You are on page 1of 4

Kista adalah ruang berisi cairan yang dibatasi sel-sel glandular.

Kista terbentuk dari


cairan yang berasal dari kelenjar payudara. Mikrokista terlalu kecil untuk dapat diraba, dan
ditemukan hanya bila jaringan tersebut dilihat di bawah mikroskop. Jika cairan terus berkembang
akan terbentuk makrokista. Makrokista ini dapat dengan mudah diraba dan diameternya dapat
mencapai 1 sampai 2 inchi.
Selama perkembangannya, pelebaran yang terjadi pada jaringan payudara menimbulkan
rasa nyeri. Benjolan bulat yang dapat digerakkan dan terutama nyeri bila disentuh, mengarah
pada kista. Walaupun penyebab kista masih belum diketahui, namun para ahli mengetahui bahwa
terdapat hubungan antara kista dengan kadar hormon. Kista muncul seminggu atau 2 minggu
sebelum periode menstruasi mulai dan akan menghilang sesudahnya. Kista banyak terjadi pada
wanita saat premenopause, terutama bila wanita tersebut menjalani terapi sulih hormon.
Beberapa penelitian membuktikan bahwa kafein dapat menyebabkan kista payudara walaupun
hal ini masih menjadi kontroversial di kalangan medis. Kebanyakan wanita hanya mengalami
kista payudara sebanyak satu atau dua, namun pada beberapa kasus, kista multipel dapat terjadi.
Kista biasanya dipastikan dengan mammografi dan ultrasound (sonogram). Ultrasound sangat
tepat digunakan untuk mengidentifikasi apakah abnormalitas payudara tersebut merupakan kista
ataukah massa padat.
Kebanyakan kista yang simpel dapat digambarkan dengan baik, yaitu memiliki tepi yang
khas, dan sinyal ultrasound dapat dengan mudah melewati. Walaupun begitu, beberapa kista
didapatkan dengan tingkat ekoik internal yang rendah yang menyulitkan ahli radiologi untuk
mendiagnosis sebagai kista tanpa mengeluarkan cairan. Tipe kista yang seperti ini disebut kista
kompleks. Walaupun kista kompleks tersebut terlihat sebagai massa yang solid, namun kista
tersebut bukanlah kanker. Dalam keadaan tertentu, kista dapat menimbulkan nyeri yang hebat.
Mengeluarkan isi kista dengan aspirasi jarum halus akan mengempiskan kista dan mengurangi
ketidaknyamanan. Beberapa ahli radiologis memasukkan udara ke daerah tersebut setelah
drainase untuk meminimalkan kemungkinan kista muncul lagi. Apabila cairan dari kista tampak
seperti darah atau terlihat mencurigakan, cairan tersebut harus diperiksakan ke laboratorium
patologi untuk dilihat di bawah mikroskop. Cairan kista yang normal dapat berwarna kuning,
coklat, hijau , hitam, atau berwarna seperti susu.
Menurut kepustakaan dikatakan kista terjadi pada hampir 7% dari wanita pada suatu
waktu dalam kehidupan mereka. Dikatakan bahwa kista ditemukan pada 1/3 dari wanita berusia

antara 35 sampai 50 tahun. Secara klasik, kista dialami wanita perimenopausal antara usia 45 dan
52 tahun, walaupun terdapat juga insidens yang diluar batas usia ini terutamanya pada individu
yang menggunakan terapi pengganti hormonMenurut beberapa studi autopsi, ditemukan bahwa
hampir 20% mempunyai kista subklinik dan kebanyakan berukuran antara 2 atau 3 cm.
Secara klasik, kista dialami wanita perimenopausal antara usia 45 dan 52 tahun,
walaupun terdapat juga insidens yang diluar batas usia ini terutamanya pada individu yang
menggunakan terapi pengganti hormon. Kebiasaannya kista ini soliter tetapi tidak jarang
ditemukan kista yang multiple. Pada kasus yang ekstrim, keseluruhan mammae dapat dipenuhi
dengan kista.
Kista dapat memberikan rasa tidak nyaman dan nyeri. Dikatakan bahwa terdapat
hubungan antara ketidak nyamanan dan nyeri ini dengan siklus menstruasi dimana perasaan tidak
nyaman dan nyeri ini meningkat sebelum menstruasi. Kista ini biasanya dapat dilihat.
Karekteristiknya adalah licin dan teraba kenyal pada palpasi. Kista ini dapat juga mobil namun
tidak seperti fibroadenoma. Gambaran klasik dari kista ini bisa menghilang jika kista terletak
pada bagian dalam mammae. Jaringan normal dari nodular mammae yang meliputi kista bisa
menyembunyikan gambaran klasik dari lesi yakni licin semasa dipalpasi.
Diagnosis kista mammae ditegakkan melalui aspirasi sitologi. Jumlah cairan yang
diaspirasi biasanya antara 6 atau 8 ml. Cairan dari kista bisa berbeda warnanya, mulai dari
kuning pudar sampai hitam, kadang terlihat translusen dan bisa juga kelihatan tebal dan
bengkak.
Mammografi dan ultrasonografi membantu dalam penegakkan diagnosis tetapi pemeriksaan ini
tidak begitu penting bagi pasien yang simptomatik.
Massa soliter dengan dilatasi dari duktus retroareolar merupakan gambaran yang bisa
terlihat pada mammografi atau ultrasonografi sekiranya massa yang terbentuk agak besar. Massa
yang kecil tidak memberikan gambaran khas pada mammografi dan ultrasonografi. Gambaran
kalsifikasi jarang terlihat pada penyakit ini namun bisa terjadi pada massa yang kecil maupun
besar. Pemeriksaan galaktografi memberikan gambaran filling defect atau complete obstruction
bagi aliran retrograd dari kontras. Pada pemeriksaan MRI pula terlihat lesi berbatas tegas dengan
duktus berisi cairan. Pemeriksaan FNA tidak begitu bermakna pada penyakit ini. Pemeriksaan
lain yang bisa dilakukan adalah eksisi massa dan diperiksa dengan teknik histopatologi
konvensional.

Sebelum ini, eksisi merupakan tatalaksana bagi kista mammae. Namun terapi ini sudah
tidak dilakukan karena simple aspiration sudah memadai. Setelah diaspirasi, kista akan menjadi
lembek dan tidak teraba tetapi masih bisa dideteksi dengan mammografi. Walaubagaimanapun,
bukti klinis perlu bahwa tidak terdapat massa setelah dilakukan aspirasi.
Terdapat dua cardinal rules bagi menunjukkan aspirasi kista berhasil yakni :
(1) massa menghilang secara keseluruhan setelah diaspirasi.
(2) cairan yang diaspirasi tidak mengandungi darah.
Sekiranya kondisi ini tidak terpenuhi, ultrasonografi, needle biopsy dan eksisi
direkomendasikan. Terdapat dua indikasi untuk dilakukan eksisi pada kista. Indikasi pertama
adalah sekiranya cairan aspirasi mengandungi darah (selagi tidak disebabkan oleh trauma dari
jarum), kemungkinan terjadinya intrakistik karsinoma yang sangat jarang ditemukan. Indikasi
kedua adalah rekurensi dari kista. Hal ini bisa terjadi karena aspirasi yang tidak adekuat dan
terapi lanjut perlu diberikan sebelum dilakukan eksisi. Apabila kista masih terus membesar,
eksisi direkomendasikan.
Pasien dengan kista yang berulang sukar ditangani. Rekurensi sering terjadi pada daerah
yang berbeda dari kista yang pertama. Hampir 15% pasien mengalami rekurensi kista dalam
waktu 5 sampai 10 tahun dengan mayoritasnya mengalami satu atau dua kali rekurensi. Terdapat
sebagian kecil wanita dengan kista berulang yang regular mengunjungi dokter setiap dua sampai
tiga bulan sekali untuk drainase kista. Dahulu, sebagian pasien dengan kondisi seperti ini diterapi
dengan mastektomi subkutan. Walaupun tidak membantu dalam penegakan diagnosis,
mammografi harus dikerjakan sebagai prosuder skrining rutin pada wanita berusia lebih dari 35
tahun yang mempunyai kista dengan penampakan dari kanker yang rendah. Menurut
kepustakaan, terdapat bukti yang menyatakan bahwa terjadinya peningkatan risiko terhadap
kanker pada pasien dengan kista. Oleh karena itu, pemeriksaan mammografi secara berkala ini
bisa membantu dalam deteksi awal dari kanker. Pasien dengan kista soliter biasanya tidak
memerlukan pemeriksaan mammografi regular.
Teknik yang digunakan untuk aspirasi kista mammae yang dapat dipalpasi sama dengan
teknik yang digunakan untuk pemeriksaan sitologi FNA. Permukaan kulit dibersihkan dengan
alkohol. Biasanya digunakan jarum 21-gauge dan juga syringe 20 ml. Kista di fiksasi
menggunakan ibu jari dan jari telunjuk atau jari telunjuk dan jari tengah. Syringe dipegang oleh
tangan yang lain dan kista dipalpasi sehingga sudah tidak teraba. Volume dari cairan kista

biasanya 5 ml sampai 10 ml tetapi dapat mencapai 75 ml atau lebih. Cairan dari kista biasanya
berwarna coklat, kuning atau kehijauan. Sekiranya didapatkan cairan sedemikian, pemeriksaan
sitologi tidak diperlukan. Apabila ditemukan cairan kista bercampur darah, 2 ml dari cairan
diambil untuk pemeriksaan sitologi.

Apabila kista ditemukan pada ultrasound tetapi tidak bisa dipalpasi, aspirasi dengan
ultrasound-guided needle bisa dilakukan. Kulit dibersihkan dengan alkohol. Probe ultrasound
dipegang dengan satu tangan untuk mengidentifikasi kista. Syringe dipegang dengan tangan lain
dan kista diaspirasi.

You might also like

  • Kontrasepsi Buku
    Kontrasepsi Buku
    Document170 pages
    Kontrasepsi Buku
    Nora Maulida
    No ratings yet
  • Buku Saku Sms Gateway
    Buku Saku Sms Gateway
    Document25 pages
    Buku Saku Sms Gateway
    Medika Wisata
    No ratings yet
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Document19 pages
    Bab Ii
    Medika Wisata
    No ratings yet
  • RAB UKMI 2013
    RAB UKMI 2013
    Document25 pages
    RAB UKMI 2013
    Zulkifli S Lasomba
    No ratings yet
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Document1 page
    Daftar Pustaka
    Medika Wisata
    No ratings yet
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Document14 pages
    Bab Ii
    Atrioventrikular Milanisti
    No ratings yet
  • Rapat Santri Sehat
    Rapat Santri Sehat
    Document1 page
    Rapat Santri Sehat
    Medika Wisata
    No ratings yet
  • Bab I
    Bab I
    Document1 page
    Bab I
    Ahmad Setyadi
    No ratings yet
  • Bab I
    Bab I
    Document1 page
    Bab I
    Ahmad Setyadi
    No ratings yet
  • Bab V
    Bab V
    Document1 page
    Bab V
    Medika Wisata
    No ratings yet
  • Leaflet Penyuluhan THT Polos
    Leaflet Penyuluhan THT Polos
    Document2 pages
    Leaflet Penyuluhan THT Polos
    Medika Wisata
    No ratings yet
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Document14 pages
    Bab Ii
    Atrioventrikular Milanisti
    No ratings yet
  • Webinar 08.03.2014
    Webinar 08.03.2014
    Document7 pages
    Webinar 08.03.2014
    Medika Wisata
    No ratings yet
  • Tuli Kongenital
    Tuli Kongenital
    Document5 pages
    Tuli Kongenital
    asepnhidayat
    No ratings yet
  • Kista
    Kista
    Document4 pages
    Kista
    Medika Wisata
    No ratings yet
  • Tentir Radio
    Tentir Radio
    Document1 page
    Tentir Radio
    Medika Wisata
    No ratings yet
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Document5 pages
    Bab Ii
    Medika Wisata
    No ratings yet
  • Webinar 08.03.2014
    Webinar 08.03.2014
    Document7 pages
    Webinar 08.03.2014
    Medika Wisata
    No ratings yet
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Document33 pages
    Bab Ii
    amaliakha
    No ratings yet
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Document1 page
    Bab Iv
    Medika Wisata
    No ratings yet
  • Bab I
    Bab I
    Document1 page
    Bab I
    Medika Wisata
    No ratings yet
  • Tugas Corry
    Tugas Corry
    Document1 page
    Tugas Corry
    Medika Wisata
    No ratings yet
  • Bab V
    Bab V
    Document1 page
    Bab V
    Medika Wisata
    No ratings yet
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Document11 pages
    Bab Iii
    Medika Wisata
    No ratings yet
  • Bab V
    Bab V
    Document1 page
    Bab V
    Medika Wisata
    No ratings yet
  • Bab I
    Bab I
    Document1 page
    Bab I
    Medika Wisata
    No ratings yet
  • Bab I
    Bab I
    Document2 pages
    Bab I
    Medika Wisata
    No ratings yet
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Document3 pages
    Bab Iv
    Medika Wisata
    No ratings yet
  • Retinopati Diabetik
    Retinopati Diabetik
    Document8 pages
    Retinopati Diabetik
    Medika Wisata
    No ratings yet
  • Bab IIIb Definisi Operasional
    Bab IIIb Definisi Operasional
    Document4 pages
    Bab IIIb Definisi Operasional
    Medika Wisata
    No ratings yet