You are on page 1of 4

-Djj : bradikardi/Takikardi

-Kaput suksadenum
-Air ketuban keruh, dll

Diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan:7
a. Adanya tanda dan gejala klinis partus lama:

Ibu kelelahan dan dehidrasi

Vulva edema

Perut kembung

Demam

Kaput suksedaneum

RUI

-Febris
-Dehidrasi
-Syok
-Ruptur uteri
-Meteorismus, dll

b. Adanya komplikasi pada ibu:

Gangguan keseimbangan asam basa/elektrolit, asidosis

Infeksi intrauterin sampai sepsis

Dehidrasi sampai syok

Robekan jalan lahir sampai robekan rahim (ruptur uteri)

c. Adanya komplikasi pada janin:

Gawat janin

Kematian janin

Penatalaksanaan7
Memperbaiki keadaan umum ibu bertujuan untuk:
1. Koreksi cairan (rehidrasi)
2. Koreksi keseimbangan asam basa
3. Koreksi keseimbangan elektrolit
4. Pemberian kalori
5. Pemberantasan infeksi
6. Penurun panas
Tindakan yang diberikan:
1. Pasang infus dan kateter urin
2. Pemberian cairan, kalori dan elektrolit

Infus Ringer laktat, kalori dan elektrolit

Infus dekstrosa 5% 250cc, tetesan cepat. Cairan dapat diberikan menurut kebutuhan.

3. Koreksi asam basa dengan pengukuran karbondioksida darah dan pH (bila perlu)
4. Pemberian antibiotika spektrum luas secara parenteral.

Inj. Ampicillin 1gr/6jam, Inj. Gentamycin 80mg/12jam, metronidazole


dilanjutkan amoksisilin 3x500mg/hari selama 2 hari.

selama 3 hari,

Inj. Cefotaxime 1gr/hr, selama 3 hari, dilanjutkan amoksisilin 3x500mg/hari selama 3 hari.

5. Penurun panas

Kompres

Inj. Xylomidone 2cc IM

6. Terminasi persalinan:

Bila syarat persalinan per vaginam memenuhi dilakukan ekstraksi vakum/ekstraksi forseps
atau embriotomi

Bila syarat persalinan per vaginam tidak terpenuhi maka dilakukan SC

Komplikasi4,6
1. Ibu

Infeksi sampai sepsis. Infeksi adalah bahaya serius yang mengancam ibu dan janinnya pada partus
lama, terutama bila disertai pecahnya ketuban. Bakteri di dalam cairan amnion menembus amnion
dan menginvasi desidua serta pembuluh korion sehingga terjadi bakteremia dan sepsis pada ibu dan
janin.

Dehidrasi, syok, kegagalan fungsi organ-organ

Robekan jalan lahir

Ruptur uteri. Penipisan abnormal segmen bawah uterus menimbulkan bahaya serius selama partus
lama, terutama pada wanita dengan paritas tinggi dan pada mereka dengan riwayat seksio sesarea.

Robekan serta pembentukan fistula pada buli-buli, vagina, uterus dan rektum. Apabila bagian
terbawah janin menekan kuat ke pintu atas panggul tetapi tidak maju untuk jangka waktu yang cukup
lama, bagian jalan lahir yang terletak di antaranya dan dinding panggul dapat mengalami tekanan
berlebihan. Karena gangguan sirkulasi, maka dapat terjadi nekrosis yang akan jelas dalam beberapa
hari setelah melahirkan dengan munculnya fistula vesikovaginal, vesikoservikal, atau rektovaginal.
Umumnya nekrosis akibat penekanan ini terjadi setelah persalinan kala dua yang sangat
berkepanjangan.

2. Anak

Gawat janin dalam rahim sampai meninggal

Lahir dalam asfiksia berat sehingga menimbulkan cacat otak menetap

Trauma persalinan

Patah tulang dada, lengan, kaki, kepala karena pertolongan persalinan dengan tindakan.

Penatalaksanaan
Dalam menerapi partus kasep keadaan umum ibu perlu diperbaiki. Memperbaiki keadaan umum ibu
bertujuan untuk:
1. Koreksi cairan (rehidrasi)

2. Koreksi keseimbangan asam basa


3. Koreksi keseimbangan elektrolit
4. Pemberian kalori
5. Pemberantasan infeksi
6. Penurun panas
Untuk itu diperlukan pemasangan infus sebagai akses masuknya cairan, kalori dan elektrolit. Kateter
urin perlu dipasang untuk mengontrol produksi urin. Pada pasien dapat diberikan infus dekstrosa 5% sebagai
sumber kalori dan cairan dapat diberikan menurut kebutuhan. Koreksi asam basa dapat dilakukan dengan
pengukuran karbondioksida darah dan pH. Selain itu juga diperlukan pemberian antibiotika spektrum luas
secara parenteral. Apabila ibu mengeluh demam dapat diberikan penurun panas berupa kompres, atau injeksi
Xylomidone.
Selain itu pada partus kasep, harus segera dilakukan terminasi persalinan. Bila syarat persalinan pervaginam
memenuhi dapat dilakukan ekstraksi vakum/ekstraksi forseps atau embriotomi. Bila syarat persalinan
pervaginam tidak terpenuhi maka dilakukan bedah sesar (Kumboyo, 2001).
2.9

Komplikasi
Komplikasi pada partus kasep dapat terjadi pada ibu maupun pada bayi. Pada partus kasep dapat

terjadi infeksi sampai sepsis. Infeksi adalah bahaya serius yang mengancam ibu dan janinnya, terutama bila
disertai pecahnya ketuban. Bakteri didalam cairan amnion menembus amnion dan menginvasi desidua serta
pembuluh korion sehingga terjadi bakteremia dan sepsis pada ibu dan janin.
Selain itu dapat terjadi dehidrasi, syok, kegagalan fungsi organ-organ, robekan jalan lahir, ruptur
uteri. Penipisan abnormal segmen bawah uterus menimbulkan bahaya serius selama partus lama, terutama
pada wanita dengan paritas tinggi dan pada mereka dengan riwayat bedah sesar. Robekan serta pembentukan
fistula pada buli-buli, vagina, uterus dan rektum. Apabila bagian terbawah janin menekan kuat ke pintu atas
panggul tetapi tidak maju untuk jangka waktu yang cukup lama, bagian jalan lahir yang terletak di antaranya
dan dinding panggul dapat mengalami tekanan berlebihan. Karena gangguan sirkulasi, maka dapat terjadi
nekrosis yang akan jelas dalam beberapa hari setelah melahirkan dengan munculnya fistula vesikovaginal,
vesikoservikal, atau rektovaginal. Umumnya nekrosis akibat penekanan ini terjadi setelah persalinan kala
dua yang sangat berkepanjangan.
Komplikasi yang terjadi pada janin akibat partus kasep adalah gawat janin dalam rahim sampai
meninggal. Juga dapat terjadi kelahiran janin dalam asfiksia berat sehingga menimbulkan cacat otak
menetap. Trauma persalinan merupakan akibat lain dari partus kasep. Selain itu dapat terjadi patah tulang
dada, lengan, kaki, kepala karena pertolongan persalinan dengan tindakan (Kumboyo, 2001)

You might also like