You are on page 1of 53

Bagaimana Komposisi Tubuh

Padat ( 40%)
- Protein (18%)
- Mineral (7%)
- Fat (15%)
Cair (60%)
- Intracellular (40%)
- Extracellular (20%) : - interstitiel (15%)
- intravascular (5%)

Total Cairan Tubuh


Wanita dewasa
55%
Laki laki dewasa 60%
Bayi
80%

Kapan infus/ terapi cairan


dibutuhkan?
Untuk penggantian:
- Darah
- Rehidrasi
- Luka bakar
- Koreksi elektrolit
Untuk maintenance
- usus tidak berfungsi/ tidak difungsikan
Untuk membuka jalur iv.

Pertimbangan maintenance
terapi cairan

- Volume
- Elektrolit
- Kalori
- Protein
- Trace element

Kebutuhan elektrolit dan nutrisi

Sodium 2 - 4 mEq/kgBB/hr
Potassium 1 2 mEq/kgBB/hr
Kalori 25 35 kcal/kgBB/hr
Asam amino 1,5 2 mEq/kgBB/hr
Lemak 50% total kalori (1 2
g/kg/hr)

Fluids for intravenous

CRISTALLOID

Osm

pH

Na
Mmol
/L

Kmm
Mmol
/L

CL
Mmol
/L

Ca
Mmol
/L

HCO
Mmol
/L

0.9 Saline

308

5.0

154

154

Hartamanns Sol

280

6.5

131

5.0

111

29

5% Dextrose

278

4.0

4% Dextose in 0.18 NS

286

4.5

31

31

Clinical States
modifying fluid requirements
Condition

Compensation

Hyperventilation

IWL May double normal requirement

Fever

Increase 10% per celcius degree above 38

Increase physical activity

Increase up to 30% for extreme activity

Anuria

Decrease by 50%

Compositions of Gl Fluid Losses

Source

Na

Cl

HCO

Gastric (NG Tubes, vomiting)

60

10

130

Doudenum

140

80

Bile (T tubes, Fistula)

145

100

35

Pancreas

140

75

115

Ileum

140

104

Colon (diarrhea)

60

30

40

20

Empiric Replacement
Fluids
Sweat

D4 normal saline + 5 KCL /L

Gastric, colon

D5 normal saline + 30 KCL /L

Doudenum

Normal saline + 10 KCL /L

Third Space

Lactated Ringers solution

Bile, Pancreas, small bowel

Lactated Ringers solution

Manajemen defisit cairan ekstrasel


Human a bag of salt encased in
semipermeable membran

40
TBW 60% Percent
OF Body Weight

Normal Fluid Distribustion

40%
30

Ekstracellular Fluid

20

10

15%
5%

0
IntraCellular
Fluid

Interstitial
Fluid

Plasma
volume

DISTRIBUSI CAIRAN
TUBUH
60% Berat Badan adalah AIR
40% ICF
15% ISF
5% IVF
INTRA CELLULAR INTERSTITIAL INTRAVASCULAR

Kompartemen
Yang sering
terganggu

Interstitial Fluid
(ISF)
ECF
15%

INTRA VASKULAR FLUID


(IVF)

5%

40%

Intra Cellular Fluid


(ICF)

Defisit Cairan Extra Sel

Severe

SHOCK

Shock
hipovolemik

Perdarahan

Dehidrasi

% BB
= 70 ml/kg BB

% BB

Blood Loss

Fluid Loss

Estimation
Estimation

Trauma Status

Pierce

15 %

15% - 30 %

30% - 40 %

> 40 %

3 5% BB

5 8% BB

5 8% BB

Derajat Dehidrasi
Kriteria Pierce

Interstitial Sign
Plasma Sign

Gejala Defisit

Ringan
(3 5% BB)

Sedang
(6 8% BB)

Berat
(>10% BB)

Turgor
Lidah
Mata
Ubun ubun
Rasa Haus
Nadi
Tensi
Urine

Berkurang
Normal
Normal
+
/
/
/
/

Menurun
Lunak
Cowong
Cekung

Sangat menurun
Kecil Keriput
Sangat Cowong
Sangat Cekung

// Kecil lemah
//
// Pekat

/// Sangat kecil tbb


// Tak terukur
/// Anuria

Cardiac output turun


Perfusi tidak memadai
Jaringan rusak

Perfusi organ vital tak


memadai / sel organ vital
Gagal
Memakai oksigen

SHOCK

In adequat perfusion

Jenis Shock

Hipovolemik
Distributif
Kaardiogenik
Obstruktif
Disosiatif

Normal

ICF

ISF

Peritonitis

Perdarahan

IVF

ICF

ISF

IVF

ICF

ISF

IVF

DEFISIT EKSTRA SEL


Interstitial Sign
Plasma Sign

ICF

ISF

IVF

ICF

ISF

IVF

ICF

ISF

IVF

Tanda Klinis gangguan perfusi perifer


Raba telapak tangan:
normal : hangat, kering, merah
shock : dingin, basah, pucat
Tekan lepas ujung kuku/ telapak tangan
normal : merah kembali < 2 detik
shock :
> 2 detik
Nadi meningkat (radialis) & TD sistolik
normal : nadi < 100
shock : nadi > 100

Gangguan perfusi organ selama shock


Ginjal :
- oliguri terjadi pada loss 15 20% EBV
- anuria pada > 30% EBV
Koroner :
- perubahan segmen ST (elevasi/depresi)
Otak :
- gangguan kesadaran/ koma atau gelisah

Penyakit penyakit dengan defisit


ekstraseluler

*Gastroenteritis * muntah, diare


*Peritonitis * ileus,
*Bronchopneumoni * demam
*DSS * plasma leakage
*Hiperemesis * muntah
*Anoreksia, mual berkepanjangan * kurang input
*Combustio * cairan, plasma

Kondisi defisit ekstraseluler dan


terapi menjadi sulit
Sepsis capillary leakage
Gagal jantung retensi air + Na
Malnutrisi, hipoalbumin mudah edema paru

ELEKTROLIT
Cairan tubuh :

60% dari BB

ECF 20%
ICF 40%

Intravask
Interstitiel

5%
15%

Istilah :
Tonicity

: Jumlah partikel yang mampu


menimbulkan daya osmotik.
Osmosis : Air bergerak dari solution konsentrasi
rendah ke solution konsentrasi tinggi
melalui membran.
Osmolality : Jumlah osmoles/ kg solvent plasma
280 305 mosm/kg H2O
Osmoles : BM/jumlah partikel yang bergerak bebas
di solution.

Hyponatremia
ECF sebagian besar mengandung
Na+
Na+ ini menentukan 90% tonicity
ECF
80% osmolality di ECF
Distribusi air di ICF & ECF

Na ECF osmolality

H2O intake
H2O into ECF
H2O reabsorbsi via ADH

ECF volume ANP,Aldost

Ekskresi Na

Regulasi Na+ pada umumnya diatur oleh ginjal


dan hormon aldesteron, ADH dan rasa haus
Hyponatremia:
Na+ < 135 mEq/l
- Akut
- Kronis

Gejala yang timbul pada


Hyponatremia
Gejala edema sel otak:
- nausea
- vomiting
- penurunan daya konsentrasi
- kejang-kejang
- koma
Gejala kronis umumnya tidak sensitif, kecuali
hyponatremia sangat berat yaitu < 115 mEq/l

Macam macam Hyponatremia


Plasma osmolality
1. Hypertonik Hypernatremia
hyperglikemia (dilutional hypoNa)
2. Normal
Pseudohyponatremia hyperlipidemia
(trigliserida > 50mmol/l)
3. - Edema
: Renal sod retension,
cirrhosis,Payah jantung, NS
- Hypovolemia: Vomiting,diare,skin,loss,
eksternal sodium loss
- Euvolemia : intake, renal insuff.

Terapi
Terapi Akut
Terapi Cepat

Terapi akut
- Diberikan pada penderita dengan keadaan akut
dan gangguan CNS yang jelas.
- Tujuannya adalah mengembalikan Na+ pada
nilai 120 125 mEq/l.
- Rumus : Na+ desired - Na+ actual x konstanta x
BB

Bagaimana cara pemberiannya?


Terlalu lambat herniasi otak
Terlalu cepat demyelinisasi
Jadi secara cepat hanya dinaikkan sampai
kadar serum 120 mEq/l selanjutnya
dinaikkan pelan pelan 0,5 s/d 1 mEq/l/jam
s/d kadar 130 mEq/l

Sebab sebab demyelinisasi


Koreksi terlalu cepat (idiogenik osmoles yang
terjadi di ICF tidak dapat dikoreksi secara cepat.
sehingga ICF menjadi hipotonis dibanding ECF
H2O ICF mengalir ke ECF
Sel sel menjadi shringkage

Terapi Cepat

Menggunakan NaCl 3% + Furesemide


1 Liter NaCl 3% = 513 mEq = 1026 mosml
= 0,5 mEq/ml
Rate pemberian 60 75 ml/jam (30 mEq
37,5 mEq)
Monitor serum Na/urin Na tiap 4 jam

Terapi HypoNatremia kronik


Restriksi cairan < 700 ml/hr
Underlyng disease
Naikkan serum Na+ secara hati hati 10
mmol/l/24 jam.

Hypokalemia

Fungsi Kalium :
- kation utama intracellular
Intracellular pH
Growth hormone release
Neuromusculat exitability
Membran depolarisasi
Protein metabolism

Total body potassium 35 50 mmol/kg


Normal serum Potassium: 3,5 5,0 mmol/l
Normal plasma Potassium: 3,1 4,2 mmol/l
Hypokalemia adalah:
- Serum potassium < 3,5 mmol/l
- plasma potassium < 3,0 mmol/l
Hypokalemia berat bila serum potassium < 2,0 mmol/l
1 mEq/l penurunan kadar potassium serum
kehilangan potassium tubuh 10 30%

Gambaran klinik hypokalemia


Jantung: rentan terjadi keracunan digoxin,
tachyaritmia atrial dan ventrikel, torsade de pointes.
Otot skeletal: Lemah, hypotoni, ascending paralysis,
vantilatory failure, cramp, rhabdomyolysis.
Gastrointestinal : constipasi, ileus
CNS : depresi, koma
Renal : DI, metab alkalosis
Endokrin : glukosa intolerance

Perubahan EKG

- Flat T ware
- adanya U ware
- S T segment depression
- AV blok

Menejemen Hypokalemia

Cari penyebab hypokalemia


Hitung defisit
Beri garam kalium
Bila dibutuhkan beri pengganti mil IV
Monitor level serum

KEBUTUHAN K 1 -3 mEq/KGBB

Penyebab hypokalemia
* penurunan intake;
Inadekuat intake, unusual diet, defisit K pada
parenteral fluid.
* peningkatan ekskresi;
Renal hypoaldoteronism, vomit, cirrhosis, CHF,
osmotic diuresis, hypo Mg
Gastrointestinal diare, > cairan nasogastrik
* Intracellular shift:
Hormonal : insulin, aldosteron, B adrenergic
Physical : alkalemia, koreksi metab asidosis

Terapi
Pemberian oral:
- Hypokalemia ringan s/d sedang
- Dosis 2 -4 mEq/kgBB dibagi dalam 2 dosis
- Makanan kaya K: pisang, jeruk daging.
Pemberian IV
- Serum potassium 2,5 mEq/l
- Perubahan ECG & kelemahan otot.

Hyperkalemia
Hyperkalemia dapat menyebabkan sudden death
karena cardiac arrythmia
Gejala asymptomatik atau:
Kelelahan general, lemas, parestesia, paralisis,
palpitasi

Penyebab Hyperkalemia
1. Gagal ginjal akut dan kronik
2. Trauma crush injuries (rhabdomyolisis) atau luka
bakar.
3. Intake makanan kaya potassium
4. Terapi B blocker, dixogin, NSAID, Suplemen
Potassium, potassium sparing diuretic

Hyperkalemia adalah: suatu keadaan dimana


tingginya kondisi K dalam darah
Normal : 3,5 5,5 mEq/l
Hyperkalemia ringan : 5,5 6,0 mEq/l

sedang : 6,1 7,0 mEq/l

berat : 7,0 mEq/l

Terapi Hyperkalemia

Insulin
Elektrolit : Na Bic & Garam Kalsium
Beta agonist
Diuretik

Insulin : mendorong K kedalam intrasel. Dosis 10


IU iv dalam D5W 50 ml bolus atau 500
D10w diberikan 1 jam
Sodium bic Nat : 650 1300 mg p.o atau 50 100
mEq iv
(bukan pilihan pertama terapi)

Calcium
Calcium berguna untuk menstabilkan membran
karena cardiotoksisitas hyperkalemia
Terapi : Ca glukonas 100 300 mg iv diberikan
perlahan dalam larutan 150 D5W dalam > 10 menit
atau 0,2 3 mg/kgBB/jam untuk initial dose.

DIURETIK :
Furesemide 20 80 mg/hr, po, iv, im titrasi dapat
sampai 600 mg/hr
Monitor ketat terapi hyperkalemia dengan
pemeriksaan Lab elektrolit.

You might also like