digunakan.
Ketebalan pasangan batu harus sekitar 35 cm, kecuali ditetapkan dan
diperintahkan lain oleh direksi. Ketebalan yang disebutkan diatas,
mungkin berbeda sesuai dengan lokasi pekerjaan, yaitu sudut kemiringan,
kedalaman atau bentuk topografis sungai, saluran dan selokan.
Kontraktor

harus

menyerahkan

gambar

kerja

sebelum

memasang

pasangan batu untuk persetujuan direksi.


Rongga diantara batu harus diisi dengan beton tumbuk dan dipadatkan
dengan baik atau dengan semen bila disetujui. Area dibawah lapisan batu
harus diisi dengan kerikil yang dipadatkan dengan ketebalan 20 cm.
Pipa pengering harus dipasang bilamana menurut anggapan direksi
memang diperlukan. Pipa pengering ini harus berdiameter 50 mm
dipasang setiap (2 - 3) m2 pasangan batu.
Dasar sungai, saluran atau selokan mungkin perlu dilindungi sesuai dengan
keadaan lapangan sebagaimana yang diperintahkan oleh direksi.

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 63

Spesifikasi Teknis

5.4.

KONSTRUKSI BANGUNAN KHUSUS


5.4.1 Konstruksi Jembatan Pipa
5.4.1.1 Umum
Kontraktor

harus

menyediakan

tenaga,

bahan,

perkakas,

peralatan lainnya yang diperlukan, diluar yang disediakan atau


dipinjamkan oleh pemilik untuk pekerjaan konstruksi jembatan
pipa sebagaimana yang diperlihatkan dalam gambar dan/atau
ditentukan disini.
Batas konstruksi setiap jembatan pipa adalah pada kedua ujung
sambungan "flexible" dan/atau "fitting" yang digunakan untuk
hubungan flexible sebagaimana diperlihatkan dalam gambar.
Dikarenakan perbedaan dan ketinggian alignment jembatan dan
jalur pipa, diperlukan bentang transisi guna menghubungkannya
sebagaimana diperlihatkan dalam gambar dan harus dilaksanakan
sesuai dengan perintah direksi sesuai dengan kondisi lapangan.
Penyambungan jalur pipa pada jembatan dengan jalur pipa biasa
harus dilakukan setelah penyelesaian pekerjaan pipa dan setelah
persetujuan direksi.
Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan konstruksi jembatan
pipa dengan benar sesuai dengan ketentuan butir-butir yang
dapat diterapkan dalam spesifikasi teknik ini.
Kontraktor atas biayanya sendiri memeriksa semua ukuran
jembatan

pipa

yang

diperlihatkan

dalam

gambar

dengan

melakukan survey sendiri di lokasi pekerjaan.


Kontraktor harus melakukan, mengkoordinasikan dengan instansi
terkait, dan membantu Pemilik mendapatkan ijin dari Instansi
Pemerintah

yang

terkait

dalam

pelaksanaan

pekerjaan

perlintasan ini.
5.4.1.2 Gambar Kerja dan Jadwal Pelaksanaan

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 64

Spesifikasi Teknis

Kontraktor berdasarkan pemeriksaan lapangan dan peta geologi


tersebut, harus menyusun jadwal pelaksanaan dan gambar kerja
jembatan pipa yang memperlihatkan semua ukuran, rincian pipa,
bangunan

bawah

sementara

(abutment),

termasuk

pilar,

penurapan,

pancang,

perancah

pekerjaan

dan

lain-lain,

perbaikan kembali atau membuat lapis lindung (revetment) pada


sungai atau saluran dimana diperlukan, termasuk perhitungan
yang diperlukan serta menyerahkannya kepada Direksi untuk
persetujuannya, sebelum memulai pekerjaan pembangunannya.
Setelah itu, dengan aliran air tetap dipertahankan tetapi pada
kecepatan yang lebih rendah, air ditambah dengan cairan
desinfektan yang sudah disediakan oleh Pemborong dengan cara
dipompakan melalui lubang berdiameter kecil di ujung pipa di
bor.
Volume air dan jangka waktunya sekurang-kurangnya 24 jam
harus sedemikian sehingga air yang dikeluarkan mengandung
sekurangnya 20 mg sisa Khlorin per liter.
Jika air ini masih mengandung Khlorin bebas setelah periode
kontak ini, maka harus dicuci dengan air sampai air yang
dikeluarkan tidak mengandung Khlorida yang berlebihan.
Jika ternyata cairan yang dikeluarkan tidak mengandung Khlorin
setelah periode kontak selama 24 jam dalam pemberian
desinfektan, maka proses harus diulangi. Sebelum pemberian
desinfektan pada tiap bagian pipa dengan cairan yang mengandung klorin di atas, Pemborong harus mendapat persetujuan
tertulis dari Direksil Tenaga Ahli untuk menggunakannya.
Desinfeksi Pipa
Sebelum jaringan pipa dipakai untuk mengalirkan air bersih ke
pelanggan maka terlebih dahulu harus dilakukan pembersihan
pipa

dari

kotoran/endapan

yang

ada

dalam

pipa

dan

membersihkan pipa dari kuman-kuman penyakit dengan larut-an


desinfektan.

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 65

Spesifikasi Teknis
5.4.1.3 Perancah
Kontraktor harus menyediakan perancah yang memadai melintas
sungai atau saluran dengan lebar yang cukup agar dapat
meletakkan, menyambung, mengelas dan mengecat pipa dan
membuat pipa dengan aman dan efisien. Tindakan khusus harus
dilakukan dalam merencanakan dan membangun perancah di
lokasi jembatan dimana pendirian pilar termasuk kedalam
pekerjaan,

sehingga

dapat

menopang

dengan

baik

atau

mendukung berat peralatan pancang dan tekanan atau kejutan


dari pelaksanaan pancang.
5.4.1.4 Konstruksi Bangunan Bawah
Kontraktor harus menyediakan turap/atau perlengkapan kedap
air

untuk

pembuatan

bangunan

bawah,

sehingga

dapat

dilaksanakan dalam kondisi kering dan aman.


1.

Pondasi
Kontraktor

harus

membuat

pondasi

sesuai

dengan

kebutuhan yang ditentukan atau yang diperlihatkan dalam


gambar.
a.

Pondasi Langsung
Kontraktor harus melakukan pengujian kapasitas daya
dukung tanah di lapangan sebagaimana diminta oleh
Direksi, sesuai dengan standar yang disetujui, bilamana
penggalian dilakukan hingga gradien yang direncanakan
sebagaimana terlihat dalam gambar.
Pembuatan lantai kerja dengan beton K 100 tidak boleh
dilakukan sebelum diperoleh persetujuan dari Direksi.
Tanah

yang

tidak

sesuai

untuk

pondasi

harus

disingkirkan dan diganti dengan pasir atau batu pecah


sampai

kedalaman

sebagaimana

tertentu

diperlihatkan

dan

dalam

ditempatkan
gambar

atau

sebagaimana diperintahkan oleh Direksi.


Setiap lapisan bahan tersebut harus disebar dengan

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 66

Spesifikasi Teknis
ketebalan maksimum 15 cm dan dipadatkan dengan
alat

pemadat

tangan,

minimum

empat

kali

sebagaimana disetujui oleh direksi.


Pengujian lapangan harus dilakukan setelah pengisian
mencapai ketinggian yang direncanakan sebagaimana
dijelaskan di atas untuk memenuhi kapasitas daya
dukung.
Ketebalan akhir 10 cm tanah asli, harus disingkirkan
dengan tangan sehingga akan diperoleh tanah dasar
rata tak terganggu.
Jika tanah pada gradien galian yang direncanakan dan
yang diperintahkan Direksi tidak sesuai untuk pondasi,
Kontraktor harus menggali lebih dalam lagi di bawah
gradien

tersebut

sampai

kedalaman

tertentu

sebagaimana diperintahkan Direksi.


b.

Pondasi Pancang
Semua pancang harus disediakan dan dipasang pada
lokasi yang tepat yang diperlihatkan dalam gambar dan
sebagaimana ditentukan dalam bab selanjutnya.
Pancang tidak boleh dipancang sebelum diperiksa, dan
disetujui oleh Direksi. Kepala pancang direncanakan
sebagai sendi dan harus disisipkan ke dalam bangunan
bawah sedalam 10 cm.

2.

Pekerjaan Beton
Setelah mengecor lantai kerja, dan setelah diperiksa dan
disetujui

Direksi,

Kontraktor

harus

menyelesaikan

pekerjaan sebagaimana diperlihatkan dalam gambar dan


sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam bagian
selanjutnya, yaitu "Pekerjaan Beton".
Harus digunakan beton dengan kuat tekan karakteristik
minimum 175 kg/cm. Pipa yang ditanam dalam bangunan
bawah harus dimantapkan ke besi tulangan dengan cara
yang disetujui serta menghindari pergeseran dari lokasi

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 67

Spesifikasi Teknis
semula selama pengecoran beton.
5.4.1.5 Konstruksi Pilar
Pilar terdiri dari sepasang pancang dan dihubungkan dengan
bantalan beton. Berkaitan dengan pancang yang dipancang di
sungai atau saluran, Kontraktor harus memilih secara teliti cara
dan peralatan yang sesuai agar tetap pada jalur dan ketinggian
yang benar sebagaimana diperlihatkan dalam gambar. Puncak
pancang harus digabungkan ke dalam bantalan beton dengan
kedalaman yang cukup sebagaimana diperlihatkan dalam gambar.
Setelah penyelesaian pekerjaan, semua bahan yang digunakan
bagi pekerjaan konstruksi, seperti perancah, pelantar kerja
sementara dan lain-lain, harus disingkirkan semuanya agar tidak
mengganggu aliran sungai atau saluran.
5.4.1.6 Konstruksi Bangunan Atas
Kontraktor harus menyediakan bekisting yang kualitasnya untuk
beton expose dan peralatan water stop untuk penyambungan
antar dinding.
5.4.1.7 Pemasangan Pipa
Kontraktor harus memasang dan menyambung semua pipa
"fitting" dan "coupling" sesuai dengan jalur dan ketinggian yang
diperlihatkan dalam gambar.
1.

Anti Lendutan (cambering)


Pada setiap bentang jembatan pipa, pipa harus dipasang
dalam bentuk bekisting lengkung. Besarnya anti lendutan ini
harus 1/1250 persatuan pancang bentang di bagian garis
tengah bentang sebagaimana diperlihatkan dalam gambar.
Kontraktor

harus

menyiapkan

gambar

kerja

yang

memperlihatkan susunan rinci bahan pipa dan juga garis


pemotongan dan sudut masing-masing pipa untuk anti
lendutan dan harus menyerahkannya ke Direksi untuk
persetujuannya setelah pekerjaan pemasangan pipa.

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 68

Spesifikasi Teknis
2.

Pendukung Berbentuk Cincin (ring support)


"Fixed Type Ring Support" yang ditunjukkan dalam gambar
harus dianggap pendukung berbentuk cincin yang dipasang di
bantalan pilar.
"Sliding

Type

Ring

Support"

harus

dianggap

sebagai

pendukung berbentuk cincin yang dapat digeser secara


horizontal di bantalan pilar ke sumbu dalam pipa.
Pendukung harus terbuat dan baja yang memenuhi standar
yang ditentukan Direksi atau yang dianggap setara, dan
dibuat sebagaimana diperlihatkan dalam gambar.
Demikian pula dengan baut, angker dan sekrup harus terbuat
dari baja yang memenuhi standard yang sesuai seperti
tersebut di atas. Pendukung berbentuk cincin harus dilas
merata melingkari pipa baja.
3.

Pengujian Pengecatan
a.

Umum
Semua sambungan yang dilas pada jembatan pipa harus
diuji secara radiografl sebagaimana dinyatakan di bawah
ini.
Setelah disetujui oleh Direksi, semua permukaan bagian
dalam (interior), sambungan las, dan permukaan bagian
luar (exterior) harus dicat.

b.

Pengujian Radiografi untuk Hasil Pengelasan


Kontraktor harus menyediakan tenaga kerja, peralatan
dan bahan untuk pengujian radiografi hasil pengelasan.
Pengujian radiografi harus dilakukan oleh penguji yang
mampu, memiliki pengalaman dan kualifikasi yang cukup
untuk

pekerjaan

menyerahkan
dimilikinya

pengujian.

pengalaman
untuk

dan

persetujuan

Kontraktor
kualifikasi
Direksi.

harus
yang
Semua

pelaksanaan pengujian harus dikerjakan dengan dihadiri


oleh Direksi atau Wakilnya.
Pengujian hasil pengelasan harus dilakukan sesuai
dengan JIS Z 3104 "Method qf Radiografic Test and
Classification of (Radiographs)" cara pengujian radiografi

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 69

Spesifikasi Teknis
dan klasifikasi radiograf untuk pengelasan baja, atau
standar lain yang dapat diterima oleh Direksi.
Hasil pengujian radiografi diklasifikasikan dalam standar
sebagai berikut:
Tabel 5.16 Hasil Pengujian Radiografi
Kelas
1
2
Ti ngkatan 1 sampai 4 1 sampai 4

3
Tidak Ada
Tingkatan

Kelas dan tingkatan yang diterima harus kelas 1, tingkat


1, sampai tingkat 3 dan kelas 2, tingkat 1 sampai 3.
Jika hasil pengujian memperlihatkan kelas dan tingkat
lain dari pada yang disebutkan di atas, Kontraktor harus
mengulas dan menguji Ulang atas beban biayanya sendiri
sampai hasil yang diperoleh diterima oleh Direksi.
c.

Lapisan Pelindung Luar dan Lapisan Pelindung Dalam


Semua pipa baja yang terekpos,

"Fitting", sambungan

dan pipa yang akan dipendam dalam

tanah

harus

dilindungi sesuai dengan yang dicantumkan dalam bab


III butir 8.4. LAPISAN PELINDUNG LUAR DAN LAPISAN
PELINDUNG DALAM.

5.4.2 Perlintasan dengan Jalan Kereta Api


5.4.2.1 Umum
Perlintasan Jalur Pipa dengan Jalan Kereta Api harus dikerjakan
oleh Kontraktor.
Gorong-gorong jalur pipa dan lubang kontrol di kedua sisi jalur
jalan kereta api (KA) akan dikerjakan oleh Perusahaan Umum
Kereta Api (PERUMKA).
Kontraktor harus membayar kepada PERUMKA semua biaya yang
diperlukan bagi pembangunan tersebut termasuk pajak bila

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 70

Spesifikasi Teknis
memang dikenakan.
Waktu kerja bagi Bangunan Perlintasan dengan jalan Kereta Api
sesuai dengan perintah Direksi atau PERUMKA.
5.4.2.2 Pemasangan Pipa
Setelah PERUMKA membuat gorong-gorong, Kontraktor harus
memasang pipa dan "valve" sesuai dengan butir-butir yang
relevan dalam ketentuan ini.
Pondasi dan penopang pipa harus disediakan dalam goronggorong sebagaimana diperlihatkan dalam gambar atau yang
diperintahkan oleh Direksi.
Semua

sambungan

dalam

gorong-gorong

harus

disambung

sebagaimana diperlihatkan dalam gambar dan oleh sekeliling pipa


yang menembus dinding lubang kontrol harus diisi dengan semen
yang tidak mengerut.
5.4.3 Pekerjaan Penembusan Pipa (Pipe Driving Work)
5.4.3.1

Umum
Bahan pipa untuk pekerjaan penembus pipa disediakan oleh
Pemilik bila pipa induk berdiameter 700 mm atau lebih besar,
tetapi bila diameter 600 mm atau tebih kecil, bahan pipa
unluk penembusan harus digunakan sebagai selubung (casing)
dan harus disediakan oleh Kontraktor.
Kontraktor harus menyediakan tenaga kerja, bahan, perkakas
dam peralatan, kecuali yang ditetapkan dalam BAGIAN SYARAT
KHUSUS dan keperluan lain guna melaksanakan pekerjaan
penembusan pipa sebagaimana diperlihatkan dalam gambar
dan/atau ditetapkan di sini.
Sebelum pekerjaan konstruksi, Kontraktor harus menyelidiki
struktur lapisan bawah yang ada, utilitas dan sumur yang
berada di sekitar lokasi pekerjaan supaya tidak merusak
fasilitas tersebut selama tahap pembangunan. Sebelum,
selama dan setelah berjalannya penembusan, Kontraktor harus
membuat pengukuran secara mekanis dan mendata ketinggian

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 71

Spesifikasi Teknis
tanah, permukaan jalan yang ada dan muka air sumur, jika
ada, dan harus melakukan penanggulangan yang memadai
terhadap penurunan ketinggian tersebut. Bilamana diketahui
adanya

penurunan

ketinggian,

Kontraktor

harus

segera

menghentikan pekerjaan penembusan dan hal tersebut segera


pula dilaporkan ke Direksi.
Kerusakan terhadap perkerasan permukaan jalan, struktur
lapisan bawah, peralatan dan lainnya yang diakibatkan
pekerjaan penembusan harus diperbaiki dan/atau diperbarui
oleh Kontraktor atas beban biayanya sendiri serta memuaskan
Direksi.
Kontraktor harus melakukan pekerjaan penembusan pipa
dengan

benar

sesuai

dengan

butir

penerapan

yang

dicantumkan dalam spesifikasi teknik.


Kontraktor atas biayanya sendiri harus mencek semua ukuran
yang diperlihatkan dalam gambar dengan mensurvai sendiri
lokasi pekerjaan.
5.4.3.2

Penyelidikan Tanah
Dalam memeriksa sifat tanah lokasi pekerjaan, Kontraktor
diijinkan untuk melihat dan memeriksa data penyelidikan
tanah di Kantor Pemilik yang memperlihatkan keadaan tanah
pada lokasi strategis sepanjang jalur pipa.
Kontraktor harus, bila diminta oleh Direksi, melakukan
pemboran mencakup pengujian penetrasi standar (standard penetration test) di lubang bor. Konsolidasi dan pengujian lain
yang diperlukan pada contoh tanah yang didapat dari
pengeboran tersebut untuk mengetahui sifat tanah seperti
daya dukung, kuat geser, permeabilitas, nilai banding rongga
(void ratio) dan kandungan air.
Tambahan penggantian dalam hal ini akan dilakukan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 72

Spesifikasi Teknis
5.4.3.3

Gambar Kerja, Perhitungan dan Data yang Berkaitan


Lainnya
Kontraktor berdasarkan pemeriksaan dan pengujian tanah
tersebut, harus menghitung tenaga penembusan (driving
power) yang diperlukan. Bila memang diperlukan sekali, untuk
membelokkan pipa dengan sambungan "solvent cement" agar
membentuk lengkungan dengan jari-jari panjang besarnya
belokan harus sesuai dengan petunjuk dari pabrik dan
sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi.

5.4.3.4

Tanah Penutup Kedalaman Pipa


Ketebalan tanah penutup kedalaman pipa yang ditembus harus
mengikuti peraturan setempat.

5.4.3.5

Ruang Penembus (driving pit)


Ruang penembus harus dibuat sedemikian guna memberikan
ruang

yang

cukup

bagi

pekerja

untuk

menurunkan,

menembuskan dan menyambung pipa secara aman dan efisien


dalam ruang tersebut.
Keperluan untuk pengamanan dan pemeliharaan, terhadap
umum dan lalu lintas harus benar-benar dipenuhi oleh
Kontraktor.
Didasari setiap ruang penembus harus dilengkapi dengan ruang
pengering dan pompa yang menjaga agar ruang tetap kering
sepanjang waktu pekerjaan penembusan.
Setiap ruang penembusan juga harus memiliki peralatan yang
memadai untuk menaruh pipa dan peralatan penembus dan
untuk menyingkirkan tanah hasil galian:
1.

Penurapan dan Penopangan


Sebelum penggalian ruang penembus, turap tiang baja
(Steel seet pile) harus dipancangkan sepanjang dinding
ruang sebagaimana diperlihatkan dalarn gambar dan

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 73

Spesifikasi Teknis
sebagaimana ditentukan di sini.
Tiang turap harus dipancang sepanjang permukaan luar
penopang. Yang dipasang sebelum pemancangan tiang
turap, dan memanfaatkan penopang sebagai pedoman
pemancangan

guna

mencegah

turap

melintir

atau

melengkung selama pemancangan


Seluruh tiang turap harus dipancangkan ke tanah sampai
kedalaman tidak kurang dari 8 (delapan) meter. Ukuran
dan

dimensi

penopang

baja

harus

direncanakan

sedemikian agar mampu mendukung; tiang turap yang


dipancang disisi luarnya.
Penyusunan kerangka penopang baja harus dibuat sama
dengan ukuran yang diperlihatkan dengan pengelasan atau
pembautan, dan kerangka setelah tiang turap dipancang
harus dikencangkan sesuai dengan perintah Direksi. Walau
demikian kerangka tersebut tidak boleh dilaskan ke tiang
turap.
2.

Pondasi dan Beton Penahan Desakan


Setelah dilakukan perataan dan pemasangan pondasi
batuan pada permukaan dasar ruang penembus dengan
ketebalan 15 cm pada seluruh permukaannya.
Kemudian pada pondasi batuan terpasang diberi lantai
kerja dengan mutu kelas E dengan ketebalan 15 cm dan
disediakan pula tempat, pengeringan serta penyambungan
pipa dengan ukuran sebagaimana diperlihatkan dalam
gambar dengan lebar 2 meter.
Beton penahan desakan harus sanggup menahan desakan
tenaga

dorong

tanpa

mengalami

pergeseran

atau

kerusakan, maka agar memungkinkan semua gaya dorong


secara efisien bekerja pada pipa penembus, harus disusun
seperti ditunjukkan pada gambar.

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 74

Spesifikasi Teknis
Sebagai

langkah

utama

pembuatan

beton

penahan

desakan. Kontraktor harus, berdasarkan pada kebutuhan


daya dorong, menghitung kekuatan tulangan beton yang
diperlukan sehingga mampu mencegah kerusakan atau
pecahnya beton dan harus menyerahkan kepada Direksi
hasil perhitungan kekuatan dan tata-letak tulangannya.
5.4.3.6

Ruang Penerima Tembusan (arriving pit)


Ruang penerima tembusan dipasangi turap dan penopang oleh
Kontraktor sedemikian rupa sehingga dapat menerima pipa
penembus pada posisi dan ketinggian/elevasi yang tepat serta
dapat untuk menyambungkan dengan pipa biasa seperti
ditunjukkan pada gambar setelah ujung pipa penembus
diangkat.

5.4.3.7

Penembusan Pipa-Pipa
Kontraktor harus melakukan penembusan pipa sesuai dengan
Instruksi Pabrik pembuatnya serta persyaratan berikut ini:
1.

Persiapan
Setelah melakukan penyetelan ujung pipa penembus pada
posisi dan ketinggian/elevasi yang benar, sebagian dari
dinding turap di depan alat penembus tersebut dipotong
dengan pengelasan atau cara lain sehingga memungkinkan
pipa ditembuskan pada bukaan yang dibuat.
Ukuran dari bukaan harus kira-kira 20 cm lebih besar
daripada diameter pipa tembus yang akan didorong.
Bentuk pemotongan bukaan harus dikerjakan sedemikian
rupa rapinya dan menunjukkan hasil kerja berketrampilan
tinggi.
Setelah pendorongan pipa pertama. ruangan antara pipa
dan bukaan turap harus diisi dengan karung pasir atau
material lainnya yang

disetului oleh Direksi untuk

mencegah masuknya gumpalan tanah ke dalam ruvn-an


penembus.

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 75

Spesifikasi Teknis

2.

Pemasangan

Ujung

Pipa

Penembusan

dan

Bantalan

Pendorong (leading pipe)


Dalam usaha mengurangi hambatan geser tanah, ujung
pipa penembus harus dipasangkan pada ujung spigot pipa
tembus pertama sebagaimana ditunjukkan pada gambar.
Bantalan

pendorong

harus

dipasangkan

pada

pipa

penembus sebabai usaha meneruskan gaya dorong secara


tersebar dan merata pada seluruh permukaan dari ujung
pipa tembus yang didorong.
3.

Penembusan
Kecuali diminta oleh Direksi, pelaksanaan penembusan
pipa harus dilakukan semua terus menerus hingga selesai
untuk menghindari peningkatan lekatan geser antara pipa
dengan tanah.
Namun,

pada

melampaui

keadaan

batas

daya

taksiran

dorong

kekuatan

penembusan
untuk

kondisi

tertentu, Kontraktor harus dengan segera menghentikan


pekerjaan

penembusan

pipa

dan

memberitahukan

keadaan ini tanpa menunda, kepada Direksi yang akan


memberikan petunjuk/pengarahan yang sesuai.
Dalam hal lebih dari dua buah kaki pendorong digunakan
untuk

penembusan,

mengupayakan

semua

perlu

diperhatikan

kaki-kaki

pendorong

untuk
tersebut

bekerja secara serempak.


4.

Penyambungan Pipa-Pipa Penembus


Setelah pipa didorong masuk sampai panjang tertera
hingga

perlu

penyambungan,

penyambungan

dengan

berikutnya dilakukan di dalam ruang penembus.


Penyambungan harus dilakukah sesuai dengan persyaratan
dari bab-bab yang telah disebutkan terlebih dahulu sesuai
dengan

instruksi

pabrik

pembuatnya

dengan

cara

memuaskan Direksi.

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 76

Spesifikasi Teknis

5.

Pembuangan Tanah dari Dalam Pipa


Tanah yang berada di dalam ujung kepala pipa penembus
sepanjang kurang lebih satu meter diukur dari ujung
terdepan tidak perlu dibuang. Selama pembuangan tanah,
perlu diperhatikan jangan sampai menimbulkan kerusakan
pada lapisan lindung dalam pipa.

6.

Survey
Sepanjang waktu pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor
melakukan pengukuran datar, titik henti dan survai
lainnya diperlukan untuk penembusan pipa sehingga
berlangsung dengan tepat sesuai jalur dan ketinggian yang
diminta.

5.4.3.8

Pengujian Sambungan
Segera dan sedapat mungkin setelah panjang jalur pipa diminta
telah tembus tertanam sesuai dengan rencana, Kontraktor harus
segera melakukan uji tekanan air sesuai dengan persyaratan
yang diminta pada spesifikasi ini.
Bila kebocoran terjadi atau terdapat cacat lain yang ditemukan
pada pengujian, Kontraktor harus memperbaharui dengan biaya
menjadi tanggungannya hingga memuaskan Direksi.

5.4.3.9

Pemasangan Pipa-Pipa
Setetah menyelesaikan pekerjaan penembusan dan telah
disetujui oleh Direksi. Kontraktor harus melakukan tahapantahapan sebagai berikut sebagaimana pada gambar yang
diserahkan Kontraktor:
Dalam hal diameter pipa 700 mm atau lebih, pipa tembus
dipergunakan langsung sebagai bagian dari jalur pipa utama
Dalam hal pipa tembus berdiameter 800 mm dan dari pipa
baja, pipa tembus dipergunakan sebagai selubung untuk jalur

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 77

Spesifikasi Teknis
pipa utama, dan pipa-pipa lain seperti Ductile Cast Iron Pipe,
pipa baja dan PVC yang lebih kecil dipasang kedalam
selubung tersebut.
1.

Pemasangan Pipa Ductile Cast Iron


Pipa

harus

disambungkan

dengan

penyambung

ditunjukkan pada gambar.


Semua bagian pipa yang menanjak termasuk "bend"
atau

fitting' harus dilindungi dengan selimut beton

bertulang dengan cara yang sama seperti blok-blok


penahan tekanan untuk "blend" vertikal.
Penyambungan

dari

pipa-pipa

harus

dilaksanakan

sebagaimana diatur pada butir sebelumnya.


2.

Pemasangan Pipa Baja atau PVC


a.

Penyambungan
Pipa

yang

dikerjakan

dimasukkan

dalam

penyambungannya

selubung

harus

dalam

ruang

di

penembus seperti yang diatur pada bab sebelumnya


dan di dorong masuk ke dalam selubung dengan
peralatan dan cara yang memadai serta hati-hati.
b.

Pengujian Sambungan
Setelah

memasang

pipa

ke

dalam

selubung,

Kontraktor harus melaksanakan uji tekanan air


sesuai dengan persyaratan yang diminta pada
spesifikasi. Bilamana
cacat

lain

kebocoran

ditemukan

pada

terjadi

atau

waktu pengujian,

Kontraktor harus memperbaiki atau mengganti atas


tanggungan biaya sendiri hingga memenuhi syarat.
c.

Perlindungan dengan Beton


Setiap bagian yang menanjak dari pipa yang
dipasang termasuk "bend" atau fitting"
dilindungi
sebagaimana

dengan

selimut

layaknya

beton

pembuatan

harus
bertulang

blok

beton

seperti

yang

penahan tekanan untuk "bend" vertikal.


Sambungan

pipa

harus

dipasang

dijelaskan pada bab sebelumnya.


d.

Penyelubungan dengan Beton

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 78

Spesifikasi Teknis
Rongga-rongga yang terbentuk antara pipa selubung
dengan pipa-pipa yang dimasukkan ke dalamnya
harus diiisi dengan beton tumbuk (kelas E) memakai
pompa beton. Ukuran maksimum batuan untuk
beton kelas E sebesar 25 mm.
5.4.3.10 Pengurugan Ruang Penembus
Sebelum memulai pengurugan ruang penembus dan ruang
penerima, beton penahan desakan, bila diminta oleh Direksi,
harus dibuang dan ruang-ruang tersebut.
Setelah pekerjaan penembusan dan penyambungan pipa
sebagaimana dimaksudkan telah selesai dilapisi dengan lapisan
pelindung luar dan lapisan pelindung dalam pada setiap
sambungan pipa baja seperti dijelaskan dimuka, serta Direksi
menyetujui untuk keperluan tersebut, Kontraktor harus
rnengurug ruang-ruang yang dimaksud.
Ruang-ruang tersebut harus ditimbun dengan pasir atau batu
pecah dari dasar hingga ke dasar selubung beton.
Material timbunan harus dipadatkan setiap ketebalan 15 cm
dengan menggunakan pemadat tangan atau peralatan yang
disetujui. Bagian selanjutnya, diatas timbunan pasir atau batu
pecah hingga sampai pada permukaan awal harus diurug
dengan material terpilih sesuai dengan persyaratan pada butir
yang sesuai dengan spesifikasi ini.
5.4.4 Perletakan Pipa di Bawah Air
5.4.4.1

Penyelam
Setiap saat selama pelaksanaan pekerjaan dalam air, Kontraktor
harus menyediakan biaya bagi penyelam-penyelam Bilamana
diperlukan berdasarkan instruksi Kontraktor atau Direksi.
Penyelam harus dilengkapi dengan peralatan kerja pada
maksimum

kedalam

dan

Kontraktor

harus

menyediakan

peralatan keamanan, dan bila perlu termasuk "pipe locator"

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 79

Spesifikasi Teknis
(magneto meter) yang sesuai untuk pekerjaan bawah air.
Kontraktor harus mengikuti peraturan yang berlaku dalam
mempekerjakan penyelam.
5.4.4.2

Survey dan Penyelidikan


Sebelum melaksanakan pekerjaan, kontraktor harus melakukan
survey antara lain :

5.4.4.3

1.

Kedalaman sungai rata-rata.

2.

Perbedaan muka air pada saat pasang.

3.

Kecepatan arus sungai.

4.

Penyelidikan tanah di sungai.

Persiapan Pekerjaan Bawah Air


Sebelum mulai melaksanakan pekerjaan bawah air. Kontraktor
harus mempersiapkan antara lain:

5.4.4.4

1.

Mengajukan usulan metoda kerja.

2.

Mengatur dan merangkai perpipaan yang akan dipasang.

3.

Mengatur lalu lintas sungai bila ada.

4.

Mengurus perijinan untuk memulai kerja kepada Direksi.

Tegangan Tarik (Tensile Stress)


Dalam mengajukan usulan metoda kerja, Kontraktor harus
memperhitungkan tegangan tarik maksimum yang diijinkan pada
setiap tempat di dinding pipa, pada setiap saat selama
pekerjaan penempatan pipa sehubungan dengan pembelokan,
penarikan, beban tanah, beban luar (eksternal) lainnya,
tekanan internal dan lain-lain tidak lebih dari 20 kg/mm2.

5.4.4.5

Penempatan Pipa
Urutan pelaksanaan pekerjaan perpipaan bawah air yang harus
dilakukan oleh Kontraktor, adalah sebagai berikut:
1.

Melaksanakan survey pra pengerukan sebelum pelaksanaan


pengerukan dimulai.

2.

Memonitor progres, pekerjaan selama pengerukan

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 80

Spesifikasi Teknis
3.

Melaksanakan survey setelah pengerukan untuk memastikan


bahwa profile parit, yang diinginkan telah dicapai.

4.

Sebaiknya melaksanakan survey pra penempatan, sebelum


penempatan pipa pada parit yang telah dibuat. Bila
perpipaan

langsung

ditempatkan

setelah

pengerukan

selesai, survey setelah pengerukan bersamaan dengan


survey pra penarikan pipa.
5.

Memonitor pekerjaan penempatan pipa, untuk memastikan


posisi perpipaan clan penempatan head.

6.

Melaksanakan survey setelah penempatan (as built survey


1), untuk memastikan posisi perpipaan.

7.

Bila penimbunan diperlukan, memonitor, penimbunan parit


kembali terutama bila terjadi sesuatu.

8.

Melaksanakan survey setelah penimbunan (as built survey


2), untuk memastikan penimbunan parit dengan kerikil dan
lempung telah dilaksanakan dengan baik.

9.

Bila

perlu,

dapat

dilakukan

survey-survey

lain

atas

perrnintaan Engineer
5.4.4.6

Pengujian Setelah Penempatan Pipa


Setelah penempatan pipa, perlu dilakukan pengujian sebagai
berikut:
1.

Pengujian Tekanan Hidrolis, sesuai dengan pemasangan


pipa biasa.

2.

Pengujian Kalibrasi, yaitu untuk memastikan internal


diameter di sepanjang pipa, tidak lebih dari 5 persen
kurang lebihnya daripada nominal internal diameter di
setiap tempat.

5.5.

PEKERJAAN PEMASANGAN PIPA


5.5.1. Umum
5.5.1.1 Lingkup Pekerjaan
Kontraktor harus mengerjakan pekerjaan pemasangan pipa
berupa perletakan pipa dan penyambungan, dengan cara yang

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 81

Spesifikasi Teknis
memuaskan direksi dengan spesifikasi ini dan sebagaimana yang
diperlihatkan dalam gambar kerja.
5.5.1.2 Penanganan Bahan Pipa, Perkakas dan Peralatannya
Perhatian perlu diberikan dalam menangani semua bahan pipa
yang disediakan oleh pemilik untuk menghindari kerusakan pada
bahan tersebut selama pengangkutan, penurunan, pemasangan
dan penyambungan sampai pada penyelesaian pada pekerjaan.
Kerusakan pada bahan pipa yang disebutkan tadi harus
diperbaiki

hingga

memuaskan

direksi

atas

beban

biaya

kontraktor.
Kontraktor juga harus menangani perkakas dan peralatan yang
disediakan oleh pemilik sedemikian rupa guna menghindari
kerusakan pada peralatan tersebut.
Semua perkakas dan peralatan harus dijaga kebersihannya dan
dipelihara dengan baik sehingga selalu siap digunakan dalam
kondisi yang baik.
Kerusakan yang terjadi pada perkakas dan peralatan tersebut
harus diperbaiki hingga memuaskan direksi atas biaya beban
kontraktor. Dalam hal perkakas dan peralatan tidak dapat
diperbaiki atau hilang, kontraktor harus memberi kompensasi
kepada pemilik.
5.5.2. Pekerjaan Pemasangan Pipa Baja (Steel)
5.5.2.1 Umum
Kontraktor harus menyediakan dan memelihara dalam kondisi
baik perkakas dan peralatan untuk menangani dan memasang
pipa, dan valve. Cara pemasangan pipa dan penggunaan
perkakas dan peralatan juga harus sesuai dengan rekomendasi
pabrik.
Penopang

pipa

yang

memadai

harus

disediakan

bagi

pemasangan pipa walaupun bahan penopang tidak diperlihatkan

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 82

Spesifikasi Teknis
dalam gambar kerja.
Bagian dalam semua pipa, dan valve yang dipasang, harus
dijaga tetap bersih dan bebas dari benda asing dan kotoran
disepanjang waktu. Langkah pencegahan mencakup penggunaan
kain pembersih dan alat bantu lain yang memadai menurut
petunjuk direksi selama pemasangan pipa, dan penyumbatan
yang rapat semua lubang/celah yang ada pada setiap akhir hari
kerja.
Pipa dipasang secara seragam dan menerus pada jalur dan
ketinggian sebagaimana diperlihatkan dalam gambar kerja dan
sesuai dengan cara pemasangan yang ditetapkan terlebih
dahulu. Sebelum menempatkan pipa pada posisinya, ketinggian
dan alignment akhir harus diperiksa terlebih dahulu dengan
menggunakan peralatan survei.
Pipa, valve, dan fitting harus dipeiksa secara teliti dari
kerusakan pada saat pemasangan. Bahan yang didapati rusak
sebelum, selama, atau setelah dipasang harus diberi tanda
secara permanen; disingkirkan dari lokasi pekerjaan, dan
diganti dengan yang baik.
Secara umum, setiap 3 batang pipa disambung di atas tanah
agar pelaksanaan penyambungan lebih mudah dan pada kondisi
yang stabil.
Pipa-pipa yang disambung menjadi satu diangkat dan diletakan
kedalam galian dan didalam galian pipa tersebut disambung
dengan pipa lainnya dengan menggunakan "coupling".
Jika kontraktor mengusulkan menggunakan "Heat - shinkable
sleeves" untuk lapisan pelindung sambungan daripada "Heat shinkable sleeves", "sleeves" tersebut perlu dipasang pada pipa
sebelum diletakan.
Galian sekitar daerah yang diperkirakan tempat sambungan dan
tempat untuk "Heat - shinkable sleeves" atau "Sleeves", harus
digali lebar untuk kemudahan pelaksanaan pekerjaan yang
diperlukan.

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 83

Spesifikasi Teknis

5.5.2.2 Pemasangan Pipa


1.

Penurunan Pipa ke Dalam Galian


Peralatan Perkakas, dan fasilitas direksi yang memuaskan
direksi harus disediakan dan digunakan oleh komperator
untuk keamanan dan kenyamanan pekerjaan. Semua pipa
"fitting", dan "valve" harus diturunkan secara hati-hati
kedalam galian, satu persatu, dengan batasan diameter
memakai "crane", derek, tali, atau dengan mesin, perkakas,
atau

peralatan,

lainnya

yang

sesuai,

dengan

cara

sedemikian rupa agar mencegah kerusakan terhadap bahan,


lapisan pelindung luar (protective coating) serta lapisan
pelindung dalam (Linning). Bahan tersebut sama sekali
tidak diperkenankan dijatuhkan atau dilemparkan kedalam
galian.
Jika kerusakan terjadi pada pipa "valve" atau perlengkapan
dapa saat penanganannya, harus segera dilaporkan kepada
direksi. Direksi akan menentukan perbaikan yang diperlukan
atau menolak bahan yang rusak tersebut.
2.

Pemeriksaan Sebelum Pemasangan


Semua pipa "Fitting" harus diperiksa secara hati-hati dari
kemungkinan kerusakan, pada saat di atas galian sesaat
sebelum dipasang pada posisi akhir.
Setiap ujung pipa harus diperiksa dengan secara khusus,
karena daerah ini paling mudah mengalami kerusakan
dalam penanganannya.
Pipa atau "Fitting" yang rusak/cacat harus diletakan
terpisah

untuk

menentukan

pemeriksaan

perbaikan

oleh

yang

direksi
diperlukan

yang

akan

ataupun

menolaknya.
3.

Pembersihan Pipa dan "Fitting"


Bagian luar dan dalam ujung pipa harus dibersihkan dengan
kain kering dan bersih, dikeringkan dan bebas dari minyak

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 84

Spesifikasi Teknis
dan lemak sebelum pipa dipasang.
Bila ada profit pengaku badan (stiffeners) guna melindungi
ujung

pipa,

semua

profil

pengaku

tersebut

harus

disingkirkan sampai bersih demikian pula benda asing


lainnya dalam pipa.
4.

Perletakan Pipa
Tindakan pencegahan harus dilakukan untuk mencegah
benda asing masuk kedalam pipa pada saat pipa diletakan
pada jalur.
Selama berlangsungnya peletakan, tidak boleh ada kotoran,
perkakas, kain, ataupun benda-benda lainnya ditempatkan
dalam pipa.
Saat satuan panjang pipa dalam galian, setiap ujung pipa
harus dipasang berhadapan dengan pipa yang sebelumnya,
pipa dipasang dan ditempatkan pada jalur dan ketinggian
yang benar. Pipa dimantapkan ditempatkan dengan bahan
urugan yang telah disetujui dan dipadatkan dengan
ketinggian yang sama kecuali pada ujung pipa. Tindakan
pencegahan perlu dilakukan untuk mencegah tanah atau
kotoran lainnya masuk ke sambungan.
Setiap saat bila pemasangan pipa sedang berlangsung,
ujung pipa harus ditutup/disumbat dengan bahan yang
memadai dan dengan cara yang disetujui oleh direksi.

5.

Pemotongan Pipa
Pemotongan pipa untuk menyisipkan "Tee", "Bend" atau
"Valve" atau tujuan lainnya, harus dilakukan dengan mesin
potong yang sesuai dengan cara yang rapih dan baik, tanpa
menyebabkan

kerusakan

pada

pipa

maupun

lapisan

pelindung dalamnya dan menghasilkan ujung yang halus


pada sudut yang tepat terhadap sumbu pipa,
Pemotongan pipa baja harus dikerjakan dengan mesin
pemotong yang sesuai menghasilkan potongan yang halus
pada sudut yang benar atau sudut yang diminta terhadap

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 85

Spesifikasi Teknis
sumbu pipa.
Pemotongan perlu dijaga agar jangan sampai merusak
lapisan pelindung luar maupun lapisan pelindung pipa
dalam. Ujung potongan pipa yang dipotong tersebut, harus
dipotong serong (Beveled) dengan ukuran yang sama
sebagaimana yang ditentukan dalam spesifikasi. Tidak
boleh ada "Fitting" seperti "Bend", "Tee", dan "flange dan
spigot" dipotong untuk pekerjaan pemasangan pipa, sejauh
tidak

ada

instruksi

tertulis

yang

diberikan

kepada

kontraktor dari direksi.


5.5.2.3 Penyambungan dengan Pengelasan di Lapangan
1.

Umum
Pengelasan pipa baja di lapangan harus disesuai dengan
persyaratan yang ditentukan berikut ini. Hal-hal yang tidak
dijelaskan dalam spesifikasi ini, mengacu pada standar
ataupun pedoman (code) berikut ini.
a.

Codes

of

Japanese

Waterworks

Steel

Pipes

Manufactures' Association (WSP)


b.

Codes of Welding Engineering Standard (WES), Japan

Bila pengelasan dilakukan dalam galian, galian harus


dilebarkan dan dibuat lebih dalam agar memungkinkan
pengelasan sebagaimana diminta. Jumlah pipa yang akan
menjadi satu, dengan panjang yang sesuai yang dilakukan
diatas permukaan tanah, serta cara perletakannya ke posisi
yang sesuai, harus disetujui terlebih dahulu oleh Direksi.
Pengelasan yang diminta oleh Direksi harus diuji dengan
cara pengujian yang dicantumkan dalam "4 PENGUJIAN
TANPA MERUSAK PADA PENGELASAN DI LAPANGAN" dalam
9.2.4 atau cara yang diterima oleh Direksi.
Untuk jembatan pipa, harus diuji sepanjang seluruh
pinggiran

setiap

sambungan,

dengan

cara

pengujian

radiografi kecuali ditentukan lain.


Penyambungan dengan pengelasan harus dilakukan baik

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 86

Spesifikasi Teknis
dengan sambungan dengan las tumpul tunggal (singlewelded butt joint) atau las-tumpul ganda (double-welded
butt joint) sesuai yang ditentukan.
2.

Juru Las (Welder)


Kontraktor harus memasukkan pengalaman dan kualifikasi
juru las yang diusulkan untuk persetujuan Direksi.
Juru las tersebut harus memiliki pengalaman dan kualifikasi
yang cukup bagi pekerjaan pengelasan, dan memegang
sertifikat

atau

ijazah

yang

dikeluarkan

oleh

badan

berwenang.
3.

Batang Las dan Mesin Las


Batang las harus sesuai persyaratan yang ditentukan dalam
JIS I 3211 dan 3212 atau yang memiliki kuat tarik yang
setara atau lebih baik dari logam dasar bahan pipa.
Batang las yang menyerap lengas (moisture) tidak boleh
digunakan dan tingkat lengas harus lebih kecil dari 2,5 %
untuk batang yang diiluminasi (illuminated rod) dan 0,5 %
untuk batang yang hydrogennya rendah (low hydrogenous
rod)
Mesin las, harus mesin pengelasan busur nyala (Arc Welding
Machine) dengan arus AC atau pengelasan busur nyala DC,
sebagaimana yang ditentukan dalam JIS C 9301 atau pada
standar yang telah diterima oleh Direksi.

4.

Penyiapan Ujung Pipa


Ujung

pipa

seluruhnya

harus

mempunyai

alur

menyudut/serong (bewel) yang sesuai sebelum pengelasan.


Kecuali ditentukan lain atau disetujui oleh Direksi, alur
tersebut

harus

dibuat

pada

bagian

permukaan

luar

(exterior) untuk pipa dengan diameter 700 mm dan yang


lebih kecil dan pada permukaan dalam (interior) untuk pipa
dengan diameter 800 mm dan yang lebih besar.
Pipa yang mempunyai ketebalan dinding 16 mm atau lebih,

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 87

Spesifikasi Teknis
harus alur dikedua sisi pipa agar dapat dilakkan sambungan
las tumpul ganda (double welded butt joint). Bentuk dan
ukuran celah yang terbentuk oleh alur menyudut tersebut,
harus sesuai dengan JIS G-3443 atau sebagaimana yang
disetujui oleh Direksi.
5.

Pengelasan
Sebelum pengerjaan pengelasan, permukaan alur harus
dibersihkan dari debu, tanah dan karat dengan menyikat
dan mengasah (grinding).
Bila pipa akan dipotong di lapangan, lapisan pelindung
dalam maupun lapisan pelindung luar pada kedua ujung
pipa, harus dikupas minimum 10 cm, kemudian ujung pipa
dibuat alur sebagaimana yang ditentukan. "Fitting" tidak
boleh dipotong di lapangan,
Atas pengelasan dan kecepatan harus dijaga selama
pekerjaan pengelasan, harus terus menerus (berlanjut) dari
bagian dasar ke bagian atas pinggiran pipa.
Bila pengelasan dilakukan di lapangan, Kontraktor harus
memperhatikan keadaan cuaca seperti hujan, temperatur,
kelembaban dan angin. Pekerjaan tidak boleh dilakukan
dalam kondisi cuaca seperti yang telah disebutkan tanpa
perlindungan atau persetujuan dari Direksi.
Permukaan hasil pengelasan harus seragam tanpa ada
sempalan

yang

berlebihan,

tumpang

tindih

dan

ketidakrataan.
5.5.2.4 Pengujian Tanpa Merusak pada Pengelasan di Lapangan
1.

Umum
Bagian

ini

Sambungan

dipakai
dengan

untuk

Pengujian

pengelasan

Tanpa

setelah

Merusak

pemasangan

pipa. Bagian pipa baja bawah tanah, semua pengelasan di


lapangan harus diuji dengan cara

uji

cairan

penembus

dengan perwarna (dye penetrant test).

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 88

Spesifikasi Teknis

Pengujian harus dilakukan oleh perusahaan pemeriksa yang


independen yang memiliki sertifikat dari badan yang
berwenang.
Kontraktor
perusahaan

harus

memberikan

pemeriksa

pengalamannya,

keterangan

mengenai

diusulkan

beserta

yang

bersama

dengan

kualifikasi

kepala

pengawas yang disebutkan untuk persetujuan Direksi.


Kontraktor

harus

menyediakan

semua

tenaga

kerja,

peralatan dan bahan untuk pengujian tanpa merusak pada


sambungan dengan pengelasan di lapangan.
Semua pengujian harus dilakukan dengan dihadiri Direksi
atau wakilnya, kecuali disetujui lain oleh Direksi.
Kontraktor harus menunjuk kepala pengawas yang mampu,
yang

bertanggung

jawab

dalam

mengawasi

prosedur

pengujian sambungan dengan pengelasan.


Kontraktor harus menyusun dan menyerahkan laporan
mengenai hasil pengujian sambungan dengan pengelasan
yang dilakukan di lapangan kepada Direksi. Laporan harus
berisi analisa dari pengujian, film, rekaman fotografi dan
sebagainya;

yang

ditandatangani

oleh

pengawas

dan

diserahkan sebanyak 5 (lima) copy kepada Direksi.


2.

Pemeriksaan Secara Amatan (visual inspection)


Pengelasan alur dan pengelasan kedua harus diperiksa
secara amatan. Kerusakan berikut ini dapat menyebabkan
ditolaknya hasil pengelasan dan Kontraktor harus mengelas
dan menguji kembali atas biayanya sendiri.
Adanya lubang (pit) di permukaan
Adanya potongan berlebih (undercut) dengan kedalaman
1 mm atau lebih
Adanya potongan berlebih (undercut) dengan kedalaman
lebih dari 0,5 mm dan kurang dari 1,0 mm dan lebih dari
ketebalan dinding.

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 89

Spesifikasi Teknis
Adanya tumpang tindih adanya (overlap)
Adanya penguatan berlebihan
Tabel 5.17 Maximum Reinforcement
Ketebalan Dinding (mm)

Maximum Reinforcement
(mm)

12,1 atau lebih kecil

3,2

Lebih besar dari 12,7

4,8

Butiran yang tidak merata (unven beads), dan


Adanya kerusakan akibat nyala (are strike)
3.

Uji Cairan Penembus Dengan Warna


Penetrasi
terakhir

warna
dan

harus

prosedur

dipakai

pada

pelaksanaan

harus

pengelasan
memenuhi

rekomendasi pabrik.
Adanya retakan dan/atau lubang harus diperbaiki dan diuji
ulang atas biaya kontraktor sendiri.
Direksi dapat meniadakan uji cairan penembus dengan
warna, bila kemampuan pengelasan kontraktor dapat
diterima atas dasar pengujian yang diserahkan oleh
perusahaan pemeriksa yang independen
5.5.3. Pekerjaan Pemasangan Pipa Poly Vinilchloride
5.5.3.1 Umum
Singkatan "Pefice" yang digunakan dalam spesifikasi dalam
dokumen ataupun gambar berarti poly vinil cloride.
Kontraktor harus menyediakan dan memelihara dalam keadaan
baik perkakas dan peralatan yang sesuai bagi penanganan dan
pemasangan pipa, "valve dan Fitting"
Cara

pemasangan

pipa

dan

penggunaan

perkakas

serta

peralatan harus sesuai dan memahami petunjuk dari pabrik atau

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 90

Spesifikasi Teknis
mengikuti pengarahan dari Direksi.
5.5.3.2 Pemasangan Pipa
1.

Penurunan Pipa Kedalaman Galian


Perkakas, peralatan yang baik, dan fasilitas yang memenuhi
syarat harus disediakan dan digunakan oleh kontraktor bagi
keamanan dan kelancaran pekerjaan.
Semua Pipa, "Fitting, dan Valve" harus diturunkan kedalam
galian

satu

persatu

dengan

menggunakan

derek,

tali/tambang, atau dengan perkakas atau peralatan lainnya


yang sesuai, sedemikian rupa untuk mencegah kerusakan
pada bahan tersebut maupun lapisan pelindung luar dan
dalamnya.
Bahan

tersebut

dengan

alasan

apapun

tidak

boleh

dijatuhkan atau dilemparkan kedalam galian.


Jika terjadi kerusakan pada pipa, fitting, valve, atau
perlengkapan

lain

dalam

penanganannya,

kerusakan

tersebut harus segera diberitahukan kepada Direksi. Direksi


harus menetapkan perbaikan atau penolakan bahan yang
rusak tersebut.
2.

Pemeriksaan Sebelum Pemasangan


Pipa, valve dan fitting harus diperiksa dengan seksama dari
kerusakan pada saat pemasangannya. Bahan yang rusak
yang ditemukan sebelum, selama atau sesudah pemasangan
pada kedudukan akhir, pipa harus diperiksa secara seksama
dari retakan dan kerusakan.
Ujung "Spigot" harus diperiksa secara teliti karena bagian
ini paling mudah rusak selama penanganannya. Pipa atau
"Fitting" rusak harus diletakkan terpisah untuk pemeriksaan
oleh Direksi.

3.

Pembersihan Pipa dan "Fitting"


Semua lepuhan, gumpalan dan bahan lain yang tak berguna

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 91

Spesifikasi Teknis
harus disingkirkan dari "bell", ujung spigot setiap pipa dan
bagian luar ujung spigot, dan sebelum pipa dipasang bagian
dalam "bell" harus diseka sampai bersih, kering dan bebas
dari lemak
Semua bagian dalam semua pipa yang terpasang, valve dan
fitting yang telah terpasang harus dijaga agar tetap bersih
dan bebas dari benda asing dan kotoran. Tindakan
pengahan harus berupa pengguna kain pembersih selama
pemasangan

dan

penyumbatan

kedap

air

semua

bukaan/celah di setiap akhir pekerjaan setiap hari.


4.

Pemasangan Pipa
Pipa harus diletakkan agar diperoleh perletakan/tumpuan
yang seragam dan menerus sesuai jalur dan gradien yang
diperlihatkan dalam gambar dan sesuai dengan jadual
perletakan yang ditentukan bagi pemasangan. Sebelum
menempatkan pipa ke posisinya alignment dan gradien
akhir harus dicek dengan peralatan survey.
Setiap tindakan pencegahan harus diambil untuk mencegah
benda asing masuk kedalam pipa saat ditempatkan pada
jalur pemasangannya. Selama pemasangan, tidak boleh ada
sampah,

perkakas,

kain,

atau

benda

lainnya

yang

diletakkan/ditinggalkan kedalam pipa.


Setiap batang pipa yang diletakkan dalam bagian ujung
spirogt harus diletakkan ditengah bell, pipa didorong masuk
dan ditempatkan pada jalur dan gradien yang benar.
Pipa harus dimantapkan di tempatya dengan bahan urugan
yang dipadatkan merata, kecuali pada bagian bellnya.
Tindakan pencegahan harus diambil untuk mencegah tanah
atau kotoran lainnya masuk ke dalam sambungan.
Pada saat tidak dilakukan pekerjaan penyambungan ujung
terbuka pipa harus ditutup dengan cara yang memadai yang
disetujui oleh Direksi.
Khususnya pada musim hujan, kontraktor harus melakukan

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 92

Spesifikasi Teknis
tindakan untuk mencegah air hujan/atau sampah dan
benda lainnya yang tidak perlu masuk ke pipa yang telah
dipasang, dan jangan sampai pipa tersebut terapung
5.

Pemotongan Pipa
Pemotongan pipa diusahakan seminimum mungkin. Bila
perlu pemotongan harus dilakukan tegak lurus terhadap
sumbu pipa dan rata. Pemotongan harus dilakukan dengan
peralatan yang sesuai dengan rekomendasi pabrik.
Ujung potongan dan tepian yang kasar harus diperhalus dan
dipotong resong (Beviled) dengan alat yang khusus dibuat
untuk keperluan tersebut. Ujung potongan serong harus
sama dengan yang dibuat dipabrik. Perkakas bagi keperluan
pemotongan pipa dan membuat ujung potongan serong
harus sesuai denga rekomendasi pabrik. Tanda kedalaman
(garis melingkar yang jelas) harus dibuat diujung spigot
pipa

yang

dipotong

dilapangan

untuk

menandakan

kedalaman penetrasi spigot yang benar kedalam sambungan


pipa.

5.5.3.3 Jenis Sambungan Pipa Poly Vinil Chloride yang dipakai dalam
Proyek
a.

Push-On Rabering" yang dipakai untuk pipa diameter 50 mm


- 300 mm

b.

Sambungan "Solvencement", yang dipakai untuk pipa


diameter 20 mm - 40 mm

Semua bahan pelicin (lubrican) untuk sambungan "Push-On


Raubbering"

dan

"solvencement"

untuk

sambungan

"Solvencement" untuk PVC harus disediakan oleh kontraktor.


Kontraktor harus menyerahkan data teknis dan contoh untuk
persetujuan untuk Direksi.

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 93

Spesifikasi Teknis

1.

Penyambungan

pipa

dengan

sambungan

"Push-On

Rubbering" "Socket" dan "Spigot" pipa harus dibersihkan


dengan

seksama

sebelum

cincing

karet

(rubbering)

dipasang ditempatnya.
"Spigot" kemudian dilumuri secara merata dengan bahan
peticin yang tetah disetujui dan pipa ditekan masuk ke
"Socket".
Penekanan pipa "Socket" harus dilakukan dengan menekan
ujung lain pipa yang sedang dipasang.
Blok kayu atau alat lainnya yang memadai harus diguanakan
untuk mencegah kemungkinan terjadinya kerusakan "Socket'
tersebut pada mana batang tersebut ditekan. Tidak boleh
ada ganjal dibawah pipa dan pipa harus terletak merata
diatas bahan atasnya (Badding material).
Bila diperlukan sekali untuk pembelokkan pipa dengan
sambungan "Push-on" agar membentuk lengkungan dengan
jari-jari yang panjang, besarnya belokan harus sesuai
dengan

petunjuk

pabrik

dan

sebagaimana

yang

diperintahkan oleh Direksi.

2.

Penyambungan Pipa Dengan Sambungan "solvencement"


"Socket" dan "spigot" pipa, harus dibersihkan dengan
seksama sebelum ujung spigot dilumuri "Solvencement"
yang telah disetujui oleh Direksi.
"Solvencement dalam jumlah yang mencuki dilumurkan
secara merata diujung "Spigot". Penekanan "Spigot" yang
telah diberi "Solvencement" ke "Socket" tersebut harus
dilakukan dengan hati-hati. Konraktor agar melakukan
dengan hati-hati supaya tidak menyebabkan kerusakan pada
pipa yang baru dipasang.
Pipa yang baru selesai disambung dengan "Solvencement",
tidak boleh digeser/dipindahkan ataupun dibat lengkung.

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 94

Spesifikasi Teknis
Bila memang diperlukan sekali, untuk membelokkan pipa
dengan

sambungan

"Solvencement"

agar

membentuk

lengkungan dengan jari-jari panjang, besarnya belokan


harus

seuai

dengan

petunjuk

dari

pabrik

dan

gambar,

Pipa

sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi,


5.5.4. Pekerjaan Pemasangan Pipa "Polyethyline"
5.5.4.1 Umum
Dalam

spesifikasi

dan

dokumen

ataupun

'POLYETHYLINE" disingkat dengan nama "PE" termasuk jenis


thermoplastik. Untuk air minum spesifikasi pipanya adalah PE
50 yang diproduksi dari jenis HOPE atau MDPE.
Kontraktor harus menyediakan dan memelihara dalam keadaan
baik perkakas dan peralatan yang sesuai bagi penanganan dan
pemasangan pipa "Valve" dan "Fitting".
Cara

pemasangan

pipa

dan

penggunaan

perkakas

serta

peralatan harus sesuai dan memahami petunjuk dari pabrik atau


mengikuti pengarahan dari Direksi.
5.5.4.2 Pemasangan Pipa
1.

Penurunan Pipa Kedalam Galian


Perkakas,

peralatan

yang

baik,

dan

fasilitas

yang

memuaskan Direksi harus disediakan dan digunakan oleh


kontraktor bagi keamanan kelancaran pekerjaan.
Pipa PE diameter kecil diproduksi dalam bentuk roll.
Penurunan kedalam galiannya dapat dengan 2 cara : baik
dilepas dulu dari gulungannya baru diturunkan atau
diturunkan dulu kedalam galian dalam bentuk roll baru
dilepas. Pipa PE diameter besar diproduksi dalam bentuk
batang.
Semua pipa, "Fitting" dan "Valve" harus diturunkan kedalam
galian

satu

persatu,

dengan

menggunakan

derek,

tali/tambang, atau dengan perkakas atau peralatan lainnya


yang sesuai sedemikian rupa untuk mencegah kerusakan

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 95

Spesifikasi Teknis
pada bahan tersebut maupun lapisan pelindung luar dan
dalamnnya. Bahan tersebut dengan alasan apapun tidak
boleh dijatuhkan atau dilemparkan ke dalam galian.
Jika terjadi kerusakan pada pipa, "Fitting", "Valve" atau
perlengkapan

lain

dalam

penangannannya

kerusakan

tersebut harus segera diberitahukan kepada Direksi. Direksi


harus menetapkan perbaikan atau penolakan bahan yang
rusak tersebut.
2.

Pemeriksaan Sebelum Pemasangan.


Pipa, "Valve" dan "Fitting" harus diperiksa dengan seksama
dari kerusakan pada saat pemasangannya. Bahan yang rusak
yang ditemukan sebelum, selama atau sesudah pemasangan
pada kedududkan akhir, pipa harus diperiksa secara
seksama dari retakan dan kerusakan.
Pipa atau "Fitting" yang rusak harus diletakkan terpisah
untuk pemeriksaan Direksi.

5.5.4.3 Penyambungan Pipa


Jenis sambungan pipa Polyetheline adalah sebagai berikut:
a.

Sambungan mekanis:

Mechanical-join: sambungan plastik, injection


(20 mm - 63 mm) imulded, tipe push-in dengan 0-ring
dan ulir

b.

c.

Sambungan dari metal

Welding (heat fusion):

But welding ( 63 mm - 250 mm)

Socket welding (20 mm - 125 m)

Saddle welding

Electro welding (25 mm - 125 mm)

Las otomatis dari fitting PE yang sudah ada kumparan


pemanas.

Cairan

pembersih

serta

peralatan

penyambungan

harus

disediakan oleh kontraktor. Kontraktor harus menyerahkan data


teknis dan contoh untuk persetujuan Direksi.

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 96

Spesifikasi Teknis
1.

Penyambungan dengan Sambungan Mekanis


Pipa dimasukkan kedalam sambungan lalu mur penekannya
dikencangkan. Penyambungan sistem mekanik lainnya juga
sama seperti halnya penyambungan-penyambungan yang
biasa dilakukan.

2.

Penyambungan Pipa dengan Welding (Heat fusion)

Butt weldding
Pipa diklem pada alat penekan. Kedua permukaan pipa
harus dibersihkan dan diratakan dengan pengetap.
Setelah alat pengetap dilepaskan, plat pemanas dijepit
diantara kedua permukaan pipa dengan sedikit tekanan
untuk

beberapa

detik.

Kemudlan

plat

pemanas

dilepaskan. Tekan kedua pipa dengan tekanan tertentu


sampai mendapatkan lebar yang dikehendaki dari
bagian

yang

menyatu.

Hilangkan

tekanan

untuk

beberapa saat, setelah dingin klem dapat dibuka.

Socket welding
Pipa

dipotong

tegak

lurus

dengan

sumbunya.

Permukaan luar pipa dan bagian dalam socket harus


dibersihkan dengan cairan pembersih khusus. Jepit
bagian ujung pipa yang sebelumnya telah diukur
dengan mall yang sudah ditentukan. Masukkan ujung
pipa dalam socket pemanas dan socket sambungan ke
dalam spigot pemanas untuk beberapa detik. Keluarkan
alat pemanas dan bagian pipa harus segera dimasukkan
kedalam socket sambungan. Biarkan beberapa saat
sampai dingin.

Sudle Welding
Mula-mula kedua permukaan yang akan di las harus
dibersihkan dengan cairan pembersih. Taruh piringan
pemanas diantara pipa sudle dengan tekanan tertentu
untuk beberapa saat. Lepaskan piringan pemanas dan
sambung segera pipa dengan sudle tersebut dengan
tekanan

tertentu

untuk

beberapa

saat.

Setelah

sambungan dingin baru pipa dilubangi dengan alat yang

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 97

Spesifikasi Teknis
biasanya sudah ada pada sambungannya.
3.

Penyambungan dengan Elektro Welding


Kontraktor harus menyediakan KONTROL BOX khusus
dengan tegangan yang harus sama dengan tegangan dari
spesifikasi sambungan yang ditentukan oleh produsen
sambungan tersebut. Mula-mula kedua permukaan yang
akan

disambung

harus

dibersihkan

dengan

cairan

pembersih. Sambung pipa dengan sambungan yang akan


dilas. Kemudian kabel dari kontrol box disambung kedalam
sambungan yang tersedia. Hidupkan kontrol box dan secara
otomatis akan berhenti sendiri bila proses penyambungan
selesai. Sebagai kontrol, material dari dalam akan keluar
dari lubang indikator pada sambungan.
5.5.5. Pekerjaan Pemasangan Pipa Ductile Cast Iron
5.5.5.1 Umum
Kontraktor harus menyediakan dan memelihara dalam kondisi
baik pekakas dan peralatan untuk menangani dan memasang
pipa dan valve. Cara pemasangan pipa dan penggunaan
perkakas dan juga peralatan harus sesuai dengan rekomendasi
pabrik.
Penopang

pipa

yang

memadai

harus

disediakan

bagi

pemasangan pipa walaupun bahan penopang tidak diperlihatkan


dalam gambar kerja.
Bagian dalam semua pipa dan valve yang dipasang, harus dijaga
tetap bersih dan bebas dari benda asing dan kotoran sepanjang
waktu.

Langkah

pencegahan

mencakup

penggunaan

kain

pembersih dan alat bantu lain yang memadai menurut petunjuk


direksi selama pemasangan pipa, dan penyumbatan yang rapat
semua celah/lubang yang ada pada setiap akhir hari kerja.
Pipa dipasang secara seragam dan menerus pada jalur dan
ketinggian sebagaimana diperlihatkan dalam gambar kerja dan
sesuai dengan cara pemasangan yang ditetapkan terlebih
dahulu. Sebelum menempatkan pipa pada posisinya, ketinggian

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 98

Spesifikasi Teknis
dan alinyamen akhir harus diperiksa terlebih dahulu dengan
menggunakan peralatan survey.
Pipa, valve dan fitting harus diperiksa secara teliti dari
kerusakan saat pemasangan. Bahan yang didapati rusak
sebelum, selama dan setelah dipasang harus diberi tanda secara
permanen, disingkirkan dari lokasi pekerjaan, dan diganti
dengan yang baik.
5.5.5.2 Pemasangan Pipa
1.

Penurunan Pipa ke Dalam Galian


Peralatan, perkakas, dan fasilitas yang memuaskan direksi
harus disediakan dan digunakan oleh kontraktor untuk
keamanan dan kenyamanan pekerjaan. Semua pipa, fitting
dan valve harus diturunkan secara hati-hati kedalam galian,
satu persatu dengan batasan diameter memakai crane,
derek, tali atau dengan mesin perkakas atau peralatan
lainnya yang sesuai dengan cara sedemikian rupa agar
mencegah kerusakan terhadap bahan lapisan pelindung luar
(protective coating) serta lapisan pelindung dalam (lining).
Bahan tersebut sama sekali tidak diperkenankan dijatuhkan
atau dilemparkan kedalam galian.

2.

Pemeriksaan Sebelum Pemasangan


Semua pipa dan fitting harus diperiksa secara teliti dari
retak dan kerusakan lainnya pada saat benda berada diatas
galian sebelum saat pemasangan dalam posisi akhir.
Ujung spigot harus diperiksa dengan teliti karena daerah ini
merupakan yang paling mudah mengalami kerusakan dalam
penanganan.
Pipa atau fitting yang rusak harus diletakan terpisah untuk
diperiksa oleh direksi yang akan menetapkan perbaikan
yang diperlukan atau menolaknya.

3.

Pembersihan Pipa dan Fitting


Semua gumpalan, gelembung udara, dan kelebihan lapisan
pelindung harus disingkirkan dari bell dan ujung spigot

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 99

Spesifikasi Teknis
setiap pipa dan sebelum pipa dipasang bagian luar ujung
spigot dan bagian dalam bell harus diseka bersih, kering
dan bebas minyak atau lemak.
4.

Pemasangan Pipa
Tindakan pencegahan harus dilakukan untuk mencegah
benda asing masuk kedalam pipa saat dipasang dalam
jalurnya.

Selama

pemasangan

berlangsung,

benda,

perkakas, kain atau bahan lainnya tidak boleh diletakan


dalam pipa
Pada saat batangan pipa diletakan kedalam galian, ujung
spigot harus ditempatkan pada lingkaran bell dan ditekan
masuk

serta

diatur

pada

jatur

yang

benar.

Pipa

dimantapkan pada tempatnya dengan bahan urugan yang


telah disetujui yang kemudian dipadatkan kecuali pada
bagian bell. Langkah pencegahan harus dilakukan guna
mencegah tanah atau bahan lainnya masuk kedalam ruang
sambungan.
Pada saat tidak dilakukan pemasangan pipa, bukaan pada
ujung pipa harus ditutup dengan cara yang memadai yang
disetujui oleh direksi.
5.

Pemotongan Pipa
Pemotongan pipa guna menyisipkan tee, bend atau valve
ataupun untuk tujuan lain harus dilakukan dengan mesin
pemotong yang sesuai dengan cara yang rapi dan tenaga
terlatih tanpa menimbulkan kerusakan pada pipa maupun
lapisan pelindung dalamnya serta menghasilkan ujung yang
halus pada sudut yang sesuai terhadap sumbu pipa.

5.5.5.3 Penyambungan Pipa Jenis Sambungan Mechanical


Penyambungan

pipa

yang

ditentukan

berikut

ini

hanya

memperlihatkan penerapannya secara umum. Untuk rincian


pekerjaan

penyambungan,

kontraktor

harus

memahami

petunjuk dari pabrik atau mengikuti perintah direksi.

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 100

Spesifikasi Teknis

Semua pipa yang ditentukan dalam bagian ini, mencakup pipa


fitting dari jenis sambungan yang sama/sejenis.
1.

Pemasangan Perlengkapan
Di bagian luar spigot dan di bagian dalam bell jenis pipa
dengan sambungan mekanik (mechanical joint) ini harus
dibersihkan dengan kain yang bersih agar bebas dari
kotoran.
Bis - tekan (gland) dan cincin karet ductile iron selanjutnya
disisipkan diujung spigot dengan bibir bis-tekan menghadap
kearah ujung bell atau socket.

2.

Pembautan Sambungan
Seluruh bagian pipa harus ditekan/didorong masuk guna
menempatkan

ujung

spigot

pada

bell.

Cincin

karet

sedemikian harus ditekan keposisinya dalam bell, perhatian


perlu diberikan untuk menempatkan cincin karet secara
merata disekeliling sambungan.
Bis-tekan ductile iron harus digeser sepanjang pipa sampai
pada posisi untuk pembautan, semua baut dimasukan dan
sekrup diputar dengan tangan. Semua sekrup dikencangkan
dengan kunci puntir (wrench) yang sesuai.
Sekrup yang terpisah dalam sudut 180 derajat harus
dikencangkan bergantian agar diperoleh tekanan yang
seimbang diseluruh bis-tekan.
Akhirnya semua sekrup harus dikencangkan dengan kunci
puntir

dan

dikencangkan

pastikan

bahwa

dengan

puntiran

semua
(torque)

sekrup

telah

yang

telah

ditentukan. Puntiran baut bagi setiap ukuran baut harus


sesuai dengan standar pabriknya tetapi secara umum
adalah sebagai berikut:
Tabel 5.18 Standar Momen Puntir Berdasar Diameter Nominal
Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 101

Spesifikasi Teknis
Ukuran Sekrup

Diameter Nominal Pipa

Standar Momen Puntir

(mm)
16

(mm)
75

(kg-m)
6

20

100-600

10

24

700 - 800

14

30

900 atau lebih besar

20

3.

Sudut Belokan yang diperbolehkan untuk Pipa dengan


Sambungan Mekanik
Bilamana diperlukan untuk membelokan pipa dengan
sambungan mekanik agar supaya membentuk lengkungan
berjari-jari panjang, besarnya penyimpangan harus sesuai
dengan

petunjuk

pabrik

dan

sebagaimana

yang

diperintahkan oleh Direksi.


5.5.5.4 Penyambungan Pipa Jenis Sambungan Push On
1.

Pemasangan
Jenis sambungan push on diterapkan untuk pipa diameter
300 mm dan yang lebih kecil dan dengan memakai jenis
sambungan mekanik dimana pipa lurus dan fitting atau
fittingnya itu sendiri disambungkan.
Pemasangan dan penyambungan pipa sambungan push on
dengan fitting harus dilakukan dengan bahan pelicin
(lubricant) yang disetujui oleh direksi.
Kontraktor harus menyerahkan katalog dan data teknis
serta contoh kepada direksi sebelum menggunakan bahan
pelicin tersebut dalam pekerjaannya dalam waktu yang
cukup bagi direksi untuk memeriksanya terlebih dahulu.
Bagi semua sambungan antara fitting dan pipa lurus, atau
fittingnya sendiri harus digunakan sambungan mekanik
kecuali untuk sambungan lainnya dimana direksi menerima
dan menyetujuinya.
Ujung spigot yang terpotong dari suatu pipa lurus tidak
boleh dicoba disambungkan dengan socket jenis sambungan

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 102

Spesifikasi Teknis
push on.
Dibagian luar spigot dan dibagian dalam bell pipa jenis push
on harus dibersihkan dengan kain bersih agar bebas dari
kotoran.
Setelah

melumuri

zat

pelicin

yang

telah

disetujui

disekeliling spigot, cincin karet harus dilepas dari ujung


spigot

pipa

dan

memasangnya

ditempat

yang

telah

ditunjukan oleh pabrik.


Penyisipan socket kedalam spigot harus dilakukan dengan
cara yang disetujui oleh direksi. Setelah penyisipan
tersebut, kedalaman antara socket dan cincin karet
sekelilingnya harus diperiksa dengan alat yang sesuai.
Jika

kedalaman

yang

diperiksa

tidak

sesuai

dengan

rekomendasi pabrik, dan jika cincin karet terpelintir dalam


socket, pipa yang telah tersambung harus dilepas dan
pemasangan pipa harus diulangi lagi.
Cincin

karet

yang

deformasi/transformasi

mengalami
tidak

boleh

kerusakan

atau

digunakan

untuk

pekerjaan penyambungan dan harus dikembalikan kepada


pemilik dengan diberi tanda yang jelas dan catatan yang
memberitahukan keadaan kerusakan tersebut.
Pipa yang telah tersambung harus dipisahkan/dilepas
dengan hati-hati dengan alat yang telah disetujui oleh
direksi serta tidak dilakukan dengan kasar.
2.

Sudut Belokan yang diperbolehkan untuk Pipa dengan


Sambungan Push On
Bilamana diperlukan membelokan pipa sambungan push on
agar membentuk belokan dengan jari-jari yang panjang,
besarnya belokan harus sesuai dengan petunjuk pabrik dan
sebagaimana yang diperintahkan oleh direksi.

5.5.5.5 Penyambungan Pipa Jenis Sambungan Flens (flanged)

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 103

Spesifikasi Teknis

Setelah

membersihkan

seluruh

permukaan

flens

bahan

sambungan harus dikencangkan dengan kunci puntir yang


sesuai.
Sekrup yang terpisah dalam sudut 180 derajat satu sama lain
harus dikencangkan bergantian agar diperoleh tekanan yang
merata diseluruh permukaan flens.
Semua baut dan mur untuk flens harus dilumuri gemuk (grease)
dengan merata. Semua mur benar-benar dikencangkan dengan
puntiran yang telah ditentukan menggunakan kunci puntir
sebagaimana yang diperlihatkan berikut ini :
Tabel 5.19 Standar Momen Puntir Berdasarkan Ukuran Baut
Diameter Nominal Pipa

Standar Momen Puntir

(mm)

(kg-m)

16

75 - 200

20

200 - 300

22

350 - 400

12

24

450 - 600

18

30

700- 1200

33

36

1350- 1800

50

42

2000 - 2400

58

48

2600

70

Ukuran Baut (mm)

5.5.5.6 Penyambungan dengan Sambungan Penahan (restraint joint)


1.

Umum
Kontraktor harus memasang sambungan penahan untuk pipa
jenis

sambungan

ditentukan
mencegah

atau

mekanik

dan

diperlihatkan

kemungkinan

pipa

fitting
dalam

dan

sebagaimana

gambar

fitting

lepas

untuk
dari

sambungan akibat dorongan (thrust) atau pergerakan


(movements)

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 104

Spesifikasi Teknis

2.

Pemasangan
Pemasangan sambungan penahan, kecuali diperintahkan
oleh direksi harus sesuai dengan petunjuk pabrik.
Pipa yang berdekatan dikedua ujung fitting seperti tee,
cross, bend dan reducer pada umumnya harus disambung
tanpa pemotongan sehingga tidak mengurangi pengarah
sambungan

penahan.

Kontraktor

harus

mengukur

sambungan dengan pipa guna memastikan kebutuhan


diatas.
Tambahan

sambungan

penahan

harus

dipasang

pada

sambungan dengan fitting tersebut bila pipa dipotong untuk


penyesuaiannya atau untuk menjaga alinyamen pada fitting
tersebut sesuai perintah direksi.
Jumlah set sambungan penahan untuk berbagai macam
fitting yang akan dipasang, kecuali diperlihatkan lain dalam
gambar harus sebagai berikut tetapi tidak terbatas pada :
Tee ..........3

set untuk semua ukuran Tee pada socket


dan ujung spigot dan brach's socket end.

Reducer ....2

set untuk semua ukuran reducer pada


socket dan ujung spigot

Bend ........2

set untuk ukuran berikut ini dan sudut


belokan pada socket dan ujung spigot.
-

Semua ukuran bend dengan sudut


betokan 90 derajat dan 45 derajat

Bend

dengan

dan yang

diameter 200

lebih

mm

besar mempunyai

sudut belokan 22 1/2 derajat


-

Bend
dan

dengan
yang

diameter

lebih

300

mm

besar mempunyai

sudut belokan 11 derajat.


Blow off ...1

set untuk semua ukuran blow off branch

pada ujung cabang socket

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 105

Spesifikasi Teknis

Sambungan penahan pada collar, bell dan flanges dan


flange dan spigot harus dipasang hanya bila memang
diperintahkan direksi.
Kontraktor harus memasang semua tambahan sambungan
penahan sebagaimana yang diperintahkan oleh direksi atas
biaya kontraktor sendiri.
5.5.5.7 Pemasangan Sambungan Fiexibel dan Coupling
1.

Umum
Semua sambungan flexible dan coupling harus dipasang
dengan benar pada jalur dan ketinggian sebagaimana
diperlihatkan dalam gambar.
Ujung flange atau coupling sambungan tersebut harus
dibersihkan sebelum pemasangan. Semua ujung flange
harus dipasang dan dikencangkan sebagaimana telah
ditentukan. Penyambungan coupling harus sesuai dengan
petunjuk pabrik.

2.

Sambungan Flexible
Semua sambungan flexible harus dipasang dibawah tanah
untuk penyambungan pipa yang terpendam dan pipa yang
terbungkus dalam bangunan beton.
Tekukan, kontraksi, ekspansi ataupun transformasi lainnya
pada

sambungan

tersebut

harus

dihindari

sebelum

pemasangan.
Perhatian

perlu

diperhatikan

selama

transportasi,

penurunan dan pemasangan guna menghindari kemungkinan


terjadinya

transformasi

yang

disebutkan

tadi

pada

sambungan flexible. Oleh karenanya, kontraktor tidak boleh


melepas rusuk (ribs), pelindung atau perlengkapan lain
yang disertakan pada sambungan sebebelum pekerjaan
penyambungan selesai.
3.

Sleeve Coupling
Semua steeve coupling harus dipasang dan memberi jarak
bersih 3,0 cm atau sesuai standar pabrik antara dua ujung

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 106

Spesifikasi Teknis
pipa yang akan dipasangkan oleh sambungan tersebut.
5.5.6. Pemasangan Galvanized Iron Pipe
5.5.6.1 Umum
Singkatan GIP yang digunakan dalam spesifikasi dan dokumen
ataupun gambar berarti Galvanized Iron Pipe.
Kontraktor harus menyediakan dan memelihara dalam keadaan
baik perkakas peralatan yang sesuai bagi pengamanan dan
pemasangan pipa, valve dan fitting.
Cara

pemasangan

pipa

dan

penggunaan

perkakas

serta

peralatan harus sesuai dan memahami petunjuk dari pabrik atau


mengikuti pengarahan direksi.
5.5.6.2 Pemasangan Pipa
1.

Penurunan Pipa ke Dalam Galian


Peralatan, perkakas, dan fasilitas yang memuaskan direksi
harus disediakan dan digunakan oleh kontraktor untuk
keamanan dan kenyamanan pekerjaan. Semua pipa, fitting
dan valve harus diturunkan secara hati-hati kedalam galian,
satu persatu dengan batasan diameter memakai crane,
derek, tali atau dengan mesin perkakas atau peralatan
lainnya yang sesuai dengan cara sedemikian rupa agar
mencegah kerusakan terhadap bahan lapisan pelindung luar
(protective coating) serta lapisan pelindung dalam (lining).
Bahan tersebut sama sekali tidak diperkenankan dijatuhkan
atau dilemparkan kedalam galian.

2.

Pemeriksaan Sebelum Pemasangan


Semua pipa dan fitting harus diperiksa secara hati-hati dari
kemungkinan kerusakan pada saat berada diatas bagian
sesaat sebelum dipasang pada posisi akhir.
Setiap ujung pipa harus diperiksa dengan secara khusus,
karena daerah ini paling mudah mengalami kerusakan
dalam penanganannya. Pipa atau fitting yang rusak/cacat
harus diletakan terpisah untuk pemeriksaan oleh direksi
yang menentukan perbaikan yang diperlukan ataupun

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 107

Spesifikasi Teknis
menolaknya.
3.

Pembersihan Pipa dan Fitting


Bagian luar dan dalam ujung pipa harus dibersihkan dengan
kain kering dan bersih, dikeringkan dan bebas dari minyak,
lemak sebelum dipasang.
Bila ada profil pengaku badan (stiffeners) guna melindungi
pipa, semua profit pengaku tersebut harus disingkirkan
sampai bersih demikian pula benda asing lainnya dalam
pipa.

4.

Perletakan Pipa
Tindakan pencegahan harus dilakukan untuk mencegah
benda asing masuk kedalam pipa pada saat pipa diletakan
pada jalur.
Selama berlangsungnya peletakan, tidak boleh ada kotoran,
perkakas, kain, ataupun benda-benda lainnya ditempatkan
dalam pipa.
Saat satuan panjang pipa dalam galian, setiap ujung pipa
harus dipasang berhadapan dengan pipa yang sebelumnya,
pipa dipasang dan ditempatkan pada jalur dan ketinggian
yang benar. Pipa dimantapkan ditempatkan dengan bahan
urugan yang telah disetujui dan dipadatkan dengan
ketinggian yang sama kecuali pada ujung pipa. Tindakan
pencegahan perlu dilakukan untuk mencegah tanah atau
kotoran lainnya masuk ke sambungan.
Setiap saat bila pemasangan pipa sedang berlangsung,
ujung pipa harus ditutup/disumbat dengan bahan yang
memadai dan dengan cara yang disetujui oleh direksi.

5.

Pemotongan Pipa
Pemotongan pipa untuk menyisipkan "Tee", "Bend" atau
"Valve" atau tujuan lainnya, harus dilakukan dengan mesin
potong yang sesuai dengan cara yang rapih dan baik, tanpa
menyebabkan

kerusakan

pada

pipa

maupun

lapisan

pelindung dalamnya dan menghasilkan ujung yang halus


pada sudut yang tepat terhadap sumbu pipa.
Pemotongan pipa besi harus dikerjakan dengan mesin

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 108

Spesifikasi Teknis
pemotong yang sesuai menghasilkan potongan yang halus
pada sudut yang benar atau sudut yang diminta terhadap
sumbu pipa.
Pemotongan perlu dijaga agar jangan sampai merusak
lapisan pelindung luar maupun lapisan pelindung pipa
dalam. Ujung potongan pipa yang dipotong tersebut, harus
dipotong serong (Beveled) dengan ukuran yang sama
sebagaimana yang ditentukan dalam spesifikasi.
Tidak boleh ada "fitting" seperti "Bend", "Tee", dan "flange
dan spigot" dipotong untuk pekerjaan pemasangan pipa,
sejauh tidak ada instruksi tertulis yang diberikan kepada
kontraktor dari direksi.
5.5.6.3 Penyambungan Pipa Galvanized
Penyambungan pipa galvanized dilakukan dengan memakai sok
seperti yang ditentukan sebelum pipa disambung, maka bagian
ulir dari sok atau ujung-ujung pipa harus dibersihkan dari
kotoran-kotoran. Setelah itu pada ulir pipa dipasang serat nanas
dan baru dimasukan secara hati-hati pada sok dan diputar
sampai kencang betul.
5.5.6.4 Penyambungan dengan Pengelasan
1.

Umum
Pengelasan pipa galvanized di lapangan harus disesuaikan
dengan persyaratan yang ditentukan berikut ini. Hal-hal
yang ttdak dijelaskan dalam spesifikasi ini, mengacu pada
standar ataupun pedoman (code) berikut ini.
a.

Codes

of

Japanese

Waterworks

Steel

Pipes

Manufactures' Association (WSP)


b.

Codes of Welding Engineering Standard (WES), Japan

Bila pengelasan dilakukan dalam galian, galian harus


dilebarkan dan dibuat lebih dalam agar memungkinkan
pengelasan sebagaimana diminta.
Jumlah pipa yang akan menjadi satu, dengan panjang yang

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 109

Spesifikasi Teknis
sesuai yang dilakukan diatas permukaan tanah, serta cara
perletakannya ke posisi yang sesuai, harus disetujui
terlebih dahulu oleh Direksi.
Untuk jembatan pipa, harus diuji sepanjang seluruh
pinggiran

setiap

sambungan,

dengan

cara

pengujian

radiografi kecuali ditentukan lain.


Penyambungan dengan pengelasan harus dilakukan baik
dengan sambungan dengan las tumpul tunggal (singglewelded butt joint) atau las-tumpul ganda (double-welded
butt joint) sesuai yang ditentukan
2.

Juru Las (welder)


Kontraktor harus memasukkan pengalaman dan kualifikasi
juru las yang diusulkan untuk persetujuan Direksi.
Juru las tersebut harus memiliki pengalaman dan kualifikasi
yang cukup bagi pekerjaan pengelasan, dan memegang
sertifikat atau ijazah yang dikeluarkan oleh badan yang
berwenang.

3.

Batang Las dan Mesin Las


Batang las harus sesuai persyaratan yang ditentukan dalam
JIS Z 3211 dan 3212 atau yang memiliki kuat tarik yang
setara atau lebih baik dari logam dasar bahan pipa.
Batang las yang menyerap lengas (moisture) tidak boleh
digunakan dan tingkat lengas harus lebih kecil dari 2,5 %
untuk batang yang diiluminasi (illuminated rod) dan 0,5 %
untuk batang yang hydrogennya rendah (low hydrogenous
rod) Mesin las, harus mesin pengelasan busur nyala (Arc
Welding Machine) dengan arus AC atau pengelasan busur
nyala DC, sebagaimana yang ditentukan dalam JI5 C 9301
atau pada standar yang telah diterima oleh Direksi.

4.

Penyiapan Ujung Pipa


Ujung

pipa

seluruhnya

harus

mempunyai

alur

menyudut/serong (bewel) yang sesuai sebelum pengelasan.


Kecuali ditentukan lain atau disetujui oleh Direksi, alur
tersebut

harus

dibuat

pada

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

bagian

permukaan

luar

5 - 110

Spesifikasi Teknis
(exterior) untuk pipa dengan diameter 700 mm dan yang
lebih kecil dan pada permukaan dalam (interior) untuk pipa
dengan diameter 800 mm dan yang lebih besar.
Pipa yang mempunyai ketebalan dinding 16 mm atau lebih,
harus alur dikedua sisi pipa agar dapat dilakkan sambungan
las tumpul ganda (double welded butt joint). Bentuk dan
ukuran celah yang terbentuk oleh alur menyudut tersebut,
harus sesuai dengan JIS G-3443 atau sebagaimana yang
disetujui oleh Direksi.
5.

Pengelasan
Sebelum pengerjaan pengelasan, permukaan alur harus
dibersihkan dan debu, tanah dan karat dengan menyikat
dan mengasah (grinding).
Bila pipa akan dipotong di lapangan, lapisan pelindung
dalam maupun lapisan pelindung luar pada kedua ujung
pipa, harus dikupas minimum 10 cm, kemudian ujung pipa
dibuat alur sebagaimana yang ditentukan. "Fitting" tidak
boleh dipotong di lapangan.
Kualitas pengelasan dan kecepatan harus dijaga selama
pekerjaan pengelasan, harus terus menerus (berlanjut) dari
bagian dasar ke bagian atas pinggiran pipa.
Bila pengelasan dilakukan di lapangan, Kontraktor harus
memperhatikan keadaan cuaca seperti hujan, temperatur,
kelembaban dan angin. Pekerjaan tidak boleh dilakukan
dalam kondisi cuaca seperti yang telah disebutkan tanpa
perlindungan atau persetujuan dari Direksi.
Permukaan hasil pengelasan harus seragam tanpa ada
sempalan yang bertebihan, tumpang tindih dan ketidak
rataan.

5.5.6.5 Pengujian Tanpa Merusak pada Pipa dengan Sambungan


Pengelasan di Lapangan.
1.

Umum
Bagian

ini

dipakai

untuk

pengujian

tanpa

merusak

sambungan dengan pengelasan setelah pemasangan pipa.

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 111

Spesifikasi Teknis
Bagian pipa baja bawah tanah, semua pengelasan di
lapangan harus diuji dengan cara uji cairan penembus
dengan pewarna (dye penetrant test).
Pengujian harus dilakukan oleh Lembaga Pemeriksa yang
independen yang memiliki sertifikat dari badan yang
berwenang.
Kontraktor

harus

memberikan

keterangan

mengenai

lembaga pemeriksa yang diusulkan beserta pengalamannya,


bersama

dengan

kualifikasi

kepala

pengawas

yang

disebutkan untuk persetujuan Direksi.


Kontraktor

harus

menyediakan

semua

tenaga

kerja,

peralatan dan bahan untuk pengujian tanpa merusak pada


sambungan dengan pengelasan di lapangan.
Semua pengujian harus dilakukan dengan dihadiri Direksi
atau wakilnya, kecuali disetujui lain oleh Direksi.
Kontraktor harus menunjuk kepala pengawas yang mampu,
yang

bertanggung

jawab

dalam

mengawasi

prosedur

pengujian sambungan dengan pengelasan.


Kontraktor harus menyusun dan menyerahkan laporan
mengenai hasil pengujian sambungan dengan pengelasan
yang dilakukan dilapangan kepada Direksi. Laporan harus
berisi analisa dari pengujian, film, rekaman fotografi dan
sebagainya;

yang

ditandatangani

oleh

pengawas

dan

diserahkan sebanyak 5 (lima) copy kepada Direksi.


2.

Pemeriksaan dengan Pengamatan Mata (visual inspection)


Pengelasan alur dan pengelasan kedua harus diperiksa
secara amatan. Kerusakan berikut ini dapat menyebabkan
ditolaknya hasil pengelasan dan Kontraktor harus mengelas
dan menguji kembali atas biayanya sendiri.

Adanya lubang (pit) di permukaan

Adanya

potongan

berlebih

(undercut)

dengan

kedalaman 1 mm atau lebih

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 112

Spesifikasi Teknis
Adanya

potongan

berlebih

(undercut)

dengan

kedalaman lebih dari 0,5 mm dan kurang dari 1,0 mm


dan lebih dari ketebalan dinding.

Adanya tumpang tindih (overlap)

Adanya penguatan berlebihan

Tabel 5.20 Maximum Reinforcement Berdasarkan Ketebalan


Dinding

3.

Ketebalan Dinding (mm)

Maximum Reinforcement (mm)

12,1 atau lebih kecil

3,2

Lebih besardari 12,7

4,8

Butiran yang tidak merata (unven beads), dan

Adanya kerusakan akibat nyala (are strike)

Uji Cairan Penembus Dengan Warna


Penetrasi
terakhir

warna
dan

harus

prosedur

dipakai

pada

pelaksanaan

pengelasan

harus

memenuhi

rekomendasi pabrik.
Adanya retakan dan/atau lubang harus diperbaiki dan diuji
ulang atas biaya kontraktor sendiri.
Direksi dapat meniadakan uji cairan penembus dengan
warna, bila kemampuan pengelasan kontraktor dapat
diterima atas dasar pengujian yang diserahkan oleh
perusahaan pemeriksa yang independen

5.5.7. Lapisan

Pelindung

Luar

(Protective

Coating)

dan

Lapisan

Pelindung Dalam (Linning)


5.5.7.1 Umum
Bilamana perlu atau ditetapkan semua sambungan pipa baja
dan "fitting" termasuk "coupling"; sambungan "flexible" harus
dilindungi sesuai dengan persyaratan yang dicantumkan dalam

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 113

Spesifikasi Teknis
spesifikasi ini.
Bahan pelindung yang dipakai untuk pekerjaan, harus produk
pabrik yang menghasilkan produksi bahan tersebut dalam
jumlah besar.
Pengarahan petunjuk dan penjelasan teknis dan pabrik, yang
diperlukan oleh Pemilik, harus disediakan/diberikan terlebih
dahulu. Warna dan lainnya, bila tidak ditentukan akan dipilih
oleh Direksi.
5.5.7.2 Pelapisan Pipa Baja dan "Fitting"
1.

Pipa Baja yang Terekspos


Seluruh permukaan pipa baja dan "fitting" yang terekspos
udara, harus diberi tiga lapisan cair sebagai tambahan pada
lapisan primer dan lapisan pertama dari pabrik, dan
dilakukan setelah pembersihan dan pengeringan permukaan
lapisan tersebut.
Jika ditemui kerusakan sebelum pelapisan di lapangan,
kerusakan tersebut harus diperbaiki sebagaimana yang
diperintahkan

oleh

Direksi.

Pelapisan

tersebut

harus

dilakukan sesuai dengan urutan sebagai berikut :

Lapisan Pertama Meni besi, total minimum ketebalan


lapisan kering, 35 microns.

Lapisan Kedua

Cat

dasar,

total

minimum

ketebalan lapisan kering 25 microns.

Lapisan Ketiga Dua lapis cat akhir, masing-masing 20


microns.

Lapisan pertama harus memenuhi "JIS K5622, Red-Lead


Anticorrosive Paint. Class 2" atau "JIS K5523 Lead Suboxide
Anticorrosive Paint. Class 2" atau yang setara.
Lapisan pertama, kedua dan ketiga, jika dimungkinkan
haruslah produk dari pabrik yang sama sebagaimana pula
lapisan primer dan lapisan pertama dari pabrik. Produk
tersebut haruslah produk terdaftar.
Semua penopang, angker dan perlengkapan lainnya harus
dicat sebagaimana ditentukan untuk pipa dan "fitting".

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 114

Spesifikasi Teknis

2.

Pipa Baja yang Terendam


Lapisan pelindung digunakan pada pipa baja yang akan
dipendam, dalam proyek terdiri dari :
1

"Head-Shrinkable Sleeve" atau "Sheet System" (untuk


sambungan dengan pengelasan)

"Epoxy

Lining"

atau

"Coal

Tar

Epoxy

Lining

System" (untuk "Sleeve Coupling), dan


3

Petrolatum Corrosin Protective Tape S- Nsteni" (untuk


sambungan expansi) (expansion joints).

Spesifikasi ini hanya mencakup hal-hal yang bersifat dasar


dan hal-hal yang tak dapat dihindarkan. Semua rincian cara
pemasangan

mengikuti

sebagaimana

yang

ditunjukkan/direkomendasikan oleh pabrik.


a.

"Head-Shrinkabie Sleeve" atau "Sheet"


Semua

sambungan

bawah

tanah

yang

dilas

yang dipendam

di

harus dilindungi dengan "Head-shrinkable

sleeve" atau "sheet".


Bahan tersebut akan disediakan oleh Pemilik.
Kontraktor
harus

dalam

melakukan

pekerjaan

pemasangan,

dibawah petunjuk instruktur yang ditugaskan oleh

pemasok bahan tersebut. Nama pemasok bahan akan


diberitahukan kepada Kontraktor oleh Pemilik, dan semua
biaya bagi penugasan Instruktur tersebut menjadi beban
Kontraktor.

1.

"Head-Shrinkable Sleeve":
Pemasangan "Sleeve"
Panjang tumpang tindih (overlapping) antara lapisan dari
pabrik dan lapisan yang dipasang di lapangan harus lebih
dari 50 mm pada kedua sisinya. Sebelum pekerjaan
pengelasan sambungan, sejumlah sleeve yang diperlukan
harus dipotong dengan panjang yang sesuai, dan disisipkan

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 115

Spesifikasi Teknis
ke pipa sebelum ditempatkan dalam galian. "Sleeve"
tersebut harus berada di tempat yang tidak terpengaruh
oleh

panas

pengelasan.

Penanganan

Pendahuluan

Permukaan Pipa
Semua percikan, butiran dan lain sebagainya yang timbul di
daerah

pengelasan

harus

disingkirkan

dengan

alat

pembersih yang memadai, dan setiap permukaan pipa yang


akan ditutup dengan "sleeve" harus dihaluskan terlebih
dahulu.
Pemanasan Pendahuluan pada Pipa
Area yang akan ditutupi dengan "wrapping", harus dipanasi
dahulu dengan pembakar (burner) sampai kurang lebih 60
derajat, dan "wrapping" harus diletakkan ditempatnya
untuk menutupi daerah sambungan, setelah menyingkirkan
lapisan pemisah dari "wrapping". Panjang tumpang tindih
antara lapisan dari pabrik dan lapisan yang dipasang di
lapangan harus lebih besar dari 50 mm.
Pemanasan dan Pengerutan "Sleeve"
Pemanasan "sleeve" harus dilakukan dengan pembakar yang
disetujui oleh Direksi dan dilakukan mulai dari bagian
tengah "sleeve". Udara yang berada di antara "sleeve" dan
pipa, harus disingkirkan seluruh secara perlahan dan pasti.
Pengerutan akan berlanjut secara merata, sampai sifat
adhesive "sleeve" timbul.
2.

"Head- Shrinkable Sheet"


Penanganan Pendahuluan Permukaan Pipa
Penanganan komponen

terdahulu (a)

dan 1)

"Head-

Shrinkable Sleeve".
kata "Sleeve" harus dibaca "sheet",
Pemanasan Pendahuluan Pipa
Bagian yang akan ditutup dengan "sheet", harus dipanaskan
dahulu dengan pembakar sampai kurang lebih 60 derajat.
Panjang tumpang tindih antara pelapisan dari pabrik dan
pelapisan di lapangan harus lebih darl 50 mm, dan tumpang
tindih untuk "sheet" itu sendiri harus lebih dari 100 mm.

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 116

Spesifikasi Teknis
Pemanasan dan Pengerutan "Sheet"
Setelah melakukan "sheet" pada pipa, "sheet" tersebut
harus dikerutkan dengan pembakar, secara merata, dan
udara yang berada diantara sheet" dan pipa harus
disingkirkan seluruhnya secara perlahan tapi pasti.
Pengerutan harus dilanjutkan sampai bahan perekatnya
timbul dari "sheet".
3.

Pelapisan "Epoxy" atau Pelapisan "Coat Tar Epoxy"


"Sleeve coupling" yang disediakan oleh Pemilik harus
dilindungi

dengan

bahan

khusus.

Kontraktor

harus

menangani bahan tersebut dengan sangat hati-hati jangan


sampai merusak ataupun menggores permukaan bahan
pelapis.
Semua bagian yang rusak atau tergores dan bagian
sekitarnya pada permukaan lapisan pelindung "sleeve
coupling" harus diberi lapisan kembali sebagaimana berikut
ini.
Semua biaya bagi bahan pelapisan "epoxy atau pelapisan
"coal tar epoxy", tenaga kerja, peralatan dan perkakas
harus ditanggung oleh Kontraktor.
Kontraktor harus memasukan data teknis dan contoh
(sample) bahan pelapisan tersebut untuk persetujuan
Direksi.
1.

Pelapisan "Epoxy"

Satu (1) lapisan dari cairan epoxy primer.


Satu (I) atau lebih lapisan cairan finish coat.
2.

Pelapisan "Coal Tar Epoxy"

Satu (1) lapisan "epoxy primer',


Dua (2) lapisan "epoxy finish coat"
4.

Pipa Pelindung Korosi "Petrolatum"


Semua sambungan "expansion" harus dilindungi dengan
pelindung korosi "petrolatum" Bahan harus disediakan oleh
Kontraktor.
Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan pemasangan di
bawah

pengawasan

instruktur

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

yang

ditugaskan

oleh

5 - 117

Spesifikasi Teknis
pemasok bahan. Kontraktor harus memasukan data teknis
dan

contoh

(sample)

bahan

tersebut

dengan

data

pengalaman instruktur yang akan ditugaskan oleh pabrik,


untuk persetujuan Direksi.
Pembungkusan pita pelindung oleh bahan tersebut, harus
dilanjutkan ke bagian beton tidak kurang dari 15 cm sesuai
dengan petunjuk dari pabrik.
Permukaan yang akan dilapisi dengan pelindung korosi
"petrolatum" harus dibersihkan. Karat, kotoran dan debu,
air, minyak dan lemak harus disingkirkan seluruhnya dari
permukaan yang akan dilapisi.
Setelah membersihkan permukaan, permukaan tersebut
harus ditutup dengan pasta. Cekungan harus diisi dengan
bahan pengisi (fifter) sampai permukaan rata dan halus.
Pasta tersebut dan bahan pengisi harus produk yang
disuplai oleh pabrik, pita pelindung korosi "petrolatum".
Pita pelindung korosi "petrolatum" harus ditarik dengan
tegangan yang cukup agar cukup merenggangkan pita
tersebut. Paling sedikit 150 mm permukaan pita harus
ditekan dengan tangan agar dapat mengikatnya dengan baik
dan mantap.
Dalam hal pita yang disediakan pemilik habis, Kontraktor
harus menyediakan pita yang sama atau setara yang
disetujui Direksi atas biaya Kontraktor sendiri.

5.6.

PENGUJIAN HIDROSTATIS DAN DESINFEKSI


5.6.1. Umum
Setetah pemasangan jalur pipa, termasuk pipa induk, "valve", bangunan
khusus jembatan pipa, penembusan pipa (pipe driving), perlintasan pipa
dan perlengkapan lainnya, harus dilakukan pengujian pada jalur pipa
tersebut sesuai dengan spesifikasi ini.

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 118

Spesifikasi Teknis
Pengujian tekanan air (hydrostatic-pressure test) pada jalur pipa
dilakukan

dengan

tujuan

untuk

meyakinkan/menjamin

bahwa

sambungan pipa dan perlengkapannya dalam keadaan baik, kuat dan


tidak bocor serta blok-blok penahan (thrus block permanen) sanggup
menahan tekanan sesuai dengan tekanan kerja pipa.
Kontraktor harus menyediakan tenaga kerja, peralatan dan bahan untuk
pengulian tekanan air dan pengujian kebocoran. Peralatan meter yang
diperlukan untuk penguatan tekanan dan kebocoran harus disediakan
oleh Kontraktor.
Bagian jaringan pipa yang akan diuji diisi penuh dengan air. Pemborong
dapat menggunakan sumber air yang ada tanpa biaya atau menyediakan
sumber air tersendiri dengan biaya sendiri. Pengisian air ini dilakukan
dengan pemompaan (electric piston type test pump) yang dilengkapi
meteran air, harus dicegah terjadinya gelombang-gelombang tekanan,
semua udara di dalam pipa harus dilepas, dan sebuah manometer
dengan kran penutupnya harus dihubungkan pada cabang jaringan pipa
yang diuji. Apabila bagian pipa yang diuji ini tidak terdapat katup udara
maka cara pengeluaran udara akan ditentukan oleh Tenaga Ahli.
1

Air

untuk

pengujian

akan

disediakan

oleh

Pemilik

atas

beban biaya Kontraktor.


2

Seluruh pekerjaan pengujian harus dilakukan dengan disaksikan


oleh Direksi atau wakilnya.

5.6.2. Uji Tekan


Setelah pipa dipasang, semua pipa baru yang dipasang atau setiap bagian
pipa baru yang dipasang katup harus bertekanan hidrostatis minimal 1,5
kali tekanan kerja pada saat pengujian.
5.6.2.1.Batasan Tekanan
Pengujian tekanan harus sebagai berikut:
1.

Tidak boleh lebih kecil dan 1,25 kali tekanan kerja pada
tekanan tertinggi selama pengujian

2.

Tidak melebihi tekanan yang direncanakan

3.

Paling sedikit dilaksanakan selama 2 jam

4.

Tidak bervariasi > 5 psi (0,35 bar) untuk selama pengujian

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 119

Spesifikasi Teknis
5.

Tekanan yang diberikan tidak boleh melebihi 2 kali tekanan


yang diijinkan untuk katup atau hidran bila batas tekanan
pengujian termasuk pada gate valves atau hidran.
Catatan :
Katup

tidak

boleh

dioperasikan

pada

saat

tekanan

menyebar ke semua arah melebihi tekanan yang diijinkan


6.

Tidak boleh melebihi tekanan katup yang diijinkan bila


batas tekanan bagian yang diuji dan bagian uji termasuk
pada saat katup tertutup, baik untuk gate valves atau
katup buterfly.

5.6.2.2.Tekanan Udara
Setiap bagian pipa yang dipasang katup harus diisi dengan air
perlahan-lahan dan ditentukan uji tekan, berdasarkan evaluasi
dari titik terendah dari jalur pipa atau bagian yang diuji dan
dikoreksi terhadap evaluasi alat ukur pengujian, harus dilakukan
dengan cara menyambungkan pompa ke pipa. Katup-katup tidak
boleh dioperasikan baik dalam keadaan tertutup pada tekanan
differensial melebihi tekanan yang diijinkan. Cara ini berguna
untuk menstabilkan uji tekan sebelum uji kebocoran.
5.6.2.3.Pelepasan Udara
Sebelum pelaksanaan uji tekan ditentukan, udara harus dibuang
seluruhnya dari katup dan hidran. Apabila ventilasi udara tidak
dipasang pada semua titik tertinggi, kontraktor harus memasang
katup cock pada titik tersebut diatas sehingga udara dapat
dikeluarkan bersamaan pada saat pipa diisi air, Setelah semua
udara dikeluarkan, katup cock harus ditutup dan uji tekan
dilaksanakan. Pada akhir uji tekan cock harus dilepas dan
disumbat atau tinggalkan ditempat sesuai dengan permintaan
pemilik.
5.6.2.4.Pemeriksaan
Setiap pipa, fitting, hidran dan sambungan-sambungan yang
terlihat harus diperiksa secara cermat selama pengujian. Setiap
pipa, fitting, hidran yang rusak atau cacat ditemukan pada saat

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 120

Spesifikasi Teknis
uji tekan harus diperbaiki atau diganti dengan bahan yang baik,
dan pengujian akan diulangi sampai memuaskan pemilik.
5.6.3. Uji Kebocoran
Uji kebocoran harus dilakukan segera setelah uji tekan
5.6.3.1 Definisi Kebocoran
Kebocoran harus diartikan sebagai sejumlah air yang harus
disuply kedalam pipa yang baru dipasang atau setiap bagian yang
baru dipasang katup, untuk menjaga tekanan pada 5 psi (0,35
bar) sebagai tekanan uji yang ditentukan sesudah udara pada
jalur pipa sudah dihilangkan dan pipa telah diisi dengan air.
Kebocoran tidak boleh diukur dalam keadaan tekanan turun pada
saat

pengujian

melebihi

periode

waktu

pengujian

yang

ditentukan.
5.6.3.2 Kebocoran yang diijinkan
Pemasangan pipa dianggap gagal apabila tingkat kebocoran
melebihi dari yang ditentukan dalam persamaan berikut:

SD P
133200

Dimana :
L

Kebocoran yang diijinkan, dalam liter/jam

Panjang pipa uji, dalam meter

Diameter pipa nominal, dalam inch

Tekanan uji rata-rata selama uji kebocoran, dalam


bar

Dalam satuan metrik :

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 121

Spesifikasi Teknis

SD P
2816

Dimana :
Lm

Kebocoran yang diijinkan, dalam liter/jam

Panjang pipa uji, dalam meter

Diameter pipa nominal, dalam inch

Tekanan uji rata-rata selama uji kebocoran, dalam


bar

Formula berdasar pada kebocoran yang diijinkan dari 11,65 gpd


per mil, dengan diameter nominal D = 1 inch dan tekanan P = 150
psi
1.

Kebocoran yang diijinkan, dengan variasi tekanan ditunjukan


pada tabel 11.

2.

Pada

pengujian

terhadap

dudukan

katup

tertutup,

penambahan kebocoran sebesar 0,0012 It/jam dari ukuran


katup nominal dapat diijinkan
3.

Bila hidran pada bagian uji pengujian harus dilakukan pada


hidran tertutup.

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 122

Spesifikasi Teknis
Tabel 5.21 Bocoran Yang Diijinkan Untuk Setiap 1000 ft (305 M) Panjang Pipa
Tekanan Uji
Rata Rata psi
(Bar)
450 (31)

Diameter Normal Pipa (inch)


14
16
18
20

10

12

0.48

0.64

0.95

1.27

1.59

1.91

2.23

2.55

2.87

400 (28)

0.45

0.64

0.90

1.20

1.50

1.80

2.10

2.40

350 (24)

0.42

0.60

0.84

1.12

1.40

1.69

1.97

300 (21)

0.39

0.56

0.78

1.04

1.03

1.56

275 (19)

0.37

0.52

0.75

1.00

1.24

250 (17)

0.36

0.50

0.71

1.95

225 (16)

0.34

0.47

0.68

200 (14)

0.32

0.45

275 (12)

0.30

150 (10)

24

30

36

42

48

54

3.18

3.82

4.78

5.73

6.69

7.64

8.00

2.70

3.00

3.60

4.50

5.41

6.31

7.21

8.11

2.22

2.53

2.81

3.37

4.21

5.06

5.90

6.74

7.58

1.82

2.08

2.34

2.60

3.12

3.90

4.68

4.46

6.24

7.02

1.49

1.74

1.99

2.24

2.49

2.99

3.73

4.48

5.23

5.98

6.72

1.19

1.42

1.66

1.90

2.14

2.37

2.85

3.56

4.27

4.99

5.70

6.41

1.90

1.13

1.35

1.58

1.80

2.03

2.25

2.70

3.38

4.05

4.73

5.41

6.03

0.64

1.85

1.06

1.28

1.48

1.70

1.91

2.12

2.55

3.19

3.82

4.46

5.09

5.73

0.59

0.59

1.80

0.99

1.19

1.39

1.59

1.79

1.98

2.38

2.98

3.58

4.17

4.77

5.36

0.28

0.55

0.55

1.74

0.92

1.10

1.29

1.47

1.66

1.84

2.21

2.76

3.31

3.86

4.41

4.97

125 (9)

0.25

0.50

0.50

1.67

0.84

1.01

1.18

1.34

1.51

1.68

2.01

2.52

3.02

3.53

4.03

4.53

100 (7)

0.23

0.45

0.45

1.60

0.75

1.90

1.05

1.20

1.35

1.50

1.80

2.25

2.70

3.15

3.60

4.05

Semua bagian jaringan yang diuji, dengan berbagai diameter, kebocoran yang diijinkan akan merupakan jumlah kebocoran dari setiap
pipa

Untuk memperoleh kebocoran dalam liter/jam. Kalikan dengan 3,785

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 123

Spesifikasi Teknis

5.6.3.3 Penerimaan Hasil Pemasangan


Penerimaan harus ditentukan sesuai dengan tingkat kebocoran yang
diijinkan. Bila pada suatu uji pipa ternyata mengeluarkan bocoran
yang lebih besar dari pada yang disyaratkan pada butir 10.3.3.,
kontraktor akan menentukan lokasi kebocoran dan melakukan
perbaikan seperlunya sampai kebocoran sesuai persyaratan yang
diijinkan, dan atas biaya sendiri.
Semua kebocoran yang kelihatan harus diperbaiki.
5.6.4. Penggelontoran Pipa
Air untuk penggelontoran akan disediakan oleh Pemilik atas beban biaya
Kontraktor dan Kontraktor harus membersihkan semua pipa yang terpasang
dengan Penggelontoran memakai air bersih sebagaimana yang diperintahkan
oleh Direksi.
Penggelontoran dilakukan dengan membuka / menguras cabang pembuang
(drainase branch), mulai dari hulu dan secara bertahap ke arah hilir. Jangka
waktu pengurasan cabang pembuang akan diperintahkan oleh Direksi.
Kontraktor harus dengan segera menentukan lokasi dan memperbaiki apabila
ditemukan kebocoran selama penggelontoran, sebagaimana diperintahkan
Direksi, walaupun hasil pengujian yang disebutkan di atas disetujui oleh
Direksi.
5.6.5. Desinfeksi
Sebelum berfungsi dalam sistem layanan dan sebelum dinyatakan selesai oleh
Direksi, semua pipa induk baru, perluasan atau sambungan ke sistem yang
ada, atau "valve" yang ada dalam jaringan perluasan harus didesinfeksi dengan
Chlorine sesuai dengan prosedur berikut ini, atau sebagaimana yang
diperintahkan oleh Direksi.
1

Desinfeksi harus dilakukan dengan mengisi jalur pipa dengan air bersih
yang telah diolah yang mengandung paling sedikit 10 mg/liter sisa
Chlorine.

Setelah 24 jam, sisa Chlorine harus diperiksa dan jika lebih dari 5 mg/lt
hal tersebut dapat dianggap desinfeksi telah dicapai dengan memuaskan.

Walaupun demikian, jika sisa Chlorine memperlihatkan kurang dari 5


mg/liter, harus ditambah Chlorine, diikuti dengan tambahan periode

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 124

Spesifikasi Teknis
kontak selama 24 jan.
Desinfeksi termasuk pengukuran sisa Chlorine merupakan tanggung jawab
Kontraktor, tetapi air dan bahan kimia akan disediakan oleh Pemilik atas
beban biaya Kontraktor.
Pekerjaan akan mencakup pemasangan pipa sementara atau pengambilan
sesuai kebutuhan bagi injeksi air Chlorine dan pengambilan contoh air untuk
pengujian di bawah pengarahan Direksi.
Pekerjaan yang dilakukan di atas harus dilakukan setelah penyelesaian dan
diterimanya pengujian kebocoran dan tekanan yang disyaratkan.

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM

5 - 125

You might also like