You are on page 1of 2

Cara Budidaya Jagung Manis (Zea Mays Saccharata)

- Sahabat ku kali ini saya akan memberikan beberapa cara dan tekhnis budidaya jagung manis. Apasih
Jagung Manis Itu?
Jagung manis adalah jagung yang rasanya manis, (oh tentu). Kalau dari segi budidayanya jagung manis
atau yang lebih dikenal dengan (Zea mays saccharata) itu lebih rentan terhadap hama dan penyakit namun
dari segi agrobisnis jagung manis mempunyai nilai ekonomis lebih tinggi, dan diminati oleh pasar sehingga
tidak salah jika budidaya jagung manis pun terus diminati. Kenapa demikian? Karena jagung ini bersifat
sangat mudah dikonsumsi seperti dibakar, direbus bahkan bisa langsung dimakan tanpa diolah terlebih
dahulu.
Secara biologis seperti ini, Jagung manis berkembang dari tipe jagung biasa jenis dent dan flint. Kemudian
jagung manis terjadi mutasi gen resesif sehingga menghambat perubahan gula menjadi pati. Kadar gula
pada jagung manis meningkat mulai hari ke-5 hinggan hari ke-15. Makanya jagung ini rasanya manis.
Tips Budidaya Jagung Manis.
Dikarenakan jagung ini memiliki tingkat adaptasi yang tinggi, maka jagung ini bisa ditanam di dataran
manapun, tinggi, sedang ataupun dataran rendah. Biasanya didataran tinggi hingga ketinggian 1.800 mdpl
atau bahkan hingga 3,000 mdpl. Tanaman inipun bisa tumbuh diatas tanah dengan tingkan keasaman 5-8
ph.
Namun yang perlu diperhatikan sebelum melakukan budidaya jagung manis, tanaman ini tidak akan
maksimal apabila kebutuhan hara tidak tercukupi. Tanaman ini memerlukan unsur nitrogen (N) dalam
jumlah besar. Dengan pemberian pupuk harus memperhatikan keseimbangan antara nitrogen, kalium (K)
dan pospat (P).
Pengolahan Lahan
Budidaya bisa dilakukan dilahan kebun ataupun sawah, dengan catatan lahan sawah yang tidak tergenang
dengan air. Tahapan pengolahan lahan yang pertama adalah buatlah bedengan dengan ukuran lebar 1
meter dengan ketinggian 20-30 cm sedangkan jarak antar bedengan adalah 30 cm dan dalam satu
bedengan ditanami 2 lajur/baris tanaman. Bedengan ini berfungsi sebagai drainase air.
Selanjutnya pemberian pupuk dasar, pupuk yang deiberikan adalah pupuk organik/pupuk kompos, hal ini
untuk memenuhi unsur N dan unsur lainnya, kebutuhan pupuk dasar dalam budidaya jagung manis ini
adalah 5 ton pupuk organik perhektare
Penanaman dan perawatan
Penanaman jagung manis yang paling baik adalah dengan cara tunggal. Buatlah lubang sedalam 2-3 cm
kemudian masukan 2 butir benih jagung. Kemudian setelah itu tutup dengan tanah dan pupuk kompos,
kemudian siram agar kelembaban tanah terjaga. Benih yang dibutuhkan adalah 8 kg per hektar.
Sedangkan jarak tanam pada budidaya jagung manis berkisar antara 60-75 cm. Jarak tanam ini mengikuti
jumlah populasi ideal tanaman. Budidaya jagung manis akan munai hasil baik dengan menjaga populasi
tanaman sebanyak 34.000-37.000 tanaman per hektar.
Pengendalian Hama dan Penyakit
Dalam budidaya Jagung Organik, dilakukan Pengendalian hama Secara Terpadu atau PHT, untuk itu perlu
diketahui terlebih dahulu Hama dan sifatnya dalam mengganunggu tanaman.
1. Penggerek batang jagung (O. furnacalis).
Hama ini menyerang tanaman pada fase vegetatif maupun generatif. menyebabkan kerusakan tanaman
dengan cara menggerek bagian batang tanaman untuk mendapatkan makanan. Pengendaliannya, bisa
dilakukan dengan cara tekhnis, yaitu dengan mengatur rotasi tanam seperti dengan kedelai dan kacang
tanah. Selain itu bisa juga dengan dengan memotong bunga jantan dan menerapkan waktu tanam yang
tepat. Pengendalian hayati bisa dilakukan dengan memanfaatkan musuh alami seperti Trichogramma spp.
atau predator alami Euborellia annulata yang memangsa larva.

2. Ulat Tongkol (H. armigera)


Ulat tongkol menyerang tongkol jagung, sehingga tongkol jagung membusuk. Biasanya, awalnya ulat ini
bertelur di rambut-rambut jagung kemudian setelah larva tumbuh maka akan memasuki kedalam tongkol,
makanya perlu pengawasan yang mendetil dalam pengendalian hama ini. Pencegahan terhadap hama ini
adalah dengan menerapkan pengolahan tanah yang baik. Pengolahan tanah yang akan mengurangi
populasi ulat tongkol berikutnya. Musuh utama dari hama ini adalah Trichogramma spp. yang merupakan
parasit telur dan Eriborus argentiopilosa parasit pada larva muda.
3. Kutu Daun (R. maidis)
Kutu daun mengeluarkan cairan yang biasa disebut embun madu pada daun, sehingga menyebabkan
daun akan bernoda dengan warna gelap. Noda-noda inilah yang nantinya akan menghambat proses
fotosintesis. Musuh alami hama ini adalah Lysiphlebus mirzai, Coccinella sp. dan Micraspis sp. Cara lain
untuk menghambat hama ini adalah dengan melakukan tumpang sari.
4. Belalang (Oxya spp.)
Hama ini biasanya banyak berkembang didataran rendah, umumnya lahan padang rumput atau
pesawahan. Beberapa musuh alami belalang adalah Systoechus sp., burung dan laba-laba. Selain itu
patogen seperti Metarhizium anisopliae merupakan musuh belalang. Metarhizium anisopliae merupakan
bahan biopestisida yang sanggup mengendalikan 70-90% hama belalang.
5. Tikus (Rattus argentiventer)
Hama ini biasanya menyerang tanaman jagung manis yang ditanam di lahan sawah. Tikus memakan
tongkol muda yang sedang matang susu, umumnya tikus memakan tongkol dari ujung hingga pertengahan
pangkal. Pengendalian hama tikus secara organik adalah dengan memburu dan membasmi tikus dari
sarangnya. Bisa juga dilakukan dengan cara gropyokan bersama petani yang lainnya.
Selain itu, perlu dikenali lebih lanjut Penyakit pada budidaya jagung manis. Diantaranya adalah.
1. Bule (Peronosclespora Maydis).
Penyakit ini menyebabkan daun bergaris putih hingga kuning, kemudian mucul juga garis coklat. Penyakit
ini menyerang tongkol dan biasanya hampir ada disepanjang musim tanam, dan seringkali menyerang
tanaman yang terlambat tanam atau diluar musim tanam. Menyebabkan kerusakan hingga 100 persen,
untuk menghindarinya maka gunakan benih yang tahan penyakit tersebut. Cara lain untuk menghindarinya
adalah dengan cara memusnahkan yang terifeksi, melakukan penanaman sesuai musim dan melakukan
rotasi tanaman.
2. Karat (Puccinia sorghi)
Terjadi bintil-bintil berwarna coklat atau oranye pada permukaan daun bagian atas. Dikendalikan dengan
cara pemilihan benih unggul, sanitasi yang baik, jika terlanjur ada, maka gunakan biopestisida pada daun.
3. Hawar daun (Helminthosporium turcicum),
Menyerang daun tua, kemudian menjalar kedaun muda. Bisa menyebabkan kematian pada tanaman,
Pengendaliannya dilakukan dengan cara menggunakan varietas unggul, pengolahan lahan yang baik,
penyiangan dan pengaturan jarak tanam.
4. Hawar daun (Curvularia sp.)
Bisa menyebabkan seluruh bagian daun mengering, pengendaliannya dengan memilih varietas tahan
penyakit, perbaikan sanitasi dan drainase..
5. Hawar pelepah (Rhizoctonia solani)
Bisa menyebabkan kebusukan pada pelepah, biasanya diawali dengan menyerang bagian tanaman yang
terdekat dengan tanah, kemudian menjalar kebagian lainnya. Pengendaliannya dilakukan dengan cara
memindahkan budidaya jagung manis ke musim kemarau, menggungakan varietas yang tinggi, memotong
daun yang bersentuhan dengan tanah, melakukan penyiangan, memotong bagian tanaman yang
terserang penyakit ini.
Pemanenan
Pemanenan dikakukan pada umur 65-75 hari setalah masa tanam, dengan tahapannya sepuluh hari
sebelum panen utama dilakukan panen pada jagung muda, yang baru muncul, hal ini dimaksudkan agar
nutrisi dikonsumsi oleh jagung utama yang akan dipanen. Metode panen seperti ini cocok dilakukan untuk
jenis tanaman jagung manis satu tongkol.

You might also like