Professional Documents
Culture Documents
PANDUAN DASAR
1. PENDAHULUAN
Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu dihadapkan pada masalah, baik
yang sederhana maupun yang rumit. Bila berhadapan dengan masalah
yang rumit, kita bertanya-tanya mengapa terjadi masalah
itu, dan
ilmiah,
termasuk
penelitian,
sekurang-kurangnya
pengetahuan diperoleh dengan proses yang lebih detail dan lebih teliti
akan berbeda dengan pengetahuan yang diperoleh secara cepat,
misalnya lewat pandangan pertama, atau selayang pandang seperti
melihat sesuatu dari atas mobil atau pesawat terbang.
3. KONSEP ILMU
Penciptaan karya ilmiah menggunakan prosedur yang agak berbeda
dengan pembuatan tulisan atau laporan biasa. Dalam penelitian,
prosedur awalnya sama dengan mencari pemecahan masalah dalam
pengetahuan, tetapi pada tahap selanjutnya disyaratkan untuk
mengadakan studi awal untuk melihat latar belakang suatu masalah, di
mana posisinya dengan masalah yang lain, baik yang serupa maupun
yang berbeda. Bila latar belakang masalah telah dapat digambarkan
dengan jelas, seorang peneliti bertugas merumuskan masalah secara
jelas, sehingga arah pemecahannya cukup terarah.
Apabila masalah penelitian telah disusun dengan jelas, langkah
selanjutnya adalah menyususn tujuan penelitian. Tujuan ini harus sesuai
dengan masalah yang hendak dipecahkan. Dengan demikian, masalah
yang ditemukan seorang peneliti atau penulis ilmiah harus dicarikan
Panduan Penulisan K arya Ilmiah
Perbedaan
antara common sense dan ilmu adalah bahwa common sense tidak
berdasarkan penyelidikan atau penelitian yang mempertanyakan apakah
apa yang diyakini tersebut terbukti benar atau salah.
Dalam memecahkan masalah, ilmuwan merujuk kepada teori
yang relevan dengan masalah dan keadaan, serta perkembangnnya,
menguji beberapa teori dan kemudian membuat hipotesis3 atau
perkiraan. Orang awam juga menbuat hipotesis, tetapi teori yang
Panduan Penulisan K arya Ilmiah
dipergunakan
selektif
dengan
memilih
yang
cocok
dengan
Mereka
berusaha menjelaskan
10
11
pengenalannya.
Plato,
sebagai
perintis
epistemologi,
Pertanyaan
yang dimaksud
adalah:
Apa
yang
disebut
Jawaban yang
Skeptisisme
12
dengan
epistemologi,
karena
dalam
kenyataan
13
keadaan
bagaimanapun
tak
mungkin
salah.
Decartes
kekeliruan.
Sebagai reaksi terhadap teori rasional tersebut timbul teori
empiris dari Inggris yang dipelopori oleh John Locke, Thomas Hobbes
dan David Hume10. Mereka berusaha menemukan basis pengetahuan
Panduan Penulisan K arya Ilmiah
14
benda itu
berwarna hijau, pemahaman saya terhadap benda itu tidak terpisah dari
kenyataan, dan itu adalah benar hijau.
Epistemologi terkait erat dengan pernyataan benar dan
pertimbangan yang diberikannya. Di samping, itu epistemologi juga
Panduan Penulisan K arya Ilmiah
15
diberikannya.
berdasarkan
bukti
Keakuratan
(evident),
kebenaran
sesuai
dengan
harus
diputuskan
keadaan
yang
16
17
ilmu kemanusian,
18
saya menyatakan
pemahaman saya terhadap benda itu tidak terpisah dari kenyataan, karena
benda tersebut benar hijau.
Tahapi teori tentang kebenaran dinyatakan sebagai penyesuaian
antara si pengenal dengan apa yang dikenal. Karena pengetahuan itu
disadari yang benar, jelaslah bahwa dalam anggapan Aristoteles mengenai
kebenaran.
Misalnya: pernyataan bahwa orang-orang Akit (salah satu suku
terasing di Pulau Rupat, Kabupaten Kepulauan Riau), adalah bagian suku
Melayu. Keterangan lain seorang antropolog mengatakan bahwa orang Akit
bukan bagian dari suku Melayu. Yang dijelaskan di dalam kalimatkalimat
tersebut adalah apa yang mereka tegaskan, dan apa yang mereka ungkiri.
Ilmu itu disadari sebagai subyek yang mengenal obyek dengan baik dan
benar. Yang mengenal dengan yang dikenal itu identik satu sama lain
dalam ilmu yang sempurna.
Sementara itu menurut Decartes, mengatakan bahwa ada tidaknya
kebenaran tergantung pada ada tidaknya idea yang jelas, dan terpilah-pilah
mengenai sesuatu (idea clara et idea)
16.
Jadi kebenaran
adalah
20
para
21
22
apakah hubungan antara hal yang eviden sebagai dasar terhadap struktur
tersebut bersifat defensif atau induktif, dan kalau tidak demikian apakah
aturan yang dipergunakannya?
5.2 Permasalahan Metafisis
Penampakan benda-benda itu cederung bersifat subyektif, tergantung pada
keadaan
23
24
22
memiliki organ-organ indera yang normal dan sehat, jujur, obyektif, teliti
dalam kondisi bagaimana fakta tersebut diamati.
6.2 Metode Deduksi
Metode deduksi dimaksudkan untuk menemukan hubungan logis yang ada
di antara teori-teori yang diajukan. Untuk mengkaji teori-teori tersebut
menurut Popper ada beberapa syarat, antara lain:23
Pertama, terdapat hubungan logis antara simpulan-simpulan itu
sendiri. Dengan membandingkan simpulan-simpulan tersebut, diuji apakah
sistem yang disodorkan tadi mempunyai konsistensi internal.
Kedua,
apakah teori yang diajukan tersebut memiliki sifat empiris, atau ilmiah.
Ketiga, perbandingan dengan teori-teori lain, terutama dengan maksud
untuk menentukan apakah teori yang bersangkutan akan membawa suatu
kemajuan ilmiah seandainya tetap tidak gugur oleh
25
bentangan rel
kereta api dari Anyer sampai Banyuwangi, bila dipasang rapat tidak ada
celah antara sambungan satu dengan yang lain, pada waktu kena panas,
akan melengkung.
Kedudukan logika dalam dalam semua sistem logika proposisi
amat penting untuk mengamati ilmu-ilmu empiris. Logika proposisi bertitik
pangkal pada proposisi, yaitu ungkapan yang berdiri sendiri dalam suatu
sistem S. Misalnya variabel p, q, r, s. Di samping itu ada variabel konstan
yang ada hubunganya dengan veriabel, diberi simbul dengan huruf besar,
seperti N. Yang dimasud logika proposisi dalam logika formal modern
adalah suatu ungkapan yang tidak mengandung arti, namun merupakan
suatu variabel. 24
26
jadi Badu
silogisme hipotesis, menurut Verhaak diberi nama: Bentuk (1) diberi nama
Panduan Penulisan K arya Ilmiah
27
Catatan :
1
28
10
29
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
30
A.F. Calmers. Apa itu yang disebut Ilmu? Jakarta: Hasta Mitra, 1983.
hlm. 2.
23
24 C. Verhaak dan R. Haryono, Ibid. hlm. 18. Selain proposisi variabel itu
juga ditandai dengan cara tertentu, yang menyatakan sesuatu yang
konstan, mempunyai arti tetap dalam sistem S. Dalam banyak sistem
logika proposisi modern digunakan tanda-tanda matematika
25
Ibid, hlm. 25 Bentuk ini termasyur dan berperan penting dalam cara
kerja ilmu empiris, merupakan azas filsafat.
31
BAGIAN II
PANDUAN UMUM
PENULISAN KARYA ILMIAH
32
33
34
untuk
untuk
tidak
lebih
buku,
Karya ilmiah yang berbentuk buku adalah buku yang berisi fakta
umum ilmiah dan ditulis dengan sistem penulisan yang standar. Makalah
adalah karya ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya
berdasarkan data di lapangan yang bersifat objektif. Kertas kerja adalah
Panduan Penulisan K arya Ilmiah
35
36
37
kemampuan
mengemas
berbagai
sumber
38
(2)
ilmiah
yang
dilaporkan
ilmiah
yang
dilaporkan
(3)
39
(1) Topik
skripsi
dapat
bersumber
dari
permasalahan-
40
(1) Topik tesis berfokus pada kajian yang aktual yang tercakup
dalam salah satu disiplin ilmu, sesuai dengan program studi
yang ditempuh oleh mahasiswa.
(2) Tesis ditulis atas dasar pengujian empirik terahadap teori
tertentu dalam disiplin ilmu yang dipelajari.
(3) Tesis ---untuk penelitian lapangan--- menggunakan data primer
(data yang dikumpulkan dari lapangan) yang dapat ditunjang
oleh data sekunder. Untuk penelitian bibliografi digunakan
sumber-sumber yang otentik.
(4) Tesis ditulis sendiri oleh mahasiswa dengan bimbingan dosen
yang sesuai dengan bidang keahlianya dan telah ditetapkan
oleh surat tugas Direktur Program Pascasarjana.
(5) Tesis ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar
dengan menuliskan abstrak dalam bahasa Indonesia dan
bahasa Inggris. Untuk program studi atau jurusan tertentu, tesis
dapat ditulis dalam bahasa minat (bahasa Inggris).
(6) Tesis dipertahankan sendiri oleh mahasiswa yang bersangkutan
di hadapan tim penguji yang ditetapkan dengan surat tugas
Direktur Program Pascasarjana.
3.5 Disertasi
Disertasi merupakan karya tulis ilmiah yang disusun dan
dipertahankan sebagai persyaratan untuk menyelesaikan program Doktor
Panduan Penulisan K arya Ilmiah
41
terhadap teori-teori yang ada, pengembangan teori dan prinsipprinsip baru, tau pengembangan suatu model baru yang diuji di
lapangan.
(3) Disertasi menggunakan data primer (data yang dikumpulkan
dari lapangan) yang dapat ditunjang pula oleh data sekunder.
(4) Disertasi ditulis sendiri oleh mahasiswa dengan bimbingan
dosen, yaitu: promotor, ko-promotor, dan anggota yang sesuai
dengan bidang keahlianya dan telah ditetapkan oleh surat tugas
Direktur Program Pascasarjana.
(5) Disertasi ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar
dengan menuliskan abstrak dalam bahasa Indonesia dan
bahasa Inggris. Untuk program studi atau jurusan tertentu
disertasi dapat ditulis dalam bahasa minat (bahasa Inggris),
42
43
dimulai dari lembar judul (bukan sampul) sampai dengan lembar sebelum
bab pendahuluan.
4.1.1 Sampul
Pada sampul bagian tengah atas terdapat logo Universitas Negeri
Semarang, bergaris tengah 3 cm. Di bawahnya dituliskan judul dengan
huruf kapital tebal berukuran 15-16. Di bawahnya tertulis kata
SKRIPSI/TESIS/DISERTASI (dipilih salah satu) yang dicetak dengan huruf
kapital tebal berukuran 14, diikuti pada baris berikutnya kalimat dengan
huruf
44
(dipilih
salah
satu)
Fakultas/Program
45
46
47
48
Daftar tabel memuat nomor dan judul tabel, diikuti titik-titik seperti
pada daftar isi, lalu disusul nomor halaman tempat tabel terdapat dalam
teks. Judul tabel yang lebih dari satu halaman ditik dengan spasi satu. Jarak
antara judul tabel yang satu dengan yang lain dalam daftar itu satu
setengah spasi.
4.1.12 Daftar Gambar
Cara membuat daftar gambar sama dengan cara membuat daftar
tabel.
4.1.13 Daftar Lampiran
Cara membuat daftar lampiran sama juga dengan cara membuat
daftar tabel.
4.2 Bagian Pokok
Bagian
pokok
skripsi,tesis,atau
disertai
terdiri
atas
bab
49
50
Topik yang pernah diteliti boleh saja diteliti,asal penelitian yang baru
itu
dapat
menghasilkan
sesuatu
yang
baru,yang
berbeda
dari
itu
pembicaraan
dilakukan
secara
kronologis.Dengan
atau
pertanyaan
yang
perlu
dijawab
dengan
tentang
cara
atau
wujud/keadaan),di
mana,ke
mana,dari
mana,mengapa,dan sebagainya.
Rumusan masalah harus diturunkan dari rumusan topik,tidak boleh
keluar dari lingkup topik.Oleh karena itu,rumusan masalah hendaklah
Panduan Penulisan K arya Ilmiah
51
operasional;
maksudnya
masalah-masalahnya
dapat
52
53
variabel,masalah,dan
tujuannya
terperikan
secara
54
55
inti
ini
memang
berisi
hasil
penelitian
beserta
penjelasannya.Akan tetapi, tidak tidak berarti bahwa judul bab ini Hasil
Penelitian dan Pembahasan.Judul hendaknya dirumuskan sesuai dengan
topik (judul) skripsi,tesis,atau disertai.
56
penutup
merupakan
bab
terakhir
skripsi,tesis,atau
uraian
tentang
hasil
penelitian.Dengan
57
58
59
artikel
yang
berbahasa
Indonesia
diikuti
dengan
60
catatan kaki, mulai dengan lembaga asal penulis utama dengan penanda
bintang (*).
5.1.3 Abstrak dan Kata Kunci
Abstrak berisi pernyataan ringkas dan padat tentang gagasan
terpenting di dalam artikel. Gagasan itu antara lain mencakupi masalah,
tujuan, prosedur penelitian (untuk penelitian kualitatif termasuk deskripsi
tentang subjek yang diteliti), dan ringkasan hasil penelitian sebagai
tekanannya.
Abstrak yang mendahului artikel berbahasa Indonesia hendaknya
ditulis dalam bahasa inggris, sedangkan untuk artikel yang berbahasa
Inggris dilengkapi dengan abstrak berbahasa Indonesia.
Panjang abstrak antara 50 sampai dengan 75 kata dan ditulis dalam
satu paragraf. Dengan ketikan berspasi tunggal menggunakan format yang
lebih sempit daripada teks utama (margin kanan dan kiri menjorok masuk
1,2 cm).
Abstrak diikuti dengan Kata Kunci (Key Words) yang merupakan
kata pokok yang menggambarkan daerah masalah yang diteliti atau istilah
yang menggambarkan gagasa pokok artikel. Kata kunci dapat berupa kata
tunggal atau gabungan kata. Jumlah kata kunci dalam artikel ilmiah antara 3
sampai dengan 5 buah. Kata ini diperlukan untuk penelusuran lebih lanjut
61
gagasan tadi. Sebab itu, bagian ini harus disertai dengan rujukan kepada
berbagai sumber yang terpercaya. Jumlah rujukan harus proporsional (tidak
terlalu sedikit dan tidak terlalu banyak). Gagasan teoretis harus disajikan
secara ringkas, padat, dan langsung mengenai masalah yang diteliti. Aspek
yang dibahas dapat mencakupi aspek histories, landasan teori atau aspek
lain. Gagasan teoretis mengarahkan pembaca ke rumusan masalah yang
dilengkapi dengan rencana pemecahannya dan rumusan tujuan.
5.1.5 Metodologi
Metodologi diartikan sebagai kumpulan metode yang digunakan
untuk membuat desain penelitian, menentukan jenis dan jumlah sample,
Panduan Penulisan K arya Ilmiah
62
63
5.1.6 Hasil
Hasil adalah bagian utama artikel ilmiah. Karena itu, bagian ini
biasanya merupakan bagian terpanjang. Bagian ini menyajikan hasil analisis
data yang dilaporkan secara bersih.
Untuk artikel hasil penelitian kuantitatif, proses analisis data (seperti
perhitungan statistik, tabel yang panjang, sampel yang berlebihan, dan
sebagainya) tidak perlu disajikan. Proses pengujian hipotesis pun tidak
perlu disajikan, termasuk pembandingan antara koefisien yang ditemukan
dalam analisis dengan koefisien dalam tabel statistik. Dengan perkataan
lain, yang dimuat di dalam artikel hanya hasil analisis dan hasil pengujian
hipotesis.
Hasil analisis boleh disajikan dengan tabel atau grafik asalkan
dalam bentuk yang ringkas, jelas dan tidak mengganggu alur piker di dalam
teks. Jika ke dalam sajiak disertakan tabel dan/atau grafik untuk
memperjelas sajian verbal, keduanya harus diberi judul dengan komentar
yang memadai walaupun komentar tersebut tidak harus dilakukan per tabel
atau grafik.
Apabila hasil yang disajikan cukup panjang, penyajian bisa
dilakukan dengan memilah bagian ini menjadi subbagian sesuai dengan
penjabaran masalah penelitian. Sebaliknya, apabila bagian ini pendek,
semua sajian bisa berupa gabungan pembahasan.
Panduan Penulisan K arya Ilmiah
64
menunjukkan
terjadinya
pemecahan
masalah
atau
65
66
67
68
lembaga asal penulis harus dicantumkan pada catatan kaki, mulai dengan
lembaga asal penulis utama dengan penanda angka 1, 2, 3, dan seterusnya
dengan format supercscript.
5.2.3 Abstrak dan kata Kunci
Untuk artikel hasil pemikiran konseptual, abstrak berisi ringkasan isi
artikel yang dituangkan secara padat. Abstrak untuk artikel jenis ini
bukanlah komentar atau pengantar dari penyunting atau redaksi. Abstrak
berisi pernyataan ringkas dan padat tentang gagasan terpenting di dalam
artikel. Gagasan itu antara lain mencakupi masalah, tujuan, dan ringkasan
hasil pemikiran sebagai tekanannya.
Abstrak yang mendahului artikel berbahasa Indonesia hendaknya
ditulis dalam bahasa inggris, sedangkan untuk artikel yang berbahasa
Inggris dilengkapi dengan abstrak berbahasa Indonesia.
Panjang abstrak antara 50 sampai dengan 75 kata dan ditulis dalam
satu paragraf. Dengan ketikan berspasi tunggal menggunakan format yang
lebih sempit daripada teks utama (margin kanan dan kiri menjorok masuk
1,2 cm).
Abstrak diikuti dengan Kata Kunci (Key Words) yang merupakan
kata pokok yang menggambarkan daerah masalah yang diteliti atau istilah
yang menggambarkan gagasa pokok artikel. Kata kunci dapat berupa kata
tunggal atau gabungan kata. Jumlah kata kunci dalam artikel ilmiah antara 3
Panduan Penulisan K arya Ilmiah
69
sampai dengan 5 buah. Kata ini diperlukan untuk penelusuran lebih lanjut
ke dalam sistem informasi dan telekomunikasi menggunakan teknologi
internet.
5.2.4 Pendahuluan
Berbeda dengan isi pendahuluan di dalam artikel hasil penelitian,
bagian pendahuluan dalam artikel konseptual berisi uraian yang
mengantarkan pembaca kepada topik utama yang akan dibahas. Sebab itu,
isi bagian pendahuluan menguaraikan berbagai hal yang mampu menarik
pembaca untuk mendalami bagian selanjutnya. Selain itu, bagian
pendahuluan hendaknya diakhiri dengan rumusan singkat tentang hal pokok
yang akan dibahas. Bagian pendahuluan tidak perlu diberi judul.
5.2.5 Nas
Nas pada artikel konseptual sangat bervariasi. Bagian ini dapat
berupa (1) evaluasi terhadap teori yang ada, yang mencakupi ragam,
kelebihan, dan kekurangannya, (2) deskripsi, eksplanasi, analisis, dan
diskusi tentang fenomena yang muncul dalam suatu komunitas, (3) strategi
pengelolaan
perkara
tertentu,
70
Walaupun nas jenis artikel ini tidak perlu dibagi menjadi sub-bagian,
tiap paragraf harus disusun secara sistematis dengan memperhatikan
koherensi antarbagiannya. Teks yang disusun dengan runtut, lugas, padu,
dan jelas akan mampu meyakinkan pembacanya untuk mengikuti alur piker
yang hendah disampaikan oleh penulis kepada pembacanya.
5.2.6 Penutup
Istilah penutup digunakan sebagai judul bagian akhir artikel
konseptual jika isinya hanya berupa catatan akhir atau yang sejenisnya.
Jika uraian pada bagian akhir berisi simpulan hasil pembahasan pada
bagian sebelumnya, perlu dimasukkan pada bagian kesimpulan.
Kebanyakan artikel konseptual membutuhkan simpulan.
Beberapa artikal konseptual yang dilengkapi dengan saran. Jika
hendak ditampilkan, saran yang mencakupi aspek pengembangan ilmu,
penerapan teori, dan aspek lain dapat ditempatkan dalam bagian tersendiri.
5.2.7 Catatan Akhir
Pada dasarnya, catatan akhir dalam artikel konseptual serupa
dengan catatan akhir pada artikel ilmiah. Catatan ini berupa keterangan
tambahan yang diberikan kepada istilah khusus, nama tokoh, nama
lembaga, tahun tertentu, simbol, dan sebagainya yang termuat di dalam
artikel. Pencantuman catatan akhir ini dilakukan dengan alasan bahwa
71
72
BAGIAN III
PANDUAN TATA TULIS
KARYA ILMIAH
73
74
B. Pengantar
Karya ilmiah yang berupa disertasi, tesis, skripsi, tugas akhir, artikel ilmiah,
dan makalah (selanjutnya disebut karya ilmiah) dapat ditulis dalam bahasa
daerah, bahasa Indonesia, bahasa Inggris, atau bahasa asing lain. Untuk
itu, bab ini membahas tata tulis bagian-bagian karya ilmiah dengan contoh
utama dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris sebab dalam kedua
bahasa itulah kebanyakan kara akan ditulis. Bagian pertama membahas
tata cara penulisan bagian-bagian disertasi, tesis, skripsi, dan tugas akhir.
Bagian berikutnya membahas tata tulis artikel ilmiah dan makalah. Bagian
tiga menyajikan tata cara pengutipan rujukan. Akhirnya, bagian empat
memuat tata tulis daftar pustaka.
1. Tata Tulis Karya Ilmiah
Secara umum disertasi, tesis, skripsi, dan tugas akhir dibagi menjadi tiga
bagian pokok, yaitu (1) prawacana, (2) nas, dan (3) bagian akhir.
1.1 Prawacana
Prawacana terdiri atas judul, halaman kosong, pernyataan keaslian tulisan,
pengesahan, persembahan, motto, prakata, abstrak, daftar isi, daftar table
dan daftar lain.
75
Judul
Judul terdiri atas (1) logo institusi, (2) judul skripsi, (3) maksud penulisan
skripsi, (4) nama dan nomor nomor induk mahasiswa, dan (5) nama
lembaga termasuk jurusan, fakultas, dan universitas, serta tahun penulisan
skripsi.
(1) Logo
Logo yang dipasang pada halaman judul hendaknya logo institusi yang
lazim dipasang pada kepala surat dan yang ukurannya disesuaikan dengan
luas halaman judul.
76
77
in English
Perhatikan bahwa
(1) Frase ini ditulis dengan huruf kecil dengan font 12 untuk jenis huruf
Times New Roman.
(2) Gelar kesarjanaan dan program studi ditulis dengan awalan huruf
kapital.
Salah
Betul
Betul
Betul
78
Tidak dianjurkan:
Oleh:
Agus Ismangun
222000022
Dianjurkan:
by
Agus Ismangun
222000022
atau
oleh
Agus Ismangun
222000022
(5) Nama Lembaga dan Tahun Penulisan
Nama lembaga dan tahun penulisan ditulis dengan font 16 (atau 14)
bercetak tebal untuk jenis huruf Times New Roman.
Tahun penulisan tesis adalah tahun pada saat pengesahan tesis, yaitu
setelah tesis tersebut diuji, diperbaiki, dan diperbanyak.
Panduan Penulisan K arya Ilmiah
79
D. ENGLISH DEPARTMENT
FACULTY OF LANGUAGES AND ARTS
SEMARANG STATE UNIVERSITY
2009
Halaman Kosong
Halaman yang kosong dimaksudkan sebagai pelapis agar teks pada
halaman berikutnya tidak tembus dan terlihat dari halaman judul.
Pada buku yang berhak cipta, biasanya halaman ini digunakan sebagai
halaman hak cipta, yaitu halaman yang memuat catatan hak cipta yang
mencakupi tahun penulisan, nama penulis dan peringatan bagi pengguna
buku kersebut.
Misalnya,
Panduan Penulisan K arya Ilmiah
80
81
Sekretaris
Gunoto, Ph.D
131281777
131282888
82
Penguji
Penguji
130220222
130276999
Penguji/Pembimbing I
Penguji/Pembimbing II
130450111
130222333
APPROVAL
This thesis has been approved by a team of examiners
on 30 October 2008
Examiner
Examiner
130220222
130276999
83
Examiner/Adviser I
Examiner/Adviser II
130450111
130222333
Chairman
Secretary
Gunoto, Ph.D
131281777
Persembahan
Persembahan (dedication) bersifat manasuka. Jika penulis menghendaki
kemunculan halaman ini, persembahan hendaknya ditulis secara ringkas
dan hanya menyebut nama(-nama) yang sangat penting saja. Nama (nama) tersebut didahului dengan preposisi To. Teks dapat ditulis di bagian
atas, tengah, atau bawah halaman baik di sebelah kiri atau kanan halaman
tanpa puntuasi apa pun. Misalnya,
84
Tidak dianjurkan
Tidak dianjurkan
Tidak dianjurkan
Tidak dianjurkan
Dianjurkan
atau
Untuk Sri Haryati
atau
Untuk Ayah, Ibu, dan Adik-Adik
Motto
Motto (epigraph) biasanya berupa frase atau kalimat pendek yang dikutip
dari suatu sumber. Penempatan motto pada skripsi bersifat manasuka. Jika
penulis menghendaki penempatan motto seperti itu, hendaknya motto
tersebut ditulis ringkas dengan jenis huruf yang sama dengan jenis yang
digunakan di dalam nas skripsi, tanpa cetak miring, cetak tebal, garis
bawah, dan/atau tanda kutip. Jika motto itu merupakan kutipan dari sumber
yang signifikan, nama dan sumber kutipan dapat disertakan di dalam teks.
85
Misalnya,
Tidak Dianjurkan
Tidak Dianjurkan
Tidak Dianjurkan
Dianjurkan
Prakata
Prakata (Preface) atau Pengantar berisi penjelasan ringkas oleh penulis
mengenai latar belakang penulisan skripsi, cakupan penelitian, maksud
penelitian, dan pihak-pihak yang ikut mengambil bagian di dalam
mendorong serta memberi motivasi kepada penulis sehingga laporan
penelitian itu bisa terwujud.
Prakata dapat pula mencakupi penyebutan nama yang baik langsung
maupun tak langsung ikut terlibat di dalam penulisan itu. Misalnya, rektor,
Panduan Penulisan K arya Ilmiah
86
87
E. Abstract
This thesis is based on study which attempted to
examine the use of high cognitive questions in nonnative student group classroom discussions. The main
purpose of the study was to determine if higher
frequency of high cognitive questions in NNS group
classroom discussions had an effect on foreign
language learning. Two groups of non-native Spanish
students and four non-native English teachers
participated. One of the groups was trained in
incorporating hign cognitive questions in studentstudent discussions; the other group was not provided
Panduan Penulisan K arya Ilmiah
88
Daftar Isi
Daftar Isi (Table of Contents) berisi daftar semua bagian tesis kecuali
halaman judul, halaman kosong atau halaman hak cipta, halaman
persembahan, dan halaman motto. Halaman-halaman ini tidak diberi nomor
halaman, tetapi keberadaannya tetap dihitung sehingga nomor halaman
daftar isi mengikuti jumlah halaman yang ada sebelumnya.
F. TABLE OF CONTENTS
Page
Preface .... v
Panduan Penulisan K arya Ilmiah
89
Abstract ..... vi
Table of Contents ..... vii
List of Tables .... ix
List of Figures ... x
List of Abbreviation . xi
Chapter
1. INTRODUCTION
1.1 Background of the Study .... 1
1.2 Reasons for Choosing the Topic ..... 4
Etc.
2. REVIEW OF THE RELATED LITERATURE
2.1 Review of the Previous Research ...... 8
2.2. Metaphoric Process in Literature...... 12
Etc.
3.
METHODS OF INVESTIGATION
4.
Etc.
Appendices .. 65
References ... 72
90
1. BAGIAN
1.1 Sub-bagian
1.2 Sub-bagian
1.2.1 Sub-sub-bagian
1.2.2 Sub-sub-bagian
1.2.3 Sub-sub-bagian
1.3 Sub-bagian
1.3.1 Sub-sub-bagian
1.3.1.1 Sub-sub-sub-bagian
1.3.1.2 Sub-sub-sub-bagian
1.3.2 Sub-bagian
91
Dst.
G. LIST OF TABLES
Table
Page
92
Perlu diingat bahwa di dalam nas karya tulis nomor dan judul tabel di tulis di
atas tabel yang dirujuk. Misalnya,
Tabel 2.1. GPA of the First Year Students
Daftar Bagan (List of Figures) ditulis dengan penomoran dan judul seperti
penulisan daftar tabel.
H. LIST OF FIGURES
Figure
Page
Berbeda dengan daftar table, di dalam nas nomor dan judul bagan, gambar,
atau diagram ditulis di bawah bagan, gambar, atau diagram yang dirujuk.
Misalnya,
Panduan Penulisan K arya Ilmiah
93
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
East
West
North
1st Qtr
2nd Qtr
3rd Qtr
4th Qtr
I. LIST OF APPENDICES
Appendix
Page
94
Adjective
Adv
Adverb
Anova
Analysis of Variance
DSA
95
EH
Ernest Hemingway
FA
a Farewell to Arms
NP
Noun Phrase
1.2 Nas
Nas suatu laporan penelitian terdiri atas judul bab dan bagian-bagiannya.
Secara umum, nas ditulis dengan ketentuan sebagai berikut.
(1) Judul bab ditulis dengan huruf kapital berukuran 16 cetak tebal.
Judul bab ditulis pada halaman baru. Misalnya,
BAB 1
PENDAHULUAN
(2) Judul bagian ditulis dengan huruf kecil. Bagian ini didahului dengan
huruf kapital dan setiap kelas kata (nomina, verba, ajektiva, dan
adverbia) didahului dengan huruf kapital. Huruf berukuran 14 dan
dicetak tebal. Misalnya,
96
(3) Judul sub-bagian ditulis seperti judul bagian, tetapi berukuran 12.
Misalnya,
Dengan demikian, judul bab dan bagian beserta sub-subnya dapat ditulis
dengan rangkuman sebagai berikut.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Penelitian Terdahulu
(teks)
2.1.1 Tradisi Endo-Eropa
Panduan Penulisan K arya Ilmiah
97
(teks)
2.1.2 Tradisi Amerika
(teks)
2.1.2.1 Tradisi Amerika pada Abad ke-20
(teks)
2.1.2.1.1 Semantik Chomskian
(teks)
2.2
Dsb.
Perhatikan bahwa:
(1) Setiap bagian beserta pecahannya ditulis mulai dengan ujung
margin kiri. Sub-bagian, misalnya, tidak perlu dimenjorokkan ke
kanan.
(2) Setiap bagian harus berupa frase yang ditulis tanpa diakhiri dengan
tanda titik (.).
(3) Teks yang mengikuti setiap bagian dan pecahannya harus berupa
paragraf. Setiap paragraf harus berisi sejumlah kalimat, yang
sekurang-kurangnya terdiri atas delapan baris.
(4) Teks yang berupa butir-butir pernyataan ditulis dengan ketentuan
sebagai berikut.
Panduan Penulisan K arya Ilmiah
98
99
100
Amoeba
Pragmatics
informasi
skill
(4) Nama pengarang ditulis dengan urutan nama keluarga atau nama
akhir diikuti dengan singkatan nama pertama dan nama lain.
Arikunto, S.
101
McNamara, J.
Toer, P.A.
Turabian, L.
(6) Tiap lema diikuti dengan nomor halaman tempat lema tersebut
berada di dalam nas.
Amoeba 13
(7) Apabila lema muncul dalam dua halaman atau lebih secara
berturut-turut, nomor halaman ditulis dengan membubuhkan tanda
( - ).
Phillips, J. 253 7.
102
(8) Apabila, lema muncul dalam dua halaman atau lebih tetapi tidak
berurutan, penulisannya dilakukan dengan membubuhkan tanda
koma.
Arithmatics 67, 73
103
Riwayat Hidup
Riwayat hidup bersifat manasuka dan biasanya hanya ditampilkan di dalam
disertasi atau tesis. Bagian ini dapat terdiri atas riwayat keluarga, riwayat
pendidikan, pengalaman kerja, daftar karya ilmiah, prestasi kerja,
penghargaan.
2. Tata Tulis Pustaka Acuan
2.1 Kutipan Langsung
Yang dimaksud dengan kutipan langsung ialah kutipan yang dibuat persis
dengan sumbernya. Pembuatan kutipan seperti ini didasari prinsip sebagai
berikut.
(1) Kutipan langsung hanya digunakan apabila perkataan atau
ungkapan asli pengarang demikian padat, berbobot, dan
meyakinkan. Kutipan seperti ini biasanya menambah daya kepada
karya ilmiah. Misalnya,
Vini Vidi Vici
(2) Kutipan langsung dapat digunakan untuk mendokumentasi
argumentasi yang tidak cukup disampaikan dalam bentuk catatan
kaki.
104
komentar
atau
membela/menolak/menganalisis
105
106
Kutipan Panjang
Kutipan panjang adalah kutipan yang terdiri atas lima baris atau
lebih. Kutipan seperti ini dapat ditulis dengan ketentuan sebagai
berikut.
(1) Tulis kutipan itu di dalam paragraf tersendiri.
(2) Jangan gunakan tanda kutip.
Panduan Penulisan K arya Ilmiah
107
108
Elipsis
Untuk menghindari kutipan yang terlalu panjang dimungkinkan untuk
membuang sebagian dari sumber yang panjang itu. Pengutipan seperti ini
dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
Panduan Penulisan K arya Ilmiah
109
(1) Elipsis dilakukan dengan tanda tiga titik dengan spasi di kiri dan
kanannya.
(2) Elipsis dapat dilakukan pada bagian awal, tengah, atau akhir
kutipan.
(3) Elipsis tidak boleh mengubah amanat apapun yang terdapat di
dalam sumber kutipan.
atau
110
Interpolasi
Interpolasi ialah penjelasan atau pembetulan suatu kutipan yang diselipkan
ke dalam teks. Interpolasi menuntut perubahan redaksional suatu kutipan
langsung. Perubahan itu ditempatkan di dalam tanda kurung persegi. Jenisjenis interpolasi yang lazim ialah (1) sic, (2) komentar, dan (3) penyisipan
anteseden.
111
(1)
112
113
Kutipan Khusus
Dalam hal tertentu, dapat muncul masalah khusus yang berkaitan dengan
penulisan kutipan. Masalah itu berkaitan, antara lain, dengan (1) kutipan di
dalam kutipan, (2) pengutipan puisi, (3) pengutipan pidato.
(1) Kutipan di dalam kutipan
Jika di dalam suatu kutipan langsung terdapat kutipan pendek, kutipan
langsung ditulis di dalam tanda kutip ganda () sedangkan kutipan
pendek di dalamnya ditulis di dalam tanda kutip tunggal ().
114
115
Kutipan yang terdiri atas dua sampai empat baris disisipkan ke dalam
teks menggunakan tanda kutip pada awal dan akhir kutipan dan garis
miring (/) antar baris.
Kutipan yang terdiri atas lima baris atau lebih ditulis tanpa tanda kutip.
Kutipan tersebut ditulis berspasi tunggal, dengan indent, dan berspasi
ganda antar bait.
116
117
118
sengaja
menggunakan
tulisan
orang
lain
tanpa
menyebutkan sumbernya.
Untuk menghindari tuduhan adanya pembajakan (plagiarism) di dalam
penulisan tesis dan karya-karya ilmiah pada umumnya, lakukan langkah
sebagai berikut.
Sumber:
119
(2) Sajikan fakta sebagaimana yang tertulis di dalam sumber itu dalam
bentuk daftar:
120
121
adjectives:
add
er
Salah
Benar
122
Salah
Salah
Benar
Salah
Benar
: Accor
: Acording to Hatim and Mason (1990: 1), the
world of translator is inhabited by an
extraordinary number of dichotomies
123
James M. McCrimmon
McCrimmon, J. M.
Basil Hatim
Hatim, B.
Kate L. Turabian
Turabian, Kate L.
124
buku
Acuan
C 1990
1990
C 1990
Third Impression 1991
1990
C 1990
New Edition 1995
1995
(5) Judul karangan yang berbentuk buku ditulis dengan cetak miring.
Hal yang sama berlaku pada nama majalah, jurnal, atau koran.
125
Nama Terbitan
The Translator as
Communicator
Journal of Pragmnatics
TARGET
NEWSWEEK
The Jakarta Post
The Translator as
Communicator
Journal of Pragmnatics
TARGET
NEWSWEEK
The Jakarta Post
London
126
London
New York
(2)
127
(4)
(5)
128
(7)
(8)
Buku terjemahan
Leech, G. 1982. Prinsip-Prinsip Pragmatik.
Translated by Oka, M.D.D. 1993. Jakarta:
Penerbit Universitas Indonesia.
(9)
129
130
131
132
www.edst.educ.ubc.ca/aerc/2001/2001ziegler.
htm [accessed 11/11/01]
Berbentuk artikel di dalam buku
Shohet, Linda. (2001). Adult Learning and Literacy
in Canada. In The Annual Review of Adult
Learning and Literacy, Vol. 2, Chapter 6.
(NCSALL). Available at http://ncsall.gse.
harvard.edu/ann_rev/vol2_6.html
[accessed
9/23/03).
Berbentuk artikel tak bertanggal
Rocco, T. S. (n.d) Critical reflection in practice:
experiences of a novice teacher. Online
www.bsu.edu/teachers/departments/edld/conf/
critical.html [accessed 03/15/00]
Berbentuk artikel anonim dan tak bertanggal
Self-Evaluation Kit. Online at
ww.nald.ca/PROVINCE/SASK/SLM/selfeval/t
oc.htm [accessed 06/23/03]
3.4 Tata Urut Penulisan Pustaka Acuan
Allan, K. 2001. Natural Language Semantics. Oxford:
Blackwell Publishers.
Austin, J.L. 1962. How to Do Things with Words. Oxford
dan New York: Oxford University Press.
133
134
135
136
137