Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
A. DIARE
1. Pengertian diare
Diare adalah sebuah penyakit di mana penderita mengalami rangsangan
buang air besar yang terus-menerus dan tinja atau feses yang masih memiliki
kandungan air berlebihan. Di dunia diare adalah penyebab kematian paling umum
kematian balita, dan juga membunuh lebih dari 1,5 juta orang per tahun. Diare
kebanyakan disebabkan oleh beberapa infeksi virus tetapi juga seringkali akibat
dari racun bakteria.Dalam kondisi hidup yang bersih dan dengan makanan
mencukupi dan air tersedia, pasien yang sehat biasanya sembuh dari infeksi virus
umum dalam beberapa hari dan paling lama satu minggu.Namun untuk individu
yang sakit atau kurang gizi, diare dapat menyebabkan dehidrasi yang parah dan
dapat mengancam-jiwa bila tanpa perawatan (Wikipedia, 2011).
Tanda penyakit diare seperti:kehilangan cairan dan elektrolit, mata cekung,
haus, mulut kering, demam, letargis, dankadang-kadang disertaimuntah. Beberapa
pengertian lain diare menurut beberapa ahliadalah keluarnya tinja air dan elektrolit
yang hebat. Bayi dikatakan diare bila volumetinja lebih dari 15 gram/kg/24 jam
dan pada anak usia 3 tahun volume tinja lebih dari200 gram/24 jam. Volume tinja
anak usia 3 tahun sama dengan volume tinja orangdewasa ( Nelson, 2000).
Sedangkan ahli lain Robbins (1999) 8memberi batasan kasardiare sebagai produksi
tinja harian melebihi 250 gram, mengandung 70%-90% air, yangmenyebabkan
bertambahnya volume tinja dan frekuensi buang air besar (Aditya, 2011).
minum merupakan
salah satu sarana sanitasi yang tidak kalah pentingnya berkaitan dengan
kejadian diare. Sebagian kuman infeksius penyebab diare ditularkan
melalui jalur fekal oral. Mereka dapat ditularkan dengan memasukkan
ke dalam mulut, cairan atau benda yang tercemar oleh tinja, misalnya air
b)
Mengambil dan menyimpan air dalam tempat yang bersih dan tertutup
serta menggunakan gayung khusus untuk mengambil air.
c)
d)
e)
menjadi micelles yang siap diabsorpsi usus.Jika tidak ada lipase dan terjadi
kerusakan mukosa usus, diare dapat muncul karena lemak tidak terserap
dengan baik.
b. Faktor makanan
Makanan yang mengakibatkan diare adalah makanan yang tercemar,
basi, beracun, terlalu banyak lemak, mentah (sayuran) dan kurang matang.
Makanan yang terkontaminasi jauh lebih mudah mengakibatkan diare pada
anak-anak balita.
c. Faktor psikologis
Rasa takut , cemas, dan tegang yang berlebihan, jika terjadi pada anak
bisa menyebabkan diare. Tetapi jarang terjadi pada balita umumnya pada anak
yang lebih besar.
Diare persisten yaitu diare yang berlangsung lebih dari 14 hari atau dua
minggu dan
4. Patofisiologi Diare
Mekanisme dasar yang menyebabkan diare ialah yang pertama gangguan
osmotik, akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan
menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus meninggi, sehingga terjadi
pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus, isi rongga usus yang berlebihan
ini akan merangsang usus untuk mengeluarkannya sehingga timbul diare. Kedua
akibat rangsangan tertentu (misalnya toksin) pada dinding usus akan terjadi
peningkatan sekali air dan elektrolit ke dalam rongga usus dan selanjutnya diare
timbul karena terdapat peningkatan isi rongga usus. Ketiga gangguan motalitas
usus, terjadinya hiperperistaltik akan mengakibatkan berkurangnya kesempatan
usus untuk menyerap makanan sehingga timbul diare sebaliknya bila peristaltik
usus menurun akan mengakibatkan bakteri timbul berlebihan yang selanjutnya
dapat menimbulkan diare pula.
makin asam, hal ini terjadi akibat banyaknya asam laktat dari pemecahan laktosa
yang tidak dapat diabsorbsi oleh usus (Sodikin 2011).
Gejala muntah dapat terjadi sebelum atau sesudah diare. Apabila penderita
telah banyak mengalami kehilangan air dan elektrolit, maka terjadilah gejala
dehidrasi. Berat badan turun, ubun-ubun besar cekung pada bayi, tonus otot dan
tugor kulit berkurang, dan selaput kering pada mulut bibir terlihat kering. Gejala
klinis menyesuaikan dengan derajat atau banyaknya kehilangan cairan yang hilang
(Sodikin 2011)
6. Akibat Diare
a. Kehilangan air (dehidrasi)
Dehidrasi terjadi karena kehilangan air (output) lebih banyak dari
pemasukan (input), merupakan penyebab terjadinya kematian pada diare.
Gangguan keseimbangan asam basa (metabolik asidosis). Hal ini terjadi
karena kehilangan Na-bicarbonat bersama tinja. Metabolisme lemak tidak
sempurna sehingga benda kotor tertimbun dalam tubuh, terjadinya
penimbunan
asam laktat
karena
adanya
anorexia
jaringan.
Produk
kadar glukosa darah menurun hingga 40 mg% pada bayi dan 50% pada anakanak.
c.
Gangguan Gizi
Terjadinya penurunan berat badan dalam waktu singkat disebabkan
oleh karena asupan makanan sering dihentikan oleh orang tua karena takut
diare atau muntah yang bertambah hebat dan makanan yang diberikan sering
tidak dapat dicerna dan diabsorbsi dengan baik karena adanya hiperperistaltik.
d. Gangguan sirkulasi
Sebagai akibat diare dapat terjadi renjatan (syock) hipovolemik,
akibatnya perfusi jaringan berkurang dan terjadi hipoksia, asidosis bertambah
berat, dapat mengakibatkan perdarahan otak, kesadaran menurun dan bila
tidak segera diatasi klien akan meninggal (Behrman, Kliegman & Arvin,
Nelson 2000).
B. KEHILANGAN CAIRAN
Air (H20) merupakan komponen utama yang paling banyak terdapat di dalam
tubuh manusia. Sekitar 60% dari total berat badan orang dewasa terdiri dari air.
Namun bergantung kepada kandungan lemak & otot yangterdapat di dalam tubuh,
nilai persentase ini dapat bervariasi antara 50-70% dari total berat badan orang
dewasa (Irawan, 2007).
Presentase air tubuh total (ATT) terhadap berat badab berubah sesuai umur,
menurun cepat pada awal kehidupan. Pada masa prenatal, ATT menurun selama
kehamilan. Pada saat lahir, ATT 78% berat badan. Pada beberapa bulan pertama
kehidupan, ATT turun cepat mendekati kadar dewasa 55-60% berat badan pada usia
satu tahun. Pada masa pubertas terjadi perubahan ATT selanjutnya. Karena lemak
mempunyai kadar air yang lebih rendah, presentase berat badan pada wanita dewasa
yang mempunyai lebih banyak lemak tubuh (55%), daripada laki-laki, yang
mempunyai sedikit lemak. Peningkatan lemak tubuh pada anak gemuk usia berapapun
mempunyai efek yang serupa terhadap ATT (Behrman, Kliegman & Arvin, Nelson,
1999)
Dalam proses metabolisme yang terjadi di dalam tubuh, air mempunyai 2
fungsi utama yaitu sebagaipembawa zat-zat nutrisi seperti karbohidrat, vitamin dan
mineral serta juga akan berfungsi sebagai pembawa oksigen (O2 ) kedalam sel-sel
tubuh. Selain itu, air di dalam tubuh juga akan berfungsi untuk mengeluarkan produk
samping hasil metabolisme seperti karbon dioksida (CO2 dan juga senyawa nitrat.
Selain berperan dalam proses metabolisme, air yang terdapat di dalam tubuh juga
akan memiliki berbagai fungsi penting antara lain sebagai pelembab jaringan-jaringan
tubuh seperti mata, mulut & hidung, pelumas dalam cairan sendi tubuh, katalisator
reaksi biologik sel, pelindung organ dan jaringan tubuh serta juga akan membantu
dalam menjaga tekanan darah dan konsentrasi zat terlarut. Selain itu agar fungsifungsi tubuh dapat berjalan dengan normal, air di dalam tubuh juga akan berfungsi
sebagai pengatur panas untuk menjaga agar suhu tubuh tetap berada pada kondisi
ideal yaitu 37 C (Irawan, 2007).
Di dalam cairan tubuh terkandung elektrolit dan mineral. Secara umum
elektrolit dapat diklasifikasikan menjadi 2 jenis yaitu kation dan anion. Jika elektrolit
mempunyai muatan positif (+) maka elektrolit tersebut disebut sebagai kation
sedangkan jika elektrolit tersebut mempunyai muatan negatif (-) maka elektrolit
tersebut disebut sebagai anion. Contoh dari elektrolit adalah natrium (Na ) ,kalium
(K), korida (Cl ) dan bikarbonat (HCO2 ). Elektrolit-elektrolit yang terdapat dalam
jumlah besar di dalam tubuh antara lain adalah natrium (Na ), kalium (K ), kalsium
(Ca ), magnesium (Mg ), klorida (Cl ), bikarbonat (HCO2 ), fosfat (HPO4 ) dan sulfat
(Irawan, 2007).
Sedangkan
mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro adalah mineral yang menyusun
hampir 1% dari total berat badan manusia dan dibutuhkan dengan jumlah lebih dari
1000 mg/hari, sedangkan mineral mikro (Trace ) merupakan mineral yang dibutuhkan
dengan jumlah kurang dari 100 mg /hari dan menyusun lebih kurang dari 0.01% dari
total berat badan. Mineral yang termasuk di dalam kategori mineral makro utama
adalah kalsium (Ca), fosfor (P), magnesium (Mg), sulfur (S), kalium (K), klorida (Cl),
dan natrium (Na). Sedangkan mineral mikro terdiri dari kromium (Cr), tembaga (Cu),
fluoride (F), yodium (I) , besi (Fe), mangan (Mn), silisium (Si) and seng (Zn). Dalam
komposisi air keringat, tiga mineral utama yaitu natrium, kalium& klorida merupakan
mineral dengan konsentrasi terbesar yang terdapat di dalamnya. Sehingga dengan
semakin besar laju pengeluaran keringat, maka laju kehilangan natrium , kalium dan
klorida dari dalam tubuh juga akan semakinbesar. Diantara ketiganya, natrium dan
klorida merupakan mineral dengan konsentrasi tertinggi yang terbawa keluar tubuh
melalui kelenjar keringat (sweat glands)(Irawan, 2007).
Asupan cairan pada tubuh berasal dari air atau cairan dalam makanan yang
normalnya yaitu sekitar 2100 ml/hari, dan berasal dari sintesis di tubuh sebagai hasil
oksidasi karbohidrat yang menambah sekitar 200 ml/hari. Akan tetapi, asupan cairan
tubuh sangat bervariasi pada masing-masing orang karena bergantung pada cuaca,
kebiasaan, dan tingkat aktifitas fisik. ( Guyton, 2008).
Kekenyalan kulit
Mata
Ubun-ubun besar
Mulut
Normal
Normal
Normal
Normal
Denyut nadi/menit
Kuat <120
Keterangan : nilai 0-2 dehidrasi ringan, nilai 3-6 dehidrasi sedang, nilai 7-12
dehidrasi berat.
Tabel 2.2 Gejala Klinis Dehidrasi menurut Sodikin 2011
Gejala Klinis
Ringan
Keadaan Umum
Gejala Klinis
Sedang
Berat
Kesadaran
Rasa haus
Sirkulasi
Nadi (x/menit)
Respirasi
Pernapasan
Kulit
Ubun-ubun besar
Mata
Tugor dan tonus
Diuresis
Selaput lendir
Cepat
Cepat sekali
Biasa
Agak cepat
Agak cekung
Agak cekung
Biasa
Normal
Normal
Cekung
Cekung
Agak kurang
Origuria
Agak kering
Cekung sekali
Cekung sekali
Kurang sekali
Anuri
Kering/ asidosis
Table 2.3 Jumlah cairan yang hilang menurut derajat dehidrasi pada anak di bawah umur 2
tahun
Derajat
dehidrasi
Ringan
Sedang
Berat
Keterangan : * PWL
PWL *
NWL**
CWL***
50
100
25
75
100
25
125
100
25
: Previous Water Loss (ml/kgbb)
** NWL
***CWL
Total
175
200
250
Table 2.4 Jumlah cairan yang hilang menurut derajat dehidrasi pada anak umur 2-5 tahun
Derajat
PWL*
NWL**
CWL***
Dehidrasi
Ringan
30
80
25
Sedang
50
80
25
Berat
80
80
25
Keterangan : * PWL : Previous Water Loss (ml/kgbb)
** NWL
***CWL
Total
135
155
185
Table 2.3 Jumlah cairan yang hilang pada dehidrasi berat menurut berat badan penderita dan
umur
Berat
Umur
PWL*
NWL**
Badan
- 3kg
- 1bln
150
125
3-10 kg
1-2 tahun
125
100
10-15 kg
2-5 tahun
100
80
15-25 kg
5-10 tahun
80
65
Keterangan : * PWL : Previous Water Loss (ml/kgbb)
CWL***
Total
25
25
25
25
300
250
205
170
** NWL
***CWL
membentuk tungkatan-tingkatan atau juga disebut dengan hirarki dari yang paling
penting hingga yang tidak pentingdan dari yang paling mudah hingga yang sulit
untuk dicapai atau didapat. Motivasi manusia sangat dipengaruhi oleh kebutuhan
mandasar yang perlu dipenuhi. Kebutuhan Maslow harus harus memenuhi kebutuhan
yang paling terpenting dahulu seperti kebutuhan fisiologis atau kebutuhan dasar
manusia yang meliputi : bernapas, makan (pangan), air ( cairan), seks, tidur, system
biologis seperti buang air kecil atau besar, dan lain-lain sampai pada yang tidak
terlalu penting. Untuk merasakan suatu nikmat dari kebutuhan maka perlu dipuaskan
dahulu ke kebutuhan yang berada pada tingkat dibawahnya.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan landasan teori hirarki kebutuhan
Maslow karena terdapat suatu kebutuhan fisiologis atau kebutuhan dasar yang tidak
terpenuhi yaitu kebutuhan akan air (cairan) atau terjadinya kehilangan cairan.
Kehilangan cairan dalam penelitian ini terjadi karena penyakit diare yang khususnya
dialami pada batita kerena beberapa factor tertentu yang dapat mengakibatkan fatal
jika kehilangan cairan tersebut tidak terpenuhi kebutuhannya. Oleh karena itu peneliti
menggunakan teori ini sebagai landasan dalam penelitiannya.
D. KERANGKA TEORI
Kerangka Teori Analisa Faktor Penyebab Diare dengan Tingkat Kehilangan
Cairan pada Batita :
Teori Hirarki Kebutuhan Abraham Maslow
Faktor Penyebab
Diare
Faktor Infeksi
Faktor makanan
Faktor malabsorbsi
Faktor psikologi
Gambar 2.1 Kerangka teori Abraham Maslow ( Hall, Calvin & Lindzey Gardner 2006
E. KERANGKA KONSEP
Variablee Independen
Faktor Peenyebab Diaree
1. Faktor innfeksi
2.
Faktor malabsorbsi
m
3.
Faktor makanan
m
4.
Faktor Psikologis
Variable Dependen
Keh
hilangan Caairan Pada B
Balita
Gambar 2.2
2
F. HIPOTESIS PENEL
LITIAN
Hipootesis penelitian ini adaalah :
t
kehiilangan cairran pada
Adaa hubungann faktor pennyebab diarre dengan tingkat
batita di RS
SUD dr. R Goenteng
G
Puurbalingga.