Professional Documents
Culture Documents
Peringatan Tertulis;
Pembatasan Kegiatan Usaha;
Pembekuan Kegiatan Usaha Dan/Atau Fasilitas Penanaman Modal; Atau
Pencabutan kegiatan usaha dan/atau fasilitas penanaman modal.
Selain dikenai sanksi administratif, penanam modal juga dapat dikenai sanksi lain sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan (Pasal 34 ayat (3) UU 25/2007).
3. Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan Dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup (UU 32/2009)
Berdasarkan Pasal 68 UU 32/2009, setiap orang yang melakukan usaha dan/atau
kegiatan berkewajiban:
a.
b.
c.
menaati ketentuan tentang baku mutu lingkungan hidup dan/atau kriteria baku
kerusakan lingkungan hidup.
Kecil
Dan
Program
Bina
Lingkungan sebagaimana
terakhir
diubah
dengan Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. PER-08/MBU/2013 Tahun
2013 Tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik
Negara No. PER-05/MBU/2007 Tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara
Dengan Usaha Kecil Dan Program Bina Lingkungan (Permen BUMN 5/2007)
5. Undang-Undang No. 22 Tahun 2001 Tentang Minyak Dan Gas Bumi (UU
22/2001)
Kegiatan usaha hulu yang dilaksanakan oleh Badan Usaha atau Bentuk Usaha Tetap
berdasarkan Kontrak Kerja Sama dengan Badan Pelaksana wajib memuat ketentuanketentuan pokok yang salah satunya adalah ketentuan mengenai pengembangan
masyarakat sekitarnya dan jaminan hak-hak masyarakat adat (Pasal 11 ayat (3) huruf p
UU 22/2001).
Selain itu dalam Pasal 40 ayat (5) UU 22/2001 juga dikatakan bahwa Badan Usaha
atau Bentuk Usaha Tetap yang melaksanakan kegiatan usaha Minyak dan Gas Bumi
(kegiatan usaha hulu dan kegiatan usaha hilir) ikut bertanggung jawab dalam
mengembangkan lingkungan dan masyarakat setempat.
B. Dasar Hukum
Dasar Hukum yang terkait, yaitu:
1. Undang-Undang No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal;
2. Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas;
3. Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup;
4. Peraturan Pemerintah No. 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial Dan
Lingkungan Perseroan Terbatas;
5. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik NegaraNo. PER-05/MBU/2007 Tahun
2007 Tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara Dengan Usaha Kecil Dan
Program Bina Lingkungan sebagaimana terakhir diubah dengan Peraturan Menteri Badan
Usaha Milik Negara No. PER-08/MBU/2013 Tahun 2013 Tentang Perubahan Keempat
Atas Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. PER-05/MBU/2007
Tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara Dengan Usaha Kecil Dan
Program Bina Lingkungan
C. Penerapan CSR atau Tanggung Jawab Sosial Lingkungan
CSR dapat diartikan sebagai komitmen industri untuk mempertanggung-jawabkan
dampak operasi dalam dimensi sosial, ekonomi, dan lingkungan serta menjaga agar dampak
tersebut menyumbang manfaat kepada masyarakat dan lingkungannya. Program CSR
merupakan
komitmen
perusahaan
untuk
mendukung
terciptanya
pembangunan
menerapkan CSR sejak tahun 2001, dengan berbagai program yang disebut program
community management yaitu :
a. Program Lingkungan
Program lingkungan melalui program Jakarta Green and Clean dilakukan di
Jakarta dan Program pelestarian lingkungan melalui program pemilahan sampah
mandiri. Yayasan Unilever Peduli telah memprakarsai program pengelolaan sampah
mandiri di tingkat rumah tangga, dengan pilot project di kelurahan Jambangan,
Surabaya. Kegiatan ini dilakukan secara partisipatoris bersama-sama dengan
masyarakat. Program pelestarian lingkungan hidup di Kelurahan Jambangan diawali
oleh keinginan Unilever untuk menyelamatkan sumber air. Air bersih adalah sumber
kehidupan yang dibutuhkan baik oleh masyarakat maupun industri.
Salah satu
penyebab utama menurunnya kualitas air adalah masalah sampah yang tidak
tertangani dengan baik.
Hal ini sesuai dengan peraturan UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup Pasal 6 (1): Setiap orang berkewajiban memelihara kelestarian
fungsi lingkungan hidup serta mencegah dan menanggulangi pencemaran dan
perusakan. Pasal 6 (2): Setiap orang yang melakukan usaha dan/atau kegiatan
berkewajiban
lingkungan hidup. Pasal 16(1): Setiap penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan
wajib melakukan pengelolaan limbah hasil usaha dan/atau kegiatan. Pasal 17(1):
Setiap penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan wajib melakukan pengelolaan
bahan berbahaya dan beracun.
b. Pendidikan kesehatan masyarakat
Program pendidikan kesehatan dimulai di Yogyakarta dengan berhasil
mengajak 1.600 warga. Setiap warga dengan sukarela menularkan ilmunya untuk
menjaga kebersihan lingkungan dan kesehatan kepada 10 warga lainnya.
Hal ini sesuai dengan peraturan:
c. Pembinaan usaha kecil menengah.
Program Pengembangan Petani Kedelai Hitam adalah salah satu program
CSR unggulan dari Unilever Indonesia melalui Yayasan Unilever Peduli. Program
Kemitraan BUMN
dengan
berpedoman
Usaha
pada Permen
Kecil dan
BUMN
Program
5/2007 yang
serta
dalam
pembangunan
ekonomi
berkelanjutan
guna
Perseroan yang tidak mengelola dan tidak memanfaatkan sumber daya alam,
tetapi kegiatan usahanya berdampak pada fungsi kemampuan sumber daya alam.