You are on page 1of 5
DIAGNOSA STROKE Moch. Bahrudin * Abstrak Tages dari seorang dekter yong. mengon sarang penderte stoke, yong pertana adalab menninhan apakel stroke sans ihoupi penderite adalah sake infra aten periarian, Petbatan sages: stroke infer aton perkarabn dalam eatn (pus mam yang bear lek ewkt harna adogia CT sin, tapi area’ ola ink haya di jane oto Fate ber, “puila tok aba CT Sean maka diguora barus dibeat ats dorar pemeitseon lini. Aranmsis arg. eral ‘arget snowy antec monegthan diagess yang tipet Sotlah pemeritzaon intern yong tit, maka dlchuen penerikzson senrolegis yang ruin. Kesimpalan yong depet diambil adele baba delem meregakkan diagnosis stroke dperivken Chuommaris yaug tepat dan aburah, emeriksaen Bini, pemecitsaan Elis seuolegipomerikzaan darch dan liquor ‘obmpinal pade pomerikaan pang lamba) onteb banyak einggelben karone adanya CT stan hapals dan MRE yang smoripakan, Geld Standart dation diagrora cre. Kate Ans avamonsa, diagnos, inf, penaraban, stoke PENDAHULUAN ‘Tages dari seorang dokter yang menangani seorang penderita stroke, yang pertama adalah menentakan apalah stoke yang dhadapi pendesia adalah scoke infiak atau perdarahan, Hal ini dipeslukan katena penenginan penderita steoke perdatahan sangat Therbeda dengan pengobatan penderta stoke infark Pembuatan diagnosis stroke infark atau perdarahan dalam suats pusat neurologis yang besar tidak sult arena adanya CT scan, tetapi Karena alat ini hanya di jumpsi di kota- kota besae, apabila tidak ada CT Scan maka diagnosa haus dibuat ates desar pemeriksaan kdinis. PEMERIKSAAN KLINIS. ‘Anamnesis Anammesis yang cetmat sangat membantu untuk rmenegaldan diagnosis yang tepat. Beberapa hal yang perks ditanyakan kepada penderits stroke adalah = Haus ditaaya bagaimana permulaan, apakah sangat skut (@endadab) schinggn dalam beberapa detik pendesita jatuh tidak sedar atau terjadi subakut dalam beberapa jam, yang terakhic Diasanya suatu infaek = Harus ditnye apaksh pads permulaan serangen penderit bacu bangun, acaukah serangan pertama © Staf Akademik Fakultet Kedokteran Universitas Mubanmadiyeh Malang rerjad sewakta penderta baru marab, bans makao, atau melakuktn aktivitas lain, yang. terakhir biasanya suate perdataban atau ‘emboli, Bagsimana selanjetnya perjalanan gejlar apakah fgejala bertambah burok, ataukah gejala-gejala Semakia beckuraag. Berapakali serangan telah dlalami penderta, Pada jnfarke kadang-kadang sebelumaya telah terjadi setingen, yang setelh seperompat jam sembub (TIA), kemudian teradi lagi senngan bara, yang sembuh lagi, din setecusnya, tap serangan bertmbsh erat Hanus ditanys apaah teradi ayeri kepal sebelum atau selma coradi serangan. Juga haus ditanya apakah penderi rmuatah (Cering pada suatu peedarahan). Apakah terjadi kejang (sering pada suato perdarahan), ‘Apakah intelektuslitas penderite akbie-akhie ini mundur ‘Apakah kesadaran pendetita berkurang, ‘Apakah pendeste dapat berbicara atau menulis. ‘Apakah ia humpoh ‘Apakah separub dasi badan kesermutan ‘Apakah tetdapat gangguan penglihaten. Apskah penderiea sexing pusing sehingga ia atu. ‘Apaksh erdapat penyakit sebelumaya seperti diar betes, hiperensi, aca anes, Apakah sebelum simbul grjala pendesta minum obat-obatan [encidiabetes, anthiperens)) moa! dan 194 PEMERIKSAAN OBYEKTIF Serelab pemerikssan intern yang tli, maka dilakukan pemeriksaan neurologis yang cutin, Pada pemeriksaan neurologis penderita stroke harus diperhatikan pemetikssan neuro-vaseular. Pemeriksean ini adal 1, Palpast dan auskultasi dari arteri atau cabeng arteci arots yang tedletae dekat permukaan. 2 Mendengar dan mencati bruit cranial atau servical 3, Mengukur tekanan darah pada kedua lengan dalam posisi berbaring dan duduke 4 Mengnkur tekanan stteria optalmika, apakah menurun pada sisi infark. 5, Melihat dengan oftelmoskop ke retina werutama, ke pembuluh darabnya Setelah pemeriksaan ini, maka lazimnya (pada 72% penderita) dapat disusun diagnosis banding antar infark dan perdurshan seperti tabel dibawah ini: “abel 1, Diagnosis bending perdarahan dan infark otk Termelan ‘Simp Sebunar Wasson Akai Boag pi Ping bela vas Nye * ‘Mona # : Keanpcang + etna ores “ + Seles aha) eH) Peniarhn di ena * Papiokoe + aka, a bernie Peis + least Subkoral Kota sbhonital Untuk membedaken letak esi apakah di korical dan subkortikal dapat diihat pada tabel dibewah ini abel 2. Perbedaan antara letak kortikal-subkortikal ‘Aisin + Asteronosis + 3 2 point scriminaion +4 : tergangge Graphesthes 5. ‘exgangge Extnetion pheaomenon Loss of bodyimage ++ z Kelurmpuhan lenge ddan ting tidak + - Dstonie posture 7 4 Gangguan sensible " Kedua mata melihat le hidung + - + Dati Tabel 1 dan 2 dapat disimpulkan bahwa diagnosis perdarahan atau infark hanya dapat dibyat berdasarkan sas suatu kurpulan gejala dan bukan atas adanya satu aejala (one swallow does not make a summer). Pace kasus perdaraben. harus dibedakan apakah perdarshan intraserebral (PIS) atau perdarahan subacakanoidal (PSA) bisa dithat pada table dibawah ‘Tabel 3. Diagnosis banding. perdaraban intraserebral dan perdarahan_subaeaknoidal a Tae = comm ee o nya — a Dari usaian diatas dapat ditarikkesimpulaa bahwa lam menegakkan diagnosis stroke dipedukan anam- esis yang tepat dan akurat, pemeriksaan ktinis, pemeriksaan Klinis neurologispemeriksasn darah dan liquor cerebrospinalis pada pemeriksaan pungsi lumbal sudah banyak dicinggalken Karena adanya CT scan kkepala dan MRI yang merupakan Gold Standart dalam diagnosa_ stroke. Pada CT Sean dapat memberikan informasi tentang lokasi, ukuran infark ,perdarahan dan apakah perdarahan menyebar Kerang intra ventrikuler.serta dapat membanta pereneanaan operssi. (Qureshi AJ, 2001; Broderick LP. et al, 1999; Becker et al, 2002) Pemeriksaan MRI (Magnetic Resonance Imaging) dapat rmenunjulkan infark pada fase akut dalam beberapa swat setelah serangen yang dengan pemeriksaan Ct Scin belum tampak. Sedang pada peedarahan intea serebral setelah beberapa jam pertama yang mengikuti perdarahan, Pemeriksaan ini cukup rumit serta memerlukan wakru yang lama sehingga kurang, bijaksana dilskukan pada stroke perdarshan aku. Becker et al, 2002) ‘Angiografi biasanya dlakukan pada kasus yang selektif terusama pada petdarahan intea serebral non hipertensi, pperdlarshan multipel, perdarshan yang letaknya atipis. Untuk mencari kemungkinan AVM, ancudisma atau tumor sebagai penyebab perdarahan intra serebral (Qureshi A.L, 2001) Pemeriksaan Penunjang Lain : Uniuk Ketepatin dan keeepatan diagnosis, perlu tersedia fasitas standar untuk pemerksean berkat 1. CT (computed tomography) scan Pemedksian CT sean kepala tanpa komicas harus dilalwokan sesegera mungkin setelah penderita tiba i maang gaat dairurat. Dengan pemerissaan ini, adanya peedaeahan otak dapat segere diketahui. 2. EKG (elektrokardingraf) Karena pentingnya iskemia dan aritmia jantung, seria penyakit jantung linaya, sebagai penyebab stroke, maka pemeriksazn EKG harus dilakukan pads semua penderita stroke akut 3. Kadar gula darah Pemeriksaan kadar gula darah sangat dipedtukan arena pentingaya diabetes mellitus sebagal salah satu faktor ristko utama stroke. Tingginya kadar ula darah pada stroke akut berkaitan pula dengan tingginya angka kecacatan dan kematian, Selain iru, dengan pemeriksean dapat diketahui adanya hipoglikemia yang memberikan gambaran link menyerupai stroke. 4, Elektrolie serum dan faal ginjal Pemerikssan ini diperlukan, terutama berkaitan dengan kemungkinan pemberian obat osmorerapi pade pendedita stroke yang diseresi peningkatan tekanan intracranial, dan keadaen chides. Darah Iengkap (hitung sel darah) Pemeriksaan dacah lengkap diperlukan untuk menentukan keadaan hematologik yang dapat mempengarubi stoke iskemik, misalaya anemia, polsitemia, dan keganasaa Faal hemostasis Pemeriksaan jumlsh trombosit, waku prowombin (PT) dan tromboplastin (@PTT) dipestukan terutama berksitan dengan pemakaiaa obat antikosgulan dan trombolitik Xfoto toraks Pemeriksaan tadiologik toraks berguna untuk ‘menilai besar jantung, adanya kalsifkasi katup jantung, mawpun edema pars, Pemeriksaan lain yang diperlukan pada keadaan ercenta (sesusi indikasi} adalah: tes faal hati, ssaturasi oksigen, analisis gas darah, toksikologi, kadar alkohol dalam darah, pungsi lumbal (bila ada dugean perdarahan subaraknoid, terapi gambaran CT scan normal), EEG /elektro- ensefalogeafi (Cerutama pada paralisis Toddl. Comtoh gambasan et scan pada stroke infack dan perdatshan dapat dilihae pads gambar dibawa ink STROKE INFARK tampak gambaran Hipodens Stroke Perdarahan Intraserebral (PIS) tampak ‘gambaran hiperdens Gambar 1, CT sein pada stroke infark dan perdarshan STROKE PERDARAHAN SUBARACHNOID (PSA ) tanpak gambaran hiperdens pada ruang subarachnoid Cee Gambar 2. Stroke perdaraban subarachnoid (PSA) Untuk membedakan stro ishemik skut dan stoke perdaraha, jka sarana tidak: memungkincan kta gonalean cara skotiag, Cars ini biesanya sangat praliie dan dapat dilakukan dengan cepat, cetapi akurasinys tidak ‘mencapai 100%. Skor tersebuc adalah : 1. Skor Stroke Sisiraj. Tabel Skor Stroke Siraj [2,5 x derajat kesadaran) + (2 x muntah) + (2 xf rnyeri kepala) + (0,1 x tekanan darah diastolik) = @ x tanda atecoma) + 12] Skor < -1 menunjukikan Kemungkinan. stroke iskemik, Skor > 1 menunjukkan kemungkinan stroke perdarahan, Caratan! Derajat kesadaran: sacar = O, mengantuk/stupor = 1, semikoma/koma = 2 ‘Muntah: Tidak muntah = 0, muneah = 1 Nyeri Kepala: tidak ayer’ kepala = 0, ayesi kepala 1 ‘Tanda atetoma: tidak adi tanda ateroma = 0, ada tanda ateroma Giaberes, angina, penyakit aresi perifer) = 1 2 Skor Stroke (Djoensidi,1988) BEE4 coe wow Sent Yong Bila skor >- 20 texmasuk stroke hemoragil, skor < 20 termasuk stroke non-hemoragik. Ketepavan diagnostik dengan sistim skor ini 91.3% untuk stroke hemoragik, sedangkan paca stroke non-hemoragik 82.8%, Ketepatan diagnostik selurohnya 87.5% DAFTAR PUSTAKA ‘Adams HP et al (2003). Guidelines for the Barly Management of Patients With Ischemic Stroke. A Scientific Statement From the Stroke Council of the American Stroke Association, Stroke 34:1056- 1083, Becker K, Tirschwell D, Intracranial Hemorthage in Carrent Therapy in. Neveologic disease, th ed, Mosby, Toronto, 2002, p.209-214 Broderick JP et al. Guidelines for The Managemeat of Spontaneous Intracerebral Hemorthage. AHA Sci- entific Statement. Stroke, 1999 ; 30 + 905-915, Chandra.B,1994, Neurologi Klinik,Bagian miu Peayakit Saraf FI Unait , Surabaya. Gileoy, Joba. 2000, Basic Neotologi, Thisd Edition, Mac Geaw Hill Companies Guidelines stroke, 2006. Kelompok studi serebrovaskuler PERDOSSI Ish S, 2002. Stroke Unit’ A Mukidisciplinary and Organised Stroke Care, SME/Lab Thmu Penyalit Sataf FK Unait / RSU Dr, Soetomo Surabaya Qureshi A et al, Spontaneous Intracerebral Hemor- shagic in The New England Journal of Medicine, 2001; 34 p, 1450-1460 Warlow CP et al (1996). Stroke. A Practical Guide to Management. Blackwell Science, London, pp 598- 69, Widjaja D,2006, Biomolecular Events in acute ise chemic stroke,Department of Neurology, Aislangga university, Faculty of Medicine, Surabaya

You might also like